Mina Graha
BAB I
PENDAHULUAN
1
Francisco X.B.M Purnama
Pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis menjadi semakin intensif sejak
mulanya beroperasinya armada pukat cincin atau pukan kantong yang berasal dari
Tegal dan Pekalongan pada tahun 1983/1984 di perairan teritorial dan ZEE
wilayah Indonesia .
Komposisi dari alat tangkap purse seine adalah ikan-ikan pelagis seperti ikan-ikan
Layang (Decapterus spp), Bentong (Carrax crumenopthalmus), Kembung
(Sardinella sp ), Banyar, Tongkol dan lain-lainya.
Pengelolaan sumberdaya perikanan pelagis ini masih perlu diupayakan
mengenai identifikasi tentang beberapa aspek biologi dan aspek penangkapannya
di daerah operasi penangkapan pukat cincin terutama dikaitkan dengan komposisi
hasil tangkapan.
Alat tangkap purse seine merupakan alat tangkap berupa jaring berukuran
besar, dimana cara pengoperasiaannya melingkari ikan yang sedang berkumpul
atau yang membentuk gerombolan. Alat ini sangat kuat dan mampu menangkap
ikan dengan hasil yang maksimal, sehingga dapat memenuhi segala permintaan
dari masyarakat. Alat tangkap ini banyak digunakan sekitar perairan Indonesia .
Hal ini dikarenakan biaya pengoperasian dan perawatan yang dinilai mudah dan
terjangkau.
1.2. Tujuan.
Adapun tujuan kegiatan magang yang penulis laksanakan adalah sebagai
berikut:
1. Sebagai persyaratan program akademik yang wajib dilaksanakan
oleh setiap Mahasiswa Diploma 4 Manajemen Agroindustri VEDCA
Cianjur.
2. Untuk meningkatkan ketrampilan yang pernah diperoleh dari
Kampus PPPPTK Pertanian Cianjur.
3. Untuk meningkatkan keahlian profesi, pengalaman dan disiplin
dengan terlibat secara langsung.
4. Untuk mengetahui cara kerja alat tangkap secara langsung.
5. Mengetahui komposisi hasil tangkapan dari alat tangkap purse seine
khususnya untuk perairan Indonesia.
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
1.3. Sasaran
1. Memperoleh pengalaman yang nyata dalam bidang
industri.
2. Dapat mengetahui cara kerja alat tangkap.
3. Dapat mengetahui segala kegiatan yang ada di atas kapal.
4. Berpengalaman dalam kegiatan produksi diindustri yang
relevan.
3
Francisco X.B.M Purnama
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
Francisco X.B.M Purnama
cepat. Jaring yang terlalu pendek akan kurang berhasil dalam mendapatkan hasil
tangkapan dan sebaiknya penambahan jaring yang berlebih-lebihan tidak akan
menjamin bertambahnya hasil tangkapan. Jadi, perlu ditentukan panjang optimum
dari jaring yang dapat menghasilkan, hasil tangkapan yang lebih banyak dalam
waktu yang sama. Hal tersebut perlu ditinjau baik dari segi teknik maupun
ekonomis.
Berdasarkan data statistik tahun 1962, perikanan purse seine menghasilkan
sebanyak 15,1 % dari total hasil tangkapan berbagai alat tangkap di Jepang.
Dengan demikian, purse seine merupakan alat penangkapan yang penting baik
untuk perikanan pantai maupun perikanan lepas pantai (off shore).
Menurut Ayodhyoa (1976 – 1981) ikan yang menjadi tujuan penangkapan
dari purse seine adalah ikan–ikan “pelagis shoaling spesies” yang berarti ikan–
ikan tersebut harus membentuk (gerombolan), berada dekat permukaan air (sea
surface) dan sangatlah diharapkan pula densitas tersebut tinggi, yang berarti jarak
ikan dengan ikan yang lainnya haruslah sedekat mungkin. Dimana, prinsip
penangkapan ikan dengan alat tangkap purse seine ini ialah melingkari
gerombolan ikan dengan jaring, sehingga jaring tersebut membentuk dinding
vertikal, dengan demikian gerakan ikan kearah horizontal dapat dihalangi. Setelah
itu, bagian bawah jaring dikerucutkan untuk mencegah ikan lari lari ke arah
bawah jaring.
Panjang purse seine bergantung pada dimensi kapal, waktu operasi, dan
jenis ikan yang akan di tangkap. Purse seine yang ditujukan pada operasi
penangkapan ikan pada siang hari adalah lebih panjang dari purse seine ditujukan
pada operasi penangkapan ikan pada malam hari. Begitu pula dengan jenis ikan,
untuk menangkap ikan tuna purse seine harus lebih panjang karena jenis ikan ini
termasuk perenang cepat. Jaring yang terlalu pendek akan kurang berhasil dalam
mendapatkan hasil tangkapan dan sebaliknya penambahan jaring yang berlebih–
lebihan tidak akan menjamin bertambahnya hasil tangkapan. Jadi, perlu
ditentukan panjang optimum dari jaring yang dapat menghasilkan hasil tangkapan
paling banyak dalam waktu yang sama. Hal tersebut perlu ditinjau baik dari segi
teknis maupun ekonomis.
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
7
Francisco X.B.M Purnama
bawah) dilengkapi dengan tali kolor yang gunanya untuk menyatukan
bagian bawah jaring sewaktu operasi dengan cara menarik tali kolor
tersebut (sadhori, 1985).
Ukuran dan bentuk purse seine sangat beragam, tergantung pada jaring,
dalam dan hanging rasio, ukuran mata jaring, ikan yang menjadi tujuan
penangkapan, dan pengalaman para pada nahkodanya. Purse seine yang
terpanjang adalah yang digunakan untuk menangkap ikan tuna dan
cangkalang, panjangnya hampir 2 kilo meter dan biasanya disebut purse
seine samudara (Ardidja, 2000).
Alat tangkap purse seine biasanya di operasikan di laut dalam dan
tidak berkarang. Purse seine ada yang di operasikan dengan sebuah kapal
dan ada pula yang dioperasikan dua buah kapal. Dalam pengoperasiannya
kadang-kadang dilengkapi dengan alat bantu berupa lampu yang disertai
dengan sekoci kecil yang biasanya disebut bangkrak rumpon yang
berfungsi sebagai pengumpul ikan.
Menurut (Sadhori 1985) pada umumnya purse seine dapat
dikelompokan menjadi:
a. Berdasarkan bentuk dasar jaring utama purse seine dibagi
menjadi:
Bentuk segi empat.
Bentuk trapesium
Bentuk lekuk
b. Bendasarkan spesies ikan yang akan ditangkap purse seine
dibagi menjadi:
Purse seine sardine
Purse seine layang
Purse seine kembung dan sebagainya
c. Berdasarkan jumlah kapal yang digunakan dalam operasi
penangkapan purse seine dibagi menjadi:
Purse seine tipe satu kapal
Purse seine tipe dua kapal
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
9
Francisco X.B.M Purnama
000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000
00000000000000000000000000000000000000110048ae110010000000ac
b111002caf110052516032acb11100a4ae11001000000014b0110090b1110
024516032acb11100a4ae11002000000049642f31a4ae1100acb111002000
0000fffffffffc02d100d0642f31ffffffffffff0180ffff0180efff0180ffffffff0000
000000080000000800004300000001000000000000005802000025000000
372e90010000020f0502020204030204ef0200a07b2000400000000000000
0009f00000000000000430061006c0069006200720000000000410e00006
caf1100dee32e31e88d0832ccb21100d8ae11009c38273104000000010000
0014af110014af1100e8782531040000003caf1100fc02d100647600080000
0000250000000c00000001000000250000000c0000000100000025000000
0c00000001000000120000000c00000001000000180000000c0000000000
000254000000540000000000000000000000350000006f00000001000000
555587407b4487400000000057000000010000004c000000040000000000
000000000000e40b00003f03000050000000200000003600000046000000
280000001c0000004744494302000000ffffffffffffffffe80b0000410300000
00000004600000014000000080000004744494303000000250000000c000
0000e000080250000000c0000000e0000800e00000014000000000000001
0000000140000000400000003010800050000000b0200000000050000000
c0297002602040000002e0118001c000000fb02efff0000000000009001000
000000440002243616c69627269000000000000000000000000000000000
00000000000000000040000002d010000040000002d010000040000002d0
100000400000002010100050000000902000000020d000000320a1000000
001000400000000002602970020290a001c000000fb02030001000000000
0bc02000000000102022253797374656d000000000000000000000000000
0000000000000000000000000040000002d010100040000002d010100030
000000000
Purse seine tipe jepang dengan dua kapal
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
11
Francisco X.B.M Purnama
Jaring purse seine bagian atas
1. Jaring Utama
Pada pukat cincin (Purse Seine), ukuran mata jaring pada
tiap-tiap bagian berbeda–beda dan adapula yang sama bagian purse seine
yang sama biasanya terdapat pada bagian sayap dengan ukuran mata jaring
yang besar. Dan pada kantong ukuran mata jaringnya kecil. Karena
kantong tersebut tempat berkumpulnya ikan. Biasanya ukuran berenang
semakin besar, demikian pula sebaliknya, biasanya besar mata jaring
ditentukan oleh ikan yang akan ditangkap.
2. Pelampung
Pelampung berfungsi, untuk menahan supaya bagian atas
dari jaring tetap di permukaan air, juga harus mampu ikan yang tertangkap
pada saat setting. Dalam menggunakan pelampung sebaiknnya pelampung
yang tidak berongga tetapi mempunyai lubang tempat tali, atau berbentuk
selender penuh dengan ujungnya berbentuk lengkung, agar tidak
mengangkut pada webbing dan mengurangi efek fiksi pada power block
pada saat setting.
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
3. Pemberat
Pemberat berfungsi untuk menenggelamkam atau memberi
daya pada alat tangkap purse seine. Pemberat ini menggunakan semua
bahan yang terpasang pada alat penangkapan ikan yang memiliki massa
jenis lebih besar dari 1,025 atau berlapis baja, kuningan, almunium.
4. Cincin / Ring
Cincin dipasang pada tali ris bawah dengan tali khusus
disebut tali cincin/bordle line. Cincin–cincin itu di lalui atau dimasuki tali
kolor yang dipergunakan untuk menutupi bagian bawah jaring. Untuk
memilih ring pilihlah bahan yang kuat dan tahan terhadap karat, serta
harganya dapat terjangkau. Bahan yang biasanya dipakai adalah kuningan,
baja putih dan besi yang digalvanisir.
5. Tali ris
Tali ris terbagi menjadi dua bagian yaitu tali ris atas dan tali
ris bawah, yang mana tali ris atas untuk palampung sedangkan tali ris
bawah untuk pemberat. Untuk tali ris sebaiknya menggunakan bahan yang
sifatnya sama dengan sifat jaring yang digunakan, terutama sifat–sifat
dalamnya air. Ris atas dan tali pelampung juga sebaiknya menggunakan
arah pintalan yang berlawanan juga ris bawah dan tali pemberat.
6. Tali Ring
Tali ring adalah tali penghubung antara cincin dengan tali
ris bawah, tali biasanya terbuat dari bahan yang sama dengan tali ris atas
atau tali ris bawah.
7. Tali Kerut
Tali kerut gunanya untuk menutup bagian bawah jaring
pada saat dioperasikannya alat tangkap digunakan tali kolor untuk
dilewatkan pada cincin. Untuk membentuk sebuah kantong maka tali kerut
tersebut di tarik supaya ring dapat berkumpul.
13
Francisco X.B.M Purnama
8. Selvadge
Selvadge ini juga terdapat pada tali ris atas dan tali ris
bawah. Selvadge merupakan penguat mata jaring yang dipasang untuk
melindungi bagaian pinggir dari jaring yang dipasang untuk melindungi
bagian pinggir dari jaring utama agar jaring tidak mudah robek. Pada saat
pengoperasian alat tangkap ini ukuran mata jaring pada selvadge dua kali
lebih besar dibandingkan pada jaring utama, sedangkan ukuran mata
benang tiga sampai lima kali lebih besar dari ukuran mata jaring utama.
Adapun bahan yang digunakan untuk membuat selvadge adalah
Polyethyline ( PE ) atau Nylon ( PA ).
B. Rumpon
Alat Bantu ikan yang paling lazim digunakan dalam pengoperasian
purse seine adalah rumpon. Sususnan rumpon yang paling sederhana
adalah : rakit, rumbai-rumbai, tali pengikat dan jangkar atau pemberat.
Sedangkan bahan yang digunakan adalah :
Rakit : terbuat dari rangkaian 3- 5 batang bambu,
berfungsi sebagai penggantung rumbai-rumbai.
Rumbai-rumbai : dari daun kelapa, fungsinya adalah menarik ikan
agar berkumpul
Tali pengikat : dapat dipakai tali ijuk atau tali manila, panjang
keseluruhan tali pengikat ini dibuat 1,5 kali ke dalaman laut dimana
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
dipasang.
Jangkar : dibuat dari batu coran semen, beratnya dibuat sedemikian
rupa sehingga mampu menahan rumpon agar tidak larat.
B. Lampu
Pada waktu beroperasi malam hari diperlukan lampu sebagai alat
15
Francisco X.B.M Purnama
pengumpul ikan. Lampu ini di pasang di perairan 2–3 jam sebelum operasi
panangkapan dimulai. Ada dua cara pemasangan lampu, yaitu:
pemasangan lampu di permukaan dan pemasangan lampu di dalam air.
Untuk lampu di permukaan dapat digunakan lampu petromak atau lampu
gas atau lampu neon yang menggunakan accu sebagai sumber tenaga
listriknya . Sedangkan untuk lampu di bawah air dapat digunakan sejenis
lampu listrik, namun diperlukan konstruksi yang cermat agar kedap air.
Pemasangan lampu yang dinyalakan di atas air memerlukan waktu
yang lama untuk mengajak ikan berkumpul dan kurang efisien dalam
penggunaan cahaya. Hal ini di sebabkan karena sebagian dari cahaya akan
diserap oleh udara, terpantul oleh permukaan gelombang yang berubah–
ubah, diserap oleh air sebelum sampai pada suatu kadalaman yang di
maksud, dipantulkan oleh partikel-partikel yang berada dalam air,sehingga
melahirkan sinar- sinar baur sehingga sampai ke swimming layer yang di
maksuk. Sedangkan pemasangan lampu yang dinyalakan dalam air waktu
yang di perlukan untuk mengumpulkan ikan sedikit, karena tempat lampu
diusahakan berdekatan dengan tempat lain dan cahaya dapat diusahakan
lebih efisien, karena cahaya tidak ada yang memantul atau diserap oleh
udara. Dengan kata lain, cahaya dapat dipergunakan hampir seutuhnya.
(Ayodhoa, 1976;1981).
dipergunakan.
17
Francisco X.B.M Purnama
Makasar, sedangkan layang biasa (D. Ruselli) lebih terkonsentrasi di bagaian
Barat laut Jawa dan laut Cina Selatan. Siro (A. Sirm) dan banyar (R.Kanagurta)
mempunyai pola penyebaran yang mirip dengan laying deles (oseanik), sedangkan
bentong (S. crumenophthalmus), menyerupai layang biasa. Kelimpihan tertinggi
dari ikan banyar terjadi pada bulan Juni–Agustus, sedangkan siro lebih melimpah
pada bulan Desember–Mei (Merta et al ; 2004).
BAB III
METODE PELAKSANAAN MAGANG
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
A. Identitas perusahaan
Nama Perusahaan : LAURENSIA ENNY HANDAYANI
19
Francisco X.B.M Purnama
Surat Keterangasn Selesai No : AT.544/38/4/KPL.JWN.2008
C. Identitas kapal
Nama Kapal : KM Mina Graha
Tempat dan No Rek : Semarang/4109
Tempat dan Tanda Selar : Pekalongan.108
No.1042/Fp
Asal kapal : Buatan Dalam Negeri
Pembuatan kapal : Pekalongan
Tahun Pembangunan : 1996
Bentuk Badan Kapal : Round Button
Material : Kayu
Alat Tangkap : Purse seine
E. Spesifikasi Mesin
Jumlah mesin induk : 1 buah
Jenis : Motor Diesel
Merk : Nissan
Kecepatan : 300 PK
Daya : 9 Knot
Jumlah mesin jenset : 2 buah
Merk : Fuso 6 Slinder
Jumlah mesin jet pum : 2 buah
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
Merek : Dompeng
F. Alat Komunikasi
Satu set SSB merk ICOM
G. Alat Penolong
Life Jacket
Life Buoy
H. Alat Navigasi
GPS
Fish Finder
Kompas
Peta
2. Waktu Magang.
Kegiatan magang Industri dilaksanakan mulai 19 September 2007
s/d 12 Juni 2008
21
Francisco X.B.M Purnama
1 Persiapan Program kerja 1 minggu
2 Pelakssanaan Magang 10 bulan
3 Presentasi dan pembuatan laporan 2 minggu
No Uraian SK
S
1 Lama dan Ketahanan Berelayar 4
2 Pengoperasian Alat Tangkap di Kapal Ikan 4
3 Pengoperasian Alat Navigasi di Kapal Ikan 4
4 Pengetahuan Administrasi Pelabuhan Perikanan 2
5 Pelaporan dan Presentasi 2
JUMLAH 16
3.2.2 Observasi
Sebelum melakukan kegiatan PKL terlebih dahulu
mengadakan pengamatan lansung untuk mengetahui lokasi, situasi dan
kondisi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui keadaan di industri,
sehingga pada waktu pelaksanaan PKL mahasisiwa sudah mengetahui
sebagaimana latar belakang perusahaan.
3.2.3 Adaptasi
Sebelum melaksanakan kegiatan PKL di Industri tentunya ada
pengenalan secara lansung oleh mahasisiwa dengan masyarakat atau
orang–orang yang berada di lokasi tempat tinggal. Agar kegiatan
magang dapat berjalan lancar mahasisiwa secara lansung melakukan
komunikasi, diskusi mengenai kapal dan siapa nahkoda atas kapal
tersebut setelah itu barulah mahasisiwa datang mengunjungi
perusahaan/pemilik kapal, nahkoda untuk berkonsultasi. Hal ini
dilakukan supaya pada saat turun ke kapal mahasisiwa sudah tahu
tentang jadwal keberangkatan kapal dan semua kegiatan sebelum
kapal berangkat.
Selama mengikuti praktik/magang mahasiswa mulai di
tugaskan melihat segala lingkungan yang ada di Kapal mulai dari
bertanya dengan awak kapal. Dan disamping itu kita juga sudah
mengikuti aturan-aturan yang ada di kapal sesuai dengan apa yang
diperintah nahkoda. Selama berlayar ada beberapa kegiatan yang
dilaksanakan Mahasiswa diantaranya:
1. Mengemudi kapal selama kapal tersebut berlayar menuju
daerah fishingground.
2. Melakukan persiapan surat izin yang berhubungan
dengan pemberangkatan
3. Tugas jaga kapal sesuai dengan jadwal yang ditentukan
4. Mengisi pembekalan sebelum berangkat
5. Memperbaiki alat tangkap sebelum disusun
6. Menyusun alat tangkap purse seine di atas kapal
7. Membantu memasukan daun kelapa yang akan dijadikan
23
Francisco X.B.M Purnama
rumpon sebanyak 2 tali yang telah ditentukan oleh
kepala operasional di kapal.
8. Menjurai dan kelapa yang akan dijadikan rumpon
9. Mengecat bangkrak yang sudah karat akibat operasi alat
tangkap sehingga peralatan tersebut tidak karat.
10. Mengisi perbekalan
11. Membuang rumpon yang dijadikan tempat untuk
mengumpul ikan sebanyak 2 buah rumpon
12. Mengikuti dalam penurunan alat tangkap (setting)
13. Menarik jaring (houling)
14. Menyortir ikan yang telah dinaikan di atas dek
15. Menghancurkan es secara manual
16. Memberi es pada ikan
17. Menggarami ikan
18. Memperbaiki jaring setelah selesai penarikan jaring
(houling)
19. Membalik jaring atau mengatur kembali jaring
20. Menyusun ring jaring setelah selesai pembalikan jaring
21. Membongkar ikan saat penjualan.
Kegiatan ketrampilan
Kegiatan yang dilaksanakan selama magang salah satunya
adalah kegiatan ketrampilan. Kegiatan ini untuk memperdalam
ketrampilan yang pernah diperoleh di Kampus PPPPTK Pertanian
Cianjur dan menambah ketrampilan yang belum pernah diperoleh di
Kampus. Adapun kegiatan ketrampilan tersebut meliputi sebagai
berikut :
Melaksanakan kegiatan pengoperasian alat tangkap di atas
kapal pada saat setting dan hauling
Membantu memperbaiki kerusakan pada jaring
Penanganan di atas kapal
25
Francisco X.B.M Purnama
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
27
Francisco X.B.M Purnama
Gambar 4 Pompa Pendingin Air Laut
Uraian Tugas;
a) Nakhoda bertugas memimpin di atas kapal serta berkuasa dalam
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
29
Francisco X.B.M Purnama
Gambar 5-6 Mengisi Pembekalan dan Perbaikan Mesin
2. Apabila di fishing ground yang didatangi tidak ada ikan maka sebelum
nahkoda pindah fishing ground dia akan menghubungi sesama nahkoda
untuk mencari informasi mengenai fishing ground yang ada ikannya.
31
Francisco X.B.M Purnama
Gambar 9 Mengganti Daun Rumpon
1. Bahan dan Alat Tangkap
Sebelum melaksanakan penangkapan ikan perlu adanya suatu
persiapan berupa bahan dan alat. Adapun bahan dan alat yang di butuhkan
adalah sebagai berikut:
Bahan :
Bahan bakar
Bahan makanan
Air tawar
Es
Oli
Alat :
Satu unit kapal penangkapan ikan
Satu unit alat navigasi (GPS, Fish finder, Radio komunikasi,
Kompas dll)
Satu unit alat tangkap purse seine
Selain alat-alat yang tertera di atas di perlukan juga alat bantu untuk
memperlancar dalam operasi penangkapan ikan. Adapun alat Bantu
tersebut meliputi:
Rumpon untuk mengumpulkan ikan
Gardan untuk memudahkan jalannya tali ris pada saat
penarikan jaring ( hauling )
Serok untuk menaikkan ikan dari jaring ke atas deck sampai ke
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
palkah
Lampu galaksi untuk menarik perhatian ikan hingga mendekat
dan berkumpul di sekitar kapal. Alat bantu penangkapan ikan
yang sangat diperlukan adalah :
Gambar 10 GPS
b. Fish Fider
Fish finder yang digunakan oleh KM. Mina Graha adalah
merek furuno. Wsistem kerja fish finder ini memggunakan
gema/gelombang suara ultrasonic untuk mendeteksi target
yang brada di dalam air, dan pastinya muncul di layar dalam
33
Francisco X.B.M Purnama
bentuk gambar ikan dan apabila gema mengenai target maka
dapat diterima lansung fish finder tersebut
c. Kompas
Adapun kompas pada KM.. Mina Graha yang digunakan
untuk kelancaran operasi penangkapan ikan yaitu digunakan
sebagai petunjuk arah.
d. Radio komunikasi
KM. Mina Grahapun dilengkapi dengan satu set SSB merek
ICOM yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk
mempermudah demi kelancaran operasi penangkapan ikan.
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
e. Gardan
Garden berfungsi untuk menarik tali kolor juga menarik
tali jangkar dan berputar kearah buritan kapal dan tidak
bisa berputar berlawan arah.
Perelatan
bantu diluar
kapal atau alat
bantu
pengumpul
ikan
a. Rumpon
Alat Bantu ikan yang paling lazim digunakan dalam
pengoperasian purse seine adalah rumpon. Sususnan rumpon yang
paling sederhana adalah : rakit, rumbai-rumbai, tali pengikat dan
jangkar atau pemberat. Kegunaan dari Rumpon adalah alat bantu
35
Francisco X.B.M Purnama
penangkapan yang fungsinya untuk mengumpulkan ikan pada
suatu titik atau tempat. Dengan berkumpulnya ikan pada rumpon
tersebut akan memudahkan para nalayan untuk melakukan
penangkapan dan kemungkinan keberhasilan operasi
penangkapan semakin besar
Gambar 11 Rumpon
b. Lampu Galaksi
Pada waktu beroperasi malam hari diperlukan lampu
galaksi sebagai alat pengumpul ikan. Gunanya untuk mengikat
perhatian ikan karena sifat ikan suku dengan adanya cahaya.
c. Lampu petromaks
Lampu petromaks berfungsi untuk membentuk kawanan
ikan menjadi satu yang tadinya berenang atau
bergerombol dengan tempat yang luas atau berenang
disekitar kapal dan akan menjadi satu gerombolan karena
cahaya dari lampu ini tidak jauh berkisar tiga sampai
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
2. Keadaan Kapal
Nama kapal yang di gunakan sebagai tempat pelaksanaan magang
adalah KM. Mina Graha yang menggunakan alat tangkap purse seine,
dimana kapal ini terbuat dari bahan kayu.
37
Francisco X.B.M Purnama
Gambar 17 Pukat Cincin
Bagian atas
Pada bagian atas alat tangkap purse seine terdiri dari :
Pelampung
Tali ris atas
Tali extra
Bagian tengah
Pada bagian tengah alat tangkap purse seine terdiri dari :
Savage
Wing ( sayap )
Body ( badan )
Bunt ( kantong )
Bagian bawah
Pada bagian bawah alat tangkap purse seine terdiri dari :
Tali ris bawah
Tali cincin
Tali pengerut
Tali pemberat
Tali Extra
Pemberat
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
4. Prinsip Kerja
Prinsip kerja alat tangkap ini adalah melingkari gerombolan ikan
yang dikumpulkan dengan bantuan surface lamp, dengan menarik bagian
bawah jaring yakni purse line yang di tarik dengan bantuan gardan
39
Francisco X.B.M Purnama
sehingga ikan tidak dapat keluar kebawah jaring karena jaring bagian
bawah sudah tertutup.
5. Operasi Penangkapan
a) Persipan Sebelum Operasi Penangkapan
Menurunkan rumpon yang sudah di persiapkan, setelah itu di
fishing ground nahkoda sudah mengetahui ada ikan maka mulai pukul
05.00 sore lampu galaksi dinyalakan untuk menarik perhatian ikan,
hal ini dilakukan agar ikan berkumpul di dekat kapal.
c) Pursing
1. Pursing dimulai lansung setelah kedua jaring bertemu di lambung
kanan ini dimaksud agar gerombolan ikan segera terkurung
engan menggunakan winch.
2. Pursing berakhir jika seluruh cincin naik ke atas deck ini berarti
jaring telah membentuk kantong.
d). Hauling
Setelah semua cincin naik maka dilaksanakan proses hauling
dengan menarik jaring, pelampung secara bersamaan serta
penyusunan tali kerut sampai jaring tinggal bagian kantong. Secara
teknis jaring di tarik dengan tangan, tapi jika terjadi keadaan seperti
ikan yang sangat banyak dan arus yang kencang maka jaring diikat
dengan tali dan di tarik dengan menggunakan winch. Pada saat
hauling posisi jaring sering tidak sering berbentuk sempurna
(lingkaran penuh) karena kondiusi arus dan angain yang berubah-
rubah maka jaring yang kusut di tarik dengan menggunakan bangkrak.
41
Francisco X.B.M Purnama
Gambar 18 penarikan jaring dengan tangan
Faktor yang
mempengaruhi
dalam pelingkaran
alat adalah:
Arah arus
Arah angin
Arah gerak sinar matahari pada saat akan terbit
dan terbenam
Arah gerak gerombolan ikan
6. Daerah Penangkapan
Daerah penangkapn yang digunakan oleh KM. Mina Graha
adalah Selat Makasar, Selat Karimata dan Laut Jawa berkisar antara
lintang 05° 44’ 30”S/ 111° 34’ 30” T dan 06° 09’ 30” S/ 111° 57’ 30” T.
43
Francisco X.B.M Purnama
Gambar 19 ikan hasil tangkapan
45
Francisco X.B.M Purnama
Ikan hasil tangkapan yang sudah maksimal atau sesuai dengan
target yang akan dibawa ke darat dan dilakukan bongkar muat. Tiap – tiap[
jenis ikan dipisahkan daolam suatu wadah (basket). Setiap satu kali lelang
terdiri dari delapan buah basket dengan jenis ikan yang sama. Setiap jenis
ikan mempunyai harga yang berbeda – beda. Selain itu, kondi ikan juga
mempengruhi nilai jual. Ikan yang masih segar mempunyai nilai jual lebih
ttinggi dibandingkan dengan ikan yang sudah rusak. Untuk penjulan di
darat, KM Mina Graha melakukan penjualan di pelabuhan Juwana Pati
(Jawa Tengah).
b
Gambar 23 Penjualan di TPI
47
Francisco X.B.M Purnama
Gambar 24 membalik jaring
A. Faktor Internal
1. Faktor Kapal
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
KM. Mina Graha cukup stabil artinya pada saat tidak mengalami oleng
terlalu berat pada saat pengoperasian, sesrta memiliki kekuatan mesin 300
pk ( 9 knot) dan kemampuan melingkar yang cukup besar.
2. Faktor Manusia
B. Faktor Eksternal
1. Arah angin
2. Arah arus
Arah arus yang baik adalah di atas kapal dan di bawah jaring .
3. Arah gerombolan
ikan
49
Francisco X.B.M Purnama
4.2.2 Analisa Usaha
ton
4 Garam Rp 5.00/kg 30 ton Rp 15.000.000
5 Obat-obatan
6 Perlengkapan lain
Rp125.000.000
1 Layang panjang Rp 39 Rp
3.750.000/lelangan lelangan 146.250.000
2 Laying pendek Rp 43 RP
2.750.000/lelangan lelangan 118.250.000
3 Mata lebar Rp 22 Rp 68.200.000
3.100.000/lelangan lelangan
4 Banyar Rp 15 Rp 98.000.000
6.550.000/lelangan lelangan
5 Tongkol Rp 2 lelangan Rp 3.600.000
1.800.000/lelangan
6 Tengiri Rp 11.000/kg 775 kg Rp 8.525.000
7 Sero Rp 970.000/lelangan 2 lelangan Rp 19.400.000
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
5.
4.2.3 Pembahasan
Administrasi pelabuhan
1. Tugas pokok
2. Fungsi
51
Francisco X.B.M Purnama
a. Pusat pengembangan masyarakat nelayan.
B. Klasifikasi
C. Fasilitas
Untuk melaksanakan segenap fungsi sebagaimana yang telah
dijelaskan diatas tadi, maka pelabuhan dilengkapi dengan berbagai
fasilitas. fasilas pelabuhan perikanan adalah seluruh fasilias yang beada di
pelabuhan perikanan.
1. Fasilitas pokok
Fasilitas pokok adalah Fasilitas, karena kondisi alamnya
dipandang harus tersedia agar lalu lintas kapal perikanan serta
kegiatan bongkar muat hasil tangkapan di pelabuhan perikanan dapat
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
berjalan dengan lancar dan aman. Terdapat tiga fasilitas pokok, yakni:
a. Fasilitas pelindung
Fasilitas pelindung itu sendiri memiliki fungsi untuk
melindungi areal perairan pelabuhan serta berbagai fasilitas
pelabuhan lainnya dari pelabuhanburuk ombat / gelombang, hanyut,
pasir, arus sungai, arus pasang air laut ; sehingga kegiatan kapal
perikanan menjadi lancar tidak terganggu. Adapun sarana uyang
tergolong fasilitas pelindung antara lain : pemecah gelombang /
penangkap pasir, dinding penahan tanah, dinding pengrah aliran.
Untuk pemecah gelombang itu sendiri telah diketahuiuntukn
menahan gelombang yang ditemukan karena tekanan angin,
meskipun adapula yang disebabkan oleh gempa letusan gunung di
dasar laut, tsunami, gerakan kapal dan lain- lain.
Pemecah Gelombang
Semakin tinggi gelombang maka kapal akan semakin sulit
melakukan bongkar muat karena pengruh gerakan ombak yang
terbesar berada dipermukaan air. Untuk mengtasi hal ini maka
pelabuhan dibuat sustu bangunan pemecah atau penahan / pemecah
gelombang. Pemecah gelombang itu sendiri merupakan pelindung
utama bagi pelabuhan (buatan). Sehingga berfungsi memperkecil
tinggi gelombang sehingga kapal dapat berlabuh dengan tenang dan
melakukan bongkar muat.
Untuk membangun suatu pemecah gelombang perlu diketahui
terlebih dahulu tegangan tanah yang dijadikan lokasi seperti
diketahui pada pemecah gelombang dua gaya yaitu gaya vertical
berasal dari barat bangunan, dan gaya horisontal yang berasal dri
tekanan dinamis omjbak, resultan dari dua gaya tersebut
menimbulkan tekanan didasar bangunan.
Jika perhitungan tekanan didasar bangunan melmoui tegangan
(maksimum) tanahnya maka tekanan perlu diperkecil dengan:
Membuat Kontrusi yang ringan.
53
Francisco X.B.M Purnama
Memperbasar dasar kontrusi.
Penangkap Pasir
Pada umumnya pantai terdiri dari pasir dan pemecah batu
gunung yang terbawaaliran sungai. Jika bahan – bahan itu mencapai
pantai maka didorong oleh arus yang bergerak sejajar pantai akibat
adanya tekanan gelombang. Proses transport material menunjang
pantai ini disebut “ Littoral Drifz ” dan merupakan suatu proses yang
kontinyu. Arah tranport berubah jika arah arus / gelombang berubah.
Biasanya pantai memiliki karateristik dan sifat yang ditetapkan oleh
komposisi butiran pasir, butiran dengan ukuran besar membuat
kemiringan pantai lebih curam apabila dibandingkan dengan pantai
dengan butiran pasir lebih halus.
Meskipun pantai secara temporel selalu terkikis, namun dalam
waktu yang tidak lama akan putih kembali ; hal ini dapat terjadi
apabila ada keseimbangan antara banyaknya pasir yang dengan
jumlah pasir yang diendapkan proses ini disebut Natural Nutrition.
Jika besar erosi atau pengikisan melebihi dari nutrisi maka untuk
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
55
Francisco X.B.M Purnama
muara sungai ), terjadi perlambatan arus sehingga butiran pasir yang
semula tersuspensi menjadi pengendap yang menimbulkan
pendangkalan, proses ini pada muara sungai dapat mer4ubah bentuk
apapun menggeser letak mulut muara, sehingga alur sungai juga ikut
pindah arah, untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dibangun
dinding pengarah aliran dimuara sungai (atau pada suatu alur)
memanjang kearah laut.
a. Dermaga
- Pier, bila bangunan tambat labuh tidak sejajar dengan pantai atau
garis air.
57
Francisco X.B.M Purnama
c. Dolphis (dolfin)
Fleksibel/elastis
dan
Bagi kapal dengan daya muat besar, dolfin dibuat dari beberapa
tiang baja yang terikat menjadi satu terutama pada ujung atasnya, baik
oleh suatu platform beton dan baja pengikat.
Fasilitas Perairan
pelabuhan
a. Alur Pelayaran
b. Kolam Pelabuhan
Fasilitas
Fungsional
59
Francisco X.B.M Purnama
b) Fasilitas navigasi dimaksudkan untuk membantu
nelayan dalam menentukan daratan sewaktu
kembali dari penangkapan ikan di laut dalam
keadaan aman / selamat selama pelayaran.
Termasuk dalam fasilitas ini antara lain : mercu
suar, kapal suar, suar penuntu, pelampung bambu,
radio isyarat.
Termasuk dalam fasilitas ini adalah box ikan, kereta dorong, forklift,
keran tambat, derek kapal.
Instalasi Air
- Pompa air
Isntalsi BBM
- Tangki solar
- Pompa muat
61
Francisco X.B.M Purnama
- Jaringan pipa untuk
distribusi
3. Fasilitas Tambahan
63
Francisco X.B.M Purnama
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Faktor yang mempengaruhi setting maupun hauling adalah ketrampilan
seluruh awak kapal dan keadaan alam
Operasi penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap purse seine
membutuhkan SDM yang relatife banyak. Hal ini dapat dilihat dari
ukuran dan cara pengoperasian alat tangkap purse seine itu sendiri
Untuk mencapai keberhasilan dalam suatu operasi penangkapan di
butuhkan alat Bantu
Ikan hasil tangkapan dari alat tangkap purse seine adalah ikan jenis
pelagis
5.2 Saran
Diharapkan sebelum melakukan operasi penangkapan
hendaknya mempersiapkan segala alat yang dibutuhkan. Hal
ini perlu di perhatikan demi kelancaran operasi penangkapan.
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
DAFTAR PUSTAKA
65
Francisco X.B.M Purnama
Departemen pertanaian – Direktorat Jendral Perikanan, 1991. Purse Seine dan
Lampara Dasar. Jakarta.
,S. B., dan Shadotomo, B. Aspek OPerasional Perikanan pukat Cincin di laut
Jawa. LPPL No. 32 Tahun 1985.
Sparre, P. and S.C. Venema. 1999. Introduksi pengkajian Stok Ikan Tropis. FAO.
Jakarta. 554 Halaman.
67
Francisco X.B.M Purnama