Data umum atau spesifikasi dari KM. Citra Armina secara rinci dapat dilihat
pada tabel 1.
Tabel 1. Keterangan Umum KM. Citra Armina
No Spesifikasi Keterangan
3 Kebangsaan Indonesia
12 LOA 27,5 M
13 B. (breath) 7,95 M
14 D. (Draft) 2,7 M
a b
1. Jaring utama
Bagian badan jaring berfungsi untuk membentuk jaring menyerupai kantong.
Ukuran mata jaring pada tiap bagian adalah tidak sama. Bagian yang memiliki ukuran
yang sama terletak pada bagian sayap dengan ukuran mata yang besar. Sementara pada
bagian kantong ukuran matanya kecil, karena pada tempat ini merupakan tempat
berkumpulnya ikan yang tertangkap sebelum diangkat ke permukaan.
Ukuran mata jaring untuk bagian kantong adalah ¾ inch dengan ukuran benang
210 d/15, sedangkan untuk sayap ukuran mata jaringnya adalah 1 inch dengan ukuran
benang 210 d/12, d/9 dan d/6 dengan bahan polyamide (PA).
2. Selvedge
Selvedge merupakan mata jaring penguat yang dipasang untuk melindungi
bagian pinggir antara jaring utama dengan tali ris agar tidak mudah rusak atau robek
pada saat operasi penangkapan.
Ukuran mata jaring yang digunakan untuk selvedge pada KM. Citra Armina
berukuran 2,5 inch dengan nomor benang 400/d15 dan bahan terbuat dari PE
multifilament. Selvedge dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Selvedge
3. Tali ris
Tali ris pada KM. Citra Armina terdiri dari tali ris atas dan tali ris bawah. Tali
ris menggunakan tali dengan arah pintalan kanan. Panjang tali ris atas 480 meter dan
panjang tali ris bawah 500 meter dengan diameter tali Ø 2 cm dan menggunakan bahan
polyethylene (PE). Tali ris dapat dilihat pada Gambar 8.
4. Pelampung
Pelampung berguna untuk memberikan daya apung pada alat tangkap, agar alat
tangkap dapat berdiri dengan tegak pada waktu dioperasikan di dalam air. Pelampung
yang digunakan pada KM. Citra Armina terdiri dari 2 warna yaitu pelampung pautih
dan kuning. Pelampung putih berbentuk silinder dengan type Y-20, panjang 20 cm,
diameter 10 cm dan besar diameter lubang pelampung 2 cm. Sedangkan pelampung
kuning dengan type Y-60, panjang 25 cm dan diameter 15 cm yang dipasang pada
bagian kantong. Jumlah pelampung yang digunakan sebanyak 1250 buah dengan bahan
Polyvinil Chloride (PVC). Tali pelampung mempunyai arah pintalan kanan.
Pelampung pada KM. Citra Armina dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9. Pelampung
5. Cincin (ring)
Cincin berfungsi untuk jalannya tali kerut pada waktu jaring ditarik sehingga
jaring membentuk kantong. Cincin yang digunakan pada KM. Citra Armina terbuat
dari bahan stainless yang tidak mudah berkarat. Besi yang digunakan untuk cincin
berukuran 12 mm. Teknik pengikatan cincin menggunakan teknik ikatan jangkar, yang
biasa digunakan untuk mengikat benda yang berupa ring atan cincin. Jumlah cincin
yang digunakan pada alat tangkap sebanyak 100 buah yang berdiameter 15 cm dan
jarak antar cincin 1 meter. Cincin yang digunakan di KM. Citra Armina dapat dilihat
pada Gambar 10.
Gambar 10. Cincin
1. Pemberat
Pemberat berguna untuk memberikan daya tenggelam pada jaring sehingga
jaring dapat terbentang dengan sempurna. Pemberat yang digunakan oleh KM. Citra
Armina terbuat dari bahan timah yang berjumlah 2500 buah dan memiliki berat 250
gram per buah. Pemberat terbuat dari bahan Pb (timah hitam) yang tidak mudah
berkarat dan berdiameter 4 cm. Tali pemberat yang digunakan mempunyai arah
pintalan kanan. Pemberat yang digunakan di KM. Citra Armina dapat dilihat pada
Gambar 11.
2. Tali cincin
Tali cincin adalah tali penghubung antara cincin dengan tali ris bawah. Tali
cincin digunakan untuk mengikat dan menggantung cincin pada gabungan antara tali
ris bawah, tali pemberat dan tali gantungan jaring. Tali cincin yang digunakan pada
KM. Citra Armina terbuat dari bahan polyethilene (PE) dengan panjang 50 cm. Tali
yang digunakan untuk tali cincin mempunyai arah pintalan kanan. Tali cincin dapat
dilihat pada Gambar 12.
3. Tali kerut
Tali kerut digunakan untuk menutup bagian bawah jaring pada saat
dioperasikan yang dilewatkan pada cincin sehingga cincin akan terkumpul dan jaring
membentuk sebuah kantong sehingga ikan tidak dapat keluar dari jaring. Tali kerut
yang digunakan pada KM. Citra Armina terbuat dari bahan polyethilene (PE) yang
berdiameter 26 mm dan panjang 540 meter. Tali kerut pada KM. Citra Armina dapat
dilihat pada Gambar 13.
Alat tangkap pada KM. Citra Armina mempunyai panjang 450 meter dengan
dalam jaring bagian kantong 60 meter serta dalam jaring bagian sayap 40 meter.
Pelampung berjumlah 1250 buah dengan warna dan ukuran yang berbeda. Pelampung
kuning memiliki panjang 25 cm dan berdiameter 15 cm sedangkan pelampung putih
memiliki panjang 20 cm dengan diameter 10 cm. Pemberat berjumlah 2500 buah
dengan berat 250 gram perbuah. Jumlah cincin 100 buah dengan diameter lingkaran 15
cm. Panjang tali ris atas 480 meter dan panjang tali ris bawah 500 meter. Panjang tali
kolor atau tali kerut 540 meter.
1. Rumpon
Rumpon adalah salah satu jenis alat bantu penangkapan berbentuk alat, obyek,
atau struktur yang bersifat permanen atau sementara yang didesain dan dikonstruksi
dari jenis material alami dan buatan yang diberi pemberat agar rumpon dapat terpasang
tegak lurus di dalam air.
Rumpon yang digunakan pada KM. Citra Armina terdiri dari 4 komponen
utama yaitu pelampug, tali pemberat, pemikat dan pemberat. KM. Citra Armina
mempunyai rumpon yang bersifat sementara. Panjang tali rumpon 10 meter yang
terbuat dari bahan PE dan berdiameter 10 mm. Pemberat terbuat dari campuran pasir
dan semen yang dicor atau dipadatkan dengan berat 10 kg. Pemikat rumpon atau
atraktor berupa jaring bekas berwarna hijau dengan ukuran 60 x 40 cm yang dipasang
dengan cara ditempelkan pada tali pemberat dengan jarak 20 cm. Pelampung terbuat
dari bahan gabus atau busa. Rumpon yang terdapat pada KM. Citra Armina dapat
dilihat pada Gambar 15.
2. Lampu
Lampu digunakan untuk mengumpulkan gerombolan ikan yang kemudian
dilakukan operasi penangkapan. Lampu yang digunakan pada KM. Citra Armina ada
2 macam yaitu lampu galaxy yang berjumlah 28 buah dan lampu merkuri yang
berjumlah 42 buah. Lampu ditempatkan disekeliling kapal bagian atas. Selain lampu
yang ditempatkan disekeliling kapal, ada lampu bantu yang sengaja dirancang untuk
menggantikan lampu merkuri dan galaxi pada saat dimatikan, agar gerombolan ikan
tetap bertahan di tempat yang sama. Lampu yang terdapat di KM. Citra Armina dapat
dilihat pada Gambar 16.
a b
d
c
Gambar 16. a) Lampu galaxi. b) Lampu merkuri. c) Lampu merkuri.
d) Lampu bantu.
3. Fish finder
Fish finder digunakan untuk mendeteksi gerombolan ikan yang menjadi sasaran
tangkap utama. KM. Citra Armina menggunakan fish finder yang bermerek Furuno.
Pada KM. Citra Armina fish finder sangat berperan penting dalam proses penurunan
alat tangkap. Alat tangkap akan diturunkan apabila sudah terdeteksi gerombolan ikan
pada fish finder. Apabila tidak terdeteksi ikan pada fish finder, maka penurunan alat
tangkap akan dibatalkan. Fish finder yang terdapat pada KM. Citra Armina dapat
dilihat pada Gambar 17.
6. Roller
Roller digunakan untuk memudahkan penarikan tali kerut pada saat ditarik
menggunakan purse line winch, sehingga tali kerut tidak bergesekan dengan kapal yang
dapat mengakibatkan tali kerut putus. Roller pada KM. Citra Armina dapat dilihat pada
Gambar 20.
Gambar 20. Roller
7. Tiang boom
Tiang boom digunakan untuk menahan pelampung pada saat ikan hasil
tangkapan telah berada pada kantong jaring, sehingga pengangkatan ikan lebih mudah
dan cepat. Tiang boom dilengkapi dengan tali gantung yang digunakan untuk mengikat
pelampung pada bagian kantong. Tiang boom pada KM. Citra Armina dapat dilihat
pada Gambar 21.
8. Katrol
Katrol digunakan sebagai alat yang mempermudah pengangkatan serok pada
saat menaikan hasil tangkapan ke kapal dengan bantuan purse line winch. Katrol yang
digunakan di KM. Citra Armina mempunyai beberapa komponen yaitu tiang boom,
gantol, tali dan block. Katrol pada KM. Citra Armina dapat dilihat pada Gambar 22.
Gambar 22. Katrol
1. Tahap persiapan
Tahap persiapan operasi penangkapan pada KM. Citra Armina, pemilik kapal
mempercayakan penuh kepada nahkoda dan ABK untuk melakukan persiapan yang
dibutuhkan pada saat operasi penangkapan. Tahap operasi penangkapan pada KM.
Citra Armina meliputi :
a. Persiapan darat
Persiapan darat meliputi:
1) Menyiapkan surat-surat kapal. Surat-surat KM. Citra Armina dapat dilihat pada
lapiran 4.
2) Menyiapkan semua perbekalan yang dibutuhkan selama operasi penangkapan
sampai selesai. Perbekalan yang dibutuhkan pada KM. Citra Armina dapat
dilihat pada lapiran 5.
3) Menyiapkan alat navigasi. Alat navigasi yang disiapkan adalah GPS dan
kompas.
4) Mengecek dan memastikan mesin induk dan mesin bantu kapal dalam keaadan
baik dan siap untuk digunakan.
b. Persiapan selama menuju fishing ground.
Pesiapan selama menuju fishing ground meliputi:
1) Memperbaiki jaring yang sobek.
2) Mengganti jaring yang tidak layak digunakan.
3) Mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan pada saat operasi penangkapan.
4) Mengganti lampu yang tidak menyala.
5) Memperbaiki bagian rumpon yang rusak.
c. Persiapan menjelang setting
Persiapan menjelang setting meliputi:
1) Menurunkan rumpon.
2) Merapikan dan mengecek alat tangkap dalam keadaan siap setting.
3) Menyiapkan tali yang kemungkinan diperlukan pada saat Haulling.
4) Mengetes gardan atau purse line wich agar selalu dalam keadaan siap pakai.
5) Menyalakan lampu merkuri.
Faktor yang paling berpengaruh pada saat pelingkaran jaring adalah arah angin
dan arus. Jaring akan melingkar dengan sempurna apabila arah angin datang dari depan
dan berlawanan dengan haluan kapal, sedangkan arah arus harus searah dengan
lambung kanan kapal.
1. Penyortiran
Penyortiran dilakukan setelah ikan naik keatas kapal. Penyortiran bertujuan
untuk memisahkan jenis dan ukuran ikan agar mudah diatur dalam nampan dan palka
penyimpanan. Alat yang digunakan untuk proses penyortiran, yaitu sarung tangan,
keranjang dan van pembeku. Proses penyortiran dapat dilihat pada Gambar 24.
6. Pembongkaran ikan
Pembongkaran ikan di KM. Citra Armina yang dilakukan di pelabuhan ketika
kapal sandar. Pembongkaran dimulai dengan membuka pintu palka dan salah satu ABK
masuk ke dalam palka untuk mengangkat ikan. Setelah ikan diangkat maka langsung
diserahkan kepada ABK yang berada di atas palka, lalu diserahkan lagi kepada ABK
lain untuk dimasukan ke dalam basket yang kemudian basket tersebut dibawa ketempat
pelelangan ikan. Namun ada hasil tangkapan tertentu yang tidak melewati tahap
pelelangan, tetapi dijual langsung oleh pemilik kapal kepada pengepul ikan. Beberapa
ikan yang tidak melewati tahap pelelangan meliputi ikan bawal dan ikan tenggiri saja.
7. Pembersihan palka
Pembersihan palka dilakukan setelah semua ikan dikeluarkan, kemudian unit
mesin pendinginnya dimatikan. Pada KM. Citra Armina pembersihan palka dilakukan
dengan cara menyemprotkan air bersih pada seluruh bagian palka sehingga bunga es
yang masih melekat pada pipa evaporator akan mecair. Kemudian palka dicuci
menggunakan sabun untuk menghilangkan bau amis di dalam palka. Namun
pembersihan palka paska pembongkaran hasil tangkapan ini tidak dilakukan oleh ABK,
tetapi dikerjakan oleh pekerja tidak tetap dari TPI (Tempat Pelelangan Ikan). Proses
pembersihan palka ini telah memenuhi prinsip penanganan ikan yang baik dan standar
kebersihan kesehatan dan keselamatan serta sanitasi dan higienis (Ilyas, S., 1983).
Pembersihan palka di KM. Citra Armina dapat dilihat pada Gambar 28.