Anda di halaman 1dari 4

RADIO KOMUNIKASI VHF MANPACK

Radio adalah radiasi sinyal elektromagnetik yang merambat melalui atmosfer dan atau
ruang hampa. Informasi yang akan dikirimkan melalui gelombang elektromagnetik ini
dimodulasi komponen gelombangnya yaitu amplitude, frekuensi, fasa atau lebar pulsanya.
Radiasi tersebut terbentuk ketika objek bermuatan listrik dari gelombang carrier dimodulasi
dengan gelombang audio pada frekuensi gelombang radio pada suatu spektrum elektromagnetik.
Adapun gelombang radio ini merambat pada frekuensi 100 KHz sampai dengan 100 GHz,
sementara gelombang audio merambat pada frekuensi 20 Hz sampai 20 KHz.

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin berkembang, berbagai perubahan


serta perkembangan metode yang memanfaatkan gelombang radio ini juga mengalami kemajuan,
gelombang radio ini dimanfaatkan dalam berbagai cara yang memungkinkan komunikasi dapat
dilakukan dalam berbagai situasi.

Berikut ini adalah tabel spektrum fekuensi yang dikelompokkan dalam range tertentu.

Cara Komunikasi di Radio VHF Kapal

Radio VHF adalah alat komunikasi penting di kapal dan merupakan salah satu syarat kelaiklautan
sebuah kapal. Radio VHF digunakan untuk komunikasi

 kapal ke kapal
 kapal ke darat
 darat ke kapal.
Komunikasi Radio VHF
Komunikasi di radio VHF harus dilakukan dengan benar. Karenanya harus mengikuti prosedur,
khusunya menyangkut penggunaan frekuensi atau kanal.
1. Kanal 16
Kanal 16 adalah kanal marabahaya. Digunakan untuk lalulintas marabahaya (distress traffic).
Komunikasi rutin tidak boleh dilakukan di kanal ini. Diijinkan untuk panggilan dan jawaban saja,
selanjutnya pindah ke kanal lain.
2. Kanal 70
Kanal 70 adalah kanal Digital Selective Calling (DSC). Tidak boleh digunakan untuk komunikasi
suara (voice).

Sebelum bekomunikasi
Sebelum berkomunikasi di radio VHF perhatikan hal-hal berikut:

 Pastikan kanal yang akan digunakan sesuai dengan peruntukannya.


 Pastikan kanal tidak sedang digunakan oleh stasiun lain.
 Gunakan nama stasiun atau tanda panggilan (call sign) yang benar.
 Berbicara dengan jelas.
 Menggunakan frasa maritim standar lebih baik karena terhindar dari makna ganda (rancu)

Di laut masih ditemukan adanya kapal-kapal yang ngobrol di kanal 16. Bahkan ada yang iseng
menempelkan gadget yang memutar musik di mic vhf. Ini pelanggaran.
Saat berlayar kapal melakukan jaga dengar di kanal ini. Panggilan dan jawaban dapat diijinkan.
Selanjutnya pindah ke kanal lain.
Buatlah daftar kanal dan peruntukannya. Sertakan peringatan tentang penggunaan kanal 16 dan 70.
Tempelkan dekat pesawat VHF
Contoh komunikasi yang buruk
Karena cuaca buruk:  ombak, angin, hujan, jarak pandang yang sangat terbatas, motor pandu yang
bergerak keluar menuju pilot buoy mengalami kesulitan. Komukiasi di radio vhf dengan kapal asing yang
akan dipandunya mula-mula lancar. Tetapi kemudian semakin tidak nyambung. Penyebab mendasar
keduanya berbicara dengan cepat dan tidak jelas. Apa yang disampaikan oleh kapal asing tidak difahami
oleh pilot boat, demikian sebaliknya.

 Motor pandu : Bad weather, visibility very short. I am position now buoy number 6. I am slowly
slowly proceed to buoy number two. How many miles your distance from buoy number two?

Kapal asing (logat latin) : I am four miles from buoy number two. Shall I be drifting or
proceeding to your position?
 Motor pandu : You go go to number two buoy.
(Masih banyak kata-kata yang tidak tercatat)
Komunikasi akan menjadi mudah jika keduanya bebicara dengan prinsip SLOWLY - CLEARLY.

Motor Pandu : Bad weather. Poor visibilty. My position buoy number six. I am proceeding slowly to buoy
number two (Jelas : motor pandu bergerak pelan menuju buoy dua, artinya kapal asing ditunggu di buoy
dua).
How many miles your distance...?  Sebaiknya : What is your distance to buoy number two? atau What is
your position?

Shall I be drifting or proceeding to your position?

Rancu, mau drifting di mana? Di buoy 2 atau di posisinya sekarang (4 mil dari buoy 2)?  Kalau
proceeding, kemana? Ke buoy 6 atau buoy 2?

Sebaiknya : I am proceeding slowly and meet you at buoy number two (Saya bergerak pelan-pelan dan
kita bertemu di buoy 2).

Radio komunikasi diaplikasikan pada frekuensi HF, VHF dan UHF. Radio HF yang
bekerja pada frekuensi 3 – 30 MHz, disebut juga dengan decameter band atau panjang
gelombangnya berkisar antara 10-100 m. Angka ini didapat dari persamaan frekuensi dan
panjang gelombang :    f=c/λ

Dimana f adalah frekuensi, c adalah kecepatan cahaya 3 x 108 m/s dan adalah panjang
gelombang. Radio HF sangat popular di kalangan radio amatir. Berbagai keuntungan radio HF
antara lain jarak komunikasi dapat mencapai ribuan kilometer, tergantung daya yang digunakan.
Keuntungan ini dikarenakan karakteristik gelombang HF yang dapat memantul pada ionosfer
bumi.

Radio VHF bekerja pada frekuensi 30 MHz sampai dengan 300 MHz. Karakteristik dari
radio VHF Ini cocok untuk komunikasi teresterial, dengan kisaran umumnya agak lebih jauh dari
line-of-sight dari pemancar. Tidak seperti HF, ionosfer tidak selalu memantulkan gelombang
radio VHF. Gelombang ini juga lebih tahan terhadap gangguan atmosfer dan interferensi
peralatan listrik dibandingkan dengan fekuensi yang lebih rendah. Frekuensi VHF akan terblokir
oleh bukit atau gunung, tetapi bangunan gedung tidak terlalu mempengaruhi komunikasi.

Radio frekuensi VHF low band ini digunakan oleh militer, khususnya untuk pasukan
yang berada di lapangan agar dapat berkomunikasi dalam radius sekitar 8 km area. Salah satu
alasannya karena VHF dapat menggunakan antenna yang relatif tidak terlalu panjang sehingga
cocok digunakan sebagai radio manpack. Dibandingkan dengan radio HF, radio VHF ini
memiliki bandwidth yang lebih lebar serta jarak jangkau yang lebih pendek sehingga sangat ideal
sebagai komunikasi antar pasukan.

Radio militer dikembangkan sebagai perangkat komunikasi aplikasi taktis, oleh karena
itu, pada umumnya perangkat taktis harus memiliki kemampuan dan syarat tertentu. Selain dari
sisi kehandalannya yang harus dapat tetap berfungsi dalam berbagai kondisi, memenuhi standar
militer, juga dari sisi pengamanan informasinya.

Mengenai uji ketahanan yang memenuhi standar militer, saat ini mengacu pada standar
MIL-STD 810g. Standar ini didokumentasikan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat
yang mengatur tentang bagaimana sebuah perangkat yang seharusnya tahan terhadap berbagai
kondisi yang mungkin terjadi di lapangan. Standar inilah yang kemudian menjadi acuan yang
diakui secara internasional. Dokumen ini mencakup sejumlah tes yang harus dilalui oleh setiap
perangkat militer, antara lain, High/Low temperature, Immersion, Vibration, Shock dan lain
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai