Miftakhul Hudha
Muhammad Adnin
Sidiq Rahmat S
Pesawat radio penerima (receivers) harus dapat melakukan beberapa fungsi, yaitu
:
Harus dapat memisahkan sinyal radio yang dikehendaki dari sinyal radio yang
lain yang tidak dikehendaki yang mungkin tertangkap oleh antena penerima.
Harus dapat menguatkan sinyal yang dikehendaki sampai pada tingkat akhir.
Harus dapat mengembalikan sinyal informasi dari radio carrier sesuai dengan
aslinya yang harus diterima oleh pengguna jasa pesawat radio penerima.
Adapun jenis-jenis radio penerima untuk siaran hiburan (broadcast) adalah radio
penerima AM dan FM. Jalur frekuensi yang ditempati untuk radio AM dan FM
broadcast adalah sebagai berikut :
Informasi suara (percakapan dan musik harus diangkut dari stasiun pemencar ke
para pendengar), berupa signal frekuensi audio
Gelombang pembawa, berupa frekuensi tinggi disebut juga frekuensi carrier yang
mengangkut atau membawa informasi suara.
11 122 MHz 174 Pemerintah dan non Bidang frekuensi amatir 144
MHz pemerintah, tetap dan 148 MHz
bergerak
13 216 470 MHz Pemerintah dan non Radio altimeter, glide patch,
pemerintah, tetap dan dan perlengkapan meteorologi,
bergerak, navigasi Aviasi sipil 225 400 MHz
aeronautik
Persen modulasi atau derajat modulasi pada gelombang AM adalah bilangan yang
menyatakan perbandingan antara amplitudo sinyal informasi dengan amplitudo
sinyal pembawa. Persentase modulasi disebut juga ideks modulasi atau faktor
modulasi dan dilambangkan dengan notasi m.
Idealnya besarnya persentase modulasi (m) adalah sekitar 0,9 1,0. Jika besarnya
m di atas 1,0 maka terjadi overmodulasi sehingga pada penerima terjadi side-band
splatter, yang mana hal ini akan menyebabkan dalam pemancaran akan
menempati alokasi range yang lebar sehingga berinterferensi dengan pemancar
didekatnya. Biasanya terjadi tegangan carrier termodulasi lebih dari dua kali
dengan tegangan carrier sebelum dimodulasi.
1 100 60
2 125 35
3 160 0
4 180 0
Yang dimaksud dengan radio penerima langsung adalah suatu penerima radio
yang sistem penerimaan gelombang elektromagnetnya langsung dideteksi tanpa
terlebih dahulu mengalami perubahan frekuensi (frequency converter). Disebut
juga radio frekuensi tertala (TRF=Tuned Radio Frequency).
antena
Sirkit Penala
Detektor
Penguat Audio
Penguat Audio untuk memperkuat sinyal suara yang dihasilkan oleh detektor.
Pengeras suara untuk mengubah sinyal suara yang berupa getaran listrik
menjadi getaran suara.
Antena radio merupakan antena batang yang dapat diperpanjang dan dipendekkan
dengan menarik atau menekannya. Antena tersebut sering juga disebut dengan
telescopic, atau antena batang, antena cambuk (whip antena). Antena ini dipakai
pada penerima radio kecil (portable). Jenis ini dapat menangkap sinyal dari segala
arah sama kuat, sebab gelombnag elektromagnet yang datang dari arah tegak lurus
dari sumbu antena.
Kumparan berinti ferit disebut antena ferit. Antena ini akan menangkap sinyal
dengan paling kuat, jika arah datangnya sinyal tegak lurus pada arah sumbu
kumparan.
Antena akan dapat menerima sinyal getaran yang sama dengan frekuensi tuning.
Kemudian sinyal getaran itu dideteksi oleh bagian detektor, yaitu dipisahkannya
sinyal-sinyal frekuensi tinggi dari sinyal suara. Selanjutnya sinyal suara tersebut
diperkuat oleh rangkaian penguat audio frekuensi. Loud speaker akan mengubah
menjadi getaran suara yang berasal dari getaran listrik.
Penerima jenis straight ini pada umumnya hanya dapat menerima siaran lokal saja
dari stasiun pemancar radio yang paling kuat daya pancarnya, sehingga daya
selektifnya rendah. Disamping itu mempunyai lebar gelombang yang cukup besar
sehingga banyak gangguannya interferensi dengan pemancar radio terdekat.
Meskipun daya pilah menjadi masalah dalam penerima radio straight, penggunaan
TRF (Tuned Radio Frequency) dirancang untuk mendapatkan aplikasi bentuk
rancangan penerima dalam frekuensi tunggal atau aplikasi dalam jalur band
sempit. Dengan cara ini menawarkan konsep kualitas yang baik dan sangat
sederhana dan dengan beaya murah.
ZN414 merupakan LIC yang mempunyai 3 kaki yang dikemas dalam bentuk
transistor. Spesifikasi ZN414 mempunyai impedansi input yang tinggi dan
memiliki 3 Capasitor kopling penguat RF dan detektor transistor untuk
mendapatkan signal informasi.
Kelebihannya :
Mudah dibuat
Kekurangannya :
Bila letaknya jauh dari pemancar, penerimaan siaran berkurang (tidak peka).
Dua buah atau lebih pemancar yang berdekatan, dapat diterima bersamaan(tidak
selektif).
antena
Penguat RF
Mixer
Penguat IF
Detektor
Penguat Audio
LS
Osilator Lokal
AVC
Gbr. 5.7. Blok Diagram Penerima Radio AM Superheterodine.
Mixer untuk mencampur frekuensi radio dari penguat RF dengan getaran dari
osilator lokal. Hasil keluaran dari mixer merupakan frekeunsi 455 KHz.
Penguat IF untuk memperkuat frekuensi antara 455 KHz yang berasal dari mixer.
Detektor untuk memisahkan sinyal suara dari gelombang pembawa (dalam hal ini
frekuensi IF 455 kHZ).
Penguat audio untuk memperkuat sinyal suara yang berasal dari detektor.
v Dapat menerima siaran dari pemancar yang jauh dan lemah sekalipun (sensitif).
Prinsip kerja :
v Menyekat osilator lokal dengan antena, sehingga frekuensi dari osilator lokal
tidak memancar.
Contoh: Sinyal yang diterima 200 uV, derau yang diterima 20 uV. Maka
bandingan S/N adalah :
S/N = 20 log 10
S/N = 20 dB
Pencampur atau mixer memperoleh input dari penguat RF dan dari osilator lokal.
Sistem pencampuran kedua frekuensi tersebut dapat dilakukan dengan cara :
Injeksi osilator lokal pada kaki basis. Perhatikan gambar dasar berikut :
3). Fo Fi
4). Fo + Fi
Frekuensi dr penala
1st IF amp
Mixer
1 MHz
circuits
Gbr. 5.10. Blok diagram proses pencampuran signal pada bagian mixer
Osilator lokal juga ditala secara variabel agar dapat melacak frekuensi sinyal yang
masuk (ditangkap oleh antena). Pada pesawat penerima radio untuk hal tersebut
dilakukan dengan menggunakan sebuah variabel kapasitor (varco) multigang
untuk memberikan pelacakan sinyal secara tepat. Pada pesawat akhir-akhir ini ada
juga yang menerapkan penala dengan diode varactor.
Penguat
Umpan Balik
Resonator
Penguat harus memiliki penguatan tegangan yang cukup besar, untuk mengatasi
kerugian pada rangkaian sehingga dapat mulai berosilasi.
Daya yang ada pada rangkaian tank diumpankan ke penguat melalui feedback
untuk dikuatkan oleh penguat.
Walaupun arus sumbernya cacat, output dari tang circuit LC berupa gelombang
sinus tidak cacat.
Pada frekuensi resonansi bersifat resistif sehingga antar tegangan dan arus sefasa
Memiliki faktor kwalitas kumparan (Q) yang besar berarti cukup selektif
Macam-macam Osilator :
Selektivitas penerima
Penguatan dB
100%
70%
455 kHz
450 460
Jika sinyal yang diterima sangat kuat, maka tegangan AVC negatifnya besar.
Berarti arus basis transistor T1 berkurang banyak, maka penguatanpun berkurang
banyak. Sedangkan jika sinyal yang diterima lemah, maka tegangan AVC
negatifnya kecil. Berarti arus basis transistor T1 berkurang sedikit, maka
penguatanpun berkurang sedikit. Jika AVC tidak bekerja, terdengar gejala suara
keras lemah/ mengalun (fading effect).
AVC yang baik dapat menghasilkan sinyal output yang hampir konstan meskipun
sinyal input bervariasi. Adapun arah dioda detektor disesuaikan dengan jenis
transistor penguat IF pertama.
Jika transistor penguat IF pertama menggunakan jenis NPN, maka tegangan AVC
berpolaritas negatif. Tegangan negatif diperoleh dengan memasang dioda detektor
arah terbalik.
Jika transistor penguat IF pertama menggunakan jenis PNP, maka tegangan AVC
berpolaritas positif. Tegangan positif diperoleh dengan memasang dioda detektor
arah maju.
Gbr. 5.21. Dasar rangkaian AVC
Daya keluaran (output) penguat audio yang dipergunakan pada penerima radio
superheterodine berkisar dari 0,05 watt hingga 10 watt. Untuk memperoleh daya
yang besar diperlukan 2 atau 3 tahap/tingkat audio. Tahap pertama dan tahap
kedua sebgai penguat daya. Ada 4 macam konfigurasi penguat daya audio
pushpull, yaitu :
Gbr. 5.23. Dasar Rangkaian Penguat audio pushpull simetrik balans IT dan OT.
Gbr. 5.24. Dasar Rangkaian Penguat audio pushpull simetrik komplementer OTL
Gbr. 5.25 Dasar Rangkaian Penguat audio pushpull simetrik komplementer OCL
Daftar komponen :
C1 = 10 nF D1 = 1N914
C4 = 10 pF
C5 = 22 nF
C6 = 100 uF/10V
C7 = 10 nF
C8 = 10 nF
Loud Speaker :
Dalam setiap sistem penghasil suara, penentuan kualitas suara terbaik tergantung
dari loudspeaker. Pada dasarnya, komponen ini merupakan alat penerjemah akhir,
kebaliksn dari michrophone. Loudspeaker membawa sinyal listrik dan
mengubahnya kembali menjadi getaran untuk membuat gelombang suara.
Simbol Loudspeaker:
Gbr.5.30. Simbol Loud Speaker
Voice coil digulung pada suatu silinder kertas, atau sejenisnya yang melekat pada
membran atau diafragma, dan terletak dalam medan magnet.
Jika arus mengalir di dalam voice coil, gaya Lorentz akan menggerakkan voice
coil ke depan atau ke belakang sesuai dengan akibat dari arah arus relatif terhadap
medan magnet. Dengan demikian membran juga bergerak, dan terjadilah konversi
sinyal listrik ke sinyal akustik (suara). Sinyal akustik ini merupakan rambatan
tekanan udara karena gerakan membran tadi. Udara, tentu saja tidak membiarkan
membran bergerak bebas, tetapi menahannya. Voice coil merupakan hambatan
udara ini.
Kumparan dapat bergerak bebas dalam medan magnet homogen. Bila pada
kumparan mengalir arus bolak-balik, setengah periode pertama akan ditarik dan
setengah periode berikutnya ditolak oleh medan magnet permanen. Bila frekeunsi
sinyal listrik 100 Hz, maka corong ditarik dan ditolak 100 kali perdetik.
Terjadilah suara dengan nada 100 Hz.
Bahan dan diameter kertas konus. Untuk frekuensi rendah dipergunakan corong
dengan diameter besar. Untuk frekuensi tinggi dipergunakan corong bahan
aluminium.
Kuat medan magnet. Bahan magnet dibuat dari besi silikon, alniko dan keramik.
Pada bahan alniko dan keramik, walaupun ukurannya kecil namun medan
magnetnya kuat.
Sedangkan keras lemahnya suara ditentukan oleh :
Soal-soal Latihan :
E. Selektifitas bagus
A. Antena B. Tuning
C. Mixer D. Detektor
E. Penguat Audio
E. 455 KHz
C. Tuning D. Converter
E. IFA
A. Tuning B. IFA
C. Mixer D. AVC
E. Penguat Audio
A. Detektor B. Diskriminator
E. IFA
A. 20 dB B. 26 dB
C. 30 dB D. 52 dB
E. 60 dB
9. Pernyataan berikut ini benar tentang penguat IF, kecuali .
C. Grafik frekuensi response pada penguat IF merupakan grafik band pass filter
A. Antena B. Transistor
C. Detektor D. transformator
E. Loudspeaker
Radio penerima FM dilihat dari suara yang dihasilkan dibagi menjadi dua yaitu
radio penerima FM mono dan radio penerima FM stereo. Pada dasarnya kedua
radio penerima FM tersebut menggunakan prinsip superheterodyne. Perhatikan
gambar blok diagram radio penerima FM mono berikut ini :
AGC
antena
RFA
Mixer
IFA
Limiter
Diskri-minator
Penguat Audio
De Emphasis
AFC
Osilator Lokal
LS
Mixer untuk mencampur frekuensi radio dari penguat RF dengan frekuensi dari
osilator lokal. Hasil keluaran dari mixer merupakan frekuensi IF yaitu 10,7 MHz.
Detektor untuk memisahkan sinyal suara dari gelombang pembawa (dalam hal ini
frekuensi IF 10,7 MHZ). Bagian ini mendeteksi perubahan frekuensi menjadi
perubahan tegangan sinyal audio.
Penguat audio untuk memperkuat sinyal suara yang berasal dari de emphasis.
Pesawat radio FM broadcast frekuensi kerjanya antara 88 Mhz sampai 108 MHz,
dan ini termasuk VHF dalam spektrum frekuensi radio. Jenis gelombang ini
rambatannya tidak dipantulkan oleh lapisan ionosfir, tetapi gelombang tersebut
menembus lapisan ionosfir. Sedangkan gelombang groung wavenya terpancar
merambat di atas permukaan tanah. Perhatikan gambar berikut ;
Bagian luar dilipat secara terbalik, menutupi kulit kabel bagian luar.
300, saluran transmisi yang digunakan jenis twin lead yang memilik impedansi
karakteristik 300.
Saat sedang menangkap siaran FM reaktansi kapasitif pada IFT AM sangat kecil
(frekuensi tinggi). Dengan demikian IFT AM merupakan hubung singkat dan
sinyal AM mati. Saat sedang menangkap siaran AM reaktansi induktif pada IFT
FM sangat kecil (frekuensi rendah). Berarti IFT FM merupakan hubung singkat
dan sinyal FM mati.
Limiter atau penutuh pada hakekatnya juga suatu penguat IF, tetapi transistor
distel agar cepat jenuh. Untuk keperluan ini kolrktor diseri sebuah resistor guna
mengurangi tegangan baterei Vcc. Dengan demikian jika sinyal masuk melewati
suatu harga, sinyal output sudah tidak dapat naik lagi. Untuk sinyal yang kecil
tetap dikuatkan. Pada akhirnya signal output amplitudonya sama tinggi (konstan).
Perhatikan ilustrasi gambar berikut :
Jika frekuensi dari penutuh lebih besar dari 10,7 MHz, maka L2 dan C2 lebih
beresonansi dibandingkan dengan L1 dan C1. Arus pada Doida D2 lebih besar
dari arus pada Dioda D1. Tegangan pada R2 lebih besar dari tegangan pada R1.
Sehingga hasil outputnya berupa tegangan positif.
Jika frekuensi dari penutuh kurang dari 10,7 MHz, maka L1 dan C1 lebih
beresonansi dibandingkan dengan L2 dan C2. Arus pada Dioda D1 lebih besar
dari pada arus pada Dioda D2. Tegangan pada R1 lebih besar dari tegangan pada
R2. Sehingga hasil outputnya berupa tegangan negatif.
Jika frekuensi dari penutuh tepat dari 10,7 MHz, maka resonansi L1 dan C1
seimbang dengan resonansi L2 dan C2. Arus pada Dioda D1 sama dengan arus
pada Dioda D2. Tegangan pada R1 sama dengan tegangan pada R2. Sehingga
hasil outputnya berupa tegangan nol.
Tegangan pada C5 konstan, karena nilai R3 = R4, maka hasil output tegangan
pada titik B setengah tegangan pada C5. Tegangan ini sebagai tegangan referensi.
Jika frekuensi dari penutuh lebih dari 10,7 MHz tegangan pada R2 lebih besar
dari tegangan pada R1. Misalkan tegangan pada C5 sebesar 10V, jika tegangan
pada R2 sebesar 8V, maka tegangan pada R1 sebesar 2V. Tegangan pada R3 = R4
= %v (setengan tegangan C5). Tegangan pada R2 dibandingkan tegangan pada R4
adalah 8V 5V = 3V positif.
Jika frekuensi dari penutuh kurang dari 10,7 MHz, tegangan pada R1 lebih besar
dari tegangan pada R2. Misalnya pada tegangan R1 = 7V, tegangan pada R2 = 10
V 7 V = 3V. Tegangan pada R2 dibandingkan tegangan pada R4 adalah 3V
5V = 2V (negatif).
Jika frekuensi dari penutuh 10,7 MHz VR1 = VR2 = 5V. VR2 dibandingkan
dengan VR4 adalah 5V 5V = 0.
De-Emphasis.
Fb = 1/, dimana = RC
Prinsip kerja filter ini dengan time konstan 75 uS. dapat digambarkan berikut ini:
Gbr. 5.47. Grafik kurva pre emphasis dan de emphasis untuk time kontan 75uS.
Penerima FM stereo
Blok Diagram :
Untuk penerima FM mono jika ditalakan pada pemencar radio FM stereo hanya
memproses signal (L+R).
Blok diagram penerima radio FM stereo menjadi lebih kompleks setelah bagian
diskriminator. Pada bagian ini tiga komponen signal stereo dipisahkan oleh filter.
Signal (L+R) diperoleh melalui LPF dan signal ini ditunda sehingga sampai di
bagian jaringan matriks bersamaan dengan signal (L-R). Sedangkan signal (L-R)
diloloskan oleh BPF, dimana signal ini merupakan suatu signal double side band.
Selanjutnya signal pilot 19 KHz juga diloloskan oleh BPF yang lain, yang
kemudian dilipatkan dua kali frekeunsinya tersebut menjadi 38 KHz. Frekuensi
ini merupakan besarnya frekuensi suppressed carrier untuk signal (L-R) 23 s.d. 53
KHz. Pencampuran signal (L-R) dengan frekuensi 38 KHz pada penguat non
linier pada AM detektor memperoleh signal (L-R) dengan menggunakan LPF.
NO BAGIAN AM FM
Daerah Dinamis
Perbandingan antara suara besar dan kecil dikenal sebagai daerah dinamis
(range dynamic). Dalam pemancar AM, bila faktor modulasi dari suara besar
melebihi 100%, cacat dengan cepat bertambah naik. Untuk menghindarkan di
dalam AM faktor modulasi tidak boleh melebihi 100% (di bawah 100%).
Dalam pemancar FM, modulasi lebih 100% (dengan deviasi frekuensi 75 KHz)
suara besar dapat dilakukan tanpa menyebabkan cacat, oleh sebab itu tidak perlu
manjaga faktor modulasi di bawah 100%.
Jangkauan Frekuensi
Mengatur knop pilihan Function pada posisi FM ST, FM MN, atau MW.
Menekan tombol Surround untuk mendapatkan efek Surround dari pesawat ini,
dan sekali lagi tombol Surround untuk kembali ke normal.
Catatan :
Bila penerimaan FM Stereo lemah atau jelek, saklar FUNCTION silahkan digeser
pada posisi FM Mono sehingga suara menjadi lebih baik.
Untuk penerimaan MW, arah dan posisi pesawat diatur sehingga didapat
penerimaan yang terbaik.
2. Baterai
a. Keluarkan kabel AC dari tempat baterai dan simpan di tempat yang aman.
3. Pada waktu melakukan instalasi, pesawat harus dalam keadaan OFF (mati).
5. Membersihkan pesawat cukup dengan kain kering atau diberi sedikit air dan
secara berkala. Air jangan sampai masuk ke dalam pesawat radio.
7. Perlu diketahui bahwa pada saat pesawat dioperasikan dengan sumber daya
listrik, hubungan sumber daya batu baterai terputus secara otomatis.
8. Bila pesawat dioperasikan dengan sumber daya listrik dalam waktu lama,
sebaiknya batu baterai dikeluarkan dari tempatnya, untuk mencegah kerusakan
karena baterai bocor.
9. Lepaskan sambungan listrik pesawat dari jala-jala listrik, jika pesawat tidak
digunakan dalam waktu yang lama atau tidak ada orang.
10. Bertanyalah pada orang yang lebih tahu apabila tidak bisa mebggunakan
pesawat radio.
Pendahuluan :
Suatu komponen dikatakan rusak apabila sembarang tetapannya di luar batas yang
telah ditentukan (spesifisikasinya). Pada dasarnya komponen bersifat menua
karena tekanan yang diterima terus-menerus. Tekanan ini ada dua macam yaitu
tekanan kerja dan tekanan lingkungan. Tekanan kerja berkaitan dengan kondisi
perancangan sehingga usia pakainya dapat diperpanjang bila kita
mengoperasikannya dengan baik pada daerah di bawah batas maksimum arus,
tegangan, dan daya yang diijinkan. Ini disebut di bawah batas. Tekanan
lingkungan disebabkan oleh kondisi sekitarnya. Temperatur tinggi, tekanan tinggi
atau rendah, kelembaban tinggi, korosi oleh zat-zat kimia, debu-debu, merupakan
kondisi yang tidak diinginkan. Semua tekanan ini membawa pengaruh bagi
komponen dan menyebabkan terjadinya penyimpangan dari spesifikasinya dan
pada akhirnya merusakkan komponen.
NO KERUSAKAN GEJALA
2 Lilitan bagian primer atau Ada dua kemungkinan: (a) Sekering jala-jala
bagian sekunder putus atau (2) output DC rendah dan
transformator jala-jala transformator mendapat panas yang berlebihan
terhubungsingkat karena arus yang ditarik sangat besar
NO KERUSAKAN GEJALA
Apakah kontak-kontak baterai baik? Kontak2 harus bersih, tidak berkarat, tidak
hijau oleh reaksi kimia. Bersihkan dengan air panas kemudian keringkan betul.
Apakah ada sekering yang putus atau resistor ada yang hangus?
Berapakah tegangan yang ada pada kondensator filter pencatu daya? Diukur
dengan Voltmeter
Putarlah pengatur volume maksimum, kemudian sentuhlah dengan jari kaki Basis
bagian penguat audio!. Jika berdengung berarti bagian audio baik.
Putar-putarlah saklar band selector (band switch)! Ada bunyi krak-krak dari
pengeras suara? Jika ada berari mixer dan IFA baik.
Sentuh-sentuhlah terminal antena dengan kawat atau obeng. Jika ada suara krak-
krak dr pengeras suara? Jika ada: berarti sirkuit antena baik.
Sentuhlah bagian input penguat audio?. Jika muncul dengung, berarti bagian itu
baik. Berarti kesalahan pada tingkat di depannya.
Ujilah transistor dengan cara memutar-mutar varco dari posisi minimum hingga
maksimum. Mungkin osilator hanya mau berosilasi pada salah satu jalur saja atau
mungkin mau berosilasi pada setengah jalur saja.
Apakah penguat IF berosilasi? Ini dapat dilihat dengan mengukur tegangan yang
dihasilkan detektor. Jika penguat IF berosilasi akan ada tegangan rata di output
detektor, meskipun penerima sedang tidak menangkap apapun. Untuk
menemukan transistor yang berosilasi hubung singkat basis dengan terminal
bawahnya R emiter, transistor yang berosilasi akan terhenti osilasinya.
Bunyi Lemah
Cek bagian audio. Berilah signal 1 KHz atau suara dengan pickup, jika ada bunyi
berarti normal.
Bunyi Gemertakan
Potensiometer pengatur volume kotor atau aus. Ganti dengan yang baru.
Periksa kondensator tala, jika kotor. Dapat dibersihkan dengan contact cleaner.
Baterai
Baterai supaya diukur sementara pesawat kondisi hidup. Gejala yang muncul
adalah kepekaan penerima berkurang, bunyi cacat, netralisasi dalam penguat
frekuensi antara menjadi kurang efektif, bunyi dut dut dut (motor boating).
TUNER FM :
Bagian TUNER pada pesawat radio FM merupakan bagian lingkaran penala yang
berfungsi untuk memilih isyarat yang dikehendaki (siaran radio yang
dikehendaki). Gelombang radio yang diterima mendapatkan penguat terlebih dulu
pada bagian radio penguat frekuensi radio atau RF.
1 2 3 4 5 6
+ Vcc
IF output
1 2 3 4 5 6
AGC
+ Vcc
Gbr. 5.55. Diagram Tuner ME 266 B
IF output
1 2 3 4 5 6
AGC
+ Vcc
Keterangan :
Tuner ini terdiri dari lingkaran penala yang dilengkapi dengan mikser dan
osilator. Adapun transistor yang digunakan adalah transistor tipe C3195 atau yang
sejenis. Untuk terminal kaki nomor 4 dan 6 dihubungkan menjadi satu. Adapun
kaki nomor 5 netral. Terminal kaki nomor 3 dihubungkan pada bagian penguat IF.
Untuk terminal kaki nomor 2 dihubungkan ke sumber negatif / gound. Terminal
kaki nomor 1 dihubungkan ke antena. Vcc merupakan sumber positif dari sumber
tenaga /cata daya yang digunakan.
FM Tuner pada bagian ini terdiri dari penguat RF/RFA, lingkaran penala, mikser,
dan osilator.
CF adalah kristal filter yang digunakan untuk mrmbuang isyarat bayangan. Kristal
filter 10,7 MHz mempunyai fungsi utama untuk menyalurkan suatu isyarat yang
berfrekuensi 10,7 MHz, sedangkan suatu isyarat yang dihasilkan dari bagian
mikser bukan 10,7 MHz akan diblok (tidak dialirkan) ke penguat IF. Untuk radio
AM ada iugua yang menerapkan kristal filter dengan frekuensi kerja 455 KHz.
Bagian ini terdiri dr transistor tipe SC 945 digunakan untuk memperkuat isyarat
yang dihasilkan dari IC LA1260.
Bagian ini terdiri dari tiga komponen yaitu C2, R3 dan L. Tiga komponen ini
bekerja sama merupakan rangkaian single tuned. Komponen L (induktor) nilai
induktansinya dapat berubah-ubah dengan cara mengatur posisi inti ferit di dalam
induktor.
Bagian ini terdiri dr komponen LED, yang digunakan untuk mengetahui atau
sebagai tanda IC1 sudah bekerja baik pada frekuensi 10,7 MHz. Apabila telah
bekerja dengan frekeunsi yang ditentukan 10,7 MHz dan penerimanya sudah
cukup baik, lampu LED akan menyala.
Bagian ini terdiri dari IC tipe LA 3361. IC ini mempunyai kerja ganda yaitu
sebagai Detektor FM dan pemroses signal menjadi stereo (sebagai dekoder).
Bagian ini merupakan LED yang digunakan untuk mengetahui IC LA 3361 sudah
bekerja atau mengeluarkan signal stereo. Jika menghasilkan signal stereo maka
LED akan menyala.
Bagian ini terdiri dari komponen IC tipe HA 13001 yang merupakan penguat
audio stereo.
Daftar Komponen :
L1 MF Biru D3 1N4002
Dari Tuner signal yang ditangkap oleh antene diumpankan ke IC LA1260. IC ini
berfiungsi sebagai rangkaian penala tingkat RF. Juga berfungsi sebagai rangkaian
osilator yang frekuensinya dicampur di bagian mixer.