Anda di halaman 1dari 40

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

A. LandasanTeori

1. Sistem Wireless

Sistem wireless paling dasar terdiri dari pemancar, penerima dan saluran,

biasanya radio link karena radio tidak dapat digunakan secara langsung dengan

frekuensi rendah seperti suara manusia, maka perlu untuk menempatkan di sisi

informasi ke sinyal pembawa frekuensi yang lebih tinggi pada pemancar,

menggunakan proses yang disebut modulasi. Penggunaan modulasi juga

memungkinkan lebih dari satu sinyal informasi untuk menggunakan saluran radio

yang hanya menggunakan frekuensi pembawa yang masing-masing berbeda. Pada

proses demodulasi dilakukan pada penerima untuk memulihkan informasi yang

asli. Sinyal informasi kadang-kadang disebut juga sebagai kecerdasaan, sinyal

modulasi atau baseband. Sistem komunikasi yang ideal akan memproduksi sinyal

informasi yang tepat pada penerima kecuali untuk waktu delay yang tidak dapat

dihindari karena saat dikirim antara pemancar dan penerima dan kecuali

kemungkinan adanya perubahan dalam amplitudo. Perubahan lain yang terjadi

merupakan distorsi. Tentu saja bagian dari proses desain ini untuk menetukan

beberapa banyak distorsi dan jenis apa yang didapat. (Blake, 2001: 4)

Gambar 2.1. Elemen-elemen Sistem Komunikasi Wireless


(Blake, 2001 : 4)

9
10

2. Pemancar (Transmitter)

Pemancar (transmitter) adalah suatu alat pengirim sinyal, yang dimana

biasanya sinyal analog dikirimkan ke penerima atau reciever yang akan menerima

sinyal tersebut dan mengubahnya menjadi sinyal digital. Sinyal transmitter bisa

berupa frekuensi radio, dimana sinyal tersebut akan menciptakan gelombang

radio, proses ini disebutmodulasi.

Transmitter adalah suatu alat kelanjutan dari sensor, dimana merupakan salah satu

elemen dari sistem pengendali proses. Untuk mengukur besaran dari suatu proses

digunakan alat ukur yang disebut sebagai sensor (bagian yang berhubungan

langsung dengan medium yang diukur), dimana transmitter kemudianmengubah

sinyal yang diterima dari sensor menjadi sinyal standar.

Gambar 2.2 Unsur-Unsur Sistem Komunikasi Radio


(Chattopadhyay, Dasar Elektronika,1989 ; 354)

Transmitter suatu sinyal yang disebut dengan sinyal pembawa(carrier).

Biasanya pada peralatan transmitter terdiri dari beberapa penguat, yang bertujuan

untuk menaikan daya pancar sehingga jarak yang dijangkau semakin jauh.

Padarangkaian transmitter, energi suara diubah oleh microphone dari

getaran listrik (energi listrik), energi ini disebut sebagai sinyal informasi. Sinyal

informasi yang termodulasi pada rangkaian pemancar menghasilkan sinyal radio

frekuensi (RF).Sinyal termodulasi ini diperkuat dan dihubungkan ke antena

melalui saluran transmitter. Kemudian oleh antena sinyal ini diradiasikan ke udara

dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik ini


11

diterima oleh antena receiver.Pada rangkaian receiver diadakan pemilihan sinyal

pemilihan sinyal mana yang dikehendaki untuk proses. Pada rangkaian level daya

dari sinyal yang diterima. Hal ini bertujuan untuk menaikkan perbandingan sinyal

terhadap noise, karena noise ini menentukan kualitas dari penerima. Disamping

noise ada beberapa faktor penentuan baik tidaknya penerima, yaitu mengenai

selektivitas.

Selektivitas adalah kemampuan pesawat untuk membedakan dengan jelas

dua buah stasiun transmitter yang mengirimkan informasi dengan frekuensi

berdekatan. Sedangkan sensitivitas merupakan kepekaan input dari pesawat

receiver yang diukur dari sinyal minimum yang masih dapat dideteksi oleh

pesawat receiver.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Transmitter merupakan

perangkat yang mengubah suatu atau lebih sinyal input yang berupa frekuensi

audio (AF) menjadi gelombang termodulasi dalam sinyal RF (Radio Frekuensi)

yang dimaksudkan sebagai keluaran daya yang kemudian diumpankan kestasiun

untuk dipancarkan.

a. Karakteristik VHF

Radio adalah radiasi sinyal elektromagnetik yang merambat melalui

atmosfer dan atau ruang hampa. Informasi yang akan dikirimkan melalui

gelombang elektromagnetik ini dimodulasi komponen gelombangnya yaitu

amplitude, frekuensi, fasa atau lebar pulsanya. Radiasi tersebut terbentuk ketika

objek bermuatan listrik dari gelombang carrier dimodulasi dengan gelombang

audio pada frekuensi gelombang radio pada suatu spektrum elektromagnetik.

Adapun gelombang radio ini merambat pada frekuensi 100 KHz sampai dengan
12

100 GHz, sementara gelombang audio merambat pada frekuensi 20 Hz sampai 20

KHz. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin berkembang,

berbagai perubahan serta perkembangan metode yang memanfaatkan gelombang

radio ini juga mengalami kemajuan, gelombang radio ini dimanfaatkan dalam

berbagai cara yang memungkinkan komunikasi dapat dilakukan dalam berbagai

situasi.

Berikut ini adalah tabel spektrum fekuensi yang dikelompokkan dalam range

tertentu.

Tabel 2.1 Range Frekuensi

Radio komunikasi diaplikasikan pada frekuensi HF, VHF dan UHF. Radio

HF yang bekerja pada frekuensi 3 – 30 MHz, disebut juga dengan decameter band

atau panjang gelombangnya berkisar antara 10-100 m. Angka ini didapat dari

persamaan frekuensi dan panjang gelombang : f=c/λDimana f adalah frekuensi,

c adalah kecepatan cahaya 3 x 108 m/s dan adalah panjang gelombang. Radio HF

sangat popular di kalangan radio amatir. Berbagai keuntungan radio HF antara

lain jarak komunikasi dapat mencapai ribuan kilometer, tergantung daya yang

digunakan. Keuntungan ini dikarenakan karakteristik gelombang HF yang dapat


13

memantul pada ionosfer bumi. Radio VHF bekerja pada frekuensi 30 MHz sampai

dengan 300 MHz. Karakteristik dari radio VHF Ini cocok untuk komunikasi

teresterial, dengan kisaran umumnya agak lebih jauh dari line-of-sight dari

pemancar. Tidak seperti HF, ionosfer tidak selalu memantulkan gelombang radio

VHF. Gelombang ini juga lebih tahan terhadap gangguan atmosfer dan

interferensi peralatan listrik dibandingkan dengan fekuensi yang lebih rendah.

Frekuensi VHF akan terblokir oleh bukit atau gunung, tetapi bangunan gedung

tidak terlalu mempengaruhi komunikasi. Radio frekuensi VHF low band ini

digunakan oleh militer, khususnya untuk pasukan yang berada di lapangan agar

dapat berkomunikasi dalam radius sekitar 8 km area. Salah satu alasannya karena

VHF dapat menggunakan antenna yang relatif tidak terlalu panjang sehingga

cocok digunakan sebagai radio manpack. Dibandingkan dengan radio HF, radio

VHF ini memiliki bandwidth yang lebih lebar serta jarak jangkau yang lebih

pendek sehingga sangat ideal sebagai komunikasi antar pasukan. Radio militer

dikembangkan sebagai perangkat komunikasi aplikasi taktis, oleh karena itu, pada

umumnya perangkat taktis harus memiliki kemampuan dan syarat tertentu. Selain

dari sisi kehandalannya yang harus dapat tetap berfungsi dalam berbagai kondisi,

memenuhi standar militer, juga dari sisi pengamanan informasinya.

b. Modulasi Frekuensi (FM)

Modulasi frekuensi didefinisikan sebagai deviasi frekuensi sesaat sinyal

pembawa (dari frekuensi tak termodulasinya)sesuai dengan amplitudo sesaat

sinyal pemodulasi. Sinyal pembawa dapat berupa gelombang sinus, sedangkan

sinyal pemodulasi (informasi) dapat berupa gelombang apa saja (sinusoidal,

kotak, segitiga, atau sinyal lain misalnya sinyal audio). (Smale, J. 1996)
14

Gambar 2.3 (a) Sinyal pembawa (b) Sinyal Pemodulasi


(c) Sinyal Termodulasi

1. Indeks Modulasi FM

Seperti telah dibahas, pada modulasi frekuensi maka frekuensi sinyal

pembawa diubah-ubah sehingga besarnya sebanding dengan dengan besarnya

amplitudo sinyal pemodulasi.Semakin besar amplitudo sinyal pemodulasi, maka

semakin besar pula frekuensi sinyal termodulasi FM. Besar selisih antara

frekuensi sinyal termodulasi FM pada suatu saat dengan frekuensi sinyal

pembawa disebut deviasi frekuensi. Deviasi frekuensi maksimum didefinisikan

sebagai selisih antara frekuensi sinyaltermodulasitertinggi dengan terendahnya.

Besarnya indeks modulasi FM dapat dipilih sebesar mungkin sejauh tersedia

bandwidth (lebar bidang) untuk keperluan transmisinya. Biasanya besarnya indeks

modulasi ini akan dimaksimalkan dengan cara mengatur besarnya deviasi

frekuensi maksimal yang diijinkan.

c. Osilator

Banyak sistem elektronika menggunakan rangkaian yang mengubah energi

DC menjadi berbagai bentuk AC yang bermanfaat. Osilator termasuk kelompok

rangkaian ini Merupakan suatu device yang dapat menghasilkan keluaran

gelombang sinusoida. Osilator merupakan suatu rangkaian loop tertutup yang


15

sinyal inputnya didapat dari rangkaian itu sendiri dengan memanfaatkan umpan

balik positif.

(Purbo. Onno, Dasar elektronika.2009:221).

Osilator adalah suatu alat yang merupakan gabungan elemen-elemen aktif

dan pasif untuk menghasilkan bentuk gelombang sinusoidal dalam bentuk

periodik lainnya.Suatu osilator memberikan tegangan keluaran dari bentuk suatu

gelombang yang diketahui tanpa penggunaan sinyal masuk dari luar. Osilator

mengubah arus searah ( DC ) dari catu daya kearus bolak balik (AC) dalam beban.

Demikian fugsi osilator berlawanan dengan penyearah yang mengubah daya

searah daya bolak-balik. Pada osilator balikan, sebagai daya keluaran

dikembalikan ke masukan yang misalnya dengan menggunakan rangkaian LC.

Osilator biasanya dioperasikan pada frekuensi tertentu. Osilator balikan banyak

digunakan pada rangkaian penerima radio, TV dan pada transmitter. Osilator

relaksasi merespon piranti elektronik dimana akan bekerja pada selang waktu

`tertentu kemudian mati untuk periode waktu tertentu. Kondisi pengoperasian ini

berulang secara mandiri dan kontinu. Osilator ini biasanya merespon proses

pembuatan dan pengosongan jaringan RC atau RL. Osilator ini biasanya

membangkitkan syarat gelombang kotak dan segitiga.

(Chattopadhyay, Dasar Elektronika,1989 ; 256).

Gambar 2.4 Balikan pada sistem - suara


(Purbo,Onno. Dasar Elektronika,2009:223)
16

Prinsip kerja osilator memanfaatkan feedbackpositif jika mikrophone

terletak terlalu dekat dengan speaker, maka sering menjadi proses balikan dimana

suara dari speaker terambil kembali oleh mikrophonediteruskan ke amplifier

menghasilkan dengung. Kondisi ini dikenal dengan balikan, rangkaian penentuan

frekuensi catu daya. Isyarat masukan diperkuat oleh penguat (amplifier) kemudian

sebagai isyarat yang telah diperkuat telah dikirim kembali ke masukan melalui

rangkaian balikan. Isyarat balikan harus memiliki fasa dan nilai yang betul agar

terjadi osilasi. Prinsip kerja Osilator pada keluaran gelombangnya adalah

gelombang sinusoidal yang inputnyamerupakan suatu sinyal yang kecil kemudian

diperkuat oleh komponen aktif sehingga sinyal ini merupakan sinyal keluaran

yang nanti digunakan, sebagian dari sinyal ini kemudian diumpan balikkan ke

input sehingga sinyal akan terus kontinyu dan dapat menghasilkan keluaran

gelombang sinusoidal yang dikehendaki. Salah satu syarat yang harus dipenuhi

agar osilator dapat bergetar sendiri adalah fasa yang tepat antara sinyal keluaran

dengan sinyal yang diumpan balikkan, juga penguatan yang tepat untuk diumpan

balikkan. Satu yang dianggap penting bahwa osilator tidak menciptakan energi

karena alasan demikian itu, tetapi osilator dapat bekerja karena adanya sumber

tegangan, dan sumber tegangan inilah yang digunakan untuk menghasilkan sinyal

dengan mengubahnya dari catu searah (DC) menjadi keluaran sinusoidal

(AC).(Suryana, Ali Amirudin,2011:93).


17

Gambar 2.5 Bagian-bagian utama osilator balikan


( Purbo, Onno.Dasar Elektronika, 2009:223)

Osilator relaksasi adalah Osilator dimana kondensatordiisi sedikit demi

sedikit dan lalu dikosongkan dengan cepat. Ini biasanya dibangun dari sebuah

resistor atau sumber arus, sebuah kondensator, dan sebuah peranti penahan seperti

lampu neon, tiratron, DIAC, UJT, atau diode Gunn.

1. Osilator LC

Osilator LC sering disebut sebagai “rangkaian tangki”, karena

kemampuannya menampung tegangan AC pada “frekuensi

resonansi”.Pada frekuensi nosilasi rangkaian tengki LC tentunya

memiliki resistansi yang akan menggunakan aliran arus pada rangkaian.

Akibatnya, tegangan AC akan cendrung menurun setelah melakukan

beberapa osilasi.

(Robert L.Shrader, KomunikasiElekrtonika, 2009:223).

Gambar 2.6 Tipe gelombang: a) Osilator teredam, b) Gelombang continue


( Wahyu. Osilator dan Sumber Sinyal, 2013 ; 27 )
18

2. Osilator Collpits

Oscilator Colpitts pada dasarnya mirip dengan oscilator Hartley.

Perbedaan yang mendasar terletak pada bagian rangkaian tangki (tank

circuit). Pada oscilator Colpitts, digunakan dua kapasitor sebagai

pengganti induktor yang terbagi. Rangkaian umpan balik dibuat dengan

menggunakan “medan elektrostatik” melalui jaringan pembagi

kapasitor. Frekuensi resonansi rangkaian oscilator colpitts ditentukan

oleh dua kapasitor terhubung seri dan induktor. Rangkaian oscilator

colpitts secara detil dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2.7 Rangkaian Oscilator Colpitts


(Dasar Elektronika, 2009:232)

Dari gambar rangkaian oscilator colpitts diatas tegangan bias

untuk basis diberikan melalui R1 dan R2 sedangkan tegangan bias untuk

emitor diberikan melalui R4. Kolektor diberi bias mundur dengan

menghubungkan ke bagian positif dari VCC melalui R3. Resistor R3 juga

berfungsi sebagai beban kolektor. Penguat transistor rangkaian oscilator

colpitts dibuat dengan konfigurasi common emitor.


19

Pada saat sumber tegangan DC diberikan pada rangkaian oscilator

colpitts, arus mengalir dari bagian negatif VCC melalui R4, Q1 dan R3.

Arus IC yang mengalir melalui R3 menyebabkan penurunan tegangan

VC dengan harga positif. Tegangan yang berubah ke arah negatif ini juga

diberikan ke bagian atas C1 melalui C3. Bagian bawah C2 bermuatan

positif dan tertambahkan ke tegangan basis sehingga menaikkan harga

IB. Transistor Q1 akan semakin berkonduksi sampai pada titik jenuh.

Saat Q1 sampai pada titik jenuh maka tidak ada lagi kenaikan IC dan

perubahan VC juga akan terhenti. Sehingga tidak terdapat umpan balik

ke bagian atas C2. Muatan pada C1 dan C2 akan dikosongkan melalui

L1 dan selanjutnya medan magnet di sekitar L1 akan menghilang. Arus

pengosongan tetap berlangsung untuk sesaat. Keping C2 bagian bawah

menjadi bermuatan negatif dan keping C1 bagian atas bermuatan positif.

Ini akan mengurangi tegangan bias maju Q1 dan IC akan menurun.

Harga VC akan mulai naik ke arah VCC, kenaikan ini akan diupankan

kembali ke bagian atas keping kapasitor C1 melalui C3. C1 akan

bermuatan lebih positif dan bagian bawah C2 menjadi lebih negatif.

Proses ini terus berlanjut sampai Q1 pada rangkaian ocilator

colpitts sampai pada titik cutoff.

Pada saat Q1 rangkaian oscilator colpitts sampai pada titik cutoff,

maka tidak ada arus IC. Tidak ada tegangan umpan balik ke C1.

Gabungan muatan yang terkumpul pada C1 dan C2 dikosongkan melalui

L1. Arus pengosongan mengalir dari bagian bawah C2 ke bagian atas C1.

Muatan negatif pada C2 akan habis dengan cepat dan medan magnet di
20

sekitar L1 akan menghilang. Arus yang mengalir masih terus berlanjut.

Keping C2 bagian bawah menjadi bermuatan positif dan keping

C1 bagian atas bermuatan negatif. Tegangan positif pada C2 menarik

Q1 dari daerah cutoff . Selanjutnya IC akan mulai mengalir lagi dan

proses dimulai lagi dari titik ini. Energi dari rangkaian umpan balik

ditambahkan ke rangkaian tangki oscilator colpitts sesaat pada setiap

adanya perubahan.

Besarnya umpan balik pada rangkaian osilator colpitts ditentukan

oleh “nilai kapasitansi” C1 dan C2. Harga C1pada rangkaian ini jauh

lebih kecil dibandingkan dengan C2 atau XC1 > XC2. Tegangan pada

C1 lebih besar dibandingkan pada C2. Dengan membuat C2 lebih kecil

akan diperoleh tegangan balikan yang lebih besar. Namun dengan

menaikkan balikan terlalu tinggi akan mengakibatkan terjadinya distorsi.

Biasanya sekitar 10-50% tegangan kolektor dikembalikan ke rangkaian

tangki sebagai sinyal umpan balik rangkaian oscilator colpitts.

d. Mixer

Mixer berfungsi sebagai pencampur suara, sebuah mixing console, apakah

itu analog maupun digital, atau juga disebut soundboard / mixing desk (papan

suara) adalah sebuah peralatan elektronik yang berfungsi memadukan (lebih

populer dengan istilah "mixing"), pengaturan jalur (routing) dan mengubah level,

serta harmonisasi dinamis dari sinyal audio. Sinyal - sinyal yang telah diubah dan

diatur kemudian dikuatkan oleh penguat akhir atau power amplifier. Mixer secara

luas digunakan dalam berbagai keperluan, termasuk studio rekaman, sistem

panggilan publik (public address), sistem penguatan bunyi, dunia penyiaran baik
21

radio maupun televisi, dan juga pasca produksi pembuatan film. Suatu contoh

yang penerapan sederhana, dalam suatu pertunjukan musik misalnya, sangatlah

tidak efisien jika kita menggunakan masing masing amplifier untuk menguatkan

setiap bagian baik suara vokal penyanyi dan alat alat musik yang dimainkan oleh

band pengiringnya.

(Dennis Roddy, Komunikasi Elektronik jilid1 , 1995;154).

Mixer adalah alat untuk mengatur sinyal elektrik dari microphone audio,

tape recorder, dan sinyal prosesor. Operator menggerakan isyarat ini dengan

knob/tombol, kemudian mengarahkan kembali sinyal ke tape recorder, sinyal

prosesor, dan monitor power amplifier. Namun sekarang telah banyak keluar

audio mixer yang tidak hanya berfungsi sebagai pencampur saja namun juga

sebagai pemproses audio ini dinamakan consul atau juga banyak yang menyebut

dengan mixer consul. Menurut jenisnya, mixer dibagi menjadi dua yaitu mixer

analog dan mixer digital. Dari segi fungsi, keduanya bisa juga oleh mikrofon.

Input didalam mixer ada dua jenis Balance (600 ohm) dan input unbalance (1,2

Kohm- 47Kohm).

Gambar 2.8 Rangkaian Mixer


(Wiharta. modul atroe -dan demodulator. 2008 ; 2)
22

e. Penguat RF

Penguat RF merupakan perangkat yan berfungsi memperkuat sinyal

frekuensi tinggi yang menghasilkan osilatorRF dan diterima oleh antena untuk

dipancarkan. Penguat RF yang Ideal harus menunjukan tingkat perolehan daya

yang tinggi, gambar noise yang rendah, stabilitas dinamis yang baik, adminitansi

pindah baliknya rendah sehingga antena akan terisolasikan dari osilator, dan

selektivitas yang cukup mencegah masuknya frekuensi IF, frekuensi bayangan,

dan frekuensi-frekuensi lainnya. Pada penguat RF, rangkaian yang umum

digunakan adalah penguat kelas A dan kelas C. Secara umum, penguat RF

lengkap terdiri dari tiga tingkatan, yaitu buffer, driver, dan final.

1. Buffer

Buffer merupakan blok rangkaian yang berfungsi sebagai penyangga

atau penyangga sinyal masukan (input) agar sesuai dengan karakteristik kerja

penguat. Buffer merupakan penguat tingkat satu dengan daya output yang

kecil. Buffer merupakan suatu rangkaian penguat yang mempunyai impedansi

input tinggi dan impedansi output rendah. Impedansi tinggi berarti

pembebanan yang rendah dari tingkat sebelumnya. Jika buffe rtidak

digunakan, maka transfer daya dari tingkat sebelumnya ke tingkat selanjutnya

tidak akan maksimum. Penguat buffer umumnya mempunyai daya output

maksimum 0.5 watt.

2. Driver

Driver merupakan penguat tingkat dua yang juga merupakan

rangkaian kendali dari pengaut RF. Rangkaian penguat pada driver ini

mempunyai daya output yang lebih besar dari rangkaian buffer. Penguat
23

driver umumnya mempunyai daya output maksimum 5 watt, rangkaian

penguatnya dikatakan rangkaian sinyal menengah atau daya sedang.

3. Final

Final merupakan penguat tingkat akhir. Rangkaian penguat final

menentukan daya output secara keseluruhan dari penguat RF. Rangkaian final

ini merupakan penguat tingkat akhir yang dihubungkan ke antena pemancar

Komponen penguat dari rangkaian final ini mempunyai daya yang tinggi.

f. Kelas Operasi Penguat Daya

Penguat daya diklasifikasikan berdasarkan kelas operasinya. Masing-

masing kelas operasi mempunyai sifat yang berbeda satu sama lain. Penggunaan

dari masing-masing kelas disesuaikan dengan kebutuhan. Kelas operasi

menentuan linieritas dan efisiensi dari penguat daya. Linieritas berhubungan

dengan besar distorsi yang terjadi pada kaki kolektor transistor, sedangkan

efisiensi menentukan besar catu daya yang dibutuhkanuntuk memperoleh keluaran

daya tertentu. Berdasarkan lokasititik kerja. Kelas operasi penguat daya dapat

dibagi beberpa kelas yaitu kelas A, B, dan AB, C.

1. Penguat Daya Kelas A

Operasi kelas A berarti bahwa transistor selalu beroperasi didaerah

aktif. Ini mengandung arti bahwa arus kolektor mengalir sepanjang 3600 dari

siklus AC, Hal ini disebabkan karena pada kondisi tanpa sinyal, basis

transistor telah diberi tegangan basis. Sifat-sifat penguat kelas A, yaitu: Bati

dan Tegangan dengan beban.


24

Gambar 2.9 Penguat CE


( Malvino. Albert Paul. Prinsip-prinsip Elektronika Jilid
I,1991:260)
2. Penguat Kelas B

Operasi kelas B sebuah transistor berarti bahwa arus kolektor hanya

mengalir 1800 dari siklus AC. Ini berarti bahwa titik Q ditempatkan di dekat

titik pusat dari kedua garis beban DC dan AC. Keuntungan operasi kelas B

adalah rendahnya disipasi daya transistor dan kekurangan penguras arus.

Sistem kerja rangkaian penguat ini adalah bila transistor dioperasikan pada

kelas B, maka transistor akancut off setengah siklus. Untuk menghindari

distorsi yang dapat terjadi maka harus menggunakan dua transistor dalam

susunan dorong tarik. Ini berarti bahwa satu transistor bekerja selama

setengah siklus dan transistor yang lain bekerja selama setengah siklus yang

lain. Dengan rangkaian dorong tarik, kita dapat membangun penguat kelas B

yang mempunyai distorsi rendah, daya besar dan efisiensi tinggi.

Gambar 2.10 Pengikut Emitter Dorongan Tarik Kelas B


(Malvino, Albert Paul. Prinsip-prinsip Elektronika jilid I,1991 : 26)
25

3. Penguat Kelas C

Daerah dimana arus kolektor yang mengalir kurang dari 1800

siklus ac disebut daerah operasi kelas C. Hal ini berarti bahwa arus

kolektor penguat kelas C titik sinusoidal, karena arus mengalir dalam

pulsa-pulsa. Untuk menghindari distorsi yang disebabkan oleh beban yang

bersifat tidak murni, penguat kelas C selalu menggerakan rangkaian bejana

resonansi. Cara ini menghasilkan tegangan keluar berupa tegangan

sinusoidal.

Gambar 2.11 Penguat Kelas C Tertala


( Malvino, Albert Paul. Prinsip-prinsip Elektronika jilid I,1991 : 26)

4. Penguat Kelas AB

Bila prategangan dari tahap AF dorong tarik diatur pada nilai yang

terletak di tengah-tengah antara titik kerja kelas A dan B, maka rangkaian

tersebut dikatakan mendapat prategangan secara kelas AB. Untuk JFET

dan VT terdapat dua cara operasi kelas AB: Bila arus rangkaian masukan

tidak pernah mengalir, operasinya dikenal sebagai kelasAB1; Bila puncak

dari sinyal penggerak menghasilkan arus rangkaian masukan, operasinya

dikenal sebagaiAB2. Karena terletak di antara kelas A dan B, maka

keluaran dayanya tidak dapat sebesar kelas B, tetapi cacatnya dapat lebih

kecil daripada kelas B, mendekati cacat yang terdapat pada kelas A.


26

Pengoperasian kelas A menjaga arus rangkaian keluaran rata-rata

dengan tetap maupun tanpa sinyal. Kelas ABdan B dalam keadaan tanpa

sinyal mempunyai nilai arus kecil dan menjadi lebih besar bila ada sinyal.

Hal ini akan memaksa catu daya untuk menjaga keluaran tegangan yang

tetap besarnya. Sebuah ammeter yang dipasang pada rangkaian salur,

kolektor, atau anoda akan menunjukkan kenaikan bila ada sinyal yang

dikuatkan, meskipun pada kelas B penunjukannya lebih besar daripada

kelas AB. Karena ID (IC,ID) mengalir sepanjang waktu pada penguat kelas

A, maka penguat ini dikatakan mempunyai sudut kerja sebesar 360°. Kelas

B 200° dan kelas AB mempunyai sudut kerja280°.

( Robert L. Shrader, 1991 :338)

Gambar 2.12 Rangkaian Dasar Penguat Kelas AB


(Ari Amiludin Suryana. 2010:1 )

g. Antena

Antena adalah suatu perangkat yang berfungsi mengubah sinyal listrik

menjadi sinyal elektromagnetik, lalu meradiasikannya (Pelepasan energy

elektromagnetik ke udara atau ruang bebas). Dan sebaliknya, antena juga dapat

berfungsi untuk menerima sinyal elektromagnetik (Penerima energy

elektromagnetik dari ruang bebas) dan mengubahnya menjadi sinyal listrik.


27

Panjang antena secara efektif adalah panjang gelombang frekuensi radio yang

dipancarkannya. Antena memiliki 3 fungsi pokok, yaitu :

1. Antena berfungsi sebagai konverter. Dikatakan sebagai konverter

karena antena tersebut mengubah bentuk sinyal, yaitu dari sinyal

listrik menjadi sinyal elektromagnetik, atau sebaliknya dari sinyal

elektromagnetik menjadi sinyal listrik.

2. Antena berfungsi sebagai radiator. Dikatakan sebagai radiator karena

antena tersebut meradiasikan (memancarkan) gelombang

elektromagnetik ke udara bebas sekelilingnya. Jika sebaliknya (antena

menerima atau menangkap energi radiasi gelombang elektromagnetik

dari udara bebas), maka fungsinya dikatakan re-radiator.

3. Antena berfungsi sebagai impedancematching (penyesuaian

impedansi). Dikatakan sebagai impedance matching karena antena

tersebut akan selalu menyesuaikan impedansi sistem pada saluran

transmisi dan udara bebas. Pada saat antena tersebut bekerja atau

beroperasi maka antena akan menyesuaikan impedansi karakteristik

saluran dengan impedansi karakteristik udara.

Pada proses penyampaian informasi, keberadaan antena sebagai salah satu

elemen atau perangkat dari sistem radio adalah sangat penting. Karena dengan

adanya, informasi dapat disampaikan pada jarak yang sejauh mungkin dengan

cara mengubah sinyal listrik menjadi sinyal gelombang elektromagnetik yang

dipancarkan ke udara bebas.

Prinsip kerja antenna dapat bekerja bolak -balik dimana 1 (satu) buah

antenna dapat dioperasikan sebagai antenna pemancar sekaligus penerima. Sifat


28

kerja bolak-balik antenna dikatakan sifat reciprocal dari antenna (Ade Ramlan,

2009:25).

Adapun jenis antena yang dipakai yaitu Antenna Omni Directional

merupakan jenis antenna yang memiliki pola radiasi ke segala arah dengan daya

yang sama. Antenna ini mempunyai sudut pancaran yang besar. Adapun pola

radiasi ini digambarkan berbentuk seperti donat. Contoh antenna jenis omni

directional adalah antenna batang, antenna dipole praktis yang dipakai untuk

broadcasting. (Roddy, 1984 : 588)

Gambar 2.13 Antena Omni Directional


(Wordpress, 2011)

h. Resistor

Resistor adalah komponen elektronika dua kutub yang didesain untuk

menahan arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik diantra kedua kutub

dengan suatu ohm (Ω). Nilai tegangan terhadap resistansi bergantung dengan arus

yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm :

V = I.R…………………………………………………2.1

Dimana:
29

V = Nilai Tegangan (volt)

I = Arus Listrik (Ampere)

R = hambatan listrik (ohm)

Resistor digunakan sebagai bagian dari jaringan elektronik dan sirkuit

elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan

resistor dapat dibuat dari bermacam-macam komponen dan film, bahkan kawat

resistansi (kawat yang dibuat dari panduan resistivitas tinggi seperti nikel-

kromium). Karakteristik utama dari resistor adalah resistansi dan daya listrik yang

dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, desah listrik, dan

induksitansi. Resistor dapat diintegrasikkan kedalam sirkuit hibrida dan papan

sirkuit cetak bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada

desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan

kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.

Gambar 2.14 Simbol Resistor


( Ulik, Devi. 2012 )

Gambar 2.15 Resistor


( Harlianto, Deni.2013 )
30

Adapun macam-macam resistor tetap (fixedresistor) yaitu sebagai berikut :

1. Resistor kawat

2. Resistor batang karbon (Arang)

3. Resistor keramik (Porselin)

4. Resistor film karbon

5. Resistor film metal

Pada perancangan alat ini, penulis menggunakan resistor dari jenis film

dengan 29 mitter karena resistor film mampu meredam noise dalam jumlah yang

cukup besar. Jadi resistor film bersifat low noise. Pada semua resistor film,

elemennya merupakan suatu lapisan tipis dari bahan bahan resistor yang dioleskan

pada seluruh permukaan batang atau tube keramikmaupun gelas.Bahan resistor ini

berupa suatu karbon yang ditaburkan, filmatau lapisan tipis ini dibentuk dengan

jalanpenyemprotan dan pengamburan.Sedangkanresistansinya tergantung dari

bahan yang dipakai dan tebalnya lapisan.

Tabel 2.1 memperlihatkan arti dari warna-warna bebanresistor :

Tabel 2.2 Tabel Kode Warna dan Toleransi Resistor

(chansuhue.wordpress.com )
31

i. Kapasitor

Kapasitor adalah perangkat yang digunakan untuk menyimpan muatan

listrik. Sebagai akibatnya, kapasitor merupakan suatu tempat penampungan

(reservoir) di mana muatan dapat dismpan dan kemudian diambil kembali.

Satuan kapasitansi adalah farad (F). Sebuah kapasitor dikatakan memiliki

kapasitansi 1 F jika arus sebesar 1 A mengalir di dalamnya ketika tegangan yang

berubah-ubah dengan kecepatan 1 V/s diberikan pada kapasitor tersebut. (Blocher,

Richard. 2003:30)

Kapasitor dibentuk oleh dua buah penghantar yang saling terosilasi. Bahan

penyekatnya disebut dielektrik. Bahan dielektrik yang biasa digunakan pada

kapasitor adalah mika, kertas, keramik, udara, dan ain-lain. Nama kapasitor

biasanya disebut sesuai dengan bahan dielektrik yang digunakan. Jadi ada

kapasitor, kapasitor kertas, kapasitor keramik, kapasitor udara, kapasitor 30

mitter, dan lain lain. Pada gambar 2.28 di bawah ini dapat dilihat bahan

pembentuk dari kapasitor.

Gambar 2. 16 Kapasitor
( Robert L.Shrader, Komunikasi Elekrtonika, 2009:233)

Kapasitor dalam rumus dan dalam skema ditulis dengan huruf C, dan

kemampuan kapasitor untuk menyimpan muatan-muatan listrik disebut sebagai

kapasitansi, dan dinyatakan dalam satuan Farad.


𝑄
C = 𝑉 ..........................................................................2.2

Keterangan :
32

C = Kapasitansi ( farad )

Q = Muatan ( coulomb )

V = Tegangan ( Volt )

Gambar 2.17 Simbol kapasitor


(Robert L.Shrader, Komunikasi Elekrtonika, 2009:2331)

j. Induktor

Sebuah induktor atau reactor adalah sebuah komponen electronika pasif

(kebanyakan berbentuk torus ) yang dapat menyimpan energi pada medan magnet

yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. Kemampuan induktor untuk

menyimpan energi magnet ditentukan oleh induktansinya, dalam

satuanHenry.Biasanya sebuah induktor adalah sebuah kawat penghantar yang

dibentuk dalam kumparan dikarnakan hukum induksi farday. Induktor adalah

salah satu komponen elektronika dasar yang digunakan dalam rangkaian yang

arus dan tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemampuan indikator untuk

memperoses arus bolakbalik. Bila arus elektron mulai mengalir melalui

sembarang konduktor, maka suatu medan elektromagnetik mulai mengembang

dari pusat kawat.

(Robert L.Shrader, Komunikasi Elekrtonika, 2009:77)

.
Gambar 2.18 Simbol induktor
(Robert L.Shrader, Komunikasi Elekrtonika, 2009:81)
33

Gambar 2.19 Induktor


(Robert L.Shrader, Komunikasi Elekrtonika, 2009:81)

k. Transistor

Transistor adalah suatu monokristal semikonduktor dimana terjadi dua

pertemuan PNP dan NPN. Transistor merupakan suatu piranti yang mempunyai

tiga kaki terminal. Transistor terbuat dari bahan semikonduktor jenis P dan N.

Pada dasarnya transistor merupakan tiga lapis gabungan jenis bahan tersebut yaitu

NPN dan PNP.

Gambar 2.20 (a) Kontruksi Transistor NPN (b) Simbol Transistor NPN
(Tituit.Dasar-DasarTransistor:2012;57)

Transistor PNP

Dalam transitor ini disisipkan lapisan N diantara 2 lapisan P.

TransistorPNP merupakan komplemen atau kebalikan dari transistor NPN,

pembawa muatan mayoritas pada 33mitter adalah hole, sebagai pengganti dari

muatan bebas. Ini berarti pada transistor PNP dibutuhkan arus dan tegangan yang

berlawanan dengan transistor NPN agar tidak membingungkan dalam memilih

komponen.
34

Gambar 2.21 (a) Kontruksi Transistor PNP (b) Simbol Transistor PNP
(Tituit. Dasar-Dasar Transistor:2012 ; 57)

l. Baterai

Baterai adalah alat elektro kimia yang berfungsi untuk menyimpan tenaga

listrik dalam bentuk tenaga kimia. Tenaga listrik yang tersimpan akan dialirkan

lagi untuk memberikan arus listrik pada lampu posisi, lampu indikator, lampu rem

belakang dan klakson.(Marsudi, M. T, 2013)

Kontruksi baterai terdiri dari kotak baterai yang didalamnya terdapat

elektrolit asam sulfat, elektrode positif, dan elektrode negative

(www.wikipedia.org/baterai)

Baterai terdiri dari dua jenis yaitu baterai yang hanya dapat dipakai sekali

saja atau single use dan baterai yang dapat di isi ulang atau rechargeable.

Gambar 2.22 Macam-macam jenis baterai


(Sumber :www.wikipedia.org/baterai)

Gambar 2.34 merupakan macam-macam jenis baterai. Baik baterai primer

rmaupun baterai sekunder, kedua-duanya bersifat mengubah energi kimia menjadi


35

energi listrik. Baterai primer hanya bisa dipakai sekali, karena menggunakan

reaksi kimia yang bersifat tidak bisa dibalik irreversible reaction. Sedangkan

baterai sekunder dapat diisi ulang karena reaksi kimianya bersifat bisa dibalik

reversible reaction.

m. Integrated Circuit (IC)

Integrated Circuit (IC) adalah piranti elektronis yang dibuat dari material

semikonduktor. IC amerupakan cikal bakal dari sebuah computer dan segala jenis

device yang memakai teknologi micro-controller lainnya. IC ini digunakan

hampis disemua perlengkapan elektronik dalam kehidupan kita sehari-hari, dan

telah banyak memberi evolusi dalam setiap alat. Suatu kelompok IC disebut IC

linier, antara IC regulator, perasional Amplifier, audio amplifier dan sebagainya.

Sedangkan IC yang terdiri dari gerbang logika disebut IC digital ( Andriani,

2010).

Gambar 2.23 Beberapa Bentuk Integrated Circuit (IC)


(Andriani, 2010)

n. Seven Segment

Layar 7 segment adalah penampil sederhana untuk menampilkan angka

seperti yang di gunakan pada lampu lalu lintas. Layar 7 segment terbentuk dari

jejeran led yang membentuk angka 8. Untuk menampilkan digit tertentu pada 7
36

segment maka dapat dilakukan memberikan logika high atau low pada pin-pin 7

segment. pengertian dan cara kerja 7 segment

Seperti yang diketahui angka 8 bisa membentuk semua angka mulai dari 0

sampai 9 bahkan bilangan heksadesimal pun bisa ditampilkan. Untuk

menampilkan digit angka maka 7 segment akan menyalakan bagian-bagian

tertentu sesuai dengan digit harus ditampilkan. 7 segment terdiri dari 7 bagian

jajaran led (segment)

Untuk menampilkan angka 0 maka bagian-bagian yang harus dinyalakan

adalah A,B,C,D,E,FUntuk menyalakan 7 segment dapat dilakukan secara

langsung dengan memberi logika 1 pada jenis common cathode dan memberi

logika 0 pada common anode. Namun jika kita ingin menampilkan data dari input

biner maka kita memerlukan decoder biner ke 7 segment

7 segment terdiri dari 2 macam yaitu 7 segment tipe common anode dan

tipe common cathode. Untuk 7 segment tipe common anode, kaki anode dari

kumpulan led akan di jadikan satu dan dihubungkan dengan vcc sehingga

diperlukan tengah negatif untuk menyalakannya

Sedangkan tipe common cathode, adalah kebalikannya. semua cathode

dijadikan satu dan hubungkan ke ground sehingga memerlukan tegangan positif

untuk menyalakannya Untuk merubah 7 segment common anode menjadi

common cathode ataupun sebaliknya dapat digunakan Gerbang Not

Seven Segment adalah suatu segmen-segmen yang digunakan

menampilkan angka. Seven segment ini tersusun atas 7 batang LED yang disusun

membentuk angka 8 dengan menggunakan huruf a s/d g yang disebut dot matrix.

Setiap segmen ini terdiri dari 1 atau 2 Light Emitting Diode (LED).Seven Segment
37

merupakan gabungan dari 7 buah LED (Light Emitting Diode) yang dirangkaikan

membentuk suatu tampilan angka seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.23 Seven Segment


(Malvino, 1985 : 57)

Gambar 2.24 Bagian-bagian dalam Seven Segment


( Hary . 2012 )

1) Cara Kerja Seven Segment

Untuk menampilkan digit 0 maka deretan led yang harus

dinyalakan adalah A,B,C,D,E,F

Gambar 2.25 digit 0 pada 7 segment


38

Untuk menampilkan digit 1 maka deretan led yang harus

dinyalakan adalah B,C

Gambar 2.26 digit 1 pada 7 segment

Untuk menampilkan digit 2 maka deretan led yang harus

dinyalakan adalah A,B,D,E,G

Gambar 2.27 digit 2 pada 7 segment

Untuk menampilkan digit 3 maka deretan led yang harus

dinyalakan adalah A,B,C,D,G


39

Gambar 2.28 digit 3 pada 7 segment

Untuk menampilkan digit 4 maka deretan led yang harus

dinyalakan adalah B,C,F,G

Gambar 2.29 digit 4 pada 7 segment

Untuk menampilkan digit 5 maka deretan led yang harus

dinyalakan adalah A,C,D,F,G

Gambar 2.30 digit 5 pada 7 segment

Untuk menampilkan digit 6 maka deretan led yang harus

dinyalakan adalah A,C,D,E,F,G


40

Gambar 2.31 digit 6 pada 7 segment

Untuk menampilkan digit 7 maka deretan led yang harus

dinyalakan adalah A,B,C

Gambar 2.32 digit 7 pada 7 segment

Untuk menampilkan digit 8 maka deretan led yang harus

dinyalakan adalah A,B,C,D,E,F,G

Gambar 2.33 digit 8 pada 7 segment

Untuk menampilkan digit 9 maka deretan led yang harus

dinyalakan adalah A,B,C,D,F,G


41

Gambar 2.34 digit 9 pada 7 segment

Prinsip kerja seven segment ialah input biner pada switch

dikonversikan masuk kedalam decoder, baru kemudian decoder

mengkonversi bilangan biner tersebut menjadi desimal, yang nantinya

akan ditampilkan pada seven segment.

2) Jenis-Jenis Seven Segment

Seven segment ada 2 jenis, yaitu Common Anoda dan Common Katoda

a. Common Anoda

Common Anoda merupakan pin yang terhubung dengan

semua kaki anoda LED dalam seven segment. Common anoda diberi

tegangan VCC dan seven segment dengan common anoda akan aktif

pada saat diberi logika rendah (0) atau sering disebut aktif low. Kaki

katoda dengan label a sampai g sebagai pin aktifasi yang menentukan

nyala LED.

b. Common Katoda

Common Katoda merupakan pin yang terhubung dengan

semua kaki katoda LED dalam seven segment dengan common katoda

akan aktif apabila diberi logika tinggi (1) atau disebut aktif high. Kaki

anoda dengan label a sampai g sebagai pin aktifasi yang menentukan

nyala LED. ( Uram, 2011 )


42

Gambar 2.35 Jenis-jenis Seven Segment


(Wordpress, 2011)

o. Jenis-Jenis Wireless Gitar Yang Ada Saat Ini

Para penikmat musik tentunya sudah tidak asing lagi dengan wireless.

Bagi anda yang senang bermain alat musik gitar, sudah banyak yang mengenal

wireless. Wireless merupakan alat yang digunakan untuk membuat instrumen dan

memperindah instrumen yang dibuat. Bagi anda yang suka membuat instrumen

pastinya harus memiliki wireless. Anda yang merupakan gitaris harus memiliki

wireless yang satu ini. Wireless memang memiliki berbagai jenis tipe. Akan

tetapi, dua jenis wireless ini sering digunakan dan sudah di percaya menimbulkan

efek yang sangat bagus ketika anda memakainya. Jenis wireless tersebut yaitu:

1. Wireless gitar line 6

Jual wireless gitar memang sangat mudah ditemukan. Wireless gitar

line6 seiring digunakan oleh para gitaris untuk memperindah musik yang

dimainkannya. Selain lebih praktis wireless ini juga memiliki banyak

kelebihan. Tidak perlu ada kabel yang menghambat gerak wireless gitar line 6

ini juga sangat bagus dalam hal membuat efek suara. Wireless ini juga sangat

baik untuk input maupun output. Bagi anda para gitaris tidak akan rugi untuk

membeli wireless gitar line 6 yang membuat penampilan anda tambah keren.

Tidak perlu khawatir, wireless ini juga memiliki banyak pilihan. Anda bisa
43

memilih sesuai keinginan. Mulai dari Line 6 Relay G30 Digital Wireless

Guitar system, Line 6 G70 Digital Wireless Pedal Guitar System dan

sebagainya. Soal harga tidak perlu khawatir karena pastinya terjangkau.

2. Wireless Gitar Samson

Wireless untuk gitar yang satu ini juga memiliki banyak kelebihan.

Wireless gitar samson ini sangat simple pastinya dan kualitasnya sangat

bagus. Receiver wireless gitar samson ini bisa dengan baterai atau adaptor 9

volt. Dengan menggunakan wireless ini bisa membantu anda mempercantik

efek musik gitar anda. Tidak monoton dan lebih enak untuk di dengar.

Kualitas juga menjamin bahwa jika anda membeli wireless ini tidak

akan cepat rusak, baterai juga betahan lama. Tidak perlu khawatir soal harga.

Wireless gitar ini memiliki harga yang terjangkau. Wireless ini juga memiliki

berbagai tipe. Mulai dari wireless gitar samson concert 88 D-Band Uhf

wireless system with Gc32 Guitar cable, Samson AirLine 77 wireless guitar

system for gibson SWA7AVSG (N1 Band) dan sebagainya. Masih banyak

lagi tipe wirelesssamson yang bisa anda pilih dan sesuai dengan anda

tentunya.

Wireless memang membantu anda untuk membuat instrumen lagu

yang lebih bagus. Anda yang merupakan gitaris wajib untuk menggunakan

wireless gitar line6 maupun wireless gitar samson. Kualitasnya sudah

dipastikan bagus karena banyak sekali para gitaris yang memilih dua tipe

wireless ini. Performa anda akan lebih keren dengan menggunakan wireless

gitar.
44

3. AKG WMS 450 Set Gitar Nirkabel

AKG WMS 450 Wireless Guitar Set termasuk tranmitter bodypack PT

450, penerima SR 450, kabel instrumen MKG, klip sabuk, baterai ukuran AA,

2 antena, perangkat rack mounting, dan catu daya. AKG WMS 450 adalah

pilihan terbaik Anda untuk aplikasi apa pun yang menyerukan solusi yang

lebih fleksibel daripada sistem plug-and-play sederhana namun mudah

disiapkan dan dioperasikan. WMS 450 memberikan solusi kinerja tinggi yang

efisien biaya untuk situasi di mana beberapa mikrofon radio akan digunakan

secara bersamaan, termasuk pertunjukan di klub kecil, tahapan kecil, atau

acara regional. Menggunakan beberapa sistem saluran tunggal memiliki

keterbatasan dan mungkin terlalu banyak untuk band radio yang tersedia. PT

450 adalah pemancar bodypack kompak berperforma tinggi untuk berbagai

aplikasi. Banyak fitur inovatif yang meningkatkan keandalan sistem dan

keramahan pengguna.Tampilan LC menunjukkan semua data sistem penting

secara sekilas, termasuk frekuensi yang dipilih dalam MHz atau sebagai

subchannel Preset, kapasitas baterai yang tersedia dalam jam, peringatan

ketika kapasitas baterai rendah, serta mode transmisi saat ini. Setelah Anda

menetapkan frekuensi pada penerima, sebuah link transmisi inframerah akan

memberi makan data terkait ke pemancar yang ditetapkan dalam hitungan

detik, membuat pengaturan dari sistem multisaluran besar permainan anak-

anak. PT 450 menggunakan casing yang kasar, dan input mini XLR

memungkinkan Anda untuk menghubungkan berbagai pilihan mikrofon dan

instrumen. Sebuah jack khusus memungkinkan Anda menghubungkan sakelar

mute eksternal opsional yang memungkinkan pengguna untuk mematikan


45

sinyal audio bahkan jika pemancar tersembunyi di dalam pakaian. Penerima

keragaman SR 450 adalah sistem multisaluran berkinerja tinggi yang hemat

biaya. Hingga 12 saluran dapat digunakan secara bersamaan dalam subband

yang sama dan bahkan sistem besar akan bekerja dengan lancar di lingkungan

yang tidak bersahabat dengan transmisi RF. Menjadi kompatibel dengan

pemisah antena WMS 4000 profesional, catu daya, dan antena berkualitas

tinggi, WMS 450 memungkinkan Anda untuk mengatur sistem nirkabel yang

sangat kompleks. Dalam mode Pengaturan Otomatis, penerima akan

memindai band yang tersedia, menemukan saluran bebas interferensi, dan

mengirimkan data frekuensi yang terkait ke pemancar yang ditetapkan

melalui inframerah. Teknik ini secara signifikan mengurangi waktu yang

dibutuhkan untuk mengatur sistem multi-channel. Sebuah fungsi Latihan

yang mengidentifikasi titik mati, tampilan yang dapat diprogram dengan jelas

menunjukkan semua parameter sistem yang penting, dua warna menampilkan

lampu latar peringatan pengguna kondisi kritis dari jarak jauh, dan tampilan

status baterai transmiter pada receiver meningkatkan keandalan dan

menambah kemudahan penggunaan.

4. Shure BLX14 Sistem Gitar Nirkabel

Pemancar beltpack seri BLX bekerja dengan mikrofon lavalier dan

headset. Dengan kabel WA302 1/4 "to TA4F, ini juga berfungsi untuk gitar

listrik atau bass. Beltpack memiliki sakelar toggle On / Off, lebih memilih

untuk menghilangkan tombol push multi-fungsi yang digunakan pada

beberapa pemancar nirkabel. menemukan tombol tunggal multi-fungsi

menjadi tidak nyaman dan tidak dapat diandalkan. Paket ini termasuk
46

pemancar BLX beltpack bersama dengan penerima BLX4. Receiver BLX4

dikemas dalam chassis polimer ABS yang ringan dan tahan lama. Ini

memiliki footprint yang lebih kecil dari receiver sebelumnya, dan fitur grup

yang ditingkatkan dan pemindaian saluran. Hingga 12 sistem yang

kompatibel per pita frekuensi (tergantung wilayah). Ini fitur keanekaragaman

antena internal yang dikendalikan mikroprosesor, satu-sentuhan pilihan

frekuensi QuickScan cepat menempatkan frekuensi terbaik, 1/4 "dan output

audio XLR, dan dua warna indikator status LED audio. Paket ini termasuk

kabel WA302 1/4 "ke TA4F untuk menyambungkan gitar Anda ke pemancar

bodypack BLX1.

5. Shure GLXD16 Sistem Nirkabel dengan GLXD6 Wireless Guitar Pedal

Shure GLXD16 Wireless System dengan GLXD6 Wireless Guitar

Pedal Gitar pedal nirkabel untuk kenyamanan yang belum pernah terjadi

sebelumnya. Sistem Shure GLXD16 termasuk GLXD6 (penerima pedal gitar

Shure pertama). GLXD1 (menyediakan hingga 16 jam penggunaan

berkelanjutan dengan baterai isi ulang lithium-ion Shure) dan kabel gitar

WA305 Premium 1/4 "-to-TA4F dengan penguncian benang

(menghubungkan Pemancar Bodypack GLXD1 ke gitar atau bass).

Revolusioner Shure GLX-D Digital Wireless Systems menggabungkan

teknologi LINKFREQ Automatic Frequency Management yang canggih

dengan rechargeability baterai lithium-ion cerdas terbaik di kelasnya untuk

menentukan standar baru untuk operasi yang mulus dan kejernihan audio

digital. Termasuk penerima pedal gitar GLXD6, pemancar bodypack GLXD1,

kabel gitar, baterai isi ulang, catu daya, pengisi daya baterai dinding, dan
47

panduan pengguna. The GLXD6 adalah Shure's first ffot pedal penerima gitar

nirkabel. GLXD1 menyediakan hingga 16 jam penggunaan berkelanjutan

dengan baterai isi ulang lithium-ion Shure. WA305 adalah kabel gitar

premium 1/4 "-to-TA4F dengan benang pengunci yang menghubungkan

pemancar bodypack ke gitar atau bass.

B. Penelitian yang Relevan

Saat ini perkembangan dunia hiburan atau entertaiment sangat pesat,

entertainment sudah menjadi pusat perhatian mata dunia, musik adalah salah satu

bagian dari instrument entertainment yang banyak menggunakan peralatan-

peralatan elektronika sebagai perangkat pendukung peralatan-peralatan musik

bagi pemain musik. Peralatan musik yang sangat bergantung pada media

elektronika yaitu keyboard, gitar listrik, bass listrik, piano listrik. Salah satu

peralatan elektronika dalam dunia musik adalah gitar listrik. Masalah yang

seringkali pengguna gitar listrik alami adalah kesulitan untuk melakukan

kegiatannya diatas panggung dengan jarak yang cukup jauh. Ini disebabkan

karena adanya kabel penghubung antara gitar dan sound system. Salah satu cara

untuk mengatasi permasalahan diatas adalah dengan membuat alat wireless gitar.

Penelitian yang relevan yang di maksud jenis penelitian terdahulu yang

ada kaitan dengan masalah penelitian ini yakni “Pembuatan Pemancar Frequency

Modulation (FM) dengan frequensi 80 MHz” yang dilakukan pada tahun 2016

oleh Lora Sukma Dewi mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Program studi Teknik

Komunikasi Politeknik Negeri Padang. Alat tersebut dapat digunakan pada

frequensi 80 MHz karena frekuensi ini adalah frekuensi khusus yang tidak dapat

diterima oleh penerima yang berbeda juga kekurangan dari alat ini yaitu setting
48

frekuensi belum memakai tampilan LCD. Berdasarkan latar belakang dan konsep

tersebut penulis akan membuat alat penyampai informasi dengan konsep yang

sama. Dimana penulis memberi nama alat ini dengan judul “Transmitter pada

Wireless Gitar dengan Tampilan Seven Segment Sebagai Indikator Keluaran”.

Pada alat ini penulis juga menggunakan Seven Segment sebagai indikator

keluaran.

Anda mungkin juga menyukai