A. TUJUAN
1. Memahami parameter (SWR, Power, dan Bandwidth) sistem komunikasi Radio
FM
2. Mengetahui pengaruh parameter (SWR, Power, dan Bandwidth)
3. Mengetahui bentuk spektrum sebelum dan sesudah ditambahkan sinyal
informasi
B. DASAR TEORI
B.1 Sistem Komunikasi Radio
1. Pengertian Komunikasi Radio
Komunikasi dengan gelombang radio sekarang ini menjadi bagian
yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan modern. Hampir semua
peralatan komunikasi memanfaatkan gelombang radio sebagai media
transmisinya. Perbedaan jenis komunikasi dengan gelombang radio ini
ditentukan oleh spektrum frekuensi yang digunakan. Oleh karena itu dalam
komunikas ini ada yang disebut sebagai sistem komunikasi frekuensi
tinggi, komunikasi frekuensi sangat tinggi, komunikasi frekuensi
gelombang mikro dan sebagainya.
Sistem komunikasi radio merupakan suatu sistem komunikasi yang
menggunakan udara atau ruang antariksa sebagai bahan antar (medium).
3. Modulator
c c
f = atau λ=
λ f
Dimana :
f = frekuensi (Hz)
c = cepat rambat cahaya
λ = panjang gelombang (m)
Berikut ini adalah parameter – parameter yang mempengaruhi dan harus
diperhatikan pada suatu antena.
4. SWR / VSWR
SWR (Standing wave ratio) atau yang dikenal juga sebagai VSWR
(Volt Standing wave ratio) adalah rasio perbandingan antara forward wave
dengan reflected wave, sama halnya dengan rasio perbandingan antara
tegangan maksimum dan tegangan minimum, yang terdapat pada
perbandingan arus. SWR merupakan pengukuran mengenai ke tidak
cocokan antara beban yaitu antena dengan saluran transmisi yang berupa
kabel persamaannya dapat di tulis sebagai berikut.
Vr
1+
V max 1+ r V f V f +V r
SWR= = = =
V min 1−r V r V f −V r
1−
Vf
P f + Pr
SWR=
P f −Pr
Dimana :
Vmax = Tegangan maksimal
Vmin = Tegangan minimum
r = Perbandingan tegangan refleksi dengan tegangan forward
Vr = Tegangan refleksi
Vf = Tegangan forward
5. Bandwidth
Bandwidth adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang digunakan
oleh sinyal dalam medium transmisi. Dalam hal ini, Bandwidth dapat
diartikan sebagai perbedaan antara sinyal frekuensi tinggi dan sinyal
frekuensi rendah dalam rentang tertentu, frekuensi sinyal di ukur dalam
satuan Hertz
B.3 Pengelompokkan Frekuensi
Pita frekuensi adalah pengelompokan spektrum frekuensi gelombang
elektromagnetik yang diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar.Berikut ini
adalah pengelompokan frekuensi
Istilah Frekuensi Penggunaan utama
VLF (Very Low Frekuensi) 3 – 30 kHz Maritim dan Militer
Gelombang radio AM di
LF/LW (Low) 30 – 300 kHz Afrika utara & Asia
navigasi (LORAN)
MF/MW (Medium) 300 – 3000 kHz Maritim dan siaran niaga
HF/SW (High/Short) 3 – 30 MHz Penggunaan umum
Siaran radio Fm, TV,
VHF (Very High) 30 – 300 MHz komunikasi mobil,
hubungan titik ke titik
Siaran TV, komunikasi
UHF (Ultra High) 300 - 3000 MHz
mobil, rele radio, satelit
Rele radio gelombang
SHF (Super High) 3 – 30 GHz
mikro bidang lebar, satelit
Sistem penyaluran dengan
EHF (Extremely High) 30 – 300 GHz
pemandu gelombang
Tabel 3.1 Pengelompokan Frekuensi
B.4 S-Parameter
S- parameter atau yang dikenal juga dengan Scattering parameters yang
merupakan gambaran hubungan bagaimana input-output energi antara port atau
terminal dapat merambat melalui jaringan listrik. S-parameter khusunya
digunakan pada frrekuensi tinggi karena apabila menggunakan parameter
lainnya seperti parameter Y, H atau Z akan menyulitkan pengukuran yang di
karenakan penggunaan beban terbuka/hubungan singkat dapat menyebabkan
komponen aktif yang digunakan menjadi tidak stabil dan sulit memperoleh
beban terbuka/hubungan singkat dengan bidang frekuensi yang lebar pada
frekuensi tinggi, s-parameter yang umumnya digunakan adalah S11 yaitu
koefisien refleksi input dengan output diberi beban yang sesuai, S21 yaitu
penguatan transmisi maju dengan terminal output diberi beban yang sesuai, S 12
yaitu penguatan transmisi balik dengan terminal input diberi beban yang sesuai,
S22 yaitu koefisien refleksi output dengan input diberi beban yang sesuai.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Seperangkat pemancar radio FM
2. Spectrum analyzer GWINSTEK GSP-830
3. SWR dan Power Meter (SX-200)
4. Antena Telex 2 x (5/8) λ
5. Antena Gamma Match 2 x (1/4) λ
6. Kabel Koaksial RG8
7. 2 buah Handphone
8. VHF Anthenna analyzer
9. Mixer
10. Mic
D. LANGKAH PERCOBAAN
D.1. PENGUKURAN SWR DAN POWER
D.1.1 PENGUKURAN SWR
antena (Rx)
VHF
anthenna
anlyzer
Bandwidth Modulasi
Frekuensi (MHz)
USB (MHz) LSB (MHz)
107,5 107,5979 107,424
antena (Rx)
VHF
anthenna
anlyzer
1.
1.2
5 1.
1 1 1
1
0.
5
0
104. 10 105.5 107. 108
5 5 5
frekuensi
(MHz)
Berdasarkan grafik percobaan di atas dapat di analisa bahwa pada
frekuensi 107,5 MHz memiliki nilai SWR yang baik. Kemudian pada
frekuensi 105, 105,5, dan 108,08 memiliki nilai SWR yang masih bisa di
izinkan sedangkan pada frekuensi 104,5 MHz memiliki nilai SWR yang
buruk.
F.1.2. ANALISA PENGUKURAN POWER
1. Blok diagram Power
2. Perhitungan SWR
Vr
1+
V max 1+ r V f V f +V r
SWR= = = =
V min 1−r V r V f −V r
1−
Vf
P f + Pr
SWR(107,5 )=
P f −Pr
3,1+0,08
¿
3,1−0,08
3,18
¿
3,02
¿ 1,05
3. Tabel analisa hasil percobaan Power
0.80
0.60
0.40
0.20
0.00
107.1 107.2 107.3 107.4 107.5
frekuensi (MHz)
2. Perhitungan Bandwidth
Diketahui :
USB = 107,5929 MHz
LSB = 107,424 MHz
Ditanya : Bandwith = ?
Penyelesaian :
BW =USB−LSB
¿ 0,1739 MHz
3. ¿ 173,9 KHzTabel analisa hasil percobaan Bandwidth
2. Pengaruh SWR terhadap antena yaitu sebagai penentu matching antara antena
dengan transmitter dimana perbandingan antara impedansi antena dengan
ZL
impedansi saluran transmisi sama dengan 1 atau =1.
Z0
Krauss, Herbert L., dkk. 2007. Teknik Radio Benda Padat. Jakarta : Penerbit Universitas
Indonesia (UI-Press).