REV : 00
PERCOBAAN NO. 7
PENALAAN BAND PASS FILTER
OLEH :
KELOMPOK : 1
ANGGOTA : 1. ALLEGRA MAZMUR (171344001)
2. ANANDA DANA P (171344002)
3. ASEP MAULANA (171344003)
4. AZIS TIO NUGROHO (171344004)
KELAS : 3-TNK
TANGGAL PERCOBAAN : RABU, 6 NOPEMBER 2019
TANGGAL DIKUMPULKAN : RABU, 13 NOPEMBER 2019
1. PERCOBAAN NO : 7 ...................................................................................................... 2
3. TUJUAN ........................................................................................................................... 2
4. PENDAHULUAN ............................................................................................................ 2
8. HASIL ............................................................................................................................. 7
9. KESIMPULAN ................................................................................................................ 8
1|Page
1. PERCOBAAN NO.7
2. JUDUL PERCOBAAN
Penalaan Band Pass Filter
3. TUJUAN
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
3.1 Dapat menala Band Pass Filter dengan tepat sesuai yang diharapkan.
3.2 Dapat membuat Band Pass Filter (BPF) yang baik dengan memperhatikan
karakteristik insertion loss, shape factor dan ripple.
4. PENDAHULUAN
Band Pass filter merupakan gabungan antara highpass dan lowpass filter.
Filter band pass akan meneruskan sinyal-sinyal dengan frekuensi antara (median
frequency) dan menahan frekuensi di bawah dan di atas median tersebut.
Rangkaian pada Gambar 3.3 merupakan rangkaian suatu filter BPF yang dapat
di tuning, penalaan BPF ini menggunakan suatu filter yang sudah dirancang dengan
2|Page
6 buah cavity yang dapat ditunning agar mendapatkan filter BPF yang se ideal
mungkin, yaitu suatu filter yang memiliki Insertion Loss yang kecil, Ripple yang
kecil, serta shape factor yang kecil.
L
C
L C L C
3|Page
Gambar 4. 4 Kurva respon filter pada praktiknya
Karakteristik yang akan menjadi titik ukur untuk menala atau mentunning sebuah Band
Pass Filter adalah sebagai berikut:
a. Insertion Loss
Insertion Loss merupakan besar daya yang hilang karena proses perambatan sepanjang
saluran transmisi, suatu efek rangkaian resonansi,adanya efek resistansi dari komponen
dan penyisipan perangkat antara sumber dan beban.
b. Cut Off
Cut off adalah batas frekuensi antara sinyal yang dapat diteruskan dan yang diredam.
c. Bandwith (BW)
Bandwidth pada band pass filter merupakan selisih antara frekuensi cut off atas dan bawah
yang mana pada saat frekuensi tengah atau center frequency (fo) daya sinyal mencapai
harga maksimum (1) atau 10 log 1 = 0 dB, dan pada fH dan fL daya sinyal mencapai
harga ½ atau 0,5 dari daya makismum atau 10 log ½ = -3 dB seperti yang ditunjukkan
pada gambar 4.5. berikut:
Gambar 4.5. Kurva Respon Band Pass Filter (a) ideal. (b) praktik
4|Page
d. Shape Factor (SF)
Shape Factor (SF) atau kecuraman adalah perbanding anantara lebar bidang frekuensi
(BW) dengan redaman 40 dB terhadap BW dengan respon redaman 3 dB.
e. Ripple
Ripple menunjukan rata dan tidaknya daerah pass band dari respon frekuensi rangkaian
resonansi
f. Noise Floor
Noise Floor adalah ukuran dari sinyal yang diciptakan dari jumlah semua gangguan
sumber dan sinyal yang tidak diinginkan.
Rectangular-Cavity Resonator
Medan elektro magnetik di dalam cavity harus memenuhi persamaan Maxwell,
geometri dari rectangular cavity dapat dilihat pada Gambar 4.6
5. SETUP PENGUKURAN
5.1 KALIBRASI SPECTRUM ANALYZER
5|Page
5.2 PENALAAN BAND PASS FILTER
7. METODE PERCOBAAN
7.1 KALIBRASI SPECTRUM ANALYZER
Dilakukan proses kalibrasi zero level 0 dB dengan cara menghubungkan
input 50Ω Spectrum Analyzer dengan output output 50Ω Tracking Generator.
Untuk menghubungkannya digunakan kabel dengan konektor BNC to BNC.
Setelah dihubungkan bukalah aplikasi Signal Hound pada PC, kemudian atur
frekuensi tengah filter dengan meng-klik tombol center pada kolom frequency
controls. Frekuensi tengah yang dipakai akan disesuaikan dengan spesifikasi
filter yang digunakan, dan disini digunakan filter dengan fo 1867.6 MHz
(+10MHz). Dilanjutkan dengan mengklik start pada kolom tracking generator,
tekan ok ketika muncul kotak dialog “PLEASE VERIFY SETUP”. Setelah ini
akan muncul menu tracking generator setup, dimana option yang kita gunakan
6|Page
adalah “Sweep ‘thru’ immediately” dan amplitude control moden pada mode
“Absolute Amplitude (-30 to -10 dBm)”, diakhiri dengan OK. Tungggu
hingga garis berada di 0 dB, kemudian klik store thru pada kolom tracking
generator. Lakukan proses kalibarisi tersebut terhadap 2 kabel konektor BNC
to BNC.
8. HASIL PRAKTIKUM
Bandwidth -3dB
Bandwidth -40dB
7|Page
𝐵𝑎𝑛𝑑𝑤𝑖𝑑𝑡ℎ−40𝑑𝐵
Shape Factor = 𝐵𝑎𝑛𝑑𝑤𝑖𝑑𝑡ℎ−3𝑑𝐵
30,6 𝑀ℎ𝑧
= 16,8 𝑀ℎ𝑧
= 1,82
8.1 ANALISA
Percobaan ini adalah melakukan tuning pada band pass filter. Bentuk spectrum yang
didapatkan adalah berupa gambar diatas. Terdapat insertion loss sebesar 5,6 Db. Hal
tersebut membuktikan bahwa filter tidak bekerja dengan baik atau filter belum di filter
dengan baik. Level insertion loss yang di toleransi adalah dibawah 1dB. Bandwidth -3dB
yang didapatkan adalah 16,8 Mhz. Frekuensi atas pada titik -3dB adalah 1867,4Mhz dan
frekuensi bawah di titik -3dB adalah 1850,6 Mhz. Untuk karakteristik transmisi yang baik
memiliki bandwith kerja sebesar 12<BW<16 sehingga dapat dikatakan bahwa cavity yang
dirancang tersebut belum baik di range kerjanya. Hal ini dikarenakan proses tuning pada
filter. Kemudian untuk shape factor perlu dilihat di titik -3dB (cut off) dan di titik -40dB
(rejection). Shape factor yang ideal adalah bernilai 1 sampai dengan 2. Sehingga shape
factor pada filter ini bisa dikatakan baik.
9. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ruang kosong pada
cavity dalam BPF berfungsi sebagai resonator dimana sinyal yang melewati ruang ini akan
beresonansi. Sekrup yang terbuat dari konduktor dalam BPF ini dapat merubah besarnya
medan listrik total didalam ruang resonator. Semakin dalam sekrup maka semakin turun
frekuensi resonansinya karena jarak ujung sekrup dengan dinding resonator akan semakin
pendek yang menyebabkan nilai kapasitansi membesar. Kemudian BPF yang dibuat
dalam kondisi tidak baik karena tidak memenuhi beberapa ketentuan. Yang seharusnya
memilki insertion loss yang mendekati 0 dB karena BPF yang baik itu memiliki Insertion
loss = 0 dB yang berarti daya yang masuk ke filter sama dengan daya yang keluar dari
filter.
Memiliki shape factor yang tidak baik karena batas bawah dan batas atas nilai shape
factornya sangat jauh dari nilai 1. Shape factor suatu filter (BPF) yang ideal adalah yang
nilainya 1 dengan kata lain bandwidthnya berbentuk persegi.
Memiliki bandwidth yang cukup lebar yaitu 16,8 Mhz dengan f cutoff bawah 1850,6
MHz dan f cutoff atas 1867,4 MHz.
8|Page
9|Page