Anda di halaman 1dari 37

KOMUNIKASI BERGERAK/

NIRKABEL (WIRELESS)

Materi 1
A.YUSUF PULUNGAN, ST, MSc
KONSEP AWAL KOMUNIKASI NIRKABEL

 HUBUNGAN DARI SENTRAL KEPELANGGAN DILAKUKAN


MELALUI RADIO RF (RADIO FREQUENCY) BUKAN KABEL
• SARANA TRANSMISI SELAIN TELEPON LEWAT KABEL. ( PSTN )
• MEMPERCEPAT PELAYANAN KARENA TIDAK TERGANTUNG
PADA INSTALASI DAN MAINTENANCE KABEL .
• FLEXIBILITAS DALAM PERGERAKAN DAN FEATURES YANG
LEBIH BAIK.
• PENGGUNAAN KOMPRESI DIGITAL MENGEFEKTIFKAN
SALURAN.
• KECEPATAN ALIRAN BIT RELATIP KECIL UNTUK PENGGUNAAN
RADIO DENGAN FREKWENSI RENDAH.
MACAM – MACAM WIRELESS

1. MOBILE TELEPHONE SYSTEM (MTS)


2. PERSONAL COMMUNICATION SYSTEM (PCS )
3. FIXED TELEPHONE RADIO SYSTEM / WIRELESS
LOCAL LOPE (WLL):
4. LAND MOBILE TELECOMMUNICATION
SYSTEM (LMTS)
 Teknologi tanpa kabel – nirkabel – wireless sudah
berkembang sejak ditemukannya radio oleh
Guglielmo Marconi pada tahun 1896
 Teknik radio tersebut memanfaatkan kelemahan
panca indera manusia, terutama telinga, dimana
frekwensi tinggi tidak bisa didengar oleh telinga
manusia yang batasannya : 20 – 20KHz
 Asal tahu saja ……… semua perangkat teknologi
memanfaatkan kelemahan panca indera manusia
JENIS-JENIS

 Komunikasi Nirkabel untuk


Telekomunikasi Suara
 Komunikasi Nirkabel untuk
Telekomunikasi/Informasi Data
 Keuntungan wireless?
 Dari segi harga wireless lebih murah
 Wilayah cakupan amat luas, kecuali di daerah
tertentu yang tidak dapat dijangkau (amat
terhalang bangunan tinggi, di lembah di mana tidak
ada relay point di dekatnya).
 Lebih reliable dalam arti lebih sedikit point of
failurenya dibandingkan metode akses darat.
 Kerugian wireless?
 Point-to-pointer wireless LAN harus dalam keadaan
tidak terhalang apa pun/Line of Sight (LOS), baik itu
pepohonan maupun gedung,
 Bila ada medan elektromagnetik dalam frekuensi
yang sama saling berdekatan akan terjadi interferensi.
 Penurunan level sinyal/daya jika semakin jauh dari
sumbernya.
Frekwensi

Frekwensi adalah banyaknya getaran per detik dalam


arus listrik yang terus berubah
Satuan frekwensi adalah Hertz disingkat Hz.
Jika arus bergerak lengkap satu getaran per detik,
maka frekwensinya 1Hz
Satuan frekwensi lain :
Kilohertz (kHz)
Megahertz (MHz)
Gigahertz (GHz)
Terahertz (THz)
Frekwensi Spektrum
Wavelength
Panjang Gelombang atau Wavelength adalah
jarak diantara kedua titik yang sama pada satu
getaran. Dalam sistem wireless, biasanya diukur
dalam satuan meter, sentimeter atau milli meter
Frequency dan Wavelength
Frequency dan Wavelength digambarkan dalam
persamaan :

dimana :
 = wavelength dalam meters
f = frequency dalam Hertz (getaran/detik)
c = kecepatan cahaya (3X108 meter/detik)
Frequency dan Wavelength
Contoh perhitungan panjang gelombang
(wavelength) untuk frekwensi 2,4GHz :

Jadi panjang gelombang-nya hanya 12,5 cm


Frekwensi Spektrum dan Panjang Gelombang

Designation Abbreviation Frequencies Free-space Wavelengths


Very Low Frequency VLF 9 kHz - 30 kHz 33 km - 10 km
Low Frequency LF 30 kHz - 300 kHz 10 km - 1 km
Medium Frequency MF 300 kHz - 3 MHz 1 km - 100 m
High Frequency HF 3 MHz - 30 MHz 100 m - 10 m
Very High Frequency VHF 30 MHz - 300 MHz 10 m - 1 m
Ultra High Frequency UHF 300 MHz - 3 GHz 1 m - 100 mm
Super High Frequency SHF 3 GHz - 30 GHz 100 mm - 10 mm
Extremely High Frequency EHF 30 GHz - 300 GHz 10 mm - 1 mm
Karakter RF
1. Cerminan/Pemantulan
Pemantulan sinyal RF dapat menyebabkan permasalahan serius
untuk wireless. Ini mencerminkan sinyal utama dari berbagai
object di area transmisi yang dikenal sebagai multipath. Multipath
dapat berpengaruh buruk pada Wireless, seperti penurunan level
sinyal
2. Pembiasan
Pembiasan menguraikan kelenturan suatu
gelombang radio yang lewat melalui suatu
medium pada kepadatan yang berbeda.
Gelombang akan dibengkokkan berubah arah.
Ketika melintasi medium, sebagian gelombang
akan dibiaskan menjauh dari sinyal yang
diharapkan, dan beberapa akan dibengkokkan
melalui medium ke arah yang lain.
3. Penyebaran
Penyebaran terjadi ketika medium gelombang yang
berjalan terdiri dari objek dengan dimensi yang kecil
dibandingkan dengan sinyal panjang gelombang, dan
nomor. Penyebaran gelombang yang diproduksi oleh
permukaan yang kasar, objek kecil, atau oleh yang lain
ketidakteraturan dalam alur sinyal. Beberapa contoh
yang dapat menyebabkan penyebaran adalah suatu
sistem komunikasi mobile yang meliputi daun-daunan,
papan nama jalan, dan lampu jalan.
4. Penyerapan
Penyerapan terjadi ketika sinyal gelombang RF
menemukan suatu obyek dan kemudian diserap pada
suatu material dari obyek tersebut.
5. VSWR (Voltage Standing
Wave Ratio)
VSWR terjadi ketika ada
sebuah penghalang yang
tidak cocok pada alat
sistem RF. "Mismatched"
dalam konteks ini, berarti
bahwa satu bagian alat
mempunyai penambah
atau pengurang dari
peralatan yang
disambungkan. VSWR bisa
disebabkan oleh sinyal RF
yang direfleksikan pada
suatu poin
impedance/hambatan
mismatch pada alur sinyal.
Rasio VSWR

 Contoh : Tipe nilai VSWR 1,5:1. dua angka ini


terkait. Angka yang kedua selalu 1, mewakili
persamaan yang sempurna. Angka pertama
terendah (mendekati 1) , adalah impedance
matching terbaik.
 Sebagai contoh, VSWR 1,1 : 1 adalah lebih baik
daripada 1,4 : 1. Pengukuran VSWR 1:1 akan
menunjukkan impedance match yang terbaik dan
tidak ada tegangan gelombang yang akan
ditampakkan pada alur sinyal.
Satuan Ukur
Ada bebera satuan ukur dalam jaringan wireless yang harus familiar
dengan nya dalam rangka efektivitas pada implementasi dan
troubleshooting wireless

1. Watts (W)
Watt digambarkan sebagai : Arus (I) satuannya Ampere (A) dikalikan
tegangan satuannya volt (V).
W=IxV

2. Miliwatt (mW)
Level terendah adalah 1 miliwatt (1/1000 watt)
Akses point memiliki level sinyal pada range 30-100 mW (point to point
dalam ruangan
Diluar ruangan > 100 mW

3. Decibel
Pengukuran untuk penguatan (Gain) dan rugi-rugi (Loss)
Decibels (dB)
Perbandingan daya dalam logaritmik :
dBm adalah nilai 10 log dari sinyal untuk 1 milli
Watt
dBW adalah nilai 10 log dari sinyal untuk 1 Watt

Sinyal 100 milli Watt jika dijadikan dBm akan


menjadi :
Contoh soal

Dalam perhitungan matematika, berapakah nilai 1 watt dalam dBm?

Jawaban :
dBm = 10 Log Power out / Power in
dimana :
Jika yang diminta adalah dBm maka :

Pin =1mW atau 0.001W, sehingga


dBm = 10 Log 1/0.001
= 10 Log 1000
= 10 . 3
= 30 dBm
Watt vs dBm
100 W 50 dBm

10 W 40 dBm
2W 33 dBm
1W 30 dBm

100 mW 20 dBm

1 mW 0 dBm
100 uW -10 dBm

0.001 nW -80 dBm


Transmit (Tx) Power
Radio mempunyai daya untuk menyalurkan sinyal
pada frekwensi tertentu, daya tersebut disebut
Transmit (Tx) Power dan dihitung dari besar
enerji yang disalurkan melalui satu lebar
frekwensi (bandwidth)

Misalnya, satu radio memiliki Tx Power +18dBm,


maka jika di konversi ke Watt akan didapat 0,064
W atau 64 mW.
Received (Rx) Sensitivity
Semua radio memiliki point of no return, yaitu
keadaan dimana radio menerima sinyal kurang
dari Rx Sensitivity yang ditentukan, dan radio
tidak mampu melihat data-nya
Misalnya, 802.11b mempunyai Received Sensitivity
of –76 dBm, maka pada level ini, Bit Error Rate
(BER) dari 10-5 (99.999%) akan terlihat.

Rx Sensitivity yang sebetulnya dari radio akan


bervariasi tergantung dari banyak faktor.
Radiated Power
Dalam sistem wireless, antena digunakan untuk
meng-konversi gelombang listrik menjadi
gelombang elektromagnit. Besar enerji antena
dapat memperbesar sinyal terima dan kirim, yang
disebut sebagai Antenna Gain yang diukur dalam :

dBi : relatif terhadap isotropic radiator


dBd: relatif terhadap dipole radiator
dimana 0 dBd = 2,15 dBi
Radiated Power
Pengaturan yang dilakukan oleh FCC harus
memenuhi ketentuan dari besarnya daya yang
keluar dari antena. Daya ini diukur berdasarkan
dua cara :

Effective Isotropic Radiated Power (EIRP)


diukur dalam dBm = daya di input antena [dBm] +
relatif antena gain [dBi]

Effective Radiated Power (ERP)


diukur dalam dBm = daya di input antena [dBm] +
relatif antena gain [dBd]
Kehilangan Daya
Pada sistem wireless, ada banyak faktor yang
menyebabkan kehilangan kekuatan sinyal, seperti
kabel, konektor, penangkal petir dan lainnya yang
akan menyebabkan turunnya unjuk kerja dari
radio jika dipasang sembarangan
Pada radio yang daya-nya rendah seperti 802.11b,
setiap dB adalah sangat berarti, dan harus diingat
“3 dB Rule”.
Setiap kenaikan atau kehilangan 3 dB, kita akan
mendapatkan dua kali lipat daya atau kehilangan
setengahnya .
Kehilangan Daya

-3 dB = 1/2 daya
-6 dB = 1/4 daya
+3 dB = 2x daya
+6 dB = 4x daya

Sumber yang menyebabkan kehilangan daya


dalam sistem wireless : free space, kabel,
konektor, jumper, hal-hal yang tidak terlihat.
3dB Rule bisa diterapkan secara prak-tis
dengan bantuan antena
Access Point dengan standar 802.11b mempunyai
penguatan 13dB untuk jarak 300 meter, maka
kalau kita menggunakan antena 15dB (total 28dB)
rumusannya menjadi :
13 + 3 dB – jaraknya menjadi 600 meter
16 + 3 dB – jaraknya menjadi 1,2 KM
19 + 3 dB – jaraknya menjadi 2,4 KM
21 + 3 dB – jaraknya menjadi 4,8 KM
24 + 3 dB – jaraknya menjadi 9,6 KM
- 1dB dianggap loss ….
Dasar teknik wireless

Anda mungkin juga menyukai