Anda di halaman 1dari 19

Karakteristik Gelombang radio

I. 1) Radio Link Characteristics


Frekuensi adalah jumlah siklus per detik dari sebuah arus bulak balik. Unit yang digunakan
untuk frekuensi adalah Hertz, di singkat Hz. Satu (1) Hz adalah frekuensi dimana sebuah arus
bulak balik menyelesaikan satu siklus dalam satu detik.
Kira mengenal beberapa besaran lain dari frekuensi, yaitu:
Kilohertz (kHz) ribu siklus
Megahertz (MHz) juta siklus
Gigahertz (GHz) milyard siklus
Terahertz (THz) ribu milyar sikus
Panjang gelombang adalah jarak antar dua titik identik dalam sebuah siklus. Dalam
frekuensi radio, panjang gelombang biasanya dalam meter, centimeter atau milimeter.
Panjang gelombang tergantung pada ketinggian frekuensi. Semakin tinggi frekuensi, semakin
pendek gelombangnya. Pada frekuensi 2.4GHz atau 2400MHz panjang gelombang sekitar
12.5cm. Panjang gelombang dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:
Panjang Gelombang (meter) = 300 / Frekuensi (MHz)
Angka 300 datang dari kecepatan cahaya, karena sinyal radio di udara bergerak pada
kecepatan cahaya. Kecepatan gelombang radio akan berbeda sedikit di metal.
Panjang gelombang sangat penting untuk di resapi terutama pada saat kita menginstalasi
antenna. Untuk memperoleh radiasi sinyal radio yang optimal, sebaiknya antenna harus di
install minimal 10 panjang gelombang jauh-nya dari permukaan yang dapat memantulkan
sinyal radio. Untuk frekuensi 2.4GHz, permukaan yang dapat memantulkan harus berada
pada jarak lebih jauh dari 1.2 meter.
Daya Pemancar
Semua radio akan mempunyai daya pancar tertentu. Daya pancar ini menentukan energi yang
ada sepanjang lebar bandwidth tertentu. Biasanya di ukur dengan salah satu satuan berikut:
dBm daya relative terhadap satu (1) milliwatt
W daya linier sebagai Watts
Hubungan antara dBm dan Watts dapat dihitung melalui persamaan berikut:
Daya (dBm) = 10 x log[Daya (W) / 0.001W]
Daya (W) = 0.001 x 10^[Daya (dBm) / 10 dBm]
Di dunia amatir radio, pemancar sering di sebut sebagai Tx, Daya pemancar sering di sebut
sebagai "Tx Power". Di Indonesia, secara peraturan kita dibatasi untuk menggunakan
maksimum TX power 100mW (20 dBm). Jika anda melanggar hal ini, maka anda akan di
ancam oleh undang-undang telekomunikasi sebagai merusak system telekomunikasi dengan
ancaman denda Rp. 600 juta dan atau penjara 6 tahun.
Sensitivitas Penerima Radio
Rx adalah kependekan dari Receive atau penerima. Semua radio mempunyai titik minimal,
dimana jika sinyal yang diterima lebih rendah dari titik minimal tersebut maka data yang
dikirim tidak dapat di terima. Titik minimal sensitifitas RX didefinisikan dalam dBm atau W.
Bagi sebagian besar radio, sensitifitas RX di definisikan sebagai level dari Bit Error Rate
(BER). Biasanya kita mengunakan standard Bit Error Rate (BER) sama dengan 10^-5

(99.999%).
Pada peralatan WiFi, sensitifitas penerima ini biasanya dalam range -79 sampai -80-an dBm.
Biasanya sinyal yang di terima lebih tinggi dari sensitifitas penerima dan akan berubah-ubah
tergantung pada banyak factor.
Noise / derau harus jauh lebih rendah dari sensitifitas penerima. Para peralatan WiFi, noise /
derau biasanya sekitar -90 sampai -96 dBm. Noise di definisikan sebagai sinyal yang tidak
kita inginkan yang di terima oleh pesawat penerima kita.
Penguatan Antenna
Pada system radio / wireless, kita menggunakan antenna untuk mengkonversikan gelombang
listrik menjadi gelombang elektromagnetik yang akan merambat di udara. Penguatan antenna
adalah besarnya penguatan energi yang dapat dilakukan oleh antenna pada saat memancarkan
dan menerima sinyal. Penguatan antenna diukur dalam:
dBi: relative terhadap antenna isotropic (antenna titik).
dBd: relative terhadap sebuah antenna dipole.
Hubungan antara dBd dan dBi adalah sebagai berikut:
0 dBd = 2.15 dBi
Kita biasanya menggunakan dBi di perhitungan yang dilakukan.
Redaman
Dalam sebuah sistem komunikasi radio ada banyak hal yang memungkinkan terjadinya
redaman pada kekuatan sinyal. Beberapa diantaranya adalah kabel, konektor, anti-petir, udara
(free space), maupun berbagai halangan lain seperti pohon. Semua ini akan menyebabkan
turunnya kemampuan jika tidak di install dengan baik. Dalam system komunikasi low
power seperti WiFi yang rata-rata hanya mempunyai daya pancar 30-100mW saja, maka
setiap dB yang dapat kita hemat akan sangat penting artinya. Ingat 3 dB Rule.
Untuk setiap 3 dB gain/loss kita akan double daya (gain) atau kehilangan setengah daya
(loss). Contoh,
-3 dB = 1/2 daya (kehilangan setengah daya)
-6 dB = 1/4 daya (kehilangan seperempat daya)
+3 dB = 2x daya (double daya)
+6 dB = 4x daya (naik daya empat kali)
Radiasi Daya Pancar
Daya yang dipancarkan dari antenna dapat di ukur dengan dua (2) cara yaitu:
Effective Isotropic Radiated Power (EIRP) dalam dBm
= daya di input antenna [dBm] + penguatan antenna [dBi]
Effective Radiated Power (ERP) dalam dBm
= daya di input antenna [dBm] + penguatan antenna [dBd]
Effective Isotropic Radiated Power (EIRP) biasanya kita gunakan. Kita biasanya membatasi
EIRP sekitar 36dBm. Di Indonesia, kita mengadopsi batasan EIRP yang berbeda bagi
sambungan Point-to-Point (P2P) dan sambungan Point-to-Multi-Point (P2MP), menjadi 36
dBm dan 30 dBm.
Contoh perhitungan daya Effective Isotropic Radiated Power (EIRP)
Propagasi di Udara (Free Space)
Pada saat sinyal meninggalkan antenna, sinyal akan berpropagasi atau lepas ke udara.
Antenna yang kita gunakan akan menentukan bagaimana propagasi akan terjadi. Pada
frekuensi 2.4 GHz sangat penting sekali untuk menentukan agar jalur antara dua antenna ini
tidak ada penghalang. Kita kemungkinan besar akan melihat adanya degradasi dari sinyal
yang berpropagasi di udara jika ada hambatan di jalur. Pohonan, bangunan, tiang PLN, tower,
gunung semua merupakan contoh dari penghalang.

Tetapi sebagian besar redaman dalam system wireless adalah redaman karena sinyal harus
merambat diudara. Persamaan dari redaman Free Space (Free Space Loss / FSL) adalah
sebagai berikut:
FSL(dB) = 32.45 + 20Log10F(MHz) + 20Log10D(km)
Free Space Loss pada jarak satu (1) km pada frekuensi 2.4 GHz adalah:
FSL(dB) = 32.45 + 20Log10(2400) + 20Log10(1)
= 32.45 + 67.6 + 0
= 100.05 dB
100+ dBm Free Space Loss (FSL) lumayan tinggi. Mengingat Effective Radiated Isotropic
Power (EIRP) yang di ijinkan untuk terbang dari Antenna hanya 30-36 dBm. Oleh karenanya
kita melihat sekitar 70 sampai 80 dBm daya yang di terima. Cukup sempit margin yang ada
mengingat sensitifitas penerima hanya sekitar -85dBm.
Line of Sight
Memperoleh Line of Sight (LOS) yang baik antara antenna pengirim dan antenna penerima
sangat penting sekali baik untuk instalasi Point to Point dan Point to Multipoint. Ada dua (2)
jenis LOS yang biasanya harus di perhatikan dalam instalasi, yaitu:
o Optical LOS berhubungan dengan kemampuan masing-masing untuk melihat.
o Radio LOS berhubungan dengan kemampuan penerima radio untuk melihat sinyal dari
pemancar radio
Karakteristik Frekuensi Radio (RF) Dengan Modulasi Frekuensi (FM) Monday, September
10th 2012. | Teori Elektronika Untuk dapat mengirimkan data melalui udara diperlukan suatu
device yang dapat melakukan proses penumpangan data digital kepada gelombang pembawa
(carrier). Radio Frequency FM data transceiver adalah sebuah device yang dapat
mengirimkan data melalui media udara (wireless). Device tersebut dapat melakukan proses
penumpangan data digital terhadap gelombang pembawa dengan frekuensi yang lebih tinggi
untuk kemudian dipancarkan ke udara oleh pemancar. Pada bagian penerima, gelombang
pembawa yang mengandung data digital diterima oleh Radio Frequency FM dibagian
penerima. Karakteristik Frekuensi Radio (RF) Dengan Modulasi Frekuensi (FM),karakteristik
frekuensi radio,karakteristik FM,karakteristik frekuensi FM,karakteristik modulasi FM,sifat
FM,sifat frekuensi modulasi,kelebihan modulasi FM,keuntungan modulasi FM,teori modulasi
FM,karakteristik RF dengan FM,karakteristik RF FM,karakteristik RF,sifat RF,Lebih tahan
noise,Bandwidth yang lebar,Radio Frequency FM Pada pengiriman informasi, sistem FM
banyak digunakan dibandingkan dengan sistem AM. Jika dibandingkan dengan sistem AM,
maka FM memiliki beberapa keunggulan diantaranya. Lebih tahan noise Frekuensi yang
dialokasikan untuk siaran FM berada pada range frekuensi 88 MHz 108 MHz, dimana pada
wilayah frekuensi ini secara relatif bebas dari gangguan baik dari atmosfir maupun
interferensi yang tidak diharapkan. Jangkauan dari sistem modulasi ini tidak jauh jika
dibandingkan pada sistem modulasi AM dimana panjang gelombangnya lebih panjang.
Sehingga noise yang diakibatkan oleh penurunan level daya hampir tidak berpengaruh karena
dipancarkan secara Line Of Sight (LOS). Bandwidth yang lebar Lebar (band) FM terletak
pada bagian VHF (Very High Frequency) dari spektrum frekuensi dimana tersedia bandwidth
yang lebih lebar dari pada band siaran AM dengan panjang gelombang medium (MW =
Medium Wave). Bandwidth yang lebar pada saluran FM juga memungkinkan untuk memuat
dua saluran yaitu data atau audio.

Propagasi Gelombang Radio. Merupakan proses perambatan gelombang radio mulai saat
dipancarkan dari pemancar radio hingga sampai pada penerima. Gelombang radio yang
terpancar dari pemancar sampai dapat diterima pada stasiun penerima dapat melalui beberapa
metoda atau cara.
Metoda atau cara tersebut adalah :
1. Terpantul balik oleh bumi (Ground Waves)
2. Terpantul balik oleh lapisan ion atau ionosfir (Sky Waves)
3. Secara Langsung (Line of Sight / Surface Wave)

1. Gelombang Bumi (Ground Wave) :


Gelombang bumi merupakan gelombag radio yang perambatannya merupakan hasil pantulan
oleh permukaan bumi. Gelombag ini beroperasi pada frekuensi sangat rendah atau VLF (Very
Low Frequency) yaitu sekitar 100 KHz sampai dengan 300 kHz dengan jarak jangkauan
hingga 1000 Km. Propagasi gelombang radio ini biasa digunakan untuk komunikasi pantai.
Pemanfaatan gelombang bumi dalam teknik komunikasi, kuat medan di stasiun penerima
akan ditentukan oleh :

Daya pancar dari pemancar

Karakteristik antena pancar

Frekuensi operasinya

Pemantulan yang terjadi pada permukaan bumi

Kondisi meteorologi (suhu, humiditas, cuaca, dll)

Karakteristik dari medan penghantar

2. Gelombang Langit (Sky Waves) :


Propagasi gelombang radio pada gelombang langit sangat dipengaruhi oleh kondisi atmosfir
di atas permukaan bumi. Atmosfir di atas bumi terbagi dalam beberapa lapisan, yaitu ;

Troposfir : adalah bagian atmosfir bumi yang membentang dari permukaan


bumi hingga ketinggian sekitar 11 Km.

Stratosfir : adalah atmosfir bumi yang berada di ketinggian sekitar 11 Km


s/d 50 Km.

Ionosfir : adalah lapisan atmosfir yang berada pada ketinggian di atas 50


Km dari permukaan bumi. Pada lapisan ionosfir inilah terdapat gas-gas
yang secara terus-menerus terkena sinar matahari dan membentuk
lapisan ion yang dapat memantulkan gelombang radio.

Keterangan ;

Lapisan D : Berada pada ketinggian 50 100 Km. Kadar ionisasi pada


lapisan ini tidak begitu padat dibandingkan lapisan yang lebih atas
(Lapisan E, F1 dan F2). Lapisan D hanya ada pada siang hari dan
intensitasnya tergantung oleh kedudukan matahari. Jika malam hari
lapisan ion menjadi netral kembali (Hilang). Lapisan D dapat memantulkan
gelombang dengan frekuensi sekitar 500 KHz. Propagasi gelombang radio
pada frekuensi tinggi (HF) tidak dipantulkan oleh lapisan D tetapi justru
kuat medan HF terganggu atau diperlemah oleh lapisan ini. Sehingga
frekuensi tinggi (HF) lebih kuat diterima pada malam hari. Misal : Radio
BBC (Inggris), ABC (Australia), VOA (Amerika Serikat), dll lebih kuat dan
jelas diterima di malam hari.

Lapisan E : Kadar ionisasi pada lapisan ini lebih padat dari lapisan D dan
dapat memantulkan gelombang radio dengan frekuensi sekitar 20 MHz.
Berada pada ketinggian antara 100 145 Km. Pada lapisan E, suatu sinyal
dapat dibiaskan ataupun dapat diteruskan ke lapisan F (tergantung dari
kekuatan frekuensi dan ketebalan lapisan E). Lapisan ini menebal pada
siang hari dan akan menyusut (menipis) bahkan hilang pada malam hari.
Sehingga pada malam hari sinyal gelombang radio frekuensi HF dengan
kekuatan tertentu dapat melewati lapisan ini dan menuju lapisan di
atasnya (lapisan F).

Lapisan F : Pada siang hari lapisan F terbagi dalam 2 lapisan, yaitu


Lapisan F1 dan F2. Lapisan F1 berada pada ketinggian sekitar 200 Km dan
F2 pada ketinggian sekitar 300 Km. Pada malam hari kedua lapisan ini
melebur menjadi satu dengan ketinggian sekitar 275 Km. Pada lapisan ini
ionisasi sangat padat dan tebal dan sangat potensial untuk memantulkan
gelombang radio frekuensi tinggi (HF) mulai 3 MHz 30 MHz. Biasanya
dimanfaatkan untuk komunikasi gelombang radio AM. Pemanfaatan
lapisan F sebagai pemantul gelombang sangat tergantung oleh lapisan D.
Karena lapisan D ada pada siang hari dan hilang pada malam hari, maka

propagasi gelombang radio pada Lapisan F akan membuka pada malam


hari saja, biasanya dimulai menjelang malam sampai mulai fajar keesokan
harinya.

3. Gelombang Ruang (Space Wave) :


Gelombang ruang adalah gelombang yang tidak dipantulkan oleh lapisan ion atau ionosfir,
melainkan dapat menembus dan tidak terpengaruh oleh adanya lapisan ionosfir. Gelombang
ini termasuk VHF, UHF, dst, yaitu gelombang dengan frekuensi mulai 30 MHz ke atas.
Kegunaan dari propagasi gelombang radio ini diantaranya adalah untuk jalur frekuensi
komunikasi Satelit dan Televisi. Karena tidak dapat terpantul oleh lapisan ion, maka
gelombang pada televisi tidak dapat menjangkau jarak yang jauh sehingga membutuhkan
stasiun-relay atau repeater. Penerimaan dapat diperoleh dengan baik jika berada pada garis
pandang antara antena pancar dan penerima atau lebih umum dengan istilah LOS = Line Of
Sight.

Sejarah Penemuan Gelombang Elektromagnetik


(http://funwithphysics.xtreemhost.com/?)
Tokoh-tokoh yang berjasa dalam perkembangan teori gelombang elekromagnetik
1. Teori Gelombang
Teori tentang gelombang dipelopori oleh Christian Huygens pada abad ke tujuh belas,
kemudian dikembangkan oleh Thomas Young dan Augustin Fresnel. Pada tahun
1804, Thomas Young (1773-1829), seorang ilmuwan Inggris berhasil
mendemonstrasikan interferensi cahaya, yaitu fenomena dimana dua sumber cahaya koheren
yang dihasilkan oleh celah ganda membentuk pita terang dan pita gelap secara bergantian
pada layar. Interferensi secara terperinci akan dipelajari di kelas XII. Fenomena interferensi
cahaya tidak dapat dijelaskan oleh teori partikel cahaya Newton, sehingga teori gelombang
bertentangan dengan teori partikel Newton. Augustin Fresnel (1788-1827), seorang ilmuwan
Perancis, melakukan percobaan yang mirip dengan percobaan
interferensi Young. Fresnel berjasa dalam memberikan teori matematika tentang interferensi
dan difraksi cahaya akan dipelajari di kelas XII.
Young dan Fresnel mengemukakan teori gelombang transversal cahaya. Keduanya
memandang cahaya sebagai gelombang transversal yang merambat melalui suatu medium.
Pada saat itu orang telah mengetahui bahwa cepat rambat cahaya dalam vakum adalah
c=3108 m/s. Memandang cahaya sebagai gelombang transversal yang memerlukan medium
untuk perambatan sungguh menyulitkan para ilmuwan. Bagaimana orang bisa percaya bahwa

medium memenuhi seluruh ruang angkasa, padahal orang mengetahui bahwa planet-planet
bergerak bebas melalui angkasa tepat seperti planet-planet ini bergerak melalui suatu vakum
yang tanpa hambatan sama sekali. Semua fenomena tersebut dapat dijelaskan pada teori
elektromagnetik.
2. Teori Elektromagnetik
Teori Elektromagnetik diajukan oleh James Clerk Maxwell (1831-1879), seorang ilmuwan
Skotlandia yang telah menekuni listrik dan mangnet selama bertahun-tahun, dengan
memadukan teori lisrtik dan magnetik. Pada teori listrik, arus listrik menghasilkan medan
magnet, ditemukan oleh HC. Oersted tahun 1820. Percobaan Oersted yang berhasil
membuktikan bahwa arus listrik dalam konduktor menghasilkan medan magnet disekitarnya.
Fenomena kebalikannya yaitu perubahan medan magnet menghasilkan arus listrik ditemukan
oleh Faraday tahun 1833. Percobaan Faraday berhasil membuktikan batang konduktor yang
menghasilkan GGL induksi pada kedua ujungnya bila memotong medan magnet.
Percobaan Faraday menunjukkan perubahan fluks magnetik pada kumparan menghasilkan
arus induksi dalam kuparan tersebut.
Pada tahun 1864 Maxwell mengajukan hipotesa Perubahan medan listrik akan menghasilkan
medan magnet. Perubahan medan listrik akan mengakibatkan medan magnet yang juga
berubah serta sebaliknya dan keadaan ini akan terus berulang. Medan magnet atau medan
listrik yang muncul akibat perubahan medan listrik atau medan magnet sebelumnya akan
bergerak merambat menjauhi tempat awal kejadian. Demikian seterusnya sehingga diperoleh
proses berantai dari pembentukan medan listrik dan medan magnetik yang merambat ke
segala arah. Perambatan medan listrik dan medan magnet inilah yang disebut sebagai
gelombang elektromagnetik.
Bila kita melihat perambatan medan listrik dan medan magnetik pada satu arah saja, maka
lukisan perubahan medan listrik dan medan magnetik yang menghasilkan gelombang
elektromagnetik seperti ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Pada gelombang elektromagnetik, medan listrik E selalu tegak lurus arah medan
magnetik B dan keduanya tegak lurus arah rambat gelombang
Gelombang Radio
Gelombang radio digunakan sebagai alat komunikasi yang memiliki daerah frekuensi antara
104 sampai 107 Hertz. Gelombang tersebut digunakan sebagai pembawa informasi dari suatu
tempat ke tempat lain yang berjauhan, karena memiliki sifat mudah dipantulkan oleh lapisan
ionosfer bumi.
Gelombang radio dapat dihasilkan oleh rangkaian elektronika yang disebut osilator.
Gelombang radio ini dipancarkan dari antena dan diterima oleh antenna pula. Luas daerah
yang hendak dicakup dan panjang gelombang yang akan dihasilkan dapat ditentukan dengan
tinggi rendahnya antenna. Kita tidak dapatmendengar gelombang radio secara langsung,
tetapi radio penerima akan mengubah terlebih dahulu energy gelombang ini menjadi energi
bunyi.

http://www.ittelkom.ac.id/admisi/elearning/images/EP-8C04.JPG
Gambar 1. Perambatan Gelombang Radio dari seorang penyiar
Pengelompokkan gelombang radio berdasarkan frekuensi dan panjang gelombangnya
diberikan pada Tabel 2.1 dibawah ini.
Tabel 2.1 Pengelompokkan gelombang radio
Lebar Frekuensi

Panjang Gelombang

Low Frequency(LF)30 kHz Long wave 1.500 m

Beberapa Penggunaan
Radio gelombang panjang

300 kHz

dan komunikasi melalui jarak


jauh

Medium Frequency(MF)300 Medium wave 300 m


kHz 3 MHz

Gelombang medium local dan


radio jarak jauh

High Frequency(HF)3 MHz Short wave 30 m


30 MHz

Radio gelombang pendek dan


komunikasi, radio amatir

Very High
Frequency(VHF)30 MHz
300 MHz

Radio FM, polosi, dan


pelayanan darurat

Very short wave 3 m

Ultrahigh
Ultra Short wave 30 cm
Frequency(UHF)300 MHz
3 GHz

TV

Super high Frequency


(SHF) di atas 3 GHz

Radar, komunikasi satelit,


telepon, dan salutan TV

Microwaves 3 cm

a. Perbandingan antara Gelombang Medium dengan Gelombang VHF dan UHF


Gelombang radio dengan frekuensi sekitar 1 MHz disebut gelombang medium, dapat
digunakan sebagai alat komunikasi. Gelombang ini mudah dipantulkan oleh lapisan atmosfer
bumi (ionosfer) sehingga jangkauannya luas tempat-tempat yang jauh dari pemancar dapat
dicapai. Informasi bunyi yang dibawa oleh gelombang medium adalah dalam bentuk
perubahan amplitudo atau modulasi amplitudo.
Gelombang Televisi (UHF) dan radio (VHF) tidak dipantulkan oleh lapisan atmosfer
sehingga luas daerah jangkauannya sempit. Karena dapat menembus lapisan atmosfer
(ionosfer), gelombang ini sering digunakan sebagai alat komunikasi dengan satelit-satelit.
Pesawat TV dan radio FM menggunakan menggunakan gelombang ini sebagai pembawa
informasi. Informasi bunyi di bawa dalam bentuk perubahan frekuensi atau modulasi
frekuensi.
b. Modulasi Amplitudo dan Modulasi Frekuensi
Didalam modulator pemancar radio terjadi penggabungan antara getaran listrik suara dengan
getaran gelombang pembawa frekuensi radio sehingga menghasilkan gelombang radio
termodulasi. Jika yang diproses dalam modulator adalah amplitudo dari getaran-getaran
pembawa dan getaran listrik suara. Maka gelombang radio yang dihasilkan disebut
gelombang AM (Amplitude Modulation). Gelombang Am memiliki amplitude yang berubahubah sesuai dengan amplitude getran listrik suara, sedangkan frekuensinya tetap.
Jika yang diproses dalam modulator adalah frekuensi dari getaran-getaran gelombang
pembawa dan getaran listrik suara, maka gelombang radio yang dihasilkan disebut

gelombang FM (Frequency Modulation). Gelombang FM memiliki frekuensi yang berubahubah sesuai dengan frekuensi getaran listrik suara, sedangkan amplitudonya tetap.
Pemancaran gelombang AM digunakan dalam penyiaran dengan gelombang medium dan
gelombang panjang. Telah kalian ketahui sebelumnya, suara yang di bawa oleh gelombang
medium dalam bentuk gelombang AM dapat mencapai tempat yang jauh. Hal ini terjadi
karena gelombang medium mudah dipantulkan oleh lapisan ionosfer. Keunggulan gelombang
AM adalah dapat mencapai tempat yang jauh. Sedangkan keunggulan gelombang FM adalah
dapat menghasilkan suara musik yang lebih merdu bebas dari interferensi listrik, karena suara
yang di bawa oleh gelombang VHF dalam bentuk gelombang FM tidak dapat mencapai
tempat yang jauh karena gelombang VHF tidak dipantulkan oleh lapisan ionosfer.
MATERI 2 PEMANCAR AM DAN FM
Modulasi
Side Band (Band Samping)
Perbedaan Pemancar AM dan FM
Buku referensi : Pengetahuan Praktis Teknik Radio (oleh Drs. Daryanto).2005.Jakarta:Bumi
Aksara
Sistem Kerja Transmitter
(http://www.adityarizki.net/2012/01/sistem-kerja-radio-i-transmitter/)

Radio merupakan sebuah alat komunikasi yang sudah ada sejak dulu, radio sudah menjadi
sarana hiburan bagi masyarakat sebelum ada televisi saat ini. Namun di zaman dahulu, radio
merupakan suatu barang yang mewah, sehingga tidak semua orang memilikinya. Pada era
globalisasi, perkembangan terjadi begitu cepat. Misalnya dalam bidang komunikasi.
Komunikasi dibutuhkan oleh masyarakat untuk saling bertukar pikiran dan wawasannya
masing-masing. Hal ini tentu tidak ada masalah jika orang-orang yang berkomunikasi tidak
memiliki jarak yang jauh. Namun, ini menjadi kendala saat jarak menjadi sangat jauh.
Dengan adanya perkembangan ilmu dan teknologi, hal itu kini tidak menjadi masalah lagi.
Karena telah diciptakan berbagai media telekomunikasi yang memudahkan kita dalam
berkomunikasi jarak jauh, diantaranya dengan menggunakan radio. Radio semula menjadi
sarana untuk menyampaikan informasi kepada pendengarnya, tetapi lambat laun fungsi itu
telah berkembang menjadi sarana komunikasi dan untuk kepentingan komersil.
Mulai tahun 1900 masyarakat Indonesia sudah mulai memiliki radio secara masal, minimal
satu kampong memiliki beberapa radio sebagai sarana informasi bagi desanya. Dalam sejarah
bangsa Indonesia, radio juga mengambil peran penting dalam merebut kemerdekaan. Radio
membantu penyebaran informasi tentang kekalahan jepang atas sekutu dalam waktu singkat
sehingga kemerdekaan dapat segera diproklamasikan. Kemudian berita tentang kemerdekaan

indonesia ini disebarkan melalui kantor berita antara ke seluruh penjuru nusantara. Radio
juga membantu perjuangan masyarakat Surabaya dalam pertempuran yang terjadi di Hotel
Yamato pada 10 November 1945. Bung Tomo membakar semangat arek-arek surabaya
melalui siaran radionya.
Hingga saat ini radio menjadi media hiburan perorangan karena radio dapat dinikmati oleh
berbagai lapisan masyarakat karena harga komponen radio yang semakin murah dipasaran.
Hanya dengan selembar sepuluh ribu rupiah saja kita sudah dapat memiliki alat tersebut,
namun masyarakat belum begitu mengerti dan mengenal sistem kerja sebuah radio,
kebanyakan masyarakat hanya mengetahui cara menggunakannya saja.
Komunikasi menggunakan radio dalam penyebaran informasinya akan lebih cepat diterima
oleh masyarakat karena dengan sistem broadcast, gelombang dapat diterima oleh masyarakat
secara global karena hampir setiap masyarakat memiliki radio tersebut.
Sebuah radio terdiri dari transmiter dan receiver. Transmiter adalah sebuah alat yang
berfungsi untuk memproses dan memodifikasi sinyal input agar dapat ditransmisikan sesuai
dengan kanal yang diinginkan, Receiver adalah sebuah alat yang berfungsi menerima dan
mengolah sinyal output sehingga sesuai yang kita inginkan. Apabila sebuah gelombang radio
tersebut ingin dikirimkan ke tempat yang jauh atau ke tempat yang terhalang oleh bukit maka
diperlukan sebuah transceiver radio yang berfungsi untuk menerima dan memancarkan
kembali ke tempat tujuan.

Transmitter
Blok sistem transmisi sinyal pada Transmiter :

Pengolahan sinyal pada radio transmitter yaitu :


a. Mikrofon

Sebuah alat yang digunakan untuk mengubah suara pembicara menjadi sinyal elektronis.
Sistem kerja pada mikrofon yaitu ketika seseorang berbicara, maka nada-nada suara akan
membuat getaran-getaran dari kolom-kolom udara yang kemudian menghasilkan sinyal
informasi suara pembicaraan. Getaran-getaran ini kemudian diteruskan ke transmitter , di
mana kemudian diafragma dari transmitter tersebut akan bereaksi dan bergetar.
Penambahan tekanan akan menggerakkan diafragma ke arah dalam, dan pengurangan
tekanan akan menggerakkan diafragma ke arah luar. Getaran dari diafragma ini kemudian
digunakan untuk menghasilkan arus listrik yang berubah-ubah yang akan membentuk sinyal
informasi suara elektronis, yang secara ideal merupakan duplikat langsung dari energi
informasi pembicaraan. Jika getaran dari diafragma transmitter dapat diatur sedemikian
sehingga ia dapat mengubah-ubah hambatan dari suatu rangkaian listrik, maka arus listrik
dalam rangkaian akan berubah-ubah sesuai getaran diafragma yg disebabkan oleh gelombang
energi suara pembicaraan.
Hal ini dapat diperoleh dengan cara menempatkan suatu batang karbon (arang) atau elektroda
pada diafragma, dan kemudian elektroda ini diletakkan dalam suatu ruangan yang berisi
bijih-bijih karbon keras. Suatu batang karbon atau elektroda lain dipasang pada sisi lain
dalam ruangan tersebut. Perubahan harga tahanan ini disebabkan karena perubahan tekanan
pada bijih-bijih karbon akan menghasilkan perubahan-perubahan area yang saling
bertumbukan antara bijih-bijih karbon yg saling berdekatan. Karena itu dibutuhkan bateray
untuk menghasilkan arus searah yang mengalir melalui transmitter bijih karbon, jika tidak
ada bateray maka transmitter ini tidak akan berfungsi.
b. Encoder
Encoder merupakan alat untuk menyandikan sinyal listrik yang telah dirubah dari sinyal
informasi yang asli. Proses dari encoder yaitu sinyal informasi asli yang telah dirubah
menjadi sinyal listrik di sandikan dalam bentuk biner, hal ini dilakukan agar proses
pengolahan sinyal dapat diteruskan/dilanjutkan. Sistem yang menggunakan line encoding,
tetapi tidak melibatkan modulasi disebut sistem transmisi baseband.
c. Modulator
Alat yang digunakan untuk memodulasi sinyal pembawa yang frekuensinya lebih tinggi oleh
sinyal informasi yang frekuensinya lebih rendah. Modulasi ada 2 jenis yaitu Modulasi
Amplitudo (AM) dan Modulasi Frekuensi (FM).
Modulasi Amplitudo (AM)
Proses modulasi dengan cara mengubah amplitudo gelombang pembawa yang dilakukan oleh
sinyal informasi. Gelombang pembawa yang belum dimodulasi mempunyai harga amplitudo
maksimum yang tetap dengan frekuensi yang tinggi daripada sinyal pemodulasi/sinyal
informasi. Tetapi jika sinyal pemodulasi telah diselipkan maka harga amplitudo menjadi
maksimum dari gelombang pembawa dan bentuk gelombang luar/sampul dari harga

amplitudo gelombang yang telah dimodulasi tersebut adalah sama dengan bentuk sinyal
informasi yang asli (sinyal pemodulasi telah diselipkan pada sinyal pembawa) AM adalah
metode yang pertama kali digunakan untuk menyiarkan radio komersil. AM memiliki
beberapa kekurangan, yaitu:

dapat terganggu oleh gangguan atmosfir

Bandwith yang sempit juga dapat membatasi kualitas suara yang dapat
dipancarkan

Modulasi Frekuensi (FM)


Proses modulasi dengan cara mengubah frekuensi gelombang pembawa yang dilakukan oleh
sinyal informasi.Frekunsi gelombang pembawa akan naik menuju harga maksimum sesuai
dengan amplitudo dari sinyal pemodulasi sampai menuju harga maksimum dalam arah
positif. Kemudian gelombang pembawa akan turun menuju harga frekuensi asli sesuai
dengan harga amplitudo sinyal pemodulasi yang menuju nol. Harga maksimum/amplitudo
dari gelombang pembawa tetap konstan. Perubahan frekuensi dari gelombang pembawa
tergantung dari tegangan/arus sinyal pemodulasi. FM lebih tahan terhadap gangguan sehingga
dipilih untuk sebagai modulasi standart untuk frekuensi tinggi. Keuntungan dari FM antara
lain:

Noise lebih kecil (kualitas lebih baik)

Daya yang dibutuhkan lebih kecil

d. Mixer/Up Converter
Mixer amplifier merupakan bagian yang berfungsi mencampurkan dua input atau lebih
menjadi satu keluaran, misalkan sinyal radio dan tape recorder atau lainya. Maka pada bagian
output akan terdengan suara sinyal input secara bersamaan atau tercampur.
e. Penguat Amplifier
Alat yang digunakan untuk memperkuat sinyal yang akan dikirim yang masih tergolong
lemah menjadi sinyal yang lebih kuat dan siap digunakan. Besarnya penguatan ini tergantung
dari gain power itu sendiri. Pada tahap ini besaran yang dikuatkan tergantung dengan
kebutuhan dan aplikasinya, mungkin dilakukan penguatan arus, tegangan, atau daya. Pada
amplifier terdapat penala, filter audio, equalizer.
Filter audio
Bagian ini memang tidak pasti ada dalam setiap pesawat pengirim radio, tetapi kebanyakan
sekarang bagian ini sudah terintegrasi dengan amplifier itu sendiri. Tidak bisa dihindari
dalam setiap tahap pengolahan dari pemancar sampai penerima pasti akan terjadi yang
namanya distorsi dan nois. Nois merupakan gangguan suara(kemresek) yang ditimbulkan

akibat adanya sinyal pengganggu. Dengan gangguan tersebut tentunya sinyal yang dihasilkan
tidak optimal yang menyebabkan suara radio tidak jelas. Filter audio ini juga disebut dengan
peredam nois, alat ini dapat dipasang pada semua komponen elektronika yang menghasilkan
suara seperti tape hi-fi dan radio. Peredam ini sering digunakan oleh penggemar radio amatir
11 meter band, 20 meter band dan 80 meter band. Fungsi dari filter audio adalah
mempertajam sinyal audio dan menghilangkan nois yang mengganggu.
Equalizer
Bagian yang satu ini sudah terdapat disemua peralatan radio, alat ini berfungsi mengubahubah frekuensi suara input yang bertujuan mendapatkan suara yang lebih bagus. Pada bagian
ini, suara dapat diatur keras lemahnya dan tinggi rendahnya nada juga dapat disesuaikan
dengan kebutuhan. Secara sederhana suatu equalizer dapat mengatur nada bass, treble, dan
volumenya.
f. Penala
Sebuah alat untuk memilih gelombang pada sebuah radio. Namun pada radio transmitter
tidak selalu ada.
g. Antena
Antena dalam Komunikasi Gelombang Radio, untuk daerah frekwensi >30Mhz, antena yang
sering digunakan dalam komunikasi gelombang radio adalah antena VHF dan UHF. Antena
VHF / UHF ini dapat digolongkan menjadi 2 jenis yaitu :
Antena Omnidirectional
Digunakan pada stasiun mobile service atau siaran radio dan televise. Antena
Omnidirectional dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu :

Antena Omnidirectional dengan Polarisasi Vertical

Antena Omnidirectional dengan Polarisasi Horizontal

Antena yang mempunyai pemancaran / penerimaan ke suatu arah


Digunakan untuk perhubungan titik ke titik atau penerimaan TV. Jenis jenis antena dengan
diagram pancaran berarah antara lain adalah :
1. Antena corner reflector
2. Antena Yagi Uda
3. Antena Parabola
4. Antena Helical.

Sistem Kerja Transciever


(http://www.adityarizki.net/2012/02/sistem-kerja-radio-iii-transceiver/)
Apabila kita memancarkan gelombang radio ke tempat yang jauh, semakin lama gelombang
tersebut akan melemah sehingga gelombang tersebut sampai di tempat tujuan dengan
kehilangan beberapa sinyal informasi bahkan gelombang tersebut tidak sampai di tempat
tujuan. Untuk mencegah hal itu terjadi, maka kita harus menguatkan kembali gelombang
tersebut dengan sebuah alat yang bernama transceiver. Sehingga gelombang yang melemah
tadi dapat kuat kembali dan dapat diterima ditempat tujuan dengan baik.
Radio transceiver merupakan sebuah alat yang dapat menerima dan memancarkan suatu
gelombang radio. Radio Transceiver terdiri dari bagian receiver (penerima) dan bagian
transmiter (pengirim) yang dirangkai menjadi satu bagian. Pada awalnya, radio transceiver
dirangkai dari bagian receiver sendiri dan transmiter sendiri, sehingga kedua bagian tersebut
terpisah. Namun seiring perkembangan jaman, bagian receiver dan transmiter dapat
dintegrasikan menjadi satu bagian dan bekerja secara bergantian karena pada dasarnya bagian
receiver dan transmiter memiliki banyak kesamaan.
1. Gelombang Radio Nama Kelompok (Fisika): Ratna Aditia Regina Tantri Tionaomi
Regy Veronica Retno Aulia Wati Riski Pardomuan Kelas: X-1
2. GELOMBANG RADIO Gelombang Radio adalah gelombang yang memiliki daerah
frekuensi antara 104 sampai 107 hertz. Gelombang ini fungsinya sebagai kurir dalam
teknologi informasi. Maksudnya kurir adalah sifat gelombang yang dapat dipantulkan oleh
ionosfer bumi sehingga dapat mencapai tempat-tempat bumi yang jaraknya sangat jauh dan
juga dapat ditangkap oleh radio, televisi, handphone, dan lain-lain.
3. Gelombang Radio dihasilkan oleh muatan- muatan listrik yang dipercepat melalui
kawat- kawat penghantar. Muatan-muatan ini dibangkitkan oleh rangkaian elektronika yang
disebut osilator. Gelombang radio yang ditangkap dapat berupa suara, antara lain:1. AM
(Amplitude Modulation) Gelombang modulasi amplitudo sebagai pembawa informasi,
memiliki frekuensi berkisar antara 550 kHz sampai 1.600 kHz.
4. 2. FM (Frequency Modulation) Menggunakan gelombang modulasi frekuensi sebagai
pembawa informasi. Frekuensinya berkisar 88 kHz sampai 108 kHzTetapi diantara keduanya
gelombang suara yangditampilkan oleh AM cenderung lebih berisikdaripada FM, karena
adanya peristiwa kelistrikan diudara yang dapat mengganggu amplitudogelombang. Tetapi
kalau masalah jauhjangkauannya FM lebih buruk karena tidak dapatdipantulkan melalui
lapisan ionosfer.
5. LEBAR Panjang gelombang Beberapa penggunaan FREKUENSI tertentuLow (LF)
Long Wave Radio gelombang30 kHz 300 kHz 1500 m panjang dan komunikasi melalui
jarak jauhMedium (MF) Medium Wave Gelombang medium300 kHz 3 mHz 300 m lokal
dan radio jarak jauhHigh (HF) Short Wave Radio gelombang pendek3 mHz 30 mHz 30 m
dan komunikasi, radio amatir, dan CBVery High (VHF) Very Short Wave Radio FM, polisi,
dan30 mHz 300 mHz 3m pelayanan daruratUltrahigh (UHF) Ultra Short Wave TV (jalur 4,
5)300 mHz 3 GHz 30 cmSuper High (SHF) Microwave Radar, komunikasi> 3 GHz 3 cm
satelit, telepon, dan saluran TV
6. JENIS JENIS GELOMBANG RADIO1. VHF dan UHF Gelombang jenis ini tidak
dapat dipantulkan oleh lapisan atmosfer karena jangkauannya sempit.2. AM dan FM

Pemancaran gelombang AM digunakan dalam penyiaran dengan gelombang panjang, dan


dapat dipantulkan oleh lap. Ionosfer.
7. Pemancaran gelombang FMdigunakan dalam penyiarandengan gelombang
VHF.Keunggulannya bebas dariinterferensi listrik, sehinggamusik pun terdengar merdu.
8. 3. Gelombang Medium Gelombang radio dengan frekuensi sekitar 1 MHz (1 000 000
Hz). Gelombang ini mudah dipantulkan oleh lapisan atmosfer bumi (ionosfer).
9. 4. Gelombang Mikro Gelombang radio dengan frekuensi paling tinggi, yaitu diatas 3
GHz. Jika makanan menyerap radiasi gelombang mikro, makanan akan panas dalam waktu
singkat. Gelombang Mikro juga dimanfaatkan pada pesawar RADAR. RADAR berarti
mencari dan menentukan jejak sebuah benda dengan menggunakan gelombang mikro.
10. Rumusnya: s = jarak benda yang ditangkap radar c = 3 x 108 m/s Delta t = selisih
suhu

GELOMBANG RADIO

Gelombang radio merupakan jenis gelombang elektromagnetik yang berfrequensi tinggi


berkisar antara 104 Hz sampai 108 Hz. Gelombang Radio terdiri atas osilator (getaran) yang
sangat cepat pada medan elektrik dan magnetik.
Penggolongan Gelombang Radio.
Menurut Frekuensi
1.Frekuensi Rendah (LF)
Memiliki frekuensi 30 KHz s/d 300 KHz. Panjang gelombang 1500 M. Biasa digunakan
untuk radio gelombang panjang dan komunikasi jarak jauh.
2.Frekuensi Sedang (MF)
Memiliki frekuensi 300 KHz s/d 3 MHz. Gelombang Radio berfrekuensi sedang biasa
digunakan untuk sistem komunikasi. Gelombang ini memiliki panjang 300 M. Gelombang ini
tidak bisa menembus atmosfer, bahkan pada bagian Ionosfer gelombang tersebut justru
dipantulkan kembali sehingga informasi yang dibawa gelombang bisa menuju tempat yang
jauh dari pemancar.
3.Frekuensi Tinggi (HF)

Memiliki frekuensi 3 MHz s/d 30 MHz. Panjang dari gelombang ini adalah 30 M. Biasa
digunakan untuk radio komunikasi jarak pendek, radio amatir, CB.
4.Frekuensi Sangat Tinggi (VHF)
Memiliki frekuensi 30 MHz s/d 300 MHz. Panjang gelombang adalah 3 M. Gelombang tidak
dapat dipantulkan oleh Ionosfer. Sehingga memiliki jangkauan yang sempit. Dan cocok
digunakan untuk komunikasi antar satelit. Agar gelombang ini bisa berjangkauan jauh maka
perlu stasiun penghubung (Relai). Biasa digunakan untuk Radio FM, Komunikasi Polisi,
Pelayanan Darurat.
5.Frekuensi Ultra Tinggi (UHF)
Memiliki frekuensi 300 MHz s/d 3 GHz. Panjang gelombang adalah 30 Cm. Gelombang
tidak dapat dipantulkan oleh Ionosfer. Sehingga memiliki jangkauan yang sempit. Dan cocok
digunakan untuk komunikasi antar satelit. Agar gelombang ini bisa berjangkauan jauh maka
perlu stasiun penghubung (Relai). Biasa digunakan untuk Komunikasi Televisi.
6.Frekuensi Super Tinggi (SHF)
Memiliki frekuensi diatas 3 GHz. Panjang gelombang adalah 3 Cm. Biasa digunakan untuk
radar, komunikasi satelit, telepon, saluran televisi.

Menurut Panjang Gelombang


1.Gelombang Panjang (1500 M)
2.Gelombang Sedang (300 M)
3.Gelombang Pendek (30 M)
4.Gelombang Sangat Pendek (3 M)
5.Gelombang Ultra Pendek (30 Cm)
6.Gelombang Mikro (3 Cm)

Menurut Sistim Modulasi


1.Amplitudo Modulasi (AM)
Gelombang yang mengalami perubahan amplitudo setiap detiknya. Namun frekuensi
pembawa tetap. Gelombang ini dapat dipantulkan oleh Ionosfer sehingga memiliki jangkauan
yang luas. Kelebihan AM adalah Jangkauan yang jauh. Sedang kekurangan AM adalah suara
yang tidak jelas dan gelombang dipengaruhi keadaan cuaca. Digunakan untuk komunikasi
jarak jauh.
2.Frekuensi Modulasi (FM)

Gelombang yang mengalami perubahan frequensi setiap detiknya, namun amplitude tetap.
Gelombang ini tidak bisa dipantulkan oleh Ionosfer sehingga memiliki jangkauan yang
sempit. Agar gelombang ini bisa berjangkauan jauh maka perlu stasiun penghubung (Relai).
Kelebihan FM adalah Suara yang jelas dan tidak dipengaruhi keadaan cuaca. Sedang
kekurangn AM adalah jangkauan yang sulit. Digunakan untu komunikasi antar satelit dan
Radio FM.

Gelombang Radio sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia terutama dalam membantu
komunikasi. Terlebih lagi Gelombang radio merupakan gelombang tinggi yang tidak terlihat,
tidak terdengar, dan tidak tampak sehingga tidak mengganggu kehidupan manusia. Namun
gelombang radio akan lebih bermanfaat bila digunakan sesuai kegunaanya dalam kebaikan.

Anda mungkin juga menyukai