BAB I
PENDAHULUAN
Mata kuliah bengkel Elektronika Telekomunikasi ini adalah salah satu mata kuliah
yang wajib diikuti oleh mahasiswa Politeknik Negeri Padang Jurusan Teknik Elektro
prodi D3 Teknik Telekomunikasi. Pelaksanaan praktek ini dilakukan di bengkel
Elektronika Telekomunikasi. Kegiatan yang penulis lakukan selama semester dua ini
adalah sebagai berikut :
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan diadakannya praktek bengkel Elektronika Telekomunikasiini antara
lain:
a. Agar mahasiswa dapat mengenal dan mengetahui alat – alat yang
digunakan di bengkel dengan baik dan benar.
Hal yang harus diperhatikan pertama kali oleh mahasiswa adalah keselamatan kerja,
karena keselamatan kerja ini sangat penting dalam bekerja. Semua yang dilakukan
mahasiswaakanberjalan dengan lancar apabila mahasiswa memperhatikan keselamatan
kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
LEMBAR PENGESAHAN
No. Percobaan :1
Judul : Pcb Matriks
Praktikan : Viona Hil Pratiwi
Kelas/Kelompok : 1C/-
Partner : -
JOB 1
PCB MATRIKS
5 mm 10 mm
100 mm
5 mm 10 mm
10 mm 5 mm 5 mm 10 mm
100 mm
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Langkah kerja dalam pembuatan PCB Matriks dan Pengawatan adalah sebagai
berikut :
1. Memperhatikan keselamatan kerja
LEMBAR PENGESAHAN
No. Percobaan :2
Judul : Rangkaian flip-flop
Praktikan : Viona Hil pratiwi
Kelas/Kelompok : 1C/-
Partner : -
JOB 2
RANGKAIAN FLIP– FLOP
Dalam pembuatan rangkaian Flip – Flop ini, mahasiswa dituntut agar bisa
mengubah dari rangkaian skematik diagram menjadi gambar/ jalur PCB.
Dalam prakteknya mahasiswa harus memastikan papan tembaga yang mahasiswa
gunakan harus bersih agar mudah di pasang dan lengket pada tembaga dengan
sempurna. Dan dalam pemakaiannya mahasiswa harus memastikan bahwa tembaga
telah melekat dengan kuat agar dalam proses pelarutan dengan ferry clorida tidak
lepas dan rangkaian/ jalur – jalur tidak terputus.
Flip – flop merupakan suatu rangkaian yang terdiri dari dua elemen aktif
(transistor) yang kerjanya saling bergantian.
Fungsinya adalah sebagai berikut :
Menyimpan bilangan biner
Mencacah pulsa
Menyerempakkan / menyinkronkan rangkaian aritmatika
Misalnya : Beberapa full yang dapat dikendalikan
Flip-Flop bersifat bistable : dua kondisi yang stabil 0 atau 1. Kondisi ini akan tetap
stabil dan tidak akan berubah jika tidak ada pemicu (input) yang masuk.
Jenis-jenis Flip-Flop :
1. RS Flip-Flop
2. JK Flip-Flop
3. JK Flip-Flop dengan PRESET dan CLEAR
4.D Flip-Flop
5. Master – Slave Flip – Flop
2. Bahan
Cooper clade (papan tembaga) 3x3 cm 1 buah
Resistor 560 Ohm 2 buah
Resistor 10 kOhm 2 buah
Lampu LED 2 buah
Elco 100 uf 2 buah
Transistor BC 547 2 buah
Kertas Will Meter Blok 1 lembar
Kawat Penghubung secukupnya
Kertas Amplas secukupnya
Rugos secukupnya
7 Memastikan bahwa gambar atau jalur yang mahasiswa pasang tidak ada celah
atau jalur yang belum terkena .
8 Membuat campuran FeCL3 + air dengan perbandingan yang sesuai.
9 Melarutkan papan PCB yang telah selesai digambar kedalam larutan Ferry
Clorida dengan menggoyang-goyang larutan larutan tersebut agar pelarutan
cepat selesai.
10 Memastikan tidak ada tembaga yang tersisa (kecuali yang diberi ) maka
angkatlah dan bersihkan dengan air sabunatau tiner dan amplas lah Layout PCB
tersebut.
11 Jika sudah bersih melaporkan pada instruktur setelah itu bersihkan alat yang
digunakan untuk melarut PCB tadi.
12 Setelah proses pembuatan Layout PCB selesai, maka bisa dilanjutkan dengan
mengebor (pengeboran).
13 Pengeboran memakai mata bor ukuran 1 mm untuk melobangi titik komponen
yang ada pada PCB.
14 Membor dengan kedudukan tegak lurus terhadap PCB.
15 Setelah selesai, membersihkan bekas - bekas pengeboran.
16 Langkah selanjutnya adalah penyolderan dan pemasangan komponen.
17 Memasang komponen dari yang terkecil seperti dioda dan resistor terlebih
dahulu supaya lebih mudah dalam memasang komponen.
18 Memberi sedikit ruang antara komponen dengan papan PCB sebesar 1 – 2 mm
untuk udara jika kawat terbakar maka tidak akan merusak papan PCB.
19 Menyolder dengan hati-hati supaya hasil solderan lebih bagus, dan jangan
terlalu lama dalam penyolderan komponen yang dapat membuat jalur PCB
terkelupas.
20 Memeriksa rangkaian, dengan baik dan benar.
21 Melaporkan kepada Instruktur, apakah rangkaian bekerja (telah bekerja dengan
baik).
22 Mengembalikan semua peralatan pada tempatnya semula dalam keadaan bersih.
LEMBAR PENGESAHAN
No. Percobaan :3
Judul : Mic Wireless
Praktikan : Viona Hil Pratiwi
Kelas/Kelompok : 1C/-
Partner : -
JOB 3
MIC WIRELESS
Bahan
1.Papan PCB 1 buah
2.Resistor 560 Ohm 2 buah
3.Resistor 10 kOhm 2 buah
4.Lampu LED 2 buah
5.Elco100 uf 2 buah
6.Transistor BC 547 2 buah
7.Kertas Will Meter Blok 1 lembar
8.Kawat Penghubung secukupnya
9.Kertas Amplas secukupnya
7. Memastikan bahwa gambar atau jalur yang kita pasang rugos tidak ada celah
atau jalur yang belum terkena rugos.
8. Membuat campuran FeCL3 + air dengan perbandingan yang sesuai.
9. Melarutkan papan PCB yang telah selesai digambar kedalam larutan Ferry
Clorida dengan menggoyang-goyang larutan larutan tersebut agar pelarutan
cepat selesai.
10. Memastikan tidak ada tembaga yang tersisa (kecuali yang diberi rugos) dan
mengangkat dan membersihkan dengan air sabun.
11. Mengamplas Layout PCB.
12. Untuk pembersihan pada Layout PCB juga bias menggunakan tiner.
13. Melaporkan pada instruktur setelah itu membersihkan alat yang digunakan.
14. Setelah proses pembuatan Layout PCB selesai, maka bisa dilanjutkan dengan
mengebor (pengeboran).
15. Pengeboran memakai mata bor ukuran 1 mm untuk melubangi titik komponen
yang ada pada PCB.
16. Membor dengan kedudukan tegak lurus terhadap PCB.
17. Setelah selesai, membersihkan bekas-bekas pengeboran sehabis melakukan
pengeboran.
18. Langkah selanjutnya adalah penyolderan dan pemasangan komponen.
19. Memasang komponen dari yang terkecil seperti dioda dan resistor terlebih
dahulu supaya lebih mudah dalam memasang komponen.
20. Memberi sedikit ruang antara komponen dengan papan PCB sebesar 1-2 mm
untuk udara jika kawat terbakar maka tidak akan merusak papan PCB.
21. Menyolder dengan hati-hati supaya hasil solderan lebih bagus, dan jangan
terlalu lama dalam penyolderan komponen yang dapat membuat jalur PCB
terkelupas.
22. Memeriksa rangkaian, dengan baik dan benar.
23. Laporkan kepada Instruktur, apakah rangkaian bekerja (telah bekerja dengan
baik).
24. Mengembalikan semua peralatan pada tempatnya semula dalam keadaan bersih.
LEMBAR PENGESAHAN
No. Percobaan :4
Judul : Amplifier 80 Watt
Praktikan : Viona Hil Pratiwi
Kelas/Kelompok : 1C /
Partner : 1. Rahmi Farilla Putri
2. Refo Andhika
JOB 4
AMPLIFIER 80 WATT
5 Kali Pertemuan
1. Minggu ke – 1 : Pembuatan Rangkaian skematik.
2. Minggu ke – 2 : Pembuatan Layout Rangkaian.
3. Minggu ke – 3 : Pengeboran Rangkaian.
4. Minggu ke – 4 : Perakitan Rangkaian.
5. Minggu ke – 5 : Pengujian Rangkaian.
19) Menyolder dengan hati-hati supaya hasil solderan lebih bagus, dan jangan
terlalu lama dalam penyolderan komponen yang dapat membuat jalur PCB
terkelupas.
20) Memeriksa rangkaian, dengan baik dan benar.
21) Melaporkan kepada Instruktur, apakah rangkaian bekerja (telah bekerja
dengan baik).
22) Mengembalikan semua peralatan pada tempatnya semula dalam keadaan
bersih.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dari uraian yang terdapat pada laporan ini dan praktek yang telah
dilakukan maka dapat dapat disimpulkan bahwa :
1) Menyolder adalah proses menyatukan dua buah logam tanpa perlu
mencairkan dahulu kedua logam tersebut
2) Solderan ( timahnya ) adalah logam campuran, umumnya
mempunyai komposisi timah putih dan timbul dengan titik cair
yang lebih rendah dari logam-logam yang disambungkan
3) Printed Circuit Boar (PCB) adalah papan isolasi dari bahan plastic
dengan rangkaian yang tercetak.
4) Dalam pengawatan hal yang perlu mahasiswa perhatikan adalah
jarak isolasi kabel jangan sampai meleleh.
5) Menyolder komponen-komponen aktif seperti transistor dan IC
tidak boleh terlalu panas dan untuk komponen aktif seperti IC
mahasiswa bisa memakai soket yang tersedia .
6) Proses lamanya pelarutan PCB pada FeCl3 tergantung kepada
larutan FeCl3, temperature larutan dan kebersihan larutan.
7) Dalam pembuatan PCB dan Matrik rangkaian elektronik
mahasiswa dapat memilih cara dalam melakukan yaitu dengan
menggunakan teknik blue print.
Setelah proses pencetakan blue print berlangsung, yang perlu mahasiswa
perhatikan adalah dalam proses pengeprint-an kertas blue print dan
dilanjutkan dengan proses pelarutan. Dalam pelarutan PCB diusahakan
FeCl3 dan air sesuai dengan kepekatan cairannya, ditentukan oleh tebalnya
lapisan yang mahasiswa buat dengan teknik blue print pada jalur-jalur
permukaan papan tembaga. Hati-hati dalam proses pembuatan PCB
selama masih menggunakan cairan FeCl3 akan sukar dihilangkan bila
terkena pakaian dan tangan.
3.2 SARAN
Selama penulis melaksanakan pratikum dibengkel pada mata kuliah bengkel
elektronika telekomunikasi, praktikan mendapatkan pelajaran bimbingan serta
perhatian yang cukup baik dari dosen-dosen pembimbing.
Maka dari itu, penulis memberikan beberapa saran yaitu sebagai berikut :
1) Sebaiknya sebelum memulai pekerjaan, mahasiswa harus
mematuhi tata tertib/ SOP yang ada di bengkel agar praktek
berjalan lancar danjuga membaca do’a agar mahasiswa selalu
diberi perlindungan dan keselamatan kerja oleh – Nya.
2) Sebaiknya mengerti dulu dengan gambar kerja dan alat – alat kerja
sebelum menggunakan dan mengerjakan job.
3) Untuk rangkaian flip – flop sebaiknya dibuat bersamaan dengan
sebuah catu daya untuk menghidupkannya sehingga mahasiswa
tidak usah mencari baterai/ catu daya luar untuk mengecek
jalannya rangkaian.
DAFTAR PUSTAKA
http://komponenelektronika.biz/pengertian-power-supply.html