SPEKTRUM AM DAN FM
OLEH:
NAMA : FADILA NUR AFRIANI
NIM : 32219030
KELAS : 2B
7. Menekan indeks modulasi pada signal generator sampai 99% dengan menekan tombol
panah [naik]. Ulangi langkah pengukuran 6 .
8. Lakukan pengukuran pada langkah 6 dan 7 untuk indeks 0%.
Pengukuran Parameter Sinyal FM
Judul : PENGUKURAN PARAMETER SINYAL AM dan FM Lanjut
Tujuan :
- Mendemonstrasikan bentuk gelombang sinyal termodulasi amplitude (FM) dalam
kawasan (domain) frekuensi.
- Menghitung parameter – parameter penting sinyal termodulasi FM seperti derajat
modulasi (index modulasi), spectrum FM untuk berbagai index modulasi, Bandwidth
dan distorsi harmonisa.
Peralatan yang diperlukan :
- Modulasi Analyzer HP-8901A
- Spectrum Analyzer Instek GSP-810
- Function Generator
- Oscilloscope
- Signal Generator – HP-8656B
- Power Splitter 1 buah
- Konektor T 1 buah
- Konektor N to BNC
- Kabel BNC secukupnya
Skema Percobaan
Dasar Teori
Pemodulasian frekuensi (FM = Frequency Modulation), adalah proses penumpangan
(modulasi) sinyal informasi pada sebuah sinyal pembawa berfrekuensi tinggi, dengan cara
merubah frekuensi sinyal pembawa sebanding dengan perubahan amplitude sinyal
pemodulasi.
Sebuah sinyal pembawa termodulasi frekuensi (FM) dapat dinyatakan dalam
persamaan matematik sebagai berikut :
Epm(t)= sin [ωct –Δf/fm cos ωmt] (1)
Dimana cos ωmt adalah sinyal pemodulasi dengan amplitude 1 volt dan frekuensi sudut
ωm dan Δf adalah deviasi frekuensi puncak pembawa yang dinyatakan dengan
Δf = kE m-max (2)
Frekuensi pembawa sesaat adalah
fi = fc + kE m-max (3)
Atau fi = fi + Δf sin ωmt (4)
Indeks modulasi sinyal termodulasi Fn dinyatakan dengan
mf = Δf/fm (5)
sedemikian sehingga persamaaan (1) dapat dinyatakan dalam bentuk
Em(t) = sin (ωct-mf cos ωmt)
Bentuk sinyal termodulasi Fm serta frekuensinya seperti pada Gambar 2 dan Gambar 3.
Langkah Kerja
1. Membuat set-up diagram pengukuran seperti Gambar 1. Hidupkan (Turn-On)
oscilloscope, dan spectrum Analyzer Instek GSP-810. Berapah saat kemudian
hidupkan juga (Turn-ON) Signal Generator(HP-8656B)
2. Mengatur frekuensi dan level tegangan sinyal pembawa dengan men-set Signal
Generator sebagai berikut:
a. Pengaturan frekuensi
Menekan tombol [FREQ] kemudian disusul dengan menekan angka 10 dan
diakhiri dengan menekan tombol MHz. Pada display seven segment akan
tertulis 10.0000 (ingat bahwa tanda titik dalam Bahasa inggris sama dengan
koma dalam Bahasa Indonesia ). Mengubah frekuensi dapat dilakukan dengan
menekan tombol tanda panah [Naik] atau [Turun]. Pengaturan perubahan
frekuensi dapat dilakukan dengan menekan [FINE TUNE] sehingga salah satu
deretan pada display frekuensi berkedip.
Posisi angka pada display yang berkedip akan mengalami perubahan bila
tombol [Naik] atau [Turun] ditekan.
b. Pengaturan Amplitude Carrier:
Menekan tombol [AMP] kemudian level tegangan (missal 0,5) disusul
menekan tombol v. Pada display seven segment akan tertulis 0,5 dalam satuan
volt. Mengubah harga amplitude dapat dilakukan dengan menekan tombol
panah [Naik] atau [Turun] . Pengaturan perubahan step-level dilakukan
dengan menekan tombol [AMP] [INCR SET] disusul step kenaikan level
missal [0] [.] [1] [Volt] atau [dBm] yang artinya level amlituda akan berubah
sebesar 0,1 V atau 0,1 dBm setiap menekan tombol panah.
4. Mengatur frekuensi dan level tegangan sinyal pembawa dengan cara men-set Signal
Generator sebagai berikut:
a. Pengaturan Frekuensi :
Menyetel frekuensi carrier 60 MHz pada Signal Generator (HP-8656B)
dengan menekan tombol [FREQ] [6] [0] [MHz]. Pada display seven
segment akan tertulis 60.0000 (ingat bahwa tanda titik dalam Bahasa
inggris dama dengan koma dalam Bahasa Indonesia). Mengubah frekuensi
dapat dilakukan dengan menekan tombol tanda panah [Naik] atau [Turun].
Pengaturan perubahan frekuensi dapat dilakukan dengan menekan [Naik]
atau [Turun]. Pengaturan perubahan frekuensi dapat dilakukan dengan
menekan [FINE TUNE] sehingga salah satu deretan pada display frekuensi
berkedip. Posisi angka pada display yang berkedip akan mengalami
perubahan bila tombol [Naik] atau [Turun] ditekan.
b.[ON] Function Generator (amplitude dalam set minimum). Mengatur agar Function
Generator bekerja pada sinusoidal. Mengatur jg frekuensi pada harga 10KHz.
Menaikkan amplitude sinyal pemodulasi secara perlahan-lahan sehingga LED
indicator Hi dan low pada Signal Generator padam. Bila LED Hi menyala berarti
level amplitude sinyal pemodulasi (Em) terlalu tinggi demikian pula sebaliknya.
6. Melihat tampilan sinyal termodulasi FM sebagai fungsi waktu pada Osiloskop.
Mengukur Emax Emin Ec dari gelombang AM. Mencatat hasil pengukuran (catatan
data ini dapat digunakan untuk menghitung index modulasi,m). membandingkan
hasilnya dengan pembacaan indeks modulasi, m pada Signal Generator. Mengamati
juga spectrum sinyal FM yang ditampilkan pada Spectrum Analyzer. Mencatat
hasilnya dan membandingkan dengan hasil perhitungan. Untuk menampilkan
Spectrum sinyal yang baik, Spectrum Analyzer Instek GSP-810 diatur dengan cara
sebagai berikut:
a. Menyetel frekuensi tengan Spectrum Analyzer dengan menekan tombol
[CENTER] [6] [0] [MHz]. Di sudut kiri atas display tertulis 60 MHz.
b. Menyetel Referensial level pada -10 dBm dengan menekan tombol [REF LVL]
[-] [1] [0] [dBm]. Disudut kanan atas display tertulis 60 MHz.
c. Menyetel frekuensi span/Divisi pada 10 kHz/Div dengan menekan tombol
[SPAN] putar knop dial ke harga 10 KHz. Pada layer kiri bawah display tertulis
10 kHz.
d. Menyetel resolusi bandwidth pada 3 kHz.
e. Menyetel Marker dengan menekan tombol [MKR]. Pada display tertulis dua
bawah harga frekuensi terakhir dimana posisi Marker (garis penanda) berada.
Setel frekuensinya agar sama dengan frekuensi center. Perubahan tiap digit dapat
dilakukan dengan menggeser kursor ke kanan menggunakan tombol panah ke
[Kiri] atau [kanan]. Untuk mengubah frekuensi dilakukan dengan memutar knop
dial.
7. Mencatat semua hasil pengukuran . Gambar tampilkan sinyal termodulasi AM pada
osiloskop dan Spectrum Analyzer.
8. Membuat analisa dan kesimpulan dari hasil praktikum.
Data Percobaan
A. Pengukuran Parameter Sinyal AM
Pada gambar diatas adalah gambar pada pengukuran parameter sinyal AM.
Dengan frekuensi 60 MH, amplitude -20 dBm, modulasi 50 KHz, dan frekuensi sinyal
informasinya 10 KHz.
Pada gambar diatas adalag gambar pada spekrum analazer terlihat sinyal AM
dengan frekuensi 60 MHz, amplitude -20 dBm, modulasi 75 KHz dan sinyal
informasi 10 Khz
Analisa Data
Pada percobaan kali ini kita mengukur parameter sinyal AM dan FM dengan
menggunakan spektrum Analezer. Dimana pada percobaan kali ini kita menggunakan sinyal
informasi 10 KHz itu berarti sinyal informasi ini sama dengan jarak satu periode. Dan disiniu
sinyal informasi sebagai penumpang sinyal carir yang termodulasi.
Adapun tujuan dari modulasi itu sendiri adalah untuk memindahkan posisi spektrum
sinyal data dari pita spekrum yang rendah (base band) menuju pita spektrum yang lebih tinggi
(band pass).untuk menampilkan spektrum AM dan FM yaitu dengan menggunakan input
exsternal dari funcition generator untuk mengetahui tingkat modulasinya.
Pada percobaan sinyal AM terlihat tidak jauh beda. Hal ini dikarnakan tingkat
modulasi yang tidak terlalu besar serta daya output yang telah ditentukan. Daya output yang
diset menghasilkan amplitude pada spektrum analizer seperti pada perconaan yang akan terus
naik turun. Bengitupun dengan sinyal FM yang terlihat pada data percobaan.
Kesimpulan
- pada percobaan kali ini dapat disimpulkan bahwa kita harus memahami dan mengetahui
spekrum analyzer untuk menampulkan bentuk gambar sinyal AM dan FM agar tidak
terjadi kesalahan pada saat menggunakannya.
- pengaruh modulasi yang berubah-ubah secara konstantan tidak bengitu tampak
dikarnakan pengaruh tingkat modulasi yang kecil
- semaki besar indeks modulasi menyebabkan komponen spekrum pada frekuensi
pembawa berkurang amplitudonya.