Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

MODUL I KONFIGURASI DASAR ROUTER CISCO

OLEH :

IIN AULIA RAYHANA


32219033
3B

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2021
MODUL I
KONFIGURASI DASAR ROUTER CISCO

I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengenal peralatan router Cisco.
2. Mahasiswa dapat mengetahui perintah-perintah dasar pada Command Line Interface
(CLI).
3. Mahasiswa dapat mengkonfigurasi router Cisco.

II. Teori Dasar


1. Pengertian Cisco
Cisco adalah sebuah merek perusahaan yang bergerak dibidang jaringan baik circuit
switching maupun packet switching. Produk-produk dari CISCO antara lain switch,
router, wireless, firewall, server, VoIP. Berikut adalah contoh jenis perangkat cisco.

Gambar 1. Contoh jenis perangkat cisco

Cisco router adalah peralatan utama yang banyak digunakan pada jaringan area luas
atau Wide Area Network (WAN). Dengan cisco router, informasi dapat diteruskan ke
alamat-alamat yang berjauhan dan berada di jaringan komputer yang berbeda. Cisco
router bertujuan untuk dapat meneruskan paket data dari suatu LAN ke LAN lainnya
dengan menggunakan tabel dan protocol routing yang berfungsi untuk mengatur lalu
lintas data.

Paket data yang tiba di router diperiksa dan diteruskan ke alamat yang dituju. Agar
paket data yang diterima dapat sampai ke tujuannya dengan cepat, router harus
memproses data tersebut dengan sangat tepat.
2. Bagian-bagian Perangkat Router Cisco
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk
meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router memiliki bagian-bagian
yang hampir mirip dengan PC. Bagian-bagian dari router adalah :
a. CPU (Central Processing Unit): untuk memproses lalu lintas data dengan cepat.
b. RAM: untuk menyimpan konfigurasi yang sedang berjalan (running
configuration) dan sistem operasi IOS yang aktif, menyimpan routing table,
menangani cache ARP, menangani fast-swtiching cache, menyediakan memori
sementara utk konfigurasi file, menangani paket buffer, mengelola antrian paket.
c. NVRAM (Non Volatile RAM): untuk menyimpan konfigurasi start-up (start-up
configuration). Isinya akan tetap ada walaupun router kehilangan power.
d. FLASH MEMORY: menyimpan IOS (Operating System Image). Memory ini
bisa menyimpan berbagai versi software IOS.
e. ROM: untuk menyimpan sistem bootstrap yang berfungsi untuk mengatur proses
dan menjalankan Power On Self Test (POST) dan IOS Image.
f. INTERFACE: merupakan komponen eksternal dari suatu router yang akan
menunjang router agar dapat bekerja dengan baik.

3. Cara konfigurasi perangkat router Cisco


Cisco dapat dikonfigurasi melalui 3 cara:
1. Console : menggunakan cable console yang dihubungkan melalui serial port dan
menggunakan aplikasi Hyperterminal atau Minicom.
2. Telnet : melalui Jaringan, tetapi cara ini harus terlebih dahulu mengaktifkan
IPaddress, Telnet login di Cisco device.
3. AUX : CISCO dihubungkan dengan modem, kemudian diremote akses melalui
jalur PSTN.

4. Jenis kabel yang sering digunakan pada router Cisco


a. Kabel Console
Kabel Console atau biasa juga disebut dengan kabel Cisco atau kabel Rollover
adalah sebuah jenis kabel null-modem yang sering digunakan untuk menghubungkan
port serial pada komputer dengan port console pada router. Pada saat terhubung, anda
dapat mengakses perangkat router dengan menggunakan aplikasi komunikasi serial
seperti: HyperTerminal, Minicom, Putty.
Kabel Console umumnya berwarna biru dengan konektor DB-9 disisi satu dan
konektor RJ-45 disisi lainnya, seperti pada gambar dibawah:

Gambar 2. Kabel Console

Pada saat menyambungkan kabel console, ujung konektor RJ-45 dihubungkan


ke port console dari perangkat cisco, sedangkan ujung konektor serial dihubungkan
ke port RS-232 pada PC. Pada aplikasi Cisco Packet Tracer kita dapat menemukan
kabel Console pada Connection dengan icon berwarna biru dan pada saat
dihubungkan maka akan membentuk garis melengkung dengan warna biru, seperti
pada gambar berikut:

Gambar 3. Kabel Console pada apk Cisco

b. Kabel Straight
Kabel Straight merupakan jenis kabel yang umumnya digunakan untuk
menghubungkan dua tipe perangkat yang berbeda, misalnya menghubungkan
komputer dengan switch atau hub.
Kabel Staright dapat dikenali dengan melihat kedua ujung sisi konektor, apabila
susunan warnanya sama maka kabel tersebut adalah kabel Straight.
Gambar 4. Kabel Straight
Pada aplikasi Cisco Packet Tracer kita dapat menemukan kabel Straight pada
Connection dengan bentuk dan simbol garis utuh berwarna hitam, seperti pada
gambar dibawah:

Gambar 5. Kabel Straight pada Apk. Cisco

c. Kabel Crossover
Kabel Crossover merupakan jenis kabel yang umumnya digunakan untuk
menghubungkan dua tipe perangkat yang sama, misalnya menghubungkan dua hub-
hub atau switch-switch.

Kabel Crossover dapat dikenali dengan melihat kedua ujung sisi konektor,
apabila susunan warnanya berbeda maka kabel tersebut adalah kabel Crossover.

Gambar 6. Kabel Crossover


Pada aplikasi Cisco Packet Tracer anda dapat menemukan kabel Cross pada
Connection dengan bentuk dan simbol berupa garis putus-putus berwarna hitam,
seperti pada gambar dibawah:

Gambar 7. Kabel Crossover pada Apk. Cisco

5. Perintah-perintah dasar Cisco router


Konfigurasi awal (start-up Configuration) adalah suatu file yang berguna untuk
menentukan bagaimana Cisco router diatur pada saat boot. Jadi boleh dkatakan file
konfigurasi awal ini mirip seperti file autoexec.bat pada DOS yang berguna untuk
mengatur suatu komputer pada saat boot. Umumnya ketika pertama kali router
dihidupkan, router tersebut belum mempunyai konfigurasi awal. Untuk membuat
konfigurasi awal, Cisco router dilengkapi dengan tiga cara sebagai berikut :
 Dengan suatu system configuration dialog, yang secara otomatis akan membantu
dalam membuat konfigurasi awal bagi peralatan router yang belum memiliki
konfigurasi awal sewaktu router dihidupkan. Setelah sistem konfiguration dialog
muncul di layar, kemudian mengisi pertanyaan yang diberikan sesuai dengan
kebutuhan. Misalnya: nama router, password, banner, IP address dll.
 Dengan Autoinstall, dimana router mendapatkan konfigurasi awal dari TCP/IP host
yang sudah berfungsi di suatu jaringan WAN.
 Dari configuration mode, dengan menggunakan perintah-perintah Command- Line
Interface (CLI).
Cisco router mendukung auto complete artinya kita diperbolehkan mengetik
sebagian dari perintah command yang tersedia. Seperti:
Router#configure terminal
Dapat diketik dengan
Router#config t
Tanda “?” digunakan untuk mencari bantuan. Bila perintah “?” diketik setelah tanda
prompt, maka akan muncul daftar perintah-perintah yang dapat digunakan di tingkat
tersebut. Bila perintah “?” diketik setelah spasi dari suatu perintah yang telah diketik, ia
akan memberikan bantuan dengan memberikan daftar perintah atau parameter berikutnya
yang perlu diketikkan untuk melengkapi perintah tersebut.

Router>?
Exec commands :
Connect open a terminal connection

Disable Turn off privileged commands


Disconnect Disconnect an existing network connection

Router>telnet ?
WORD IP address or hostname of a remote system

<cr>
Command perintah cisco dapat diketik lebih mudah dan cepat dengan
memanfaatkan fungsi tombol khusus pada keyboard (shortcut) seperti:
Panah atas/bawah : Menampilkan perintah sebelumnya dari history buffer
Tombol Tab : Melengkapi suatu perintah yang belum lengkap diketik
Ctrl+A : Memindahkan cursor ke permulaan baris
Ctrl+B : Memindahkan kembali posisi kursor suatu karakter
Ctrl+C : Kembali ke privileged mode
Ctrl+D : Menghapus karakter dimana kursor berada
Ctrl+E : Memindahkan kursor ke akhir baris
Ctrl+U : Menghapus karakter sampai permulaan baris
Ctrl+W : Menghapus data sebelumnya
Ctrl+Z : Kembali ke privileged mode
Cisco IOS mempunyai penerjemah perintah (command interepter) yang disebut
EXEC. Penerjemah perintah EXEC ini menerima perintah yang diketik oleh pemakai
dan mengeksekusi perintah tersebut. Untuk menjaga keamanan konfigurasi router,
EXEC dibagi atas beberapa tingkat-tingkat akses berdasar kegunaannya.

 User EXEC Mode, hanya memiliki perintah-perintah terbatas. Biasanya hanya


meliputi perintah-perintah yang bersifat monitoring atau view. User EXEC tidak
mengizinkan user untuk melakukan perubahan konfigurasi pada router. User EXEC
Mode ini ditandai dengan prompt “>”.
Router>

 Privileged EXEC Mode, berisi perintah-perintah untuk akses ke Router. Dengan


mengetikkan perintah enable dari user exec mode, console akan meminta
memasukkan password jika enable password atau enable secret password telah
dibuat. Setelah itu router akan masuk ke privileged exec mode, yang ditandai dengan
router# prompt. Pada tingkat privileged mode ini konfigurasi-konfigurasi router
dapat diperiksa dan juga bisa masuk ke global configuration mode.
Router>enable
Router#
Perintah-perintah yang dapat dijalankan pada tingkat ini adalah semua perintah di
user exec mode ditambah dengan perintah-perintah lain, seperti :
 clock: perintah ini untuk men-set waktu dan tanggal router
Router#clock set <hh:mm:ss dd month>
 configure: perintah ini untuk masuk ke global configuration mode untuk
mengkonfigurasi router
Router#configure terminal → untuk masuk ke konfigurasi global
Router#configure memory → untuk mengkonfigurasi NVRAM
Router#configure net → untuk mengkonfigurasi TFTP server

 Show: merupakan suatu perintah yang sangat penting pada tingkat ini yang
berguna menampilkan berbagi informasi tentang router. Perintah ini bisa juga
digunakan untuk melacak kesalahan. Adapun perintah show yang sering
digunakan sebagai berikut:
Router#show running-config atau disingkat
Router#show run

Perintah ini berfungsi untuk melihat konfigurasi yang sudah disetting dalam
sebuah switch atau router Cisco.

Router#show ip route

Perintah yang berfungsi untuk melihat routing table dari sebuah router cisco.

Router#show interfaces atau disingkat


Router#show int
Fungsi show interfaces ini adalah untuk menampilkan status dan parameter yang
diset pada interface dari router atau switch.

Router#show ip interface
Perintah show yang satu ini berfungsi untuk menampilkan informasi yang terkait
dengan layer ke 3 dari interface router.
Router#show ip interface brief
Perintah ini mirip dengan perintah show ip interface tapi hasil dari perintah ini
adalah berupa tampilan yang ringkas tentang kondisi layer 3 dari semua interface.
Perintah ini sangat cepat dalam menampilkan kondisi dan status dari semua
interface.
Router#show protocols
Perintah ini mirip dengan perintah show interface namun hasil dari perintah ini
tampilannya ringkas dan mudah terbaca dengan cepat tentang status dari semua
interface terkait dengan layer 1 dan 2.
Router#show controllers
Show controllers berfungsi untuk menampilkan status dan kondisi fisik dari
sebuah interface, terutama terkait dengan jenis kabel serial yang terkoneksi pada
interface serial.
Router#show cdp neighbor atau disingkat
Router#sh cdp nei
Dengan perintah ini kita bisa mengetahui informasi tentang semua perangkat
router atau switch cisco yang terhubung langsung dengan sebuah router atau
switch Cisco yang menjalankan perintah ini.
 Erase: perintah untuk menghapus
Router#erase startup → untuk menghapus konfigurasi startup yang disimpan di
nvram

 Write: untuk menyimpan atau menulis suatu file ke memori nvram untuk
cisco ios versi lama 10.3 dan sebelumnya.

Router#write memory → untuk mengkopi konfigurasi running ke nvram untuk


perubahan permanen, sama dengan perintah copy running-config startup-config

 Ping: untuk mengirim echo message yang digunakan untuk memeriksa


hubungan jaringan. Dalam menggunakan perintah ping, ada berbagai
tanda pengembalian yang perlu diketahui, seperti terlihat pada tabel
berikut:
Router#ping <IP _address_yang_dituju>
 Telnet: untuk mengadakan hubungan jarak jauh (remote) dengan sarana
telnet. Setelah hubungan telnet dibuat, akses ke sistem router akan dapat
dilakukan.
Router#telnet <IP_address>
 Traceroute: untuk memeriksa route ke tujuan (destination). Daftar host-host
yang dilalui untuk mencapai IP address yang dituju akan ditampilkan sebgai
hasil dari pengetikan perintah trace.

Router#traceroute <IP _address_yang_dituju>


 Global Conftguration Mode, pada tingkat ini, hampir semua ragam konfigurasi
router dapat diolah. Cara masuk ke konfigurasi global yaitu dengan mengetikkan
perintah configuration terminal atau config t dari router# prompt. Router akan
memasuki konfigurasi global dengan ditandai munculnya Router(config)# prompt
seperti pada contoh dibawah ini:
Router#configure terminal
Enter configuration commands, oner per line. End
with CTRL+Z
Router(config)#

Untuk keluar dari mode global configuration dan kembali ke mode PrivilegedEXEC,
masukkan perintah end atau exit, atau dengan menekan Ctrl+Z. Perintah-perintah
pada tingkatan ini pada umumnya digunakan untuk mengubah konfigurasi router
secara global.

 Banner : untuk membuat banner setelah login ke router

Router(config)#banner motd #Don?t change anything#

motd adalah singkatan Message Of ToDay (pesan hari ini) yang ingin
ditampilkan jika seorang pemakai mengadakan akses ke sistem routermelalui
console port maupun telnet.
Router(config)#no banner motd → perintah ini akan menghapus banner motd

 Hostname: untuk memberi atau merubah nama router


Router(config)#hostname Router1 → perintah ini akan mengembalikan

Router1(config)#prompt → dimana nama router diganti dengan Router1

 Copy: untuk mengkopi file atau konfigurasi RAM, NVRAM dan TFTP
satu dengan lain. Copy juga digunakan untuk membackup suatu
konfigurasi satu IOS Image.
Router1(config)#copy running-config startup-config
 Enable Secret : untuk membuat password yang dienkripsi untuk masuk ke
privileged mode
Router(config)#enable secret rahasia → untuk membuat enable secret password
bernama rahasia

 Console password: untuk membuat password untuk akses kerouter lewat


console
Router(config)#line console 0
Router(config-line)#login
Router(config-line)#password kunci → untuk membuat password bernama
kunci untuk mengakses router lewat console

 VTY password: untuk membuat password untuk akses dengan telnet ke


router
Router(config)#line vty 0 4
Router(config-line)#login
Router(config-line)#password kunci → untuk membuat password bernama kunci
untuk mengakses router lewat virtualterminal seperti telnet

 Konfigurasi Interface Router


Perintah konfigurasi router memungkinkan untuk mengatur operasi pada
interface router misalnya dengan memberikan alamat IP pada interface
tersebut. Untuk dapat melakukan konfigurasi perangkat jaringan, terlebih
dahulu harus masuk pada mode Global Configuration lalu memilih
interface router mana yang akan diatur.
Interface [jenis_interface] [slot/port]

Pada contoh dibawah mengatur interface router pada jenis interface FastEthernet
dan port/slot 0/0:
Router>enable
Router#configure terminal

Router(config)#interface fastEthernet 0/0


Router(config-if)#

Untuk memberikan alamat IP gunakan perintah

Gunakan perintah “no shutdown” untuk mengatur kondisi interface menjadi


up/aktif.

Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0

Router(config-if)#no shutdown

 Konfigurasi clock rate

Pada saat menghubungkan dua buah router dengan kabel serial, salah satu sisi
kabel tersebut akan berperan sebagai DCE (Data Communication Equipment) dan
satunya sebagai DTE (Data Terminal Equipment). Pada sisi DCE inilah clock rate
diatur guna menentukan kecepatan data transfer pada interface serial tersebut.
Untuk mengatur clock rate pertama-tama masuk ke interface serial pada sisi DCE,
kemudian gunakan perintah:

clock rate [besaran_dalam_bps]

Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface serial 0/0
Router(config-if)#clock rate 64000

6. Mengatur Alamat IP Pada Perangkat Host

Alamat IP (Internet Protocol) adalah deretan angka biner antara 32 bit (untuk IPv4)
sampai 128 bit (untuk IPv6) yang dipakai sebagai alamat untuk mengidentifikasi taip
host dalam jaringan komputer. Masing-masing host seperti komputer atau laptop pada
jaringan komputer harus memiliki alamat IP yang berbeda dan tidak boleh sama. Untuk
mengatur alamat IP host pada packet tracert dilakukan dengan cara berikut:

a. Klik dua kali pada komputer atau laptop yang akan diberikan alamat IP.

b. Masuk ke tab Desktop lalu pilih IP Configuration.


c. Selanjutnya akan muncul jendela IP Configuration, masukkan alamat IP,
Subnet Mask dan Default Gateway yang diinginkan.

d. Setelah semua pengaturan selesai, cukup tutup jendela dengan mengklik


tanda x.

III. Peralatan
1. Kabel Rollover (console)
2. Kabel UTP Straight
3. Kabel Serial DTE – DCE
4. Perangkat PC yang dilengkapi dengan serial interface
5. Switch
6. Router
IV. Prosedur Praktikum/Langkah Percobaan
a) Simulasi Cisco Packet Tracert
a) Buka aplikasi Cisco Packet Tracer.
b) Buat skema jaringan LAN seperti pada gambar berikut:

Gambar 8. Skema jaringan LAN


c) Setelah itu tambahkan modul interface serial ke router CISCO 0 dan 1 dengan
cara klik router – lalu pada tab Physical - klik switch OFF untuk menonaktifkan
router – pada kolom sebelahnya klik modul WIC-2T (WAN Interface Card) –
drag modul WIC-2T lalu drop pada kotak kiri bagian bawah. Lalu nyalakan
kembali switch ON saat selesai.

d) Hubungkan antara Router0 dengan Router1 menggunakan kabel Serial. DCE pada
sisi Router0 (ditandai dengan icon clock) dan DTE pada sisi Router1.

e) Hubungkan Router dengan PC dengan menggunakan kabel Console. Pada sisi


Router hubungkan melalui port Console dan pada sisi PC hubungkan melalui port
RS-232.

f) Hubungkan Router dengan Switch dengan menggunakan kabel Straight, begitu


pula pada PC dengan Switch.

g) Setelah semua terhubung, lakukan konfigurasi pada Router dengan cara dengan
mengklik dua kali PC yang terhubung ke Router dengan kabel Console. Masuk ke
tab Desktop > Terminal. Setting parameter terminal seperti pada gambar dibawah
lalu tekan OK.

Gambar 9. Konfigurasi pada Router

h) Ketika Router pertama kali digunakan, maka Router belum memiliki startup-
configuration, sehingga console akan diarahkan ke mode setup. Ketik “no” untuk
masuk ke user exec mode dengan tanda “Router>”.
--- System Configuration Dialog ---
Continue with configuration dialog? [yes/no]: no
Router>
i) Ketikkan “enable” untuk memasuki privileged-mode prompt, hal ini dapat dilihat
dengan tanda “Router#” setelah hostname.
j) Untuk melakukan konfigurasi kita harus masuk ke Global Configuration mode
dengan cara mengetik “configure terminal”, hal ini dapat dilihat dengan tulisan
”Router(config)#”.
k) Lakukan konfigurasi pada PC host dengan pengaturan alamat IP sebagai berikut:

Host PC2 Host PC3


IP Address 192.168.1.2 192.168.2.2
Netmask 255.255.255.0 255.255.255.0
Gateway 192.168.1.1 192.168.2.1
Contoh pada PC2:

Gambar 10. Konfigurasi pada PC2

l) Lakukan konfigurasi pada Router dengan pengaturan sebagai berikut:

Router0 Router1
FastEthernet IP address: 192.168.1.1 IP address: 192.168.2.1
Fa0/0 Netmask: 255.255.255.0 Netmask: 255.255.255.0
IP address: 192.168.0.1
Serial IP address: 192.168.0.2
Netmask: 255.255.255.0
Se0/3/0 Netmask: 255.255.255.0
Clock Rate: 64000
Hostname Iin_Aulia Iin_AuliaRayhana
secret telkom telkom

Contoh konfigurasi pada Router0:


Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#enable secret telkom
Router(config)#interface fastethernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config)#interface serial 0/0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.0.1 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router_Pusat(config)#hostname Router_Pusat
Router_Pusat(config)#exit
Router_Pusat#show running-config
Router_Pusat#show startup-config
Router_Pusat#copy running-config startup-config
m) Jalankan perintah ping dan traceroute dari IP router ke router.
n) Jalankan perintah show untuk melakukan verifikasi:
 show interfaces  show flash
 show controllers  show arp
 show clock  show protocols
 show hosts  show startup-config
 show users  show running-config
 show history  show ip interface brief
 show version  show ip route
o) Jalankan perintah ping dan tracert antar IP host PC dengan cara masuk ke tab
Desktop lalu pilih Command Prompt.

p) Catat semua hasil perintah CLI dan lakukan analisa.

b) Menggunakan Perangkat Cisco


1. Pada praktikum dengan menggunakan alat yang sesungguhnya, sebelumnya
pastikan semua peralatan dalam keadaan baik terutama Router yang dalam
keadaan OFF.

2. Gunakan kabel console, tancapkan port RS-232 ke converter serial di komputer,


kemudian ujung UTP dipasangkan ke perangkat Cisco pada port Console.

3. Sambungkan PC ke Switch dan Router ke Switch menggunakan kabel Straight


(skenario seperti pada simulasi).

4. Nyalakan perangkat Router Cisco. Catat tipe dan seri perangkat Router Cisco yang
digunakan.

5. Tunggu hingga proses booting perangkat CISCO selesai dengan memperhatikan


indikator LED.
6. Buka aplikasi Hyperterminal. Beri nama pada koneksi Hyperterminal.

7. Set parameter (Bit per second: 9600; Data bits: 8 Parity: None; Stop bits: 1; Flow
control: None) pada Hyperterminal.

8. Connect

9. Konfigurasi Router seperti pada simulasi packet tracert.


10. Konfigurasi alamat IP pada PC/laptop yang dipakai sebagai host dijaringan.
11. Buka aplikasi command prompt dan lakukan tes ping dari PC ke Router, untuk
mengecek apakah sudah terkoneksi atau belum.

12. Apabila belum terkoneksi lakukan pengecekan semua perangkat, sambungan


kabel dan konfigurasi pada Cisco router.

13. Catat hasil konfigurasi pada laporan lengkap.

V. Data Percobaan

a) Simulasi Cisco Packet Tracert

Gambar 11. Membuka Aplikasi Cisco


Gambar 12. Membuat skema jaringan LAN

Gambar 13. Menambahkan Modul Interface Serial ke Router0 dan Router1


Gambar 14. Menghubungkan antara Router0 dengan Router1 menggunakan kabel
Serial DCE

Gambar 15. Menghubungkan Router dengan PC menggunakan kabel Console

Gambar 16. Menghubungkan Router dengan Switch menggunakan kabel


Straight dan begitu juga pada PC dengan Switch
Gambar 17. Konfigurasi pada Router dengan cara Setting Parameter Terminal

Gambar 18. Pengaturan Alamat IP pada PC2 dan PC3

Gambar 19. Konfigurasi Router0


Gambar 20. Perintah Show Interface pada Router0

Gambar 21. Perintah Show Clock pada Router0

Gambar 22. Perintah Show Controllers pada Router0

Gambar 23. Perintah Show Hosts pada Router0

Gambar 24. Perintah Show Users pada Router0


Gambar 25. Perintah Show History pada Router0

Gambar 26. Perintah Show Version pada Router0

Gambar 27. Perintah Show Flash pada Router0

Gambar 28. Perintah Show Protocol pada Router0


Gambar 29. Perintah Show Running-config pada Router0

Gambar 30. Perintah Show IP Interface Brief pada Router0

Gambar 31. Perintah Show IP Route pada Router0


Gambar 32. Konfigurasi pada Router1
Gambar 33. Tes Ping Router0 ke Router1

Gambar 34. Tes Ping Router1 ke Router0

b) Menggunakan Perangkat Cisco

Gambar 35. Pemberian nama pada Aplikasi Hyperterminal.

Gambar 36. Set parameter (Bit per second: 9600; Data bits: 8 Parity: None; Stop bits: 1;
Flowcontrol: None) pada Hyperterminal.
Gambar 37. Konfigurasi Router pada Simulasi Packet Tracert

Gambar 38. Status protocol pada interface serial 0/2/1 masih down
Gambar 39. Router1 mengaktifkan interface serialnya, maka status protocol sudah
aktif.

Gambar 40. Konfigurasi Alamat IP pada Laptop yang dipakai sebagai Host dijaringan

Gambar 41 . Tes ping dari PC ke Router


VI. Analisa

a) Simulasi Cisco Packet Tracert

Untuk dapat melakukan perubahan pada router dilakukan pada mode global
configuration dengan menggunakan perintah “enable” kemudian masukkan perintah
“configure terminal” yang dapat dilihat dengan tulisan “router (config)#”. Untuk
memberikan nama pada router digunakan perintah “hostname Iin_Aulia” untuk router 0
dan “hostname Iin_AuliaRayhana” pada router 1.

Untuk memberikan password pada router dilakukan dengan mengetikkan “enable


password telkom” dimana dalam hal ini passwordnya yaitu “telkom”. Langkah
berikutnya, yaitu memberikan alamat IP pada masing-masing interface router. Untuk
mengatur interface router pada jenis fastethernet diberikan perintah “interface fa0/0”
yang setelahnya ditandai dengan prompt “Router_Pusat(config-if)#” setelah itu
digunakan perintah “ip address [ip address] [subnetmask]”. Untuk mengatur kondisi
interface menjadi up/aktif digunakan perintah “no shutdown” sama halnya dengan
interface fastEthernet. Untuk mengatur interface router pada jenis serial diberikan
perintah “interface se0/3/0” setelah itu digunakan perintah “ip address [ip address]
[subnetmask]”.

Pada percobaan ini digunakan kabel serial untuk menghubungkan router, sisi kabel
yang berperan sebagai DCE pada simulasi ini yaitu Iin_Aulia (Router0) dan sisi kabel
sebagai DTE yaitu Iin_AuliaRayhana (Router1). Sehingga pada Router0 digunakan
perintah “clock rate 64000” untuk mengatur kecepatan data transfer pada interface serial.

 Perintah show interface

Perintah ini dapat memberikan informasi tentang status dan parameter yang sudah
diatur pada interface fastethernet maupun serial dari router atau switch.

 Perintah show clock

Perintah ini menampilkan waktu dan tanggal dari sistem router.

 Perintah show controllers

Perintah ini menampilkan status dan kondisi fisik dari interface dan jenis kabel serial
yang terkoneksi pada interface serial.

 Perintah show hosts

Perintah ini menampilkan cache dari host yang tersedia.


 Perintah show users

Perintah ini menampilkan pengguna yang saat ini terhubung ke jaringan (router).

 Perintah show history

Perintah ini menampilkan riwayat perintah yang telah dilakukan sebelumnnya pada
router.

 Perintah show version

Perintah ini dapat menampilkan versi Cisco IOS yang digunakan pada router dan
switch.

 Perintah show flash

Perintah ini menampilkan informasi tentang flash memori yang ada pada perangkat
router cisco.

 Perintah show protocol

Pada perintah ini menampilkan status protokol layer ketiga (network layer) pada
router yang telah di konfigurasi.

 Perintah show running-config

Perintah ini menampilakan file konfigurasi pada router yang telah diset sebelumnya
pada global configuration.

 Perintah show ip interface brief

Perintah ini menampilkan kondisi ringkas pada layer 3 dari semua interface.

 Perintah show ip route

Perintah ini menampilkan tabel routing IP dari router Cisco.

Untuk melihat koneksi antar router digunakan perintah “ping”. Hasilnya yaitu
success rate 100 percent, yang artinya router0 ke router1 atau sebaliknya sudah
terhubung. Selanjutnya melakukan tes ping PC Host ke router dan switch yang hasilnya
yaitu reply yang menunjukkan bahwa masing-masing PC sudah terhubung dengan
perangkat router dan switchnya masing-masing.

b) Menggunakan Perangkat Cisco


Pada percobaan kali ini menggunakan perangkat langsung dengan menggunakan 1
router Cisco, 1 Laptop serta aplikasi Hyperterminal. Untuk menghubungkan router ke
Laptop digunakan kabel Console dengan konektor ujung kabel RJ-45 dan DB-9 yang
disambung menggunakan kabel USB, dimana ujung kabel console dengan konektor RJ-
45 dimasukkan ke port console pada router dan USB di masukkan ke port USB Laptop.
Dalam percobaan ini port console pada router dimasukkan pada port 1. Set parameter (Bit
per second: 9600; Data bits: 8 Parity: None; Stop bits: 1; Flow control: None) pada
Hyperterminal.
Langkah pertama yang dilakukan yaitu memberikan nama dan alamat ip pada
router. Terlebih dahulu masuk ke mode global configure dengan memberi perintah enable
lalu configure terminal. Setelah itu digunakan perintah hostname, dalam percobaan ini
router diberikan nama ‘Kelompok_3’. Selanjutnya masing-masing interface diberikan
alamat ip dengan memasukkan perintah ‘interface fastehernet port0/0’ untuk masuk ke
konfigurasi interface, kemudian digunakan perintah ‘ip address’. Untuk mengaktifkan
interface digunakan perintah ‘no shutdown’. Untuk mengatur ip interface serial
digunakan perintah ‘interface serial port0/0/0’ kemudian digunakan perintah ‘ip address’.
Untuk melihat port serial yang digunakan yaitu dengan menggunakan perintah
“show ip interface brief” pada privilege mode. Port serial yang digunakan, yaitu 0/2/0,
karena kabel console yang terhubung ke router di masukkan pada port 1, sehingga port
serial yang digunakan, yaitu 0/2/1. Karena kelompok kami berperan sebagai DTE (Data
Terminal Equipment) sehingga tidak perlu mengatur perintah clock rate pada interface
serial. Setelah router 1 mengaktifkan interface serialnya, maka status protocol sudah
aktif.
Sebelum melakukan tes ping Laptop ke router, yang pertama dilakukan yaitu
dengan memberikan alamat IP 192.168.1.2. Setelah itu dilakukan tes ping ke alamat ip
yang diberikan pada interface serial dan fastethernet. Dan didapatkan hasil ‘reply’ yang
artinya Laptop sudah terhubung ke router. Sebelum melakukan tes ping pastikan tidak
ada wireless atau jaringan yang terhubung pada laptop karena dapat menghasilkan request
time out yang artinya belum terhubung.

VII. Tugas

1. Sebutkan dan jelaskan komponen utama dari Cisco Router?

Jawab:
a. CPU (Central Processing Unit): untuk memproses lalu lintas data dengan cepat.
b. RAM: untuk menyimpan konfigurasi yang sedang berjalan (running
configuration) dan sistem operasi IOS yang aktif, menyimpan routing table,
menangani cache ARP, menangani fast-swtiching cache, menyediakan memori
sementara utk konfigurasi file, menangani paket buffer, mengelola antrian paket.
c. NVRAM (Non Volatile RAM): untuk menyimpan konfigurasi start-up (start-up
configuration). Isinya akan tetap ada walaupun router kehilangan power.
d. FLASH MEMORY: menyimpan IOS (Operating System Image). Memory ini
bisa menyimpan berbagai versi software IOS.
e. ROM: untuk menyimpan sistem bootstrap yang berfungsi untuk mengatur proses
dan menjalankan Power On Self Test (POST) dan IOS Image.
f. INTERFACE: merupakan komponen eksternal dari suatu router yang akan
menunjang router agar dapat bekerja dengan baik.

2. Sebutkan model dan series Cisco Router untuk berbagai kelas dan
penggunaannya?
Jawab:
Cisco router adalah peralatan utama yang banyak digunakan pada Jaringan Area
Luas atau Wide Area Network (WAN). Dengan cisco router, informasi dapat diteruskan
ke alamat-alamat yang berjauhan dan berada di jaringan komputer yang berlainan.
Perusahaan cisco membuat router dengan berbagai seri dan model untuk berbagai
kelas atau tingkat penggunaan, seperti :
1. CISCO ROUTER TIPE FIXED TINGKAT AKSES
 Cisco router 700 series
 Cisco router 801-804
 Cisco router 805
 Cisco router 811 dan 813
 Cisco router 827
 Cisco router 1000 series
 Cisco router 2000 series
 Cisco router 2500 series
 Cisco router 3000 series
2. CISCO ROUTER TIPE MODULAR TINGKAT AKSES
 Cisco router 1600 series
 Cisco router 1720 dan 1750
 Cisco router 2500 series
 Cisco router 2600 series
 Cisco router 3600 series
 Cisco router 4000 series
3. CISCO ROUTER TIPE MODULAR TINGKAT INTI
 Cisco router 7000 series, untuk enterprise
 Cisco router 10000 dan 12000 series, untuk enterprise
Umumnya perusahaan cisco memberikan nomor model dengan angka kecil seperti
cisco router model 700 untuk jaringan WAN sederhana untuk dipakai oleh perusahaan
kecil. Sedangkan nomor dengan angka yang besar seperti cisco router model 12000
digunakan untuk jaringan WAN kompleks yang dipakai oleh perusahaan besar. Cisco
router tipe fixed mempunyai interface tetap yang tidak dapat diganti-ganti sesuai dengan
kebutuhan pemakai. Umumnya cisco router jenis modular harganya jauh lebih mahal,
tetapi lebih fleksibel dalam penggunaanya. Cisco router 2500 series tersedia dalam
bentuk tipe fixed maupun modular. Setiap router biasanya mempunyai dua Synchronous
Serial port DB-60 (Serial0 dan Serial1) untuk hubungan WAN, satu ethernet port DB-15
(AUI) untuk hubungan LAN, satu Console port RJ-45 untuk akses langsung ke sistem
router dan satu Auxiliary Port RJ-45 (AUX) untuk akses ke sistem router dengan modem.

3. Jelaskan system operasi pada Cisco Router dan sebutkan jenis-jenis lisensi dan
perbedaannya?
Jawab:
Cisco IOS (Internetwork Operating System) adalah nama sistem operasi yang
digunakan pada perangkat router dan switch buatan cisco. IOS merupakan sistem
operasi multitasking yang menyediakan fungsi-fungsi router, switching,
internetworking, dan telekomunikasi. Cisco IOS menyediakan command line
interface (CLI) dan sekumpulan perintah standar.

4. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis koneksi pada Cisco Router?


Jawab:
 Automatically Chose Connection

Kabel ini akan menentukan secara otomatis kabel apa yang dapat digunakan untuk
menghubungkan antar device/perangkat dalam jaringan. Jadi apabila kalian
bingung kabel manakah yang harus digunakan antar device, gunakan saja kabel
ini (simple kan).
 Console

Kabel ini biasanya digunakan untuk mengkonfigurasi sebuah perangkat jaringan


secara langsung. Biasanya tidak digunakan untuk menghubungkan jaringan,
hanya mengkonfigurasi sebuah perangkat jaringan secara langsung.
 Straigh-Through

Kabel ini biasa digunakan untuk menghubungkan 2 pernagkat jaringan yang


berbeda jenis dengan port ethernet, seperti menghubungkan PC-Host dengan
Switch atau hub, router dengan switch, dll.
 Cross-Over

Kabel ini biasanya digunakan untuk menghubungkan 2 perangkat jaringan yang


sama jenis dengan port ethernet, seperti switch dengan switch, router dengan
router, pc dengan pc, dll.
 Fiber Optic

Kabel jaringan yang digunakan untuk menghubungkan 2 perangkat yang


menggunakan media antarmuka fiber optic. Kabel fiber biasanya digunakan pada
switch dan router karena kecepatan transfer yang lebih besar dibandingkan kabel
UTP. Kabel ini dapat digunakan dimana saja yang terdapat antarmuka/interface
fiber optic.
 Phone

Kabel yang biasanya digunakan untuk menghubungkan telepon dengan port


RJ11.
 Coaxial
Kabel yang biasanya digunakan dalam topologi bus dna biasanya digunakan
untuk menghubungkan radio.
 Serial DCE (Data Communications Equipment)

Serial DCE sering juga disebut RS-232. Ini adalah eprlatan komunikasi yang
melakukan fungsi seperti konversi sinyal, coding, dan line-clocking. Dapat
menjadi bagian dari peralatan DTE (Data Terminal Equipment). Kabel ini bisanya
digunakan untuk modem atau leased line.
 Serial DTE (Data Terminal Equipment)

Peralatan komunikasi yang mengubah infomasi menjadi sinya dan


melanjutkannya ke pengguna kabel DTE, biasanya digunakan untuk monitor dan
printer.
5. Sebutkan dan jelaskan konfigurasi Cisco Router?
Jawab:
Untuk menjaga keamanan konfigurasi router, EXEC dibagi atas beberapa tingkat-
tingkat akses berdasar kegunaannya.
 User EXEC Mode, hanya memiliki perintah-perintah terbatas. Biasanya hanya
meliputi perintah-perintah yang bersifat monitoring atau view.
 Privileged EXEC Mode, berisi perintah-perintah untuk akses ke Router. Dengan
mengetikkan perintah enable dari user exec mode, console akan meminta
memasukkan password jika enable password atau enable secret password telah
dibuat.
Perintah-perintah yang dapat dijalankan pada tingkat ini adalah semua perintah
di user exec mode ditambah dengan perintah-perintah lain, seperti :
 clock: perintah ini untuk men-set waktu dan tanggal router
Router#clock set <hh:mm:ss dd month>
 configure: perintah ini untuk masuk ke global configuration mode untuk
mengkonfigurasi router
Router#configure terminal → untuk masuk ke konfigurasi global
Router#configure memory → untuk mengkonfigurasi NVRAM
Router#configure net → untuk mengkonfigurasi TFTP server

 Show: merupakan suatu perintah yang sangat penting pada tingkat ini yang
berguna menampilkan berbagi informasi tentang router. Perintah ini bisa juga
digunakan untuk melacak kesalahan. Adapun perintah show yang sering
digunakan sebagai berikut:
Router#show running-config atau disingkat
Router#show run

Perintah ini berfungsi untuk melihat konfigurasi yang sudah disetting dalam
sebuah switch atau router Cisco.

Router#show ip route

Perintah yang berfungsi untuk melihat routing table dari sebuah router cisco.

Router#show interfaces atau disingkat


Router#show int
Fungsi show interfaces ini adalah untuk menampilkan status dan parameter
yang diset pada interface dari router atau switch.

Router#show ip interface
Perintah show yang satu ini berfungsi untuk menampilkan informasi yang
terkait dengan layer ke 3 dari interface router.
Router#show ip interface brief
Perintah ini mirip dengan perintah show ip interface tapi hasil dari perintah
ini adalah berupa tampilan yang ringkas tentang kondisi layer 3 dari semua
interface. Perintah ini sangat cepat dalam menampilkan kondisi dan status
dari semua interface.
Router#show protocols
Perintah ini mirip dengan perintah show interface namun hasil dari perintah
ini tampilannya ringkas dan mudah terbaca dengan cepat tentang status dari
semua interface terkait dengan layer 1 dan 2.
Router#show controllers
Show controllers berfungsi untuk menampilkan status dan kondisi fisik dari
sebuah interface, terutama terkait dengan jenis kabel serial yang terkoneksi
pada interface serial.
Router#show cdp neighbor atau disingkat
Router#sh cdp nei
Dengan perintah ini kita bisa mengetahui informasi tentang semuaperangkat
router atau switch cisco yang terhubung langsung dengan sebuah router atau
switch Cisco yang menjalankan perintah ini.
 Erase: perintah untuk menghapus
Router#erase startup → untuk menghapus konfigurasi startup yang disimpan
di nvram

 Write: untuk menyimpan atau menulis suatu file ke memori nvram untuk
cisco ios versi lama 10.3 dan sebelumnya.

Router#write memory → untuk mengkopi konfigurasi running ke nvram


untuk perubahan permanen, sama dengan perintah copy running-config
startup-config

 Ping: untuk mengirim echo message yang digunakan untuk memeriksa


hubungan jaringan. Dalam menggunakan perintahping, ada berbagai
tanda pengembalian yang perlu diketahui, seperti terlihat pada tabel
berikut:
Router#ping <IP _address_yang_dituju>
 Telnet: untuk mengadakan hubungan jarak jauh (remote) dengan
sarana telnet. Setelah hubungan telnet dibuat, akses ke sistem router
akan dapat dilakukan.
Router#telnet <IP_address>
 Traceroute: untuk memeriksa route ke tujuan (destination). Daftar host-
host yang dilalui untuk mencapai IP address yang dituju akan
ditampilkan sebgai hasil dari pengetikan perintah trace.

Router#traceroute <IP _address_yang_dituju>

 Global Conftguration Mode, pada tingkat ini, hampir semua ragam konfigurasi
router dapat diolah. Cara masuk ke konfigurasi global yaitudengan mengetikkan
perintah configuration terminal atau config t dari router# prompt.
Untuk keluar dari mode global configuration dan kembali ke mode Privileged
EXEC, masukkan perintah end atau exit, atau dengan menekan Ctrl+Z. Perintah-
perintah pada tingkatan ini pada umumnya digunakan untuk mengubah
konfigurasi router secara global.

 Banner : untuk membuat banner setelah login ke router

Router(config)#banner motd #Don?t change anything#

 Hostname: untuk memberi atau merubah nama router

Router(config)#hostname Router1 → perintah ini akan


mengembalikan

Router1(config)#prompt → dimana nama router diganti dengan Router1

 Copy: untuk mengkopi file atau konfigurasi RAM, NVRAM danTFTP


satu dengan lain. Copy juga digunakan untuk membackup suatu
konfigurasi satu IOS Image.
Router1(config)#copy running-config startup-config
 Enable Secret : untuk membuat password yang dienkripsi untuk masuk
ke privileged mode
Router(config)#enable secret rahasia → untuk membuat enable secret
password bernama rahasia

 Console password: untuk membuat password untuk akses ke router


lewat console
Router(config)#line console 0
Router(config-line)#login
Router(config-line)#password kunci → untuk membuat password
bernama kunci untuk mengakses router lewat console

 VTY password: untuk membuat password untuk akses dengan telnet


ke router
Router(config)#line vty 0 4
Router(config-line)#login
Router(config-line)#password kunci → untuk membuat password bernama
kunci untuk mengakses router lewat virtualterminal seperti telnet

 Konfigurasi Interface Router


Perintah konfigurasi router memungkinkan untuk mengatur operasi
pada interface router misalnya dengan memberikan alamat IP pada
interface tersebut. Untuk dapat melakukan konfigurasi perangkat
jaringan, terlebih dahulu harus masuk padamode Global Configuration
lalu memilih interface router mana yang akan diatur.

Interface [jenis_interface] [slot/port]


Pada contoh dibawah mengatur interface router pada jenis interface
FastEthernet dan port/slot 0/0:

Router>enable
Router#configure terminal

Router(config)#interface fastEthernet 0/0


Router(config-if)#

Untuk memberikan alamat IP gunakan perintah

Gunakan perintah “no shutdown” untuk mengatur kondisi interface menjadi


up/aktif.

Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0

Router(config-if)#no shutdown

 Konfigurasi clock rate

Pada saat menghubungkan dua buah router dengan kabel serial, salah satu sisi
kabel tersebut akan berperan sebagai DCE (Data Communication Equipment)
dan satunya sebagai DTE (Data Terminal Equipment). Pada sisi DCE inilah
clock rate diatur guna menentukan kecepatan data transfer pada interface
serial tersebut. Untuk mengatur clock rate pertama-tama masuk ke interface
serial pada sisi DCE, kemudian gunakan perintah:

clock rate [besaran_dalam_bps]

Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface serial 0/0
Router(config-if)#clock rate 64000
VIII. Kesimpulan

1. Cisco router adalah peralatan utama yang banyak digunakan pada Jaringan Area
Luas atau Wide Area Network (WAN). Dengan Cisco router, informasi dapat
diteruskan ke alamat-alamat yang berjauhan dan berada di jarigan komputer yang
berlainan.

2. Dengan mempelajari Cisco Packet Tracer kita dapat mengetahui simulasi jaringan.
Packet tracer berfungsi untuk melakukan simulasi jaringan. Dengan simulasi tersebut
kita dapat seolah-olah merangkai jaringan tanpa menggunakan perangkat asli. Hal ini
sangat berguna bagi kita karena dapat mengurangi penggunaan biaya yang
dibutuhkan, serta menghemat waktu karena tidak adanya trial dan error saat
melakukan simulasi jaringan.

3. Ada beberapa cara untuk mengakses Cisco router, baik secara langsung (directly con-
nected) melalui line console yang dihubungkan ke port serial pada router atau
menggunakan terminal-terminal virtual (remote), seperti: telnet.

4. Cisco router memiliki RAM, ROM ataupun FLASH dalam sistem operasinya.
Memori-memori ini digunakan baik dalam proses boot ataupun untuk menyimpan
konfigurasinya.

5. IOS adalah suatu sistem operasi pada Cisco router yang digunakan untuk mengatur
dan mengkonfigurasi semua interface pada Cisco router.

6. Untuk mengakses perangkat router pada laptop atau PC digunakan aplikasi


Hyperterminal.

Anda mungkin juga menyukai