Kali ini saya akan melanjutkan pembahasan materi masih sekitar aplikasi Cisco Packet Tracer, yaitu
tentang Static routing 2 router dengan mode CLI di Cisco Packet Tracer.
Terdapat 2 cara melakukan simulasi pada Cisco Packet Tracer, yaitu melalui Console Text atau
Command Line Interface (CLI) atau menggunakan interface grafis yakni Graphical User Interface
(GUI).
Cara Menghubungkan Dua PC Dengan Wireless Access Point pada Simulator Packet Tracer
CLI kepanjangan dari Command Line Interface, sebuah aplikasi penghubung antara user dengan
komputer, yang dibuat oleh cisco dan dipasang di aplikasi Cisco Packet Tracer terlebih adalah
merupakan interface yang nyata ada di setiap perangkat cisco secara fisik.
Command Line Interface hanya sebuah aplikasi tanpa tombol dan menu, setiap instruksi harus
diketikan dan difahami oleh yang menggunakannya. Silahkan kunjungi artikel kebalikannya tentang
Static Routing 2 Router Mode GUI (Graphic User Interface) di Cisco Packet Tracer.
Keuntungan menggunakan mode CLI adalah, pada setiap perangkat nyata produk dari Cisco,
perintahnya sama dan sobat tidak akan merasa kesulitan, sementara bila sobat gunakan yang
berbasis GUI pada aplikasi Cisco Packet Tracer, pasti akan merasa sulit karena tidak ada tombol dan
menu apapun yang sama seperti di Cisco Packet TRancer.
Jadi saran saya, sobat pelajari menggunakan mode CLI, walaupun sulit di awal, namun akan indah
diakhir, pemahaman secara berlanjut menyelesaikan setiap kasus demi kasus pada perangkat router
yang nyata. Sebaiknya juga sobat Memahami Daftar Perintah Dasar Cisco Router Yang Harus
Diketahui.
Apakah sobat sudah mengetahui pengertian routing ?
Routing adalah memilih jalur untuk dapat terhubung dengan beberapa jaringan yang berbeda
namun bisa saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya.
Static arti dalam bahasa adalah tetap, sementara arti berdasarkan istilah di router adalah konfigurasi
secara manual.
Dynamic menurut bahasa adalah dapat berubah-ubah, arti pada router adalah jalur yang dibuat
secara otomatis
Disini yang akan saya bahasan adalah tentang pembuatan Static Routing di Cisco Packet Tracer
Static Routing adalah salah satu cara untuk memilih jalur komunikasi secara manual untuk
menghubungkan seluruh jaringan yang berbeda disisi IP address atau alamat network yang berbeda
segmen, agar dapat saling berhubungan dan berkomunikasi.
Sebelum membuat Static Routing Cisco Packet Tracer, sobat harus mengenal dan mengetahui
spesifikasi dan fitur router yang ada di Cisco Packet Tracer. Sehingga tidak dalam memilih perangkat
seperti router.
Setiap pekerjaan tentunya harus diawalai dengan sebuah perencanaan nah, perencanaan yang
dimaksud pada dunia komputer jaringan dinamakan dengan topologi. Dari topologi seseorang dapat
secara terstruktur dan sistematis dalam melaukan setiap pekerjaan.
Anggaplah bahwa topologi itu sebagai 'Blue Print' atau gembar rumah/gedung yang akan di bangun
sebagai acuan dan patokan, agar orang lain memahami dan tentunya tidak salah kaprah ketika
proyek sudah selesai.
:
Topolgi Static Routing 2 Router di Cisco Packet Tracer-compressed
Router yang digunakan dengan seri 1841 yang memilih 2 buah ethernet f/0/0
dan f0/1
Switch yang digunakan dengan seri 2950 berjumlah 24 port
PC yang digunakan adalah generic
Kabel jaringan yang digunakan untuk menghubungkan PC ke switch adalah
Straight
Kabel jaringan yang digunakan untuk menghubungkan Switch ke Router, atau
Router ke router adalah jenis Crossover.
Hubungkan Fa0 dari PC ke Port nomor 1 dst.....
Hubungkan port akhir nomor 24 di switch ke fa0/1 di router 1 dan 2.
Hubungkan port fa0/0 router 1 ke fa0/0 router 2
Nah, semoga dengan di buatkan topologi dan tabel routing seperti di atas, dapat
memudahkan kita untuk melakukan pekerjaan konfigurasi jaringan, baik simulasi
di Cisco Packet Tracer maupun pada kenyataan di lapangan.
Router>enable
Router#configure
Router(config)#interface fa0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, Change state to up
Router(config-if)#exit
Router(config)
Perintah int fa0/0 adalah memilih interface FastEthernet0/0 yang kemudian
diketikan ip add 192.168.1.1 255.255.255.0 adalah memasukan IP address dan
subnetmask (antara IP address dan subnetmask di pisahkan dengan 1x spasi). No
shutdown artinya mengaktifkan interface yang sudah dikonfigurasi.
(Ke-3) - Lanjutkan dengan sintak untuk FastEthernet 0/1 pada Router 0
Router(config)#interface fa0/1
Router(config-if)#ip add 192.168.100.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/1, Change state to up
Router(config-if)#exit
Router(config)
Catatan : perhatikan setiap memasukan IP address, subnetmask dll, dari table routing
yang telah di buat sebelumnya, agar sobat tidak bingung.
(Ke-4) - Lakukan hal yang sama untuk Router 1 untuk memasukan IP Adress dan
subnetmask yang telah di tentukan pada tabel routing. Klik Router 1, klik Tab
CLI dan ketikan No enter 2x.
Router>enable
Router#configure
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, Change state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface
FastEthernet0/0 change state to up
Router(config-if)#exit
Router(config)#int fa0/1
Router(config-if)#ip add 192.168.200.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/1, Change state to up
Router(config-if)#exit
Router(config)
Lihat kondisi perangkat saat ini, setelah 2 buah router di konfigurasi, terlihat titik
pada kedua belah router sudah berwarna hijau, itu tandanya sudah adanya
hubungan. Namun ke Klien di Router 1 dan Router 2 belum terhubung, karena belum
diberikan perintah Routing.
Indikator keterhubungan router 0 ke router 1
(Ke-5) - Perhatikan sintak penulisan dan pemahaman untuk routing di bawah ini :
ip route (ip network tujuan) (netmask tujuan) (jalur ip yang menuju ip network
tujuan)
Posisi kita berada di Router 0, maka kita lakukan routing ke Router 1 :
IP Network tujuan adalah : 192.168.200.0
Netmask tujuan : 255.255.255.0
Jalur IP melewati : 192.168.1.2
Netmask IP jalur : 255.255.255.0
Router>en
Router#conf t
Router(config)#ip route 192.168.200.0 255.255.255.0
192.168.1.2
Router(config-if)#^Z
Router(config)
Posisi kita berada di Router 1, maka kita lakukan routing ke Router 0 :
IP Network tujuan adalah : 192.168.100.0
Netmask tujuan : 255.255.255.0
Jalur IP melewati : 192.168.1.1
Netmask IP jalur : 255.255.255.0
Router>en
Router#conf t
Router(config)#ip route 192.168.100.0 255.255.255.0
192.168.1.1
Router(config-if)#^Z
Router(config)
PC0
ip address : 192.168.100.10
netmask : 255.255.255.0
gateway : 192.168.100.1
PC1
ip address : 192.168.100.11
netmask : 255.255.255.0
gateway : 192.168.100.1
PC2
ip address : 192.168.200.10
netmask : 255.255.255.0
gateway : 192.168.200.1
PC3
ip address : 192.168.200.11
netmask : 255.255.255.0
gateway : 192.168.200.1
Sampai disini seharunya sudah berhasil, semua sudah berwarna hijau pada
tampilan di packet tracer. Untuk memastikan terhubung silahkan cek
menggunakan perintah ping baik dari PC di Router 0 maupun sebaliknya.