Anda di halaman 1dari 31

1 Static & Dynamic Routing

A. TUJUAN
Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat:
1. Mengetahui proses routing dari perangkat router.
2. Mempraktekkan cara konfigurasi dan konfigurasi router.
3. Menjelaskan tahapan pelaksanaan konfigurasi routing (statik routing,default
routing dan dynamic routing).

B. PERALATAN
1. Software Simulasi Cisco Packet Tracer

C. TEORI
Seorang administrator memilih suatu protokol routing dinamis berdasarkan
keadaan topologi jaringannya. Misalnya berapa ukuran darijaringan, bandwidth yang
tersedia, proses power dalam router, merek dan model dari router, dan protokol yang
digunakan dalam jaringan.
Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang
dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket.
Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket. Agar keputusan
routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapaitujuan. Ketika
router menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang lain.
Ketika menggunakan routing statis, seorang network administrator mengkonfigurasi
informasi tentang jaringan yang ingin dituju secara manual.
Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan
secara manual, administrator jaringan harus memasukkan atau menghapus rute statis jika
terjadi perubahan topologi. Pada jaringan skala besar, jika tetap menggunakan routing

1
statis, maka akan sangat membuang waktu administrator jaringan untukmelakukan update
table routing. Karena itu routing statis hanya mungkin dilakukan untuk jaringan skala
kecil. Sedangkan routing dinamis bias diterapkan di jaringan skala besar dan
membutuhkan kemampuan lebih dari administrator

1. ROUTER STATIS
Router Statis adalah Router yang me-rutekan jalur spesifik yang ditentukan oleh
user untuk meneruskan paket dari sumber ke tujuan. Rute ini ditentukan oleh
administrator untuk mengontrol perilaku routing dari IP "internetwork".
Rute Statis - Rute yang dipelajari oleh router ketika seorang administrator
membentuk rute secara manual. Administrator harus memperbarui atau meng"update"
rute statik ini secara manual ketika terjadi perubahan topologi antar jaringan
(internetwork). Mengkonfigurasi router statis adalah dengan memasukkan tabel routing
secara manual. Tidak terjadi perubahan dinamik dalam tabel ini selama jalur/rute aktif.

2. ROUTER DIMANIS
Router Dinamis adalah Router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara
otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika adaperubahan
topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang baru.

3. TABEL ROUTING
Supaya router bisa melayani permintaan untukmeneruskan pengiriman data, maka
router harus mempunyai tabel yang dipakai sebagai patokan data ini harus dikirim ke
jaringan yang mana? Tabel yang dipunyai oleh router disebutsebagai tabel routing yang
berisi NETID dan Default gatewaynya.

2
Berdasarkan gambar di atas berikut ini proses pengiriman data dari computer
192.168.2.2 ke computer 192.168.10.254, dengan prosesnya sebagai berikut :
Komputer 192.168.2.2 ingin mengirim data ke 192.168.10.254, menyadari bahwa alamat
tujuan tidak berada di jaringan lokal, maka komputer mencari daftar “default gateway”
pada property TCP/IP yaitu 192.168.2.1. Paket data kemudian dikirim ke Gateway
tersebut.
Pada komputer 192.168.2.1 paket data tersebut kembali diperiksa, dan ditemukan pada
tabel routing bahwa paket tersebut dapat dikirim ke jaringan 192.168.10.0 lewat IP
192.168.10.1.
Via IP 192.168.10.1 akhirnya data dapat ditransmisi ke tujuan yaitu 192.168.10.254

MENGKONFIGURASI STATIC ROUTING


Membangun static routing pada router-router tidak begitu sulit. Anda tinggal
masuk ke global configuration mode dan jalankan formula berikut pada masing-masing
router yang akan dikonfigurasikan :
Ip route <destination><mask><next_hop_address>
Berikut ini adalah detail untuk masing-masing opsi :
Ip route : perintah untuk membuat static routing itu sendiri
Destination : network tujuan yang hendak ditambahkan ke routing table
mask : subnet mask yang digunakan dalam network

3
next_hop_address : address dari hop router selanjutnya, yakni yang akan menerima
paket dan mem-forward-nya lagi ke network remote. Tidak lain berupa interface router
dari router dari network yang terkoneksi secara langsung.
Contoh :
1 Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.10.1

Artinya :
● Ip network tujuan : 192.168.2.0
● Mask : 255.255.255.0
● IP Next hop : 192.168.10.1

D. PRAKTIKUM

● Konfigurasi pada perangkat router cisco


1. Pasang interface serial pada slot yang kosong pada router. Cara instalasinya sama
seperti yang dijelaskan di Packet Tracer.

4
2. Siapkan kabael Rollover. Hubungkan sisi konektor RJ-45 ke Console di router
dan sisi konektor DB 9 ke bagian port serial COM 1

3. Pastikan device sudah terpasang dengan baik dan benar (pastika kondisi router
masih dalam kondisi OFF), pada PC sekarang anda aktifkan Hyperterminal
kemudian di bagian com1 propertise anda setting
Baud : 9600
data bit : 8
parity : none

5
Stop bit : 1
flow control : none

4. Selanjutnya kita aktifkan power router tunggu beberapa menit router akan booting
5. Setelah selesai router loading sekarang kita lanjut konfigurasi router

Hubungkan masing-masing router dengan switch pasangannya menggunakan straight


through cable dan masing-masing switch ke PC-PC yang terhubung dengannya juga
dengan straight through cable. Set IP address PC sesuai dengan konfigurasi pada gambar
2. Klik Control Panel, pilih Network Connection, Klik2 kali pada gambar LAN. Pada
LAN Status klik tombol Properties. Ketik nomor IP, subnetmask dan default gateway

6
6.

● Konfigurasi menggunakan software simulasi Cisco Packet Tracer


Gunakan Cisco Packet Tracer, buatlah topologi seperti pada gambar di atas, kemudian
lakukan praktikum di bawah berikut.
Configurasi Untuk Router I
--- System Configuration Dialog ---
Continue with configuration dialog? [yes/no]: n
Press RETURN to get started!
Tekan tombol enter untuk memulai
Router>enable (untuk meng-enable router)
Memberi nama Router
Router#configure terminal
Router(config#hostname ROUTER_I
Membuat Banner
ROUTER_I (config)#banner motd #Selamat Datang di Router I#
Membuat Password
ROUTER_I (config)#line console 0
ROUTER_I (config-line)#password cisco
ROUTER_I (config-line)#login
ROUTER_I (config-line)#exit
ROUTER_I (config)#enable password cisco
ROUTER_I (config)#enable secret cisco
Mensetting U/ Telnet
ROUTER_I (config)#line vty 0 4
ROUTER_I (config-line)#password cisco

7
ROUTER_I (config-line)#login
ROUTER_I (config-line)#exit
Note: Fungsi dari Telnet sebagai remote access dari PC client terhadap perangkat router
Setting IP di Interface 0/0
ROUTER_I #configure terminal
ROUTER_I (config)#interface fastEthernet 0/0
ROUTER_I (config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
ROUTER_I (config-if)#no shutdown
ROUTER_I (config-if)#exit
Setting IP Serial 0/0/0
ROUTER_I (config)#interface serial 0/0/0
ROUTER_I (config-if)#ip address 10.10.10.1 255.255.255.252
ROUTER_I (config-if)#clock rate 64000
ROUTER_I (config-if)#no shutdown
ROUTER_I (config-if)#exit
Simpan configure ke NVRAM
Router_I(config)#ctrl+z
Router_I#copy run start -->> kemudian tekan enter 2 x

Configurasi Untuk Router II


--- System Configuration Dialog ---
Continue with configuration dialog? [yes/no]: n
Press RETURN to get started!
Tekan tombol enter untuk memulai
Router>enable (untuk meng-enable router)
Memberi nama Router
Router#configure terminal
Router(config#hostname ROUTER_II
Membuat Banner
ROUTER_I (config)#banner motd #Selamat Datang di Router II#
Membuat Password / Create Password
ROUTER_II (config)#line console 0
ROUTER_II (config-line)#password cisco
ROUTER_II (config-line)#login
ROUTER_II (config-line)#exit
ROUTER_II (config)#enable password cisco
ROUTER_II (config)#enable secret cisco
Mensetting U/ Telnet / U/ Setup
ROUTER_II (config)#line vty 0 4
ROUTER_II (config-line)#password cisco
ROUTER_II (config-line)#login
ROUTER_II (config-line)#exit
Setting IP Serial 0/0/0
ROUTER_II (config)#interface serial 0/0/0
ROUTER_II (config-if)#ip address 10.10.10.2 255.255.255.252
ROUTER_II (config-if)#no shutdown

8
ROUTER_II (config-if)#exit
Setting IP Serial 0/0/1
ROUTER_II (config)#interface serial 0/0/1
ROUTER_II (config-if)#ip address 10.20.10.1 255.255.255.252
ROUTER_II (config-if)#clock rate 64000
ROUTER_II (config-if)#no shutdown
ROUTER_II (config-if)#exit
Setting IP di Interface 0/0
ROUTER_II#configure terminal
ROUTER_II (config)#interface fastEthernet 0/0
ROUTER_II (config-if)#ip address 192.168.20.1 255.255.255.0
ROUTER_II (config-if)#no shutdown
ROUTER_II (config-if)#exit
Simpan configure ke NVRAM
Router_II(config)#ctrl+z
Router_II#copy run start -->> kemudian tekan enter 2 x

Configurasi Untuk Router III


--- System Configuration Dialog ---
Continue with configuration dialog? [yes/no]: n
Press RETURN to get started!
Tekan tombol enter untuk memulai
Router>enable (untuk meng-enable router)
Memberi nama Router
Router#configure terminal
Router(config#hostname ROUTER_III
Membuat Banner
ROUTER_III (config)#banner motd #Selamat Datang di Router III#
Membuat Password
ROUTER_III (config)#line console 0
ROUTER_III (config-line)#password cisco
ROUTER_III (config-line)#login
ROUTER_III (config-line)#exit
ROUTER_III (config)#enable password cisco
ROUTER_III (config)#enable secret cisco
Mensetting U/ Telnet
ROUTER_III (config)#line vty 0 4
ROUTER_III (config-line)#password cisco
ROUTER_III (config-line)#login
ROUTER_III (config-line)#exit
Setting IP di Interface 0/0
ROUTER_III #configure terminal
ROUTER_III (config)#interface fastEthernet 0/0
ROUTER_III (config-if)#ip address 192.168.40.1 255.255.255.0
ROUTER_III (config-if)#no shutdown
ROUTER_III (config-if)#exit
Setting IP Serial 0/0/0
ROUTER_III (config)#interface serial 0/0/0

9
ROUTER_III (config-if)#ip address 10.20.10.2 255.255.255.252
ROUTER_III (config-if)#clock rate 64000
ROUTER_III (config-if)#no shutdown
ROUTER_III (config-if)#exit
Simpan configure ke NVRAM
Router_III(config)#ctrl+z
Router_III#copy run start -->> kemudian tekan enter 2 x
Untuk mengecek seluruh konfigurasi pada masing-masing router, ketik perintah :
Router#show running-startup

Konfigurasi Routing Static


Setelah seluruh device dikonfigurasi, perlu ditambahkan Tabel Routing di
masing-masing Router. Tabel Routing ini menunjuk ke jaringan (network) yang tidak
terhubung langsung dengan router tersebut. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya,
Tabel Routing Static dibuat oleh Administrator secara manual, artinya tabel routing
tersebut perlu di-update jika ada perubahan konfigurasi jaringan ataupun terjadi
penambahan perangkat router dalam jaringan.

Topologi di Packet Tracer

10
Note: Untuk konfigurasi alamat ip pada setiap interface di device router, ikuti tutorial
sebelumnya, setelah hal tersebut dilakukan silahkan konfigurasi routing static pada setiap
router dengan command di bawah ini.
Router_I
ROUTER_I (config)#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 10.10.10.2
ROUTER_I (config)#ip route 10.20.10.0 255.255.255.252 10.10.10.2
ROUTER_I (config)#ip route 192.168.40.0 255.255.255.0 10.10.10.2
Router_II
ROUTER_II (config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 10.10.10.1
ROUTER_II (config)#ip route 192.168.40.0 255.255.255.0 10.20.10.2
Router_III
ROUTER_III (config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 10.20.10.1
ROUTER_III (config)#ip route 10.10.10.0 255.255.255.252 10.20.10.1
ROUTER_III (config)#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 10.20.10.1

Verifikasi Static Routing

Pada setiap router, dapat dilihat konfigurasi routing static dengan ditandai oleh “S”
Konfigurasi Default Route
"Default route" adalah tipe rute statik khusus. Sebuah "default route" adalah rute
yang digunakan ketika rute dari sumber/source ke tujuan tidak dikenali atau ketika tidak
terdapat informasi yang cukup dalam tabel routing ke network tujuan.

11
Topologi di Packet Tracer

Note: Untuk konfigurasi alamat ip pada setiap interface di device router, ikuti tutorial
sebelumnya, setelah hal tersebut dilakukan silahkan konfigurasi routing static pada setiap
router dengan command di bawah ini.

Router_III
Router_III(config)# ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 10.20.10.1
Router_II
ROUTER_II(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 10.10.10.1
ROUTER_II(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 10.20.10.2
Router_I
ROUTER_I(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 10.10.10.2

Perintah Keterangan
ip route Menyatakan rute statik
0.0.0.0 Rute ke "nonexistent subnet". (dengan special mask,
Ini menunjukkan "default network")
0.0.0.0 Special mask mengindikasikan "default route"
10.10.10.1 Alamat IP Router I.

12
10.20.10.1 Alamat IP Router III.
10.10.10.2 Alamat IP Router II.

Dynamic Routing - RIPv1 & RIPv2 (Routing Information Protocol)


Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah routing protokol distance-
vector, interior gateway (IGP), yang digunakan oleh router untuk bertukar informasi
routing. RIP menggunakan hop count sebagai metric routing. RIP mencegah routing
loops dengan menerapkan batas jumlah hop yang diizinkan dalam jalur dari sumber ke
tujuan. Jumlah maksimum hop yang diizinkan untuk RIP adalah 15. Batasan hop tersebut
bagaimanapun juga membatasi ukuran jaringan yang dapat didukung oleh RIP. RIP versi
2 (RIPv2) merupakan pengembangan dari RIP.
Perbedaan RIPv1 dan RIPv2
RIPv2 sebenarnya merupakan sebuah peningkatan dari RIPv1. berikut perbedaan
antara keduanya:
1. RIPv1 adalah Classful routing protocol, dan RIPv2 Classless routing protocol
2. Dalam RIPv1 subnet mask TIDAK termasuk dalam pembaruan perutean dan dalam
RIPv2 subnet mask disertakan dalam pembaruan perutean.
3. RIPv2 multicast seluruh table routing ke semua router yang berdekatan di alamat
224.0.0.0, berbeda dengan RIPv1 yang menggunakan broadcast (255.255.255.255).

Konfigurasi Routing Dinamic RIPv2

13
Topologi di Packet Tracer

NOTE: Sebelum memulai konfigurasi routing, silahkan konfigurasi terlebih dahulu


alamat IP pada setiap interface pada masing - masing router.
ROUTER_I
ROUTER_I(config)#router rip
ROUTER_I(config-router)#version 2
ROUTER_I(config-router)#network 192.168.2.0
ROUTER_I(config-router)#network 10.10.10.0
ROUTER_II
ROUTER_II(config)#router rip
ROUTER_II(config-router)#version 2
ROUTER_II(config-router)#network 192.168.20.0
ROUTER_II(config-router)#network 10.10.10.0
ROUTER_II(config-router)#network 10.20.10.0
ROUTER_III
ROUTER_III(config)#router rip
ROUTER_III(config-router)#version 2
ROUTER_III(config-router)#network 192.168.40.0
ROUTER_III(config-router)#network 10.20.10.0

14
Verifikasi Dynamic Routing - RIPv2

Pada setiap router, dapat dilihat konfigurasi routing RIPv2 dengan ditandai oleh “R”
Tugas Praktikum
Buatlah topologi dibawah berikut menggunakan Cisco Packet Tracer dengan
mengimplementasikan Routing Static dan Dynamic Routing RIPv2.

Task:
1. Tampilkan command atau konfigurasi dalam laporan.
2. Berikan penjelasan mengenai hasil show ip route,show running-config
dan saat pengiriman packet data dari sumber ke tujuan pada setiap masing - masing
routing protocol (Static maupun RIPv2).

15
16
Dynamic Routing - EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)
Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) adalah sebuah routing
protokol distance-vector, dan milik Cisco proprietary, dengan mengandalkan Algoritma
DUAL untuk menghitung jalur terpendek ke tujuan. EIGRP memiliki kesamaan dengan
Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) dalam menghitung metrik, tetapi memiliki
banyak perbaikan seperti fast convergence, pembaharuan bertahap dan dukungan untuk
beberapa multiple network, layer protocols IP, Internetwork Packet Exchange (IPX) dan
Apple Talk. Sebagai tambahan EIGRP mendukung VLSM, dan tersedianya backup route
jika best route down.

Berikut Protocol features:


● Protocol Type : Distance vector
● Algorithm : For Best path selection uses Diffusing Update Algorithm
(DUAL)
● Specification : Eigrp is Cisco-proprietary
● Protocols support : IPv4, IPv6, IPX, and AppleTalk
● Transport protocol : IP/88
● Maximum hop count : 255
● Authentication : Only MD5
● Multicast IP : 224.0.0.10
● Internal route AD : 90
● External route AD : 170
● Summary route AD :5

Konfigurasi EIGRP
Untuk mengaktifkan EIGRP pada router, gunakan perintah router eigrp diikuti oleh
nomor autonomous system jaringan kita, kemudian tentukan nomor jaringan yang
terhubung ke router menggunakan perintah jaringan diikuti oleh nomor jaringan.
Autonomous System Number (ASN) untuk mengidentifikasi router-router yang
sharing informasi route dan setiap router yang memiliki ASN yang sama dapat sharing
informasi route.

17
Konfigurasi Dynamic Routing - EIGRP
Untuk konfigurasi EIGRP kita menggunaka topology sebagai berikut:

NOTE: Sebelum memulai konfigurasi routing silahkan konfigurasi terlebih dahulu


alamat IP pada setiap interface pada masing - masing router.
ROUTER_I
ROUTER_I(config)#interface loopback 0
ROUTER_I(config-if)#ip address 1.1.1.1 255.255.255.0
ROUTER_I(config-if)#exit
ROUTER_I(config)#router eigrp 10
ROUTER_I(config-router)#network 10.10.10.0
ROUTER_I(config-router)#network 1.1.1.1
ROUTER_I(config-router)#network 192.168.2.0
ROUTER_I(config-router)#no auto-summary

ROUTER_II
ROUTER_II(config)#interface loopback 0
ROUTER_II(config-if)#ip address 2.2.2.2 255.255.255.0
ROUTER_II(config-if)#exit
ROUTER_II(config)#router eigrp 10
ROUTER_II(config-router)#network 10.10.10.0
ROUTER_II(config-router)#network 2.2.2.2
ROUTER_II(config-router)#network 192.168.20.0
ROUTER_II(config-router)#network 10.20.10.0
ROUTER_II(config-router)#no auto-summary

18
ROUTER_III
ROUTER_III(config)#interface loopback 0
ROUTER_III(config-if)#ip address 3.3.3.3 255.255.255.0
ROUTER_III(config-if)#exit
ROUTER_III(config)#router eigrp 10
ROUTER_III(config-router)#network 10.20.10.0
ROUTER_III(config-router)#network 3.3.3.3
ROUTER_III(config-router)#network 192.168.40.0
ROUTER_III(config-router)#no auto-summary

Verifikasi Dynamic Routing - EIGRP

19
Tugas Praktikum
Buatlah topologi dibawah berikut menggunakan Cisco Packet Tracer dengan
mengimplementasikan Dynamic Routing EIGRP.

Task:
1. Tampilkan command atau konfigurasi dalam laporan.
2. Berikan penjelasan mengenai hasil show ip route,show running-config,
show ip eigrp topology, show ip eigrp neighbors dan saat

20
pengiriman packet data dari sumber ke tujuan pada setiap masing - masing routing
protocol.

21
Dynamic Routing - OSPF(Open Shortest Path First)
Open Shortest Path First (OSPF) adalah protokol routing yang dikembangkan untuk
jaringan Internet Protocol (IP) yaitu Interior Gateway Protocol (IGP). OSPF memiliki
karakteristik, yaitu protokol bersifat open sehingga diimplementasikan oleh vendor -
vendor perangkat jaringan, yang mana berarti tersedia secara publik untuk segi
spesifikasinya. OSPF merupakan implementasi dari SPF algorithm, dimana merujuk pada
algorithma Dijkstra. OSPF merupakan bagian dari link-state protocol, dan berikut
penjabaran dari OSPF, antara lain:
● Hop count unlimited
● Memiliki nilai 110 untuk Administrative Distance (AD),
● Mendukung VLSM dan CIDR
● Untuk konvergensi cepat,
● Merupakan Classless routing protocol
● Mendukung equal cost load balancing
● Dalam konfigurasi memiliki area yang disebut dengan area backbone atau area 0 dan
semua area lain (non-backbone area) harus terhubung ke area 0
OSPF memiliki kemampuan untuk mengetahui persis topologi dari network
sehingga memperkecil kesalahan dalam keputusan melakukan routing. OSPF idealnya
didesain secara hirarki, yaitu kita dapat membagi network yang besar kedalam network
skala lebih kecil, disebut area. Untuk perhitungan metrik Cost, yaitu menentukan jalur
terbaiknya, memiliki perhitungan yaitu cost = 10^8/Bandwidth.

22
Konfigurasi Dynamic Routing - OSPF
Untuk konfigurasi OSPF kita menggunakan topology sebagai berikut:

NOTE: Sebelum memulai konfigurasi routing silahkan konfigurasi terlebih dahulu


alamat IP pada setiap interface pada masing - masing router.
ROUTER_I
ROUTER_I(config)#interface loopback 0
ROUTER_I(config-if)#ip address 1.1.1.1 255.255.255.0
ROUTER_I(config-if)#exit
ROUTER_I(config)#router ospf 10
ROUTER_I(config-router)#router-id 1.1.1.1
ROUTER_I(config-router)#network 10.10.10.0 0.0.0.3 area 0
ROUTER_I(config-router)#network 10.10.10.0 0.0.0.3 area 0

ROUTER_II
ROUTER_II(config)#interface loopback 0
ROUTER_II(config-if)#ip address 2.2.2.2 255.255.255.0
ROUTER_II(config-if)#exit
ROUTER_II(config)#router ospf 10
ROUTER_II(config-router)#router-id 2.2.2.2
ROUTER_II(config-router)#network 10.10.10.0 0.0.0.3 area 0
ROUTER_II(config-router)#network 10.10.10.0 0.0.0.3 area 0

23
ROUTER_III
ROUTER_III(config)#interface loopback 0
ROUTER_III(config-if)#ip address 3.3.3.3 255.255.255.0
ROUTER_III(config-if)#exit
ROUTER_III(config)#router ospf 10
ROUTER_III(config-router)#router-id 3.3.3.3
ROUTER_III(config-router)#network 10.20.10.0 0.0.0.3 area 10
ROUTER_III(config-router)#network 10.20.10.0 0.0.0.3 area 10

Verifikasi Dynamic Routing - OSPF

24
Tugas Praktikum
Buatlah topologi dibawah berikut menggunakan Cisco Packet Tracer dengan
mengimplementasikan Dynamic Routing OSPF.

Task:
1. Tampilkan command atau konfigurasi dalam laporan.
2. Berikan penjelasan mengenai hasil show ip route,show running-config, show ip
ospf database dan saat pengiriman packet data dari sumber ke tujuan pada setiap masing -
masing routing protocol.

25
3. Jelaskan maksud dari output show ip route berikut

26
27
28
Format Laporan Praktikum

29
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER
JUDUL PRAKTIKUM

Disusun
Oleh:

Nama : Nama Mahasiswa


NIM : 09081001XXXX
Dosen/Asisten Lab : 1. Dosen/Asisten Lab
2. Dosen/Asisten Lab

JURUSAN SISTEM KOMPUTER/TEKNIK


INFORMATIKA/TEKNIK KOMPUTER/TEKNIK
KOMPUTER JARINGAN
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019

30
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

Nama :
Nim :
Jurusan :

Judul Percobaan :

Hasil Percobaan : *ukuran dikondisikan

Analisis Percobaan : *ukuran dikondisikan

Kesimpulan Percobaan : *ukuran dikondisikan

31

Anda mungkin juga menyukai