Anda di halaman 1dari 18

1 Pengalamatan IP (IP Addressing)

dan Konfigurasi TCP/IP (IPV4)


A. TUJUAN
Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat:
1. Mengetahui jenis-jenis (klasifikasi) alamat IP Version 4.
2. Mempraktekkan cara setting dan konfigurasi alamat IP Version 4.
3. Menjelaskan tahapan pelaksanaan setting dan konfigurasi TCP/IP.

B. PERALATAN
PC dengan sistem operasi Windows 7, 10 yang terhubung ke intranet dan
internet.

C. TEORI
1. Pengalamatan IP (IP Addressing)
Internet (International Network) merupakan sebuah “jaringan raksasa” yang
terdiri atas komputer-komputer yang saling terhubung satu sama lain. Untuk dapat saling
berkomunikasi, masing-masing komputer harus mempunyai kartu jaringan. Kartu
jaringan tersebut mempunyai nomor identitas yang unik. Sebagai contoh, nomor ID
kartu jaringan adalah 00:50:FC:FE:B1:E9. ID tersebut sulit untuk diingat. Bayangkan
bila untuk berkomunikasi sesama komputer dalam jaringan harus menghapalkan ID
kartu jaringan masing-masing. Untuk memudahkan hal itu, maka digunakan protokol
TCP/IP pada setiap komputer. Setiap komputer yang menggunakan protokol ini harus
memiliki nomor yang disebut sebagai alamat IP, sehingga untuk melakukan koneksi kita
tinggal menggunakan nomor IP komputer yang tentunya hal ini lebih mudah daripada
menggunakan nomor ID kartu jaringan.
Penomoran IP hanya digunakan untuk memudahkan saja karena untuk
berkomunikasi antara komputer yang satu dengan yang lainnya tetap menggunakan no
ID kartu jaringan yang sudah diakomodasi oleh protokol TCP/IP. Untuk IPv4 nomor IP
terdiri atas 32 bit dan dibagi menjadi 2 buah field, yaitu:

1
Praktikum Jaringan Komputer
● net id yang menunjukan jaringan kemana host dihubungkan.
● host id yang memberikan suatu pengenal unik pada setiap host pada suatu
jaringan.
Untuk memudahkan identifikasi, alamat IP yang terdiri dari 32 bit tadi dituliskan
menjadi 4 nilai numerik yang masing-masing bernilai 8 bit. Misalnya saja nomor IP
192.168.19.1 sebenarnya adalah 11000000 10101000 00010011 00000001 dimana
11000000 merupakan bilangan binary 8 bit dari 192, 10101000 merupakan bilangan
binary 8 bit dari 168, 00010011 merupakan bilangan binary 8 bit dari 19 dan 00000001
yang merupakan bilangan binary 8 bit dari 1. Alamat IP yang dapat dipakai dari alamat
0.0.0.0 sampai dengan alamat 255.255.255.255 sehingga jumlah maksimal alamat IP
yang bisa dipakai adalah 28 x28 x 28 x28 = 4,294,967,296. Untuk memudahkan
pengelolaan alamat IP dari jumlah IP address sebanyak itu dikelompokan menjadi
beberapa kelas oleh badan yang mengatur pengalamatan Internet seperti InterNIC,
ApNIC atau di Indonesia dengan IDNICnya menjadi sebagai berikut ini :
1. Alamat IP kelas A dimulai dari bit awal 0. Oktet pertama dari berupa net id dan
sisanya adalah host id.
2. Alamat IP kelas B dimulai dari bit awal 10. Dua oktet pertama digunakan untuk
net id dan sisanya digunakan untuk host id.
3. Alamat IP kelas C dimulai dari bit awal 110. Tiga oktet pertama digunakan untuk
net id dan sisanya digunakan untuk host id.
4. Alamat IP kelas D dimulai dari bit awal 1110. Alamat IP kelas D digunakan untuk
mendukung multicast.
5. Alamat IP kelas E dimula dari bit awal 11110. Alamat IP kelas ini digunakan
untuk tujuan eksperimen.
Agar lebih jelas, silakan lihat tabel di bawah ini:

2
Praktikum Jaringan Komputer
Selain pengelompokan alamat diatas, alamat IP juga dibagi atas Private IP dan
Public IP. Private IP adalah alamat yang digunakan untuk pengalamatan LAN (Local
Area Network) dan tidak dikenal oleh internet, sedangkan Public IP adalah alamat yang
digunakan untuk pengalamatan internet. Sehingga apabila Private IP mengadakan
komunikasi dengan Public IP atau internet diperlukan suatu mekanisme yang disebut
dengan NAT (Network Address Translation). Adapun range dari Private IP pada setiap
kelas adalah seperti pada tabel di bawah ini:

Dalam setiap komputer yang mempunyai sistem operasi juga terdapat sebuah
IPDefault yang akan digunakan sebagai loopback, yaitu alamat IP yang menunjuk
kepada dirinya sendiri. Alamat IP ini adalah 127.0.0.1 yang biasanya mempunyai
hostname localhost. Alamat IP ini biasanya hanya dipakai sebagai loopback saja
sehingga alamat ini tidak dipakai untuk melakukan pengalamatan kartu jaringan.

2. Konfigurasi Jaringan
Windows memberikan 2 metode untuk mengkonfigurasi TCP/IP, yaitu:
1. Konfigurasi Otomatis
2. Konfigurasi Manual

1. Konfigurasi Otomatis
Konfigurasi ini adalah cara termudah sebab Windows sudah memberikan Private
IP Address secara otomatis bila Lan Card sudah terinstall. Cara mengkonfigurasi TCP/IP
secara otomatis pada server, yaitu :
1. Klik Menu Control Panel > Network and Sharing Center > Change Adapter Settings

3
Praktikum Jaringan Komputer
2. Klik kanan pada Local Area Connection pilih Properties pada tab General pilih
Internet Procokol (TCP/IP) kemudian klik Properties.
3. Kemudian centang Obtain an IP Address automatically.

4. Kemudian klik OK maka konfigurasi Otomatis selesai.

2. Konfigurasi Manual
Konfigurasi manual adalah cara mengkonfigurasi TCP/IP secara manual atau
subnet mask, default gateway, DNS server, dan WINS server secara manual. IP address
pada metode ini bersifat permanen. Adapun cara mengkonfigurasi TCP/IP secara
manual adalah:

4
Praktikum Jaringan Komputer
Klik Menu Control Panel > Network and Sharing Center > Change Adapter Settings.
Klik kanan pada Local Area Connection pilih Properties pada tab General pilih
Internet Procokol (TCP/IP) kemudian klik Properties.
Klik ganda pada Internet Protocol Version 4 (TCP/IP)

Klik Use the following IP address


Masukan nomor alamat IP yang diinginkan

5
Praktikum Jaringan Komputer
Kemudian Klik OK

3. Subnetting
cara menghitung Subnetting IP. Pada umunya semua pertanyaan tentang
subnetting akan berkisar pada jumlah Subnet, jumlah host per subnet, Blog Subnet dan
alamat host sampai broadcast. Subnetting adalah mengambil bit-bit dari bagian host
sebuah alamat IP dan me-reserve atau menyimpannya untuk mendefinisikan alamat
subnet. Konsekuensinya adalah semakin sedikit jumlah bit untuk host. Jadi semakin
banyak jumlah subnet, semakin sedikit jumlah bit yang tersedia untuk mendefinisikan
host bit.
Contoh Subnetting:
Subnetting Pada IP address kelas C.
Misalkan tersedia network address 192.168.1.0/26, dengan analisis bahwa
192.168.1.0/26 merupakan alamat IP kelas C dengan subnet mask /26 (prefix) berarti
11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).

6
Praktikum Jaringan Komputer
Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang
diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT. Untuk kelas C disediakan Nilai CIDR
sebagai berikut :

Subnet Mask Nilai CIDR


255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30

Perhitungan : disebutkan pada sebelumnya subnetting akan berpusat pada berapa


jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang
valid. Maka penyelesaian diselesaikan dengan urutan seperti berikut :

1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir
subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A).
Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 2y - 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu
banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah
26 - 2 = 62 host
3. Blok Subnet = 256 - 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya
adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128,
192.
4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Langsung buat tabelnya.
Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1
angka sebelum subnet berikutnya.

Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192

Host Pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193

Host Terakhir 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254

Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255

7
Praktikum Jaringan Komputer
Subnetting Pada IP address kelas B
Berikutnya untuk kelas B. pertama, subnet mask yang bisa digunakan untuk class
B antara lain :

Subnet Mask Nilai CIDR Subnet Mask Nilai CIDR


255.255.128.0 /17 255.255.255.128 /25
255.255.192.0 /18 255.255.255.192 /26
255.255.224.0 /19 255.255.255.224 /27
255.255.240.0 /20 255.255.255.240 /28
255.255.248.0 /21 255.255.255.248 /29
255.255.252.0 /22 255.255.255.252 /30
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24

Misalkan tersedia network address 172.16.0.0/18 dengan analisis bahwa


172.16.0.0 berarti kelas B, dengan subnet mask /18 brarti
11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Perhitungan :

1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir.
Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 2y - 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu
banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 - 2
= 16.382 host
3. Blok Subnet = 256 - 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan
128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
4. Alamat host dan broadcast yang valid?

Subnet 172.16.0.0 172.16.64.0 172.16.128.0 172.16.192.0


Host Pertama 172.16.0.1 172.16.64.1 172.16.128.1 172.16.192.1
Host Terakhir 172.16.63.254 172.16.127.254 172.16.191.254 172.16.255.254
Broadcast 172.16.63.255 172.16.127.255 172.16.191.255 172.16.255.255

Berikutnya contoh untuk kelas B khususnya untuk menggunakan subnetmask


CIDR /25 sampai /30 dengan alamat IP network 172.16.0.0/25, maka untuk analisisnya
dengan subnet mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000
(255.255.255.128).

8
Praktikum Jaringan Komputer
Perhitungan :

1. Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet


2. Jumlah Host per Subnet = 27 - 2 = 126 host
3. Blok Subnet = 256 - 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
4. Alamat host dan broadcast yang valid?

Subnet 172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0 … 172.16.255.128


Host Pertama 172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 … 172.16.255.129
Host Terakhir 172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 … 172.16.255.254
Broadcast 172.16.0.127 172.16.0.255 172.16.1.127 … 172.16.255.255

Subnetting Pada IP address kelas A


Pada subnetting kelas A, tersedia untuk subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.

Subnet Mask Nilai CIDR Subnet Mask Nilai CIDR


255.128.0.0 /9 255.255.240.0 /20
255.192.0.0 /10 255.255.248.0 /21
255.224.0.0 /11 255.255.252.0 /22
255.240.0.0 /12 255.255.254.0 /23
255.248.0.0 /13 255.255.255.0 /24
255.252.0.0 /14 255.255.255.128 /25
255.254.0.0 /15 255.255.255.192 /26
255.255.0.0 /16 255.255.255.224 /27
255.255.128.0 /17 255.255.255.240 /28
255.255.192.0 /18 255.255.255.248 /29
255.255.224.0 /19 255.255.255.252 /30

Untuk subnetting pada kelas A konsepnya sama saja, perbedaannya adalah di


octet mana kita mainkan blok subnet, maka pada kelas A di octet 2,3, dan 4.
Misalkan tersedia network address 10.0.0.0/16, dengan analisis bahwa
10.0.0.0/16 merupakan alamat IP kelas A dengan subnet mask /16 (prefix)
berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Perhitungan :

1. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet


2. Jumlah Host per Subnet = 216 - 2 = 65534 host

9
Praktikum Jaringan Komputer
3. Blok Subnet = 256 - 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
4. Alamat host dan broadcast yang valid?

Subnet 10.0.0.0 10.1.0.0 … 10.254.0.0 10.255.0.0


Host Pertama 10.0.0.1 10.1.0.1 … 10.254.0.1 10.255.0.1
Host Terakhir 10.0.255.254 10.1.255.254 … 10.254.255.254 10.255.255.254
Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 … 10.254.255.255 10.255.255.255

D. PRAKTIKUM
1. Carilah jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan
broadcast yang valid dari network address sebagai berikut :
Network Address Kelas C: 192.168.30.0/29
Subnet …. …. …. ….
Host Pertama …. …. …. ….
Host Terakhir …. …. …. ….
Broadcast …. ….. …. ….

Network Address Kelas B: 172.16.0.0/20


Subnet …. …. …. ….
Host Pertama …. …. …. ….
Host Terakhir …. …. …. ….
Broadcast …. ….. …. ….

Network Address Kelas A: 10.0.0.0/10


Subnet …. …. …. ….
Host Pertama …. …. …. ….
Host Terakhir …. …. …. ….
Broadcast …. ….. …. ….

10
Praktikum Jaringan Komputer
2 Pengalamatan IP (IP Addressing)
dan Konfigurasi TCP/IP (IPV6)
A. TUJUAN
Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat:
4. Mengetahui jenis-jenis (klasifikasi) alamat IP Version 6.
5. Mempraktekkan cara setting dan konfigurasi alamat IP Version 6.
6. Menjelaskan tahapan pelaksanaan setting dan konfigurasi TCP/IP.

B. PERALATAN
PC dengan sistem operasi Windows 7 yang terhubung ke intranet dan internet.

C. TEORI
1. Internet Protocol versi 6
Pengalamatan yang merupakan pengembangan dari IPv4 untuk mengantisipa
si perumbuhan penggunaan internet yang kian pesat, diperlukan sistem pen
kodean baru yang bisa menampung IP address yang lebih besar.
Internet Engineering Task Force (IETF) telah mengembangkan sistim protok
ol baru, yaitu IPv6 berjenis 128‐bit dinotasikan ke dalam heksadesimal (misalnya:
2001:DB8:8::260:97ff:fe40:efab), berkapasitas sekitar 340 triliun, triliun,triliun (340
zillions) IP address.
IPv6 sebenarnya telah mulai diperkenalkan sejak tahun 1999, artinya sudah men
galami berbagai macam pengujian, dan hasilnya stabil.
Format Alamat Ipv6
● Sedangkan alamat IPv4 menggunakan format desimal bertitik “.”, di mana set
iap byte berkisar dari 0 hingga 255. Alamat IPv6 menggunakan delapan set dengan
empat alamat heksadesimal (16 bit dalam setiap set), dipisahkan oleh sebuah ti
tik dua (:) , Contohnya: xxxx: xxxx : xxxx: xxxx: xxxx: xxxx: xxxx:. xxxx (
x akan menjadi nilai heksadesimal) Notasi ini biasa disebut notasi string.
● Nilai heksadesimal dapat dituliskan dalam huruf besar maupun kecil untuk nomor
A-F.
● Sebuah nol paling depan dalam satu set nomor dapat dihilangkan; misalnya,
masukkan 0012 dapat dituliskan 12.

11
Praktikum Jaringan Komputer
● Jika memiliki range yang berurutan dari nol dalam sebuah alamat IPv6, dapat ditulis
sebagai dua titik dua (::). Sebagai contoh, 0:0:0:0:0:0:0:5 dapat direpresentasikan
sebagai :: 5 ; dan ABC: 567:0:0:8888:9999:1111:0 dapat dituliskan sebagai ABC:
567:: 8888:9999:1111:0.Namun, hanya dapat melakukan ini sekali dalam alamat:
ABC:: 567:: 891:: 00 akan menjadi tidak valid karena :: muncul lebih dari sekali dal
am alamat tersebut. Alasan pembatasan ini adalah jika memiliki dua atau lebih
pengulangan, maka tidak akan tahu berapa banyak set nol dihilangkan sedang dari
setiap bagian. Sebuah alamat ditentukan direpresentasikan sebagai :: , karena
mengandung semua nol.
Format Alamat Ipv6
Anycast
Sebuah alamat anycast mengidentifikasi satu atau lebih interface. Sehigga kata dev
ice diganti dengan istilah node untuk menunjuk sebuah antarmuka pada
perangkat. Pada dasarnya, anycast adalah gabungan dari alamat unicast dan multicast.
● Dengan unicast, satu paket dikirim ke satu tujuan;
● Dengan multicast, satu paket yang dikirim ke semua anggota dari kelompok
multicast;
● Dengan sebuah anycast, paket dikirim ke salah satu anggota dari kelompok
perangkat yang dikonfigurasi dengan alamat anycast. Secara default, paket yang
dikirim ke alamat anycast akan diteruskan ke antarmuka node, yang didasarkan pad
a proses routing yang digunakan untuk mendapatkan paket ke tujuan.

Multicast
Mewakili sekelompok interface pada traffic yang sama.
● 8 bit pertama diatur FF.
● Pada 4 bit berikutnya adalah masa alamat: 0 adalah permanen dan 1 adalah
sementara.
● Pada 4 bit berikutnya menunjukkan ruang lingkup dari alamat multicast (seber
apa jauh paket dapat terhubung): 1 adalah untuk node, 2 adalah untuklink, 5 adalah
untuk situs, 8 adalah untuk organisasi , dan E adalah global (internet).

Misalnya, alamat multicast yang dimulai dengan FF02:: / 16 adalah alamat link p
ermanen , sedangkan alamat FF15:: / 16 adalah alamat sementara untuk sebuah situs.

12
Praktikum Jaringan Komputer
Unicast
Alamat IPv6 unicast Jenis berikut alamat alamat IPv6 unicast:
● Alamat Global unicast
● Alamat Link‐local

● Alamat Site‐local
● Alamat Unique
● Alamat Special Alamat Transition

Alamat Global unicast


Alamat global IPv6 setara dengan alamat IPv4 publik. Alamat global yang dapat
dirutekan dan terjangkau di Internet IPv6. Alamat unicast global dirancang untuk
menjadi gabungan atau diringkas untuk infrastruktur routing yang efisien. Berbeda
dengan IPv4 saat ini, Internet berbasis IPv6 telah dirancang dari dasar untuk mendukung
efisien, hierarkis pengalamatan dan routing.
Struktur alamat unicast global dijelaskan dalam daftar berikut:
● Porsi tetap diatur ke 001 tiga high‐order bit diatur ke 001.
● Prefix Routing global menunjukkan prefix routing global untuk tertentu situs dari
organisasi.
● ID interface menunjukkan antarmuka pada subnet yang spesifik dalam situs. beruku
ran 64 bit. ID antarmuka pada IPv6 adalah setara dengan ID node atau host ID di IP
v4.
Lokal menggunakan Alamat Unicast
Lokal‐menggunakan alamat unicast tidak memiliki ruang lingkup global da
n dapat digunakan kembali. Ada dua jenis lokal menggunakan alamat unicast:
1. Alamat Link‐Local yang digunakan antara link tetangga dan untuk proses Nei
ghbor Discovery.
2. Alamat Site‐local digunakan antara node berkomunikasi dengan node lain dalam
yang sama organisasi .

13
Praktikum Jaringan Komputer
Alamat Link‐Local FE8:: hingga FEB::

Alamat link‐local adalah konsep baru di IPv6. Jenis‐jenis alamat memiliki


lingkungan yang lebih kecil sejauh mana mereka dapat melakukan perjalanan:. Hanya
link lokal (link data link layer) Router akan memproses paket ditakdirkan
untuk alamat link‐lokal, tetapi mereka tidak akan maju mereka ke link lainnya.
Penggunaannya yang paling umum adalah agar perangkat mendapatkan informasi unicas
t site‐local atau pengalamatan global unicast, mengetahui default gateway , dan mengeta
hui lapisan lain 2 tetangga pada segmen.
IPv6 link‐local address, yang diidentifikasi oleh 10 bit awal yang diatur ke 1111
1110 10dan 54 bit berikutnya diatur ke 0, yang digunakan oleh node ketika berkomunika
si dengan node tetangga pada link yang sama. Sebagai contoh, pada jaringan single
link‐IPv6 tanpa router , link‐local address digunakan untuk berkomunikasi antara hos

t pada link. IPv6 link‐local address yang mirip dengan link‐local IPv4 address yan
g menggunakan awalan 169.254.0.0/16.
Penggunaan IPv4 link‐alamat lokal dikenal sebagai Automatic Private IP
Addressing (APIPA) dalam Windows Vista Windows Server 2008 , Windows Server
2003, dan Windows XP.
Notasi untuk ipv6, menggunakan 4 huruf hexadesimal (0-F) dan mem
iliki 8 group,
dipisahkan dengan “:” (titik dua). IPv4 menggunakan bilangan desimal dari
0-255 dan
terdiri dari 4 group. Apabila pada ipv6 terdapat bilangan 0000, maka dapat
disingkat menjadi (::). Contoh :
2001:0db8:0000:0000:0000:0000:1428:57ab
2001:0db8:0000:0000:0000::1428:57ab
2001:0db8:0:0:0:0:1428:57ab
2001:0db8:0:0::1428:57ab
2001:0db8::1428:57ab
2001:db8::1428:57ab
Pada ipv6 terdapat alamat khusus, yaitu:
– ::/128, artinya semua alamat adalah 0 dengan netmask 128
– ::1/128, alamat loopback
14
Praktikum Jaringan Komputer
– ::/96, alamat yang digunakan untuk ipv4
– 2001:db8::/32, alamat global dan yang digunakan untuk ipv6
– fe80::/64, alamat link-local
– ff00::/8, alamat multicast untuk ipv6
2. Konfigurasi Jaringan
Windows memberikan 2 metode untuk mengkonfigurasi TCP/IP, yaitu:
3. Konfigurasi Otomatis
4. Konfigurasi Manual

1. Konfigurasi Otomatis
Konfigurasi ini adalah cara termudah sebab Windows sudah memberikan Private
IP Address secara otomatis bila Lan Card sudah terinstall. Cara mengkonfigurasi TCP/IP
secara otomatis pada server, yaitu :
1. Klik Menu Control Panel > Network and Sharing Center > Change Adapter Settings

2. Klik kanan pada Local Area Connection pilih Properties pada tab General pilih
Internet Procokol Version 6 (TCP/Ipv6) kemudian klik Properties.
3. Kemudian centang Obtain an IP Address automatically.

15
Praktikum Jaringan Komputer
4. Kemudian klik OK maka konfigurasi Otomatis selesai.
4. Konfigurasi Manual
Konfigurasi manual adalah cara mengkonfigurasi TCP/IP secara manual atau
subnet mask, default gateway, DNS server, dan WINS server secara manual. IP address
pada metode ini bersifat permanen. Adapun cara mengkonfigurasi TCP/IP secara
manual adalah:
● Klik Menu Control Panel > Network and Sharing Center > Change Adapter Settings.
● Klik kanan pada Local Area Connection pilih Properties pada tab General pilih
Internet Procokol (TCP/IP) kemudian klik Properties.
● Klik ganda pada Internet Protocol Version 6 (TCP/IPv6)

16
Praktikum Jaringan Komputer
Klik Use the following IP address
Masukan nomor alamat IP yang diinginkan

17
Praktikum Jaringan Komputer
Kemudian Klik OK

D. PRAKTIKUM
1. Lakukan praktikum sesuai dengan langkah – langkah pecobaan.
2. Hitung nilai dalam format desimal IP Address berikut.
0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000
0010111100111011 0000001010101010 0000000011111111
1111111000101000 1001110001011010
0000001010101010 1001110001011010 0010000111011010
0000000011010011 0000000000000000 0000001010101010
1111111000101000 0010000111011010
3. Konversikan alamat IP versi 6 di bawah berikut:
fe80:0000:0000:0000:02aa:00ff:fe9a:4ca2
ff02:0000:0000:0000:0000:0000:0000:0002

18
Praktikum Jaringan Komputer

Anda mungkin juga menyukai