Subnetting
Modul Praktikum
Authored by:
Laboratorium Jaringan Komputer
Program Ilmu Komputer – Universitas Pendidikan Indonesia
1. Subnetting
Subnetting adalah teknik atau metode yang digunakan untuk memecah network ID
yang dimiliki oleh suatu IP menjadi beberapa Subnetwork ID lain dengan jumlah
anggota jaringan yang lebih kecil.
Analogi:
Terdapat beberapa rumah yang dihubungkan oeh sebuah jalan bernama Jl. Gatot
Subroto terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08, dengan rumah nomor 08
adalah rumah Ketua RT.
Sehingga hasilnya:
Masih mengikuti analogi jalan diatas, kita terapkan ke subnetting jaringan adalah
seperti gambar di bawah. Gang adalah SUBNET, masing-masing subnet memiliki
HOST ADDRESS dan BROADCAST ADDRESS.
Terus apa itu SUBNET MASK? Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana
kita membagi jalan dan gang, atau membagi network dan hostnya. Address mana
saja yang berfungsi sebagai SUBNET, mana yang HOST dan mana yang BROADCAST.
2. Fungsi Subnetting
Fungsi subnetting antara lain sbb:
a. Mengurangi lalu-lintas jaringan, sehingga data yang lewat di perusahaan tidak
akan bertabrakan (collision) atau macet.
b. Teroptimasinya unjuk kerja jaringan.
c. Pengelolaan yang disederhanakan.
d. Membantu pengembangan jaringan ke arah jarak geografis yang menjauh
Masking adalah proses mengekstrak alamat suatu physical network dari suatu IP
Address. Masking ini berupa angka biner 32 bit yang digunakan untuk:
a. Membedakan network ID dan host ID
b. Menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan
luar.
Masking yang digunakan untuk Subnetting disebut subnet mask.
Cara membuat Subnetting:
1. Tentukan berapa subnet yang akan dibuat atau dibutuhkan
2. Cari subnet mask-nya
3. Cari range alamat dari setiap subnet
3. Contoh
Misalnya kita ingin membagi alokasi IP kelas C 192.168.1.33 dengan subnet mask
255.255.255.0 menjadi jaringan kecil yaitu sebanyak 3 subnet.
Cara menyelesaikannya adalah sebagai berikut :
1. Tentukan subnet masknya yaitu 255.255.255.0 dan diubah kedalam bentuk
biner. Angka 255 direpresentasikan kedalam bentuk biner yaitu 11111111.
Sehingga hasilnya menjadi:
255.255.255.0
111111111.11111111.111111111.00000000
2. Karena dibutuhkan 3 subnet, maka 3 mendekat ke nilai 4 sesuai dengan rumus:
20 1
21 2
22 4
23 8
24 16
25 32
26 64
27 128
Sebenarnya jumlah subnet yang bisa dibuat adalah2nyakni 4, namun untuk
pertanyaan tersebut subnet yang dibutuhkan adalah 3.
11111111.111111111.111111111.11000000
=11111111.11111111.11111111.00000000
5. Karena dibutuhkan 3 subnet, maka tabelnya seperti dibawah ini : -> Jadikan 1
tabel besar saja.
Nama Subnet Network Range Broadcast
Subnet 0 192.168.1.0 192.168.1.1 – 192.168.1.62 192.168.1.63
Subnet 1 192.168.1.64 192.168.1.65 –192.168.1.126 192.168.1.127
Subnet 2 192.168.1.128 192.168.1.129 – 192.168.1.190 192.168.1.191
Subnet 3 192.168.1.192 192.168.1.193 – 192.168.1.254 192.168.1.255
Classless Inter-Domain Routing (disingkat menjadi CIDR) adalah sebuah cara alternatif
untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke
dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Teknik CIDR merupakan suatu
teknik mengurangi banyaknya network address pada table routing dengan
menggunakan mask (subnet atau supernet) dan network address yang mewakili
dari tiap anggota network address yang lainnya.
Contoh :
Berapakah alamat jaringan jika diketahui salah satu alamatnya yaitu
167.199.170.82/27 ?
Penyelesaian :
/27 artinya 27 bit angka 1 dalam subnet masknya : 111111111.111111111
111111111.11100000, sehingga bernilai 255.255.255.224. Maka jumlah
alamat jaringannya adalah 25 = 32, sedangkan yang valid 30 alamat karena
alamat pertama dan terakhir tidak digunakan.
192.168.70.0 - 192.168.70.63
192.168.70.64 - 192.168.70.127
192.168.70.128 - 192.168.70.191
192.168.70.192 - 192.168.70.255
Namun ingat!! Alamat awal dan akhir tidak dipakai, jadi IP address yang valid
untuk setiap subnet berjumlah 62.
1. Buka aplikasi Cisco packet Tracer
2. Kemudian akan terlihat lembar kerja paket tracer
4. Lalu untuk subnet yang pertama pilih gambar PC dan drag ke lembar kerja
sebanyak dua kali, sehingga terlihat seperti gambar berikut :
5. Kemudian klik Toolbar Connection, lalu pilih kabel Cross Over untuk
menghubungkan PC dengan PC
9. Sekarang kita coba untuk membuat subnet yang lainnya dengan cara yang
sama dan IP address yang telah ditentukan untuk setiap subnet. Karena ada
4 subnet, yang masing-masing terdiri dari 60 host maka kita membutuhkan
switch untuk menghubungkannya. Kita pakai 2 komputer saja untuk
mewakili tiap-tiap subnet.
10. Contoh simulasinya:
Berikutnya:
IP address untuk tiap subnet :
1. Subnet 1
a. Ketikan IP untuk default gateway pada kedua komputer tersebut
dengan : 192.168.70.1
b. Ketikan IP untuk DNS Server pada kedua komputer tersebut dengan :
192.168.70.2
c. Ketikan IP address untuk PC0 dengan : 192.168.70.3
d. Ketikan IP address untuk PC1 dengan : 192.168.70.62
2. Subnet 2
a. Ketikan IP untuk default gateway pada kedua komputer tersebut
dengan : 192.168.70.65
b. Ketikan IP untuk DNS Server pada kedua komputer tersebut dengan :
192.168.70.66
c. Ketikan IP address untuk PC0 dengan : 192.168.70.67
d. Ketikan IP address untuk PC1 dengan : 192.168.70.126
3. Subnet 3
a. Ketikan IP untuk default gateway pada kedua komputer tersebut
dengan : 192.168.70.129
b. Ketikan IP untuk DNS Server pada kedua komputer tersebut dengan :
192.168.70.130
c. Ketikan IP address untuk PC0 dengan : 192.168.70.131
d. Ketikan IP address untuk PC1 dengan : 192.168.70.190
4. Subnet 4
a. Ketikan IP untuk default gateway pada kedua komputer tersebut
dengan : 192.168.70.193
b. Ketikan IP untuk DNS Server pada kedua komputer tersebut dengan :
192.168.7.194
c. Ketikan IP address untuk PC0 dengan : 192.168.70.195
d. Ketikan IP address untuk PC1 dengan : 192.168.70.254
11. Untuk membuktikan beda subnet, maka kita dapat menghubungkan antar
switch dengan kabel crossover dan dengan add simple PDU yang sebagai
contoh PC 0 mengirim pesan ke PC 2 yang berbeda subnet, dan hasilnya:
12. Maka dari itu kita membutuhkan router untuk menghubungkan antar
subnet. Hal yang harus diperhatikan adalah konfigurasi router. Jangan
sampai salah karena akan mengakibatkan antar subnet tidak akan terhubung
dan tidak bisa saling mengirim data.
13. Setelah ditambah dengan router maka akan seperti ini :
Sekarang setting routernya dengan cara :
a. Pada tab Confog masukan default gateway dari subnet 1 untuk
FastEthernet0/0
Latihan Mandiri
Dan buatlah simulasi pada paket tracer dimana per subnetworknya diwakili oleh 5 buah
komputer?