Anda di halaman 1dari 7

Subnetting adalah sebuah mekanisme perhitungan pembagian network menjadi network

dengan skala yang lebih kecil, biasa disebut subnet. Subbnetting dilakukan dengan meminjam
nilai bits yang dialokasikan pada host id, sehingga memungkinkan penggunaan IP address
yang lebih efisien.
Contoh kasus misalnya sebuah perusahaan hanya memiliki 60 komputer yang akan terhubung
dalam satu jaringan menggunakan IP kelas C dengan subnet mask default 255.255.255.0.
Untuk alasan keamanan dan efisisnsi jaringan, maka hanya perlu alokasi IP kurang lebih
sejumlah 60 ip address. Disinilah fungsi subnetting dibutuhkan. Berikut cara sederhana untuk
melakukan subnetting dengan mengubah nilai subnet mask.
Desimal 255.255.255.0
Biner 1111111.11111111.11111111.00000000
Dari nilai biner diatas, berarti alokasi porsi bits untuk network-id sebanyak 24 bits, dan porsi
untuk host-id ada 8 bits. Dengan porsi sebanyak 8 bits, maka maksimal IP address adalah
254. Karena kebutuhan perusahaan tersebut hanya 60 ip address, maka porsi host id akan
dikurangi dengan metode subnetting. Pertama kita ubah jumlah IP yang kita butuhkan
menjadi angka biner, 60 = 111100.
Subnet awal 1111111.11111111.11111111.00000000 (8 bits host-id)
Subnet baru 1111111.11111111.11111111.11000000 (6 bits host-id)
Decimal 255 255 255 192
Dengan alokasi bits host-id 6 digit, maka kita memiliki alokasi address dalam subnet baru
tersebut adalah 111111 dalam bilangan biner atau 63 ip address dalam desimal. Dengan
adanya network addres dan boardcast address , maka IP yang bisa kita pasang pada device
jaringan maksimal adalah 62 ip address, contoh: Range IP Address : 192.168.0.1 -
192.168.0.62
Netmask : 255.255.255.192
Network : 192.168.0.0
Broadcast : 192.168.0.63

Contoh :
Misalnya sebuah perusahaan memerlukan 600 alamat yang akan terhubung dalam satu
jaringan.
Solusi :
1. Menggunakan IP Address Kelas B dengan menggunakan Subnetting
2. Menggunakan IP Address Kelas C dengan Supernetting
1. Maksimal yang dapat dimuat oleh IP kelas C adalah 254
192.168.100.0
192.168.100.1 - 192.168. 100.254 = 254
192.168.101.0
192.168.101.1 - 192.168. 101.254 =254
192.168.102.0
192.168.102.1 - 192.168.102.254 = 254
762
2. Maksimal yang dapat dimuat oleh IP kelas B adalah 65534
172.16.0.0
172.16.0.1 – 172.16.255.254
Sedangkan perangkat yang digunakan sebanyak 600 PC
600 > 254
600 < 65534

Supernetting merupakan kombinasi beberapa blok kecil untuk membuat range alamat
yang besar.
Misal perusahaan memilih untuk menggunakan 3 kelompok IP kelas C:
192.168.100.0, 192.168.101.0, 192.168.102.0
192.168.100.0 = 11000000. 10101000. 01100100. 00000000
192.168.102.0 = 11000000. 10101000. 01100110. 00000000 AND
192.168.100.0 = 11000000. 10101000. 01100100. 00000000
255.255.252.0 = 11111111. 11111111. 11111100. 00000000/22
192.168.100.0/22

Alasan :
• Umumnya jumlah alamat yang tersedia di dalam kelas A dan B terlalu besar untuk
kebanyakan organisasi
• Sedangkan alamat yang tersedia di dalam kelas C hanya 256, ini terlalu kecil untuk
kebanyakan organisasi

Syarat-syarat superneting
1. Network yang digunakan harus berurutan, contoh 192.168.0.0 dan 192.168.1.0
2. Jika ingin melakukan supernetting untuk 192.168.0.0 dan 192.168.4.0 maka harus
melibatkan untuk 192.168.1.0, 192.168.2.0, 192.168.3.0, dan 192.168.4.0
Network harus berada dalam satu kelas yang sama.

Routing adalah sebuah metode yang paling umum digunakan oleh para penyedia jasa
layanan internet untuk bisa menghubungkan beberapa maupun banyak device. Dimana
routing ini akan mengirimkan paket data ataupun informasi dari seluruh user yang terhubung
dan mengirimkannya ke device lain. Intinya routing ini adalah sebuah perintah atau protokol
yang sudah disepakati bersama dari seluruh device merek router yang ada didunia, Untuk
menghubungkan jaringan satu ke jaringan lainnya.
Routing adalah suatu proses me-rute-kan paket data dari network satu ke network yang lain
dengan menggunakan router.

Pada static routing pengelolaan (mengisi atau mengahpus) table routing dilakukan secara
manual, sedangkan pada dynamic routing perubahan dilakukan secara otomatis menggunakan
protokol routing.
Keuntungan static routing:
o Jalur routing mudah diprediksi
o Tidak membutuhkan proses update routing table.
o Mudah dikonfigurasi untuk network kecil.
Kerugian static routing
o Tidak cocok untuk network berskala besar.
o Tidak dapat beradaptasi terhadap penambahan router karena konfigurasi pada tiap router
harus dirubah.
o Tidak dapat beradaptasi terhadap munculnya link failure pada salah satu jalur.

Dynamic routing mengatur rute setiap paket dengan menggunakan table routing (tersimpan
pada router). Table ini akan terupdate secara otomatis melalui routing protocol.
Keuntungan dynamic routing :
Scalability: konfigurasi dilakukan secara dinamis apabila terdapat penambahan/pengurangan
router.
Adaptability: rute dapat berubah secara adaptif terhadap adanya link failure.
Kerugian dynamic routing :
Kompleksitas algoritma routing meningkat. Router menentukan rute berdasarkan, misalnya:
bandwidth yang tersedia, jalur terpendek, dll.
Router harus saling bertukar informasi routing secara periodik.
Tidak semua router mendukung dynamic routing.

10.0.0.0/24: Mencakup rentang 10.0.0.1–10.0.0.254 (dapat menetapkan angka terakhir)


10.0.0.0/16: Mencakup rentang 10.0.0.1–10.0.255.254 (dapat menetapkan dua angka
terakhir)
10.0.0.0/8 : Mencakup rentang 10.0.0.1–10.255.255.254 (dapat menetapkan tiga angka
terakhir)

Subnet Mask merupakan nilai yang dibentuk dari angka biner 32 bits. sama seperti IP
address. Dari angka biner 32 bits ini, juga dipisahkan dengan tanda dot pada setiap octet.
Fungsi dari subnet mask ini adalah membedakan network id dan host id. pada gambar kelas
IP, kita bisa melihat alokasi nilai bits pada masing - masing identifier. Didalam subnet mask
semua bit yang dialokasikan untuk network id diwakili oleh angka biner 1 sedangkan semua
bit alokasi host id akan diwakili oleh angka biner 0. Selain membedakan identifier, subnet
mask juga digunakan untuk menentukan letak suatu host, apakah di jaringan yang masih
dalam satu segmen, atau sudah berbeda segmen.

Host address, IP address yang dapat dipasang ke sebuah perangkat jaringan seperti komputer
atau router agar dapat saling interkoneksi. Host IP ini sifatnya unik, dalam artian dalam
sebuah network tidak boleh ada host IP yang sama.
Network address, IP address yang mereprentasikan alamat sebuah network. Semua host
dalam satu network memiliki network address yang sama. Network address merupakan IP
pertama dalam sebuah subnet IP.
Broadcast address, jenis IP address yang digunakan untuk mengirim data ke semua host
yang masih berada dalam satu network. Broadcast address adalah ip terakhir dalam sebuah
subnet IP.

Subnetting adalah sebuah mekanisme perhitungan pembagian network menjadi network


dengan skala yang lebih kecil, biasa disebut subnet. Subbnetting dilakukan dengan meminjam
nilai bits yang dialokasikan pada host id, sehingga memungkinkan penggunaan IP address
yang lebih efisien.
Contoh kasus misalnya sebuah perusahaan hanya memiliki 60 komputer yang akan terhubung
dalam satu jaringan menggunakan IP kelas C dengan subnet mask default 255.255.255.0.
Untuk alasan keamanan dan efisisnsi jaringan, maka hanya perlu alokasi IP kurang lebih
sejumlah 60 ip address. Disinilah fungsi subnetting dibutuhkan. Berikut cara sederhana untuk
melakukan subnetting dengan mengubah nilai subnet mask.

Desimal 255.255.255.0
Biner 1111111.11111111.11111111.00000000

Dari nilai biner diatas, berarti alokasi porsi bits untuk network-id sebanyak 24 bits, dan porsi
untuk host-id ada 8 bits. Dengan porsi sebanyak 8 bits, maka maksimal IP address adalah
254. Karena kebutuhan perusahaan tersebut hanya 60 ip address, maka porsi host id akan
dikurangi dengan metode subnetting. Pertama kita ubah jumlah IP yang kita butuhkan
menjadi angka biner, 60 = 111100.
Subnet awal 1111111.11111111.11111111.00000000 (8 bits host-id)
Subnet baru 1111111.11111111.11111111.11000000 (6 bits host-id)
Decimal 255 255 255 192

Dengan alokasi bits host-id 6 digit, maka kita memiliki alokasi IP address dalam subnet baru
tersebut adalah 111111 dalam bilangan biner atau 63 ip address dalam desimal. Dengan
adanya network addres dan boardcast address, maka IP yang bisa kita pasang pada device
jaringan
maksimal adalah 62 ip address, contoh:
Range IP Address : 192.168.0.1 - 192.168.0.62
Netmask : 255.255.255.192
Network : 192.168.0.0
Broadcast : 192.168.0.63

1. Kombinasikanlah jaringan-jaringan dibawah ini menjadi sebuah supernet!


a. 210.10.97.0 =11010010.00001010.01100001.00000000
b. 210.10.98.0 =11010010.00001010.01100010.00000000
c. 210.10.99.0 =11010010.00001010.01100011.00000000
11010010.00001010.01100001.00000000
255.255.252.0 =11111111.11111111.11111100.00000000/22
210.10.96.0/22
2. Kombinasikanlah jaringan-jaringan dibawah ini menjadi sebuah supernet!
a. 192.168.10.0 = 11000000.10101000.00001010.00000000
b. 192.168.11.0 = 11000000.10101000.00001011.00000000
c. 192.168.12.0 = 11000000.10101000.00001100.00000000
d. 192.168.13.0 = 11000000.10101000.00001101.00000000
11000000.10101000.00001000.00000000
255.255.252.0= 11111111.11111111.11111000.00000000/21
192.168.8.0/21
3. Tentukanlah IP manakah yang saling terhubung dan buatlah supernet dari IP address
berikut!
a. 192.168.251.0 = 11000000.10101000.11111011.00000000
b. 192.168.252.0 = 11000000.10101000.11111100.00000000
c. 192.168.253.0 = 11000000.10101000.11111101.00000000
d. 192.168.256.0 = Bukan IP
e. 192.168.254.0 = 11000000.10101000.11111110.00000000
f. 192.168.255.0 = 11000000.10101000.11111111.00000000
Kemudian susun IP yang di atas
192.168.251.0 = 11000000.10101000.11111011.00000000
192.168.252.0 = 11000000.10101000.11111100.00000000
192.168.253.0 = 11000000.10101000.11111101.00000000
192.168.254.0 = 11000000.10101000.11111110.00000000
192.168.255.0 = 11000000.10101000.11111111.00000000
= 11000000.10101000.11111000.00000000
255.255.248.0 = 11111111.11111111.11111000.00000000/21
192.168.248.0/21
4. Kelompokkanlah IP address yang termasuk dalam satu jaringan!
a. 192.168.65.3 = Alamat IP satu jaringan
b. 192.168.65.78 = Alamat IP satu Jaringan
c. 192.168.65.256 = Bukan IP
d. 192.168.56.77 = IP beda alamat jaringan
e. 192.169.80.1 = IP beda alamat jaringan

Bagian A: Routing
1. Buatlah sebuah model simulasi jaringan komputer dengan menggunakan Cisco
Packet Tracer, yang terdiri dari total 10 laptop, 3 router, dan 3 switch!
2. Berdasarkan soal nomor 1, buatlah konfigurasi terhadap 10 laptop tersebut dengan
menentukan Network ID dengan jumlah total Network ID berjumlah 3, kemudian
menentukan IP Address, Gatewaay, dan Subnet yang terdapat pada 10 laptop tersebut!
3. Buatlah routing menggunakan ketiga router tersebut, yang mana ketiga router tersebut
saling berkomunikasi dan saling terhubung satu sama lain dan setiap perangkat yang
berada dalam setiap Network ID (yang dihubungkan melalui switch) yang terkoneksi
ke satu router dapat saling berkomunikasi dengan perangkat di network ID lainnya
pada yang juga terkoneksi ke router lainnya!
Keterangan : Contohnya Router1 saling terhubung dan memiliki routing ke router2
dan router3 dan juga masing-masing area network ID perangkat laptop yang
dihubungkan oleh atau terhubung ke router2 dan router3. Kabel koneksi antar router
bebas (boleh pakai Series, Ethernet dll).

Router_0 Router_1 Router_2


Ltp0/ip add: 192.168.1.3 Ltp3/ip add: 192.168.2.3 Ltp6/ip add: 192.168.3.3
Ltp1/ip add: 192.168.1.4 Ltp4/ip add: 192.168.2.4 Ltp7/ip add: 192.168.3.4
Ltp2/ip add: 192.168.1.5 Ltp5/ip add: 192.168.2.5 Ltp8/ip add: 192.168.3.5
Subnet: 255.255.255.0 Subnet: 255.255.255.0 Ltp9/ip fadd: 192.168.3.6
Gateway: 192.168.1.1 Gateway: 192.168.2.1 Subnet: 255.255.255.0
Gateway: 192.168.3.1

Bagian B: DHCP

1. Buat sebuah model simulasi jaringan yang terdiri dari satu DHCP server sebagai
DHCP Server, sebuah switch sebagai penghubung DHCP Client, dan DHCP Client
terdiri dari 4 PC.
2. Konfigurasikanlah Network ID, Gateway, IP Address pemula suatu DHCP Client, dan
Subnet-nya dan terapkanlah konfigurasi tersebut ke seluruh DHCP Client yang
terhubung pada Switch tersebut!
Server
IP Configuration (Static)
IP Address 192.168.100.1
Subnet Mask 255.255.255.0
- Services(DHCP)
- Service(On)
- PoolName : ServerPool
- Default Gateway : 192.168.100.1
- DNS Server : 255.255.255.0
- Start IP Address : 192.168.100.3
- Subnet Mask : 255.255.255.0
- Maximum Number of Users : 3
- Tekan Save
- Setelah itu atur 3 PC ke IP Configuration DHCP secara otomatis alamat akan terisi
- Dan 1 PC nya lagi atur manual dengan IP Address 192.168.100.1 Default Gateway
192.168.100.1

Anda mungkin juga menyukai