Anda di halaman 1dari 13

1

Survey membuktikan…….!

2
Penanggulangan
(memperlambat habisnya IP address)
 Subnetting
 Supernetting alias Classless Inter-
Domain Routing (CIDR)

3
In the beginning…
 Para perancang TCP/IP tidak menyangka
akan pesatnya pertumbuhan (growth)
jumlah jaringan (dan hostnya) yang
terhubung ke Internet

4
 Jumlah jaringan yang sangat banyak akan
membebani Internet
Overhead administratif akan sangat banyak
hanya untuk me-manage network address
Tabel ruting di dalam router akan sangat
besar (membebani Internet ketika terjadi
pertukaran informasi tabel ruting yang sangat
besar)
Alokasi alamat akan habis
○ Khususnya alokasi kelas B akan cepat habis
untuk jaringan skala menengah

5
Cara menghemat IP address
 Menghemat pemberian network prefix
 Network prefix yang sama harus
dipakai bersama oleh sejumlah
jaringan fisik (subnetting)
 Untuk menghemat penggunaan alamat
kelas B, harus digunakan kelas C

6
Ada beberapa alasan untuk membentuk
subnetting:
 Mengurangi trafik jaringan
 Meningkatkan (optimasi) perfomans suatu
jaringan
 Mempermudah manajemen
 Memisahkan suatu jaringan berskala besar
(yang terpisah jauh secara geografis) ke
dalam jaringan-jaringan yang lebih kecil
(subnet).

7
Subnet
 Konsep Subnetting dari IP Address
merupakan teknik yang umum digunakan
di internet untuk mengefisienkan alokasi IP
Address dalam sebuah jaringan supaya
bisa memaksimalkan IP Address.
 Subnetting merupakan proses memecah
satu kelas IP Address menjadi beberapa
subnet dengan jumlah host yang lebih
sedikit, dan untuk menentukan batas
network ID dalam suatu subnet, digunakan
subnet mask

8
Contoh alamat tanpa subnetting dan
dengan subnetting

9
Default subnet mask

Class A - 255.0.0.0 - 11111111.00000000.00000000.00000000


Class B - 255.255.0.0 - 11111111.11111111.00000000.00000000
Class C - 255.255.255.0 -
11111111.11111111.11111111.00000000

10
Menghitung jumlah subnet dan host
 Jumlah subnet = 2n-2
n = jumlah bit yang melebihi default subnet
mask
 Jumlah total host = Jumlah subnet x
jumlah host dalam setiap subnet
 Subnet dengan semua “1” atau “0”
dilarang
 Host address yang sudah direserve : “0”
semua (network ID) dan “1” semua
(broadcast address)

11
Contoh :
 10001100.10110011.11011100.11001000 (140.179.220.200) IP Address
11111111.11111111.11100000.00000000 (255.255.224.000) Subnet Mask
 Pada contoh di atas digunakan 3 bit tambahan untuk subnet mask
 Maka ada 23-2 = 6 subnet yang masing-masing berisi 213-2=8190 host
 Masing-masing subnet adalah :
 10001100.10110011.00000000.00000000 : dilarang (subnet id 0 semua)
 10001100.10110011.00100000.00000000 : subnet 1 (140.179.32.0)
 10001100.10110011. 01000000.00000000: subnet 2 (140.179.64.0)
 10001100.10110011. 01100000.00000000: subnet 3 (140.179.96.0)
 10001100.10110011. 10000000.00000000: subnet 4 (140.179.128.0)
 10001100.10110011. 10100000.00000000: subnet 5 (140.179.160.0)
 10001100.10110011. 11000000.00000000: subnet 6 (140.179.192.0)
 10001100.10110011. 11100000.00000000: dilarang (subnet id 1 semua)
 Host addres yang dapat di-assign pada setiap subnet adalah yang berada di
antara subnet address dan broadcast address
10001100.10110011.11000000.00000000 (140.179.192.0) Subnet Address
10001100.10110011.11011111.11111111 (140.179.223.255) Broadcast Address
 Jumlah total host yang mungkin adalah 6x8190 = 49140

12
Latihan dirumah
 IP Address 150.193.0.0
 Dibutuhkan 50 subnet

13

Anda mungkin juga menyukai