Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 1

Aang Setia Permana Putra


Ani Budiati Agustin
Illin Nuraisyah
M. Fanazi
M. Rajendra A. S
Riky Yuda Permana
Dosen : R. Radian Bratasena,
Jaringan Komputer
M.Kom

MATERI 3

SUBNETTING
SUBNETTING
SUBNETTING
PENGERTIAN TUJUAN FUNGSI PROSES

SUBNET MASK

PERHITUNGAN
SUBNETTING

CONTOH KASUS
PENGERTIAN TUJUAN FUNGSI PROSES
SUBNETTING

Subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih
SUBNET MASK kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan
Network ID baru. Subnetting merupakan teknik memecah network menjadi beberapa
subnetwork yang lebih kecil. Subnetting hanya dapat dilakukan pada IP addres kelas
PERHITUNGAN A, IP Address kelas B dan IP Address kelas C. Dengan subnetting akan menciptakan
SUBNETTING
beberapa network tambahan, tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang ada
dalam tiap network tersebut.
CONTOH KASUS
PENGERTIAN TUJUAN FUNGSI PROSES
SUBNETTING

1. Untuk mengefisienkan pengalamatan (misal untuk jaringan yang hanya mempunyai 10 host,
kalau kita menggunakan kelas C saja terdapat 254 – 10 =244 alamat yang tidak terpakai).
SUBNET MASK 2. Membagi satu kelas network atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas
jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
3. Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak. Menempatkan suatu
PERHITUNGAN host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
SUBNETTING 4. Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan
penggunaan IP Address.
5. Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan daam suatu network,
CONTOH KASUS
karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang
berbeda jika setiap network memiliki address network yang unik.
6. Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host
dalam suatu network.
7. Mereduksi Trafik Jaringan yaitu mereduksi ukuran broadcast domain. Broadcast secara
berkesinambungan dikirim ke semua host yang ada di jaringan dan sub jaringan. Saat trafik
broadcast mulai mengasumsi begitu banyak bandwidth tersedia, maka administrator perlu
mengambil langkah subnetting untuk meredukasi ukuran broadcast domain tersebut.
8. Mengoptimasi Performansi Jaringan sebagai hasil dari reduksi jaringan, maka otomatis akan
diperoleh performansi jaringan lebih baik.
PENGERTIAN TUJUAN FUNGSI PROSES
SUBNETTING

1. Mengurangi lalu-lintas jaringan, sehingga data yang lewat di perusahaan tidak


SUBNET MASK akan bertabrakan (collision) atau macet.
2. Teroptimasinya unjuk kerja jaringan.
3. Pengelolaan yang disederhanakan.
PERHITUNGAN
SUBNETTING 4. Membantu pengembangan jaringan ke arah jarak geografis yang menjauh.

CONTOH KASUS
PENGERTIAN TUJUAN FUNGSI PROSES
SUBNETTING

Untuk melakukan proses subnetting kita akan melakukan beberapa proses antara
SUBNET MASK lain :
1. Menentukan jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnet mask.
PERHITUNGAN 2. Menentukan jumlah host per subnet.
SUBNETTING 3. Menentukan subnet yang valid.
4. Menentukan alamat broadcast untuk tiap subnet.
5. Menentukan host – host yang valid untuk tiap subnet.
CONTOH KASUS
Cara menentukan berapa banyak bit dalam network-portion dan berapa banyak host-portion yaitu
SUBNETTING dapat menggunakan subnet mask.
Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka
biner 32-bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID dan menunjukkan letak
suatu host. Seperti halnya IP adrres, subnet mask juga merupakan 32 bit angka biner yang
SUBNET MASK
diekspresikan dalam bentuk dotted-decimal. Hanya saja, didalam bentuk subnet mask semua bit
network-portion diwakili oleh 1 angka 1 sedangkan bit host-portion diwakili dengan angka 0.
PERHITUNGAN Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi jalan dan gang, atau membagi
SUBNETTING network dan hostnya. Address mana saja yang berfungsi sebagai SUBNET, mana yang HOST dan
mana yang BROADCAST.

CONTOH KASUS

Berdasarkan tabel di atas, nilai Subnet Mask yang digunakan untuk subnetting adalah 128, 192, 224,
240, 248, 252, 254, dan 255.
SUBNETTING
Tabel 2. Nilai-nilai subnet Mask yang mungkin untuk subnetting

SUBNET MASK

PERHITUNGAN
SUBNETTING

CONTOH KASUS
SUBNETTING Berikut ini adalah subnet mask yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting:
1. Untuk kelas A subnet mask yang digunakan adalah :
255.128.0.0, 255.192.0.0, 255.224.0.0, 255.240.0.0, 255.248.0.0, 255.252.0.0,
SUBNET MASK 255.254.0.0
2. Untuk kelas B subnet mask yang digunakan adalah :
255.255.128.0, 255.255.192.0, 255.255.224.0, 255.255.240.0, 255.255.248.0,
PERHITUNGAN 255.255.252.0, 255.255.254.0, 255.255.255.0
SUBNETTING 3. Untuk kelas C subnet mask yang digunakan adalah :
255.255.255.128, 255.255.255.192, 255.255.255.224, 255.255.255.240,
CONTOH KASUS 255.255.255.248, 255.255.255.252

Berapa jumlah kelompok angka yang termasuk network ID dan berapa yang
termasuk host ID, bergantung pada kelas dari IP address yang dipakai. Untuk
mempermudah pemakaian bergantung pada kebutuhan pemakai.
Agar jaringan dapat mengetahui kelas mana yang dipakai oleh suatu IP address,
dipergunakan default subnet mask. Angka desimal 255 atau biner 11111111 dari default
mask menandakan bahwa oktet yang bersangkutan dari IP address adalah network ID
sedangkan angka desimal 0 atau 00000000 dari default subnet mask menandakan
bahwa oktet yang bersangkutan dari IP Address adalah untuk Host ID.
SUBNETTING
ATURAN-ATURAN
ATURAN-ATURAN DALAM
DALAM MEMBUAT
MEMBUAT SUBNET
SUBNET MASK
MASK
1. Angka minimal untuk network ID adalah 8 bit. Dan oktet
pertama dari subnet pasti 255.
SUBNET MASK 2. Angka maksimal untuk network ID adalah 30 bit. Kita harus
menyisakan sedikitnya 2 bit untuk host ID, untuk BINARY OCNET DECIMAL
mengizinkan paling tidak 2 host. Jika anda menggunakan
00000000 0
PERHITUNGAN seluruh 32 bit untuk network ID, maka tidak akan tersisa
SUBNETTING untuk host ID. Ya, pastilah nggak akan bisa. Menyisakan 1 10000000 128
bit juga tidak akan bisa. Hal itu disebabkan sebuah host ID 11000000 192
yang semuanya berisi angka 1 digunakan untuk broadcast 11100000 224
CONTOH KASUS address dan semua 0 digunakan untuk mengacu kepada
11110000 240
network itu sendiri. Jadi, jika anda menggunakan 31 bit
untuk network ID dan menyisakan hanya 1 bit untuk host ID, 11111000 248
(host ID 1 digunakan untuk broadcast address dan host ID 0 11111100 252
adalah network itu sendiri) maka tidak akan ada ruang untuk 11111110 254
host sebenarnya. Makanya maximum network ID adalah 30
11111111 255
bit.
3. Karena network ID selalu disusun oleh deretan angka-angka
1, hanya 9 nilai saja yang mungkin digunakan di tiap octet
subnet mask (termasuk 0). Tabel berikut ini adalah
kemungkinan nilai-nilai yang berasal dari 8 bit.
SUBNETTING

Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif
SUBNET MASK lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang
subnetting akan berkisar di empat masalah yaitu:

PERHITUNGAN
SUBNETTING 1.
1. Perhitungan
Perhitungan Subnetting
Subnetting pada
pada Class
Class A
A

CONTOH KASUS Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti
11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
a. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
b. Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host
c. Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
d. Alamat host dan broadcast yang valid?
SUBNETTING 2.
2. Perhitungan
Perhitungan Subnetting
Subnetting pada
pada Class
Class B
B

Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti


SUBNET MASK 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Penghitungan:
PERHITUNGAN a. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalahbanyaknyabinari 1 pada 2 oktetterakhir.
SUBNETTING JadiJumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
b. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalahadalahkebalikandari x
yaitubanyaknyabinari 0 pada 2 oktetterakhir. Jadijumlah host per subnet adalah
CONTOH KASUS 214 – 2 = 16.382 host
c. Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnyaadalah 64 + 64 = 128, dan
128+64=192. Jadi subnet lengkapnyaadalah 0, 64, 128, 192.
d. Alamat host dan broadcast yang valid?
SUBNETTING 3.
3. Perhitungan
Perhitungan Subnetting
Subnetting pada
pada Class
Class C
C

Analisa: 192.168.1.0 berartikelas C dengan Subnet Mask /26 berarti


SUBNET MASK 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penghitungan:
a. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2
PERHITUNGAN oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelasA). Jadi Jumlah Subnet adalah
SUBNETTING 22 = 4 subnet
b. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0
pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
CONTOH KASUS c. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64
+ 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
d. Alamat Host- Broadcast.
Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya
ditulis dengan 192.168.1.2/24 artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask
255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit
subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah:
11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan
CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh
IEFT.
Diketahui sebuah IP address adalah d. Scope IP Address
SUBNETTING 192.168.1.2/28 0, 16, 32, 48, 64, 80, 96, …240
Tentukan : a. Jumlah nilai subnet • Network 1
192.168.1.0/28
mask
SUBNET MASK 192.168.1.1 – 192.168.1.14
b. Jumlah host 192.168.1.15 (broadcast)
c. Jumlah subnet/network • Network 2
PERHITUNGAN d. Scope ip address 192.168.1.16/28
SUBNETTING Jawab 192.168.1.17 – 192.168.1.30
a. Jumlah nilai Subnet Mask 192.168.1.31 (broadcast)
28 = 8 + 8 + 8 + 4 • Network 3
CONTOH KASUS 255.255.255.xxx (kelas C) 192.168.1.32/28
128 + 64 + 32 +16+0+0+0+0 = 240 192.168.1.33 – 192.168.1.46
192.168.1.47 (broadcast)
Subnet Mask >> 255.255.255.240
• Network 4
b. Jumlah host 192.168.1.48/28
1 1 1 1 0 0 0 0 (n = 4) 192.168.1.49 – 192.168.1.62
(2n)-2 = (24) – 2 = 16 – 2 = 14 host 192.168.1.63 (broadcast)
Jumlah Host = 14 host • Network 5
c. Jumlah Subnet / network 192.168.1.64/28
Rumus >> 24 = 16 192.168.1.65 – 192.168.1.78
192.168.1.79 (broadcast)
SUBNETTING KESIMPULAN
KESIMPULAN

Subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih
SUBNET MASK kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan
Network ID baru.
PERHITUNGAN
SUBNETTING

CONTOH KASUS

Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu
kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan
host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan
luar.
TERIMAKASIH

ADA PERTANYAAN ???

TEORI

Anda mungkin juga menyukai