Praktikan mampu menghitung secara efisien kebutuhan IP dalam suatu rancangan jaringan
PC (Personal Komputer)
3. Teori
Subnetting adalah teknik yang umum digunakan di Internet untuk mengefisienkan alokasi
alamat IP di dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan alamat IP. Jadi,
subnetting berfungsi untuk pengefisiensi penggunaan IP dalam jaringan besar ke dalam jaringan
yang lebih kecil. Alamat IP penting untuk dibagi-bagi karena persediaan IP address saat ini terbatas.
Teknik ini biasa digunakan oleh administrasi jaringan untuk memecah jaringan yang besar menjadi
beberapa jaringan yang lebih kecil.
IP versi 4
Alamat IP versi 4 (IPv4) terdiri dari bilangan biner 32 bit yang dibagi kedalam 4 oktet, dan dituliskan
dalam format 4 kelompok bilangan desimal. Alamat IPv4 dibagi kedalam dua buah bagian, yakni:
1. Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus
untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada.
2. Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk
mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang
berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau
255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen jaringan di mana ia berada.
Kelas
Alamat IP
Kelas A
Kelas B
128-191
10xxxxxx
Kelas C
192-223
110xxxxx
Kelas D
224-239
1110xxxx
Kelas E
240-255
1111xxxx
11111111.00000000.00000000.00000000 255.0.0.0
Kelas B
11111111.11111111.00000000.00000000 255.255.0.0
Kelas C
11111111.11111111.11111111.00000000 255.255.255.0
Network Address berfungsi untuk mengenali suatu network pada jaringan internet.
Network address merupakan ip address pertama dalam setiap subnet. Broadcast address
digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada
pada suatu network. Broadcast address merupakan ip address terakhir dalam setiap subnet.
Contoh:
Network Address (NetID)
: 192.168.64.0
Broadcast Address
: 192.168.64.255
Beberapa bit dari bagian host dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian network.
CIDR
Classless Inter-Domain Routing (disingkat menjadi CIDR) adalah sebuah cara alternatif
untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A,
kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. Tabel berikut adalah Nilai
Subnet Mask dengan Nilai CIDR.
Tabel 3 Subnet Mask vs Nilai CIDR
Subnet Mask
Nilai CIDR
Subnet Mask
Nilai CIDR
Subnet Mask
Nilai CIDR
255.0.0.0
/8
255.255.0.0
/16
255.255.255.0
/24
255.128.0.0
/9
255.255.128.0
/17
255.255.255.128
/25
255.192.0.0
/10
255.255.192.0
/18
255.255.255.192
/26
255.224.0.0
/11
255.255.224.0
/19
255.255.255.224
/27
255.240.0.0
/12
255.255.240.0
/20
255.255.255.240
/28
255.248.0.0
/13
255.255.248.0
/21
255.255.255.248
/29
255.252.0.0
/14
255.255.252.0
/22
255.255.255.252
/30
255.254.0.0
/15
255.255.254.0
/23
255.255.255.254
/31
4. Praktikum
a. Perhitungan Subnetting 1
Subnetmask dapat dilihat pada Tabel 3 atau dengan menghitung jumlah bit pada bagian
network.
Jumlah bit bagian network yaitu 26, maka :
11111111. 11111111. 11111111.11000000 = 255.255.255.192
Jumlah Subnet:
Jumlah bit 1 pada oktet terakhir adalah 2. Maka jumlah subnet dapat dihitung dengan cara
2x. X adalah banyaknya biner 1 pada oktet terakhir subnet mask.
Jadi jumlah subnet adalah 22 = 4 subnet.
Alamat host-broadcast
Subnet
Network ID
IP Address Host
Broadcast ID
Subnet mask
192.168.1.0
192.168.1.1 - 192.168.1.62
192.168.1.63
255.255.255.192
192.168.1.64
192.168.1.65 - 192.168.1.126
192.168.1.127
255.255.255.192
192.168.1.128
192.168.1.129 - 192.168.1.190
192.168.1.191
255.255.255.192
192.168.1.192
192.168.1.192 - 192.168.1.254
192.168.1.255
255.255.255.192
Lakukan simulasi hasil perhitungan Subnetting 1 dengan packet tracer. Lakukan dengan
topologi client server dan DHCP.
c. Perhitungan Subnetting 2
Contoh :
Sebuah network terdiri dari 20 host, akan dibuat 4 subnet. Tiap subnet masing-masing
5 host. Jika diberikan IP 192.168.30.0/24, tentukan subnet mask, blok subnet dan alamat hostbroadcast yang valid tiap subnet!
Penyelesaian:
Tentukan jumlah host yang dibutuhkan.
Jumlah host per subnet + 1 NetID + 1 broadcast = 5 + 2 = 7. Jadi dibutuhkan minimal 7
host per subnet.
Tentukan jumlah bit yang dibutuhkan untuk 7 host, yaitu dengan cara 2y.
Dimana y = jumlah bit. Jadi 2y <= 7
y = 3.
23 = 8 host.
Jadi, jumlah host/subnet menjadi 8 host yang memenuhi untuk 7 host yang dibutuhkan.
Tentukan subnet mask.
32 bits 3 bits = 29 bits.
Lihat pada tabel subnet untuk subnet mask = 29 bits.
Jadi subnet mask = 255.255.255.248
Tentukan blok subnet.
Blok subnet = 256 248 = 8. Jadi lengkapnya adalah 0, 8, 16, 24, 32, ... 248.
Subnet ke-1:
Network ID
: 192.168.30.0
: 192.168.30.7
Subnet mask
: 255.255.255.248
Subnet ke-2:
Network ID
: 192.168.30.8
: 192.168.30.15
Subnet mask
: 255.255.255.248
Lakukan simulasi hasil perhitungan Subnetting 2 dengan packet tracer untuk setiap
subnet dengan 5 end-user serta switch/hub.
PC
IP
Subnet Mask
192.168.30.1
255.255.255.248
192.168.30.2
255.255.255.248
192.168.30.3
255.255.255.248
192.168.30.4
255.255.255.248
192.168.30.5
255.255.255.248
5. Tugas
Lakukan instruksi Tambahan yang diberikan oleh asisten laboratorium pada saat kegiatan
praktikum !