Anda di halaman 1dari 26

1.

TUJUAN a. b. c. d. e. Mampu melakukan konfiguasi IP Address di komputer jaringan Memahami konsep alokasi IP Publik dengan metode Classless Addressing (CIDR) Memahami konsep subnetting Memahami konsep teknik penggunaan subnet mask Dapat melakukan teknik subnetting menggunakan metode VLSM

2.

SKENARIO PRAKTIKUM Uji coba teknik subnetting dengan konsep CIDR

3.

DASAR TEORI Pengertian Subnetting Apa sebenarnya yang dimaksud dengan Subneting kenapa hal tersebut harus dilakukan? Kita bisa menjawab hal tersebut dengan menganalogikan hal tersebut pada suatu Jalan Misalnya Jalan Gejayan, terdiri dari beberapa rumah dan rumah, sebanyak 110 rumah dengan ketua RT no 10 yang mempunyai tugas memberikan informasi pada masing masing rumah perkara itu informasi apapun digang Bayu Jalan Gejayan. Semakin banyaknya rumah disuatu jalan menimbulkan permasalahan keruwetan dan kemacetan bila kita ingin masuk kedalamnya. Maka dari pada itu kita harus membagi rumah rumah yang banyak tadi menjadi gang gang kecil yang terdiri dari beberapa rumah agar tidak terjadi keruwetan atau kemacetan dalam mengakses gang- gang tersebut sehingga terjadi pengaturan lagi, rumah rumah yang banyak tadi di beri nomor nomor baru dan setiap gang mempunyai ketua RT masing masing. Jadilah denah wilayah baru. Itu lah yang disebut konsep subneting secara analogi.

Subneting adalah suatu metode yang digunakan untuk memperbanyak ID Network yang telah dimiliki atau dibuat. Jadi dari pengertian diatas kita dapat mengetahui fungsi subneting adalah memecah satu buah networ menjadi sub sub

network kecil. Contoh bahwa kenapa subneting itu sangat diperlukan adalah sebagai berikut.

Modul Teknik Jaringan Komputer 2013

@boediehan

Contoh kasus sebuah perusahaan besar mempunyai IP kelas C 192.168.0.0. Dengan IP tersebut maka akan didapatkan 254 (28 -2) IP address yang dapat kita pasang yang terhubung kejaringan diperusahaan tersebut. Terdapat suatu masalah pada perusahaan tersebut adalah bagaimana mengelola sebuah jaringan yang terdiri lebih dari 254 komputer. Tentunya tidak kita menempatkan komputer sebanyak itu pada satu tempat atau lokasi tertentu. Jika pada perusahaan tadi menggunakan 100 komputer maka akan tersisa 154 IP address tidak terpakai bagaimana agar IP address yang tidak terpakai tadi tidak sia maka hal tersebut dapat disiasati dengan konsep subneting tadi. Oleh karena itu konsep sangat berguna jika terjadi hal hal tersebut pada sebuh instansi yang terkait dengan kebutuhan jaringan komputer saat ini.

Cara perhitungan subneting: Perhitungan IP address umumnya 192.168.1.2 namun ada kalanya juga ditulis sebagai seperti contoh berikut 192.168.1.2/24. Kenapa bisa seperti itu? Itu apa artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0 maksudnya /24 itu adalah perhitungan bahwa 24 bit diselubung biner 1. Atau dengan kata lain

subnet masknya adalah 11111111.11111111.11111111.00000000. Subnet mask yang biasa dipakai untuk subnetting. Subnet Mask 255.128.0.0 255.192.0.0 255.224.0.0 255.240.0.0 255.248.0.0 255.252.0.0 255.254.0.0 255.255.0.0 255.255.128.0 255.255.192.0 255.255.224.0 Nilai CIDR /9 /10 /11 /12 /13 /14 /15 /16 /17 /18 /19 Subnet Mask 255.255.240.0 255.255.248.0 255.255.252.0 255.255.254.0 255.255.255.0 255.255.255.128 255.255.255.192 255.255.255.224 255.255.255.240 255.255.255.248 255.255.255.252 Nilai CIDR /20 /21 /22 /23 /24 /25 /26 /27 /28 /29 /30

Modul Teknik Jaringan Komputer 2013

@boediehan

Contoh Subneting pada IP addres kelas C sebagai berikut: Network Address 192.168.1.0/26 ? Analisa : 192.168.1.2/26 berarti kelas C dengan subnet mask/26 berarti 11111111.11111111.11111111.110000000 (255.255.255.192). Pada perhitungan ini kita akan fokus pada 4 hal yaitu : 1) Jumlah subnet 2) Jumlah host persubnet 3) Block subnet 4) Alamat host dan broadcast yang valid Jawaban : 1. Jumlah subnet Jumlah subnet = 2x . x berarti bahwa banyaknya binari 1 pada pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B dan 3 oktet terakhir untuk kelas C) Jumlah subnet 22 = 4 subnet 2. Jumlah host persubnet Rumusnya adalah = 2y 2 y disini berarti y adalah kebalikan dari x maksudnya banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet . Jadi jumlah host persubnetnya adalah : 26 - 2 = 64 host 3. Block subnet Rumusnya = 256 192 (nilai oktet terakhir pada subnet mask) = 64. Subnet berikutnya yaitu 64+64=128, 128+64=192 jadi jumlah lengkapnya adalah 0,128,192. 4. Alamat host dan broadcast yang valid Agar menghitungnya dapat lebih mudah efesien kita dapat membuat tabel perhitunganya sebagai berikut : Sebagai catatan host pertama adalah 1 angka setelah subnet dan angka dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.

Modul Teknik Jaringan Komputer 2013

@boediehan

Subnet Host Pertama Host Terakhir Broadcast

192.168.1.0 192.168.1.1 192.168.1.62 192.168.1.63

192.168.1.64 192.168.1.65

192.168.1.128 192.168.1.129

192.168.1.192 192.168.1.193 192.168.1.254 192.168.1.255

192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.127 192.168.1.191

Langkah diatas adalah bagaimana cara kita memahami bagaimana konsep perhitungan IP address kelas C. dan untuk menyelesaikan perhitungan Kelas B dan A dapat dilakukan dengan teknik yang sama. Teknik Penggunaan Subnet Mask Subnet Mask adalah istilah dalam teknik jaringan yang mengacu pada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID,

menunjukan letak suatu host, apakah berada dijaringan lokal atau luar. Penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai sebuah address mask sebagai sebuah address mask nilai 32 bit yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier didalam sebuah IP address. Semua bit yang akan dituju oleh network identifier diset ke nilai 1. Semua bit yang akan di tuju agar dapat digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0

Ada 2 metode yang dapat digunakan untuk mempresentasikan subnet mask yaitu: Metode desimal bertitik Metode panjang prefix jaringan

Metode Desimal bertitik Suatu metode yang menggunakan subnet mask yang biasanya diekspresikan didalam notasi desimal bertitik (doted deciamal notation). Setelah semua bit diset sebagai bagian dari network identifier dan host identifier, hasil nilai 32 bit tadi akan

dikonversikan kenotasi desimal bertitik.catatan: meskipun dipresenetasikan dengan notasi bertitik perlu diketahui bahwa subnet mask bukanlah sebuah alamat IP. Subnet mask default dibuat berdasarkan kelas kelas IP address dan digunakan didalam jaringan TCP/IP yang tidak lagi dibagi ke dalam beberapa subnet.
Modul Teknik Jaringan Komputer 2013

@boediehan

Metode Panjang prefix jaringan

Modul Teknik Jaringan Komputer 2013

@boediehan

Biasanya kita menemui kasus untuk memilih

bit bit network identifier

didalam sebuah bentuk yang berdekatan dari bit bit ordo tinggi, maka ada cara yang digunakan untuk mempresentasikan sebuah subnet mask yaitu dengan menggunakan bit yang mendefinisikan network identifier sebagai sebuah network prefix dengan menggunakan notasi identifier sebagai sebuah network prefix. Notasi network prefix juga dikenal dengan sebutan notasi Classes inter Domain Routing(CIDR).

Contoh: Network identifier kelas B dari 138.96.0.0 yang memiliki subnet mask 255.255.255.0 dapat notasikan kedalam prefix length 138.96.0.0/16.Karena semua host yang berada dalam jaringan sama sama menggunakkan network identifier yang sama, maka semua host didalam harus menggunakaan network identifier yang sama pula. Sebagai contoh permisalan notasi 138.23.0.0/16 tidak sama dengan notasi 138.23.0.0/24 dan kedua jaringan tersebut tidak sama alamat Ipnya. Sehingga kedua notasi tadi terkoneksi. Network identifier 138.23.0.0/16 memiliki range alamat IP memiliki range alamat IP valid mulai dari 138.23.0.1 138.23.0.254. valid dari

138.23.0.1. hingga 138.23.255.254; sedangkan network identifier 138.23.0.0/24; hanya

Virtual Length Subnet Mask Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda dengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnet mask, jika menggunakan CIDR dimana suatu Network ID hanya memiliki satu subnet mask saja, perbedaan yang mendasar disini juga adalah terletak pada pembagian blok, pembagian blok VLSM bebas dan hanya dilakukan oleh si pemilik Network Address yang telah diberikan kepadanya atau dengan kata lainsebagai IP address local dan IP Address ini tidak dikenal dalam jaringan Internet, namun tetap dapat melakukan koneksi kedalam jaringan Internet, hal ini terjadi dikarenakan Address berkelas. jaringan Internet hanya mengenal IP

Dalam penerapan IP Address menggunakan metode VLSM agar tetap dapat berkomunikasi kedalam jaringan Internet sebaiknya pengelolaan network-nya dapat memenuhi persyaratan ; routing protocol yang digunakan harus mampu membawa
Modul Teknik Jaringan Komputer 2013

@boediehan

informasi mengenai notasi prefix untuk setiap rute broadcast-nya (routing protocol: RIP, IGRP, EIGRP, OSPF dan lainnya, bahan bacaan lanjut protocol routing: CNAP 1-2), semua perangkat router yang digunakan dalam jaringan harus mendukung metode VLSM yang menggunakan algoritma penerus paket informasi. Tahapan perihitungan menggunakan VLSM IP Address yang ada dihit ung menggunakan CIDR selanjutnya baru dipecah kembali menggunakan VLSM, sebagai contoh: 130.20.0.0/20

Kita hitung jumlah subnet terlebih dahulu menggunakan CIDR, maka didapat 11111111.11111111. 11110000.00000000 = /20

Jumlah angka binary 1 pada 2 oktat terakhir subnet adalah 4 maka Jumlah subnet = (2x) = 24 = 16 Maka blok tiap subnet-nya adalah : Blok subnet ke 1 = 130.20.0.0/20 Blok subnet ke 2 = 130.20.16.0/20 Blok subnet ke 3 = 130.20.32.0/20 Dst sampai dengan Blok subnet ke 16 = 130.20.240.0/20 Selanjutnya kita ambil nilai blok ke 3 dari hasil CIDR yaitu 130.20.32.0 kemudian : Kita pecah menjadi 16 blok subnet, dimana nilai 16 diambil dari hasil perhitungan subnet pertama yaitu /20 = (2x) = 24 = 16 Selanjutnya nilai subnet di ubah tergantung kebutuhan untuk pembahasan ini kita gunakan /24, maka didapat 130.20.32.0/24 kemudian diperbanyak menjadi 16 blok lagi sehingga didapat 16 blok baru yaitu: Blok subnet VLSM 1-1=130.20.32.0/24 Blok subnet VLSM 1=130.20.33.0/24 Blok subnet VLSM 1-3=130.20.34.0/24 Blok subnet VLSM 14=130.20.35.0/24 Dst sampai dengan Blok subnet VLSM 116=130.20.47/24

Modul Teknik Jaringan Komputer 2013

@boediehan

Selanjutnya kita ambil kembali nilai ke1 dari blok subnet VLSM 1-1 yaitu 130.20.32.0 kemudian kita pecah menjadi 16:2 = 8 blok subnet lagi, namun oktat ke 4 pada Network ID yang kita ubah juga menjadi 8 blok kelipatan dari 32 sehingga didapat :

B. subnet VLSM 2-1=130.20.32.0/27 B. subnet VLSM 2-2=130.20.32.32/27 B. subnet VLSM 2-3=130.20.33.64/27 B. subnet VLSM 2-4=130.20.34.96/27 B. s. VLSM 2-5=130.20.35.128/27 B. s. VLSM 2-6=130.20.36.160/27 B. s. VLSM 2-1=130.20.37.192/27 B. s. VLSM 2-1=130.20.38.224/27

Metode VLSM hampir serupa dengan CIDR hanya blok subnet hasil daro CIDR dapat kita bagi lagi menjadi sejumlah Blok subnet dan blok IP address yang lebih banyak dan lebih kecil lagi. Variable Length Subnet Mask (VLSM) juga dapat diartikan sebagai teknologi kunci pada jaringan skala besar. Mastering konsep VLSM tidak mudah, namun VLSM adalah sangat penting dan bermanfaat untuk merancang jaringan.

Manfaat dari VLSM adalah Efisien menggunakan alamat IP: alamat IP yang dialokasikan sesuai dengan kebutuhan ruang host setiap subnet. VLSM mendukung hirarkis menangani desain sehingga dapat secara efektif mendukung rute agregasi, juga disebut route summarization. Yang terakhir dapat berhasil mengurangi jumlah rute di routing table oleh berbagai jaringan subnets dalam satu ringkasan alamat. Misalnya subnets 192.168.10.0/24, 192.168.11.0/24 dan 192.168.12.0/24 semua akan dapat diringkas menjadi 192.168.8.0/21.

4.

ALAT DAN BAHAN a. Software simulasi jaringan Cisco Packet Tracer 5.3

Modul Teknik Jaringan Komputer 2013

@boediehan

5.

LANGKAH KERJA 1) Buatlah sebuah jaringan lokal minimal 10 buah komputer yang tersambung pada sebuah switch. Kemudian setting IP Address 5 buah komputer dengan network 192.168.1.0 dan 5 buah komputer yang lain dengan network 192.168.1.128. bagaimana hasilnya? Buatlah simulasi pada packet tracert dimana per subnetwork-nya diwakili oleh 5 buah komputer!

Perhitungan Subnetting : Jumlah Subnet Blok Subnet : 21 = 2 : 256 128 = 128 Jumlah Host per-subnet : 27 2 = 128 Alamat host dan broadcast yang valid : Subnet Host Pertama Host Terakhir Broadcast 192.168.1.0 192.168.1.1 192.168.1.126 192.168.1.127 192.168.1.128 192.168.1.129 192.168.1.255 192.168.1.256

Langkah Kerja : Jalankan aplikasi Cisco Packet Tracert 5.3 Pada pojok kiri bawah kita akan menemukan berbagai icon untuk membuat simulasi jaringan pada Packet Tracert, klik Icon End Device.

Akan muncul beberapa pilihan devices yang dapat kita gunakan, klik icon PC-PT kemudian drag and drop pada lembar kerja.

Modul Teknik Jaringan Komputer 2013

@boediehan

1 0

Buatlah sebanyak 10 buah PC dan pisahkan menjadi 2 kelompok yang masingmasing terdiri dari 5 buah PC. Disini kita akan membuat 2 buah kelompok network.

Kemudian kita beralih kembali ke menu icon pada pojok kiri bawah dan pilihlah Switches untuk membuat sebuah switch yang nantinya berfungsi menghubungkan tiap devices PC. untuk

Pilihlah model switch yang akan digunakan, disini kita akan memilih model switch 2950-24. Klik kemudian drag and drop ke lembar kerja.

Hubungkan tiap PC dengan Switch agar masing-masing PC dapat saling terkoneksi dengan menggunakan kabel straight. Pada menu icon pilih Connections dan pilih kabel Copper Straight-Through. Pada saat akan menghubungkan gunakan port fastEthernet pada PC dan Switch.

Modul Teknik Jaringan Komputer 2013

@boediehan

10

Untuk mengkonfigurasi ip address, klik pada PC kemudian pilih tab menu Desktop dan pilih IP Configuration

Untuk mengkonfigurasi IP Address secara manual pilihlah Static kemudian inputkan IP address dan Subnet Mask sesuai dengan hasil perhitungan subnetting yang telah kita lakukan sebelumnya. Dimana untuk PC0 PC4 kita akan memberikan IP Address dengan rentang 192.168.1.1 192.168.1.126 dengan subnet mask 255.255.255.128 sedangkan IP address PC5 PC9 adalah 192.168.1.129 192.168.1.255 dengan subnet mask 255.255.255.128

Pengecekan Koneksi Jaringan : Pengecekan koneksi jaringan dengan perintah PING dari PC0 ke PC1 dalam subnetwork yang sama.
Modul Teknik Jaringan Komputer 2013

@boediehan

11

Klik pada PC0 kemudian pilih tab menu Desktop dan pilih Command Prompt

Kemudian lakukan perintah ping ke ip address PC4. Terlihat bahwa antara PC0 dan PC4 telah saling terkoneksi dengan baik ditandai dengan hasil tampilan Reply.

Setelah itu, kita akan melakukan pengecekan koneksi dari PC0 ke PC9 yaitu jaringan dalam subnetwork yang berbeda

Modul Teknik Jaringan Komputer 2013

@boediehan

12

Kemudian lakukan perintah ping ke ip address PC9. Terlihat bahwa antara PC0 dan PC5 tidak saling terkoneksi yang ditandai dengan hasil tampilan RTO.

2) Jika pada point a subnet class C dibagi menjadi 2 subnetwork maka sekarang diskusikan jika subnet class C dibagi menjadi 32 subnetwok. Hitunglah berapa subnet, host pertama, host terakhir, dan broadcast id dari network berikut ini 192.168.200.0. Buatlah simulasi pada packet tracert dimana per subnetwork-nya diwakili oleh 5 buah komputer!

Perhitungan Subnetting : Jumlah Subnet : 25 = 32 : 256 248 = 8 Jumlah Host per-subnet : 23 2 = 6 Blok Subnet Alamat host dan broadcast yang valid :
Subnet Host Pertama Host Terakhir
Modul Teknik Jaringan Komputer 2013

192.168.200.0 192.168.200.1 192.168.200.6

192.168.200.8 192.168.200.9 192.168.200.14

192.168.200.16 192.168.200.17 192.168.200.22 @boediehan 13

Broadcast

192.168.200.7

192.168.200.15

192.168.200.23

Subnet Host Pertama Host Terakhir Broadcast

192.168.200.24 192.168.200.25 192.168.200.30 192.168.200.31

.... .... .... ....

192.168.200.248 192.168.200.249 192.168.200.255 192.168.200.256

Langkah Kerja : Jalankan aplikasi Cisco Packet Tracert 5.3 Pada pojok kiri bawah kita akan menemukan berbagai icon untuk membuat simulasi jaringan pada Packet Tracert, klik Icon End Device.

Akan muncul beberapa pilihan devices yang dapat kita gunakan, klik icon PC-PT kemudian drag and drop pada lembar kerja.

Buatlah sebanyak 20 buah PC dan pisahkan menjadi 4 kelompok yang masingmasing terdiri dari 5 buah PC. Disini kita akan membuat 4 buah kelompok network.

Modul Teknik Jaringan Komputer 2013

@boediehan

14

Kemudian kita beralih kembali ke menu icon pada pojok kiri bawah dan pilihlah Switches untuk membuat sebuah switch yang nantinya berfungsi untuk menghubungkan tiap devices PC.

Pilihlah model switch yang akan digunakan, disini kita akan memilih model switch 2950-24. Klik kemudian drag and drop ke lembar kerja.

Hubungkan tiap PC dengan Switch agar masing-masing PC dapat saling terkoneksi dengan menggunakan kabel straight. Pada menu icon pilih Connections dan pilih kabel Copper Straight-Through. Pada saat akan menghubungkan gunakan port fastEthernet pada PC dan Switch.

Untuk mengkonfigurasi ip address, klik pada PC kemudian pilih tab menu Desktop dan pilih IP Configuration

Modul Teknik Jaringan Komputer 2013

@boediehan

15

Untuk mengkonfigurasi IP Address secara manual pilihlah Static kemudian inputkan IP address dan Subnet Mask sesuai dengan hasil perhitungan subnetting yang telah kita lakukan sebelumnya. Dimana untuk PC0 PC4 kita akan memberikan IP Address dengan rentang 192.168.200.1 192.168.1.6 dengan subnet mask 255.255.255.248, untuk PC5 PC9 adalah 192.168.200.9 192.168.200.14 dengan subnet mask 255.255.255.248, untuk PC10 PC14 adalah 192.168.200.17 192.168.200.22 subnet mask 255.255.255.248, dan kelompok terakhir PC15 - PC19 adalah 192.168.200.25 192.168.200.30 subnet mask 255.255.255.248

Pengecekan Koneksi Jaringan : Pengecekan koneksi jaringan dengan perintah PING dari PC0 ke PC1 dalam subnetwork yang sama.

Klik pada PC0 kemudian pilih tab menu Desktop dan pilih Command Prompt
Modul Teknik Jaringan Komputer 2013

@boediehan

16

Kemudian lakukan perintah ping ke ip address PC1. Terlihat bahwa antara PC0 dan PC1 telah saling terkoneksi dengan baik ditandai dengan hasil tampilan Reply.

Setelah itu, kita akan melakukan pengecekan koneksi dari PC0 ke PC5 yaitu jaringan dalam subnetwork yang berbeda

Kemudian lakukan perintah ping ke ip address PC5. Terlihat bahwa antara PC0 dan PC5 tidak saling terkoneksi yang ditandai dengan hasil tampilan RTO.

Modul Teknik Jaringan Komputer 2013

@boediehan

17

3) Buatlah contoh teknik subnetting pada ip address class A dimana jumlah maksimum host-nya adalah 1022 dan subnetting pada ip address class B dimana maksimum hostnya adalah 510 host lengkap dengan perhitungan subnet, host perama, host terakhir, dan broadcast-id. Buatlah simulasi pada packet tracert dimana per subnetwork-nya diwakili oleh 5 buah komputer!

Perhitungan Subnetting : Kelas A dengan maksimum host 1022 Network Subnet Mask Jumlah Subnet Jumlah Host per-subnet Blok Subnet : 10.0.0.0 / 22 : 255.255.252.0 : 214 = 16384 subnet : 210 2 = 1022 hosts : 256 252 = 4

Alamat host dan broadcast yang valid

Subnet Host Pertama

10.0.0.0 10.0.0.1

10.4.0.0 10.4.0.1 10.4.255.254 10.4.255.255

10.8.0.0 10.8.0.1 10.8.255.254 10.8.255.255

Host Terakhir 10.0.255.254 Broadcast 10.0.255.255

Subnet Host Pertama

10.244.0.0 10.244.0.1

10.248.0.0 10.248.0.1

10.252.0.0 10.252.0.1

Host Terakhir 10.244.255.254 10.248.255.254 10.255.255.254 Broadcast 10.244.255.255 10.248.255.255 10.255.255.255

Modul Teknik Jaringan Komputer 2013

@boediehan

18

Kelas B dengan maksimum host 510 Network Subnet Mask Jumlah Subnet Jumlah Host per-subnet Blok Subnet : 172.16.0.0 / 23 : 255.255.254.0 : 27 = 128 subnet : 29 2 = 510 hosts : 256 254 = 2

Alamat host dan broadcast yang valid Subnet Host Pertama 172.16.0.0 172.16.0.1 172.16.2.1 172.16.2.1 172.16.3.254 172.16.3.255 172.16.4.1 172.16.4.1 172.16.5.254 172.16.5.255

Host Terakhir 172.16.1.254 Broadcast 172.16.1.255

Subnet Host Pertama

172.16.6.0 172.16.6.1

.... .... .... ....

172.16.254.1 172.16.254.1 172.16.255.254 172.16.255.255

Host Terakhir 172.16.7.254 Broadcast 172.16.7.255

Langkah Kerja : Jalankan aplikasi Cisco Packet Tracert 5.3 Pada pojok kiri bawah kita akan menemukan berbagai icon untuk membuat simulasi jaringan pada Packet Tracert, klik Icon End Device.

Akan muncul beberapa pilihan devices yang dapat kita gunakan, klik icon PC-PT kemudian drag and drop pada lembar kerja.

Buatlah sebanyak 10 buah PC dan pisahkan menjadi 2 kelompok yang masingmasing terdiri dari 5 buah PC. Disini kita akan membuat 2 buah kelompok
Modul Teknik Jaringan Komputer 2013

@boediehan

19

network.dengan kelompok pertama menggunakan ip kelas A dan kelompok 2 menggunakan ip kelas B.

Kemudian kita beralih kembali ke menu icon pada pojok kiri bawah dan pilihlah Switches untuk membuat sebuah switch yang nantinya berfungsi menghubungkan tiap devices PC. untuk

Pilihlah model switch yang akan digunakan, disini kita akan memilih model switch 2950-24. Klik kemudian drag and drop ke lembar kerja.

Hubungkan tiap PC dengan Switch agar masing-masing PC dapat saling terkoneksi dengan menggunakan kabel straight. Pada menu icon pilih Connections dan pilih kabel Copper Straight-Through. Pada saat akan menghubungkan gunakan port fastEthernet pada PC dan Switch.

Modul Teknik Jaringan Komputer 2013

@boediehan

20

Untuk mengkonfigurasi ip address, klik pada PC kemudian pilih tab menu Desktop dan pilih IP Configuration

Untuk mengkonfigurasi IP Address secara manual pilihlah Static kemudian inputkan IP address dan Subnet Mask sesuai dengan hasil perhitungan subnetting yang telah kita lakukan sebelumnya. Dimana untuk PC0 PC4 kita akan memberikan IP Address kelas A dengan subnet mask 255.255.252.0 sedangkan IP address PC5 PC9 menggunakan kelas B dengan subnet mask 255.255.254.0

Modul Teknik Jaringan Komputer 2013

@boediehan

21

Pengecekan Koneksi Jaringan : Pengecekan koneksi jaringan dengan perintah PING dari PC0 ke PC1 dalam network yang sama menggunakan kelas A.

Klik pada PC0 kemudian pilih tab menu Desktop dan pilih Command Prompt

Kemudian lakukan perintah ping ke ip address PC4. Terlihat bahwa antara PC0 dan PC4 telah saling terkoneksi dengan baik ditandai dengan hasil tampilan Reply.

Setelah itu, kita akan melakukan pengecekan koneksi dari PC5 ke PC9 yaitu dalam network yang sama dan menggunakan ip kelas B

Modul Teknik Jaringan Komputer 2013

@boediehan

22

Kemudian lakukan perintah ping ke ip address PC5. Terlihat bahwa antara PC5 dan PC9 telah saling terkoneksi dengan baik ditandai dengan hasil tampilan Reply.

Setelah itu, kita akan melakukan pengecekan koneksi dari PC0 ke PC9 yaitu dalam jaringan dan kelas yang berbeda.

Modul Teknik Jaringan Komputer 2013

@boediehan

23

Kemudian lakukan perintah ping ke ip address PC9. Terlihat bahwa antara PC0 dan PC5 tidak saling terkoneksi yang ditandai dengan hasil tampilan RTO.

6.

PERMASALAHAN DAN TROUBLESHOOTING Permasalahan : Pada percobaan pertama saat PC0 melakukan test koneksi dengan perintah PING ke PC4 yang dalam hal ini adalah satu subnetwork maka hasil yang ditampilkan adalah reply tetapi saat PC0 melakukan PING ke PC9 maka hasil yang didapat adalah RTO (Request Time Out), hal ini juga terjadi pada percobaan kedua dan ketiga dimana pada percobaan ketiga mengkoneksikan 2 kelas yang berbeda. Troubleshooting : Setiap host hanya dapat saling berkoneksi dalam subnetwork yang sama tetapi tidak dapat melakukan hubungan ke luar walaupun masih dalam network yang sama, hal itu dikarenakan untuk meningkatkan fungsi dari security agar subnetwork lain tidak akan bisa mengakses. Lalu bagaimana agar suatu subnetwork dapat terkoneksi dengan subnetwork atau bahkan netwok lain? Maka dibutuhkan sebuah router untuk menjembatani antar network atau subnetwork tersebut agar dapat saling terkoneksi karena fungsi dari router itu sendiri adalah menstranmisikan informasi dari satu jaringan ke jaringan lain.

7.

KESIMPULAN IP address dibuat untuk dapat mempermudah pengaturan dalam pengalamatan pada

perangkat keras jaringan komputer sehingga dari pada itu dari praktek sebelumnya terdapat keterkaitan tentang pentingnya sebuah alamat IP. Subnet mask terdiri dari 3 kelas yaitu kelas A kelas B kelas C yang masing memiliki konfigurasi masing masing dalam pengguanaan teknik menghitung subnet masknya. Jadi dari ketiga kelas tersebut
Modul Teknik Jaringan Komputer 2013

@boediehan

24

kita dapat menentukan kelas yang mana yang akan kita gunakan jika kita dihadapkan pada permasalahan dalam efesiensi penggunaan IP address dengan memanfaatkan teknik subnet mask. Dan dari praktek ini juga kita dapat memahami bagaimana cara

penghitungan dari ketiga kelas tersebut. Dalam trobelshootingnya kita dapat mengambil garis besar bahasa permasalahan tentang subneting berkisar pada jumlah subnet, jumlah host persubnet, block subnet dan alamat host broadcast. Yang terakhir dari praktek ini kita dapat memahami bahwa VLSM merupakan suatu methode pengembangan dalam memberikan suatu network address lebih dari satu subnet mask.

8.

DAFTAR PUSTAKA
http://romisatriawahono.net/2006/02/10/memahami-konsep-subnetting-dengan-mudah/ http://romisatriawahono.net/?p=115

http://www.catatanteknisi.com/2011/05/pengertian-cara-kerja-router.html http://aco-montoya.blogspot.com/

@boediehan
Modul Teknik Jaringan Komputer 2013

25

Modul Teknik Jaringan Komputer 2013

@boediehan

26

Anda mungkin juga menyukai