Disusun oleh : 1. 2. 3. 4. Hanum Rosidah Lila Wijayanti Saputri Siti Mahmudah Anjar Rokhmi 11520241010 11520241012 11520241013 11520241014
2.Dasar Teori
a. Subnetting Subnetting adalah pembagian suatu kelompok alamat IP menjadi beberapa network ID lain dengan jumlah anggota jaringan yang lebih kecil,yang disebut subnet (subnetwork).Dengan subnetting,kita bisa menggunakan kelas A menjadi seperti kelas C.Dan dapat membagi anggota jaringan (host) kelas C yang tadinya 255 menjadi lebih kecil dari 255. Tujuan subnetting adalah: b. Untuk mengefisienkan pengalamatan. Membagi satu kelas network atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Menempatkan suatu host,apakah berada dalam satu jaringan atau tidak. Untuk mengatasi masalah perbedaan hardware dengan topologi fisik jaringan. CIDR Classless Inter-Domain Routing adalah sebuah cara alternative untuk mengklasifikasikan alamatalamat IP berbeda dengan system klasifikasi ke dalam kelas A,kelas B,kelas C,kelas D,kelas E.CIDR merupakan mekanisne routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang asli,yakni dengan cara membagi alamat IP jaringan kedalam kelas-kelas A,B,C.Masalah yang terjadi pada system yang lama adalah bahwa system tersebut meninggalkan banyak sekali alamat IP yang tidak di gunakan.Sebagai contoh,alamt IP kelas A mendukung 16 juta host computer yang dapat terhubung .Dalam kenyataannya,para pengguna alamt IP kelas A jarang yang memiliki jumlah host sebanyak itu,sehingga menyisakan banyak sekali ruangan kosong didalam ruang alamat IP yang telah disediakan.CIDR dikembangkan sebagai sebuah cara untuk
Subnet #1 : 50 host Subnet #2 : 50 host Subnet #3 : 50 host Subnet #4 : 30 host Subnet #5 : 30 host Rincian diatas tidak akan tercapai apabila menggunakan static subnetting. Untuk hal tersebut apabila menggunakan subnetting 255.255.255.192 maka hanya terdapat 4 subnet dengan tiap-tiap subnet memiliki 64 host, akan tetapi untuk kasus ini dibutuhkan 5 subnet. Dan apabila menggunakan subnet 255.255.255.224 mungkin bisa 8 subnet tetapi tiap subnet-nya hanya memiliki jumlah host maksimal 32 host, padahal kita butuh 50 host dalam satu subnet. Untuk itu digunakan VLSM untuk membagi subnet menjadi 4 subnet dengan menggunakan 255.255.255.192 dan subnet yang terakhir dibagi lagi dengan menggunakan subnet 255.255.255.224. Sehingga akan diperoleh 5 subnet dengan subnet pertama sampai ketiga maksimal 64 host dan subnet empat sampai lima maksimal 32 host. Teknik VLSM ini akan dapat mengurangi beban atau pemborosan IP pada suatu perusahan atau gedung yang akan membangun suatu jaringan. Sebagai gambaran untuk mengenal teknik subnetting ini contoh kasusnya kirakira
Desimal Biner
192.168.1.0 11000000.10101000.00000001.00000000
Dan subnet mask default-nya adalah 255.255.255.0, yang jika dikonversi menjadi angka biner akan menjadi seperti pada tabel berikut ini;
Desimal Biner
255.255.255.0 11111111.11111111.11111111.00000000
Semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Tujuan dari jaringan tersebut diatas adalah untuk memecah jaringan besar diubah menjadi 2 sub jaringan yang lebih kecil lagi cakupan user yang dilayani. Untuk membuat
4) Mencari host dan broadcast yang valid. Subnet Host Pertama Host terakhir Broadcast
192.168.1.0
192.168.1.1
192.168.1.126
192.168.1.127
Berdasarkan tabel host dan bradcast yang valid tersebut maka dapat diubah menjadi 2 subnetwork dengan 2 divisi A dan B yaitu sebagai berikut : a) Network Divisi A Alamat Jaringan / Subnet A : 192.168.1.0 Host Pertama : 192.168.1.1 Host Terakhir : 192.168.1.126 Broadcast Address : 192.168.1.127 b) Network Divisi B Alamat Jaringan / Subnet B : 192.168.1.128
4.Skenario Praktik
Uji coba teknik subnetting dengan konsep CIDR
5.Langkah Kerja
a) Buka aplikasi Cisco Paket Tracert 5.3 b) Klik icon end devices pada menu di bagian kiri bawah untuk menambahkan beberapa computer.
c) Pilih devices yang ada di sebelah kanan sidebar end devices untuk ditambahkan dengan cara drag and drop pada worksheet.
e) Kemudian sambungkan kedua buah pc tersebut dengan menggunakan kabel cross.Klik connection.
f)
g) Untuk mengoneksikan antar pc,klik pada pc1 pilih fastethernet kemudian arahkan kabel ke pc2,klik dan pilih fastethernet lagi.
j)
Masukkan ip address yang akan di set.Misal pada set pc0 untuk network A dengan ip address 192.168.1.1 dan subnetmask-nya 255.255.255.128
l)
o) Test apakah antara pc0 dan pc1 bisa connect atau tidak.Karena masuk di command prompt pc0,maka ketikkan ip address pc1.Maka hasilnya seperti di bawah ini:
6.Permasalahan dan Troubleshooting a. Buatlah sebuah jaringan lokal minimal 10 buah komputer yang tersambung pada sebuah switch. Kemudian setting ip address 5 buah komputer dengan network 192.168.1.0 dan 5 buah komputer yang lain dengan network 192.168.1.128. Bagaimana hasilnya? Jawab;
Setelah di ping, ternyata tidak tersambung, hal ini artinya pesan echo replay tidak dapat diterima kembali dalam waktu yang sudah ditentukan. Biasanya pesan ini muncul karena blockade yang mungkin dilakukan oleh firewall (baik disisi router maupun di sisi target). Hal ini juga terjadi karena adanya perbedaan kelas.
b. Jika pada point a subnet class C dibagi menjadi 2 subnetwork maka sekarang diskusikan bagaimana jika subnet class C dibagi menjadi 32 subnetwork. Hitunglah berapa subnet, host pertama, host terakhir, dan broadcast id dari network berikut ini
10
x=5 x adalah jumlah binary 1 pada octet terakhir subnet mask, jadi sub net mask nya adalah 11111111.11111111.11111111.11111000 / 255.255.255.248 IP Addresnya 192.168.200.0 / 11000000.10101000.11001000.00000000
1. Jumlah subnet nya sub net 2. Host
3.
Broadcast 192.168.200.7 192.168.200.15 192.168.200.23 192.168.200.31 192.168.200.3 192.168.200.4 2 0 192.168.200.3 192.168.200.4 3 1 192.168.200. 48 192.168.200. 49 192.168.200. 54 192.168.200. 55 192.168.200. 56 192.168.200.
57
192.168.200. 62 192.168.200. 63
11
192.168.200. 88 192.168.200.
89
192.168.200 192.168.200. 112 .104 192.168.200 192.168.200. .105 113 192.168.200 192.168.200. .110 118 192.168.200 192.168.200. .111 119 192.168.200 192.168.200. .136 144 192.168.200 192.168.200. .137 145 192.168.200 192.168.200. .142 150 192.168.200 192.168.200. .143 141 192.168.200 .168 192.168.200 .169 192.168.200 .174 192.168.200 .175 192.168.200.
176
192.168.200.
121
Subnet Host pertama Host Terakhir Broadcast Subnet Host pertama Host Terakhir Broadcast
12
192.168.200.
208
192.168.200. 199 192.168.200. 224 192.168.200. 225 192.168.200. 230 192.168.200. 231
192.168.200 192.168.200. .207 215 192.168.200 .232 192.168.200 .233 192.168.200 .238 192.168.200 .239 192.168.200.
240
192.168.200 . 223 192.168.200 .248 192.168.200 . 249 192.168.200 . 254 192.168.200 . 255
13
Berhasil tersambung.
14
Jadi y = 10 Karena y adalah jumlah binary 0 pada 3 oktet terakhir dalam subnet mask nya. Subnetmasknya 11111111.11111111.11111100.00000000 = 255.255.252.0 Misal ip addres kelas A adalah 10.0.0.0 / 00001100.00000000.00000000.00000000 Jumlah subnet nya 2x = 214 = 16384 Host Blok Subnetnya Sama dengan yang b,
Tabelnya, Subnet 10.0.0.0 10.0.4.0 10.0.8.0 10.0.12.0 10.0.16.0 10.0.20.0 10.0.24.0 , Valid Hosts , 10.0.0.1 to 10.0.3.254 , 10.0.4.1 to 10.0.7.254 , 10.0.8.1 to 10.0.11.254 , 10.0.12.1 to 10.0.15.254 , 10.0.16.1 to 10.0.19.254 , 10.0.20.1 to 10.0.23.254 , 10.0.24.1 to 10.0.27.254 , Broadcast , 10.0.3.255 , 10.0.7.255 , 10.0.11.255 , 10.0.15.255 , 10.0.19.255 , 10.0.23.255 , 10.0.27.255
15
16
Kelas B Maksimum host = 510 Missal ip addresnya 1. Host per subnet 2y 2 = 510 2y = 512 2y = 29 y=9 y adalah jumlah binary 0 pada 2 oktet terakhir dalam subnet mask nya 2. Subnet 2x = 27 = 128 x adalah jumlah binary 1 pada 2 oktet terakhir subnet mask, jadi sub net mask nya adalah 11111111.11111111.11111110.00000000 / 255.255.254.0 3. Blok subnet Dihitung secara manual, karena dibutuhkan 510 host, maka blok subnet pertama adalah 172.16.0.0 selanjutnya 172.16.2.0 4. Tabel Subnet 172.16.0.0 172.16.2.0 172.16.4.0 172.16.6.0 172.16.8.0 172.16.10.0 172.16.12.0 , Valid Hosts , Broadcast , 172.16.1.255 , 172.16.3.255 , 172.16.5.255 , 172.16.7.255 , 172.16.9.255 , 172.16.11.255 , 172.16.13.255 , 172.16.0.1 to 172.16.1.254 , 172.16.2.1 to 172.16.3.254 , 172.16.4.1 to 172.16.5.254 , 172.16.6.1 to 172.16.7.254 , 172.16.8.1 to 172.16.9.254 , 172.16.10.1 to 172.16.11.254 , 172.16.12.1 to 172.16.13.254 dst.
17
18
7.Kesimpulan
Subnetting digunakan untuk efisiensi IP, dimana dibentuk garis pemisah antar network. Komputer dengan subnet yang berbeda tidak dapat saling berhubungan dengan langsung, akan tetapi dapat digunakan router untuk menghubungkannya. subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan Network ID baru.
8.Daftar Pustaka
http://darkstar-piracy.blogspot.com/2009/03/ip-dan-subnetting.html diakses pada hari Selasa 6 Maret 2012 pukul 12.58 http://id.wikipedia.org/wiki/CIDR
19
20