Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER


IP Address Classless Addressing
Dosen Pengampu : Dr.Eko Marpanaji
Equation 1

Disusun oleh : 1. 2. 3. 4. Hanum Rosidah Lila Wijayanti Saputri Siti Mahmudah Anjar Rokhmi 11520241010 11520241012 11520241013 11520241014

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA


UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012

IP Address Classless Addressing


1.Tujuan
Mampu melakukan konfiggurasi IP Address di computer jaringan. Memahami konsep alokasi IP Public dengan metode Classless Addressing (CIDR). Memahami konsep subnetting. Memahami teknik penggunaan subnet mask. Dapat melakukan teknik subnetting menggunakan metode VLSM.

2.Dasar Teori
a. Subnetting Subnetting adalah pembagian suatu kelompok alamat IP menjadi beberapa network ID lain dengan jumlah anggota jaringan yang lebih kecil,yang disebut subnet (subnetwork).Dengan subnetting,kita bisa menggunakan kelas A menjadi seperti kelas C.Dan dapat membagi anggota jaringan (host) kelas C yang tadinya 255 menjadi lebih kecil dari 255. Tujuan subnetting adalah: b. Untuk mengefisienkan pengalamatan. Membagi satu kelas network atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Menempatkan suatu host,apakah berada dalam satu jaringan atau tidak. Untuk mengatasi masalah perbedaan hardware dengan topologi fisik jaringan. CIDR Classless Inter-Domain Routing adalah sebuah cara alternative untuk mengklasifikasikan alamatalamat IP berbeda dengan system klasifikasi ke dalam kelas A,kelas B,kelas C,kelas D,kelas E.CIDR merupakan mekanisne routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang asli,yakni dengan cara membagi alamat IP jaringan kedalam kelas-kelas A,B,C.Masalah yang terjadi pada system yang lama adalah bahwa system tersebut meninggalkan banyak sekali alamat IP yang tidak di gunakan.Sebagai contoh,alamt IP kelas A mendukung 16 juta host computer yang dapat terhubung .Dalam kenyataannya,para pengguna alamt IP kelas A jarang yang memiliki jumlah host sebanyak itu,sehingga menyisakan banyak sekali ruangan kosong didalam ruang alamat IP yang telah disediakan.CIDR dikembangkan sebagai sebuah cara untuk

IP Address Classless Addressing


menggunakan alamt-alamat IP yang tidak terpakai tersebut untuk digunakan dimana saja.Dengan cara yang sama,kelas c hanya mendukung 254 alamt tiap jaringan,dapat menggunakan hingga 32766 alamat IP,yang seharusnya hanya tersedia untuk alamat IP kelas B. c. VLSM Variable Length Subnet Mask adalah suatu teknik untuk mengurangi jumlah host dari sebuah subnet. VLSM merupakan bentuk lain dari tehnik subnetting akan tetapi pada subnetting ini yang digunakan bukan berdasarkan jumlah banyak IP dalam satu subnet/class melainkan banyak host yang ingin dibuat. Hal ini akan membuat semakin banyak jaringan yang dapat dipisahkan pada suatu subnet maupun class. Sebagai contoh, suatu jaringan menggunakan class C dengan alamat network 192.168.32.0. Jaringan tersebut ingin membagi jaringannya menjadi 5 subnet dengan rincian sebagai berikut :

Subnet #1 : 50 host Subnet #2 : 50 host Subnet #3 : 50 host Subnet #4 : 30 host Subnet #5 : 30 host Rincian diatas tidak akan tercapai apabila menggunakan static subnetting. Untuk hal tersebut apabila menggunakan subnetting 255.255.255.192 maka hanya terdapat 4 subnet dengan tiap-tiap subnet memiliki 64 host, akan tetapi untuk kasus ini dibutuhkan 5 subnet. Dan apabila menggunakan subnet 255.255.255.224 mungkin bisa 8 subnet tetapi tiap subnet-nya hanya memiliki jumlah host maksimal 32 host, padahal kita butuh 50 host dalam satu subnet. Untuk itu digunakan VLSM untuk membagi subnet menjadi 4 subnet dengan menggunakan 255.255.255.192 dan subnet yang terakhir dibagi lagi dengan menggunakan subnet 255.255.255.224. Sehingga akan diperoleh 5 subnet dengan subnet pertama sampai ketiga maksimal 64 host dan subnet empat sampai lima maksimal 32 host. Teknik VLSM ini akan dapat mengurangi beban atau pemborosan IP pada suatu perusahan atau gedung yang akan membangun suatu jaringan. Sebagai gambaran untuk mengenal teknik subnetting ini contoh kasusnya kirakira

IP Address Classless Addressing


seperti berikut, misalkan disebuah perusahaan terdapat 200 komputer (host). Tanpa menggunakan subnetting maka semua komputer (host) tersebut dapat kita hubungkan kedalam sebuah jaringan tunggal dengan perincian sebagai berikut: Misal kita gunakan IP Address Private kelas C dengan subnet mask default-nya yaitu 255.255.255.0 sehingga perinciannya sebagai berikut: Network Perusahaan Network ID : 192.168.1.0 Host Pertama : 192.168.1.1 Host Terakhir : 192.168.1.254 Broadcast Address : 192.168.1.255 Misalkan diperusahaan tersebut terdapat 2 divisi yang berbeda sehingga kita akan memecah network tersebut menjadi 2 buah subnetwork, maka dengan teknik subnetting kita akan menggunakan subnet mask 255.255.255.128 (nilai subnet mask ini berbeda-beda tergantung berapa jumlah subnetwork yang akan kita buat) sehingga akan menghasilkan 2 buah blok subnet, dengan perincian sebagai berikut: Cara menghitung subnet untuk network class C; Diketahui network id pada jaringan tersebut adalah 192.168.1.0, yang jika dikonversi menjadi angka biner menjadi seperti pada tabel berikut ini:

Desimal Biner

192.168.1.0 11000000.10101000.00000001.00000000

Dan subnet mask default-nya adalah 255.255.255.0, yang jika dikonversi menjadi angka biner akan menjadi seperti pada tabel berikut ini;

Desimal Biner

255.255.255.0 11111111.11111111.11111111.00000000

Semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Tujuan dari jaringan tersebut diatas adalah untuk memecah jaringan besar diubah menjadi 2 sub jaringan yang lebih kecil lagi cakupan user yang dilayani. Untuk membuat

IP Address Classless Addressing


subnetwork langkah-langkah sebagai berikut; 1) Menghitung jumlah subnet. Jumlah subnet = 2x dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 21 = 2 subnet. 2) Menghitung jumlah host per subnet. Jumlah host per subnet = 2y - 2 dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 27 2 = 126. Host menghitung jumlah blok subnet. Menentukan alamat host dan broadcast yang valid. 3) Menghitung Blok Subnet.

Blok Subnet Class C = 256 nilai oktet terakhir subnet mask


Blok Subnet = 256 128 = 128. Sehingga blok subnet-nya adalah kelipatan dari 128. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 128.

4) Mencari host dan broadcast yang valid. Subnet Host Pertama Host terakhir Broadcast

192.168.1.0
192.168.1.1

192.168.1.126
192.168.1.127

192.168.1.128 192.168.1.129 192.168.1.254 192.168.1.255

Berdasarkan tabel host dan bradcast yang valid tersebut maka dapat diubah menjadi 2 subnetwork dengan 2 divisi A dan B yaitu sebagai berikut : a) Network Divisi A Alamat Jaringan / Subnet A : 192.168.1.0 Host Pertama : 192.168.1.1 Host Terakhir : 192.168.1.126 Broadcast Address : 192.168.1.127 b) Network Divisi B Alamat Jaringan / Subnet B : 192.168.1.128

IP Address Classless Addressing


Host Pertama : 192.168.1.129 Host Terakhir : 192.168.1.254 Broadcast Address : 192.168.1.255 Dengan demikian dengan teknik subnetting akan terdapat 2 buah subnetwork yang masing-masing network maksimal terdiri dari 126 host (komputer). Masingmasing komputer dari subnetwork yang berbeda tidak akan bisa saling berkomunikasi sehingga meningkatkan security. Apabila dikehendaki agar beberapa komputer dari network yang berbeda tersebut dapat saling berkomunikasi maka kita harus menggunakan Router.

3.Alat dan Bahan


Software simulasi Cisco Paket Tracert 5.3

4.Skenario Praktik
Uji coba teknik subnetting dengan konsep CIDR

5.Langkah Kerja
a) Buka aplikasi Cisco Paket Tracert 5.3 b) Klik icon end devices pada menu di bagian kiri bawah untuk menambahkan beberapa computer.

c) Pilih devices yang ada di sebelah kanan sidebar end devices untuk ditambahkan dengan cara drag and drop pada worksheet.

IP Address Classless Addressing


d) Klik icon pc kemudian drag and drop pada worksheet.

e) Kemudian sambungkan kedua buah pc tersebut dengan menggunakan kabel cross.Klik connection.

f)

Pilih kabel cross.

g) Untuk mengoneksikan antar pc,klik pada pc1 pilih fastethernet kemudian arahkan kabel ke pc2,klik dan pilih fastethernet lagi.

h) Apabila pc sudah terkoneksi,maka tampilannya seperti gambar di bawah ini:

IP Address Classless Addressing


i) Setelah itu set ip address pc,dengan cara klik salah satu pc kemudian pilih ip configuration.

j)

Masukkan ip address yang akan di set.Misal pada set pc0 untuk network A dengan ip address 192.168.1.1 dan subnetmask-nya 255.255.255.128

k) Klik ip configuration kemudian masukkan ip address.

l)

Klik close untuk menyimpan.

IP Address Classless Addressing


m) Untuk pc1 caranya sama,Misal kita ambil 192.168.1.130 dan subnetmask-nya 255.255.255.128 klik close. n) Untuk mengujinya klik command prompt pada salah satu pc.

o) Test apakah antara pc0 dan pc1 bisa connect atau tidak.Karena masuk di command prompt pc0,maka ketikkan ip address pc1.Maka hasilnya seperti di bawah ini:

IP Address Classless Addressing


p) Kemudian ganti ip address pc1 dengan ip 192.168.1.124 dan subnetmask-nya 255.255.255.128

q) Lalu ping pc0 dan pc1 di cmd.Berikut hasilnya:

pc0 dan pc1 dapat terkoneksi.

6.Permasalahan dan Troubleshooting a. Buatlah sebuah jaringan lokal minimal 10 buah komputer yang tersambung pada sebuah switch. Kemudian setting ip address 5 buah komputer dengan network 192.168.1.0 dan 5 buah komputer yang lain dengan network 192.168.1.128. Bagaimana hasilnya? Jawab;

IP Address Classless Addressing

Setelah di ping, ternyata tidak tersambung, hal ini artinya pesan echo replay tidak dapat diterima kembali dalam waktu yang sudah ditentukan. Biasanya pesan ini muncul karena blockade yang mungkin dilakukan oleh firewall (baik disisi router maupun di sisi target). Hal ini juga terjadi karena adanya perbedaan kelas.

b. Jika pada point a subnet class C dibagi menjadi 2 subnetwork maka sekarang diskusikan bagaimana jika subnet class C dibagi menjadi 32 subnetwork. Hitunglah berapa subnet, host pertama, host terakhir, dan broadcast id dari network berikut ini

10

IP Address Classless Addressing


192.168.200.0. (lengkap dengan perhitungannya). Buatlah simulasi pada paket tracert dimana per subnetwork-nya diwakili oleh 5 buah komputer. Jawab; Subnet class C dibagi menjadi 32 subnetwork jumlah subnet =

x=5 x adalah jumlah binary 1 pada octet terakhir subnet mask, jadi sub net mask nya adalah 11111111.11111111.11111111.11111000 / 255.255.255.248 IP Addresnya 192.168.200.0 / 11000000.10101000.11001000.00000000
1. Jumlah subnet nya sub net 2. Host

3.

Blok Subnetnya 255- 248 = 8

Subnet Host pertama Host Terakhir

192.168.200.0 192.168.200.8 192.168.200.1 192.168.200.9

192.168.200.16 192.168.200.24 192.168.200.17 192.168.200.25

192.168.200.6 192.168.200.14 192.168.200.22 192.168.200.30

Broadcast 192.168.200.7 192.168.200.15 192.168.200.23 192.168.200.31 192.168.200.3 192.168.200.4 2 0 192.168.200.3 192.168.200.4 3 1 192.168.200. 48 192.168.200. 49 192.168.200. 54 192.168.200. 55 192.168.200. 56 192.168.200.
57

Subnet Host pertama

Host 192.168.200.3 192.168.200.4 Terakhir 8 6 Broadcast 192.168.200.3 192.168.200.4 7 7

192.168.200. 62 192.168.200. 63

11

IP Address Classless Addressing


Subnet Host pertama Host Terakhir Broadcast Subnet Host pertama Host Terakhir Broadcast 192.168.200. 64 192.168.200. 65 192.168.200. 70 192.168.200. 71 192.168.200. 96 192.168.200. 97 192.168.200. 102 192.168.200. 103 192.168.200. 128 192.168.200. 129 192.168.200. 134 192.168.200. 135 192.168.200. 160 192.168.200. 161 192.168.200. 166 192.168.200. 167 192.168.200. 72 192.168.200. 73 192.168.200. 78 192.168.200. 79 192.168.200.
80

192.168.200. 88 192.168.200.
89

192.168.200. 81 192.168.200. 86 192.168.200. 87

192.168.200. 94 192.168.200. 95 192.168.200.


120

192.168.200 192.168.200. 112 .104 192.168.200 192.168.200. .105 113 192.168.200 192.168.200. .110 118 192.168.200 192.168.200. .111 119 192.168.200 192.168.200. .136 144 192.168.200 192.168.200. .137 145 192.168.200 192.168.200. .142 150 192.168.200 192.168.200. .143 141 192.168.200 .168 192.168.200 .169 192.168.200 .174 192.168.200 .175 192.168.200.
176

192.168.200.
121

192.168.200. 126 192.168.200. 127 192.168.200. 152 192.168.200.


153

Subnet Host pertama Host Terakhir Broadcast Subnet Host pertama Host Terakhir Broadcast

192.168.200. 158 192.168.200. 159 192.168.200.1 84 192.168.200.


185

192.168.200. 177 192.168.200. 182 192.168.200. 183

192.168.200. 190 192.168.200. 191

12

IP Address Classless Addressing

Subnet Host pertama Host Terakhir Broadcast

192.168.200. 192 192.168.200. 193 192.168.200. 198

192.168.200 .200 192.168.200 .201 192.168.200 .206

192.168.200.
208

192.168.200. 209 192.168.200. 214

192.168.200 .216 192.168.200 . 217 192.168.200 . 222

192.168.200. 199 192.168.200. 224 192.168.200. 225 192.168.200. 230 192.168.200. 231

192.168.200 192.168.200. .207 215 192.168.200 .232 192.168.200 .233 192.168.200 .238 192.168.200 .239 192.168.200.
240

192.168.200 . 223 192.168.200 .248 192.168.200 . 249 192.168.200 . 254 192.168.200 . 255

Subnet Host pertama Host Terakhir Broadcast

192.168.200. 241 192.168.200. 246 192.168.200.


247

13

IP Address Classless Addressing

Berhasil tersambung.

14

IP Address Classless Addressing


c. Buatlah contoh teknik subnetting pada ip address class A dimana jumlah maksimum host-nya adalah 1022 dan subnetting pada ip address class B dimana maksimum host-nya adalah 510 host lengkap dengan perhitungan subnet, host pertama, host terakhir, dan broadcast id. Buatlah simulasi pada paket tracert dimana per subnetwork-nya diwakili oleh 5 buah komputer. Jawab: Jumlah maksimum host = 1022

Jadi y = 10 Karena y adalah jumlah binary 0 pada 3 oktet terakhir dalam subnet mask nya. Subnetmasknya 11111111.11111111.11111100.00000000 = 255.255.252.0 Misal ip addres kelas A adalah 10.0.0.0 / 00001100.00000000.00000000.00000000 Jumlah subnet nya 2x = 214 = 16384 Host Blok Subnetnya Sama dengan yang b,
Tabelnya, Subnet 10.0.0.0 10.0.4.0 10.0.8.0 10.0.12.0 10.0.16.0 10.0.20.0 10.0.24.0 , Valid Hosts , 10.0.0.1 to 10.0.3.254 , 10.0.4.1 to 10.0.7.254 , 10.0.8.1 to 10.0.11.254 , 10.0.12.1 to 10.0.15.254 , 10.0.16.1 to 10.0.19.254 , 10.0.20.1 to 10.0.23.254 , 10.0.24.1 to 10.0.27.254 , Broadcast , 10.0.3.255 , 10.0.7.255 , 10.0.11.255 , 10.0.15.255 , 10.0.19.255 , 10.0.23.255 , 10.0.27.255

15

IP Address Classless Addressing


10.0.28.0 10.0.32.0 10.0.36.0 10.0.40.0 10.0.44.0 10.0.48.0 10.0.52.0 10.0.56.0 10.0.60.0 10.0.64.0 10.0.68.0 10.0.72.0 10.0.76.0 , 10.0.28.1 to 10.0.31.254 , 10.0.32.1 to 10.0.35.254 , 10.0.36.1 to 10.0.39.254 , 10.0.40.1 to 10.0.43.254 , 10.0.44.1 to 10.0.47.254 , 10.0.48.1 to 10.0.51.254 , 10.0.52.1 to 10.0.55.254 , 10.0.56.1 to 10.0.59.254 , 10.0.60.1 to 10.0.63.254 , 10.0.64.1 to 10.0.67.254 , 10.0.68.1 to 10.0.71.254 , 10.0.72.1 to 10.0.75.254 , 10.0.76.1 to 10.0.79.254 , 10.0.31.255 , 10.0.35.255 , 10.0.39.255 , 10.0.43.255 , 10.0.47.255 , 10.0.51.255 , 10.0.55.255 , 10.0.59.255 , 10.0.63.255 , 10.0.67.255 , 10.0.71.255 , 10.0.75.255 , 10.0.79.255

16

IP Address Classless Addressing

Kelas B Maksimum host = 510 Missal ip addresnya 1. Host per subnet 2y 2 = 510 2y = 512 2y = 29 y=9 y adalah jumlah binary 0 pada 2 oktet terakhir dalam subnet mask nya 2. Subnet 2x = 27 = 128 x adalah jumlah binary 1 pada 2 oktet terakhir subnet mask, jadi sub net mask nya adalah 11111111.11111111.11111110.00000000 / 255.255.254.0 3. Blok subnet Dihitung secara manual, karena dibutuhkan 510 host, maka blok subnet pertama adalah 172.16.0.0 selanjutnya 172.16.2.0 4. Tabel Subnet 172.16.0.0 172.16.2.0 172.16.4.0 172.16.6.0 172.16.8.0 172.16.10.0 172.16.12.0 , Valid Hosts , Broadcast , 172.16.1.255 , 172.16.3.255 , 172.16.5.255 , 172.16.7.255 , 172.16.9.255 , 172.16.11.255 , 172.16.13.255 , 172.16.0.1 to 172.16.1.254 , 172.16.2.1 to 172.16.3.254 , 172.16.4.1 to 172.16.5.254 , 172.16.6.1 to 172.16.7.254 , 172.16.8.1 to 172.16.9.254 , 172.16.10.1 to 172.16.11.254 , 172.16.12.1 to 172.16.13.254 dst.

17

IP Address Classless Addressing


172.16.14.0 172.16.16.0 172.16.18.0 172.16.20.0 172.16.22.0 172.16.24.0 172.16.26.0 172.16.28.0 172.16.30.0 172.16.32.0 172.16.34.0 172.16.36.0 172.16.38.0 , 172.16.14.1 to 172.16.15.254 , 172.16.16.1 to 172.16.17.254 , 172.16.18.1 to 172.16.19.254 , 172.16.20.1 to 172.16.21.254 , 172.16.22.1 to 172.16.23.254 , 172.16.24.1 to 172.16.25.254 , 172.16.26.1 to 172.16.27.254 , 172.16.28.1 to 172.16.29.254 , 172.16.30.1 to 172.16.31.254 , 172.16.32.1 to 172.16.33.254 , 172.16.34.1 to 172.16.35.254 , 172.16.36.1 to 172.16.37.254 , 172.16.38.1 to 172.16.39.254 , 172.16.15.255 , 172.16.17.255 , 172.16.19.255 , 172.16.21.255 , 172.16.23.255 , 172.16.25.255 , 172.16.27.255 , 172.16.29.255 , 172.16.31.255 , 172.16.33.255 , 172.16.35.255 , 172.16.37.255 , 172.16.39.255

18

IP Address Classless Addressing

7.Kesimpulan

Subnetting digunakan untuk efisiensi IP, dimana dibentuk garis pemisah antar network. Komputer dengan subnet yang berbeda tidak dapat saling berhubungan dengan langsung, akan tetapi dapat digunakan router untuk menghubungkannya. subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan Network ID baru.

8.Daftar Pustaka
http://darkstar-piracy.blogspot.com/2009/03/ip-dan-subnetting.html diakses pada hari Selasa 6 Maret 2012 pukul 12.58 http://id.wikipedia.org/wiki/CIDR

19

IP Address Classless Addressing

20

Anda mungkin juga menyukai