Anda di halaman 1dari 5

Apa Itu Teknik Subnetting

Subnetting merupakan teknik memecah sebuah network menjadi beberapa subnetwork


yang lebih kecil. Dengan menerapkan teknik subnetting, maka sebuah network, kita bagi-
bagi menjadi beberapa network dengan cara membuat subnet baru yang berbeda dengan
subnet network utamanya.

Subnetting hanya dapat dilakukan pada IP addres kelas A, IP Address kelas B dan IP
Address kelas C. Dengan subnetting akan membuat beberapa network tambahan, tetapi
mengurangi jumlah maksimum host (komputer) yang ada dalam tiap network tersebut.

Apa Tujuan Subnetting


Ada beberapa alasan mengapa kita perlu melakukan subnetting, diantaranya adalah
sebagai berikut:

1. Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan sehingga bisa


memaksimalkan penggunaan IP Address
2. Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya
host dalam suatu network.
3. Meningkatkan kinerja dan kecepatan jaringan karena dengan subnetting akan
memecah broadcast domain, memungkinkan untuk mengontrol lalu lintas jaringan
dengan lebih baik, sehingga meningkatkan kinerja jaringan!
4. Memudahkan network admin dalam administrasi dan management perangkat
jaringan.

Subnetting dengan Metoda CIDR


Classless Inter Domain Routing atau CIDR adalah metoda untuk mengalokasian IP Address
dan untuk keperluan IP Routing. CIDR diperkenalkan pada tahun 1993 oleh Internet
Engineering Task Force untuk menggantikan arsitektur pengalamatan jaringan yang
sebelumnya menggunakan sistem kelas (classful) menjadi tanpa kelas. (wikipedia)
CIDR menggunakan “network prefix” dengan panjang tertentu. Network prefix
menentukan jumlah bit sebelah kiri yang akan dipergunakan sebagai Network ID yang
mengidentifikasi seluruh jaringan atau subnet.

Biasanya dalam menuliskan network prefix suatu kelas IP Address digunakan tanda garis
miring (Slash) “/”, diikuti dengan angka yang menunjukan panjang network prefix ini
dalam bit. Misalkan suatu IP Address ditulis 192.168.1.1 /27 hal ini mengandung arti IP
Address tersebut memiliki 27 bit sebagai Network ID.

Menentukan Subnet Mask


Subnet Mask atau Netmask adalah angka biner 32 bit yang digunakan untuk
membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di
jaringan lokal atau jaringan luar. Bit yang menunjukkan Network ID diset 1 dan bit yang
menunjukkan Host ID diset 0.
Suatu IP Address 192.168.0.1 /27 berarti memiliki 27 bit sebagai Network ID dan 5 bit
sisanya sebagai Host ID (masih ingatkan IP address terdiri dari 32 bit). Sehingga Subnet
Mask dari IP Address tersebut adalah 11111111.11111111.11111111.11100000 atau
255.255.255.224.

Tabel Perhitungan Subnetting


Tabel Lengkap perhitungan subnetting menggunakan metoda CIDR bisa dilihat pada
gambar dibawah. Dengan tabel ini kita bisa menentukan network prefix yang mana yang
harus digunakan untuk membuat subnet atau jaringan yang baru.

Tabel Perhitungan Subnetting


Dengan metoda CIDR ini akan mengubah nilai Subnet Mask yang default (berdasarkan
kaidah kelas A, kelas B, dan kelas C) menjadi subnet mask lain sesuai dengan network
prefiknya.

Kalau kita perhatikan, dari tabel diatas penggunaan CIDR ini bisa dilakukan dengan aturan
sebagai berikut:

 /8 sampai dengan /15 hanya bisa digunakan oleh Network kelas A


 /16 sampai dengan /23 hanya bisa digunakan oleh Network kelas A dan kelas B
 /24 sampai /30 bisa digunakan oleh Network kelas A, kelas B, dan kelas C

Contoh Kasus Membuat Subnetting


Sebagai gambaran untuk mengenal teknik subnetting ini contoh kasusnya kira-kira
seperti berikut:
Misalkan disebuah perusahaan terdapat 200 komputer (host). Tanpa menggunakan
subnetting maka semua komputer (host) tersebut dapat kita hubungkan kedalam sebuah
jaringan tunggal menggunakan salah satu IP Address Private kelas C sebagai berikut:

Network Perusahaan
Alamat Jaringan yang digunakan : 192.168.1.0 /24
Maka Host Pertama : 192.168.1.1
Host Terakhir : 192.168.1.254
Broadcast Address : 192.168.1.255
Subnet Mask Tiap Host : 255.255.255.0

Dikemudian hari perusahaan tersebut dibagi menjadi 2 divisi yang berbeda dengan
kebijakan tiap jaringan komputer tiap divisi harus dibuat berbeda pula, sehingga kita
sebagai network admin akan dihadapkan pada pilihan, yaitu membuat alamat jaringan
yang baru, misalnya Network Address 192.168.2.0 /24 atau memecah network yang sudah
ada tersebut menjadi dua subnet dengan menggunakan teknik subnetting.

Misalkan karena berbagai pertimbangan kita harus memilih cara yang kedua, yaitu
menggunakan teknik subnetting, maka yang harus kita lakukan adalah mengubah Subnet
Mask tiap host (komputer) dengan Subnet Mask baru yang didapat dari perhitungan
teknik subnetting yang akan kita kerjakan dibawah.

Perhitungan Subnetting
Dengan menggunakan tabel perhitungan subnetting, maka untuk memecah network kelas
C menjadi 2 buah network baru yang masing-masing network bisa menampung maksimal
126 host , kita harus gunakan network prefix /25.
Dengan network prefix /25 makan akan akan dibuat 2 buah network baru dengan
perincian sebagai berikut:
Memecah Network menggunakan Teknik Subnetting

Network Divisi A
Network Address : 192.168.1.0 /25
Host Pertama : 192.168.1.1
Host Terakhir : 192.168.1.126
Broadcast Address : 192.168.1.127
Subnet Mask Tiap Host : 255.255.255.128
Network Divisi B
Network Address : 192.168.1.128 /25
Host Pertama : 192.168.1.129
Host Terakhir : 192.168.1.254
Broadcast Address : 192.168.1.255
Subnet Mask Tiap Host : 255.255.255.128

Alamat network baru yang sudah terpisah tersebut yaitu network 192.168.1.0 /25
dan network 192.168.1.128 /25, dengan alamat Network utamanya yaitu
192.168.1.0 /24.

Agar komputer-komputer yang terdapat di 2 subnet yang berbeda tersebut dapat


saling berkomunikasi maka kita harus menggunakan Router agar melakukan
routing ke masing-masing alamat subnetwork tersebut .

Sedangkan network address yang utama yaitu 192.168.1.0 /24 digunakan apabila
misalnya network jaringan perusahaan kita akan di routing dari network
perusahaan lain.

Dari contoh kasus diatas, dimana pembuatan subnetting pada jaringan yang sudah
berjalan akan lebih merepotkan dilakukan karena harus merubah IP Address setiap
komputer, maka untuk kasus real-nya, pembuatan subnetting ini seharusnya
dilakukan di awal, saat kita

Anda mungkin juga menyukai