Modul 5 Subnetting
MODUL 5
SUBNETTING
TUJUAN PRAKTIKUM :
1. Memahami Subnetting Classfull & Classless secara CIDR / VLSM.
2. Dapat mengkonfigurasi IP pada jaringan Local Area Network.
PENDAHULUAN
Classfull
Pengalokasian host pada jaringan dengan menggunakan sebuah subnet
mask yang sama, biasanya menggunakan protocol RIPv1 dan IGRP, dimana
protocol ini tidak mempunyai field untuk menyimpan informasi subnet sehingga
informasi-informasi subnet tidak dikirimkan.
Ini berarti jika sebuah router menjalankan RIP mempunyai sebuah subnet
mask dengan nilai tertentu, router beranggapan bahwa semua interface yang berada
di dalam alamat classfull routing. Jika kita mencampurkan panjang subnet yang
berbeda dalam sebuah network yang menjalankan protocol RIP atau IGRP maka
network itu tidak akan bekerja.
Classless
Pengalokasian host/IP yang dapat menggunakan subnet mask yang berbeda,
yang didukung oleh routing protocol (RIPv2, OSPF, dan EIGRP) yang dapat
memberikan informasi subnet, sehingga dapat menghemat sejumlah alamat host/IP.
Subnetting :
Mengapa dilakukan subnetting ?
1. Untuk
mengurangi
lalu
lintas
jaringan,
mengurangi
broadcast
storm/memperkecil broadcast domain. (reduced network traffic)
2. Mengoptimalisasi unjuk kerja jaringan (optimized network performance)
3. Pengelolaan
4. Penghematan alamat IP
Pada dasarnya subnetting adalah mengambil bit-bit dari bagian host sebuah
alamat IP dan me-reserve atau menyimpannya untuk mendefinisikan alamat subnet.
Konsekuensinya adalah semakin sedikit jumlah bit untuk host. Jadi semakin banyak
jumlah subnet, semakin sedikit jumlah bit yang tersedia untuk mendefinisikan host
bit.
Subnet Mask
255.255.240.0
255.255.248.0
255.255.252.0
255.255.254.0
255.255.255.0
255.255.255.128
255.255.255.192
255.255.255.224
255.255.255.240
255.255.255.248
255.255.255.252
CIDR
/20
/21
/22
/23
/24
/25
/26
/27
/28
/29
/30
Catatan penting dalam subnetting ini adalah penggunaan oktat pada subnet mask
dimana :
- untuk IP address kelas C yang dapat dilakukan CIDR-nya adalah pada oktat
terakhir karena pada IP Address kelas C subnet mask default-nya adalah
255.255.255.0
- untuk IP address kelas B yang dapat dilakukan CIDR-nya adalah pada
2 oktat terakhir karena pada IP Address kelas B subnet mask default-nya
adalah 255.255.0.0
-
untuk IP address kelas A yang dapat dilakukan CIDR-nya adalah pada 3 oktat
terakhir karena IP address kelas A subnet mask default-nya adalah 255.0.0.0
Jawab:
1.
Catatan:
2.
= 11111111.11111111.11111111.11110000
255 .
255 . 255
. 240
y
4
2
16
14
Host
/
Subnet
3.
0
1
14
15
16
17
30
31
32
33
46
47
48
49
62
63
64
65
78
79
80
81
94
95
96
97
110
111
112
113
126
127
128
129
142
143
144
145
158
159
160
161
174
175
176
177
190
191
192
193
206
207
208
209
222
223
224
225
238
239
240
241
254
255
Ket: Setiap subnet kolom merupakan satu subnet,kolom pertama adalah subnet pertama dan
seterusnya. Contoh : subnet 192.168.1.0 mempunyai host pertama 192.168.1.1, host terakhir
192.168.1.14 sehinggan range host yang valid adalah 192.168.1.1 sampai dengan 192.168.1.14
dengan alamat broadcast 192.168.1.15.
Langkah-langkah pengerjaan:
1. Tentukan nilai notasi prefix dan nilai mask yang baru berdasarkan
jumlah host tiap network.
2. Tentukan jumlah network.
3. Tentukan jumlah host yang valid.
4. Tentukan block size.
5. Masukan data ke tabel VLSM dimulai dari host terbesar yang berfungsi
untuk mempermudah kita mengatur network supaya tidak terjadi
overlap (tumpang tindih)
Tabel 3. VLSM
SUBNET MASK
/25
128
/26
192
/27
224
/28
240
/29
248
/30
252
Network
A
B
C
D
Hosts
30
14
6
2
HOST
126
62
30
14
6
2
BLOCK
128
64
32
16
8
4
Block
32
16
8
4
Subnet
8
16
32
64
Mask
224
240
248
252
2
2
2
2
4
4
4
4
64
64
64
64
252
252
252
252
Net A = 192.168.10.0/27
32
Net B = 192.168.10.32/28
48
Net C = 192.168.10.48/29
56
60
64
68
72
76
Net D = 192.168.10.56/30
Net E = 192.168.10.60/30
Net F = 192.168.10.64/30
Net G = 192.168.10.68/30
Net H= 192.168.10.72/30
80
Tugas Tambahan
1. Untuk mengelola manajemen pembagian kerja yang baik sebuah perusahaan
akan melakukan pembagian area kerja berdasarkan divisi atau unit kerja
yang spesifik dengan mengalokasikan sejumlah perangkat komputer (host)
sesuai kebutuhan. Sebagai contoh: Perusahaan Kreatip Corp membagi
perusahaannya ke dalam 6 divisi dengan distribusi alokasi kebutuhan hostnya
masing-masing:
IP = 192.168.x.0
x= nomor urut absen
Network 1 : 20 host
Network 2 : 10 host
Network 3 : 20 host
Network 4 : 60 host
Network 5 : 30 host
Network 6 : 16 host
Dengan Metode VLSM tentukan Network Address, First Usable Address, Last
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan ip addressing version 4 dan pembagian kelasnya ! berikan contoh
beserta perinciannya.
2. Jelaskan mengenai IP Public & IP Private, serta metode NAT !
3. Jelaskan yang dimaksud dengan Broadcast Domain dan Default Gateway,
serta berikan berikan penjelasan jika muncul Destination unreachable
&Request Time Out pada proses Ping !
4. Jelaskan mengenai IP Subnetting Classfull & Classless menggunakan CIDR&
VLSM !
5. Dengan metode CIDR, berikan perincian subnetwork jika diberikan IP
Network 200.200.200.0/24 dan dibutuhkan 8 subnetwork, tentukan pula
network, first, last, dan broadcast address pada masing-masing
subnetwork,serta gambarkan perhitungannya !