Anda di halaman 1dari 21

Teknologi VLAN

Sekolah : SMK Negeri 1 Linggang Bigung


Program Keahlian : Teknik Komputer & Informasi
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
Mata Pelajaran : Adminitrasi Sistem Jaringan
Kelas/Semester : XI/ Ganjil

A. Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup
kerja Administrasi Infrastruktur Jaringan pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

4. Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur


kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang
dan lingkup kerja Administrasi Infrastruktur Jaringan.Menampilkan kinerja mandiri
dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik dibawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, sampai dengan
tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
B. Kompetensi Dasar
3.1 Mengevaluasi VLAN pada jaringan
4.1 Mengkonfigurasi VLAN
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1.1 Menjelaskan konsep VLAN
3.1.2 Mengidentifikasi perangkat switch
3.1.3 Menganalisis konsep VTP
4.1.1 Mengamati dan mempresentasikan VLAN, Switch, dan VTP
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengamati bahan tayang dan diskusi kelompok, serta mencari refrensi dari
internet peserta didik mampu menjelaskan konsep VLAN dengan benar.
2. Setelah menonton video, serta mencari refrensi dari internet, peserta didik mampu
mengidentifikasi perangkat switch.
3. Setelah membaca teks informasi dan mengamati gambar ilutrasi pada tayangan dan
berdiskusi, peserta didik mampu mengevaluasi konsep VTP secara teliti.
4. Setelah berdiskusi, peserta didik mampu mengevaluasi VLAN, Switch, dan VTP
dengan akurat.

E. Uraian Materi

1. Permasalahan
Perhatikan Gambar 2 dibawah ini. Di SMK Negeri 1 Linggang Bigung, dibangun jaringan
komputer lokal sebagaimana topologi pada gambar dibawah ini. Kepala sekolah
menginginkan jaringan komputer tersebut dibuat akses secara terpisah, untuk LAN 1
adalah jaringan komputer yang khusus diakses oleh kepala sekolah, wakail kepala
sekolah, bendahara dan staff tata usaha, sedangkan LAN 2 hanya bisa diakses oleh guru-
guru. SMK Negeri 1 Linggang Bigung memiliki kesedian biaya yang terbatas,
harapannya adalah dengan infrastruktur yang ada bisa dimakasimal penggunaannya sesuai
kebutuhan. Anda sebagai ahli IT diminta untuk memikirkan solusi atas permasalahan ini.
Apa yang akan anda lakukan ? Ya benar, solusinya adalah dengan menerapkan Virtual
Local Area Network (VLAN).
Gambar 1: Jaringan Komputer Lokal

2. Pengertian VLAN

Virtual LAN atau disingkat VLAN merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN
atau lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat lunak pengelolaan) sehingga
dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama,
padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda.
VLAN dibuat dengan menggunakan jaringan pihak ke tiga. VLAN merupakan sebuah
bagian kecil jaringan IP yang terpisah secara logik. VLAN memungkinkan beberapa
jaringan IP dan jaringan-jaringan kecil (subnet) berada dalam jaringan switched switched
yang sama. Supaya komputer bisa berkomunikasi pada VLAN yang sama, setiap
komputer harus memiliki sebuah alamat IP dan Subnet Mask yang sesuai dengan VLAN
tersebut. Switch harus dikonfigurasi dengan VLAN dan setiap port dalam VLAN harus
didaftarkan ke VLAN. Sebuah port switch yang telah dikonfigurasi dengan sebuah VLAN
tunggal disebut sebagai access port. Sebuah VLAN memungkinkan seorang
Administrator untuk menciptakan sekelompok peralatan yang secara logika dihubungkan
satu sama lain. Dengan VLAN, kita dapat membagi jaringan switch secara logika
berdasarkan fungsi, departemen atau project team.
Teknologi VLAN (Virtual Local Area Network) bekerja dengan cara melakukan
pembagian network secara logika ke dalam beberapa subnet. VLAN adalah kelompok
device dalam sebuah LAN yang dikonfigurasi (menggunakan software manajemen)
sehingga mereka dapat saling berkomunikasi asalkan dihubungkan dengan jaringan yang
sama walaupun secara fisikal mereka berada pada segmen LAN yang berbeda. Jadi
VLAN dibuat bukan berdasarkan koneksi fisikal tetapi lebih pada koneksi logikal, yang
tentunya lebih fleksibel.
Secara logika, VLAN membagi jaringan ke dalam beberapa subnetwork. VLAN
mengizinkan banyak subnet dalam jaringan yang menggunakan switch yang sama.
Konfigurasi VLAN itu sendiri dilakukan melalui perangkat lunak (software), walaupun
komputer tersebut berpindah tempat, tetapi tetap berada pada jaringan.
VLAN dapat juga melakukan segmentasi jaringan switch berbasis pada fungsi,
departemen maupun tim proyek. Kita dapat juga mengelola jaringan kita sejalan dengan
kebutuhan pertumbuhan perusahaan sehingga para pekerja dapat mengakses segmen
jaringan yang sama walaupun berada dalam lokasi yang berbeda. Contoh penerapan
teknologi VLAN dijelaskan dalam gambar di bawah ini.

Gambar 2: G: Gambar Ilustrasi VLAN

3. Beberapa manfaat VLAN


o Performance.
VLAN mampu mengurangi jumlah data yang dikirim ke tujuan yang tidak perlu.
Sehingga lalu lintas data yang terjadi di jaringan tersebut dengan sendirinya akan
berkurang.

o Mempermudah Administrator Jaringan.


Setiap kali komputer berpindah tempat, maka komputer tersebut harus di konfigurasi
ulang agar mampu berkomunikasi dengan jaringan dimana komputer itu berada. Hal ini
membuat komputer tersebut tidak dapat dioperasikan langsung setelah di pindahkan.
Jaringan dengan Prinsip VLAN bisa meminimalkan atau bahkan menghapus langkah ini
karena pada dasarnya ia tetap berada pada jaringan yang sama.

o Mengurangi biaya.
Dengan berpindahnya lokasi, maka seperti hal nya diatas, akan menyebabkan biaya
instalasi ulang. Dalam jaringan yang menggunakan VLAN, hal ini dapat diminimalisasi
atau dihapuskan.

o Keamanan
VLAN bisa membatasi Pengguna yang bisa mengakses suatu data., sehingga
mengurangi kemungkinan terjadinya penyalahgunaan hak akses.

4. Switch
Sebelum mebahas teknologi dan konsep kerja VLAN, ada syarat yang harus dipenuhi
terlebih dahulu. Salah satunya yaitu tersedianya perangkat keras switch yang mampu
mengakomodasi teknologi VLAN. Perangkat keras yang mungkin paling dikenal adalah
switch Cisco. Kegunaan dari switch sendiri adalah menjadi distributor atau concentrator
setiap paket data yang dikirim oleh terminal ke terminal lain dalam jaringan berbasis
kabel.

Produk switch keluaran Cisco diberi label Catalyst, sedangkan untuk router menggunakan
istilah router Cisco. Jadi jika anda membeli atau menemukan perangkat Cisco dengan
label awalan Catalyst, dapat dipastikan bahwa perangkat tersebut merupakan switch. Ada
beberapa jenis keluaran Catalyst yang dikeluarkan Cisco saat ini (dapat dilihat pada situs
https://www.cisco.com).

Perbedaan Managed Switch dan Switch Unmanaged ?

Switch merupakan sebuah perangkat yang digunakan sebagai media penghubung dalam
jaringan yang sama. Hal ini berarti switch dapat digunakan untuk menambah PC meski
dalam jaringan yang sama sekalipun. Adapun jenis Switch yang bisa Anda gunakan
adalah switch managed dan switch unmanaged. Terdapat beberapa perbedaan diantara
kedua jenis switch tersebut. Berikut perbedaannya:

Managed Switch Unmanaged Switch


Sulit digunakan karena harus Mudah digunakan
dikonfigurasi terlebih dahulu

Dapat diatur atau dikonfigurasi ulang Tidak dapat diatur atau dikonfigurasi

Bisa memonitor konfigurasi dan Tidak bisa memonitor konfigurasi dan transfer
transfer data data

Tidak tersedia netwok redudancy Tersedia netwok redudancy

Tersedian vitur VLAN Tidak tersedian vitur VLAN

Tersedia pengelolaan lalu lintas data Tidak tersedia pengelolaan lalu lintas data
Harga jauh lebih mahal Harga lebih murah

5. Membangun VLAN dengan Catalyst Cisco


Sebelum mengoperasikan switch Cisco Catalyst, ada baiknya jika Anda mengetahui cara
membangun jaringan lokal dengan switch Cisco dan cara melakukan manajemen. Sistem
operasi yang digunakan dalam router Cisco dan Cisco Catalyst adalah IOS. Meskipun
sejarah mengatakan bahwa teknologi yang diusung oleh switch Cisco versi awal
menggunakan OS tersendiri yang disebut CatOS atau Catalyst OS. Namun kini seri
terbaru Cisco Catalyst sudah menggunakan teknologi IOS. Dibawah ini anda dapat
membuat topologi sederhara jaringan LAN menggunakan Cisco Packet Trascer.

Gambar 3: Membuat Topologi VLAN Dengan Cisco Packet Tracer

Untuk dapat melakukan manajemen Cisco Catalyst, Anda dituntut untuk bisa melakukan
konfigurasi menggunakan Command Line Interface (CLI). Meskipun pada network
simulator Cisco Packet Tracer tersedia Graphic User Interface, itu hanya untuk keperluan
pembelajaran, pada kenyataan Cisco Catalyst yang anda temui dikonfigurasi
menggunakan CLI. Pada table dibawah ini adalah beberapa perintah dasar Cisco.

6. Command Line Interface (CLI) Konfigurasi Perangkat Cisco

Tabel 1: Daftar Command Line Interface Cisco

NO COMMAND LINE KETERANGAN

1 Swich>enable Memasuki mode privileged


Switch#Configure Terminal Memasuki global configuarasi

2 Switch#hostname SW_TKJlibi Menganti nama switch/mesin dengan nama Switch TKJ


SMK Negeri Linggang Bigung

3 SW_TKJlibi#line console 0 Deretan perintah ini digunakan untuk mengatur username


password ketika Anda mengakses switch dengan console
SW_TKJlibi#password masuktkjlibi

SW_TKJlibi#login

SW_TKJlibi#exit

4 SW_TKJlibi#write memory Untuk menyimpan konfigurasi

SW_TKJlibi#copy startup-config running-


config

5 SW_TKJlibi#int vlan 1 Switch tidak memilik interface sehingga untuk mengakses


Anda harus memberikan pengaturan IP Address pada
SW_TKJlibi#ip address 10.10.10.1 255.0.0.0
interface VLAN.
SW_TKJlibi#no shutdown

SW_TKJlibi#exit

6 SW_TKJlibi#username tkjlibi password Membuat username tkjlibi dengan password tkjlibibisa


tkjlibibisa ketika console switch diakses lewat telnet

7 SW_TKJlibi#enable secreet tkjlibibisa

SW_TKJlibi#line vty 0 1 Line vty 0 1: menyatakan jumlah user yang dapat


mengakses telnet;
SW_TKJlibi#password masuktelnet
Exec-timeout 5 0:pengaturan jika selama 5 menit 0 detik
SW_TKJlibi#exec-timeout 5 0
tidak ada aktivitas, system akan logout sendiri;
SW_TKJlibi#logging synchronous
Logging Sysncronous: untuk mensinkronkan keluaran
SW_TKJlibi#login local debug dengan IOS sehingga tidak mengganggu pada saat
konfigurasi;
SW_TKJlibi#exit
Login local: berperan menentukan bahwa telnet dapat
diremote dari local mesin

8 SW_TKJlibi#enable secret masuk Mengatur username dan password yang digunakan login
melalui SSH
SW_TKJlibi#ip domain-name smklibibisa

SW_TKJlibi#line vty 0 2

SW_TKJlibi#transport input ssh

SW_TKJlibi#login local
SW_TKJlibi#exit

9 SW_TKJlibi#banner motd #Ini Switch Milik Membuat banner atau pesan saat login switch
TKJ LIBI#

10 SW_TKJlibi#show running-config Menampilkan konfigurasi yang sedang berjalan

11 SW_TKJlibi#vlan 100 Menambah VLAN ID 100, dengan nama VL_TKJ

SW_TKJlibi#name VL_TKJ

SW_TKJlibi#exit

12 SW_TKJlibi#interface FastEthernet 0/1 Mengkonfigurasi interface FastEthernet 0/1 agar


menjalankan switchport mode access dengan VLAN ID
SW_TKJlibi#switchport mode access
100
SW_TKJlibi#switchport access vlan 100

SW_TKJlibi#exit

12 SW_TKJlibi#interface range FastEthernet 0/2- Mengkonfigurasi interface FastEthernet 0/2 sampai dengan
4 FastEthernet 0/4 sekaligus, agar menjalankan switchport
mode access dengan VLAN ID 100
SW_TKJlibi#switchport mode access

SW_TKJlibi#switchport access vlan 100

SW_TKJlibi#exit

13 SW_TKJlibi#interface FastEthernet 0/0 Mengatur interface fa 0/0 sebagai mode trunk

SW_TKJlibi#switchport mode trunk

7. Tipe VLAN
a. VLAN Data
VLAN Data adalah VLAN yang dikonfigurasi hanya untuk membawa data-data yang
digunakan oleh user. Dipisahkan dengan lalu lintas data suara atau pun manajemen
switch. Seringkali disebut dengan VLAN pengguna, User VLAN.
b. VLAN Default
Semua port switch pada awalnya menjadi anggota VLAN Default. VLAN Default untuk
Switch Cisco adalah VLAN 1. VLAN 1 tidak dapat diberi nama dan tidak dapat dihapus.
c. Native VLAN
Native VLAN dikeluarkan untuk port trunking 802.1Q. Port trunking 802.1Q mendukung
lalu lintas jaringan yang datang dari banyak VLAN (tagged traffic) sama baiknya dengan
yang datang dari sebuah VLAN (untagged traffic). Port trunking 802.1Q menempatkan
untagged traffic pada Native VLAN.
d. VLAN Manajemen
VLAN Manajemen adalah VLAN yang dikonfigurasi untuk memanajemen switch. VLAN
1 akan bekerja sebagai Management VLAN jika kita tidak mendefinisikan VLAN khusus
sebagai VLAN Manajemen. Kita dapat memberi IP address dan subnet mask pada VLAN
Manajemen, sehingga switch dapat dikelola melalui HTTP, Telnet, SSH, atau SNMP.
e. VLAN Voice
VLAN yang dapat mendukung Voice over IP (VoIP). VLAN yang dikhususkan untuk
komunikasi data suara.

8. Virtual Trunking Protocol (VTP)


Kegunaan VLAN mungkin bagi Anda sudah mulai dapat dipahami dengan baik. Pada
jaringan berskala besar, switch menjadi titik kritis jika diimplementasikan sebagai jalur
backbone jaringan.Terkadang antar rak server satu dengan yang lain salih terpisah atau
bahkan Anda diharuskan mengkoneksi VLAN antar gedung.

✓ Kasus (PBL)

Gambar 4: Virtual Trunking Protokol

Perhatikan gambar diatas, pada topologi diatas jika dalam suatu perusahaan kita memiliki
ratusan VLAN dengan hak akses tersendiri dan beban berbeda-beda ditambah jumlah
switch yang mungki jumlahnya mencapai puluhan. Ada kemungkinan Anda mengalami
kesalahan dalam konfigurasi. Oleh Karen itu Cisco telah merilis teknologi VTP pada
switch hasil produknya. Apa itu VTP ? Istilah VTP ini mirip dengan sebuah protocol
berbasi klien-server dengan kondisi sebuh switch berperan sebagai switch server yang
menyimpan database VLAN. Selanjutnya data-data VLAN ID tersebut akan
didistribusikan pada switch-switch klien yang telah menjalani VTP client. Gambar
dibawah ini memperlihatkan topologi sederhana yang mengimplementasi VTP.

Gambar 5: Topologi Sederhana VTP

Sebelum Anda mengkonfigurasi lanjut tetang VTP server dalam Cisco Catalyst, ada
beberapa hal yang perlu diketahui tentang parameter dan karakteristik antara lain sebagai
berikut:

a. VTP Mode
VTP mode merupakan opsi mode yang dapat diterapkan dalam switch. Peran dapat
sebagai VTP server, VTP client, atau VTP Transparent. Secara default, jenis mode VTP
pada switch adalah mode VTP server, yaitu sebgai sentral distribusi penyimpanan
database VLAN ID. Adapun mode VTP client berperan sebagai pengguna data VLAN ID
yang tersimpan VTP server agar memiliki dartabase yang sama dengan server. Sementara
itu, mode transparent adalah kondisi ketika Anda dapat membuat VLAN ID secara
khusus hanya untuk switch itu sendiri. VLAN ID yang dibuat itu tidak akan dibagikan
kepada switch lainnya.
b. VTP Domain
VTP domain adalah nama yang digunakan sebagai identitas atau tanda grup pada switch-
switch yang terhubung dalam jaringan.
c. VTP Pruning
VTP pruning merupak mode yang digunakan untuk switch ketika berperan sebagai
trunking. Jika switch tersebut tidak memiliki data VLAN ID yang terdapat pada switch
lainnya, data dari VLAN ID yang tidak terdaftar tersebut tidak akan diteruskan.
d. VTP Advertisment
VTP advertisement merupakan istilah nama paket data VTP berupa informasi VLAN ID
yang tersimpan pada database VTP server switch ketika didistribusikan pada switch VTP
client secara periodic setiap lima menit sekali secara multicast pada MAC address 01-00-
0C-CC-CC-CC

9. Trunking Protocol
Konsep trunking sendiri merujuk pada metode yang menyediakan jalur komunikasi
jaringan dengan jumlah klien banyak dalam sebuah jalur media, tetapi dengan banyak
virtual jaringan. Untuk masuk dalam mode trunk , Anda harus mengatur switchport dalam
mode trunk. Trunk link sendiri merupakan sambungan link point-to-point yang mampu
mendukung kecepatan tinggi antara 100 hingga 1000 Mbps sehingga sangat cocok
menjadi jalur transmisi data dengan beragam jenis tipe data maupun VLAN ID. Berikut
empat jenis protocol trunking.

a. Inter Switch Link (ISL)

ISL bekerja dengan cara mengenkapsulasi secara penuh (fully encapsulation) pada paket
frame Ethernet dengan menambahkan header ISL dan frame check (FCS). Protokol ini
tidak kompatibel dengan perangkat selain Cisco karena dikeluarkan sebelum standar
IEEE merilis aturan baru. Panjang header ISL sebanyak 26 byte dan dilengkapi FCS
sebesar 4 byte membuat teknik enkapsulasi menjadi lebih aman. Metode ini sering disebut
dengan external tagging.
b. IEEE 802.1 Q
Standar 802.1 Q ini merupakan aturan baku yang dikeluarkan IEEE agar dapat diterapkan
pada berbagai perangkat keras jaringan berbasis internet dari vendor-vendor berbeda.
Perbedaan antara ISL dengan 802.1 Q menggunakan mode internal tagging process
dengan header frame Ethernet sebesar 4 byte. Dampak dari penambahan header FCS pada
frame paket data Ethernet, akan terjadi perubahan nilai header tersebut. Pada saat frame
data sedang memasuk switch, akan diberi tagging berupa informasi tambahan dengan
VLAN properties. Tagging tersebut akan selalu mengikuti proses pengiriman frame data
sampai pada tujuannya.
c. IEEE 802.10 Q
Protokol 802.10 Q secara khusus digunakan untuk FDD (Fiber Distribution Data
Interface). Selanjutnya, protocol ISL akan dinonaktifkan, kemudian protocol IEEE 802.10
akan digunakan untuk melewatkan frame VLAN. Kandungan informasi dalam paket data
IEEE 802.10 Q terdiri atas field Security Association Indetifier (SAID), Link Service
Access Point (LSAP), dan Management Defined Field (MDF).
d. LANE
LANE merupakan kependekan dari LAN Emulation sebagai salah satu protocol dalam
VLAN melalui mekanisme ATM network tanpa melakukan proses enkapsulasi ketika
tagging VLAN jaringan. Apa itu VLAN tagging ? VLAN tagging adalah sebuah metode
yang mengizinkan port switch melayani banyak transmisi data dari VLAN sebanyak
sebanyak 1005 ID agar dapat melewati switch dan dapat sampai tujuan berdasarkan pada
paket tag ID yang disertakan. Tag tersebut disisipkan pada header data berupa VLAN ID
asal pengirim data sehingga memudahkan menentukan interface yang akan dituju, VLAN
tagging cukup menentukan keberhasilan terjadikan pembentukan link trunking dalam
menangani lalu lintas transmisi data dari sebuah VLAN.

10. Praktikum
Praktikum 1:
Pada tabel dibawah ini, telah disajikan informasi langkah-langkah praktikum, silahkan
buka aplikasi Cisco Packet Tracer pada computer Anda. Buatlah topologi VLAN dan
konfigurasi VLAN pada perangkat Cisco. Anda dapat mengikuti langkah-langkah
konfigurasi sebagaiman pada table dibawah ini.

Tabel 2: Langkah-Langkah Konfigurasi VLAN

No Deskripsi Aktivitas

1 Buatlah topologi jaringan menggunakan


Cisco Packet Tracer seperti pada gambar
dibawah ini.

Port Switch VLAN

FastEthernet 0/1 VLAN 100

FastEthernet 0/2 VLAN 100

FastEthernet 0/3 VLAN 200


FastEthernet 0/4 VLAN 200

2 Switch#>enable Login ke switch, setalah itu masuk ke User Priveleged


Mode. Lalu masuk ke Global Configuration Mode untuk
Switch#configure terminal
melakukan konfigurasi switch.

3 Switch(config)#hostname SW_TKJlibi Mengganti nama switch/mesin

4 SW_TKJlib(config)i#vlan 100 Menambahakan VLAN ID 100 pada switch Catalyst

SW_TKJlib(config-vlan)i#name VLAN100

SW_TKJlib(config-vlan)i#exit

5 SW_TKJlib(config)i#vlan 200 Menambahakan VLAN ID 200 pada switch Catalyst

SW_TKJlibi(config-vlan)#name VLAN200

SW_TKJlibi(config-vlan)#exit

6 SW_TKJlibi(config)#interface FastEthernet Mengkonfigurasi interface FastEthenet 0/1 agar


0/1 menjalankan switchport mode access dengan VLAN 100

SW_TKJlibi(config-if)#switchport mode
access

SW_TKJlibi(config-if)#switchport access
vlan 100

7 SW_TKJlibi(config-if)#interface FastEthernet Mengkonfigurasi interface FastEthenet 0/2 agar


0/2 menjalankan switchport mode access dengan VLAN 100

SW_TKJlibi(config-if)#switchport mode
access

SW_TKJlib(config-if)i#switchport access
vlan 100

8 Lakukan hal yang sama untuk interface Mengkonfigurasi interface FastEthenet 0/3 agar
FastEthernet 0/3 dan FastEthernet 0/4, yang menjalankan switchport mode access dengan VLAN 200
akan mengakses switchport mode acccess
dengan VLAN 200
Mengkonfigurasi interface FastEthenet 0/4 agar
menjalankan switchport mode access dengan VLAN 200

9 SW_TKJlibi(config)#enable secret masuk Mengatur user password yang akan digunakan saat login
melalui ssh
SW_TKJlibi(config)#ip domain-name smklibi

SW_TKJlib(config)i#line vty 0 2

SW_TKJlibi(config-line)#transport input ssh

SW_TKJlibi(config-line)#login local
SW_TKJlibi(config-line)#exit

10 SW_TKJlibi(config)#show ip ssh Menampilkan versi ssh

11 C:\>Ping 192.168.0.1 –n 2 Lakukan pengujian pada PC0

12 C:\>Ping 192.168.1.1 –n 2 Lakukan pengujian pada PC2

Praktikum 2:

Pada tabel dibawah ini, telah disajikan informasi langkah-langkah praktikum, silahkan
buka aplikasi Cisco Packet Tracer pada computer Anda. Buatlah topologi inter-VLAN
routing dan konfigurasi inter-VLAN-routing pada perangkat Cisco. Anda dapat
mengikuti langkah-langkah konfigurasi sebagaiman pada table dibawah ini.

Tabel 3: Langkah-Langkah Konfigurasi VTP

No Deskripsi Aktivitas

1 Buatlah topologi jaringan menggunakan


Cisco Packet Tracer seperti pada gambar
disamping ini.

Port Switch ML-SW- Dot1Q Port Switch VLAN


TKJ
FastEthernet 0/1 VLAN 10
GigabitEthernet 0/1 Trunk
FastEthernet 0/2 VLAN 20

GigabitEthernet 0/1 Trunk

2 Switch#>enable Login ke switch multilayer, setalah itu masuk ke User


Priveleged Mode. Lalu masuk ke Global Configuration
Switch#configure terminal
Mode untuk melakukan konfigurasi switch multilayer.
3 Switch(config)#hostname ML-SW-TKJ Mengganti nama switch/mesin

4 ML-SW-TKJ(config)i#vlan 10 Menambahakan VLAN ID 10 pada switch multilayer

ML-SW-TKJ(config-vlan)i#name IT

ML-SW-TKJ(config-vlan)i#exit

5 ML-SW-TKJ(config)i#vlan 20 Menambahakan VLAN ID 20 pada switch multilayer

ML-SW-TKJ(config-vlan)#name Managemen

ML-SW-TKJ(config-vlan)#exit

6 ML-SW-TKJ(config)#interface vlan 10 Mengkonfigurasi IP address pada interface VLAN 10


sebagai IP management
ML-SW-TKJ(config-if)#ip address
192.168.0.1 255.255.255.0

ML-SW-TKJ(config-if)#exit

7 ML-SW-TKJ(config)#interface vlan 20 Mengkonfigurasi IP address pada interface VLAN 20


sebagai IP management
ML-SW-TKJ(config-if)#ip address
192.168.1.1 255.255.255.0

ML-SW-TKJ(config-if)#exit

8 ML-SW-TKJ(config)#interface gig 0/1 Masuk ke interface GigabitEthernet 0/1

ML-SW-TKJ(config-if)#switchport trunk Mengkonfigurasi interface tersebut agar menggunakan


encaptulation do1Q encapsulation standar dot1Q

ML-SW-TKJ(config-if)#switchport mode Mengkonfigurasi interface ke mode trunk


trunk

ML-SW-TKJ(config-if)#switchport trunk
Mengkonfigurasi trunk agar hanya menerima traffic dari
Allowed vlan 1,10,20 vlan 1,10,20

ML-SW-TKJ(config-if)#exit

9 ML-SW-TKJ (config)#enable secret masuk Mengatur user password yang akan digunakan saat login
melalui ssh
ML-SW-TKJ (config)#ip domain-name
smklibi

ML-SW-TKJ (config)i#line vty 0 2

ML-SW-TKJ (config-line)#transport input ssh


ML-SW-TKJ (config-line)#login local

ML-SW-TKJ (config-line)#exit

10 ML-SW-TKJ (config)#ip routing Mengaktifkan IP routing/IP forwarding pada multilayer


switch

11 ML-SW-TKJ (config)#do show ip route Menampilkan tabel routing pada switch multilayer

12 ML-SW-TKJ (config)#do write Menyimpan konfigurasi switch ke NVRAM agar


konfigurasi tidak hilang saat switch di re-start

13 Switch>enable Login ke SW_MAIN masuk masuk ke Global


Configuration Mode, lalu ganti hostname switch
Switch#configure terminal

Switch (config)#hostname SW_MAIN

14 SW_MAIN(config)#vlan 10 Menambahkan VLAN 10

SW_MAIN(config-vlan)#name IT

SW_MAIN(config-vlan)#exit

SW_MAIN(config)#vlan 20 Menambahkan VLAN 20

SW_MAIN(config-vlan)#name Managemen

SW_MAIN(config-vlan)#exit

15 SW_MAIN(config)#interface range fa0/1 Mengkonfigurasi interface FasthEthernet 0/1 agar


menjalankan switchport mode access dengan VLAN-ID 10
SW_MAIN(config-if)#switchport mode
access

SW_MAIN(config-if)#switchport access vlan


10

SW_MAIN(config-if-range)#exit

Mengkonfigurasi interface FasthEthernet 0/1 agar


SW_MAIN(config)#interface range fa0/2 menjalankan switchport mode access dengan VLAN-ID 20

SW_MAIN(config-if)#switchport mode
access

SW_MAIN(config-if)#switchport access vlan


20

SW_MAIN(config-if-range)#exit
Mengkonfigurasi interface gig0/1 ke mode trunk dan hanya
mengizinkan CLAN-ID 1,10, dan 20

SW_MAIN(config)#interface gig0/1

SW_MAIN(config-if)#switchport mode trunk

SW_MAIN(config-if)#switchport trunk
allowed vlan 1,10,20

SW_MAIN(config-if-range)#exit

16 SW_MAIN(config)#interface vlan 10 Mengkonfigurasi IP address pada interface VLAN 10


sebagai IP management
SW_MAIN(config-if)#ip address 192.168.0.3
255.255.255.0

SW_MAIN(config-if)#exit

SW_MAIN(config)#interface vlan 10 Mengkonfigurasi IP address pada interface VLAN 20


sebagai IP management
SW_MAIN(config-if)#ip address 192.168.0.3
255.255.255.0

SW_MAIN(config-if)#exit

17 SW_MAIN(config)#do show vlan br Menampilkan interface yang terdapat pada VLAN

18 SW_MAIN(config)#dp copy running-config Menyimpan konfigurasi switch ke NVRAM agar


startup-config konfigurasi tidak hilang saat switch di-restart

19 C:\>Ping 192.168.0.1 –n 1 Pengujian pada PC0

C:\>Ping 192.168.0.2 –n 1

C:\>Ping 192.168.0.3 –n 1

C:\>Ping 192.168.1.1 –n 1

C:\>Ping 192.168.1.2 –n 1

C:\>Ping 192.168.1.3 –n 1

20 C:\>Ping 192.168.1.1 –n 1 Pengujian pada PC1

C:\>Ping 192.168.1.2 –n 1

C:\>Ping 192.168.1.3 –n 1

C:\>Ping 192.168.0.3 –n 1

C:\>Ping 192.168.0.2 –n 1

C:\>Ping 192.168.0.1 –n 1
F. Soal Latihan, kunci jawaban dan rubrik
Soal
1. Jelaskan tujuan VLAN?
2. Apa perbedaan switch manageable dengan switch unmanageable ?
3. Sebutkan karakteristik SWITCH ?
4. Analisis perbedaan LAN dengan VLAN !
5. Tuliskan dengan pendapat anda sendiri, latar pelakang, alasan mengapa perlu diterapkan
atau tidak perlu diterapkan Virtual Trunking Protocol !

Kunci Jawaban
1. VLAN bertujuan untuk membangunan jaringan LAN virtual, meskipun berada dalam
satu topologi fisik yang sama, sehinggan menghemat sumber daya yang dibutuhkan
2. Switch manageable adalah perangkat switch yang bisa dilakukan konfigurasi ulang
sesauai kebutuhan, sedang switch unmanageable adalah switch yang tidak bisa
dikonfigurasi ulang sesuai kebutuhan
3. Karakteristik switch:
a. Tergolong peralatan Layer 2 dalam OSI Model (Data Link Layer)
b. Dapat menginspeksi data yang diterima
c. Dapat menentukan sumber dan tujuan data
d. Dapat mengirim data ke tujuan dengan tepat sehingga akan menghemat
bandwith.
e. Dapat menangani lebih dari dua port dan lebih dari dua komunikasi data
dalam waktu bersamaan
4. LAN adalah infrastruktu jaringan yang bersifat local, LAN digunakan
dilingkungan kecil, misalnya di satu ruangan, atau satu lokasi kecil. Semua
komputer yang terhubung pada jaringan LAN, dapat berkomunikasi antara satu
dengan yang lain. Tingkat privasi komunikasi dalam jaringan LAN sangat kecil.
Berdasarkan penjelasan LAN diatas, maka kehadiran VLAN untuk menjawab
permasalahan diatas. VLAN adalah sebuah rekayasa virtualisasi, dimana dalam
LAN fisik yang sama terdapat beberapa LAN virtual lainya

5. Teknologi VTP diterapkan berdasarkan kebutuhan dilapangan, jaringan VLAN


besar dan kompleks tentu akan menyulitkan dalam melakukan manage VLAN,
oleh karena itu dengan menerapkan skema Klient Server membantu meringan
kinerja Switch, memudahkan adminitasi dan pengelolaan jaringan
G. Daftar Pustaka
Novianto Andi, 2018, Administrasi Infrastruktur Jaringan, Penerbit
Erlangga
Nurcahyo Rudi, Administrasi Infrastruktur Jaringan Kelas XI
Nafi Ahmad, 2018 Modul Infrastruktur Jaringan Virtual LAN
PENS-ITS, Modul Praktikum Jaringan Komputer 2
https://adoc.tips, Konsep Virtual LAN (VLAN), diakses pada tanggal 27-07-
2021, 14:00 WIT

Anda mungkin juga menyukai