Oleh :
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis aturkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan laporan dengan judul “Smart Door Lock”. Tidak lupa
shalawat beriring salam, penulis sampaikan kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW karena berkat Beliau kita dapat merasakan zaman saat ini yang
penuh dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Akhir kata, saya berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga dengan adanya tugas akhir ini bisa
membawa manfaat bagi kita semua.
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2. Bagaimana membuat kunci pintu yang dapat dikontrol melalui
telegram dengan biaya yang dapat dijangkau?
1.3 Batasan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang
telah diuraikan, maka fokus permasalahan dibatasi pada pembuatan
smart door lock yang dapat dikontrol dengan telegram.
Bab ini membahas tentang teori yang digunakan yaitu tentang Smart
Door Lock, ESP32, Selenoid, Relay, Adaptor.
Pada bab ini berisi uraian aktivitas dan alokasi waktu yang digunakan.
2
BAB II
DASAR TEORI
2.2 ESP32
ESP32 dibuat oleh Espressif Systems, ESP32 adalah sistem dengan biaya
yang rendah, berdaya rendah pada seri chip (SoC) dengan Wi-Fi &
kemampuan Bluetooth dua mode! Keluarga ESP32 termasuk chip ESP32-
D0WDQ6 (dan ESP32-D0WD), ESP32-D2WD, ESP32-S0WD, dan sistem
dalam paket (SiP) ESP32-PICO-D4. Pada intinya, ada mikroprosesor
Tensilica Xtensa LX6 dual-core atau single-core dengan clock rate hingga
240 MHz. ESP32 sudah terintegrasi dengan built-in antenna switches, RF
balun, power amplifier, low-noise receive amplifier, filters, and power
management modules. Didesain untuk perangkat seluler, perangkat
elektronik yang dapat dipakai, dan aplikasi IoT, ESP32 juga bekerja dengan
konsumsi daya sangat rendah melalui fitur hemat daya termasuk fine
resolution clock gating, multiple power modes, and dynamic power scaling.
Module ESP32 merupakan penerus dari module ESP8266 yang cukup
populer untuk Aplikasi IoT. Pada ESP32 terdapat inti CPU serta Wi-Fi yang
3
lebih cepat, GPIO yang lebih, dan mendukung Bluetooth Low Energy.
Berikut ini adalah Arsitektur dan Block Diagram dari ESP32 :
2. Wireless connectivity:
> Wi-Fi: 802.11 b/g/n/e/i (802.11n @ 2.4 GHz up to 150 Mbit/s)
4
> Bluetooth: v4.2 BR/EDR and Bluetooth Low Energy (BLE)
3. Memory:
> Internal memory:
> ROM: 448 KiB
> SRAM: 520 KiB
> RTC fast SRAM: 8 KiB
> RTC slow SRAM: 8 KiB
> eFuse: 1 Kibit
> Embedded flash:
> 0 MiB (ESP32-D0WDQ6, ESP32-D0WD, and ESP32-S0WD chips)
> 2 MiB (ESP32-D2WD chip)
> 4 MiB (ESP32-PICO-D4 SiP module)
> External flash & SRAM: ESP32 supports up to four 16 MiB external QSPI
flashes and SRAMs with hardware encryption based on AES to
protect developers' programs and data. ESP32 can access the
external QSPI flash and SRAM through high-speed caches.
> Up to 16 MiB of external flash are memory-mapped onto the CPU
code space, supporting 8-bit, 16-bit and 32-bit access. Code
execution is supported.
> Up to 8 MiB of external flash/SRAM memory are mapped onto the
CPU data space, supporting 8-bit, 16-bit and 32-bit access. Data-
read is supported on the flash and SRAM. Data-write is supported
on the SRAM.
5
(Serial Peripheral Interface), I²S (Integrated Inter-IC Sound), RMII (Reduced
Media-Independent Interface), PWM (pulse width modulation), and more.
5. Security:
> IEEE 802.11 standard security features all supported, including WFA,
WPA/WPA2 and WAPI
> Secure boot
> Flash encryption
> 1024-bit OTP, up to 768-bit for customers
> Cryptographic hardware acceleration: AES, SHA-2, RSA, elliptic curve
cryptography (ECC), random number generator (RNG).
2.3 Solenoid
Solenoida merupakan salah satu dari sekian banyak transduser, yaitu alat
atau perangkat elektromagnetik yang dapat merubah sebuah energi asal
menjadi bentuk energi lain. Sebuah solenoida dapat terdiri dari beberapa
lilitan. Solenoida dibuat dari gulungan kawat logam yang bersifat konduktif
yang disusun dengan perhitungan tertentu sehingga membentuk sebuah
kumparan yang kemudian dialiri arus listrik. Kemudian di dalam koil
tersebut diisi batang besi silinder untuk memperbesar medan magnet yang
dihasilkan. Apabila solenoid difungsikan, dia dapat bekerja merubah energi
listrik menjadi energi gerak yang diperoleh dari perubahan energi listrik
menjadi energi gerak yang dihasilkan oleh solenoid adalah gerakan menarik
(pull), mendorong (push) dan berputar (rotasi).
6
Gambar 2. Solenoid
Hal tersebut dapat dipahami dengan mudah dengan melihat rangkaian
solenoida yang terdiri dari kumparan listrik yang dililitkan pada tabung
berbentuk silinder dengan aktuator ferro-magnetic atau Plunger yang
bebas bergerak keluar masuk dari kumparan. Rangkaian solenoida dapat
digunakan untuk menggerakan mekanisme robotik, misalnya pada sakelar
listrik, untuk membuka dan menutup pada pintu otomatis, untuk membuka
dan menutup katup (valve) dan lain-lain.
Secara dasar, solenoida tersedia dalam 2 jenis, yaitu
1. Solenoida Linier atau Linear Electro Mechanical Actuator (LEMA)
Solenoida Linier adalah perangkat bersifat elektromagnetik yang bekerja
merubah energi listrik menjadi energi gerak/ mekanis. Mengapa disebut
sebagai solenoida linier? Karena actuator atau plungernya bergerak
maju-mundur secara linier. Solenoid jenis ini tersedia dalam 2 jenis
yaitu;
1. Solenoida Linier Tarik (Pull Type)
Ketika bekerja, solenoida jenis ini menarik plunger kearahnya.
2. Solenoida Linear tipe Dorong (Push Type)
Ketika bekerja, solenoida jenis ini mendorong plunger kearahnya
Solenoida linier tipe tarik dan tipe dorong memiliki konfigurasi bentuk
yang hampir sama, perbedaannya adalah pada peletakan plunger dan
pegasnya.
7
2. Solenoida Rotasi atau Rotary Solenoida
Selain Solenoida linier yang menghasilkan gerakan maju dan mundur
secara linier, ada juga solenoid rotasi, yaitu solenoida yang
menghasilkan gerakan memutar searah jarum jam atau berlawanan
dengan arah jarum jam.
Solenoid rotasi digunakan untuk mengantikan motor DC, terutama
motor yang pergerakannya memiliki sudut yang kecil. Berdasarkan sudut
pergerakannya. Solenoid rotasi yang paling sering dipakai adalah
solenoid dengan sudut gerakan 25⁰, 35⁰, 45⁰, 60⁰ dan 90⁰.
2. Speaker
Pada speaker terdapat 2 magnet, yaitu magnet permanen dan
elektromagnet yang dihasilkan oleh solenoid. Elektromagnet dan magnet
permanen saling berinteraksi. Kutub positif yang ada pada elektromagnet
tertarik dengan kutub negatif yang ada pada magnet permanen.
Sebaliknya, kutub negatif yang ada pada elektromagnet ditolak oleh kutub
negatif yang ada magnet permanen. Kemudian terjadilah pertukaran
8
orientasi kutub electromagnet, sehingga arah gaya tarik menariknya juga
ikut bertukar. Dengan cara ini, arus bolak balik memberikan dorongan
secara konstan pada magnet koil suara dan magnet permanen.
3. Pesawat Telepon
Secara garis besar, pesawat telepon terdiri atas 2 bagian, yaitu mikrofon
dan speaker. Mikrofon bekerja merubah gelombang suara menjadi
gelombang listrik. Ketika seseorang berbicara, gelombang suara akan
tertangkap pada mikrofon akan membuat diafragma alumunium bergetar.
Serbuk karbon yang ada pada mikrofon berubah-rubah sehingga terjadi
gelombang listrik yang kemudian dikirim ke penerima pada pesawat
telepon lain, lalu diterima oleh speaker. Oleh speaker, gelombang listrik
tersebut menggerakkan membran sehingga akan menghasilkan suara.
5. Detektor Logam
Detektor logam digunakan untuk memeriksa keberadaan logam atau
bahkan semua benda yang dapat bereaksi ketika menerima gaya
elektromagnet. Detektor logam terdiri dari kumparan besar yang dialiri
arus listrik sehingga terjadi gaya elektromagnet. Ketika ada logam yang
berdekatan dengan detektor logam, dia akan merubah besarnya gaya
9
elektromagnetik yang ada pada solenoid yang dihubungkan dengan alarm,
sehingga memicu alarm untuk mengeluarkan bunyi.
2.4 Relay
Relay adalah komponen elektronika pada sebuah mobil yang memiliki
dua bagian elektromagnetik berupa kontak point dan kumparan. Relay
adalah komponen yang berfungsi untuk mengalirkan arus listrik yang besar
dengan menggunakan kendali listrik arus kecil.
Relay merupakan komponen elektronika berupa saklar atau switch elektrik
yang dioperasikan secara listrik dan terdiri dari 2 bagian utama yaitu
Elektromagnet (coil) dan mekanikal (seperangkat kontak Saklar/Switch).
Komponen elektronika ini menggunakan prinsip elektromagnetik untuk
menggerakan saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power)
dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.
Fungsi Relay
Seperti yang telah di jelaskan tadi bahwa relay memiliki fungsi sebagai
saklar elektrik, namun jika di aplikasikan ke dalam rangkaian elektronika,
relay memiliki beberapa fungsi yang cukup unik. Berikut beberapa fungsi
saat di aplikasikan ke dalam sebuah rangkaian elektronika:
1. Mengendalikan sirkuit tegangan tinggi dengan menggunakan bantuan
signal tegangan rendah.
2. Menjalankan logic function atau fungsi logika.
3. Memberikan time delay function atau fungsi penundaan waktu.
4. Melindungi motor atau komponen lainnya dari korsleting atau
kelebihan tegangan.
Struktur Relay Kontak point relay terdiri dari 2 jenis yaitu:
1. Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada pada posisi close (tertutup).
10
2. Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berapa pada posisi open (terbuka).
2.5 Adaptor
Adaptor merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk mengubah tegangan
AC (Bolak Balik) yang tinggi menjadi tegangan DC (Searah) yang lebih
rendah. Pada prinsipnya adaptor merupakan sebuah power supply atau
catu daya yang telah disesuaikan voltasenya dengan peralatan elektronik
yang akan disupplynya. Sebuah alat yang beroperasi pada voltase 12V
(Volt) maka harus memiliki sebuah adaptor yang bertugas untuk mengubah
votlase 220 VAC dari PLN menjadi 12VDC.
Tanpa kehadiran adaptor, maka perangkat elektronika tersebut akan
mengalami kerusakkan karena tidak mampu beradaptasi akan voltse yang
terlalu tinggi dalam bentuk AC (Bolak Balik).
11
tegangan tertentu dan diaplikasikan untuk rangkaian elektronika tertentu
seperti adaptor laptop atau adaptor monitor.
12
BAB III RANCANGAN SISTEM
13
BAB IV
JADWAL KEGIATAN
Berikut jadwal kegiatan dalam pengerjaan project akhir KKSI bidang IoT tahun
2020 :
NO Kegiatan Oktober November
Pembuatan Proposal
Analisis Kebutuhan
Desain Sistem
Pembuatan Sistem
Pengujian Sistem
Pembuatan Presentasi Demo Produk
14
BAB V
ESTIMASI BIASA
TOTAL Rp 261.000
15
DAFTAR PUSTAKA
https://teknikelektronika.com/pengertian-solenoida-cara-kerja-jenis-solenoid/
diakses tanggal 5 November 2020 jam 10.30
https://www.ardutech.com/mengenal-esp32-development-kit-untuk-iot-
internet-of-things/ diakses tanggal 5 November jam 10.15
https://pintarelektro.com/fungsi-adaptor/ diakses tanggal 5 November 2020 jam
11.00
https://www.immersa-lab.com/pengertian-relay-fungsi-dan-cara-kerja-relay.htm
diakses tanggal 5 November 2020 jam 10.45
16