Anda di halaman 1dari 5

MODUL DARING DAN LURING

ADMINISTRASI INFRASTRUKTUR JARINGAN

KELAS XI

TEKNIK KOMPUTER JARINGAN

MODUL 4

ROUTING STATIS

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA UTARA

CABANG DINAS LUBUK PAKAM

SMK NEGERI 1 PERCUT SEITUAN

DELI SERDANG

2020
Modul 4

ROUTING STATIS

A. Judul Materi : Routing Statis

B. Kegiatan Belajar : Daring/Luring

C. Kompetensi Dasar
3.4 Mengevaluasi routing statis
4.4 Mengkonfigurasi routing statis

D. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.4.1 Menjelaskan konsep routing statis
3.4.2 Menjelaskan perintah dasar routing statis
3.4.3 Menentukan cara konfigurasi routing statis
4.4.1 Melakukan konfigurasi routing statis
4.4.2 Menguji hasil konfigurasi routing statis
4.4.3 Membuat laporan konfigurasi routing statis

D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengamati untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah tentang routing
statis.
2. Siswa dapat mengumpulkan dan mengolah data tentang routing statis.
3. Siswa dapat mengomunikasikan tentang permasalahan routing statis.

E. Uraian Materi
1. Prinsip dan cara kerja routing statis
Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah router memiliki
kemampuan routing, artinya router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan
informasi akan dilewatkan, apakah di tujukan untuk host lain yang satu network atau kah
berada di network berbeda.

Gambar 1. Prinsip dan cara kerja routing statis

Apabila paket di tujukan untuk host pada network lain, maka router akan meneruskannya ke
network tersebut. Jika paket ditujukan untuk host yang satu network, maka router akan
menghalangi paket keluar. Cara kerja static routing dapat di bagi menjadi 3 bagian, antara
lain sebagai berikut :
a. Administrator jaringan yang mengonfigurasi router.
b. Router melalakukan routing berdasarkan informasi dalam tabel routing.
c. Routing static di gunakan untuk melewatkan data.

2. Perintah dasar routing statis


a. show running-config (sh ru)
Menampilkan konfigurasi yang sedang berjalan di RAM. Termasuk host name,
passwords, interface IP addresses, routing protocol yang aktif, DHCP dan konfigurasi
NAT. Dapat dijalankan di EXEC mode.
b. show startup-config (sh st)
Menampilkan konfigurasi yang sedang berjalan di NVRAM. Termasuk host name,
passwords, interface IP addresses, routing protocol yang aktif, DHCP dan konfigurasi
NAT.
c. show version (sh ver)
Menampilkan informasi tentang versi software yang sekarang sedang jalan lengkap
dengan informasi hardware dan devicenya.
d. show ip protocols (sh ip pro)
Menampilkan status interface IP baik secara global maupun khusus dari protokol yang
terkonfigurasi pada saat ini (konfigurasi IP awal).
e. show ip route (sh ip ro)
Menampilkan Konfigurasi IP yang dilakukan baik secara global maupun secara khusus
dari router. Baik berupa configurasi IP pada FastEthernet0/0 maupun pada IP Serial2/0
f. show interfaces (sh int)
Untuk menampilkan statistic semua interface router mulai dari FastEthernet dan Serial.
Untuk menampilkan statistic interface tertentu, menggunakan perintah show interfaces
diikuti dengan nomor port/slot interface,
g. show ip interface brief (sh ip int br)
Menampilkan Konfigurasi pada interface yang terhubung pada router. Baik konfigurasi
yang sedang berjalan maupun yang konfigurasi yang tidak berjalan (belum
terkonfigurasi). Pada perintah ini kita dibawa untuk mengetahui : Interface, IP-Address,
Method, Status, Protocol
h. show protocols (sh prot)
Menampilkan status interface baik secara global maupun khusus dari protokol layer 3
yang terkonfigurasi.
i. show cdp neightbors (sh cdp ne)
Untuk mengetahui Capability Codes, yang meliputi : R (Router), T (Trans Bridge), B
(Source Route Bridge), S (Switch), H (Host), I (IGMP), r (Repeater), P (Phone). Selain
itu juga digunakan untuk mengetahui Device ID diantaranya : Local Intrfce, Holdtme,
Capability, Platform, Port ID
j. show sessions (sh ses)
Untuk mengetahui koneksi yang sedang berjalan (koneksi yang di buka)
k. show ssh (sh ss)
Untuk melakukan koneksi dengan server SSHv2 dan SSHv1
l. ping (pi)
Untuk melakukan / melihat koneksi antar jaringan yang sedang berhubungan. Perintah
ping harus diikuti address or hostname. Contoh ; ping 192.168.0.2
m. traceroute (tra)
Untuk mengirimkan secara serempak sebuah urutan paket dengan menambahkan nilai
TTL (Time to Live). Ketika sebuah router lanjutan menerima sebuah paket terusan, maka
akan mengurangi nilai TTL sebelum meneruskan nya ke router berikutnya. Perintah
trace diikuti oleh address or hostname.

3. Aturan-aturan routing statis


Ada beberapa parameter yang ada pada routing, yakni:
a. Destination, adalah alat tujuan dan network mask dan biasanya diisi dengan 0.0.0.0/0
untuk semua jaringan.
b. Gateway adalah datagram yang dapat dicapai melalui antarmuka.
c. Pref. Source adalah alamat tujuan paket dan meninggalkan roter melalui alamat IP.
d. Distance (0-255) adalah jarak administrator jaringan dari router

Keuntungan Menggunakan Routing Static


a. Meringankan kinerja processor router.
b. Tidak ada bandwidth yang diguanakn untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing
pada saat pengiriman paket.
c. Routing static lebih aman dibandingkan routing dinamis.
d. Routing Static kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan membajak
traffic.

Kerugian Menggunakan Routing Static


a. Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router
yang digunakan.
b. Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil.
c. Admisnistrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis, terlebih jika banyak router
yang harus dikonfigurasi secara manual.
d. Rentan terhadap kesalahan saat entri data routing statis yang dilakukan secara manual.

4. Prosedur dan teknik konfigurasi routing statis


Routing digunakan untuk proses pengambilan sebuah paket dari sebuah alat dan
mengirimkan melalui network ke alat lain di sebuah network yang berbeda. Apabila network
anda tidak memiliki router, maka jelas anda tidak melakukan routing. Prosedur untuk bisa
melakukan routing paket, ada hal-hal yang harus sebagai berikut :
a. Alamat tujuan
b. Router-router tetangga dari mana sebuah router bisa mempelajari tentang network
remote.
c. Route yang mungkin kesemua network remote.
d. Route yang terbaik untuk setiap network remote.
e. Router menyimpan routing table yang menggambarkan menemukan network remote.
f. Teknik konfigurasi untuk melakukan routing static pada cisco adalah sebagai berikut :
g. Pemberian IP pada interface.
h. Mengaktifkan interface.
i. Menentukan Route static ada 3 cara, antara lain sebagai berikut.
j. Menggunakan exit interface.
k. Menggunakan next-hop IP address.
l. Menggunakan exit interface next-hop IP address

5. Studi kasus routing statis


Sebuah topologi jaringan dengan 2 buah gedung menggunakan 2 buah router cisco untuk
menghubungkan kedua gedung tersebut. Langkah-langkah konfigurasi antara lain sebagai
berikut :
a. Pemberian IP address pada masing-masing laptop.
b. Konfigurasi pada router anda :
 Tampilan awal CLI pada router.
 Pilih NO saja agar tidak mengonfiguasi secara wizard.
 Pemberian host name pada router.
 Pemberian IP address pada router.
 Mengaktifkan interface pada router.
 Memasukan IP router static-nya.
c. Perintahnya yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Router>enable
Router#conf t
Router(config)#hostname Gedung-A
Gedung-A(config)#interface fa0/1
Gedung-A(config)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0
Gedung-A(config)#no sh Gedung-A(config)#int
fa0/0 Gedung-A(config)#ip add 10.10.10.1
255.255.255.0 Gedung-A(config)#no sh Gedung-
A(config)#exit

Gedung-A(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0


d. Pengetesan hasil konfigurasi.

6. Prosedur pembuatan laporan konfigurasi routing statis


Tujuan:
a. Mengkonfigurasi Routing Statik pada mikrotik/Cisco Packet untuk 2 buah jaringan.
b. Meremote sebuah perangkat lain dengan bantuan mikrotik yang terhubung ke jaringan.

F. Tugas
1. Apa kelemahan static routing ?
2. Bagaimana melakukan konfigurasi static routing di Linux pada 2 jaringan? (baik
menambahkan rute dan mengurangi route).
3. Apa yang disebut default gateway ?
4. Bagaimana melakukan setting default gateway di Linux?
5. Apa yang disebut routing table?
6. Apa fungsi dari routing table?
7. Bagaimana melihat routing table di linux ?
8. Apa yang menjadi metric dari routing ?
9. Apa yang disebut sebagai IP aliasing ?
10. Apa yang disebut ip_forwarding ?

Anda mungkin juga menyukai