Anda di halaman 1dari 20

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Penajam Paser Utara
Mata Pelajaran : Administrasi Infrastruktur Jaringan
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : XI / 3 (Tiga)
Tahun Pelajaran : 2019 / 2020
Alokasi Waktu : 18x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
KI-3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasitentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Teknik Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil,
dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI-4 Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan
bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standard kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak
mahir, menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
3.4 Mengevaluasi routing statis
4.4 Mengkonfigurasi routing statis
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Mengevaluasi routing statis
3.1.1 Menjelaskan konsep routing statis
3.1.2 Menjelaskan perintah dasar

3.4.3 Menentukan cara konfigurasi routing statis


4.4 Mengkonfigurasi routing statis
4.4.1 Melakukan konfigurasi routing statis

4.4.2 Menguji hasil konfigurasi routing statis


4.4.3 Membuat laporan konfigurasi routing statis
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyimpulkan routing
statis dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai routing statis
dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan
routing statis dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membandingkan
routing statis dengan tepat
D. Materi Pembelajaran

 Prinsip dan cara kerja routing statis


 Perintah dasar routing statis
 Aturan-aturan routing statis
 Prosedur dan teknik konfigurasi routing statis
 Studi kasus routing statis
Prosedur pembuatan laporan konfigurasi routing statis
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery Based Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 3
No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan
berdoa untuk memulai pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
1 Pendahuluan 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan
digunakan
Melakukan Pre test.
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperha tikan
materi yang ada di layar kompu ter tentang routing
statis 780
2 Kegiatan Inti 2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku Menit
panduan yang lainnya agar dapat mudah dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari
materi yang disajikan oleh guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk menyimpulkan,
menilai, menghubungkan, membandingkan routing
statis
2. Pesera didik berusaha untuk dapat menyimpulkan,
menilai, menghubungkan, membandingkan routing
statis
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang
lainnya peserta didik dapat menyimpulkan, menilai,
menghubungkan, membandingkan routing statis
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang
lainnya tentang
menyimpulkan, menilai, menghubungkan,
membandingkan routing statis
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan
kelas, kelompok yang lainnya memberikan tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku
panduan atau informasi tentang atau cara
menyimpulkan, menilai, menghubungkan,
membandingkan routing statis
2. Peserta didik mencoba menyimpulkan, menilai,
menghubungkan, membandingkan routing statis
sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Peserta didik berusaha menco ba menyimpulkan,
menilai, menghubungkan, membandingkan routing
statis
2. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang
telah dibuat oleh peserta didik yang lainnya
3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian
yang sudah ada
Menarik Simpulan
1.Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang
menyimpulkan, menilai, menghubungkan,
membandingkan routing statis
2.Guru menugaskan peserta didik untuk menyimpulkan,
menilai, menghubungkan, membandingkan routing
statis
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk
menyimpulkan, menilai, menghubungkan,
membandingkan routing statis
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari
peserta didik yang sedang maju untuk
mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi
berdasarkan tanggapan dari temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk
menyimpulkan tentang routing statis
3 Penutup 2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap 15 Menit
kesimpulan dari hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh
peserta didik secara individu untuk mengerjakannya.
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan
mengerjakan latihan tentang routing statis
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan
pesan pada peserta didik untuk mempelajari materi
berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk
memimpin doa penutup

H. Alat/Bahan dan Media Pembelajaran


1. Media/alat : Alat tulis (Spidol), Papan tulis (White Board), Komputer / Proyektor
LCD
2. Bahan :-
3.Sumber Belajar :

- Buku Administrasi Infrastruktur Jaringan(Penulis & Penerbit)


- Modul ( Penulis dan tahun buat)
- Internet: (LINK website)
- Job sheet

I. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap : Observasi
b. Penilaian Pengetahuan : Tes tulis (Uraian), Observasi Terhadap Diskusi/Tanya
Jawab,
c. Penilaian Keterampilan : (Praktek Individu), Menjelaskan Secara Prosedural
(JobSheet)

2. Instrumen Penilaian

Kompetensi Indikator Bentuk No


IPK Materi
Dasar Soal Soal Soal
- Pengertian Tes 1
3.4 Mengevalu 3.4.1 Menjelaskan • Prinsip dan cara
Routing tertulis
asi routing konsep routing kerja routing statis
Statis statis - Konsep
 Perintah dasar Routing 2
3.4.2 Menjelaskan routing statis
perintah dasar  Aturan-aturan - Cara
3.4.3 Menentukan cara Kerja 3
routing statis
Routing
konfigurasi
routing statis - Fungsi 4
Rute

- Kelemah
an salah 5
satu
routing
4.4.1 Melakukan  Prosedur dan - Static Penilaian
4.4 Mengkonfi konfigurasi teknik Default Kinerja
gurasi Route
routing routing statis konfigurasi - Routing
statis 4.4.2 Menguji hasil routing statis Statis
konfigurasi  Studi kasus
routing statis routing statis
Kompetensi Indikator Bentuk No
IPK Materi
Dasar Soal Soal Soal
4.4.3 Membuat laporan
konfigurasi
routing statis

J. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


Instrumen/butir Soal Pengetahuan

No Soal Kunci Jawaban Skor


1 Apakah yang dimaksud 1. Proses dimana suatu router menforward paket ke 2
routing? jaringan yang dituju

Bagaimanakah konsep 2. Bahwa router meneruskan paket-paket IP


2 2
dasar routing? berdasarkan pada IP address tujuan yang ada dalam
header IP paket. Dia mencocokkan IP address tujuan
dengan routing table dengan harapan menemukan
kecocokan entri , jika tidak ada kecocokan entri yang
ada dalam routing table, dan tidak ada default route,
maka router tersebut akan membuang paket
tersebut
3
Sebutkan 3 bagian cara 3. Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router •
2
kerja routing static! Router melakukan routing berdasarkan informasi
dalam table routing • Routing statis digunakan untuk
melewatkan paket data Administrative Distance

4 Apakah fungsi rute – 4. Memutuskan penyampaian atau forwarding address- 2


rute pada IGP? adress

2
5 Apakah kelemahan BGP 5. Mempublikasikan rute yang tidak diketahui
routing?
bagaimana cara mencapainya.

Pedoman Penskoran :
Nilai 4 : jika Jawaban sesuai kunci jawaban dan ada pengembangan
Nilai 3 : jika jawaban sesuai kunci jawaban
Nilai 2 : jika jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban
Nilai 1 : jika jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban
Skor Perolehan
Nilai KD Pengetahuan = x 100
Skor Maksimal (20)

Contoh Pengolahan Nilai


SKOR
IPK NO. SOAL NILAI
PENILAIAN
4 1 4
4 2 4
4 3 4 Nilai perolehan KD pegetahuan : rerata dari
4 4 4 nilai IPK
4 5 4 (20/20) * 100 = 100

JUMLAH 20
Soal Keterampilan:
Menyajikan format gambar!
Komponen/Sub
No Indikator Skor
Komponen Penilaian
1 Persiapan Kerja
b. Ketersediaan bahan Ketersediaan bahan infromasi lengkap 91 - 100
infromasi Ketersediaan bahan infromasi cukup lengkap 80 - 90
Ketersediaan bahan infromasi kurang
70 - 79
lengkap
2 Proses dan Hasil
Kerja
a. Kemampuan Kemampuan melakukan konfigurasi routing
91 - 100
melakukan konfigurasi statis tinggi
routing statis Kemampuan melakukan konfigurasi routing
80 - 90
statis cukup
Kemampuan melakukan konfigurasi routing
70 - 79
statis kurang
b. Kemampuan menguji Kemampuan menguji hasil konfigurasi statis
91 – 100
hasil konfigurasi statis tinggi
Kemampuan menguji hasil konfigurasi statis
80 – 90
cukup
Kemampuan menguji hasil konfigurasi statis
70 – 79
kurang
c. Kelengkapan informasi Informasi yang dianalisa lengkap 91 – 100
Informasi yang dianalisa cukup lengkap 80 – 90
Informasi yang dianalisa kurang lengkap 70 – 79
d. Ketepatan informasi Infomasi yang dianalisa tepat 91 – 100
Infomasi yang dianalisa cukup tepat 80 – 90
Infomasi yang dianalisa kurang tepat 70 – 79
e. Penyajian laporan Penyajian laporan konfigurasi statis sangat
91 – 100
konfigurasi statis baik
Penyajian laporan konfigurasi statis cukup
80 – 90
baik
Penyajian laporan konfigurasi statis kurang
70 – 79
baik
3 Sikap kerja
a. Keterampilan dalam Bekerja dengan terampil 91 -100
bekerja Bekerja dengan cukup terampil 80 - 90
Bekerja dengan kurang terampil 70 - 79
b. Kedisiplinan dalam Bekerja dengan disiplin 91 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup disiplin 80 - 90
Bekerja dengan kurang disiplin 70 - 79
c. Tanggung jawab Bertanggung jawab 91 - 100
dalam bekerja Cukup bertanggung jawab 80 - 90
Kurang bertanggung jawab 70 - 79
d. Konsentrasi dalam Bekerja dengan konsentrasi 91 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup konsentrasi 80 - 90
Bekerja dengan kurang konsentrasi 70 - 79
4 Waktu
Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 91 - 100
Selesai tepat waktu 80 - 90
Selesai setelah waktu berakhir 70 - 79
Pengolahan Nilai Keterampilan :

Nilai Praktik(NP)
Persiapan Proses dan Sikap Waktu ∑ NK
Hasil Kerja Kerja
1 2 3 4 5
Skor Perolehan 15 30 15 20

Skor Maksimal 20 40 20 20

Bobot 10% 60% 20% 10%

NK 7,5 7,5 15 10

Keterangan:
 Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
 Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
 Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap
komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian. Total
bobot untuk komponen penilaian adalah 100
 NK = Nilai Komponen merupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi
skor maksimal

∑ 𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐏𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡𝐚𝐧
𝐍𝐊 = × 𝐁𝐨𝐛𝐨𝐭
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐌𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐚𝐥

 NP = Nilai Praktik merupakan penjumlahan dari NK

K. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian.

Mengetahui; Sepaku, Juli 2019


Kepala Sekolah Guru Mapel

Satoni Solle, SS,.MM Iwan Arkadianto,S.Pd


NIP. 197205 200592 1 005 NIP.98404112015041001
URAIAN MATERI
1. Routing adalah proses dimana suatu router menforward paket ke jaringan yang
dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan ip address yang dituju oleh
paket. Semua router menggunakan ip address tujuan untuk mengirim paket. Jika
routing yang digunakan adalah statik maka konfigurasinya harus dilakukan secara
manual, administrator jaringan harus memasukkan atau menghapus rute statis jika
ada perubahan topologi. Konsep dasar dari routing adalah bahwa router meneruskan
paket-paket IP berdasarkan pada IP address tujuan yang ada dalam header IP paket.
Dia mencocokkan IP address tujuan dengan routing table dengan harapan
menemukan kecocokan entri , jika tidak ada kecocokan entri yang ada dalam routing
table, dan tidak ada default route, maka router tersebut akan membuang paket
tersebut. Untuk itu adalah sangat penting untuk mempunyai routing table yang tepat
dan benar. Supaya pada tabel routing tepat dan benar, maka perlu bantuan dari
network admin untuk membuatnya, oleh karena itu routing static adalah pilihan tepat
untuk membangun sebuah jaringan, terutama untuk jaringan berskala kecil Routing
di bagi menjadi 2 : • Routing Statis (static routing) • Routing Statis(dynamic routing)
Static routing adalah yang di lakukan secara manual oleh admin jaringan , static
routing merupakan routing yang paling sederhana yang dapat di lakukan pada
jaringan komputer, dalam mengunakan routing static kita harus mengisi setiap entry
pada forwarding table di setiap router yang berada di dalam jaringan Cara kerja
routing statik dapat dibagi menjadi 3 bagian: • Administrator jaringan yang
mengkonfigurasi router • Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam
table routing • Routing statis digunakan untuk melewatkan paket data Administrative
Distance Administrative distance adalah parameter tambahan yang menunjukkan
reliabilitas dari rute. Semakin kecil nilai administrative distance maka makin realibel
rutenya. Default administrative distance pada routing statis adalah 1. Nilai dari
administrative distance adalah antara 0 sampai 255 yang diberikan setalah next-hop
atau gateway.
2. Konfigurasi Routing Statik Langkah-langkah untuk melakukan routing statis sebagai
berikut • Tentukan dahulu prefix jaringan,subnet mask, dan addresstujuan •
Tambahkan ke dalam tabel route tujuan address • Masukkan gateway interface atau
address next-hop yang direct routing atau terhubung secara langsung ke router
tetangga. Routing Default • Default routing digunakan untuk merutekan paket
dengan tujuan yang tidak sama dengan routing yang ada dalam table routing. •
Secara tipikal router dikonfigurasi dengan cara routing default untuk trafik internet. •
Secara aktual menggunakan format dst-address=0.0.0.0/0 gateway=x.x.x.x
Troubleshooting Routing Statik Untuk troubleshooting routing statik kita dapat
menggunakan tool ping dan traceroute. Contoh jika kita dalam router A kemudian
kita lakukan ping ke local network jaringan router C tidak berhasil atau gagal
gunakan perintah traceroute untuk mengetahui jalur mana yang putus. Kemungkinan
masalahnya berada pada router B atau router C. Remote router B dan lakukan ping
ke router C pastikan berhasil karena router B terhubung langsung dengan router C.
Penentuan Jalur dalam Routing Statik ( Path ) Router menggunakan dua fungsi
dasar: • Fungsi penentuan jalur • Fungsi switching Penentuan jalur terjadi pada layer
network. Fungsi penentuan jalur menjadikan untuk mengevaluasi jalur ke tujuan dan
membentuk jalan untuk menangani paket. Router menggunakan tabel routing untuk
menentukan jalur terbaik dan kemudian fungsi switching untuk melewatkan paket.
Dynamic Routing Dynamic Routing (Router Statis) adalah sebuah router yang
memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu
lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya. Protokol
routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain
dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain dan saling memberikan
informasi routing
3. yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan
cara ini, router- router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu
meneruskan data ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah
proses pengisian data routing di table routing secara otomatis. Dynamic router
mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan
paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute
yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan
bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya
sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang
didapatkan oleh router. Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute
untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic
routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing.
Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara statis mengikuti
perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks
secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke
rute backup bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan
rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Pengisian dan pemeliharaan
tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh admin. Router saling bertukar
informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing.
Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek antara device
pengirim dan device tujuan. Macam-Macam dari Routing Statis (Dynamic Router)
adalah 1. RIP (Routing Information Protocol) 2. IGRP (Internal Gateway Routing
Protokol) 3. OSPF (Open Shortest Path First) 4. EIGRP (Enhanced Internal Gateway
Routing Protokol) 5. BGP (Border Gateway Protokol) Pengertian RIP (Router
Information Protocol) adalah Routing protokol yang menggunakan algoritma distance
vector, yaitu algortima Bellman-Ford. Pertama kali dikenalkan pada tahun 1969 dan
merupakan algoritma routing yang pertama pada ARPANET. Versi awal dari routing
protokol ini dibuat oleh Xerox Parc’s PARC Universal Packet Internetworking dengan
nama Gateway Internet Protocol. Kemudian diganti nama menjadi Router Information
Protocol (RIP) yang merupakan bagian Xerox network Services.
4. RIP merupakan routing information protokol yang memberikan routing table
berdasarkan router yang terhubung langsung, Kemudian router selanjutnya akan
memberikan informasi router selanjutnya yang terhubung langsung dengan itu.
Adapun informasi yang dipertukarkan oleh RIP yaitu : Host, network, subnet, rute
default. Kelebihan Dari RIP sebagai berikut : • Menggunakan metode Triggered
Update. • RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali
memberikan informasi routing. • Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara
timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu
oleh perubahan tersebut (triggered update). • Mengatur routing menggunakan RIP
tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang
terjadi kegagalan link jaringan. RIP terbagi menjadi dua bagian, yaitu: a. RIPv1 RIP
v1 - Hanya mendukung routing classfull - Tidak ada info subnet yang dimasukkan
dalam perbaikan routing - Tidak mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask) -
Perbaikan routing broadcast RIP versi 1 mempunyai karakteristik: 1. Distance Vector
Routing Protocol 2. Menggunakan metric yaitu hop count 3. Maximum hop count
adalah 15. 16 dianggap sebagai unreachable 4. Mengirimkan update secara periodic
setiap 30 sec 5. Mengirimkan update secara broadcast ke 255.255.255.255 6.
Mendukung 4 path Load Balancing secara default maximumnya adalah 6 7.
Menjalankan auto summary secara default 8. Paket update RIP yang dikirimkan
bejenis UDP dengan nomor port 520 9. Bisa mengirimkan paket update RIP v.1 dan
bisa menerima paket update RIP v.1 dan v.2 10. Berjenis classful routing protocol
sehingga tidak menyertakan subject mask dalam paket update.Akibatnya RIP v.1
tidak mendukung VLSM dan CIDR.
5. Mempunyai AD 120 b. RIPv2 RIP versi 2 - mendukung routing classfull dan routing
classless - info subnet dimasukkan dalam perbaikan routing - mendukung VLSM
(Variabel Length Subnet Mask) - perbaikan routing multicast Secara umum RIPv2
tidak jauh berbeda dengan RIPv1. Perbedaan yang ada terlihat pada informasi yang
ditukarkan antar router. Pada RIPv2 informasi yang dipertukarkan yaitu terdapat
autenfikasi pada RIPv2 ini. Persamaan RIP v2 dengan RIP v1 : - Distance Vector
Routing Protocol - Metric berupa hop count - Max hop count adalah 15 -
Menggunakan port 520 - Menjalankan auto summary secara default PerbedaanRIP v2
dengan RIP v.1 : - Bersifat classless routing protocol, artinya menyertakan field SM
dalam paket update yang dikirimkan sehingga RIP v.2 mendukung VLSM & CIDR -
Mengirimkan paket update & menerima paket update versi 2 - Mengirimkan update
ke alamat multicast yaitu 224.0.0.9 - Auto Summary dapat dimatikan - Mendukung
fungsi keamanan berupa authenticationyang dapat mencegah routing update dikirim
atauditerima dari sumber yang tidak dipercaya 2. IGRP (Interior Gateway Routing
Protocol) – menggunakan algoritma distance vector
6. Protokol routing distance vector · Menggunakan composite metric yang terdiri atas
bandwidth, load, delay dan reliability · Update routing dilakukan secara broadcast
setiap 90 detik Pengertian IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) adalah protocol
distance vector yang diciptakan oleh perusahaan Cisco untuk mengatasi kekurangan
RIP. Jumlah hop maksimum menjadi 255 dan sebagai metric, IGRP menggunakan
Bandwidth, MTU, Delay Dan Load. IGRP adalah protocol routing yang menggunakan
Autonomous System (AS) yang dapat menentukan routing berdasarkan system,
interior atau exterior. Administrative distance untuk IGRP adalah 100 IGRP
merupakan suatu penjaluran jarak antara vektor protokol, bahwa masing-masing
penjaluran bertugas untuk mengirimkan semua atau sebagian dari isi table
penjaluran dalam penjaluran pesan untuk memperbaharui pada waktu tertentu untuk
masing-masing penjaluran. Penjaluran memilih alur yang terbaik antara sumber dan
tujuan. Untuk menyediakan fleksibilitas tambahan, IGRP mengijinkan untuk
melakukan penjaluran multipath. Bentuk garis equal bandwidth dapat menjalankan
arus lalu lintas dalam round robin, dengan melakukan peralihan secara otomatis
kepada garis kedua jika sampai garis kesatu turun. Pada IGRP ini routing dilakukan
secara matematik berdasarkan jarak. Untuk itu pada IGRP ini sudah
mempertimbangkan hal berikut sebelum mengambil keputusan jalur mana yang akan
ditempuh. Adapun hal yang harus diperhatikan: load, delay, bandwitdh, realibility. Isi
dari informasi routing adalah: Identifikasi tujuan baru, Mempelajari apabila terjadi
kegagalan. IGRP mengirimkan update routing setiap interval 90 detik. Update ini
advertise semua jaringan dalam AS. Kunci desain jaringan IGRP adalah: Secara
otomatis dapat menangani topologi yang komplek Kemampuan ke segmen dengan
bandwidth dan delay yang berbeda Skalabilitas, untuk fungsi jaringan yang besar
Secara default, IGRP menggunakan bandwidth dan delay sebagai metric. Untuk
konfigurasi tambahan, IGRP dapat dikonfigurasi menggunakan kombinasi semua
varibel atau yang disebut dengan Composite Metric. Variabel-variabel itu misalnya:
bandwidth, delay, load, reliability Operasi IGRP
7. Masing-masing penjaluran secara rutin mengirimkan masing-masing jaringan lokal
kepada suatu pesan yang berisi salinan tabel penjaluran dari tabel lainnya. Pesan ini
berisi tentang biaya-biaya dan jaringan yang akan dicapai untuk menjangkau masing-
masing jaringan tersebut. Penerima pesan penjaluran dapat menjangkau semua
jaringan didalam pesan sepanjang penjaluran yang bisa digunakan untuk
mengirimkan pesan. Tujuan dari IGRP • Penjaluran stabil dijaringan kompleks sangat
besar dan tidaka ada pengulangan penjaluran. • Overhead rendah, IGRP sendiri tidak
menggunakan bandwidth yang diperlukan untuk tugasnya. • Pemisahan lalu lintas
antar beberapa rute paralel. • Kemampuan untuk menangani berbagai jenis layanan
dengan informasi tunggal. • Mempertimbangkan menghitung laju kesalahan dan
tingkat lalu lintas pada alur yang berbeda. • Penjaluran stabil dijaringan kompleks
sangat besar dan tidaka ada pengulangan penjaluran • Overhead rendah, IGRP
sendiri tidak menggunakan bandwidth yang diperlukan untuk tugasnya Perubahan
IGRP Kemudian setelah melalui proses pembaharuan IGRP kemudian menjadi EIGRP
(Enhanced IGRP), persamaannya adalah IGRP dan EIGRP sama-sama kompatibel dan
antara router-router yang menjalankan EIGRP dan IGRP dengan autonomous system
yang sama akan langsung otomatis terdistribusi. Selain itu EIGRP juga akan
memberikan tagging external route untuk setiap route yang berasal dari Routing
protocol non EIGRP, Routing protocol IGRP dengan AS number yang sama. 3. OSPF
(Open Short Path First) · Protokol routing link-state · Merupakan open standard
protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328 · Menggunakan algoritma SPF untuk
menghitung cost terendah · Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi
perubahan topologi jaringan Pengertian OSPF (Open Shortest Path First) merupakan
sebuah routing protokol berjenis IGRP (InteriorGateway Routing Protocol) yang
hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan.
Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk
menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih
memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika Anda sudah tidak memiliki
hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat
dikategorikan sebagai jaringan eksternal.
8. Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka.
Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan
demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel
dengannya, dan di manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan. OSPF
merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF
membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini
diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area. OSPF bekerja
dengan sebuah algoritma yang disebut algoritma Dijkstra. Pertama sebuah pohon
jalur terpendek (shortest path tree) akan dibangun, dan kemudian routing table akan
diisi dengan jalur-jalur terbaik yang dihasilkan dari pohon tersebut. OSPF hanya
mendukung routing IP saja. OSPF memiliki 3 tabel di dalam router : • Routing table
biasa juga disebut sebagai Forwarding database. Database ini berisi the lowest cost
untuk mencapai router-router/network-network lainnya. Setiap router mempunyai
Routing table yang berbeda-beda. • Adjecency database, Database ini berisi semua
router tetangganya. Setiap router mempunyai Adjecency database yang berbeda-
beda. • Topological database, Database ini berisi seluruh informasi tentang router
yang berada dalam satu networknya/areanya. Kelebihan dari OSPF sebagai berikut
Tidak menghasilkan routing loop Mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus
Dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan Membagi jaringan yang besar
mejadi beberapa area. Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat
Kekurangan dari OSPF sebagai berikut : Membutuhkan basis data yang besar Lebih
rumit 4. EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) – menggunakan
algoritma advanced distance vector · Menggunakan protokol routing enhanced
distance vector · Menggunakan cost load balancing yang tidak sama · Menggunakan
algoritma kombinasi antara distance vector dan link-state · Menggunakan Diffusing
Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek
9. Pengertian EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) merupakan hasil
pengembangan dari routing ptotokol pendahulunya yaitu IGRP yang keduanya adalah
routing pengembangan dari CISCO. Pengembangan itu dihasilkan oleh perubahan
dan bermacam-macam tuntutan dalam jaringan Skala jaringan yang besar. EIGRP
menggabungkan kemampuan dari Link-State Protokol dan Distance Vector Protokol,
terlebih lagi EIGRP memuat beberapa protocol penting yang secara baik
meningkatkan efisiensi penggunaannya ke routing protocol lain. EIGRP (Enhanced
Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing protocol yang hanya di adopsi oleh
router cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada CISCO. Dimana
EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router CISCO saja dan routing ini tidak
didukung dalam jenis router yang lain. Distance vector protocol merawat satu set
metric yang kompleks untuk jarak tempuh ke jaringan lainnya. EIGRP
menggabungkan juga konsep link state protocol. Broadcast-broadcast di-update
setiap 90 detik ke semua EIGRP router berdekatan. Setiap update hanya
memasukkan perubahan jaringan. EIGRP sangat cocok untuk jaringan besar. Pada
EIGRP ini terdapat dua tipe routing protokol yaitu dengan distance vektor dan
dengan Link state. IGRP dan EIGRP sama-sama sudah mempertimbangkan masalah
bandwitdh yang ada dan delay yang terjadi. EIGRP sering disebut juga Hybrid-
Distance-Vector Routing Protocol, karena cara kerjanya menggunkan dua tipe routing
protocol,yaitu Distance vector protocol dan Link-State protocol, Dalam pengertian
bahwa routing EIGRP sebenarnya merupakan distance vector protocol tetapi prinsip
kerjanya menggunakan links-states protocol.sehingga EIGRP disebuat sebagai hybrid-
distance-vector,mengapa dikatakan demikian karena prinsip kerjanya sama dengan
links-states protocol yaitu mengirimkan semacam hello packet. Algoritma EIGRP
EIGRP memiliki sistem pembangunan routing protocol dengan membuat sebuah
algoritma yang dikenal dengan nama DUAL. Dual digunkan untuk mengkalkulasi dan
membangun sebuah routing table.DUAL digunakan untuk memastikan sebuah jalur
untuk sebuah network dan menyediakan sebuah loopless routing environment.agar
membantu mengirimkan sebuah packet ke sebuah jaringan, DUAL mengirimkan
sebuah packet query kepada network yang berseberangan denganya maupun router
yang terkoneksi langsung dengan dia. Selama mengirimkan query packet ,setiap
router akan melanjutkan untuk meneruskan query packet tersebut sampai sebuah
router akan mengirimkan sebuah replay packet sebagai informasi bagaimana caranya
untuk menuju ke sebuah jaringan tertentu. Ketika replay paket telah diterima oleh
router yang mengirimkan query packet ,DUAL akan mengkalkulasi dan menentukan
router yang mana yang akan menjadi Successor dan router yang mana yang akan
menjadi feasible successor. Successor akan menjadi jalur yang utama,dan jalur yang
terdekat,yang paling efissien yang untuk menuju kesebuah network yang dapat di
jangkau oleh DUAL.Jalur successor router dikalkulasikan dengan
10. menggunakan Delay,bandwidth,dan factor-faktor yang lain.sedangkan feasible
successor adalah jalur backup atau jalur cadangan yang akan digunakan ketika router
tidak memilih jalur successornya.dan tidak digharuskan sebuah router yang
menggunkan protocol EIGRP menentukan feasible successor. Ketika successor
atupun feasible successor jatuh,Maka DUAL kan mengirimkan kembali query packet
ke masing-masing router dan meletkakn jalur yang telah ia pelajri dari pengiriman
query paket akan disimpan dalam sebuah routing table. DUAL memungkinkan router
EIGRP untuk menentukan apakah jalur yang diberikan oleh router tetangga looped
atau free-loop dan mengizinkan router yang menggunakan protocol EIGRP untuk
menemukan jalur alternatif tanpa harus menunggu update dari router lain. Struktur
Data EIGRP EIGRP menggunakan beberapa tipe packet : Hello packet dikirim secara
multicast ke IP Address 224.0.0.10. EIGRP akan mengirimkan hello packet untuk
mengetahui apakah router-router tetangganya masih hidup ataukah dalam keadaan
mati Pengiriman hello packet tersebut bersifat simultant, dalam hello packet tersebut
mempunyai hold time, bila dalam jangka waktu hold time router tetangga tidak
membalas hello paket tadi maka router tersebut akan dianggap dalam keadaan mati.
Biasanya hold time itu 3x waktunya hello packet, hello packet defaultnya 15 second.
Lalu DUAL akan meng-kalkulasi ulang untuk pathnya dan tidak memerlukan. Update
packets digunakan untuk menyampaikan tujuan yang dapat dijangkau oleh router.
Ketika sebuah router baru ditemukan Update packets dikirim secara unicast sehingga
router dapat membangun topologi table.dalam kasus lain, Update packets dikirim
secara multicast untuk perubahan link-cost. Acknowledgement Packet adalah Hello
packet yang tidak berisikan data, packet Acknowledgement memuat non zero
acknowledgement number dan selalu dikirimkan dengan mengunakan unicast
address, acknowledgement merupakan sebuah pemberitahuan bahwa paket datanya
telah diterima. query packets adalah sebuah request atau permintaan yang dilakukan
secara multicast yang akan meminta sebuah route. Selama mengirimkan query
packet ,setiap router akan melanjutkan untuk meneruskan query packet tersebut
sampai sebuah router akan mengirimkan sebuah replay packet sebagai informasi
bagaimana caranya untuk menuju ke sebuah jaringan tertentu. reply packets dikirim
apabila router tujuan tidak memiliki feasible successors. Reply packets dikirim untuk
merespon Query packet yang menginstrusikan bahwa router pengirim tidak
memperhitunghkan ulang jalurnya karena feasible successors masih tetap ada. Reply
packets adalah packet unicast yang dikirim ke router yang mengirimkan Query
packet. Teknologi EIGRP Untuk menyediakan proses routing yang handal EIGRP
menggunakan 4 teknologi yang dikombinasikan dan membedakannya dengan routing
protocol yang lain. Neighbor discovery/recovery, Mekanisme neighbor
discovery/recovery mengijinkan router secara statis mempelajari router lain yang
secara langsung terhubung ke jaringan mereka. Routers juga harus mengetahui
ketika router tetangganya tidak dapat lagi dijangkau. Proses ini dicapai dengan low-
overhead yang secara periodik mengirimkan hello packet yang kecil. Selama router
menerima Hello packet dari
11. Router tetangga, router tersebut menganggap bahwa router tetangga tersebut masih
berfungsi. Dan keduanya masih bisa melakukan pertukaran informasi. Reliable
Tansport Protocol (RTP) bertanggung jawab untuk menjamin pengiriman dan
penerimaan packet EIGRP ke semua router. RTP juga mendukung perpaduan
pengiriman packet secara unicast ataupun multicast. Untuk efisiensi hanya beberapa
packet EIGRP yang dikirimkan. Pada jaringan multi access yang mempunyai
kemampuan untuk mengirimkan packet secara multicast seperti Ethernet, tidak perlu
mengirimkan Hello packet ke semua router tetangga secara individu. Untuk alasan
tersebut, EIGRP mengirimkan single multicast hello packet yang berisi sebuah
indicator yang menginformasikan si penerima bahwa packet tidak perlu dibalas. Tipe
packet yang lain seperti update packet mengindikasikan bahwa balasan terhadap
packet tersebut diperlukan. RTP memuat sebuah ketentuan untuk mengirimkan
packet multicast secara cepat ketika balasan terhadap packet sedang ditunda, yang
membantu memastikan sisa waktu untuk convergence rendah didalam keberadaan
bermacam-macam kecepatan links. DUAL finite-state machine menaruh keputusan
proses untuk semua perhitungan jalur dengan mengikuti semua jalur yang telah
dinyatakan oleh semua router tetangga. DUAL menggunakan informasi tentang jarak
untuk memilih jalur yang efisien, jalur loop-free dan memilih jalur untuk penempatan
di dalam tabel routing berdasarkan successors yang telah dibuat oleh DUAL,
successor adalah router yang berdekatan yang digunakan untuk meneruskan packet
yang mempunyai nilai cost paling sedikit dengan router tujuan dan dijamin tidak
menjadi bagian dari routing loop. ketika perubahan topologi terjadi, DUAL mencoba
mencari successors. Jika ditemukan, DUAL menggunakannya untuk menghindari
penghitungan jalur yang tidak diperlukan.,DUAL juga membuat route back –up(jalur
cadangan) yang disebut fesible successor. Potocol-dependent modules bertanggung
jawab pada layer network yang memerlukan protocol khusus. Misalnya IP-EIGRP
module yang bertanggung jawab untuk mengirim dan menerima packet EIGRP yang
telah dienkapsulasi di dalam protocol IP. IP-EIGRP juga bertanggung jawab untuk
menguraikan packet EIGRP dan memberitahukan pada DUAL tentang informasi yang
baru saja diterima. 5. BGP (Border Gateway Protocol) – menggunakan algoritma
distance vector · Menggunakan routing protokol distance vector · Digunakan antara
ISP dengan ISP dan client-client · Digunakan untuk merutekan trafik internet antar
autonomous system Pengertian Border Gateway Protocol (BGP) merupakan salah
satu jenis routing protokol yang digunakan untuk koneksi antar Autonomous System
(AS), dan salah satu jenis routing protokol yang banyak digunakan di ISP besar
(Telkomsel) ataupun perbankan. BGP termasuk dalam kategori routing protokol jenis
Exterior Gateway Protokol (EGP). Dengan adanya EGP, router dapat melakukan
pertukaran rute dari dan ke luar jaringan lokal Auotonomous System (AS). BGP
mempunyai skalabilitas yang tinggi karena dapat melayani pertukaran routing pada
beberapa organisasi besar. Oleh karena itu BGP dikenal dengan routing protokol yang
sangat rumit dan kompleks. BGP merupakan salah satu jenis routing protocol yang
ada di dunia komunikasi data. Sebagai sebuah routing protocol, BGP memiliki
kemampuan melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute dan
12. Menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam jaringan. Routing protocol
juga pasti dilengkapi dengan algoritma yang pintar dalam mencari jalan terbaik.
Namun yang membedakan BGP dengan routing protocol lain seperti misalnya OSPF
dan IS-IS ialah, BGP termasuk dalam kategori routing protocol jenis Exterior Gateway
Protocol (EGP). BGP merupakan distance vector exterior gateway protocol yang
bekerja secara cerdas untuk merawat path-path ke jaringan lainnya. Update – update
dikirim melalui koneksi TCP. Karakteristik BGP Menggunakan algoritma routing
distance vektor.Algoritma routing distance vector secara periodik menyalin table
routing dari router ke router. Perubahan table routing di update antar router yang
saling berhubungan pada saat terjadi perubahan topologi. 1. Digunakan antara ISP
dengan ISP dan client-client. 2. Digunakan untuk merutekan trafik internet antar
autonomous system. 3. BGP adalah Path Vector routing protocol.Dalam proses
menentukan rute-rute terbaiknya selalu mengacu kepada path yang terbaik dan
terpilih yang didapatnya dari router BGP yang lainnya. 4. Router BGP membangun
dan menjaga koneksi antar-peer menggunakan port nomor 179. 5. Koneksi antar-
peer dijaga dengan menggunakan sinyal keepalive secara periodik. 6. Metrik (atribut)
untuk menentukan rute terbaik sangat kompleks dan dapat dimodifikasi dengan
fleksibel. 7. BGP memiliki routing table sendiri yang biasanya memuat prefiks-prefiks
routing yang diterimanya dari router BGP lain BGP memiliki kemampuan untuk
mengontrol dan mengatur trafik-trafik dari sumber berbeda di dalam network multi-
home (tersambung ke lebih dari 1 ISP/Internet Service Provider). Tujuan utama BGP
adalah untuk memperkenalkan kepada publik di luar network (upsteram provider
atau peer) tentang rute atau porsi spasi address yang dimiliki dengan “meminta izin”
membawa data ke suatu spasi address tujuan (meng- advertise). Salah satu
kelemahan yang mungkin dihadapi oleh BGP routing adalah ia mempublikasikan rute
yang tidak diketahui bagaimana cara mencapainya. Ini dinamakan black-holing, yaitu
melakukan advertise, atau meminta izin untuk membawa data, tetapi beberapa
bagian spasi address adalah milik orang lain, akibatnya proses advertise malah
menyulitkan. Beberapa versi BGP BGP versi 1 Ukuran message 8 – 1024 byte.
Terdapat 8 bit field Direction yang menandkan arah yang diambil oleh informasi
routing. Lima kemungkinan field Direction: Up, Down, Horizontal, EGP-derived
information, Incomplete BGP versi 2 Ukuran message 19 – 4096 byte. Menghilangkan
konsep up, down, dan horizontal di antara AS-AS Menambahkan konsep path-
attribute.
13. BGP versi 3 Ukuran message 19 – 4096 byte Mengklarifikasi prosedur pendistribusian
rute-rute BGP di antara speaker-speaker dalam sebuah AS. Meningkatkan restriksi
terhadap penggunaan path attribute Next-hop BGP versi 4 Ukuran message 19 –
4096 byte. Path atribute AS telah dimodifikasi sehingga set AS-AS dapat digambarkan
sebagaimana AS individual. Inter-AS Metric path attribute telah didefinisikan ulang
sebagai Multi-Exit Discriminator path attribute. Local preference path attribute
ditambahkan. Aggregator path attribute ditambahkan. Dukungan untuk CIDR
(Classless Inter Domain Routing) Ringkasan Operasi BGP Saat sebuah router BGP
baru dibangun, peer-peer BGP dengan sendirinya melakukan pertukaran tabel routing
yang mereka miliki, setelah itu peer-peer mengirim notifikasi atau pemberitauan
berkaitan dengan perubahan yang terjadi pada tabel routing. Update message
memberi informasi peer BGP hanya untuk satu path. Bila perubahan yang timbul
mempengaruhi banyak path, maka multiupdate, message perlu dikirim. Setelah BGP
menghimpun update-update routingnya dari beragam AS, protokol akan membuat
keputusan untuk mengambil path spesifik untuk masing-masing rute tujuan. Biasanya
hanya satu path yang dibutuhkan untuk mencapai satu tujuan. BGP menggunakan
atribut path (path attribute) yang dilepas kepadanya melalui update message agar
bisa menentukan satu path terbaik bagi setiap tujuan. Ada dua bentuk sistem koneksi
transport protocol yang penting dimengerti. Mereka saling bertukar pesan (message)
untuk membuka dan mengkonfirmasi parameter-parameter koneksi. Alur data awal
yang dihasilkan tidak lain berupa keseluruhan tabel routing BGP, yang selanjutnya
beberapa update penambahan dikirim sebagai perubahan pada tabel routing. BGP
dalam hal ini tidak menuntut refresh secara periodik atas keseluruhan tabel routing.
Oleh karena itu, BGP speaker harus memelihara versi terkini keseluruhan tabel
routing BGP dari semua peer-nya selama durasi koneksi tertentu. Pesan KeepAlive
dikirim secara periodik untuk memastikan kelancaran koneksi. Pesan Notification
dikirim untuk merespon adanya error atau kondisi-kondisi khusus yang terjadi. Jika
sebuah koneksi menemukan sebuah error, pesan Notification segera dikirim dan
koneksi pun ditutup. Perangkat Hardware & Software untuk Komunikasi BGP
Perlengkapan yang dibutuhkan adalah router komersial seperti Cisco router dan Bay
router atau klon-klon PC yang menjalankan Linux, BSD, atau varian Unix lainnya
dibantu dengan program yang dinamakan gated untuk memanage BGP. eBGP vs
iBGP BGP mensupport dua tipe pertukaran informasi routing: Pertukaran di antara
AS-AS yang berbeda (external BGP atau eBGP) Pertukaran dalam satu AS tunggal
(internal BGP atau iBGP) Sebuah sistem BGP berbagi informasi reachabilitas network
dengan sistem-sitem BGP berdekatan lainnya yang dikenal dengan neighbor atau
peer. Sistem BGP tersusun atas grup-grup (groups). Dalam sebuah grup BGP
internal, semua peer anggota grup (internal peer) berada dalam AS yang sama. Grup
internal
14. Menggunakan rute-rute dari IGP untuk memutuskan penyampaian atau forwarding
address-adress. Mereka juga menyebarkan rute-rute eksternal di antara router-router
internal lain yang menjalankan BGP internal, menghitung next hop dengan
mengambil hop BGP yang diterima dengan rute, lalu memutuskannya menggunakan
informasi yang diperoleh dari salah satu IGP. eBGP dan iBGP saling berbagi protokol
level dasar yang sama untuk bertukar rute dan juga berbagi algoritma. Namun eBGP
digunakan untuk bertukar rute di antara AS yang berbeda, sedang iBGP digunakan
untuk bertukar rute di antara AS yang sama. Dalam faktanya, iBGP termasuk salah
satu “interior routing protocol” yang dapat digunakan untuk melakukan routing aktif
dalam sebuah network. Perbedaan utama eBGP dan iBGP adalah bahwa eBGP tidak
bosan-bosannya mencoba meng-advertise setiap rute BGP yang diketahui ke semua
orang sehingga mungkin harus digunakan filter untuk menghentikannya. Sedang
iBGP pada dasarnya cukup sulit bekerja karena iBGP tidak meredistribusi rute- rute.
Speaker iBGP dalam lingkungan network harus melakukan peer dengan semua
speaker iBGP lain untuk membuatnya dapat bekerja (routing mesh). AS Number
(ASN) ASN merupakan nomor unik yang mengidentifikasikan AS-AS. Nomor ini diatur
oleh ARIN (Autonomous Number from The American Registry for Internet Numbers).
Kondisi yang harus dipenuhi untuk mendapatkan nomor AS: Unique Routing Policy
Multi-homed Site AS-Path Setiap kali sebuah rute disebarkan melalui BGP, ia akan
diberi ‘perangko’ dengan sebuah nomor AS (AS number) dari router yang
menyelenggarakannya. Rute ini bergerak dari satu AS ke AS lain sehingga
membentuk sebuah alur atau path (AS-Path) Kegunaan AS-Path: Memberikan
penelusuran diagnostik terhadap routing dalam sebuah network. Merupakan salah
satu nomor metric yang menetapkan bagimana rute-rute yang “didengar” melalui
BGP dimasukkan ke dalam tabel routing IP. Memungkinkan untuk melakukan routing
policy, misalkan ketika kita ingin mengambil rute tertentu. BGP Message Open: untuk
membuat koneksi BGP di antara 2 sistem BGP Update: untuk melakukan pertukaran
informasi reachabilitas network. KeepAlive: untuk menetapkan apakah sebuah link
atau host fail atau tidak lagi eksis. Notification: dikirim ketika kondisi error terdeteksi;
menyebabkan sesi BGP dan koneksi TCP di antara sistem-sistem BGP akan ditutup.

Latihan soal
1. Apakah yang dimaksud routing?
2. Bagaimanakah konsep dasar routing?
3. Sebutkan 3 bagian cara kerja routing static!
4. Apakah fungsi rute – rute pada IGP?
5. Apakah kelemahan BGP routing?
Jawaban
1. Proses dimana suatu router menforward paket ke jaringan yang dituju
2. Bahwa router meneruskan paket-paket IP berdasarkan pada IP address tujuan yang ada
dalam header IP paket. Dia mencocokkan IP address tujuan dengan routing table dengan
harapan menemukan kecocokan entri , jika tidak ada kecocokan entri yang ada dalam
routing table, dan tidak ada default route, maka router tersebut akan membuang paket
tersebut
3. Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router • Router melakukan routing
berdasarkan informasi dalam table routing • Routing statis digunakan untuk melewatkan
paket data Administrative Distance
4. Memutuskan penyampaian atau forwarding address-adress
5. Mempublikasikan rute yang tidak diketahui bagaimana cara mencapainya

Penskoran

No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

Anda mungkin juga menyukai