Anda di halaman 1dari 42

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK KRISTEN TAGARI RANTEPAO
Mata Pelajaran : Administrasi Infrastruktur Jaringan
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : XI / 3 (Tiga)
Tahun Pelajaran : 2020 / 2021
Alokasi Waktu : 18x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
3.4 Mengevaluasi routing statis
4.4 Mengkonfigurasi routing statis
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Mengevaluasi routing statis
3.4.1 Menyimpulkan routing statis
3.4.2 Menilai routing statis
4.4 Mengkonfigurasi routing statis
4.4.1 Mendemosntrasikan routing statis
4.4.2 Menerapkan routing statis
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyimpulkan routing statis dengan
benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai routing statis dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan routing statis dengan
benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membandingkan routing statis dengan
tepat
E. Materi Pembelajaran
Routing statis
F. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery Based Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 3
No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperha tikan materi yang ada di layar
kompu ter tentang routing statis
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar
dapat mudah dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh
guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk menyimpulkan, menilai,
menghubungkan, membandingkan routing statis
2. Pesera didik berusaha untuk dapat menyimpulkan, menilai,
menghubungkan, membandingkan routing statis
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik
dapat menyimpulkan, menilai, menghubungkan, membandingkan routing
statis
2 Kegiatan Inti 4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
menyimpulkan, menilai, menghubungkan, membandingkan routing statis
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang
lainnya memberikan tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi
tentang atau cara menyimpulkan, menilai, menghubungkan, membandingkan
routing statis
2. Peserta didik mencoba menyimpulkan, menilai, menghubungkan,
membandingkan routing statis sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Peserta didik berusaha menco ba menyimpulkan, menilai,
menghubungkan, membandingkan routing statis
2. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh
peserta didik yang lainnya
3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang menyimpulkan, menilai,
menghubungkan, membandingkan routing statis
2. Guru menugaskan peserta didik untuk menyimpulkan, menilai,
menghubungkan, membandingkan routing statis
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menyimpulkan, menilai,
menghubungkan, membandingkan routing statis
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang
sedang maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
routing statis
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
3 Penutup individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
routing statis
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta
didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
• Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
• Penilaian keterampilan : Praktek

URAIAN MATERI
1. Routing adalah proses dimana suatu router menforward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router
membuat keputusan berdasarkan ip address yang dituju oleh paket. Semua router menggunakan ip
address tujuan untuk mengirim paket. Jika routing yang digunakan adalah statik maka
konfigurasinya harus dilakukan secara manual, administrator jaringan harus memasukkan atau
menghapus rute statis jika ada perubahan topologi. Konsep dasar dari routing adalah bahwa router
meneruskan paket-paket IP berdasarkan pada IP address tujuan yang ada dalam header IP paket.
Dia mencocokkan IP address tujuan dengan routing table dengan harapan menemukan kecocokan
entri , jika tidak ada kecocokan entri yang ada dalam routing table, dan tidak ada default route, maka
router tersebut akan membuang paket tersebut. Untuk itu adalah sangat penting untuk mempunyai
routing table yang tepat dan benar. Supaya pada tabel routing tepat dan benar, maka perlu bantuan
dari network admin untuk membuatnya, oleh karena itu routing static adalah pilihan tepat untuk
membangun sebuah jaringan, terutama untuk jaringan berskala kecil Routing di bagi menjadi 2 : •
Routing Statis (static routing) • Routing Dinamis(dynamic routing) Static routing adalah yang di
lakukan secara manual oleh admin jaringan , static routing merupakan routing yang paling
sederhana yang dapat di lakukan pada jaringan komputer, dalam mengunakan routing static kita
harus mengisi setiap entry pada forwarding table di setiap router yang berada di dalam jaringan
Cara kerja routing statik dapat dibagi menjadi 3 bagian: • Administrator jaringan yang
mengkonfigurasi router • Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam table routing •
Routing statis digunakan untuk melewatkan paket data Administrative Distance Administrative
distance adalah parameter tambahan yang menunjukkan reliabilitas dari rute. Semakin kecil nilai
administrative distance maka makin realibel rutenya. Default administrative distance pada routing
statis adalah 1. Nilai dari administrative distance adalah antara 0 sampai 255 yang diberikan setalah
next-hop atau gateway.
2. Konfigurasi Routing Statik Langkah-langkah untuk melakukan routing statis sebagai berikut •
Tentukan dahulu prefix jaringan,subnet mask, dan addresstujuan • Tambahkan ke dalam tabel route
tujuan address • Masukkan gateway interface atau address next-hop yang direct routing atau
terhubung secara langsung ke router tetangga. Routing Default • Default routing digunakan untuk
merutekan paket dengan tujuan yang tidak sama dengan routing yang ada dalam table routing. •
Secara tipikal router dikonfigurasi dengan cara routing default untuk trafik internet. • Secara aktual
menggunakan format dst-address=0.0.0.0/0 gateway=x.x.x.x Troubleshooting Routing Statik
Untuk troubleshooting routing statik kita dapat menggunakan tool ping dan traceroute. Contoh jika
kita dalam router A kemudian kita lakukan ping ke local network jaringan router C tidak berhasil
atau gagal gunakan perintah traceroute untuk mengetahui jalur mana yang putus. Kemungkinan
masalahnya berada pada router B atau router C. Remote router B dan lakukan ping ke router C
pastikan berhasil karena router B terhubung langsung dengan router C. Penentuan Jalur dalam
Routing Statik ( Path ) Router menggunakan dua fungsi dasar: • Fungsi penentuan jalur • Fungsi
switching Penentuan jalur terjadi pada layer network. Fungsi penentuan jalur menjadikan untuk
mengevaluasi jalur ke tujuan dan membentuk jalan untuk menangani paket. Router menggunakan
tabel routing untuk menentukan jalur terbaik dan kemudian fungsi switching untuk melewatkan
paket. Dynamic Routing Dynamic Routing (Router Dinamis) adalah sebuah router yang memiliki
dan membuat tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga
dengan saling berhubungan antara router lainnya. Protokol routing mengatur router-router sehingga
dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain
dan saling memberikan informasi routing
3. yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-
router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang benar.
Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara
otomatis. Dynamic router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk
meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute
yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara
router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing
berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router. Apabila jaringan memiliki lebih dari
satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah
dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing.
Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan
kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat.
Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute backup bila rute utama tidak berhasil,
namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh admin. Router saling
bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing.
Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek antara device pengirim dan device
tujuan. Macam-Macam dari Routing Dinamis (Dynamic Router) adalah 1. RIP (Routing
Information Protocol) 2. IGRP (Internal Gateway Routing Protokol) 3. OSPF (Open Shortest Path
First) 4. EIGRP (Enhanced Internal Gateway Routing Protokol) 5. BGP (Border Gateway Protokol)
Pengertian RIP (Router Information Protocol) adalah Routing protokol yang menggunakan
algoritma distance vector, yaitu algortima Bellman-Ford. Pertama kali dikenalkan pada tahun 1969
dan merupakan algoritma routing yang pertama pada ARPANET. Versi awal dari routing protokol
ini dibuat oleh Xerox Parc’s PARC Universal Packet Internetworking dengan nama Gateway
Internet Protocol. Kemudian diganti nama menjadi Router Information Protocol (RIP) yang
merupakan bagian Xerox network Services.
4. RIP merupakan routing information protokol yang memberikan routing table berdasarkan router
yang terhubung langsung, Kemudian router selanjutnya akan memberikan informasi router
selanjutnya yang terhubung langsung dengan itu. Adapun informasi yang dipertukarkan oleh RIP
yaitu : Host, network, subnet, rute default. Kelebihan Dari RIP sebagai berikut : • Menggunakan
metode Triggered Update. • RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali
memberikan informasi routing. • Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis,
router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered
update). • Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat
diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan. RIP terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
a. RIPv1 RIP v1 - Hanya mendukung routing classfull - Tidak ada info subnet yang dimasukkan
dalam perbaikan routing - Tidak mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask) - Perbaikan
routing broadcast RIP versi 1 mempunyai karakteristik: 1. Distance Vector Routing Protocol 2.
Menggunakan metric yaitu hop count 3. Maximum hop count adalah 15. 16 dianggap sebagai
unreachable 4. Mengirimkan update secara periodic setiap 30 sec 5. Mengirimkan update secara
broadcast ke 255.255.255.255 6. Mendukung 4 path Load Balancing secara default maximumnya
adalah 6 7. Menjalankan auto summary secara default 8. Paket update RIP yang dikirimkan bejenis
UDP dengan nomor port 520 9. Bisa mengirimkan paket update RIP v.1 dan bisa menerima paket
update RIP v.1 dan v.2 10. Berjenis classful routing protocol sehingga tidak menyertakan subject
mask dalam paket update.Akibatnya RIP v.1 tidak mendukung VLSM dan CIDR.
5. Mempunyai AD 120 b. RIPv2 RIP versi 2 - mendukung routing classfull dan routing classless - info
subnet dimasukkan dalam perbaikan routing - mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
- perbaikan routing multicast Secara umum RIPv2 tidak jauh berbeda dengan RIPv1. Perbedaan
yang ada terlihat pada informasi yang ditukarkan antar router. Pada RIPv2 informasi yang
dipertukarkan yaitu terdapat autenfikasi pada RIPv2 ini. Persamaan RIP v2 dengan RIP v1 : -
Distance Vector Routing Protocol - Metric berupa hop count - Max hop count adalah 15 -
Menggunakan port 520 - Menjalankan auto summary secara default PerbedaanRIP v2 dengan RIP
v.1 : - Bersifat classless routing protocol, artinya menyertakan field SM dalam paket update yang
dikirimkan sehingga RIP v.2 mendukung VLSM & CIDR - Mengirimkan paket update & menerima
paket update versi 2 - Mengirimkan update ke alamat multicast yaitu 224.0.0.9 - Auto Summary
dapat dimatikan - Mendukung fungsi keamanan berupa authenticationyang dapat mencegah routing
update dikirim atauditerima dari sumber yang tidak dipercaya 2. IGRP (Interior Gateway Routing
Protocol) – menggunakan algoritma distance vector
6. Protokol routing distance vector · Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load,
delay dan reliability · Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik Pengertian IGRP
(Interior Gateway Routing Protocol) adalah protocol distance vector yang diciptakan oleh
perusahaan Cisco untuk mengatasi kekurangan RIP. Jumlah hop maksimum menjadi 255 dan
sebagai metric, IGRP menggunakan Bandwidth, MTU, Delay Dan Load. IGRP adalah protocol
routing yang menggunakan Autonomous System (AS) yang dapat menentukan routing berdasarkan
system, interior atau exterior. Administrative distance untuk IGRP adalah 100 IGRP merupakan
suatu penjaluran jarak antara vektor protokol, bahwa masing-masing penjaluran bertugas untuk
mengirimkan semua atau sebagian dari isi table penjaluran dalam penjaluran pesan untuk
memperbaharui pada waktu tertentu untuk masing-masing penjaluran. Penjaluran memilih alur
yang terbaik antara sumber dan tujuan. Untuk menyediakan fleksibilitas tambahan, IGRP
mengijinkan untuk melakukan penjaluran multipath. Bentuk garis equal bandwidth dapat
menjalankan arus lalu lintas dalam round robin, dengan melakukan peralihan secara otomatis
kepada garis kedua jika sampai garis kesatu turun. Pada IGRP ini routing dilakukan secara
matematik berdasarkan jarak. Untuk itu pada IGRP ini sudah mempertimbangkan hal berikut
sebelum mengambil keputusan jalur mana yang akan ditempuh. Adapun hal yang harus
diperhatikan: load, delay, bandwitdh, realibility. Isi dari informasi routing adalah: Identifikasi
tujuan baru, Mempelajari apabila terjadi kegagalan. IGRP mengirimkan update routing setiap
interval 90 detik. Update ini advertise semua jaringan dalam AS. Kunci desain jaringan IGRP
adalah: Secara otomatis dapat menangani topologi yang komplek Kemampuan ke segmen dengan
bandwidth dan delay yang berbeda Skalabilitas, untuk fungsi jaringan yang besar Secara default,
IGRP menggunakan bandwidth dan delay sebagai metric. Untuk konfigurasi tambahan, IGRP dapat
dikonfigurasi menggunakan kombinasi semua varibel atau yang disebut dengan Composite Metric.
Variabel-variabel itu misalnya: bandwidth, delay, load, reliability Operasi IGRP
7. Masing-masing penjaluran secara rutin mengirimkan masing-masing jaringan lokal kepada suatu
pesan yang berisi salinan tabel penjaluran dari tabel lainnya. Pesan ini berisi tentang biaya-biaya
dan jaringan yang akan dicapai untuk menjangkau masing-masing jaringan tersebut. Penerima
pesan penjaluran dapat menjangkau semua jaringan didalam pesan sepanjang penjaluran yang bisa
digunakan untuk mengirimkan pesan. Tujuan dari IGRP • Penjaluran stabil dijaringan kompleks
sangat besar dan tidaka ada pengulangan penjaluran. • Overhead rendah, IGRP sendiri tidak
menggunakan bandwidth yang diperlukan untuk tugasnya. • Pemisahan lalu lintas antar beberapa
rute paralel. • Kemampuan untuk menangani berbagai jenis layanan dengan informasi tunggal. •
Mempertimbangkan menghitung laju kesalahan dan tingkat lalu lintas pada alur yang berbeda. •
Penjaluran stabil dijaringan kompleks sangat besar dan tidaka ada pengulangan penjaluran •
Overhead rendah, IGRP sendiri tidak menggunakan bandwidth yang diperlukan untuk tugasnya
Perubahan IGRP Kemudian setelah melalui proses pembaharuan IGRP kemudian menjadi EIGRP
(Enhanced IGRP), persamaannya adalah IGRP dan EIGRP sama-sama kompatibel dan antara
router-router yang menjalankan EIGRP dan IGRP dengan autonomous system yang sama akan
langsung otomatis terdistribusi. Selain itu EIGRP juga akan memberikan tagging external route
untuk setiap route yang berasal dari Routing protocol non EIGRP, Routing protocol IGRP dengan
AS number yang sama. 3. OSPF (Open Short Path First) · Protokol routing link-state · Merupakan
open standard protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328 · Menggunakan algoritma SPF untuk
menghitung cost terendah · Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi
jaringan Pengertian OSPF (Open Shortest Path First) merupakan sebuah routing protokol berjenis
IGRP (InteriorGateway Routing Protocol) yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu
ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih
memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda
masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika Anda sudah tidak memiliki hak
untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan
eksternal.
8. Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka. Maksudnya adalah
routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian, siapapun dapat
menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan di manapun routing
protokol ini dapat diimplementasikan. OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan
konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan.
Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area. OSPF
bekerja dengan sebuah algoritma yang disebut algoritma Dijkstra. Pertama sebuah pohon jalur
terpendek (shortest path tree) akan dibangun, dan kemudian routing table akan diisi dengan jalur-
jalur terbaik yang dihasilkan dari pohon tersebut. OSPF hanya mendukung routing IP saja. OSPF
memiliki 3 tabel di dalam router : • Routing table biasa juga disebut sebagai Forwarding database.
Database ini berisi the lowest cost untuk mencapai router-router/network-network lainnya. Setiap
router mempunyai Routing table yang berbeda-beda. • Adjecency database, Database ini berisi
semua router tetangganya. Setiap router mempunyai Adjecency database yang berbeda-beda. •
Topological database, Database ini berisi seluruh informasi tentang router yang berada dalam satu
networknya/areanya. Kelebihan dari OSPF sebagai berikut Tidak menghasilkan routing loop
Mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus Dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah
tujuan Membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area. Waktu yang diperlukan untuk
konvergen lebih cepat Kekurangan dari OSPF sebagai berikut : Membutuhkan basis data yang besar
Lebih rumit 4. EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) – menggunakan algoritma
advanced distance vector · Menggunakan protokol routing enhanced distance vector ·
Menggunakan cost load balancing yang tidak sama · Menggunakan algoritma kombinasi antara
distance vector dan link-state · Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk
menghitung jalur terpendek
9. Pengertian EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) merupakan hasil pengembangan
dari routing ptotokol pendahulunya yaitu IGRP yang keduanya adalah routing pengembangan dari
CISCO. Pengembangan itu dihasilkan oleh perubahan dan bermacam-macam tuntutan dalam
jaringan Skala jaringan yang besar. EIGRP menggabungkan kemampuan dari Link-State Protokol
dan Distance Vector Protokol, terlebih lagi EIGRP memuat beberapa protocol penting yang secara
baik meningkatkan efisiensi penggunaannya ke routing protocol lain. EIGRP (Enhanced Interior
Gateway Routing Protocol) adalah routing protocol yang hanya di adopsi oleh router cisco atau
sering disebut sebagai proprietary protocol pada CISCO. Dimana EIGRP ini hanya bisa digunakan
sesama router CISCO saja dan routing ini tidak didukung dalam jenis router yang lain. Distance
vector protocol merawat satu set metric yang kompleks untuk jarak tempuh ke jaringan lainnya.
EIGRP menggabungkan juga konsep link state protocol. Broadcast-broadcast di-update setiap 90
detik ke semua EIGRP router berdekatan. Setiap update hanya memasukkan perubahan jaringan.
EIGRP sangat cocok untuk jaringan besar. Pada EIGRP ini terdapat dua tipe routing protokol yaitu
dengan distance vektor dan dengan Link state. IGRP dan EIGRP sama-sama sudah
mempertimbangkan masalah bandwitdh yang ada dan delay yang terjadi. EIGRP sering disebut juga
Hybrid-Distance-Vector Routing Protocol, karena cara kerjanya menggunkan dua tipe routing
protocol,yaitu Distance vector protocol dan Link-State protocol, Dalam pengertian bahwa routing
EIGRP sebenarnya merupakan distance vector protocol tetapi prinsip kerjanya menggunakan links-
states protocol.sehingga EIGRP disebuat sebagai hybrid-distance-vector,mengapa dikatakan
demikian karena prinsip kerjanya sama dengan links-states protocol yaitu mengirimkan semacam
hello packet. Algoritma EIGRP EIGRP memiliki sistem pembangunan routing protocol dengan
membuat sebuah algoritma yang dikenal dengan nama DUAL. Dual digunkan untuk mengkalkulasi
dan membangun sebuah routing table.DUAL digunakan untuk memastikan sebuah jalur untuk
sebuah network dan menyediakan sebuah loopless routing environment.agar membantu
mengirimkan sebuah packet ke sebuah jaringan, DUAL mengirimkan sebuah packet query kepada
network yang berseberangan denganya maupun router yang terkoneksi langsung dengan dia.
Selama mengirimkan query packet ,setiap router akan melanjutkan untuk meneruskan query packet
tersebut sampai sebuah router akan mengirimkan sebuah replay packet sebagai informasi
bagaimana caranya untuk menuju ke sebuah jaringan tertentu. Ketika replay paket telah diterima
oleh router yang mengirimkan query packet ,DUAL akan mengkalkulasi dan menentukan router
yang mana yang akan menjadi Successor dan router yang mana yang akan menjadi feasible
successor. Successor akan menjadi jalur yang utama,dan jalur yang terdekat,yang paling efissien
yang untuk menuju kesebuah network yang dapat di jangkau oleh DUAL.Jalur successor router
dikalkulasikan dengan
10. menggunakan Delay,bandwidth,dan factor-faktor yang lain.sedangkan feasible successor adalah
jalur backup atau jalur cadangan yang akan digunakan ketika router tidak memilih jalur
successornya.dan tidak digharuskan sebuah router yang menggunkan protocol EIGRP menentukan
feasible successor. Ketika successor atupun feasible successor jatuh,Maka DUAL kan mengirimkan
kembali query packet ke masing-masing router dan meletkakn jalur yang telah ia pelajri dari
pengiriman query paket akan disimpan dalam sebuah routing table. DUAL memungkinkan router
EIGRP untuk menentukan apakah jalur yang diberikan oleh router tetangga looped atau free-loop
dan mengizinkan router yang menggunakan protocol EIGRP untuk menemukan jalur alternatif
tanpa harus menunggu update dari router lain. Struktur Data EIGRP EIGRP menggunakan beberapa
tipe packet : Hello packet dikirim secara multicast ke IP Address 224.0.0.10. EIGRP akan
mengirimkan hello packet untuk mengetahui apakah router-router tetangganya masih hidup ataukah
dalam keadaan mati Pengiriman hello packet tersebut bersifat simultant, dalam hello packet tersebut
mempunyai hold time, bila dalam jangka waktu hold time router tetangga tidak membalas hello
paket tadi maka router tersebut akan dianggap dalam keadaan mati. Biasanya hold time itu 3x
waktunya hello packet, hello packet defaultnya 15 second. Lalu DUAL akan meng-kalkulasi ulang
untuk pathnya dan tidak memerlukan. Update packets digunakan untuk menyampaikan tujuan yang
dapat dijangkau oleh router. Ketika sebuah router baru ditemukan Update packets dikirim secara
unicast sehingga router dapat membangun topologi table.dalam kasus lain, Update packets dikirim
secara multicast untuk perubahan link-cost. Acknowledgement Packet adalah Hello packet yang
tidak berisikan data, packet Acknowledgement memuat non zero acknowledgement number dan
selalu dikirimkan dengan mengunakan unicast address, acknowledgement merupakan sebuah
pemberitahuan bahwa paket datanya telah diterima. query packets adalah sebuah request atau
permintaan yang dilakukan secara multicast yang akan meminta sebuah route. Selama mengirimkan
query packet ,setiap router akan melanjutkan untuk meneruskan query packet tersebut sampai
sebuah router akan mengirimkan sebuah replay packet sebagai informasi bagaimana caranya untuk
menuju ke sebuah jaringan tertentu. reply packets dikirim apabila router tujuan tidak memiliki
feasible successors. Reply packets dikirim untuk merespon Query packet yang menginstrusikan
bahwa router pengirim tidak memperhitunghkan ulang jalurnya karena feasible successors masih
tetap ada. Reply packets adalah packet unicast yang dikirim ke router yang mengirimkan Query
packet. Teknologi EIGRP Untuk menyediakan proses routing yang handal EIGRP menggunakan 4
teknologi yang dikombinasikan dan membedakannya dengan routing protocol yang lain. Neighbor
discovery/recovery, Mekanisme neighbor discovery/recovery mengijinkan router secara dinamis
mempelajari router lain yang secara langsung terhubung ke jaringan mereka. Routers juga harus
mengetahui ketika router tetangganya tidak dapat lagi dijangkau. Proses ini dicapai dengan low-
overhead yang secara periodik mengirimkan hello packet yang kecil. Selama router menerima Hello
packet dari
11. Router tetangga, router tersebut menganggap bahwa router tetangga tersebut masih berfungsi. Dan
keduanya masih bisa melakukan pertukaran informasi. Reliable Tansport Protocol (RTP)
bertanggung jawab untuk menjamin pengiriman dan penerimaan packet EIGRP ke semua router.
RTP juga mendukung perpaduan pengiriman packet secara unicast ataupun multicast. Untuk
efisiensi hanya beberapa packet EIGRP yang dikirimkan. Pada jaringan multi access yang
mempunyai kemampuan untuk mengirimkan packet secara multicast seperti Ethernet, tidak perlu
mengirimkan Hello packet ke semua router tetangga secara individu. Untuk alasan tersebut, EIGRP
mengirimkan single multicast hello packet yang berisi sebuah indicator yang menginformasikan si
penerima bahwa packet tidak perlu dibalas. Tipe packet yang lain seperti update packet
mengindikasikan bahwa balasan terhadap packet tersebut diperlukan. RTP memuat sebuah
ketentuan untuk mengirimkan packet multicast secara cepat ketika balasan terhadap packet sedang
ditunda, yang membantu memastikan sisa waktu untuk convergence rendah didalam keberadaan
bermacam-macam kecepatan links. DUAL finite-state machine menaruh keputusan proses untuk
semua perhitungan jalur dengan mengikuti semua jalur yang telah dinyatakan oleh semua router
tetangga. DUAL menggunakan informasi tentang jarak untuk memilih jalur yang efisien, jalur loop-
free dan memilih jalur untuk penempatan di dalam tabel routing berdasarkan successors yang telah
dibuat oleh DUAL, successor adalah router yang berdekatan yang digunakan untuk meneruskan
packet yang mempunyai nilai cost paling sedikit dengan router tujuan dan dijamin tidak menjadi
bagian dari routing loop. ketika perubahan topologi terjadi, DUAL mencoba mencari successors.
Jika ditemukan, DUAL menggunakannya untuk menghindari penghitungan jalur yang tidak
diperlukan.,DUAL juga membuat route back –up(jalur cadangan) yang disebut fesible successor.
Potocol-dependent modules bertanggung jawab pada layer network yang memerlukan protocol
khusus. Misalnya IP-EIGRP module yang bertanggung jawab untuk mengirim dan menerima packet
EIGRP yang telah dienkapsulasi di dalam protocol IP. IP-EIGRP juga bertanggung jawab untuk
menguraikan packet EIGRP dan memberitahukan pada DUAL tentang informasi yang baru saja
diterima. 5. BGP (Border Gateway Protocol) – menggunakan algoritma distance vector ·
Menggunakan routing protokol distance vector · Digunakan antara ISP dengan ISP dan client-client
· Digunakan untuk merutekan trafik internet antar autonomous system Pengertian Border Gateway
Protocol (BGP) merupakan salah satu jenis routing protokol yang digunakan untuk koneksi antar
Autonomous System (AS), dan salah satu jenis routing protokol yang banyak digunakan di ISP
besar (Telkomsel) ataupun perbankan. BGP termasuk dalam kategori routing protokol jenis Exterior
Gateway Protokol (EGP). Dengan adanya EGP, router dapat melakukan pertukaran rute dari dan ke
luar jaringan lokal Auotonomous System (AS). BGP mempunyai skalabilitas yang tinggi karena
dapat melayani pertukaran routing pada beberapa organisasi besar. Oleh karena itu BGP dikenal
dengan routing protokol yang sangat rumit dan kompleks. BGP merupakan salah satu jenis routing
protocol yang ada di dunia komunikasi data. Sebagai sebuah routing protocol, BGP memiliki
kemampuan melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute dan
12. Menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam jaringan. Routing protocol juga pasti
dilengkapi dengan algoritma yang pintar dalam mencari jalan terbaik. Namun yang membedakan
BGP dengan routing protocol lain seperti misalnya OSPF dan IS-IS ialah, BGP termasuk dalam
kategori routing protocol jenis Exterior Gateway Protocol (EGP). BGP merupakan distance vector
exterior gateway protocol yang bekerja secara cerdas untuk merawat path-path ke jaringan lainnya.
Update – update dikirim melalui koneksi TCP. Karakteristik BGP Menggunakan algoritma routing
distance vektor.Algoritma routing distance vector secara periodik menyalin table routing dari router
ke router. Perubahan table routing di update antar router yang saling berhubungan pada saat terjadi
perubahan topologi. 1. Digunakan antara ISP dengan ISP dan client-client. 2. Digunakan untuk
merutekan trafik internet antar autonomous system. 3. BGP adalah Path Vector routing
protocol.Dalam proses menentukan rute-rute terbaiknya selalu mengacu kepada path yang terbaik
dan terpilih yang didapatnya dari router BGP yang lainnya. 4. Router BGP membangun dan
menjaga koneksi antar-peer menggunakan port nomor 179. 5. Koneksi antar-peer dijaga dengan
menggunakan sinyal keepalive secara periodik. 6. Metrik (atribut) untuk menentukan rute terbaik
sangat kompleks dan dapat dimodifikasi dengan fleksibel. 7. BGP memiliki routing table sendiri
yang biasanya memuat prefiks-prefiks routing yang diterimanya dari router BGP lain BGP memiliki
kemampuan untuk mengontrol dan mengatur trafik-trafik dari sumber berbeda di dalam network
multi-home (tersambung ke lebih dari 1 ISP/Internet Service Provider). Tujuan utama BGP adalah
untuk memperkenalkan kepada publik di luar network (upsteram provider atau peer) tentang rute
atau porsi spasi address yang dimiliki dengan “meminta izin” membawa data ke suatu spasi address
tujuan (meng- advertise). Salah satu kelemahan yang mungkin dihadapi oleh BGP routing adalah ia
mempublikasikan rute yang tidak diketahui bagaimana cara mencapainya. Ini dinamakan black-
holing, yaitu melakukan advertise, atau meminta izin untuk membawa data, tetapi beberapa bagian
spasi address adalah milik orang lain, akibatnya proses advertise malah menyulitkan. Beberapa versi
BGP BGP versi 1 Ukuran message 8 – 1024 byte. Terdapat 8 bit field Direction yang menandkan
arah yang diambil oleh informasi routing. Lima kemungkinan field Direction: Up, Down,
Horizontal, EGP-derived information, Incomplete BGP versi 2 Ukuran message 19 – 4096 byte.
Menghilangkan konsep up, down, dan horizontal di antara AS-AS Menambahkan konsep path-
attribute.
13. BGP versi 3 Ukuran message 19 – 4096 byte Mengklarifikasi prosedur pendistribusian rute-rute
BGP di antara speaker-speaker dalam sebuah AS. Meningkatkan restriksi terhadap penggunaan path
attribute Next-hop BGP versi 4 Ukuran message 19 – 4096 byte. Path atribute AS telah dimodifikasi
sehingga set AS-AS dapat digambarkan sebagaimana AS individual. Inter-AS Metric path attribute
telah didefinisikan ulang sebagai Multi-Exit Discriminator path attribute. Local preference path
attribute ditambahkan. Aggregator path attribute ditambahkan. Dukungan untuk CIDR (Classless
Inter Domain Routing) Ringkasan Operasi BGP Saat sebuah router BGP baru dibangun, peer-peer
BGP dengan sendirinya melakukan pertukaran tabel routing yang mereka miliki, setelah itu peer-
peer mengirim notifikasi atau pemberitauan berkaitan dengan perubahan yang terjadi pada tabel
routing. Update message memberi informasi peer BGP hanya untuk satu path. Bila perubahan yang
timbul mempengaruhi banyak path, maka multiupdate, message perlu dikirim. Setelah BGP
menghimpun update-update routingnya dari beragam AS, protokol akan membuat keputusan untuk
mengambil path spesifik untuk masing-masing rute tujuan. Biasanya hanya satu path yang
dibutuhkan untuk mencapai satu tujuan. BGP menggunakan atribut path (path attribute) yang
dilepas kepadanya melalui update message agar bisa menentukan satu path terbaik bagi setiap
tujuan. Ada dua bentuk sistem koneksi transport protocol yang penting dimengerti. Mereka saling
bertukar pesan (message) untuk membuka dan mengkonfirmasi parameter-parameter koneksi. Alur
data awal yang dihasilkan tidak lain berupa keseluruhan tabel routing BGP, yang selanjutnya
beberapa update penambahan dikirim sebagai perubahan pada tabel routing. BGP dalam hal ini
tidak menuntut refresh secara periodik atas keseluruhan tabel routing. Oleh karena itu, BGP speaker
harus memelihara versi terkini keseluruhan tabel routing BGP dari semua peer-nya selama durasi
koneksi tertentu. Pesan KeepAlive dikirim secara periodik untuk memastikan kelancaran koneksi.
Pesan Notification dikirim untuk merespon adanya error atau kondisi-kondisi khusus yang terjadi.
Jika sebuah koneksi menemukan sebuah error, pesan Notification segera dikirim dan koneksi pun
ditutup. Perangkat Hardware & Software untuk Komunikasi BGP Perlengkapan yang dibutuhkan
adalah router komersial seperti Cisco router dan Bay router atau klon-klon PC yang menjalankan
Linux, BSD, atau varian Unix lainnya dibantu dengan program yang dinamakan gated untuk
memanage BGP. eBGP vs iBGP BGP mensupport dua tipe pertukaran informasi routing:
Pertukaran di antara AS-AS yang berbeda (external BGP atau eBGP) Pertukaran dalam satu AS
tunggal (internal BGP atau iBGP) Sebuah sistem BGP berbagi informasi reachabilitas network
dengan sistem-sitem BGP berdekatan lainnya yang dikenal dengan neighbor atau peer. Sistem BGP
tersusun atas grup-grup (groups). Dalam sebuah grup BGP internal, semua peer anggota grup
(internal peer) berada dalam AS yang sama. Grup internal
14. Menggunakan rute-rute dari IGP untuk memutuskan penyampaian atau forwarding address-adress.
Mereka juga menyebarkan rute-rute eksternal di antara router-router internal lain yang menjalankan
BGP internal, menghitung next hop dengan mengambil hop BGP yang diterima dengan rute, lalu
memutuskannya menggunakan informasi yang diperoleh dari salah satu IGP. eBGP dan iBGP
saling berbagi protokol level dasar yang sama untuk bertukar rute dan juga berbagi algoritma.
Namun eBGP digunakan untuk bertukar rute di antara AS yang berbeda, sedang iBGP digunakan
untuk bertukar rute di antara AS yang sama. Dalam faktanya, iBGP termasuk salah satu “interior
routing protocol” yang dapat digunakan untuk melakukan routing aktif dalam sebuah network.
Perbedaan utama eBGP dan iBGP adalah bahwa eBGP tidak bosan-bosannya mencoba meng-
advertise setiap rute BGP yang diketahui ke semua orang sehingga mungkin harus digunakan filter
untuk menghentikannya. Sedang iBGP pada dasarnya cukup sulit bekerja karena iBGP tidak
meredistribusi rute- rute. Speaker iBGP dalam lingkungan network harus melakukan peer dengan
semua speaker iBGP lain untuk membuatnya dapat bekerja (routing mesh). AS Number (ASN) ASN
merupakan nomor unik yang mengidentifikasikan AS-AS. Nomor ini diatur oleh ARIN
(Autonomous Number from The American Registry for Internet Numbers). Kondisi yang harus
dipenuhi untuk mendapatkan nomor AS: Unique Routing Policy Multi-homed Site AS-Path Setiap
kali sebuah rute disebarkan melalui BGP, ia akan diberi ‘perangko’ dengan sebuah nomor AS (AS
number) dari router yang menyelenggarakannya. Rute ini bergerak dari satu AS ke AS lain sehingga
membentuk sebuah alur atau path (AS-Path) Kegunaan AS-Path: Memberikan penelusuran
diagnostik terhadap routing dalam sebuah network. Merupakan salah satu nomor metric yang
menetapkan bagimana rute-rute yang “didengar” melalui BGP dimasukkan ke dalam tabel routing
IP. Memungkinkan untuk melakukan routing policy, misalkan ketika kita ingin mengambil rute
tertentu. BGP Message Open: untuk membuat koneksi BGP di antara 2 sistem BGP Update: untuk
melakukan pertukaran informasi reachabilitas network. KeepAlive: untuk menetapkan apakah
sebuah link atau host fail atau tidak lagi eksis. Notification: dikirim ketika kondisi error terdeteksi;
menyebabkan sesi BGP dan koneksi TCP di antara sistem-sistem BGP akan ditutup.

Latihan soal
1. Apakah yang dimaksud routing?
2. Bagaimanakah konsep dasar routing?
3. Sebutkan 3 bagian cara kerja routing static!
4. Apakah fungsi rute – rute pada IGP?
5. Apakah kelemahan BGP routing?

Penskoran

No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20

Tagari,.... Juli 2020


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel

(MICHA S. PAIRUNAN, ST.,MM) (ADRIANUS LUPU’, S.Kom)


RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK KRISTEN TAGARI RANTEPAO
Mata Pelajaran : Administrasi Infrastruktur Jaringan
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : XI / 3 (Tiga)
Tahun Pelajaran : 2020 / 2021
Alokasi Waktu : 18x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung..
Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis permasalahan routing statis
4.5 Memperbaiki konfigurasi routing statis
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5 Menganalisis permasalahan routing statis
3.5.1 Mengetahui permasalahan routing statis
3.5.2 Mengatasi permasalahan routing statis
4.5 Memperbaiki konfigurasi routing statis
4.5.1 Menguji konfigurasi routing statis
4.5.2 Menilai konfigurasi routing statis
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan permasalahan routing
statis dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membagi permasalahan routing statis
dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menguji konfigurasi routing statis
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai konfigurasi routing statis
dengan tepat
E. Materi Pembelajaran
Permasalahan dan konfigurasi routing statis
F. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Problem Solving Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 3
No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
Merumuskan Uraian Masalah
1. Guru meminta peserta didik untuk melihat materi tentang permasalahan
routing statis
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar
dapat mudah dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi dan merumuskan masalah dari materi
yang disajikan oleh guru
Mengembangkan Kemungkinan Penyebab
1. Guru menugaskan peserta didik untuk mencari penyebab permasalahan
routing statis
2. Pesera didik berusaha untuk dapat permasalahan, membagi, menguji, menilai
2 Kegiatan Inti permasalahan routing statis
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik
dapat permasalahan, membagi, menguji, menilai permasalahan routing statis
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
permasalahan, membagi, menguji, menilai permasalahan routing statis
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang
lainnya memberikan tanggapan
Mengetes Penyebab
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi
tentang penyebab atau permasalahan permasalahan routing statis
2. Peserta didik mencoba membagi, menguji, menilai permasalahan routing
statis petunjuk dari guru sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Mengevaluasi
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang membagi, menguji, menilai
permasalahan routing statis
2. Guru menugaskan peserta didik untuk membagi, menguji, menilai
permasalahan routing statis
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk membagi, menguji, menilai
permasalahan routing statis
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang
sedang maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
permasalahan dan konfigurasi routing statis
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
3 Penutup individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
permasalahan dan konfigurasi routing statis
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta
didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
• Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
• Penilaian keterampilan : Praktek

URAIAN MATERI
Routing, adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya
melalui sebuah internetwork. Routing juga dapat merujuk kepada sebuah metode penggabungan beberapa
jaringan sehingga paket-paket data dapat hinggap dari satu jaringan ke jaringan selanjutnya. Untuk
melakukan hal ini, digunakanlah sebuah perangkat jaringan yang disebut sebagai router. Router-router
tersebut akan menerima paket-paket yang ditujukan ke jaringan di luar jaringan yang pertama, dan akan
meneruskan paket yang ia terima kepada router lainnya hingga sampai kepada tujuannya.
Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting
secara manual oleh para administrator jaringan. Routing static pengaturan routing paling sederhana yang
dapat dilakukan pada jaringan komputer. Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti
mengisi setiap entri dalam forwarding table di setiap router yang berada di jaringan tersebut.
Penggunaan routing statik dalam sebuah jaringan yang kecil tentu bukanlah suatu
masalah, hanya beberapa entri yang perlu diisikan pada forwarding table di setiap router. Namun Anda
tentu dapat membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router
yang jumlahnya tidak sedikit dalam jaringan yang besar.
Dynamic Routing (Router Dinamis) adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara
otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan
antara router lainnya. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan
yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing
yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router
mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang benar. Dengan kata
lain, routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis.
Dynamic routing mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket
dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh
paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan
kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang
didapatkan oleh router.
Perbedaan Static Routing dan Dynamic Routing
Pada dasarnya perbedaan antara routing statis dengan routing dinamis adalah cara mengenalkan alamat
networknya.
1. Routing dinamis pada prinsipnya hanya mengenalkan network yang berhubungan dengan router
yang bersangkutan (tanpa mengetahui subnet masknya). Sedangkan Routing Statis harus
mengenalkan setiap alamat pada setiap network yang ingin dituju, jadi harus tahu semua alamat
network yang ingin dituju. Semakin luas jaringannya, maka table routenya pun semakin banyak
dan lebih rumit dibandingkan dengan Routing Dinamis.
2. Routing Dinamis sangat cocok untuk topologi jaringan yang lingkupnya besar (terhubung ke
banyak network).
Sedangkan routing statis cocok untuk topologi jaringan yang simple.
Kelebihan Routing Statis
1. Beban kerja router terbilang lebih ringan dibandingkan dengan routing dinamis. Karena pada saat
konfigurasi router hanya mengupdate sekali saja ip table yang ada.
2. Pengiriman paket data lebih cepat karena jalur atau rute sudah di ketahui terlebih dahulu.
3. Deteksi dan isolasi kesalahan pada topologi jaringan lebih mudah
Kekurangan Routing Statis
Harus tahu semua alamat network yang akan dituju beserta subnet mask dan next hoopnya (gateway nya)
Kelebihan Routing Dinamis
1. Hanya mengenalkan alamat network yang terhubung langsung dengan routernya.
2. Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
3. Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi. Hanya
router-router yang berkaitan.
Kekurangan Routing Dinamis
1. Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada tiap waktu tertentu.
2. Kecepatan pengenalan network terbilang lama karena router membroadcast ke semua router
hingga ada yang cocok.
3. Setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua Alamat
IP yang ada.
4. Susah melacak permasalahan pada suatu topologi jaringan lingkup besar

Latihan soal
1. Bagaimanakah cara kerja router?
2. Apakah yang dimaksud routing?
3. Sebutkan kekurangan routing dinamis!
4. Apakah kekurangan dari routing statis?
5. Sebutkan kelebihan dari routing statis!

Penskoran

No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

Tagari,.... Juli 2020


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel

(MICHA S. PAIRUNAN, ST.,MM) (ADRIANUS LUPU’, S.Kom)


RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK KRISTEN TAGARI RANTEPAO
Mata Pelajaran : Administrasi Infrastruktur Jaringan
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : XI / 4 (Empat)
Tahun Pelajaran : 2020 / 2021
Alokasi Waktu : 24x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
3.6 Mengevaluasi routing dinamis
4.6 Mengkonfigurasi routing dinamis
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6 Mengevaluasi routing dinamis
3.6.1 Memahami routing dinamis
3.6.2 Menyimpulkan routing dinamis
4.6 Mengkonfigurasi routing dinamis
4.6.1 Menghubungkan routing dinamis
4.6.2 Mendemonstrasikan routing dinamis
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyimpulkan routing dinamis dengan
benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai routing dinamis dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan routing dinamis
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membandingkan routing dinamis
dengan tepat
E. Materi Pembelajaran
Routing dinamis
F. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 4
No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
Penentuan Pertanyaan Mendasar
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan video yang ada di layar
komputer tentang routing dinamis
2. Guru meminta peserta didik memperhatikan dan menyimak tayangan video
tersebut
3. Peserta didik membuat catatan kecil tentang materi atau video yang belum
jelas untuk ditanyakan pada guru
4. Peserta didik mengajukan pertanyaan dari materi yang telah dicatat untuk
acuan dalam mempraktekkan routing dinamis
Mendesain Perencanaan Proyek
1. Peserta didik bertanya untuk memperoleh penjelasan yang mendetail dari
guru dari tayangan video yang telah diputar
2. Guru menjelaskan dari masing – masing pertranyaan dari peserta didik agar
peserta didik memahaminya
3. Guru mempraktekkan cara menghubungkan routing di depan peserta didik
4. Peserta didik memperhatikan dan mencoba praktek merakit komputer sendiri
2 Kegiatan Inti Menyusun Jadwal
1. Peserta didik memahami penjelasan cara menghubungkan routing dinamis
dari guru
2. Guru membuat jadwal untuk mengetes peserta didik dalam menghubungkan
routing dinamis
3. Guru memberi tahukan jadwal menghubungkan routing dinamis ke pada
peserta didik
4. Peserta didik mendengarkan penjelasan atau informasi dari guru
Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek
1. Guru memanggil peserta didik sesuai absen untuk maju menyimpulkan,
menilai, menghu bungkan dan mem bandingkan routing dinamis
2. Peserta didik maju satu persatu sesuai dengan panggilan guru
3. Peserta didik menyimpulkan, menilai, menghu bungkan dan mem
bandingkan routing dinamis
4. Guru memperhatikan peserta didik dalam merakit komputer dan
mengarahkan jika ada peserta didik yang belum tahu
Menguji Hasil dan Mengevaluasi Pengalaman
1. Guru mengamati hasil yang telah dibuat oleh peserta didik
2. Guru menguji hasil dari peserta didik permasalahan routing dinamis
3. Peserta didik mengamati penjelasan guru jika ada salah dalam permasalahan
routing dinamis
4. Guru mengevaluasi dari hasil peserta didik dalam permasalahan routing
dinamis
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
permasalahan routing dinamis
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
3 Penutup individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
permasalahan routing dinamis
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta
didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
• Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
• Penilaian keterampilan : Praktek

URAIAN MATERI
Router Dinamis
Router dinamis adalah router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara otomatis oleh router itu sendiri
sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan
membuat ruting yang baru.
Routing dinamis merupakan routing protocol digunakan untuk menemukan network serta untuk melakukan
update routing table pada router. Routing dinamis ini lebih mudah dari pada menggunakan routing statis
dan default, akan tetapi ada perbedaan dalam proses-proses di CPU router dan penggunaan bandwidth dari
link jaringan.
Keuntungan dan Kerugian Router Dinamis
Keuntungan routing dinamis diantaranya :
• Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya (kaki-kakinya).
• Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
• Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi. Hanya
router-router yang berkaitan.
Kerugian routing dinamis diantaranya:
• Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada setiap waktu tertentu.
• Kecepatan pengenalan dan kelengkapan ip table terbilang lama karena router membroadcast ke
semua router sampai ada yang cocok sehingga setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat
agar setiap router mendapat semua alamat IP yang ada.

C. Macam – macam Protokol pada Routing Dinamis


Macam-macam protokol routing dinamis adalah :
1. RIP (Routing Information Protocol) – menggunakan algoritma distance vector
– Routing protokol distance vector
– Metric berdasarkan hop count untuk pemilihan jalur terbaik
– Jika hop count lebih dari 15, paket dibuang
– Update routing dilakukan secara broadcast setiap 30 detik
RIP merupakan routing information protokol yang memberikan routing table berdasarkan router yang
terhubung langsung, Kemudian router selanjutnya akan memberikan informasi router selanjutnya yang
terhubung langsung dengan itu. Adapun informasi yang dipertukarkan oleh RIP yaitu : Host, network,
subnet, rute default.
RIP terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
a. RIPv1 (RIP versi 1)
– Hanya mendukung routing classfull
– Tidak ada info subnet yang dimasukkan dalam perbaikan routing
– Tidak mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
– Perbaikan routing broadcast
Routing Information protocol versi 1 mempunyai karakteristik:
1. Distance Vector Routing Protocol
2. Menggunakan metric yaitu hop count
3. Maximum hop count adalah 15. 16 dianggap sebagai unreachable
4. Mengirimkan update secara periodic setiap 30 sec
5. Mengirimkan update secara broadcast ke 255.255.255.255
6. Mendukung 4 path Load Balancing secara default maximumnya adalah 6
7. Menjalankan auto summary secara default
8. Paket update RIP yang dikirimkan bejenis UDP dengan nomor port 520
9. Bisa mengirimkan paket update RIP v.1 dan bisa menerima paket update RIP v.1 dan v.2
10. Berjenis classful routing protocol sehingga tidak menyertakan subject mask dalam paket
update.Akibatnya RIP v.1 11. tidak mendukung VLSM dan CIDR.
12. Mempunyai AD 120
b. RIPv2 (RIP versi 2)
– mendukung routing classfull dan routing classless
– info subnet dimasukkan dalam perbaikan routing
– mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
– perbaikan routing multicast
Secara umum RIPv2 tidak jauh berbeda dengan RIPv1. Perbedaan yang ada terlihat pada informasi yang
ditukarkan antar router. Pada RIPv2 informasi yang dipertukarkan yaitu terdapat autenfikasi pada RIPv2
ini.
Persamaan RIP v2 dengan RIP v1 :
– Distance Vector Routing Protocol
– Metric berupa hop count
– Max hop count adalah 15
– Menggunakan port 520
– Menjalankan auto summary secara default
Perbedaan RIP v2 dengan RIP v.1 :
– Bersifat classless routing protocol, artinya menyertakan field SM dalam paket update yang dikirimkan
sehingga RIP v.2 mendukung VLSM & CIDR
– Mengirimkan paket update & menerima paket update versi 2
– Mengirimkan update ke alamat multicast yaitu 224.0.0.9
– Auto Summary dapat dimatikan
– Mendukung fungsi keamanan berupa authenticationyang dapat mencegah routing update dikirim
atauditerima dari sumber yang tidak dipercaya
2. IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) – menggunakan algoritma distance vector
– Protokol routing distance vector
– Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan reliability
– Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik
Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) adalah sebuah routing protocol berpemilik yang dikembangkan
pada pertengahan tahun 1980-an oleh Cisco Systems, Inc Cisco tujuan utama dalam menciptakan IGRP
adalah untuk menyediakan protokol yang kuat untuk routing dalam sistem otonomi (AS). IGRP memiliki
hop maksimum 255, tetapi defaultnya adalah 100. IGRP menggunakan bandwidth dan garis menunda secara
default untuk menentukan rute terbaik dalam sebuah internetwork (Composite Metrik).
Pada IGRP ini routing dilakukan secara matematik berdasarkan jarak. Untuk itu pada IGRP ini sudah
mempertimbangkan hal berikut sebelum mengambil keputusan jalur mana yang akan ditempuh. Adapun hal
yang harus diperhatikan: load, delay, bandwitdh, realibility.
3. OSPF (Open Short Path First) – menggunakan algoritma link-state
– Protokol routing link-state
– Merupakan open standard protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328
– Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah
– Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan
OSPF adalah sebuah protocol standar terbuka yang telah dimplementasikan oleh sejumlah vendor
jaringan. Jika Anda memiliki banyak router, dan tidak semuanya adalah cisco, maka Anda tidak dapat
menggunakan EIGRP, jadi pilihan Anda tinggal RIP v1, RIP v2, atau OSPF. Jika itu adalah jaringan besar,
maka pilihan Anda satu-satunya hanya OSPF atau sesuatu yang disebut route redistribution – sebuah
layanan penerjemah antar – routing protocol.
OSPF bekerja dengan sebuah algoritma yang disebut algoritma Dijkstra. Pertama sebuah pohon jalur
terpendek (shortest path tree) akan dibangun, dan kemudian routing table akan diisi dengan jalur-jalur
terbaik yang dihasilkan dari pohon tersebut. OSPF hanya mendukung routing IP saja.
4. EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) – menggunakan algoritma advanced
distance vector
– Menggunakan protokol routing enhanced distance vector
– Menggunakan cost load balancing yang tidak sama
– Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link-state
– Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek
Distance vector protocol merawat satu set metric yang kompleks untuk jarak tempuh ke jaringan lainnya.
EIGRP menggabungkan juga konsep link state protocol. Broadcast-broadcast di-update setiap 90 detik ke
semua EIGRP router berdekatan. Setiap update hanya memasukkan perubahan jaringan. EIGRP sangat
cocok untuk jaringan besar.
Pada EIGRP ini terdapat dua tipe routing protokol yaitu dengan distance vektor dan dengan Link state. IGRP
dan EIGRP sama-sama sudah mempertimbangkan masalah bandwitdh yang ada dan delay yang terjadi.
5. BGP (Border Gateway Protocol) – menggunakan algoritma distance vector
– Menggunakan routing protokol distance vector
– Digunakan antara ISP dengan ISP dan client-client
– Digunakan untuk merutekan trafik internet antar autonomous system
BGP merupakan salah satu jenis routing protocol yang ada di dunia komunikasi data. Sebagai sebuah routing
protocol, BGP memiliki kemampuan melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute dan menentukan rute
terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam jaringan. Routing protocol juga pasti dilengkapi dengan algoritma
yang pintar dalam mencari jalan terbaik. Namun yang membedakan BGP dengan routing protocol lain
seperti misalnya OSPF dan IS-IS ialah, BGP termasuk dalam kategori routing protocol jenis Exterior
Gateway Protocol (EGP). BGP merupakan distance vector exterior gateway protocol yang bekerja secara
cerdas untuk merawat path-path ke jaringan lainnya. Update – update dikirim melalui koneksi TCP.
D. Kelebihan dan kekurangan dari protokol Routing Dinamis:
1. Routing Information Protocol (RIP)
Kelebihan
RIP menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus
kembali memberikan informasi routing. Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis,
router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update).
Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih
jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.
Kekurangan
Jumlah host Terbatas. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route. RIP tidak mendukung
Variable Length Subnet Masking (VLSM). Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahuicara routing
ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada.
2. Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
Kelebihan
support = 255 hop count
Kekurangan
Jumlah Host terbatas
3. Open Shortest Path First (OSPF)
Kelebihan
Tidak menghasilkan routing loop mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus dapat menghasilkan
banyak jalur ke sebuah tujuan membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area. Waktu yang diperlukan
untuk konvergen lebih cepat.
Kekurangan
Membutuhkan basis data yang besar. Lebih rumit
4. Enchanced Interior Gatway Routing Protocil (EIGRP)
Kelebihan
Melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop. Memerlukan lebih sediki tmemori dan proses.
Memerlukan fitur loop avoidance
Kekurangan
Hanya untuk Router Cisco
5. Exterior Gateway Protocol (EGP)
Kelebihan
Sangat sederhana dalam instalasi
Kekurangan
Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi

Latihan soal
1. Sebutkan macam – macam protokol pada routing dinamis!
2. Apakah kekurangan dari EGP?
3. Apa kelebihan EIGRP?
4. Apakah yang membedakan BGP dengan routing lainnya?
5. Apa yang Anda ketahui tentang route redistribution ?

Penskoran

No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

Tagari,.... Juli 2020


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel
(MICHA S. PAIRUNAN, ST.,MM) (ADRIANUS LUPU’, S.Kom)
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK KRISTEN TAGARI RANTEPAO
Mata Pelajaran : Administrasi Infrastruktur Jaringan
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : XI / 4 (Empat)
Tahun Pelajaran : 2020 / 2021
Alokasi Waktu : 24x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
3.7 Mengevaluasi permasalahan routing dinamis
4.7 Memperbaiki konfigurasi routing dinamis
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.7 Mengevaluasi permasalahan routing dinamis
3.7.1 menyimpulkan permasalahan routing dinamis
3.7.2 Memahami permasalahan routing dinamis
4.7 Memperbaiki konfigurasi routing dinamis
4.7.1 menguji konfigurasi routing dinamis
4.7.2 Mendemonstrasikan konfigurasi routing dinamis
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyimpulkan permasalahan routing
dinamis dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai permasalahan routing dinamis
dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menguji konfigurasi routing dinamis
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai konfigurasi routing dinamis
dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
Permasalahan dan konfigurasi routing dinamis
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Problem Solving Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 4
No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
Merumuskan Uraian Masalah
1. Guru meminta peserta didik untuk melihat materi tentang permasalahan
routing dinamis
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar
dapat mudah dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi dan merumuskan masalah dari materi
yang disajikan oleh guru
Mengembangkan Kemungkinan Penyebab
1. Guru menugaskan peserta didik untuk mencari penyebab permasalahan
routing dinamis

2 Kegiatan Inti 2. Pesera didik berusaha untuk dapat menyimpulkan, menilai, menguji
permasalahan routing dinamis
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik
dapat menyimpulkan, menilai, menguji permasalahan routing dinamis
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
menyimpulkan, menilai, menguji permasalahan routing dinamis
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang
lainnya memberikan tanggapan
Mengetes Penyebab
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi
tentang penyebab atau permasalahan routing dinamis
2. Peserta didik mencoba menyimpulkan, menilai, menguji permasalahan
routing dinamis petunjuk dari guru sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Mengevaluasi
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang menyimpulkan, menilai,
menguji permasalahan routing dinamis
2. Guru menugaskan peserta didik untuk menyimpulkan, menilai, menguji
permasalahan routing dinamis
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menyimpulkan,
menilai, menguji permasalahan routing dinamis
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang
sedang maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
permasalahan dan konfigurasi routing dinamis
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
3 Penutup individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
permasalahan dan konfigurasi routing dinamis
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta
didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
• Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
• Penilaian keterampilan : Praktek

URAIAN MATERI
Konfigurasi Routing Static dan Dinamis
Routing, adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya
melalui sebuah internetwork. Routing juga dapat merujuk kepada sebuah metode penggabungan beberapa
jaringan sehingga paket-paket data dapat hinggap dari satu jaringan ke jaringan selanjutnya. Untuk
melakukan hal ini, digunakanlah sebuah perangkat jaringan yang disebut sebagai router. Router-router
tersebut akan menerima paket-paket yang ditujukan ke jaringan di luar jaringan yang pertama, dan akan
meneruskan paket yang ia terima kepada router lainnya hingga sampai kepada tujuannya.
Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting
secara manual oleh para administrator jaringan. Routing static pengaturan routing paling sederhana yang
dapat dilakukan pada jaringan komputer. Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti
mengisi setiap entri dalam forwarding table di setiap router yang berada di jaringan tersebut.
Penggunaan routing statik dalam sebuah jaringan yang kecil tentu bukanlah suatu
masalah, hanya beberapa entri yang perlu diisikan pada forwarding table di setiap router. Namun Anda
tentu dapat membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router
yang jumlahnya tidak sedikit dalam jaringan yang besar.
Dynamic Routing (Router Dinamis) adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara
otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan
antara router lainnya. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan
yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing
yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router
mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang benar. Dengan kata
lain, routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis.
Dynamic routing mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket
dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh
paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan
kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang
didapatkan oleh router.
Perbedaan Static Routing dan Dynamic Routing
Pada dasarnya perbedaan antara routing statis dengan routing dinamis adalah cara mengenalkan alamat
networknya.
1. Routing dinamis pada prinsipnya hanya mengenalkan network yang berhubungan dengan router
yang bersangkutan (tanpa mengetahui subnet masknya). Sedangkan Routing Statis harus
mengenalkan setiap alamat pada setiap network yang ingin dituju, jadi harus tahu semua alamat
network yang ingin dituju. Semakin luas jaringannya, maka table routenya pun semakin banyak
dan lebih rumit dibandingkan dengan Routing Dinamis.
2. Routing Dinamis sangat cocok untuk topologi jaringan yang lingkupnya besar (terhubung ke
banyak network). Sedangkan routing statis cocok untuk topologi jaringan yang simple.
Kelebihan Routing Statis
1. Beban kerja router terbilang lebih ringan dibandingkan dengan routing dinamis. Karena pada saat
konfigurasi router hanya mengupdate sekali saja ip table yang ada.
2. Pengiriman paket data lebih cepat karena jalur atau rute sudah di ketahui terlebih dahulu.
3. Deteksi dan isolasi kesalahan pada topologi jaringan lebih mudah
Kekurangan Routing Statis
Harus tahu semua alamat network yang akan dituju beserta subnet mask dan next hoopnya (gateway nya)
Kelebihan Routing Dinamis
1. Hanya mengenalkan alamat network yang terhubung langsung dengan routernya.
2. Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
3. Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi. Hanya
router-router yang berkaitan.
Kekurangan Routing Dinamis
1. Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada tiap waktu tertentu.
2. Kecepatan pengenalan network terbilang lama karena router membroadcast ke semua router hingga
ada yang cocok.
3. Setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua Alamat IP
yang ada.
4. Susah melacak permasalahan pada suatu topologi jaringan lingkup besar
Latihan soal
1. Bagaimanakah cara kerja router?
2. Apakah yang dimaksud routing statis?
3. Apakah yang Anda ketahui tentang routing dinamis?
4. Apakah perbedaan antara routing statis dengan routing dinamis?
5. Apakah kelebihan routing dinamis?

Penskoran

No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

Tagari,.... Juli 2020


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel

(MICHA S. PAIRUNAN, ST.,MM) (ADRIANUS LUPU’, S.Kom)


RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK KRISTEN TAGARI RANTEPAO
Mata Pelajaran : Administrasi Infrastruktur Jaringan
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : XI / 4 (Empat)
Tahun Pelajaran : 2020 / 2021
Alokasi Waktu : 24x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
3.8 Mengevaluasi firewall jaringan
4.8 Mengkonfigurasi firewall jaringan
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.8 Mengevaluasi firewall jaringan
3.8.1 Menyimpulkan firewall jaringan
3.8.2 Menerapkan firewall jaringan
4.8 Mengkonfigurasi firewall jaringan
4.8.1 Mendemonstrasikan firewall jaringan
4.8.2 menghubungkan firewall jaringan
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyimpulkan firewall jaringan
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai firewall jaringan dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan firewall jaringan
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membandingkan firewall jaringan
dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
Firewall jaringan
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 4
No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
Penentuan Pertanyaan Mendasar
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan video yang ada di layar
komputer tentang firewall jaringan
2. Guru meminta peserta didik memperhatikan dan menyimak tayangan video
tersebut
3. Peserta didik membuat catatan kecil tentang materi atau video yang belum
jelas untuk ditanyakan pada guru
4. Peserta didik mengajukan pertanyaan dari materi yang telah dicatat untuk
acuan dalam mempraktekkan firewall jaringan
Mendesain Perencanaan Proyek
1. Peserta didik bertanya untuk memperoleh penjelasan yang mendetail dari
guru dari tayangan video yang telah diputar
2. Guru menjelaskan dari masing – masing pertranyaan dari peserta didik agar
peserta didik memahaminya
3. Guru mempraktekkan Mengkonfigurasi firewall jaringan di depan peserta
didik
2 Kegiatan Inti 4. Peserta didik memperhatikan dan mencoba praktek Mengkonfigurasi firewall
jaringan sendiri
Menyusun Jadwal
1. Peserta didik memahami penjelasan cara Mengkonfigurasi firewall jaringan
dari guru
2. Guru membuat jadwal untuk mengetes peserta didik dalam Mengkonfigurasi
firewall jaringan
3. Guru memberi tahukan jadwal Mengkonfigurasi firewall jaringan ke pada
peserta didik
4. Peserta didik mendengarkan penjelasan atau informasi dari guru
Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek
1. Guru memanggil peserta didik sesuai absen untuk maju menyimpulkan,
menilai, menghu bungkan dan mem bandingkan firewall jaringan
2. Peserta didik maju satu persatu sesuai dengan panggilan guru
3. Peserta didik menyimpulkan, menilai, menghu bungkan dan mem
bandingkan firewall jaringan
4. Guru memperhatikan peserta didik dalam merakit komputer dan
mengarahkan jika ada peserta didik yang belum tahu
Menguji Hasil dan Mengevaluasi Pengalaman
1. Guru mengamati hasil yang telah dibuat oleh peserta didik
2. Guru menguji hasil dari peserta didik permasalahan firewall jaringan
3. Peserta didik mengamati penjelasan guru jika ada salah dalam permasalahan
firewall jaringan
4. Guru mengevaluasi dari hasil peserta didik dalam permasalahan firewall
jaringan
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
firewall jaringan
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
3 Penutup individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
firewall jaringan
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta
didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
• Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
• Penilaian keterampilan : Praktek

URAIAN MATERI
Firewall adalah sistem keamanan jaringan komputer yang digunakan untuk melindungi komputer dari
beberapa jenis serangan dari komputer luar. Firewall merupakan suatu cara untuk memastikan bahwa data
pada komputer atau server Web yang terhubung tidak akan bisa diakses siapa saja di Internet. Pihak lain
yang mengakses informasi pribadi atau mengubah situs Web anda akan di blokir oleh Firewall. yaitu
seperangkat program yang saling terhubung, yang beerada di server gateway jaringan, yang berfungsi untuk
melindungi sumber daya dari jaringan pribadi dari pengguna dari jaringan lain. Dengan intranet suatu
perusahaan memungkinkan pekerjanya mengakses ke Internet lebih luas menginstal firewall untuk
mencegah orang luar mengakses sumber daya pribadi untuk mengendalikan data.
Firewall, pada dasarnya bekerja sama dengan program router yang memeriksa setiap paket jaringan supaya
dapat menentukan apakah akan maju ke arah tujuannya. Firewall juga bekerja dengan proxy server yang
membuat permintaan jaringan atas nama pengguna workstation. Komputer yang dirancang khusus terpisah
dari sisa jaringan sering diinstal Firewall, sehingga tidak ada permintaan yang masuk bisa langsung pada
sumber daya jaringan pribadi.
Fungsi Firewall
• Mengontrol dan mengawasi arus paket data yang mengalir di jaringan.
• Firewall berfungsi juga dalam mengaturm memfilter dan mengontrol lalulintas data yang diizinkan
untuk mengakses jaringan privat yang dilindungi. Beberapa kriteria yang dilakukan firewall apakah
memperbolehkan paket data lewati atau tidak, antara lain :
o Alamat IP dari komputer sumber
o Port TCP/UDP sumber dari sumber.
o Alamat IP dari komputer tujuan.
o Port TCP/UDP tujuan data pada komputer tujuan
o Informasi dari header yang disimpan dalam paket data.
• Melakukan autentifikasi terhadap akses kejaringan.
• Applikasi firewall mampu memeriksa lebih dari sekedar header dari paket data.
Manfaat penggunaan Firewall
1. Menjaga informasi rahasia dan berharga yang menyelinap keluar tanpa sepengetahuan.
2. Sebagai filter yang digunakan untuk mencegah lalu lintas tertentu mengalir ke subnet jaringan.
3. Memodifikasi paket data yang data di firewall, proses tersebut Network Address Translation (NAT).
4. Sebagai Akurasi data seperti informasi keuangan, spesifikasi produk, harga produk dll.
Cara Kerja Firewall
1. Sistem firewall bekerja dengan cara menganalisis paket data yang keluar dan masuk ke dalam
lingkungan aman yang dilindungi oleh sistem firewall tersebut. Paket data yang tidak lolos analisis
akan ditolak untuk masuk ataupun keluar jaringan atau komputer yang dilindungi.
2. Penyaring atau filter firewall akan bekerja melakukan pemeriksaan sumber dari paket data yang
masuk dengan kebijakan yang dibuat untuk mengontrol paket dari mana saja yang boleh masuk.
Sistem juga dapat melakukan pemblokiran pada jenis jaringan tertentu serta melakukan pencatatan
pada lalu lintas paket data yang mencurigakan.

Latihan soal
1. Apakah yang dimaksud firewall?
2. Apakah fungsi firewall?
3. Bagaimanakah cara kerja firewall?
4. Sebutkan manfaat penggunaan firewall!
5. Sebutkan criteria firewall dalam melewatiu paket data!

Penskoran

No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20

Tagari,.... Juli 2020


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel

(MICHA S. PAIRUNAN, ST.,MM) (ADRIANUS LUPU’, S.Kom)


RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK KRISTEN TAGARI RANTEPAO
Mata Pelajaran : Administrasi Infrastruktur Jaringan
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : XI / 4 (Empat)
Tahun Pelajaran : 2020 / 2021
Alokasi Waktu : 24x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung..
Kompetensi Dasar
3.9 Menganalisis permasalahan firewall
4.9 Memperbaiki konfigurasi firewall
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.9 Menganalisis permasalahan firewall
3.9.1 Memahami permasalahan firewall
3.9.2 Menerapkan permasalahan firewall
4.9 Memperbaiki konfigurasi firewall
4.9.1 menguji konfigurasi firewall
4.9.2 Menyusun konfigurasi firewall
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan permasalahan firewall
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membagi permasalahan firewall dengan
tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menguji konfigurasi firewall dengan
benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai konfigurasi firewall dengan
tepat
E. Materi Pembelajaran
Permasalahan firewall
F. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Problem Solving Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 4
No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
Merumuskan Uraian Masalah
1. Guru meminta peserta didik untuk melihat materi tentang permasalahan
firewall
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar
dapat mudah dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi dan merumuskan masalah dari materi
yang disajikan oleh guru
Mengembangkan Kemungkinan Penyebab
1. Guru menugaskan peserta didik untuk mencari penyebab permasalahan pada
perangkat keras
2. Pesera didik berusaha untuk dapat menghu bungkan, membagi, menguji dan
menilai permasalahan dan konfigurasi firewall
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik
dapat menghu bungkan, membagi, menguji dan menilai permasalahan dan
konfigurasi firewall
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
2 Kegiatan Inti
menghubungkan, membagi, menguji dan menilai permasalahan dan
konfigurasi firewall
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang
lainnya memberikan tanggapan
Mengetes Penyebab
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi
tentang penyebab atau permasalahan dan konfigurasi firewall
2. Peserta didik mencoba menghubungkan, membagi, menguji dan menilai
permasalahan dan konfigurasi firewall petunjuk dari guru sebagai
pembuktian pengujian hipotesis
Mengevaluasi
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang menghubungkan, membagi,
menguji dan menilai permasalahan dan konfigurasi firewall
2. Guru menugaskan peserta didik untuk menghubungkan, membagi, menguji
dan menilai permasalahan dan konfigurasi firewall
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menghubungkan, membagi,
menguji dan menilai permasalahan dan konfigurasi firewall
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang
sedang maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
permasalahan dan konfigurasi firewall
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
3 Penutup individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
permasalahan dan konfigurasi firewall
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta
didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
• Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
• Penilaian keterampilan : Praktek

URAIAN MATERI
Saat anda ingin mensetting firwall pada komputer anda tampil pesan Due to an unidentified problem,
Windows cannot display Windows Firewall settings, apa yang terjadi, menurut informasi dari microsoft
adalah sbb :
• Windows Firewall/Internet Connection Sharing (ICS) is not displayed in the Services list in Control
Panel.
• Windows Firewall/Internet Connection Sharing (ICS) is displayed in the Services list, but you
cannot start this service.
• anda menerima pesan galat “Due to an unidentified problem, Windows cannot display Windows
Firewall settings.” ketika anda mencoba mengakses setting windows firewall
Permasalahan:
Masalah ini disebabkan file SharedAccess.reg hilang atau rusak. sebuah File yang mewakili
SharedAccess.reg layanan Windows Firewall.
Penyelesaian:
Untuk mengatasi masalah ini, gunakan salah satu metode berikut
Metode 1:
Cari “Setup API InstallHinfSection” fungsi untuk menginstal Windows Firewall
Untuk menginstal windows firewall ikuti langkah-langkah ini
• klik start, klik run, ketik cmd, kemudian klik ok
• pada prompt perintah, ketik baris berikut
• Rundll32 setupapi,InstallHinfSection Ndi-Steelhead 132 %windir%\inf\netrass.inf kemudian tekan
ENTER
• Restart Windows,
• klik start, klik run, ketik cmd, kemudian klik ok
• pada prompt perintah, ketik baris berikut Netsh firewall reset kemudian tekan ENTER.
• klik start, klik run, ketik firewall.cpl dan kemudian tekan ENTER. Dalam kotak dialog Windows
Firewall, klik On (disarankan), dan kemudian klik OK.
Metode 2:
Karena untuk metode ke 2 ini sedikit bermain dengan regsitry, jadi saya sarankan anda untuk memabaca
lebih detail pada situs microsoft itu sendiri klik disini untuk mulai membaca.
Informasi tambahan:
Untuk memverifikasi bahwa Layanan Windows Firewall telah berjalan, ikuti langkah berikut
• klik start, klik run, ketik services.msc , kemudian klik ok
• Dalam daftar layanan, cari Windows Firewall / Internet Connection Sharing (ICS). Perhatikan
bahwa status layanan Started tandanya windows firewall sudah aktif.
Cara yang lain
• download file sharedaccess.reg
• setelah di download kemudian extract dulu,,
• double klik file sharedaccess.reg agar di merge dengan registry di windows
• kemudian restart komputer anda.
• setelah restart,
• pada run, ketik cmd
• muncul command console, ketik netsh firewall reset
• kemudian coba buka firewall,,
jika masih belum bisa
• pada run, jalankan command ini,
• rundll32 setupapi,InstallHinfSection Ndi-Steelhead 132 %windir%\inf\netrass.inf
• restart komputer
• setelah restart, pada run ketik cmd /k netsh firewall reset
• coba buka kembali firewall anda,,
belum bisa lagi
• pada run ketik, netsh winsock reset
• kemudian restart
• cek windows firewall anda.
Cara Mengatasi Windows Firewall yang tidak bisa dibuka (error)
Permasalahan:
Masalah ini disebabkan oleh SharedAccess.reg hilang atau file rusak. sebuah File yang mewakili
SharedAccess.reg layanan Windows Firewall .
Penyelesaian:
Untuk mengatasi masalah ini, gunakan salah satu metode berikut
Download file sharedaccess.reg, setelah di download kemudian extract dulu,, double klik file
sharedaccess.reg agar di merge dengan registry di windows kemudian restart komputer anda.
Cara 1:
Panggil "Setup API InstallHinfSection" fungsi untuk menginstal Windows Firewall
Untuk menginstal windows firewall ikuti langkah-langkah ini
* klik start, klik run, ketik cmd, kemudian klik ok
* pada prompt perintah, ketik baris berikut :
Rundll32 setupapi,InstallHinfSection Ndi-Steelhead 132 %windir%\inf\netrass.inf kemudian tekan
ENTER
* Restart Windows,
* klik start, klik run, ketik cmd, kemudian klik ok
* pada prompt perintah, ketik baris berikut Netsh firewall reset kemudian tekan ENTER.
klik start, klik run, ketik firewall.cpl dan kemudian tekan ENTER. Dalam kotak dialog Windows
Firewall, klik On (disarankan), dan kemudian klik OK.

Cara 2:
Karena untuk metode ke 2 ini sedikit bermain dengan regsitry, jadi saya sarankan anda untuk memabaca
lebih detail pada situs microsoft itu sendiri klik disini untuk mulai membaca.
informasi tambahan:
Untuk memverifikasi bahwa Layanan Windows Firewall telah berjalan, ikuti langkah berikut
* klik start, klik run, ketik services.msc , kemudian klik ok
* Dalam daftar layanan, cari Windows Firewall / Internet Connection Sharing (ICS). Perhatikan
bahwa status layanan Started tandanya windows firewall sudah aktif.
Jika masih belum bisa, ya berarti windows anda perlu di install ulang lagi

Latihan soal
1. Bagaimanakah cara menyelesaaikan permasalahan file shared access.reg hilang atau rusak?
2. Bagaimanakah cara memverifikasi firewall sudah berjalan?
3. Bagaimana cara mengatasi SharedAccess.reg hilang atau file rusak?
4. Bagaimanakah cara memverifikasi bahwa Layanan Windows Firewall telah berjalan?
5. Apakah yang harus diloakukan apabila sudah memverifikasi windows firewall tetapi tetap tidak berjalan?
Penskoran

No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

Tagari,.... Juli 2020


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel

(MICHA S. PAIRUNAN, ST.,MM) (ADRIANUS LUPU’, S.Kom)

Anda mungkin juga menyukai