A. Kompetensi Inti
KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif. Pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional,
dan internasional
KI-4 (Keterampilan) : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang
kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif. Menampilkan kinerja di bawah
bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,
gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
3.26.2 Mendeteksi letak keseimbangan Melalui observasi, praktik serta diskusi kelompok,
roda/ban Peserta didik mampu mendeteksi letak
keseimbangan Roda/ Ban dengan tepat.
D. Materi Pembelajaran
Materi Faktual Balans Roda/Ban
dapat diamati dengan indera atau Balance statis
alat Balance dinamis
Manfaat balance roda ban
Orientasi
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka
dan berdo’a untuk memulai pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran peserta didik dan
menanyakan kabarnya.
3. Mengkondisikan kesiapan peserta didik dan
fasilitas ruang pembelajaran untuk mengikuti
proses pembelajaran.
Apersepsi dan Motivasi
Kegiatan 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan 10
Pendahulan dicapai. Menit
5. Memberikan gambaran manfaat materi balans
Roda/ ban untuk kehidupan sebagai pemotivasi
peserta didik.
6. Menjelaskan tujuan pembelajaran yangakan dicapai
dengan menggunakan metode PBL.
7. Menyampaikan teknik penilaian yang akan
digunakan.
b. Pengetahuan
1) Jenis/Teknik tes : tertulis, lisan,dan Penugasan
2) Bentuk tes : uraian
3) Instrumen Penilaian : (terlampir)
c. Keterampilan
Teknik/Bentuk Penilaian :
1) Praktik/Performance
2) Fortofolio
3) Instrumen Penilaian : (terlampir)
Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa
memberikan soal tambahan misalnya.
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
Nama Bentuk
Nilai Indikator yang Nilai Setelah
No Peserta Tindakan Keterangan
Didik Ulangan Belum Dikuasai Remedial Remedial
1
2
3
dst
Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1. Membaca buku-buku tentang materi yang berkaitan dengan pendalman materi balansing roda/ban.
2. Mencari informasi baik secara online/ youtube tentang materi roda/ ban..
3. Mengamati langsung tentang materi balansing roda/ban yang ada di lingkungan sekitar.
Kuningan, Nopember 2022
Mengetahui
Dosen Pembimbing Mahasiswa PPG
Sikap
Sikap sosial Jumlah
spiritual
No Nama Siswa Skor
Mensyukuri Jujur Kerja sama Harga diri
1-4 1-4 1-4 1-4
1
2
3
4
5
a. Sikap Spiritual
b. Sikap Sosial
1. Sikap jujur
Indikator sikap sosial “jujur”
• Tidak berbohong
• Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan sesuatu
• Tidak nyontek, tidak plagiarism
• Terus terang.
Bahan/
Kompeten Bentuk
KD Kelas Konten/ Materi Level Kognitif Indikator No
siDasar Soal
Semest Soal Soal
er
3.26 Mendiagnos Uraian
Prosedur Menjelaskan
isBalans
dan jenis 1
Roda/Ban
teknik gangguan
analis diakibatkan
iskerusakan roda
balans Menent Uraian
roda/ban ukan
Teknik jenis
penyetelan keabnormala 2
n
balans roda/ban
roda/ban
Pemahaman
Prosedur Analisis
(C2) Uraian
XII/ 2 pengecekan gangguan
Penerapan 3
hasil padaroda/
(C3)Analisis
penyetelanbal ban
4.26 Memperbaiki (C4)
ans roda/ban
Menent Uraian
4
ukan
Literat
ur
penduk
ung
Menentukan
solusi
Uraian
meminim 5
alisir
kerusakan
Soal Uraian :
1. Sopir Adi mengendarai sebuah mobil minibus, pada kecepatan 80 s.d 90 km/jam terasa getaran pada
kemudi sehingga sang sopir berhenti dan memeriksa kondisi kendaraan. Dari kejadian tersebut getaran
pada kemudi disebut dengan istilah Shimmy. Jelaskan maksud dari istilah tersebut!
2. Dalam pemeriksaan roda/ ban kendaraan teknisi spooring balancing menemukan kondisi roda/ ban
hanya memerlukan penambahan beban pada satu sisi saja, hal ini menginformasikan bahwa unbalance
yang terjadi akibat hanya satu sisi yang babanya berbeda disebut dengan istilah apa dan jelaskan!
3. Bapak Adi memilki unit roda empat yang sudah 7 tahun digunakan. Belakangan Bapak Adi merasakan
hal yang kurang seimbang pada kendaraannya yaitu terasa getaran bada kemudi dan body
kendaraan. Setelah dilakukan pemeriksaan ke bengkel didapat hasil roda terjadi ketidak seimbangan
pada kedua sisi yang berbeda. Uanbalance yang terjadi adalah jenis apa, jelaskan!
4. Dalam pekerjaan pemeriksan untuk menentukan letak keseimbangan roda/ ban diperlukan alat dan
bahan. Jelaskan kelengkapan apa saja yang dipelukan sebagai pendukung tercapainya kegiatan
tersebut!
5. Sopir Adi melakuakn perbaikan keseimbangan roda/ ban di bengkel A, didapat hasil roda mengalami
kausan yang tidak seimbang di antara ke empat rodanya. Langkah apa yang harus dilakukan agar
keausan ban tidak terjadi hal seperti di atas, jelaskan!
SKOR MAKSIMUM 20
2.
Jawaban :
Unbalance Statis adalah kondisi roda/ ban bergerak vertical dengan dipengaruhi gaya
centrifugal, hal ini dikarenakan terdpat beban yang berbeda pada sisi tread.
SKOR MAKSIMUM 20
3.
Jawaban :
Unbalance dinamis yaitu gerakan roda yang tidak seimbang kearah kiri dan kanan
(bergoyang) disebabkan terdpat beban pada sisi yang berbeda pada roda/ ban.
SKOR MAKSIMUM 20
4.
Jawaban :
instrumen yang dipelukan sebagai pendukung:
1) Lembar Kerja
2) Buku Panduan/ Shop Manual Kendaraan
3) Shop Manual Alat Perbaikan
4) Alat Bahan
SKOR MAKSIMUM 15
5
Jawaban :
Langkah yang harus dilakukan agar keausan ban merata:
1) Secara berkala dilakukan perawatan roda/ ban dengan memeriksa tekanan udara sesuai
dengan spesifikasi.
2) Melakukan rotasi Roda/ ban sesuai SOP pada Shop Manual kendaraan tersebut.
Skema rotasi ban mobil penggerak depan (FWD):
Ban bagian depan kanan mundur menjadi ban serep
Ban depan kiri mundur menempati posisi ban belakang bagian kiriPosisi
ban belakang kanan maju menjadi ban depan kiri
Ban belakang kiri maju menjadi ban depan kanan
Sedangkan ban serep justru bisa berfungsi sebagai ban belakang.
SKOR MAKSIMUM 25
Penyusun
Ade Surya Pamungka, S.T
3.26.2 Mendeteksi letak keseimbangan Melalui observasi, praktik serta diskusi kelompok,
roda/ban Peserta didik mampu mendeteksi letak keseimbangan
Roda/ Ban dengan tepat.
KEGIATAN BELAJAR 1
Mengidentifikasi gangguan pada roda / banyang diakbatkan oleh roda/ ban tidak balans
b. Uraian Materi
PENTING !
Kanvas yang dipasang pada tread ban untuk menambal kebocoran atau tonjolan
akan menyebabkan terjadinya keausan spot.
Start, pengereman dan belokan tajam yang mendadak juga menyebabkan keausan
spot.
Roda yang tidak balans berlebihan juga menyebabkan terjadinya keausan spot.
baik
Periksa ball joint & tie Aus Ganti
rod end
baik
baik
tidak tepat
Periksa wheel Setel kelurusan roda
alignment
baik
bengkok
Periksa spindle Ganti
baik
tidak tepat
Periksa balans roda Lakukan balans static
dan dinamik
baik
berlebihan
Periksa run-out roda Perbaiki / ganti pelek
dan / atau ban
2. GETARAN
Masalah getaran ban dibagi dalam : Body shake, steering flutter, dan steering shimmy.
a). BODY SHAKE (Body Bergoncang)
Shimmy adalah getaran roda kemudi pada arah memutar. Penyebab utama shimmyadalah
roda yang tidak balance, run-out yang berlebihan dan/ atau rigiditas ban yang tidak
seragam. Bila masalah ini diperbaiki maka shimmy akan hilang. Kemungkinan penyebab
lainnya adalah steering linkage rusak, keausan suspensi yang berlebihan dan kesalahan
wheel alignment.
Shimmy dibagi menjadidua
tipe yaitu : getaran yang
terjadi pada kecepatan
yang relatif rendah (20-60
km/jam) dan getaran (yang
disebut "flutter") yang
terjadi pada kecepatan
tertentu di alas 80 km/jam.
Tidak rata
baik
Periksa tekanan ban Setel tekanan angin ban
baik
Aus atau bergerak berlebihan/bergesekan
Periksa steering linkage
Perbaiki atau ganti
baik
aus
Periksa ball joint & bantalan ganti
baik
rusak
Periksa peredam kejut ganti
baik
off center berlebihan
Periksa hub-to-wheel centering Centerkan kembali
baik
Periksa run-out ban
run-out berlebihan
Ganti hub
Ganti pelek
Tidak balans
Periksa balance off-the car perbaiki
1) Bicarakan gejalanya
Lakukan test jalan untuk memastikan keluhan customer kalau memungkinkan. Jalur yang
dipakai test jalan harus mempunyai permukaan yang baik dimana kecepatan tertentu
dapat dipertahankan. Jalankan kendaraan beberapa kilometer untuk memanaskan ban
hingga tercapai temperatur kerja dan menghilangkan "standing flats",dan kemudian catat
gejala yang disampaikan oleh pengemudi (misalnya kecepatan kritis,jenis getaran, dan
lain-lain). Pada saat getaran maksimum terjadi, biarkan kendaraan pada kecepatan ini
untuk melihat apakah getarannya tetap. Kalau getarannya tidak nyatapada saat meluncur
dengan kecepatan kritis, kemungkinan penyebabnya adalah getaran mesin. Bila
getarannya berlangsung pada saat kendaraan sedang meluncur, kemudian jalankan
dijalan yang halus pada kecepatan kritis sambil memegang roda kemudi denganringan dan
arahkan ke kiri-kanan. Kalau tidak ada getaran yangterasa padasteering wheel,tetapi terasa
pada body. Lantai atau tempat duduk, maka penyebabnya mungkin ban belakang atau
pemindah tenaga.
Thickness gauge
1). Periksa hub-to-wheel centeringclearance.
0,1 mm
Periksalah clearance disepanjang keliling
hub. Nilainya tidak boleh melebihi batas
maksimum. Nilai maksimium : 0,1 mm
(0,04 in).
a). Rubahlah posisi peiek pada hub dan pasang kan kembali pada posisi yang lerkecil
perbedaan sekelilingnya.
b). Kalau tidak ada penurunan terhadap perbedaan sekeliling walaupun posisi
pemasangannya telah dirubah, periksa hub run-out, dan pastikan apakah peiekbaik
atau tidak.
c). Periksa Run-out ban
d). Periksa Run-out pelek
e). Periksa Run-out hub
Nilai batas :
Radial run-out 0,05 mm (0,002 in) atau kurang
Lateral run-out 0,05 mm (0,002 in) atau kurang
4) Untuk kendaraan dengan full-time four-wheel drive, ikuti repair manual yang sesuai.
5) Pada saat memeriksa balance pada drive wheel, putarkan roda dengan tenaga mesin,
tambah kecepatan secara bertahap.
b. Uraian Materi :
1. KESERAGAMAN BAN
Keseragaman ban juga berarti keseragaman berat, dimensi, maupun rigiditasnya.
Akan tetapi, karena keseragaman berat biasanya disebut wheel balance, dan
keseragaman dimensi disebut run-out, maka keseragaman berartijuga keseragaman
rigiditas.
Keseragaman
dalam distribusi
beban wheel balance
Keseragaman dalam
arti umum
Keseragaman run-out
dimensi
Keseragaman keseragaman
dalam rigiditas
2. WHEEL BALANCE
Dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mesin, handling dan kemampuan
pengereman, juga aerodinamik body, ini memungkinkan kendaraan dapat berjalan
dengan kecepatan yang semakin tinggi. Pada kecepatan tinggi. wheel assembly (ban
dan peiek) yang tidak balans dapat menimbulkan getaran yang diteruskan ke body
melalui komponen suspensi, dan ini tidak nyaman bagi pengemudi maupun
penumpang. Untuk itu, wheel balance perlu diperhatikan benar untuk mencegah
timbulnya getaran seperti tersebut di atas. Pekerjaan yang berhubungan dengan ini
disebut dengan wheel balancing. Wheel balancingdilakukan dengan menggunakan
balancing weight bagi keseluruhan wheel assembly, yaitu pelek dengan ban yang
terpasang. Wheel balance dibagi menjadi dua : static balance (jika roda diam
ditempat) dan dynamic balance (pada saat roda berputar) .
3. STATIC BALANCE
Untuk mengetahui static balance, gambarkan sebuah roda yang setimbangberputar
bebas pada porosnya. Kalau berat roda didistribusikan merata pada poros roda, titik
tertentu dari roda akan dapat berhenti pada segala posisi. Dalam kondisi semacam
ini roda dikatakan static balance.
Heavy spot
Berat A = berat B
Weight heavy
Corrective
Gambar 16. Membalans statik
Radial vibration
Centrifugal force
Gambar 17. Gaya sentrifugal pada roda yang tidak balans statik
Akan tetapi, kalau ban selalu berhenti dengan titik (A) berada di bawah, berarti bagian
tersebut jelas-jelas lebih berat dari sisi lawannya, yaitu titik (B). Jika berat ban tidak terbagi
secara merata pada poros roda, berarti roda dapat dikatakan static yang tidak balance
(statically unbalanced).
Jika roda yang dalam keadaan static unbalance berputar, maka gaya centrifugal yang bekerja
pada titik A akan lebih besar dari gaya pada titik-titik lainnya, sehingga A akancenderung
menarik keluar dari poros roda yang akan mengakibatkan bengkoknya poros dan getaran
radial pada saat roda berputar. Pada kendaraan yang sebenarnya,
DYNAMIC BALANCE
A= B
Akan tetapi, garis yang menghubungkan pusat bobot dari gaya berat G1, dan G2, tidak berada
pada sekeliling garis pusat roda. Akibatnya, pada saat roda berputar titik G1, dan G2
cenderung mendekati garis pusat roda karena momen FA dan FB yang bekerja di sekitar titik
pusat gaya berat roda (Go). Momen ini terbentuk oleh gaya centrifugal (FA, dan FB;) yang
bekerja pada G1, dan G2,
Setiap roda berputar 180°, seluruh momen gaya yang ditimbulkan oleh perubahan arah ini
membuat getaran lateral mengikuti ayunan putaran roda. Getaran lateral ini mengakibatkan
kondisi pada steering wheel yang disebut shimmy yaitu ayunan melingkar dari steering
wheel.
Dynamic balance yang tidak tepat diperbaiki dengan jalan menempelkan dua buah bobot
pada roda satu dengan bobot yang sama dengan A pada posisi C dan yang lain dengan bobot
yang sama dengan B pada posisi D. Penempclan bobot ini akan mencegahmomen di sekitar
pusat GO, sehingga getaran hilang. Pada mobil yang sebenarnya, bobot balance dengan
ukuran yang benar dipasang pada wheel rim, pada titik C' dan D.'
2. Ban dan pelek yang tidak balans dapat menimbulkan getaran yang diteruskan ke body
melalui komponen suspensi, dan ini tidak nyaman bagi pengemudi maupun penumpang.
Untuk itu, wheel balance perlu diperhatikan benar untuk mencegah timbulnya getaran
seperti tersebut di atas. Wheel balance dibagi menjadi dua : static balance (jika roda diam
ditempat) dan dynamic balance (pada saat roda berputar) .
Heavy spot
Berat A = berat B
Weight heavy
Jika roda yang dalam keadaan static unbalance berputar, maka gaya centrifugal yang
bekerja pada titik A akan lebih besar dari gaya pada titik-titik lainnya, sehingga A akan
cenderung menarik keluar dari poros roda yang akan mengakibatkan bengkoknya poros
dan getaran radial pada saat roda berputar.
4. Balans dinamik diartikan sebagai keseimbangan bobot dalam arah aksial pada saatroda
berputar.
Static balance
Balance weight
D’
Balance weight
b. Uraian Materi 3.
1. Penggunaan peralatan pembalans roda / ban
Ada dua tipe wheel balancer yaitu off-the-car balancer yang dalam
pengoperasiannya perlu melepaskan ban dan mobil, balancing dilakukan secara
independent, dan on-the-car balancer yang dalam pengoperasiannya, balancing
melibatkan semua bagian yang berputar (pelek, teromol rem dan axlehub, dan lain-
lain) sementara roda masih terpasang di kendaraan.
Kedua balancer tersebut mempunyai keistimewaan sebagai berikut:
d. Membalans statik
1). Melepaskan roda dari kendaraan
2). Melepaskan seluruh masa bobot yang ada pada peiek sebelum dilakukan
penyeimbangan
3). Memperbaiki keseimbangan statis roda, yaitu dengan cara menjepitkan
bobot timah pada pelek, berlawanan dengan posisi bagian yang berat.
4). Memeriksa kembali (menyeimbangkan roda) untuk memastikan hasil yang
diinginkan
5). Memeriksa roda dengan keseimbangan dinamik, apabila keseimbanganstatis
tidak baik.
e. Membalans dinamik
1) Mengangkat mobil pada bagian yang akan dilepas rodanya
Bahan Ajar Balans roda/ ban _SMK Negeri 3 Kuningan 19
2) Menyangga dengan jack stand untuk pengaman
3) Melepas roda dari hubungan porosnya dengan membuka mur-
murnyasecaramenyilang
4) Membersihkan kotoran atau bobot penyeimbang dari roda dengan wheelplier
(penjepit khusus)
5) Memeriksa tekanan ban supaya sesuai dengan spesifikasi
6) Memeriksa keadaan pelek dan ban (bagian yang aus)
7) Mencatat ukuran ban dan ukuran pelek
8) Melepas adaptor dari poros utama dinamik wheel balancer dengan
memutarkanmur pengikat
9) Setelah jumlah pemegang universal pada adaptor sesuai dengan jumlah lubang
baut dari roda (misalnya : 4,5 atau 3 lubang). Roda gigi 1 tepat pada0,roda gigi
yang lain tepat pada tanda panah (sesuai dengan jumlah lubangyang
diperlukan)
10) Menempatkan adaptor pada penyanggah roda
11) Menyetel tangkai universal dengan jalan memutarkan salah satu gigi
universalsesuai dengan lubang-lubang baut roda dan roda gigi yang akan ikut
berputar
12) Memasang roda pada adaptor dilaksanakan di atas penyangga roda Catatan: Bila
lubang baut pada roda mempunyai garis tengah lebih besar dari universaldapat
dipergunakan selongsong yang tersedia.
13) Mengeraskan Flens pengikat dengan menggunakan palu kayu/plastik
14) Mengeset gram meter dalam keadaan mesin berjalan pada kedudukan
"O".
15) Mengeset phase meter dalam keadaan berjalan pada kedudukan "0"
16) Memasang roda yang telah terpasang pada adaptor ke sumbu utama
dari mesin penyeimbang
17) Mengeraskan mur pengikat pada sumbu utama dengan kekuatan
tangan(tidakboleh dengan alat-alat lain) dengan memutar roda dengan tangan
18) Memberi tanda pada roda dengan kapur sesuai dengan pembagian skala
yang terdapat pada poros utama
19) Mengatur rim diameter selector sesuai dengan garis tengah ban/roda
20) Mengatur rim width selector sesuai dengan ukuran lebar dari ban/roda
21) Mengatur plane selector untuk menentukan pembebanan.Catatan : Pada
angka 1 untuk penyeimbang roda bagian luar Padaangka 2 untuk
penyeimbang roda bagian dalam.
22) Menekan tombol on alat penyeimbang setelah steker dipasangkan
23) Membaca jumlah gram bobot penyeimbang pada gram meter
24) Membacatempat kedudukan penyeimbang pada phase meter
25) Menekan tombol off alat penyeimbang dan mengerem sampai roda
berhenti
26) Mencocokkan angka dari phase meter dengan angka pada sumbu
utama, roda diputar dengan tangan.
a. Memasang bobot penyeimbang pada roda sesuai dengan berat dan
tempat dari pembacaan gram meter/phase meter. Setellah adaptor dan
roda dilepas dari poros utama.
A. Kompetensi Dasar
3.26 Mendiagnosis Balans Roda/Ban
B. Tujuan
Indikator Pencapaian Kompetensi Tujuan Pembelajaran
3.26.1 Menentukan cara pemeriksaan Dengan observasi, praktik serta diskusi kelompok,
keseimbangan roda/ba Peserta didik mampu menentukan cara pemeriksaan
keseimbangan Roda/ ban dengan benar.
3.26.2 Mendeteksi letak keseimbangan Peserta didik mampu mendeteksi letak keseimbangan
roda/ban Roda/ Ban dengan tepat.
C. Petunjuk Pengerjaan
A. Perhatikan keselamatan kerja
B. Baca secara cermat bahan ajar sebelum mengerjakan tugas
C. Baca literatur lain untuk memperkuat pemahaman
D. Diskusikan dalam kelompok dan konsultasikan pada guru
D. Balancing Roda/ ban
2 Velg
Sidewall
Tekanan
Angin
Benda asing
1 Penentuan
Balancing
2 Balancing Off
The Car
3 Balancing On
the Car
3 Balancing On Disebyt juga finishing balance, adalah proses balancing yang dilakukan dalam
the Car kondisi roda terpasang di mobil.
Dalam proses ini yang diukur keseimbangannya bukan hanya ban, tapi
termasuk rem dan hub sehingga hasilnya semakin akurat.