Anda di halaman 1dari 52

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 3 Kuningan


Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
Mata Pelajaran : PSPTKR
Pokok Materi : Mendiagnosis Balans Roda/Ban
Kelas / Semester : XII / II
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Jam Pelajaran : 2 JP x @ 45 Menit)
Jumlah Pertemuan : 1 x Pertemuan

A. Kompetensi Inti
KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif. Pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional,
dan internasional
KI-4 (Keterampilan) : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang
kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif. Menampilkan kinerja di bawah
bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,
gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KompetensiDasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.26 Mendiagnosis Balans Roda/Ban 3.26.1 Menentukan cara pemeriksaan keseimbangan
roda/ban
3.26.2 Mendeteksi letak keseimbangan roda/ban
C. Tujuan Pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi Tujuan Pembelajaran
3.26.1 Menentukan cara pemeriksaan Melalui observasi, praktik serta diskusi kelompok,
keseimbangan roda/ban Peserta didik mampu menentukan cara pemeriksaan
keseimbangan Roda/ ban dengan benar.

3.26.2 Mendeteksi letak keseimbangan Melalui observasi, praktik serta diskusi kelompok,
roda/ban Peserta didik mampu mendeteksi letak
keseimbangan Roda/ Ban dengan tepat.
D. Materi Pembelajaran
Materi Faktual  Balans Roda/Ban
dapat diamati dengan indera atau  Balance statis
alat  Balance dinamis
 Manfaat balance roda ban

Materi Konseptual  Balans Roda/Ban


Gabungan antar fakta-fakta yang
saling berhubungan
Materi Prinsip  Prosedur balans roda/ban
Generalisasi hubungan antar konsep-  Teknik balans roda/ban
konsep yang saling terkait  Prosedur pengecekan hasil balans roda/ban
Materi Prosedural  Melakukan balans roda/ban
Sederetan langkah yang sistematis  Memeriksa hasil balans roda/ban
dalam menerapkan prinsip
E. Pendekatan, Metode dan Model
a. Pendekatan : Saintifik (Mengamati, Menanya, Mencari informasi atau mencoba, Menalar,
Mengkomunikasikan)
b. Metode : Obsevasi, Diskusi, Tanya Jawab, Demontrasi, Praktek dan Penugasan
c. Model : Problem Base Learning
F. Alat dan Media Pembelajaran
a. Roda/ ban Kendaraan
b. Laptop
c. Vidio Pembelajaran.
d. Slide Powerpoint.
e. Proyektor.
f. LMS
g. Smartphone
G. Sumber Belajar
1. Sumber Guru
a. Anonim. 1995. Training Manual New Step 1: Toyota
b. Anonim. 2003. Service Training: Toyota
2. Sumber untuk siswa
a. Buku siswa, sumber-sumber dari internet, hasil penelitian, dll
b. LKPD
H. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama ( 2 x 45 Menit )


Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu

Orientasi
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka
dan berdo’a untuk memulai pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran peserta didik dan
menanyakan kabarnya.
3. Mengkondisikan kesiapan peserta didik dan
fasilitas ruang pembelajaran untuk mengikuti
proses pembelajaran.
Apersepsi dan Motivasi
Kegiatan 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan 10
Pendahulan dicapai. Menit
5. Memberikan gambaran manfaat materi balans
Roda/ ban untuk kehidupan sebagai pemotivasi
peserta didik.
6. Menjelaskan tujuan pembelajaran yangakan dicapai
dengan menggunakan metode PBL.
7. Menyampaikan teknik penilaian yang akan
digunakan.

a. Fase 1 Orientasi peserta didik padamasalah


1. Guru menyampaikan masalah tentang roda/ ban
kendaraan yang tidak balans melalui tampilan
gamabr, video atau PPTyang akan dipecahkan
secara kelompok yaitu:
a) Pada kecepatan 80 s.d 90 km/jamkemudi
tersa bergetar.
b) Pada kecepatan rendah dan permukaan
jalan rata terasa adagoyangan pada body.
c) Pengemudian kurang stabil. 50 Menit
Kegiatan Inti
Mengamati dan Menanya
2. Peserta didik mencermati permasalahanyang
disajikan, guru mengajukan pertanyaan pengarah
untuk mendorong siswa mengajukan dugaan
sementara mengenai roda/ ban yang tidak
balans.
3. Guru membagi kelompok masing-masing 4-
5 peserta didik dalam satu kelompok.
4. Guru membagikan Lembar Kerja kepada
masing-masing Peserta didik.
b. Fase 2 Mengorganisasi dan membimbing
penyelidikan peserta didik (menetapkan dan
mengembang kan masalah
1. Guru memastikan setiap anggota memahami
tugas masing-masing dalamkelompok untuk
menentukan cara pemeriksaan dan penentuan
letak unbalance roda/ ban.
Mencari informasi atau mencoba
2. Peserta didik melakukan pemeriksaan pada unit
roda/ ban yang telah dipersiapakan
Menalar
3. Peserta didik melakukan penyelidikan (mencari
data/ referensi/ sumber) untuk bahan diskusi
kelompok dalam mencari cara pemeriksaan
unbalance roda/ ban.
4. Guru memantau keterlibatan peserta didik
dalam pengumpulan data/ bahan unbalance
roda/ ban.

c. Fase 3 & 4 Mengembangkan dan menyajikan


hasil karya
1. Peserta didik bersama kelompok, mencatat
hasil dari pemeriksaan pada lembar LKPD
dengan rapih dan jelas.
2. Guru memantau diskusi dan membimbing
pembuatan laporan pada LKPD yang telah
dibagikan mengenai cara pemeriksaan dan
penentuan letak unbalance roda/ ban sehingga
karya setiap kelompok siap untuk
dipresentasikan.
3. Kelompok melakukan diskusi untuk menghasil-
kan solusi pemecahan masalah untuk
menentukan letak unbalance roda/ ban dan
hasilnya dipresentasikan/disajikan dalam
bentukkarya.

d. Fase 5 Menganalisa dan mengevaluasiproses


pemecahan masalah
1. Guru meminta semua kelompok
bermusyawarah untuk menentukan perwakilan
kelompok untuk mempresentasikan hasil
observasi yangtelah didiskusikan.
2. Guru memberi kesempatan kepada perwakilan
kelompok untuk mempresentasikan hasil
observasi dandiskusi tentang cara pemeriksaan
dan penentuan letak unbalance roda/ ban.
Mengkomunikasikan
3. Setiap kelompok melakukan presentasi,
kelompok yang lain memberikan apresiasi.
Guru membimbing presentasi dan mendorong
kelompok memberikan, pertanyaan, masukan,
sanggahan danpenghargaan kepada kelompok
lain.
5. Kegiatan dilanjutkan dengan merangkum/
membuat kesimpulan hasil presentasi.
6. Guru bersama peserta didik
menyimpulkan materi hasil pembelajaran.
7. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan /
refleksi terhadap kesimpulandari hasil
pembelajaran secara menyeluruh.
8. Guru mengumpulkan LKPD peserta didik.

1. Guru memberikan evaluasi dan menugaskan


Peserta didik secara individu untuk
mengerjakan melalui LMSdan Peserta didik
mengakses melalui Smartphone.
2. Guru menginformasikan hasil dari Evaluasi
kepada peserta didik danmemberikan apresiasi
dari hasil evaluasi pembelajaran.
3. Guru memotivasi peserta didik untuk terus
semangat dalam menuntut ilmu.
4. Guru membagiakan lembar refleksi
pembelajaran tentang pemeriksaan dan
penentuan letak unbalance pada roda/ ban.
5. Peserta didik mengisi lembar refleksi
Kegiatan Penutup 20 Menit
pembelajaran tentang pemeriksaan dan
penentuan letak unbalance pada roda/ ban lalu
diserahakn kembali kepada Guru pengajar.
6. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan pada Peserta didik untuk
mempelajari materiselanjutnya yang akan
dipelajari di pertemuan berikutnya.
7. Guru menginstruksikan agar merapihkan
ruangan kelas dan fasilitasnya yang tealh
digunakan dalampembelajaran kelompok.
8. Guru menyuruh salah satu Peserta
didikuntukmemimpin doa penutup.
I. Penilaian Pembelajaran
a. Penilaian Skala Sikap
1) Teknik penilaian : Observasi : sikap religiius dan sikap social
2) Bentuk penilaian : lembar pengamatan
3) Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)

b. Pengetahuan
1) Jenis/Teknik tes : tertulis, lisan,dan Penugasan
2) Bentuk tes : uraian
3) Instrumen Penilaian : (terlampir)

c. Keterampilan
Teknik/Bentuk Penilaian :
1) Praktik/Performance
2) Fortofolio
3) Instrumen Penilaian : (terlampir)

Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa
memberikan soal tambahan misalnya.

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
Nama Bentuk
Nilai Indikator yang Nilai Setelah
No Peserta Tindakan Keterangan
Didik Ulangan Belum Dikuasai Remedial Remedial
1
2
3
dst
Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1. Membaca buku-buku tentang materi yang berkaitan dengan pendalman materi balansing roda/ban.
2. Mencari informasi baik secara online/ youtube tentang materi roda/ ban..
3. Mengamati langsung tentang materi balansing roda/ban yang ada di lingkungan sekitar.
Kuningan, Nopember 2022

Mengetahui
Dosen Pembimbing Mahasiswa PPG

Ade Surya Pamungkas, S.T


NIP. NIM. 22530299089

Catatan Dosen Pembimbing;


........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
Lampiran Instrumen Penilaian

A. ISTRUMEN PENILAIAN SIKAP


- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait
dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru.
Berikut contoh instrumen penilaian sikap

Sikap
Sikap sosial Jumlah
spiritual
No Nama Siswa Skor
Mensyukuri Jujur Kerja sama Harga diri
1-4 1-4 1-4 1-4
1
2
3
4
5

a. Sikap Spiritual

Indikator sikap spiritual “mensyukuri”:


• Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
• Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut
• Saling menghormati, toleransi
• Memelihara hubungan baik dengan sesama teman sekelas.

Rubrik pemberian skor:


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

b. Sikap Sosial
1. Sikap jujur
Indikator sikap sosial “jujur”
• Tidak berbohong
• Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan sesuatu
• Tidak nyontek, tidak plagiarism
• Terus terang.

Rubrik pemberian skor


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.
2. Sikap kerja sama
Indikator sikap sosial “kerja sama”
• Peduli kepada sesama
• Saling membantu dalam hal kebaikan
• Saling menghargai/ toleran
• Ramah dengan sesama.

Rubrik pemberian skor


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

3. Sikap Harga diri


Indikator sikap sosial “harga diri”
• Tidak suka dengan dominasi asing
• Bersikap sopan untuk menegur bagi mereka yang mengejek
• Cinta produk negeri sendiri
• Menghargai dan menjaga karya-karya sekolah dan masyarakat sendiri.

Rubrik pemberian skor


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.
B. INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN

Kisi Kisi Soal Uraian


Nama Sekolah :
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C3)
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Sasis Kendaraan Ringan
Kelas / Semester : XII / II

Bahan/
Kompeten Bentuk
KD Kelas Konten/ Materi Level Kognitif Indikator No
siDasar Soal
Semest Soal Soal
er
3.26 Mendiagnos Uraian
 Prosedur  Menjelaskan
isBalans
dan jenis 1
Roda/Ban
teknik gangguan
analis diakibatkan
iskerusakan roda
balans  Menent Uraian
roda/ban ukan
 Teknik jenis
penyetelan keabnormala 2
n
balans roda/ban
roda/ban
Pemahaman
 Prosedur  Analisis
(C2) Uraian
XII/ 2 pengecekan gangguan
Penerapan 3
hasil padaroda/
(C3)Analisis
penyetelanbal ban
4.26 Memperbaiki (C4)
ans roda/ban
 Menent Uraian
4
ukan
Literat
ur
penduk
ung
 Menentukan
solusi
Uraian
meminim 5
alisir
kerusakan

Soal Uraian :
1. Sopir Adi mengendarai sebuah mobil minibus, pada kecepatan 80 s.d 90 km/jam terasa getaran pada
kemudi sehingga sang sopir berhenti dan memeriksa kondisi kendaraan. Dari kejadian tersebut getaran
pada kemudi disebut dengan istilah Shimmy. Jelaskan maksud dari istilah tersebut!
2. Dalam pemeriksaan roda/ ban kendaraan teknisi spooring balancing menemukan kondisi roda/ ban
hanya memerlukan penambahan beban pada satu sisi saja, hal ini menginformasikan bahwa unbalance
yang terjadi akibat hanya satu sisi yang babanya berbeda disebut dengan istilah apa dan jelaskan!
3. Bapak Adi memilki unit roda empat yang sudah 7 tahun digunakan. Belakangan Bapak Adi merasakan
hal yang kurang seimbang pada kendaraannya yaitu terasa getaran bada kemudi dan body
kendaraan. Setelah dilakukan pemeriksaan ke bengkel didapat hasil roda terjadi ketidak seimbangan
pada kedua sisi yang berbeda. Uanbalance yang terjadi adalah jenis apa, jelaskan!
4. Dalam pekerjaan pemeriksan untuk menentukan letak keseimbangan roda/ ban diperlukan alat dan
bahan. Jelaskan kelengkapan apa saja yang dipelukan sebagai pendukung tercapainya kegiatan
tersebut!
5. Sopir Adi melakuakn perbaikan keseimbangan roda/ ban di bengkel A, didapat hasil roda mengalami
kausan yang tidak seimbang di antara ke empat rodanya. Langkah apa yang harus dilakukan agar
keausan ban tidak terjadi hal seperti di atas, jelaskan!

Pedoman Penskoran Soal Uraian :


NO
KUNCI JAWABAN SKOR
SOAL
1.
Jawaban :
Shimmy adalah getaran roda kemudi pada arah memutar. Penyebab utama shimmy
adalah roda yang tidak balance, run-out yang berlebihan dan/ atau rigiditas ban yang
tidak seragam.

SKOR MAKSIMUM 20

2.
Jawaban :
Unbalance Statis adalah kondisi roda/ ban bergerak vertical dengan dipengaruhi gaya
centrifugal, hal ini dikarenakan terdpat beban yang berbeda pada sisi tread.

SKOR MAKSIMUM 20

3.
Jawaban :
Unbalance dinamis yaitu gerakan roda yang tidak seimbang kearah kiri dan kanan
(bergoyang) disebabkan terdpat beban pada sisi yang berbeda pada roda/ ban.
SKOR MAKSIMUM 20

4.
Jawaban :
instrumen yang dipelukan sebagai pendukung:
1) Lembar Kerja
2) Buku Panduan/ Shop Manual Kendaraan
3) Shop Manual Alat Perbaikan
4) Alat Bahan

SKOR MAKSIMUM 15

5
Jawaban :
Langkah yang harus dilakukan agar keausan ban merata:
1) Secara berkala dilakukan perawatan roda/ ban dengan memeriksa tekanan udara sesuai
dengan spesifikasi.
2) Melakukan rotasi Roda/ ban sesuai SOP pada Shop Manual kendaraan tersebut.
Skema rotasi ban mobil penggerak depan (FWD):
Ban bagian depan kanan mundur menjadi ban serep
Ban depan kiri mundur menempati posisi ban belakang bagian kiriPosisi
ban belakang kanan maju menjadi ban depan kiri
Ban belakang kiri maju menjadi ban depan kanan
Sedangkan ban serep justru bisa berfungsi sebagai ban belakang.
SKOR MAKSIMUM 25

TOTAL SKOR MAKSIMUM 100


BAHAN AJAR BALANS RODA/ BAN
KELAS XII
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMOTIF
KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF

Penyusun
Ade Surya Pamungka, S.T

SMK Negeri 3 Kuningan


2022

Bahan Ajar Balans roda/ ban _SMK Negeri 3 Kuningan 1


TUJUAN PEMBELAJARAN

Indikator Pencapaian Kompetensi Tujuan Pembelajaran


3.26.1 Menentukan cara pemeriksaan Melalui observasi, praktik serta diskusi kelompok,
keseimbangan roda/ban Peserta didik mampu menentukan cara pemeriksaan
keseimbangan Roda/ ban dengan benar.

3.26.2 Mendeteksi letak keseimbangan Melalui observasi, praktik serta diskusi kelompok,
roda/ban Peserta didik mampu mendeteksi letak keseimbangan
Roda/ Ban dengan tepat.

KEGIATAN BELAJAR 1

Mengidentifikasi gangguan pada roda / banyang diakbatkan oleh roda/ ban tidak balans

a. Tujuan Pada Kegiatan Belajar

Pada akhir kegiatan belajar, Peserta Didik memiliki kemampuan :


1. Mengamati prosedur dan teknik analisis kerusakan untuk mengidentifikasi
danmerumuskan masalah tentang cara pemeriksaan keseimbangan roda/ban
dengan tepat.
2. Mengumpulkan data tentang letak pemeriksaan keseimbangan roda/ban untuk
dapatditentukan langkah balans roda/ban yang tepat.
3. Melakukan balancing roda/ ban seuai prosedur dan ketentuan yang telah
didapat.
4. Melakukan pemeriksaan kembali hasil balans roda/ ban yang telah dilakukan,
untukmenghindari keabnormalan kembali

b. Uraian Materi

1. GANGGUAN PADA RODA / BAN


Mesin rnemutarkan axle shaft atau drive shaft, dan selanjutnya memutar ban. Hal
ini rnenunjukkan bahwa ban adalah bagian dari pemindah tenaga. Ban juga
mengubah arah gerak kendaraan mengikuti putaran roda kemudi, dari sini
dikatakan juga bahwa ban merupakan bagian dari system kemudi.Ditambah lagi
karena ban juga menopang berat kendaraan dan meredam getaran dari jalan, ban
juga merupakan bagian dari system suspensi. Oleh karena itu, pada saat

Bahan Ajar Balans roda/ ban _SMK Negeri 3 Kuningan 2


melakukan troubleshooting pada masalah ban, ketiga system tersebut yaitu ban
dan peiek, kemudi, dan suspensi harus juga diperhatikan. Sama pentingnya,
kesalahan perawatan ban juga akan menyebabkan gangguan pada ban dan system
lainnya yang terkait. Oleh karena itu, langkah pertama pada troubleshooting ban
adalah memeriksa apakah ban dipakai dan dirawat dengan baik. Apabila ban/
roda tidak balans, maka akan terjadi keolengan atau getaran pada kendaraan.
Getaranyang dipindahkan ke badan mobil, dalam kecepatan tertentu, akan dapat
merusak komponen-komponen kendaraan, antara lain : pegas rusak/patah,
peredam getaran rusak, bantalan-bantalan roda rusak, kerusakan pada balljoint,
dan kerusakan pada lengan-lengan kemudi. Jadi ban/ roda yang balans dapat :
menjamin keselamatan di jalan, menambah rasa aman berkendaraan dan
menambah umur kendaraan.

KEAUSAN YANG TIDAK WAJAR KEAUSAN SPOT [SPOT WEAR


(CUPPING)]
Keausan spot membentuk lekukan seperti
mangkok pada beberapa bagian tread roda
dan terjadi jika kendaraan berjalan pada
kecepatan tinggi. Keausan semacam ini
terjadi karena tread roda mengalami slip
pada interval yang teratur, seperti
diterangkan di bawah.Kalau bearing roda,
ball joint, tie rod end, dan lain-lain
mengalami keausan yang berlebihan, atau
kalau spindle bengkok, ban akanbergoyang
Gambar 1 Keausan Spot pada titik tertentu di saat berputar dengan
kecepatan tinggi, sehingga mengakibatkan gesekan yang kuat dan menyebabkan
terjadinya keausan spot. Teromol rem yang telah berubah bentuk atau aus tidak
merata menyebabkan terjadinya pengereman pada interval yang teratur, dan ini
mengakibatkan terjadinya keausan spot dengan ukuran yang cukup besar
melingkar pada ban.

PENTING !
 Kanvas yang dipasang pada tread ban untuk menambal kebocoran atau tonjolan
akan menyebabkan terjadinya keausan spot.
 Start, pengereman dan belokan tajam yang mendadak juga menyebabkan keausan
spot.
 Roda yang tidak balans berlebihan juga menyebabkan terjadinya keausan spot.

Bahan Ajar Balans roda/ ban _SMK Negeri 3 Kuningan 3


Adapun analisa gangguan keausan spot dan cara mengatasinya dapa dilihat pada flowchart di
bawah ini,

Periksa bantalan rodaAus atau longgar Ganti atau setel

baik
Periksa ball joint & tie Aus Ganti
rod end
baik

Periksa rem menyeret Perbaiki atau ganti

baik
tidak tepat
Periksa wheel Setel kelurusan roda
alignment
baik
bengkok
Periksa spindle Ganti

baik

tidak tepat
Periksa balans roda Lakukan balans static
dan dinamik
baik
berlebihan
Periksa run-out roda Perbaiki / ganti pelek
dan / atau ban

2. GETARAN
Masalah getaran ban dibagi dalam : Body shake, steering flutter, dan steering shimmy.
a). BODY SHAKE (Body Bergoncang)

Yang dimaksud dengan goncangan disini


adalah getaran vertikal atau lateral yang
terjadi pada body kendaraan dan roda
kemudi, bersama-sama dengan getaran
tempat duduk. Penyebab utama goncangan
adalah roda yang tidak balans, run-out yang
berlebihan, dan rigiditas ban yang tidak
Gambar 2 Body bergoncang seragam. Jikamasalah tersebut diperbaiki,
maka goncangan biasanya akan hilang.
Goncangan biasanya tidak dapat dirasakan pada kecepatan di bawah 80 km/jam. Di atas
kecepatan ini, goncangan akan semakin terasa, tetapi kemudian menurun pada kecepatan
tertentu. Jika goncangan terjadi pada kecepatan 40-60 km/jam, penyebabnya biasanya
run-out roda yang berlebihan atau ban yang kurang seragam. Goncangan pada kecepatan
Bahan Ajar Balans roda/ ban _SMK Negeri 3 Kuningan 4
rendah biasanya tidak banyak disebabkan oleh roda yang tidak balans.

b). STEERING SHIMMY DAN FLUTTER

Shimmy adalah getaran roda kemudi pada arah memutar. Penyebab utama shimmyadalah
roda yang tidak balance, run-out yang berlebihan dan/ atau rigiditas ban yang tidak
seragam. Bila masalah ini diperbaiki maka shimmy akan hilang. Kemungkinan penyebab
lainnya adalah steering linkage rusak, keausan suspensi yang berlebihan dan kesalahan
wheel alignment.
Shimmy dibagi menjadidua
tipe yaitu : getaran yang
terjadi pada kecepatan
yang relatif rendah (20-60
km/jam) dan getaran (yang
disebut "flutter") yang
terjadi pada kecepatan
tertentu di alas 80 km/jam.

Gambar 3. Steering shimmy

Bahan Ajar Balans roda/ ban _SMK Negeri 3 Kuningan 5


Untuk menganalisa gangguan getaran ban diatas dapat dilihat pada flow chart dibawahini;

Bicarakan gejalanya dengan customer

Tidak rata

Lakukan tes jalan untuk mendiag nosa


Periksa keausan ban ganti

baik
Periksa tekanan ban Setel tekanan angin ban
baik
Aus atau bergerak berlebihan/bergesekan
Periksa steering linkage
Perbaiki atau ganti
baik
aus
Periksa ball joint & bantalan ganti

baik
rusak
Periksa peredam kejut ganti
baik
off center berlebihan
Periksa hub-to-wheel centering Centerkan kembali
baik
Periksa run-out ban

baik run-out berlebihan


Periksa run-out pelek
run-out berlebihan

Periksa run-out hub

run-out berlebihan
Ganti hub

Ganti pelek

Perbaiki run-out ban

Tidak balans
Periksa balance off-the car perbaiki

Periksa run-out ban


Tidak balas
Periksa balance on-the-car perbaiki

Periksa wheel alignment setel

Bahan Ajar Balans roda/ ban _SMK Negeri 3 Kuningan 6


Adapun rincian langkah analisa trouble-shooting dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Bicarakan gejalanya

Sebelum mengatasi segala bentuk getaran, dianjurkan agar membicarakan dahulusifat


ganggungan dengan pengemudi kendaraan. Tentukan pada tingkat kecepatan berapa
getaran terjadi dan dapatkan akibat dari gangguan tersebut, apakah terjadi pada roda
kemudi, apakah tempat duduk bergoncang, apakah kaca spion bergetar, atau apakah
masih terjadi meskipun mobil sudah diperbaiki dan roda sudah dibalans ?

2) Lakukan test jalan untuk diagnosa.

Lakukan test jalan untuk memastikan keluhan customer kalau memungkinkan. Jalur yang
dipakai test jalan harus mempunyai permukaan yang baik dimana kecepatan tertentu
dapat dipertahankan. Jalankan kendaraan beberapa kilometer untuk memanaskan ban
hingga tercapai temperatur kerja dan menghilangkan "standing flats",dan kemudian catat
gejala yang disampaikan oleh pengemudi (misalnya kecepatan kritis,jenis getaran, dan
lain-lain). Pada saat getaran maksimum terjadi, biarkan kendaraan pada kecepatan ini
untuk melihat apakah getarannya tetap. Kalau getarannya tidak nyatapada saat meluncur
dengan kecepatan kritis, kemungkinan penyebabnya adalah getaran mesin. Bila
getarannya berlangsung pada saat kendaraan sedang meluncur, kemudian jalankan
dijalan yang halus pada kecepatan kritis sambil memegang roda kemudi denganringan dan
arahkan ke kiri-kanan. Kalau tidak ada getaran yangterasa padasteering wheel,tetapi terasa
pada body. Lantai atau tempat duduk, maka penyebabnya mungkin ban belakang atau
pemindah tenaga.

3) Memeriksa Hub-to-wheel centering

Thickness gauge
1). Periksa hub-to-wheel centeringclearance.
0,1 mm
Periksalah clearance disepanjang keliling
hub. Nilainya tidak boleh melebihi batas
maksimum. Nilai maksimium : 0,1 mm
(0,04 in).

Gambar 4. Memeriksa clearance hub

Bahan Ajar Balans roda/ ban _SMK Negeri 3 Kuningan 7


4) Perbaiki hub-to-wheel centering clearance

a). Rubahlah posisi peiek pada hub dan pasang kan kembali pada posisi yang lerkecil
perbedaan sekelilingnya.
b). Kalau tidak ada penurunan terhadap perbedaan sekeliling walaupun posisi
pemasangannya telah dirubah, periksa hub run-out, dan pastikan apakah peiekbaik
atau tidak.
c). Periksa Run-out ban
d). Periksa Run-out pelek
e). Periksa Run-out hub
Nilai batas :
Radial run-out 0,05 mm (0,002 in) atau kurang
Lateral run-out 0,05 mm (0,002 in) atau kurang

Gambar 5. Mengukur run-out hub

f). Perbaiki Run-out ban


g). Periksa balance off-the-car
1). Cobalah untuk melakukan penyetelan static balance dan dynamic balance ke0
gram.
2). Gunakan balancing weight yang sesuai dengan pelek, dan tempelkan dengankuat
agar tidak jatuh pada saat berjalan.
h). Perbaiki kembali Run-out Ban

1) Periksa run-out ban


▪ Pasangkan ban pada mobil sesuai dengan tanda pemasangannya
▪ Ukur radial run-out ban dengan menggunakan dial gauge
2) Perbaiki run-out ban
▪ Pasangkan mur hub untuk sementara (kencangkan dengan tangan) dan
tempatkan bagian yang mempunyai radial run-out lebih besar di bagianbawah.
▪ Turunkan kendaraan sampai ban sedikit menyentuh tanah, dan kencangkan
kembali mur hub secara merata dengan menggunakan kuncimur hub. (Lakukan
penyetelan yang teliti pada hub dan wheel centering clearance).
▪ Ukur vertical run-out pada ban sekali lagi, dan cocokan hasilnya.

Bahan Ajar Balans roda/ ban _SMK Negeri 3 Kuningan 8


Largest run-out
i). Periksa balance on-the-car
1) Lakukan pemeriksaan sesuai dengan
petunjuk untuk balancer.
2) Pemeriksaan balance off-the-car dan
perbaikannya harus sudah dilakukan
sebelum pemeriksaan balance on-the-
car.
3) Pemeriksaan dilakukan dengan wheel
Gambar 6 Memeriksa run-out ban cap, valve cap, center ornament dan
magnet lock-nut terpasang.

4) Untuk kendaraan dengan full-time four-wheel drive, ikuti repair manual yang sesuai.
5) Pada saat memeriksa balance pada drive wheel, putarkan roda dengan tenaga mesin,
tambah kecepatan secara bertahap.

Gambar 7. Mengukur balance on-the-car

Bahan Ajar Balans roda/ ban _SMK Negeri 3 Kuningan 9


KEGIATAN BELAJAR 2 :
Mengidentifikasi balans statik dan balans dinamik

a. Tujuan Kegiatan Belajar


Setelah melaksanakan kegiatan belajar ini Peserta Didik memiliki kemampuan:1).
Menjelaskan definisi keseragaman ban
2). Menjelaskan balans statik dan balans dinamik
3). Menjelaskan akibat yang ditimbulkan ban / roda tidak balans

b. Uraian Materi :

1. KESERAGAMAN BAN
Keseragaman ban juga berarti keseragaman berat, dimensi, maupun rigiditasnya.
Akan tetapi, karena keseragaman berat biasanya disebut wheel balance, dan
keseragaman dimensi disebut run-out, maka keseragaman berartijuga keseragaman
rigiditas.

Keseragaman
dalam distribusi
beban wheel balance
Keseragaman dalam
arti umum

Keseragaman run-out
dimensi

Keseragaman keseragaman
dalam rigiditas

Apabila roda tidak seimbang putarannya, maka dapat menimbulkan ketidak


seimbangan pada roda. Ketidak seimbangan roda yang berlebihan dapat
mengakibatkan getaran yang dapat mempengaruhi kontrol terhadap kemudi
kendaraan. Oleh karena itu, roda dan ban biasanya diperiksa terhadap
keseimbangannya sebelum meninggalkan pabrik. Akan tetapi keseimbangan roda
dapat berubah karena kerusakan atau karena keausan, terutama pada mobil
berkecepatan tinggi.

Bahan Ajar Balans roda/ ban _SMK Negeri 3 Kuningan 10


Roda dan ban yang tidak seimbang disamping membuat kendaraan tidak nyaman,
juga menimbulkan keausan-keausan tidak normal pada ban (flat sporwear) dan
sistem suspensi. Dua efek penting dari keadaan tidak seimbang adalah "wheel tramp"
(roda bergetar pada arah vertikal) dan "wheel shimmy" (getaran pada arah samping).

2. WHEEL BALANCE
Dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mesin, handling dan kemampuan
pengereman, juga aerodinamik body, ini memungkinkan kendaraan dapat berjalan
dengan kecepatan yang semakin tinggi. Pada kecepatan tinggi. wheel assembly (ban
dan peiek) yang tidak balans dapat menimbulkan getaran yang diteruskan ke body
melalui komponen suspensi, dan ini tidak nyaman bagi pengemudi maupun
penumpang. Untuk itu, wheel balance perlu diperhatikan benar untuk mencegah
timbulnya getaran seperti tersebut di atas. Pekerjaan yang berhubungan dengan ini
disebut dengan wheel balancing. Wheel balancingdilakukan dengan menggunakan
balancing weight bagi keseluruhan wheel assembly, yaitu pelek dengan ban yang
terpasang. Wheel balance dibagi menjadi dua : static balance (jika roda diam
ditempat) dan dynamic balance (pada saat roda berputar) .

3. STATIC BALANCE
Untuk mengetahui static balance, gambarkan sebuah roda yang setimbangberputar
bebas pada porosnya. Kalau berat roda didistribusikan merata pada poros roda, titik
tertentu dari roda akan dapat berhenti pada segala posisi. Dalam kondisi semacam
ini roda dikatakan static balance.

Heavy spot

Berat A = berat B

Weight heavy

Gambar 14. Roda dalam keadaan balans statik

Bahan Ajar Balans roda/ ban _SMK Negeri 3 Kuningan 11


Spindle
Gambar 15. Roda tidak Balans Statik

Add balance weights here

Corrective
Gambar 16. Membalans statik

Radial vibration

Centrifugal force

Gambar 17. Gaya sentrifugal pada roda yang tidak balans statik

Akan tetapi, kalau ban selalu berhenti dengan titik (A) berada di bawah, berarti bagian
tersebut jelas-jelas lebih berat dari sisi lawannya, yaitu titik (B). Jika berat ban tidak terbagi
secara merata pada poros roda, berarti roda dapat dikatakan static yang tidak balance
(statically unbalanced).
Jika roda yang dalam keadaan static unbalance berputar, maka gaya centrifugal yang bekerja
pada titik A akan lebih besar dari gaya pada titik-titik lainnya, sehingga A akancenderung
menarik keluar dari poros roda yang akan mengakibatkan bengkoknya poros dan getaran
radial pada saat roda berputar. Pada kendaraan yang sebenarnya,

Bahan Ajar Balans roda/ ban _SMK Negeri 3 Kuningan 12


getaran radial ini diubah menjadi getaran vertikal oleh suspensi, dan diteruskanmelalui
body ke steering wheel.
Dengan menempelkan bobot (W,) yang sama
dengan bobot ekstra A (W,) padatitik B yang
posisinya 1800 berhadapan dengan A dan
jaraknya sama dan poros, maka getaran ini
akan dapat dihilangkan karena W akan
bekerja sebagai bobot lawan dari W, Gaya
centrifugal yang bekerja pada titik B akan
mencegah aksi pada A, sehingga getaran
poros dan roda dapat dicegah pada saat roda
Balance Balance
berputar. Dengan kata lain, static balance
weight weight disebutsebagai centrifugal balance pada saat
roda berputar. Karena penempelan bobot
pada tread ban tidaklah memungkinkan,
maka dipakai dua counter balance weight
dengan ukuran yang sama pada pelek sebelah
dalam dan luar dengan posisi berhadapan
dengan titik A.

Gambar 18. Membalans g aya sentrifugal

DYNAMIC BALANCE

Dynamic balance Kalau static balance diartikan


sebagai keseimbangan bobot
dalam arah radial pada kondisi
statis, dynamic balance diartikan
sebagai
keseimbangan bobot dalam arah
aksial pada saat roda berputar.
Dengan difinisi ini diterangkan
Static balance bahwa dynamic unbalance tidak
terlihat padasaat roda berhenti.

Gambar 19. Roda yang balans statik dan dinamik

Bahan Ajar Balans roda/ ban _SMK Negeri 3 Kuningan 13


Sebagai umpama, bobot ekstra A dan B
yang sama ditempel pada roda seperti
gambar di bawah. Bobot ini akan
menyebabkan roda menjadi staticbalance.

A= B

Gambar 20 Roda dengan bobot A dan B dalam keadaan balans statik

Akan tetapi, garis yang menghubungkan pusat bobot dari gaya berat G1, dan G2, tidak berada
pada sekeliling garis pusat roda. Akibatnya, pada saat roda berputar titik G1, dan G2
cenderung mendekati garis pusat roda karena momen FA dan FB yang bekerja di sekitar titik
pusat gaya berat roda (Go). Momen ini terbentuk oleh gaya centrifugal (FA, dan FB;) yang
bekerja pada G1, dan G2,

Gambar 21. Roda dengan bobot G1 dan G2 tidak balans dinamik

Bahan Ajar Balans roda/ ban _SMK Negeri 3 Kuningan 14


Gambar 22. Roda tidak balans dinamik menyebabkan ayunan melingkar

Setiap roda berputar 180°, seluruh momen gaya yang ditimbulkan oleh perubahan arah ini
membuat getaran lateral mengikuti ayunan putaran roda. Getaran lateral ini mengakibatkan
kondisi pada steering wheel yang disebut shimmy yaitu ayunan melingkar dari steering
wheel.

Dynamic balance yang tidak tepat diperbaiki dengan jalan menempelkan dua buah bobot
pada roda satu dengan bobot yang sama dengan A pada posisi C dan yang lain dengan bobot
yang sama dengan B pada posisi D. Penempclan bobot ini akan mencegahmomen di sekitar
pusat GO, sehingga getaran hilang. Pada mobil yang sebenarnya, bobot balance dengan
ukuran yang benar dipasang pada wheel rim, pada titik C' dan D.'

Gambar 23. Balance weight menjadikan balans dinamik

Bahan Ajar Balans roda/ ban _SMK Negeri 3 Kuningan 15


c. Rangkuman :
1. Keseragaman ban juga berarti keseragaman berat, dimensi, maupun rigiditasnya. Akan
tetapi, karena keseragaman berat biasanya disebut wheel balance, dan keseragaman
dimensi disebut run-out, maka keseragaman berarti juga keseragaman rigiditas.

2. Ban dan pelek yang tidak balans dapat menimbulkan getaran yang diteruskan ke body
melalui komponen suspensi, dan ini tidak nyaman bagi pengemudi maupun penumpang.
Untuk itu, wheel balance perlu diperhatikan benar untuk mencegah timbulnya getaran
seperti tersebut di atas. Wheel balance dibagi menjadi dua : static balance (jika roda diam
ditempat) dan dynamic balance (pada saat roda berputar) .

3. Balans statik, roda / ban dalam keadaan balans statik bila :


a) Semua titik disekeliling lingkaran ban sama berat.
b) Gaya sentrifugal yang terjadi disekeliling lingkaran ban sama besar.
c) Pada kendaraan tidak terjadi getaran naik – turun.

Heavy spot

Berat A = berat B

Weight heavy

Gambar 24. Roda dalam keadaan balans statik

Jika roda yang dalam keadaan static unbalance berputar, maka gaya centrifugal yang
bekerja pada titik A akan lebih besar dari gaya pada titik-titik lainnya, sehingga A akan
cenderung menarik keluar dari poros roda yang akan mengakibatkan bengkoknya poros
dan getaran radial pada saat roda berputar.
4. Balans dinamik diartikan sebagai keseimbangan bobot dalam arah aksial pada saatroda
berputar.

Bahan Ajar Balans roda/ ban _SMK Negeri 3 Kuningan 16


Dynamic balance

Static balance

Gambar 25. Roda yang balans statik dan dinamik


Dynamic balance yang tidak tepat diperbaiki dengan jalan menempelkan dua buah bobot
pada roda satu dengan bobot yang sama dengan A pada posisi C dan yang lain dengan bobot
yang sama dengan B pada posisi D. Penempclen bobot ini akan mencegahmomen di sekitar
pusat GO, sehingga getaran hilang. Pada mobil yang sebenarnya, bobot balance dengan
ukuran yang benar dipasang pada wheel rim, pada titik C' dan D.'

Balance weight
D’

Balance weight

Gambar 26. Balance weight menjadikan balans dinamik

Bahan Ajar Balans roda/ ban _SMK Negeri 3 Kuningan 17


KEGIATAN BELAJAR 3 :
Membalans ban/ roda dengan alat pembalans

a. Tujuan Kegiatan Belajar


Peserta Didik memiliki kemampuan :
1. Menjelaskan penggunaan peralatan pembalans roda / ban.
2. Melaksanakan pekerjaan membalans statik roda sesuai spesifikasi.
3. Melaksanakan pekerjaan membalans dinamik roda sesuai spesifikasi.
4. Membalans roda secara off-the-car balancer

b. Uraian Materi 3.
1. Penggunaan peralatan pembalans roda / ban
Ada dua tipe wheel balancer yaitu off-the-car balancer yang dalam
pengoperasiannya perlu melepaskan ban dan mobil, balancing dilakukan secara
independent, dan on-the-car balancer yang dalam pengoperasiannya, balancing
melibatkan semua bagian yang berputar (pelek, teromol rem dan axlehub, dan lain-
lain) sementara roda masih terpasang di kendaraan.
Kedua balancer tersebut mempunyai keistimewaan sebagai berikut:

Item Tipe Off-the-car On-the-car balance


balance
Static balance Tinggi Tinggi
Ketelitian Dynamic balance Tinggi Tidak terlalu tinggi
Kemudahan Static balance Mudah Cukup mudah
balancing Dynamic balance Mudah Cukup sulit (beberapa balancertidak
dapat mengukur dynamic
balance dengan tepat)

Gambar 30. Wheel balancer OFF-THE-CAR TYPE

Gambar 31. Wheel balancer ON-THE-CAR TYPE

Bahan Ajar Balans roda/ ban _SMK Negeri 3 Kuningan 18


Dahulu, off-the-car type balancer dan on-the-car type balancer dipakai sendiri-sendiri untuk
memperbaiki balance roda. Tetapi sekarang, untuk memperbaiki getaran yang keras
(goncangan body, getaran kemudi, dan lain-lain) yang terjadi pada kecepatan tinggi, yang
tidak dapat diperbaiki dengan cara terdahulu ; pertama, lakukan static balance secara
tersendiri dengan menggunakan off-the-car balancer, dan kemudian lakukan dynamic
balance dengan ban terpasang pada kendaraan (on-the-car balancer). Pada akhirnya, ban
diperiksa deviasinya dari tengah ban dan masalah lain yang mungkin muncul sebagai deviasi
pada static balance, serta yang lain-lain diperbaiki dengan menggunakan on-the-car
balancer.
2. Perhatian Pada Saat Membalans Roda

a. Perhatian sebelum membalans roda


Bila membalans roda, pertama periksalah kondisi ban :
1). Periksalah kemungkinan ada potongan logam atau batu dan lain-latn yang terselip
pada alur tread, dan periksalah juga kemungkinan bagian tread pecah atau rusak.
2). Periksalah kemungkinan ada lumpur atau pasir yang melekat pada bagian dalam
pelek.
3). Periksalah apakah getaran ban jelas terlihat.
4). Periksalah kalau-kalau ada benda asing yang masuk di dalam ban (Dengarkan
suara di dalam ban).

b. Perhatian untuk off-the-car balancing


1). Membalans roda dilakukan setelah run-out ban diperbaiki.2).
Membalans roda sampai diperoleh harga O g.
3). Pakailah selalu wheel balancer yang terawat dengan baik dan mempunyai
ketelitian yang tinggi. Wheel balancer yang tidak bekerja dengan baik harus
diperbaiki terlebih dahulu.

c. Perhatian untuk on-the-car balancing


1). Pada saat membalans roda penggerak (drive wheel), gerakkan roda dengantenaga
mesin dan kecepatan ditambah atau dikurangi secara bertahap.Perhatikanagar
kendaraan jangan sampai berjalan.
2). Pada kendaraan dengan wheel cap, lakukan perbaikan dengan wheel cap
terpasang.
3). Setelah membalans roda, buatlah tanda pemasangan pada hub dan roda sehingga
pada waktu pembongkaran dan pemasangan ban dari pelek untuk selanjutnya
tidak berubah posisi.

d. Membalans statik
1). Melepaskan roda dari kendaraan
2). Melepaskan seluruh masa bobot yang ada pada peiek sebelum dilakukan
penyeimbangan
3). Memperbaiki keseimbangan statis roda, yaitu dengan cara menjepitkan
bobot timah pada pelek, berlawanan dengan posisi bagian yang berat.
4). Memeriksa kembali (menyeimbangkan roda) untuk memastikan hasil yang
diinginkan
5). Memeriksa roda dengan keseimbangan dinamik, apabila keseimbanganstatis
tidak baik.

e. Membalans dinamik
1) Mengangkat mobil pada bagian yang akan dilepas rodanya
Bahan Ajar Balans roda/ ban _SMK Negeri 3 Kuningan 19
2) Menyangga dengan jack stand untuk pengaman
3) Melepas roda dari hubungan porosnya dengan membuka mur-
murnyasecaramenyilang
4) Membersihkan kotoran atau bobot penyeimbang dari roda dengan wheelplier
(penjepit khusus)
5) Memeriksa tekanan ban supaya sesuai dengan spesifikasi
6) Memeriksa keadaan pelek dan ban (bagian yang aus)
7) Mencatat ukuran ban dan ukuran pelek
8) Melepas adaptor dari poros utama dinamik wheel balancer dengan
memutarkanmur pengikat
9) Setelah jumlah pemegang universal pada adaptor sesuai dengan jumlah lubang
baut dari roda (misalnya : 4,5 atau 3 lubang). Roda gigi 1 tepat pada0,roda gigi
yang lain tepat pada tanda panah (sesuai dengan jumlah lubangyang
diperlukan)
10) Menempatkan adaptor pada penyanggah roda
11) Menyetel tangkai universal dengan jalan memutarkan salah satu gigi
universalsesuai dengan lubang-lubang baut roda dan roda gigi yang akan ikut
berputar
12) Memasang roda pada adaptor dilaksanakan di atas penyangga roda Catatan: Bila
lubang baut pada roda mempunyai garis tengah lebih besar dari universaldapat
dipergunakan selongsong yang tersedia.
13) Mengeraskan Flens pengikat dengan menggunakan palu kayu/plastik
14) Mengeset gram meter dalam keadaan mesin berjalan pada kedudukan
"O".
15) Mengeset phase meter dalam keadaan berjalan pada kedudukan "0"
16) Memasang roda yang telah terpasang pada adaptor ke sumbu utama
dari mesin penyeimbang
17) Mengeraskan mur pengikat pada sumbu utama dengan kekuatan
tangan(tidakboleh dengan alat-alat lain) dengan memutar roda dengan tangan
18) Memberi tanda pada roda dengan kapur sesuai dengan pembagian skala
yang terdapat pada poros utama
19) Mengatur rim diameter selector sesuai dengan garis tengah ban/roda
20) Mengatur rim width selector sesuai dengan ukuran lebar dari ban/roda
21) Mengatur plane selector untuk menentukan pembebanan.Catatan : Pada
angka 1 untuk penyeimbang roda bagian luar Padaangka 2 untuk
penyeimbang roda bagian dalam.
22) Menekan tombol on alat penyeimbang setelah steker dipasangkan
23) Membaca jumlah gram bobot penyeimbang pada gram meter
24) Membacatempat kedudukan penyeimbang pada phase meter
25) Menekan tombol off alat penyeimbang dan mengerem sampai roda
berhenti
26) Mencocokkan angka dari phase meter dengan angka pada sumbu
utama, roda diputar dengan tangan.
a. Memasang bobot penyeimbang pada roda sesuai dengan berat dan
tempat dari pembacaan gram meter/phase meter. Setellah adaptor dan
roda dilepas dari poros utama.

Bahan Ajar Balans roda/ ban _SMK Negeri 3 Kuningan 20


b. Mengecek pembebanan balancing dengan menghidupkan kembali
pesawat penyeimbang, sampai jarum gram meter harus berada pada
daerah hijau.
Catatan : Apabila jarum gram meter tidak berada pada daerah hijau
maka pengukuran harus dimulai kembali seperti semula.
c. Melepaskan adaptor dari poros utama pesawat penyeimbang roda
d. Melepaskan roda dari adaptor dengan meletakkan di atas
penyanggaroda/standart
e. Memasang kembali roda pada mobil

Bahan Ajar Balans roda/ ban _SMK Negeri 3 Kuningan 21


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

SMK NEGERI 3 KUNINGAN

PEMERIKSAAN UNBALANCE RODA/BAN Waktu


PSPT LKPD
1 15 menit

A. Kompetensi Dasar
3.26 Mendiagnosis Balans Roda/Ban

B. Tujuan
Indikator Pencapaian Kompetensi Tujuan Pembelajaran
3.26.1 Menentukan cara pemeriksaan Dengan observasi, praktik serta diskusi kelompok,
keseimbangan roda/ba Peserta didik mampu menentukan cara pemeriksaan
keseimbangan Roda/ ban dengan benar.

3.26.2 Mendeteksi letak keseimbangan Peserta didik mampu mendeteksi letak keseimbangan
roda/ban Roda/ Ban dengan tepat.

C. Petunjuk Pengerjaan
A. Perhatikan keselamatan kerja
B. Baca secara cermat bahan ajar sebelum mengerjakan tugas
C. Baca literatur lain untuk memperkuat pemahaman
D. Diskusikan dalam kelompok dan konsultasikan pada guru
D. Balancing Roda/ ban

Gambar 1. Unbalance Roda/ Ban


E. Alur Pekerjaan
Bersama kelompok lakukan pemeriksaan roda/ ban dengan memperhatikan langkah
berikut:
OBJEK
NO DIPERIKSA GAMBAR BENDA KERJA HASIL PEMERIKSAAN PERBAIKAN
1 Permukaan
Tread

2 Velg

Sidewall

Tekanan
Angin
Benda asing

Penentuan Titik Keseimbangan


No Jenis
Pekerjaan Proses Pekerjaan

1 Penentuan
Balancing
2 Balancing Off
The Car
3 Balancing On
the Car

Kuningan, ..................... 2022


Dosen Pembimbing Guru Pengampu

Ade Surya Pamungkas


NIP. NIM. 2252253029908
Lampiran Pengisian LKPD

Pemeriksaan Roda/ Ban


OBJEK
NO GAMBAR BENDA KERJA HASIL PEMERIKSAAN PERBAIKAN
DIPERIKSA
1 Permukaan Keausan spot membentuk Harus dilakukan
Tread lekukan seperti mangkok penggantian
pada beberapa bagian tread Ban, dan
roda dan terjadi jika pemeriksaan
kendaraan berjalan pada lanjutan pada
kecepatan tinggi. komponen
. system kemudi.

2 Velg Kondisi Velg penyok, akan Harus dilakukan


menimbulkan gejala pada perbaikan atau
kendaraan berjalan tidak penggantian
seimbang atau terjadi velg.
ayunan.

Sidewall Sidewall benjol, kondisi ini Ban harus


hamper sama dengan diganti karena
kondisi Velg yang penyok, ban benjol sudah
kendaraan seakan akan tidak dapat
bergoyang. diperbaiki.

Tekanan Tekanan angina tidak Tekanan angina


Angin sesuai spesifikasi, kondisi pada roda
ini akan mengakibatkan disesuaikan
tekanan beban pada roda spesifikasi.
tidak merata dan kendaraan
terasa limbung.

Benda asing Terdapat benda asing di Benda aisng


tread akan menimbulakn yang menancap
putaran roda tidak simbang harus dilepas
atau unbalance pada untuk
kecepatan tertentu. menghindari ban
bocor yang lebih
membahayakan.
Penentuan Titik Keseimbangan
No Jenis
Proses Pekerjaan
Pekerjaan
1 Penentuan Roda diputar di mesin balancing yang mendeteksi letak titik yang perlu
Balancing diseimbangkan.
Selanjutnya di titik tersebut ditempelkan timah pemberat dengan bobot yang
sudah diperhitungkan oleh mesin balancing.
Agar hasilnya maksimal, pastikkan velg dalam kondisi normal dan tidak
bermasalah seperti peyang atau kerusakan lain.
Saat mesin balancing menginformasikan titik yang perlu diseimbangkan sudah
menunjuk angka ‘0’ pada bagian kiri dan kanan roda, maka proses sudah
selesai.
Artinya roda bisa berputar dengan seimbang tanpa getaran.
2 Balancing Off Atau disebut balancing biasa, dilakukan pada setiap roda secara individual.
The Car
Artinya hanya roda (velg dan ban) saja yang dibalans.

3 Balancing On Disebyt juga finishing balance, adalah proses balancing yang dilakukan dalam
the Car kondisi roda terpasang di mobil.
Dalam proses ini yang diukur keseimbangannya bukan hanya ban, tapi
termasuk rem dan hub sehingga hasilnya semakin akurat.

Anda mungkin juga menyukai