Anda di halaman 1dari 56

Laboratorium Computer & Communication 2012

SUSUNAN ORGANISASI:
LABORATORIUM COMPUTER AND COMMUNICATION
Pembimbing Laboratorium Computer & Communication:
M. Iqbal, ST. MT.

Koordinator Asisten Laboratorium Computer and Communication:


Arif Mulia H. R.

Divisi Administrasi

Dwi Kencanawati
Maharani Sutrisno
Prasetyo Yuliantoro

Divisi Hardware dan Software

Fitra Riyanggi
Nico Restu Pratama
Diaz Reza Bhaskara

Divisi Praktikum

Chinde Gatot H.
Fahrur Rozi
M. Alif Aldila
Satria Haikal Luthfi
Ian Gumilang

Divisi Riset

Andika Wiyasa
Bambang Joko Widodo
Danang Febianto
Dennis Sabrina
Didin Olviovitha
Nur Santo
Shidqy Riyasa
Yoshan Fazri

Laboratorium Computer & Communication 2012

TATA TERTIB PELAKSANAAN PRAKTIKUM


PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER S1
1.

Kelengkapan Praktikum
Kelengkapan praktikum Jaringan Komputer S1 meliputi: buku praktikum, modul praktikum
dan seragam lengkap (memakai sepatu dan tidak boleh pakai jeans).
Bila salah satu dari kelengkapan tersebut tidak dipenuhi, maka praktikan tidak dibenarkan
ikut praktikum dan praktikan tersebut dinyatakan gugur modul bersangkutan.

2.

Pelaksanaan Praktikum
Praktikum dimulai pada waktu yang telah ditentukan.
Shift I: 06:30-09:00
Shift II: 09:30-12:00
Shift III: 12:30-15:00
Shift IV: 15:30-18:00

3.

Kehadiran
a.
Praktikan datang 15 menit sebelum praktikum dimulai. Keterlambatan kurang dari 20
menit, diijinkan mengikuti Tes Awal dengan sisa waktu yang tersedia. (tidak ada
penambahan waktu untuk mengerjakan Tes Awal)
b.
Praktikan yang terlambat lebih dari 20 menit tidak diijinkan mengikuti praktikum.
c.
Buku praktikum yang dibawa praktikan diserahkan dan wajib ditandatangani hanya oleh
seorang asisten yang menjaganya saat itu.

4.

Larangan bagi praktikan


a.
Meninggalkan ruangan tanpa seizin asisten.
b.
Berbicara tidak sopan pada asisten.
c.
Merokok, makan dan minum.
d.
Melakukan praktikum dengan tidak tertib.
e.
Tidur saat pelaksanaan praktikum.
f.
Saat waktu shalat fardhu tiba, praktikan yang muslim wajib menghentikan praktikum dan
meninggalkan ruangan untuk menunaikan shalat.
g.
Praktikan wajib membuat catatan data hasil praktikum untuk dipertanggungjawabkan pada
akhir praktikum modul tersebut.
h.
Praktikan yang telah menyelesaikan praktikum dapat meninggalkan laboratorium setelah
asisten memastikan bahwa seluruh peralatan beserta komponennya telah dalam keadaan
rapi dan bersih dan diberi izin untuk meninggalkan ruangan.

5.

Komponen Penilaian Praktikum


a.
Tugas Pendahuluan
Tugas Pendahuluan dikerjakan dalam buku praktikum, ditulistangan dan harus dikumpulkan
serentak pada waktu yang telah ditentukan. Tugas Pendahuluan bersifat tidak wajib.
b.
Test Awal/Akhir
Test Awal/Akhir dapat berupa lisan ataupun tulisan, tergantung kepada kebijaksanaan
asisten.
c.
Prosentase penilaian
Tugas Pendahuluan: 20%
Test Awal
: 15%
Praktikum
: 40%
Jurnal
: 25%
Jurnal praktikum merupakan salah satu syarat kelulusan praktikum.

Laboratorium Computer & Communication 2012

d.

6.

Syarat Kelulusan.
Nilai rata-rata praktikum lebih besar sama dengan 60.

Lain lain
a.
Pertukaran jadwal praktikum paling lambat 1 hari sebelum praktikum bersangkutan
dengan mengisi form tukar jadwal serta ditandatangani oleh asisten jaga.
b.
Tugas Pendahuluan ditulis tangan.
c.
Hal lain yang masih belum ditetapkan dalam tata tertib ini akan ditetapkan kemudian.

Mengetahui,

Pembina Laboratorium
Computer & Communication

Koordinator Asisten Laboratorium


Computer & Communication

M. Iqbal, ST. MT.

Arif Mulia H. R.

Koordinator Mata Kuliah


Jaringan Komputer

Yudha Purwanto, ST. MT.

Laboratorium Computer & Communication 2012

MODUL I
PENGENALAN JARINGAN KOMPUTER

1.1 TujuanPraktikum
a. Mengenal layar-layar pada OSI dan TCP/IP
b. Memahami konsep subnetting dalam jaringan
c. Mengetahui perangkat-perangkat jaringan

1.2 DasarTeoriJaringanKomputer
Pendahuluan
Jaringan Komputer adalah sekumpulan komputer yang terhubung satu dengan yang lain
melalui media perantara. Komunikasi antarkomputer dari vendor yang berbeda akan dapat
terjalin jika menggunakan protokol yang sama. Protokol adalah sekumpulan aturan mengenai
pertukaran atau bahasa untuk mempermudah pengertian, penggunaan, desain dan adanya
keseragaman di antara pembuat perangkat jaringan. Sedangkan standar adalah rule yang telah
disepakati untuk diaplikasikan.
Oleh karena itu, perlu dibuat suatu referensi yang dapat disepakati bersama. Sebuah
model arsitektural dikenal sebagai OSI (Open System Interconnection) yang dibuat oleh ISO
(International Standard Organization) digunakan untuk menerangkan struktur dan fungsi
protokol komunikasi data.

A. Model OSI
Model OSI terdiri dari 7 layer yang masing-masing mempunyai fungsi spesifik dalam
sebuah jaringan dengan tujuan mempermudah pelaksanaan standard secara praktis dan
fleksibilitas perubahan salah satu layer tidak mempengaruhi perubahan layer lain.
Nama
layer

Fungsi

n)

Aplikasi

Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. FTP, telnet, SMTP, HTTP,

(layer 7)

Layer ini bertanggung jawab atas pertukaran POP,


informasi antara program computer.

Presentas Bertugasuntukmengurusi format data


i

Contoh(protokol&layana

dapatdipahamiolehberbagaimacam

WWW

Web

browser, E-mail, Telnet.


yang JPEG, ASCII, TIFF, GIF,
media, MPEG, MIDI, MP3.

Laboratorium Computer & Communication 2012

(layer 6)

mengkonversi format data, sehingga layer


berikutnyadapatmemafami

format

yang

diperlukanuntukkomunikasi.
Sesi
(layer 5)

Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, NFS, SQL, RPC, ASP,


memelihara dan mengatur koneksi, bagaimana SCP
mereka saling berhubungan satu sama lain.

Transpor
t
(layer 4)

Bertanggung jawab membagi data menjadi TCP, UDP, SPX, ARP,


segmen, menjaga koneksi logika end to end RARP, SCTP, RSVP
antar terminal,

menyediakan transfer yang

reliable dan transparan antar kedua node akhir,


multiplexing,

kendali

aliran

dan

kendali

kesalahan serta memperbaikinya.


Network

Bertanggung

jawab

menentukan

alamat IP, IPX, IGMP, AppleTalk

(layer 3)

jaringan, menentukan rute yang harus diambil DDP.


selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di
jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket.

Data

Menyediakan link untuk data, memaketkannya MAC,

Link

menjadi frame. Menyediakan komunikasi dari HDLC, Frame Relay, PPP,

(layer 2)

IEEE

802.2/3,

node ke node. Melakukan error control dan ATM.


flow control.

Physical

Mentransmisikanserangkaian

(layer 1)

merupakankombinasidariangka 0 dan 1 melalui Ethernet.


media

bit

yang RJ-45,

UTP,

transmisi.

Hanyadigunakanuntukpenyediajalurtransmisisi
nyal

data

saja,

tanpabertanggungjawabjikaterjadikerusakan
data.

Laboratorium Computer & Communication 2012

RS

232,

B. Model TCP/IP
TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standard komunikasi
data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu
komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protocol ini tidaklah dapat berdiri
sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suit). Protokol ini
juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut
diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di system operasi. Istilah yang
diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.
Nama layer
Digunakan
Aplikasi

Contoh(protocol

Fungsi
pada

danlayanan)

program

berkomunikasi

menggunakan

Interface

digunakan

yang

untuk
TCP/IP.

untuk

saling

berkomunikasi adalah nomer port.

FTP, telnet, SMTP,


SNMP, HTTP,
WWW, E-mail,

merupakan protokol yang mengatur aliran


data dari dua host.
Terdapat dua buah protocol :
1. TCP (Transmission Control Protocol) :
protocol yang menyediakan service yang
dikenal

dengan

connection

oriented,

reliable, dan byte stream service; artinya


Transport

melakukan
membentuk

pertukaran

data

handshake

dua

dengan
host,

TCP, UDP

menerapkan proses deteksi kesalahan dan


retransmisi, dan paket yang dikirim sampai
ke tujuan secara berurutan.
2. UDP (User Datagram Protocol) : Protocol
yang sederhana dan connectionless, tidak
ada sequencing dan acknowledgement
terhadap data yang datang jika paket
mengalami masalah di jalan.
Internetwork

Disebut juga layer internet atau layer

IP, ICMP, IGMP,

Laboratorium Computer & Communication 2012

network,

dimana

memberikan

vitual

ARP, RARP

network pada internet. Internet Protocol (IP)


adalah protokol yang paling penting. IP
memberikan fungsi routing pada jaringan
dalam pengiriman data.
Network
interface

Disebut juga layer link atau layer data-link,


yang

merupakan

perangkat

keras

jaringan.

PDU Name

Layer

Application Layer

Data

Atas

Presentation Layer

Data

Pelayanan
Session Layer
Transport Layer

Segment

Bawah

Network Layer

Packet

Data Link Layer

Frame

Physical Layer

Bits

data

antar node

Application Layer

Data

Layer

Aliran

ATM, Ethernet, SLIP,


PPP.

7 Layer of OSI

aplikasi

pada

IEEE802.2, X.25,

Transport Layer
Internet Layer

Model OSI Layer

Network Interface Layer


Model TCP/ IP Layer

Proses pengiriman memiliki data yang akan dikirimkan ke penerima. Diawalidengan


proses pengirim menyerahkan data ke application layer, yang kemudian menambahkan
aplication header, AH (yang mungkin juga kosong), ke ujung depannya dan menyerahkan
hasilnya ke presentation layer.
Pressentation layer dapat membentuk data ini dalam berbagai cara dan mungkin saja
menambahkan sebuah header di ujung depannya, yang diberikan oleh sessionlayer. Penting
untuk diingat bahwa presentationlayer tidak menyadari tentang bagian data yang mana yang
diberi tanda AH oleh applicationlayer yang merupakan data pengguna yang sebenarnya.
Proses pemberian header ini berulang terus sampai data tersebut mencapai physicallayer,
dimana data akan ditransmisikan ke mesin lainnya. Pada mesin tersebut, semua header tadi
dicopoti satu per satu sampai mencapai proses penerimaan.

Laboratorium Computer & Communication 2012

1.3 Internet Protocol


A. IPv4
-

Pada protokol TCP/IP terdapat 3 jenis addressing:


1. Physical Address (tergantung NIC)
Menyatakan alamat dari suatu node station pada LAN atau WAN, biasanya terdapat pada
NIC (Network Interface Card). Misal Ethernet card menggunakan 48 bit (6-byte).
2. IP Address (32 bit)

Physical Address saja tidak cukup memenuhi untuk lingkungan jaringan yang lebih luas dan
beragam. Oleh karena itu, diperlukan IP Address untuk memenuhi itu. Secara lengkap akan
dibahas.
3. Port Address (16 bit)
Ini dibutuhkan untuk dapat menjalankan banyak aplikasi/proses pada saat yang bersamaan.

Laboratorium Computer & Communication 2012

IPv4 dialokasikan menjadi 2 bagian utama :

Classful
Pada

bagian

ini

IP

yang

dibuat

merupakan

IP

dengan

subnet

mask

default.Pengkelasannya sebagai berikut :


Kelas IP

Octet

Subnet Mask

Format

NET ID

HOST ID

Pertama

Default

0-126

255.0.0.0

A.B.C.D

B.C.D

128-191

255.255.0.0

A.B.C.D

A.B

C.D

192-223

255.255.255.0

A.B.C.D

A.B.C

224-239

A.B.C.D

240-255

A.B.C.D

* 8 bit pada Subnet mask disebut 1 oktet, jadi keseluruhannya ada 4 oktet

Classless
Pada bagian ini telah terjadi subnetting.Penjelasan mengenai subnetting akan dijelaskan

secara rinci
Selain itu, ada beberapa IP address yang tidak bisa digunakan untuk host-host Internet. IP
address ini disebut Private IP address yang hanya digunakan untuk host-host di LAN.
Kelas

Range

10.0.0.0 s.d. 10.255.255.255

172.16.0.0 s.d. 172.31.255.255

192.168.0.0 s.d. 192.168.255.255

SUBNETTING
Sebenarnya subnetting itu apa dan kenapa harus dilakukan? Pertanyaan ini bisa dijawab
dengan analogi sebuah jalan. Jalan bernama Gatot Subroto terdiri dari beberapa rumah
bernomor 01-08, dengan rumah nomor 08 adalah rumah Ketua RT yang memiliki tugas
mengumumkan informasi apapun kepada seluruh rumah di wilayah Jl. Gatot Subroto.

Laboratorium Computer & Communication 2012

Ketika rumah di wilayah itu makin banyak, tentu kemungkinan menimbulkan


keruwetan dan kemacetan. Karena itulah kemudian diadakan pengaturan lagi, dibuat ganggang, rumah yang masuk ke gang diberi nomor rumah baru, masing-masing gang ada Ketua
RTnya sendiri-sendiri. Sehingga ini akan memecahkan kemacetan, efiesiensi dan
optimalisasi transportasi, serta setiap gang memiliki suatu

ketua sendiri-sendiri dalam

mengelola wilayahnya. Jadilah gambar wilayah baru seperti di bawah:

Yang pertama analogi Jl Gatot Subroto dengan rumah disekitarnya dapat diterapkan
untuk jaringan adalah seperti NETWORK ADDRESS (nama jalan) dan HOST ADDRESS
(nomer rumah). Sedangkan Ketua RT diperankan oleh BROADCAST yang bertugas
mengirimkan message ke semua host yang ada di network tersebut.
Masih mengikuti analogi jalan diatas, kita terapkan ke subnetting jaringan gambar
kedua.Gang adalah SUBNET, masing-masing subnet memiliki HOST ADDRESS dan
BROADCAST ADDRESS.
Lalu apa itu SUBNET MASK? Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana kita
membagi jalan dan gang, atau membagi network dan hostnya secara efisien. Address mana
saja yang berfungsi sebagai SUBNET, mana yang HOST dan mana yang BROADCAST.
Semua itu bisa kita ketahui dari SUBNET MASKnya. Jl Gatot Subroto tanpa gang dapat
dipahami sebagai jaringan dengan SUBNET MASK DEFAULT, atau dengan kata lain bisa
disebut juga bahwa Network tersebut tidak memiliki subnet (Jalan tanpa Gang).

10

Laboratorium Computer & Communication 2012

Perhitungan Subnetting
Setelah memahami konsep dari subnetting, akan dibahas lagi mengenai perhitungan
subnetting.Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat
masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat HostBroadcast.
Penulisan IP pada umumnya ditulis dengan format 192.168.100.123, tapi adakalanya
penulisan IP tersebut ditambah dengan prefix (/).Contohnya 192.168.100.123/24.Arti dari
/24 ini adalah memberikan informasi bahwa IP 192.168.100.123 memiliki subnet mask
255.255.255.0 .Hal ini bisa kita dapatkan dari /24 tersebut yang mempunyai arti bahwa biner
1 pada subnet mask nya berjumlah 24, dengan kata lain subnet mask nya
11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0).Konsep ini disebut dengan CIDR
(Classless Inter-Domain Routing).
Subnetting pada IP Address class C
Subnetting apa yang akan terjadi pada IP address dengan Network ID 192.168.1.0/26 ?
Analisa:

192.168.1.0

berarti

kelas

dengan

Subnet

Mask

/26

berarti

11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penyelesaian :
Seperti yang telah dibahas tadi, bahwa pertanyaan tentang subnetting tidak akan
terlepas dari 4 hal yaitu :
a. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet
mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah
Subnet adalah 22 = 4 subnet.
b. Jumlah Host per Subnet = 2y 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu
banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26
2 = 62 host.
c. Blok Subnet = 256 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya
adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128,
192.
d. Untuk alamat Host dan Broadcast yang valid nya lebih baik dibuat tabel seperti berikut
sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1
angka sebelum subnet berikutnya :

11

NET ID

SUBNET MASK

RANGE HOST IP

BROADCAST ID

192.168.1.0

255.255.255.192

192.168.1.1-192.168.1.62

192.168.1.63

Laboratorium Computer & Communication 2012

VLSM (VARIABLE LENGTH SUBNET MASK )


VLSM adalah pengembangan mekanisme subneting,dimana dalam VLSM dilakukan
peningkatan dari kelemahan subneting klasik, yang mana dalam clasik subnetingsalah satu
kelemahannya adalah pada lokasi nomor IP yang tidak efisien.
Contoh Soal :
Misalkan akan dibuat 3 network pada suatu gedung, NET-A (7 hosts), NET-B (120 hosts),
NET-C (240 hosts).Dengan IP Address class C
Penyelesaian :
Misalkan ditetapkan IP Address nya adalah 192.168.1.0 , maka hal pertama yang harus
dilakukan adalah mengurutkan berdasarkan jumlah host terbanyak yaitu
i.

NET-C
240 hosts + 1 network ID + 1 Broadcast ID = 242
maka 2y 242, di dapatkan y = 8.
Maka jumlah binary 0 pada subnet mask nya sebanyak 8 (/24)

ii.

NET-B
120 hosts + 1 network ID + 1 Broadcast ID = 122
maka 2y 122, didapatkan y =7 (/25)

iii.

NET-A
7 hosts + 1 network ID + 1 Broadcast ID = 9
maka 2y 7, didapatkan y = 4(/28)
NET-C
NET ID

SUBNET MASK

RANGE HOST IP

BROADCAST ID

192.168.1.0

255.255.255.0

192.168.1.1-

192.168.1.255

192.168.1.254
NET-B
NET ID

SUBNET MASK

RANGE HOST IP

BROADCAST ID

192.168.2.0

255.255.255.128

192.168.2.1-

192.168.2.127

192.168.2.126
NET-A
NET ID

SUBNET MASK

RANGE HOST IP

BROADCAST ID

192.168.2.128

255.255.255.240

192.168.2.129-

192.168.2.143

192.168.2.142

12

Laboratorium Computer & Communication 2012

B. IPv6
IPv6 dapat dikatakan versi baru IP, sebagai langkah evolusi pengembangan IPv4. Secara
alami IPv6 memang merupakan peningkatan IPv4. IPv4 dapat dipasang layaknya upgrade
software dalam device jaringan dan internet, dan dalam berinteroperasi dengan versi IP
sebelumnya. Untuk mewujudkan ini, IPv6 memasukkan apa yang disebut mekanisme transisi
yang memungkinkan pengguna dapat mengadopsi versi IP mereka dan memberikan inter
operability langsung di antara host IPv4 dan IPv6.
Protokol IPv6 menyediakanruangalamatsebesar 128 bit yaitu 4 kali lipatruangalamat
yang disediakan IPv4. Format alamatnya pun berbedadengan format alamatpada
IPv4.Berbedadengan IPv4, IPv6 yang disediakansebagaipengenalpadasatuataulebihinterface
dibedakanatas 3 tipeyaitu:
1. Unicast address :pengenaluntuksatu NIC, dimanapaket data yang dikirimkeunicast
address hanyadikirimke NIC yang bersangkutansaja.
2. Anycastaddress :pengenaluntukbeberapa NIC sekaligus, dimanapaket data yang
dikirimkeanycast address akandikirimkesalahsatu NIC.
3. Multicast address :pengenaluntukbeberapa NIC sekaligus, dimanapaket data yang
dikirimkemulticast address akandikirimkesemua NIC yang bersangkutan.

Representasialamatpada IPv6 adabeberapamacamyaitu :


1. Model x:x:x:x:x:x:x:x dimana x berupanilaihexadesimaldari 16 bit porsialamat,
karenaada 8 buah x makajumlahtotalnyaada 16 * 8 = 128 bit.
Contoh: FEDC:BA98:7654:3210:FEDC:BA98:7654:3210
2. Jika format pengalamatan IPv6 mengandungkumpulan group 16 bit alamat, yaitu x,
yang bernilai 0 makadapatdirepresentasikansebagai :: .
Contoh:FEDC:0:0:0:0:0:7654:3210dapatdirepresentasikansebagai

FEDC::7654:3210

0:0:0:0:0:0:0:1 dapatdirepresentasikansebagai ::1


3. Model x:x:x:x:x:x:d.d.d.ddimana d.d.d.d adalahalamat IPv4 semacam 167.205.25.6
yang digunakanuntuk automatic tunnelling.
Contoh : 0:0:0:0:0:0:167.205.25.6 atau ::167.205.25.6
0:0:0:0:0:ffff:167.205.25.7atau :ffff:167.205.25.7

13

Laboratorium Computer & Communication 2012

MekanismeTransisi
Mekanisme transisi secara umum didefinisikan sebagai sekumpulan teknik yang
berupaya agar node IPv6 dapat saling berkomunikasi dengan node IPv4 yang sudah ada
sebelumnya (Chown 2002). Mekanisme ini terbagi menjadi empat kategori berdasarkan
teknik yang digunakan, yaitu mekanisme hybrid (dual

IPv4/IPv6), application-layer

gateways, penerjemahan protokol, dan tunneling. Masing-masing kategori tersebut memiliki


cara kerja dan tujuan yang berbeda-beda.
Tunneling sangat dihandalkan sebagai mekanisme transisi pada saat IPv6 mula
dikembangkan. Teknik yang digunakan yakni menghubungkan IPv4 dan IPv6 dengan cara
enkapsulasi-dekapsulasi paket. Secara umum tunneling berupa IPv6-over-IPv4 yaitu
membungkus paket IPv6 ke dalam paket IPv4 untuk kemudian dibuka kembali. Mekanisme
ini sangat sesuai dalam kondisi jaringan yang didominasi IPv4 dan keberadaan node IPv6
yang menyebar tidak beraturan untuk saling berkomunikasi. Akan tetapi mekanisme ini
kurang sesuai jika suatu jaringan didominasi IPv6.
1.Dual Stack
Protokol IP bertanggung jawab untuk routing data antara jaringan dan menggunakan
sistem pengalamatan untuk mencapai hal ini. IPv4 memiliki sejumlah masalah keamanan
dan privasi dan tidak memiliki mekanisme otentikasi di bawah lapisan aplikasi. IPv6
menyediakan berbagai peningkatan keamanan, seperti pelaksanaan wajib autentifikasi header
dan enkapsulasi securitypayload.
2.Tunneling
Dalam mekanisme ini, node IPv6 yang akan berkomunikasi membuat suatu tunnel untuk
melewati jaringan IPv4 yang ada di antaranya.

Gambar II.1 Mekanisme Tunneling

14

Laboratorium Computer & Communication 2012

3.Translasi
Memungkinkan

node

IPv6 untuk

berkomunikasi

dengan

node

IPv4 dengan

menterjemahkan protokol pada lapis jaringan. Beberapa metode translasi adalah sebagai
berikut:
a.

Transport Relay

Metode ini bekerja pada lapis transport. Metode ini biasanya bekerja dengan sebuah
pseudo-interface. Jika router mendeteksi adanya data di paket IPv6 yang memiliki alamat
tujuan yang memiliki prefiks translasi, maka data tersebut akan diteruskan ke pseudointerface. Dan data dari trafik IPv6 tersebut akan diteruskan ke trafik IPv4.
b.

NAT-PT

Metode ini memungkinkan host dan aplikasi native IPv6 untuk berkomunikasi dengan
host dan aplikasi IPv4. Setiap host yang berperan sebagai address translator menyimpan
sekumpulan alamat yang diberikan secara dinamis ke host IPv6 dan sebuah sesi dibentuk
antara dua host yang mendukung protokol yang berbeda. NAT-PT mendukung translasi
header dan alamat.

Gambar II.2 Translasi NAT-PT[7]

1.4 Kabel
Ada beberapa tipe (jenis) kabel yang banyak digunakan dan menjadi standar dalam
penggunaan untuk komunikasi data dalam jaringan komputer. Kabel-kabel ini sebelumnya harus
lulus uji kelayakan sebelum dipasarkan dan digunakan. Setiap jenis kabel mempunyai
kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel.
Ada dua jenis kabel yang dikenal secara umum dan sering dipakai untuk LAN, yaitu coaxial dan
twisted pair (UTP unshieldedtwisted pair dan STP shielded twisted pair) .

15

Laboratorium Computer & Communication 2012

a. Coaxial Cable
Jenis-jenis Coaxial Cable dikenal ada dua jenis, yaitu thick coaxial cable (mempunyai
diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).
1) Thick Coaxial Cable

Kabel coaxial memiliki ukuran yang bervariasi. Diameter yang terbesar ditujukan untuk
penggunaan kabel backbone Ethernet karena secara histories memiliki panjang transmisi dan
penolakan noise yang lebih besar. Kabel coaxial ini seringkali dikenal sebagai thicknet.
Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana
kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning; kabel jenis
ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat
ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai yellow cable.

Gambar Thick Coaxial Cable

Seperti namanya, jenis kabel ini, karena ukurannya yang besar, pada beberapa situasi
tertentu dapat sulit diinstall. Suatu petunjuk praktis menyatakan bahwa semakin sulit media
jaringan diinstall, maka semakin mahal media tersebut diinstall. Kabel coaxial memiliki
biaya instalasi yang lebih mahal dari kabel twisted pair. Kabel thicknet hampir tidak pernah
digunakan lagi, kecuali untuk kepentingan khusus.
Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan
aturan sebagai berikut:
a. Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan
terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt,
sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).
b. Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa
populated segments.
c. Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
d. Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini
repeaters.
16

Laboratorium Computer & Communication 2012

e. Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
f. Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
g. Setiap segment harus diberi ground.
h. Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device)
adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
i. Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).

2) Thin Coaxial Cable

Seiring dengan pertambahan ketebalan atau diameter kabel, maka tingkat kesulitan
pengerjaannya pun akan semakin tinggi. Harus diingat pula bahwa kabel jenis ThickNet harus
ditarik melalui pipa saluran yang ada dan pipa ini ukurannya terbatas. Oleh karena itu
diciptakanlah Thin Coaxial cable untuk mengatasi beberapa masalah diatas.
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk
transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai
perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2,
dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap
lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini
juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.

Gambar Thin coaxial cable

Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan
dengan Tconnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai
berikut:
Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan
transceiver, kecuali untuk repeater.
Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.

17

Laboratorium Computer & Communication 2012

Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).


Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.
Dulu jaringan Ethernet menggunakan kabel coaxial yang diameter luarnya hanya 0,35 cm
(kadang dikenal sebagai thinnet). Kabel ini terutama berguna untuk instalasi kabel yang
memerlukan pelilitan dan pembengkokan. Karena mudah diinstall, maka kabel ini juga lebih
murah untuk diinstal. Hal ini mendorong beberapa orang menyebutnya sebagai cheapernet.
Namun

kabel

ini

memerlukan

penanganan

khusus.

Seringkali

pemasang

gagal

melakukannya. Akibatnya, sinyal transmisi terinterferensi oleh noise. Oleh karena itu,
terlepas dari diameternya yang kecil, thinnet sudah jarang digunakan pada jaringan Ethernet.
Thicknet dapat menjangkau sampai 500 meter, dan perangkat dihubungkan ke kabel
secara langsung dengan menggunakan transceiver Ethernet dengan kabel AUI. Di lain pihak
thinnet lebih fleksibel dan dapat menjangkau sampai 185 meter. Komputer dihubungkan ke
kabel dengan menggunakan konektor BNC. Thicknet menggunakan spesifikasi Ethernet 10
base 5, sedangkan thinnet menggunakan 10 base 2.
Walapun kabel coaxial sukar di pasang, tetapi ia mempunyai rintangan yang tinggi
terhadap ganguan elektromagnet. Dan kabel ini juga mempunyai jarak maksimal yang lebih
daripada kabel twisted pair.
Berikut akan disimpulkan mengenai keunggulan dan kelemahan coaxial cable:
Keunggulan
a. Dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon
b. Dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih rendah
c. Karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi
dengan sistem lain
Kelemahan
a. Mempunyai redaman yang relatif besar, sehingga untuk hubungan jarak jauh harus
dipasang repeater-repeater
b. Jika kabel dipasang diatas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat
berakibat putusnya hubungan.

b. Twisted Pair Cable


Selain kabel koaksial, Ethernet juga dapat menggunakan jenis kabel lain yakni UTP
(Unshielded Twisted Pair) dan Shielded Twisted Pair (STP). Kabel UTP atau STP yang biasa
digunakan adalah kabel yang terdiri dari 4 pasang kabel yang terpilin. Dari 8 buah kabel yang
18

Laboratorium Computer & Communication 2012

ada pada kabel ini, hanya digunakan 4 buah saja yang digunakan untuk dapat mengirim dan
menerima data (Ethernet). Perangkat-perangkat lain yang berkenaan dengan penggunaan
jenis kabel ini adalah konektor RJ-45 dan HUB.

Gb. Kabel UTP dan konektor RJ-45

Ada dua jenis pemasangan kabel UTP yang umum digunakan pada jaringan lokal,
ditambah satu jenis pemasangan khusus untuk cisco router, yakni:
Straight Through Cable
Untuk pemasangan jenis ini, biasanya digunakan untuk menghubungkan beberapa unit
komputer melalui perantara HUB / Switch yang berfungsi sebagai konsentrator maupun
repeater.

Penggunaan kabel UTP model straight through pada jaringan lokal biasanya akan
membentuk topologi star (bintang) atau tree (pohon) dengan HUB/switch sebagai pusatnya.

Penggunaan Straight Through Cable


o PC Hub
o PC Switch
o Hub Hub
o Switch Router

19

Laboratorium Computer & Communication 2012

Cross Over Cable


Berbeda dengan pemasangan kabel lurus (straight through), penggunaan kabel menyilang
ini digunakan untuk komunikasi antar komputer (langsung tanpa HUB), atau dapat juga
digunakan untuk meng-cascade HUB jika diperlukan. Sekarang ini ada beberapa jenis HUB
yang dapat di-cascade tanpa harus menggunakan kabel menyilang (cross over), tetapi juga
dapat menggunakan kabel lurus.

Roll Over Cable

Pada sistem CISCO, ada satu cara lain pemasangan kabel UTP, yang digunakan untuk
menghubungkan sebuah terminal (PC) dan modem ke console Cisco Router atau console
switch managible, cara ini disebut dengan Roll-Over. Kabel Roll-Over tersebut sebelumnya
terkoneksi dengan DB-25 atau DB-9 Adapter sebelum ke terminal (PC).
Anda dapat mengenali sebuah kabel roll-over dengan melihat ke dua ujung kabel.
Dimana warna kabel dari sisi yang satu akan berbalik pada sisi kabel di ujung yang lain.
Misalnya kabel putih orange yang berada pada pin 1 ujung kabel A, akan berada pada pin 8
ujung kabel B.

20

Laboratorium Computer & Communication 2012

21

Laboratorium Computer & Communication 2012

1.5 ProsedurPraktikum
Crimping Kabel
1. Crimping kabel straight
2. Konfigurasi : white orange orange - white green blue white blue green white
brown brown
3. Siapkan kabel UTP yang akan digunakan
4. Kupas jaket dari kabel UTP dengan menggunakan
crimping tolls atau alat pengupas kabel khusus.

5. Pisahkan empat lilitan dari kabel UTP dan pisahkan

menjadi

delapan bagian, setelah itu luruskan tiap-tiap kabel agar

dapat

mudah dipotong.

6. Susunlah urutan warna sesuai dengan konfigurasi straighttrought atau cross-over dan sesuaikan ujung kabel yang akan
dipotong dengan konektor yang akan dipasang

7. Gunakan

tang

pemotong

atau

crimping tools, potonglah ujung kabel secara rata agar kabel


mudah dimasukan ke lubang konektor

8. Masukan ujung kabel yang telah dipotong ke lubang konektor secara bersamaan,
kemudianjepit konektor dengan menggunakan crimping tools agar konektor terkunci.

9. Periksa kabel hasil crimping dengan menggunakan LAN


tester

22

Laboratorium Computer & Communication 2012

10. Membuat koneksi jaringan kabel dengan menggunakan 5 buah komputer yang
dihubungkan dengan switch.

11. Hubungkan kabel UTP dengan konfigurasi straight dari masing-masing NIC pada port
switch.
12. Tekan tombol START pada bagian taskbar (posisi di pojok kiri ), sehingga tampil
beberapa menu. Seperti pada gambar, pilih dan klik 1 kali pada bagian menu Connect
to... dan pilih Show all connection.
13. Pada pilihan koneksi yang ada, pilih gambar koneksi dari ethernetcard (NIC)yang
terhubung ke LAN. dan klik kanan pada gambar tersebut, lalu pilih properties.

Pilih Internet Protocol (TCP/IP) di posisi paling bawah. Dan klik 2 kali untuk setting.

Default IP

23

setting IP manual

Laboratorium Computer & Communication 2012

Perangkat-PerangkatJaringan
Device

Fungsi

NIC
Sebagai interface antara komputer dengan media transmisi. Pemilihan NIC
disesuaikan dengan jenis media transmisi. Teknologi jaringan (Ethernet,
token ring, ATM), system BUS (ISA, EISA, PCI).
Repeater

untuk menerimasinyal kemudian meneruskan kembali sinyal yang diterima


dengan kekuatan yang sama.

Hub

sama seperti repeater hanya hub terdiri dari beberapa port (multiport
repeater). Repeater dan hub bekerja di physical layer yang tidak tahu
tentang alamat yang dituju. Meskipun hub memiliki beberapa port tetapi
tetap menggunakan metoda broadcast dalam mengirimkan sinyal, jadi bila
salah satu port sibuk maka port yang lain harus menunggu.

Bridge

seperti repeater atau hub tetapi lebih pintar karena bekerja pada lapisan
data link sehingga mempunyai kemampuan untuk menggunakan MAC
address dalam proses pengiriman frame ke alamat yang dituju.

Switch

sama seperti bridge hanya switch memiliki beberapa port (disebut


multiport bridge). Dengan kemampuannya tersebut jika salah satu port
pada switch sibuk maka port-port lain masih tetap dapat berfungsi. Tetapi
bridge dan switch tidak dapat meneruskan paket IP yang ditujukan
komputer lain yang secara logic berbeda jaringan.

Router

Memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan


yang berbeda.
Konektor RJ-45 adalah komponen male, dipasang di kabel yang
dikrimping pada RJ-45 tersebut. Kabel yang paling kanan merupakan kabel
nomor 8 dan paling kiri merupakan kabel nomor 1. Jack adalah komponen
female dari RJ-45 male
Crimping tool adalah alat bantu yang sangat berguna untuk installasi
kabel UTP. Crimping tool mempunyai beberapa fungsi: memotong kabel
UTP, mengupas jacket kabel UTP, mengunci atau meng-crimping kabel
UTP pada RJ-45

24

Laboratorium Computer & Communication 2012

MODUL II
PAKET DATA DAN PROTOKOL

2.1.Tujuan Praktikum
a. Mengenal dan memahami Wireshark
b. Mampu melakukan capturing data untuk beberapa protocol
c. Mampu menganalisis hasil capture

2.2.Dasar Teori
Wireshark adalah salah satu tool network analyzer untuk melakukan analisa lalulintas jaringan computer dan banyak oleh Network administrator untuk menganalisa
kinerja jaringannya. Wireshark banyak disukai karena interfacenya yang menggunakan
Graphical User Interface (GUI) atau tampilan grafis.
Wireshark mampu menangkap paket-paket data/informasi yang lewat dalam
jaringan yang kita (intip). Semua jenis paket informasi dalam berbagai format protokol
pun akan dengan mudah ditangkap dan dianalisa. Karenanya tak jarang tool ini juga
dapat dipakai untuk sniffing (memperoleh informasi penting seperti password email
atau account lain) dengan menangkap paket-paket yang melewati jaringan dan
menganalisanya.Untuk menggunakan tool ini pun cukup mudah. Kita cukup
memasukkan perintah untuk mendapatkan informasi yang ingin kita capture (yang
ingin diperoleh) dari jaringan kita.

2.3.Langkah Praktikum
a. Protocol HTTP
Hypertext Transfer Protocol (HTTP), pada awalnya merupakan prokol yang
dikembangkan untuk mempublikasikan maupun mengunduh halaman HTML. Saat
ini, HTTP yang merupakan protokol pada application layer yang paling sering
digunakan

juga

dimanfaatkan

untuk

transfer

data.

HTTP

menentukan

mendefinisikan protokol dalam melakukan request dan response antar klien dan
server. Dengan HTTP, terdapat tiga jenis pesan yang dipertukarkan, yaitu GET,
POST, dan PUT. GET digunakan oleh klien untuk melakukan request. POST dan
PUT digunakan untuk melakukan upload data ke server. Berikut langkah pengcapture-annya:

25

Laboratorium Computer & Communication 2012

1. Aktifkan software wireshark.


2. Pilih tab capture, klik menu interface, klik tombol start sesuai interface yg
diinginkan.

3. Buka web browser, lalu ketikkan penguin.ittelkom.ac.id pada address bar


4. Masukkan username dan password,lalu klik tombol login

26

Laboratorium Computer & Communication 2012

5. Akan tampil window yg menunjukkan paket-paket yang melewati interface


tersebut, selanjutnya filter sesuai protocol yang diinginkan pada tab isian filter.

6. Perhatikan POST pada kolom tersebut menunjukkan username dan password


yang telah dimasukkan secara transparan.

b. Protokol ICMP
1. Jalankan Wireshark
2. Untuk melakukan capture dengan memilih pilihan yang tersedia, pilih menu
Capture > Options... akan tampil jendela semacam ini:

3. Pada jendela Capture Option, pilihlah interface Ethernet yang akan dicapture.
Terlihat pada screenshot di atas terdapat 3 buah highlight. Highlight paling atas
menunjukkan pilihan untuk melakukan capture pada Promiscuous Mode. Jika

27

Laboratorium Computer & Communication 2012

pilihan ini diaktifkan, maka Wireshark akan melakukan capture terhadap paketpaket yang ditujukan untuk komputer ini dan paket-paket yang terdeteksi oleh
NIC dari komputer-komputer dalam satu segmen jaringan.

Highlight kedua menunjukkan pilihan-pilihan untuk mengatur tampilan atau


informasi yang akan ditampilkan oleh Wireshark. Jika pilihan hide capture
dialog info dinonaktifkan, ketika kita memulai capture, Wireshark akan
menampilkan jendela tambahan yang memberikan statistik persentase protokol
yang ter-capture.
4. Highlight ketiga memberikan pilihan bahwa Wireshark akan menerjemahakan
alamat jaringan dalam PDU menjadi nama. Mengaktifkan pilihan ini akan
menambah PDU ekstra ke dalam data yang ter-capture. Jendela Wireshark terdiri
atas tiga bagian, seperti ditunjukkan pada screenshot berikut:

5. Packet List Pane menampilkan ringkasan dari paket-paket yang tertangkap oleh
Wireshark. Memilih salah satu paket yang tampil pada bagian ini akan
memperlihatkan detail dari paket tersebut pada dua panel di bawahnya. Packet
Detail Pane menampilkan detail dari paket yang dipiliha pada Packet List Pane.
Packet Byte Pane menunjukkan isi data dari sebuah paket dalam heksadesimal
serta menunjukkan detail dari field yang dipilih pada Packet Detail Pane. Untuk
memulai proses capture, klik pada tombol Start.

28

Laboratorium Computer & Communication 2012

6. Buka command prompt dengan cara klik Start > Run... > ketikkan cmd > klik
OK. Lakukan ping ke komputer sebelah anda dengan mengetikkan perintah ping
IPkomputerDiSebelahAnda.
7. Aktivitas ping tersebut akan terekam oleh Wireshark, simpan hasil capture
dengan memilih menu File > Save As... pada Wireshark.
8. Berdasarkan hasil capture Wireshark tersebut, isikan informasi yang diminta
pada borang yang disediakan.

c. Protokol DHCP
DHCP adalah client/server protocol yang digunakan secara dinamis untuk
memberikan IP address kepada DHCP client. Ini diimplementasikan sebagai pilihan
dari BOOTP. Beberapa operating systems (termasuk Windows 98, Mac OS 8.5 dan
setelahnya) menggunakan APIPA untuk memberikan IP-address jika tidak tersedia
DHCP server. DHCP menggunakan BOOTP sebagai transport protocol.
trafik DHCP:

29

Laboratorium Computer & Communication 2012

MODUL III
ROUTING

3.1 Tujuan Praktikum


1.

Memahami konsep Routing (statis dan dinamis)

2.

Mampu memahami perintah dasar routing pada perangkat router

3.

Memahami protokol routing

4.

Mampu membangun simulasi suatu jaringan yang terdiri atas PC host dan Router
menggunakan packet tracer

3.2 Dasat Teori


1. Routing
Routing adalah suatu proses untuk mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan
atau internet menuju alamat tujuannya. Routing membutuhkan alat yang bernama Router
di jaringan. Routing sendiri terjadi pada layer networking dari stack protocol OSI layer.
Routing merupakan pelaksana forwarding datagram berdasarkan informasi dalam table
routing

2. Jenis Router
Router terbagi menjadi 2 bagian jika dilihat dari segi fisiknya, yaitu :
a. PC Router
PC router adalah router yang dibuat dari sebuah PC. PC router bisa dioperasikan
karena adanya system operasi yang digunakan pada PC tersebut. Biasanya operating
system yang digunakan adalah Linux
PC Router atau Linux Based Router (karena menggunakan OS Linux)
sebenarnya sangat banyak sekali variannya baik yang berbayar/komersil maupun
yang

Free/open

source.

Yang

komersil

seperti

Mikrotik

OS,Quagga,

LogixOS/Neology, Gibraltar Dll, dan yang Free/open source.

b. Dedicated Router
Dedicated router adalah suatu perangkat seperti halnya computer yang memiliki
komponen-komponen dasar, namun memiliki fungsi khusus untuk routing. Banyak

30

Laboratorium Computer & Communication 2012

sekali varian dari router ini, diantaranya cisco,baynetworks, 3com, Juniper, Apple, DLink.
Seperti komputer, maka router membutuhkan operating system, yaitu IOS
(Internetwork Operating System) untuk menjalankan file konfigurasinya yang
berisikan instruksi dan parameter untuk proses routing. Router menggunakan tabel
dan protocol routing yang berfungsi untuk mengatur lalu lintas data. Paket data yang
tiba di router diperiksa dan diteruskan ke alamat yang dituju.

Cisco IOS mempunyai penerjemah perintah (command interpreter) yang disebut


excecutive command (EXEC). EXEC ini menerima perintah yang diketik oleh
pemakai dan mengeksekusi perintah tersebut. Demi menjaga keamanan konfigurasi
suatu router, EXEC dibagi atas dua level, yaitu:
1. User EXEC mode - memberikan hak yang sangat terbatas utuk melihat informasi
mengenai router.
2. Privelege EXEC mode memiliki hak untuk melihat informasi secara mendetail,
untuk menguji, debugging, dan mengatur penyimpanan file.

3.3 Metoda-Metoda Routing

1. Static Routing
Static Routing adalah rute atau jalur spesifik yang ditentukan oleh admin untuk
meneruskan paket dari sumber ke tujuan.
Cara kerja routing statis dapat dibagi menjadi 3 bagian:
- Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router secara manual
- Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam tabel routing
- Routing statis digunakan untuk melewatkan paket data
Seorang administrator harus menggunakan perintah ip route secara manual untuk
mengkonfigurasi router dengan routing statis.

31

Laboratorium Computer & Communication 2012

2. Default routing
Default routing menggunakan prinsip mengirimkan paket-paket menuju hop
berikutnya. Bisa digunakan ketika di jaringan memiliki jalur keluar (exit path), bukan
looping.
Konfigurasi default routing
Router(config)#ip router 0.0.0.0 0.0.0.0 <default gateway>

3. Dynamic Routing
Dynamic routing secara dinamis akan melakukan update routing dan menemukan
network. Memiliki kemudahan jika dibandingkan dengan routing statis. Terdapat routing
protocol yang mendefinisikan kumpulan peraturan yang dibutuhkan ketika router sedang
berkomunikasi tentang informasi routing dengan router tetangganya. Misalkan
RIP(Routing Information Protocol) dan IGRP (Internet Gateway Routing Protocol). Pada
Dynamic Routing terdapat Administrative distance dan Routing Protocol.
a. Administrative distances
Administrative distance (untuk selanjutnya akan di singkat AD) digunakan
untuk mengukur apa yang disebut truworthiness (ke-dapat-percayaan) dari informasi
routing yang di terima oleh sebuah router tetangga. Sebuah AD adalah bilangan bulat
dari 0 sampai 255, di mana 0 adalah yang palng dapat di pecaya dan 255 berarti tidak
akan lalu lintas data melalu route ini.
Jika sebuah router memliki dua update mengenai network yang sama, maka hal
yang sama yang di cek oleh router adalah AD. Jika satu dari route yang di-advertised
(di umumkan oleh router lain) memiliki AD yang lebih rendah dari yang lain, maka
route dengan AD terendah tersebut akan di tempatkan di routing table.
Jika kedua route di-advertised memiliki AD yang sama, maka yang di gunakan
untuk memilih jalur terbaik adalah metrics dari routing protocol (misalnya hop atau
bandwidth). Route yang di-advertised dengan metric terendah akan di tempatkan oleh
routing table. Tetapi jika kedua route memiliki AD dan metric yang sama, maka
routing protocol akan melakukan load balance ke network remote (yang berarti router
akan mengirimkan paket melalui kedua link yang memiliki AD dan metric yang sama
tersebut)

32

Laboratorium Computer & Communication 2012

Sumber route

AD default

Interface yang terhubung langsung

Route statis

EIGRP

90

IGRP

100

OSPF

110

RIP

120

External EIGRP

170

Tidak diketahui (unknown)

255 (route in tidak akan pernah di


gunakan)

default Administrative distance

b. Routing Protocol
Routing Protocol adalah program yang mengubah informasi yang digunakan
untuk membangun tabel routing. Pada praktikum kali ini, akan diperkenalkan 2
Routing Protocol yang biasa digunakan, yaitu sebagai berikut:
Distance Vector
Protokol ini mencari jalur terbaik ke sebuah network dengan menilai jarak.
Algoritma routing distance vector mengirimkan isi routing table yang lengkap ke
router-router tetangganya, yang kemudian menggabungkan entri-entri di routing
table yang diterima tersebut dengan routing table yang mereka miliki untuk
melengkapi routing table router tersebut, contoh : RIP, IGRP.

o
Routing Information Protokol ( RIP):
Routing Information Protokol (RIP) adalah standard dasar dari protocol routing
distance vector, Interior gateway.RIP menggunakan hop count untuk menentukan

33

Laboratorium Computer & Communication 2012

jalur terbaik diantara dua lokasi..Setiap paket melewati router maka dihitung 1 hop.
Maximum yang dapat dijangkau oleh protokol routing RIP adalah 15 hop.
Pada pengupdatean dari routing table dan mengirimkan table informasi routing
yang telah di update kepada perangkat disekitarnya. Langkah langkah ini terus
diulang oleh setiap router.
RIP terdapat dua versi yaitu:
RIP versi 1 hanya mendukung classfull, subnet harus menggunakan netmask
yang sama.
RIP versi 2 sudah bisa mengenali subnet yang netmasknya berbeda.
Konfigurasi RIP:
Router(config)# router rip
Router(config-router)#network <network address>

Link State
Pada protokol link-state setiap router akan menciptakan tiga buah table terpisah.
Satu table mencatat perubahan dari network-network yang terhubung langsung, satu table
lain menentukan topologi dari keseluruhan internetwork, dan table terakhir digunakan
sebagai routing table. Router yang link-state mengetahui lebih banyak tentang
internetwork dibandingkan semua jenis routing protokol yang distance-vector.
Algoritma yang dipakai oleh link-state yaitu algoritma djikstra di mana jalur
terpendek akan dibangun berdasarkan jalur-jalur terbaik dan disimpan di tabel routing.
Tetapi kelemahan dari link-state yaitu membutuhkan resource yang besar seperti memory
yang besar untuk menyimpan table routing, contoh: OSPF, IS-IS.

34

Laboratorium Computer & Communication 2012

Open Shortest Path First (OSPF):


OSPF adalah dynamic link-state,OSPF didesain sebagai penggantian dari RIP dan
mengambil dari versi sebelumnya dari Intermediate System to Intermediate System(ISIS).OSPF adalah suatu protocol routing yang handal dengan fasilitas least-cost routing,
multipath routing dan load balancing. Penentuan jalur tercepat dan terbaik pada jaringan
dihitung dengan metode algoritma Dijkstra.
Setiap router yang dikonfigurasi dengan OSPF, maka pertama router melakukan
proses pengenalan informasi lingkungan secara terus menerus sebagai inisialisasi.
Pertama router menggunakan paket hello untuk mengindentifikasi informasi interface
sekitarnya dan membangun adjacencies (hubungan untuk pertukaran update routing)
dengan yang lain. Selanjutnya router memulai dengan fase ExStart, dengan
mempertukarkan database inisial. Selanjutnya fase pertukaran ini masuk dalam
pengiriman informasi routing pada pembuatan jalur dan menerima acknowledgment (ack)
yang diterima dari router baru. Selama fase loading, router baru mengkompilasi table
routing.
Selanjutnya, perintah router ospf <process number> harus dijalankan untuk
mengaktifkan protokol routing ospf.Process number merupakan sebuah parameter dari
sebuah nomor identifikasi (bilangan integer dari 0 65535) yang digunakan sebagai
inisialisasi dari router.
Router(config)#router ospf <process number>
<protocol><source address><destination
Router(config-router)# network <network address><wildcard mask> area <no area>
address><IP>

35

Laboratorium Computer & Communication 2012

3.4

Prosedur Praktikum
Sebelum menghubungkan router, router perlu dikonfigurasi terlebih dahulu, perintah
yang umum di gunakan:

1. Routing statis

Sebelum kita mengkonfigurasi router kita tambahkan dulu modul serial pada router 0 dan
router 1, penambahan tersebut di maksudkan, karena kita menggunakan koneksi serial antara
router 0 dan router 1.

Router 0 dikonfigurasi sebagai berikut:


Pada router 0 bisa digunakan default routing karena router 0 selalu memiliki default gateway
yang sama yaitu alamat gateway port-serial1, sehingga konfigurasinya menjadi
Router>en
Router#config terminal
Router(config)ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 < Alamat Gateway port-Serial1 pada router1>

36

Laboratorium Computer & Communication 2012

Router 1 dikonfigurasi sebagai berikut:


Router>en
Router#config terminal
Router(config)#ip route <Network address D><Subnet Mask D><Alamat Gateway port-FastEthernet4 pada router1>
Router(config)#ip route <Network address E><Subnet Mask E><Alamat Gateway port-FastEthernet6 pada router1>

Router 2 dikonfigurasi sebagai berikut:


Router>en
Router#config terminal
Router(config)#ip route <Network address E><Subnet Mask E><Alamat Gateway port-FastEthernet8 pada router2>
Router(config)#ip route <Network address C><Subnet Mask C><Alamat Gateway port-FastEthernet2 pada router2>
Router(config)#ip route <Network address A><Subnet Mask A><Alamat Gateway port-FastEthernet2 pada router2>

Router 3 dikonfigurasi sebagai berikut:


Router>en
Router#config terminal
Router(config)#ip route <Network address D><Subnet Mask D><Alamat Gateway port-FastEthernet9 pada router3>
Router(config)#ip route <Network address B><Subnet Mask B><Alamat Gateway port-FastEthernet3 pada router3>
Router(config)#ip route <Network address A><Subnet Mask A><Alamat Gateway port-FastEthernet3 pada router3>

Router 4 dikonfigurasi sebagai berikut:


Router>en
Router#config terminal
Router(config)#ip route <Network address B><Subnet Mask B><Alamat Gateway port-FastEthernet5 pada router4>
Router(config)#ip route <Network address C><Subnet Mask C><Alamat Gateway port-FastEthernet7 pada router4>
Router(config)#ip route <Network address A><Subnet Mask A><Alamat Gateway port-FastEthernet5 pada router4>

2. Routing Dinamis
Contoh routing menggunakan RIP:

37

Laboratorium Computer & Communication 2012

Router 1 dikonfigurasi sebagai berikut:


Router>en
Router#config terminal
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network <network address A>
Router(config-router)#network <network address B>
Router(config-router)#network <network address E>

Router 2 dikonfigurasi sebagai berikut:


Router>en
Router#config terminal
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network <network address B>
Router(config-router)#network <network address C>

Router 3 dikonfigurasi sebagai berikut:


Router>en
Router#config terminal
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network <network address C>
Router(config-router)#network <network address D>
Router(config-router)#network <network address G>

Router 4 dikonfigurasi sebagai berikut:


Router>en
Router#config terminal
Router(config-router)#router rip
Router(config-router)#network <network address E>
Router(config-router)#network <network address F>

Router 5 dikonfigurasi sebagai berikut:


Router>en
Router#config terminal
Router(config-router)#router rip
38

Laboratorium Computer & Communication 2012

Router(config-router)#network <network address F>


Router(config-router)#network <network address G>

Untuk melihat daftar ip route yang telah kita buat:


Router# show ip route

Contohmenggunakan OSPF

Router 0 dikonfigurasi sebagai berikut:


Router>en
Router#config terminal
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#network <Network address A><Wildcard bits network address A>area 1
Router(config-router)#network <Network address D><Wildcard bits network address D>area 1

Router 1 dikonfigurasi sebagai berikut:


Router>en
Router#config terminal
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#network <Network address A><Wildcard bits network address A>area 1
Router(config-router)#network <Network address B><Wildcard bits network address B> area 0
Router(config-router)#network <Network address G><Wildcard bits network address G>area 0

39

Laboratorium Computer & Communication 2012

Router 2 dikonfigurasi sebagai berikut:


Router>en
Router#config terminal
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#network <Network address B><Wildcard bits network address B> area 0
Router(config-router)#network <Network address C><Wildcard bits network address C>area 2

Router 3 dikonfigurasi sebagai berikut:


Router>en
Router#config terminal
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#network <Network address E><Wildcard bits network address E>area 0
Router(config-router)#network <Network address D><Wildcard bits network address D>area 1

Router 4 dikonfigurasi sebagai berikut:


Router>en
Router#config terminal
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#network <Network address E><Wildcard bits network address E>area 0
Router(config-router)#network <Network address F><Wildcard bits network address F>area 2
Router(config-router)#network <Network address G><Wildcard bits network address G>area 0

Router 5 dikonfigurasi sebagai berikut:


Router>en
Router#config terminal
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#network <Network address C><Wildcard bits network address C> area 2
Router(config-router)#network <Network address F><Wildcard bits network address F>area 2

Untuk melihat daftar ip route yang telah kita buat:


Router# show ip route

40

Laboratorium Computer & Communication 2012

Modul IV
ACL DAN NAT
4.1 Tujuan Praktikum:
1. Mengenal ACL dan NAT
2. Mengetahui konsep dan cara kerja ACL dan NAT
2. Mengetahui jenis-jenis ACL dan NAT
3. Dapat mengkonfigurasi ACL dan NAT pada router dengan menggunakan simulator

4.2 Dasar Teori


A. ACL
Access control list (ACL) adalah sebuah metode yang digunakan untuk menyeleksi
paket-paket yang keluar masuk jaringan. Jika kita tidak yakin dengan asal usul paket yang datang
maka sebaiknya paket tersebut dibuang saja. Hal ini untuk menghindari kemungkinan
masuknya penyusup ke jaringan yang kita kelola. Prinsip inilah yang diterapkan oleh ACL.
ACL merupakan sekumpulan packet filters yang diimplementasikan di router atau
gateway. Perangkat semacam ini dapat mengendalikan keluar masuknya paket (berdasarkan IP
address asal/tujuan ataupun jenis paket dan portaddress).
Ada dua jenis ACL yang dikenal, yaitu Standard ACL dan Extended ACL. Standard ACL
dapat mem-filtersource address. Sedangkan Extended ACL dapat mem-filter protocol yang ada
pada layer Network, source address maupun destination address, juga alamat port. Protocol lain
yang dapat difilter, yaitu AppleTalk dan IPX.

41

Laboratorium Computer & Communication 2012

Untuk mengontrol apakah suatu paket akan diteruskan atau diblok pada interface tertentu,
ACL harus didefinisikan pada interface tersebut. Pada interface tersebut, ACL mengontrol trafik
pada satu arah (inbound/outbound). Setiap interface yang diberi ACL boleh
memilikibeberapaaturan kontrol yang berbeda pada arah inbound maupun outbound.

1. Fungsi ACL
Berikut ini adalah fungsi dari ACL:

Membatasi jaringan dan meningkatkan unjuk kerja jaringan. Misalnya, ACL memblok
trafik video, sehingga dapat menurunkan beban jaringan dan meningkatkan unjuk kerja
jaringan.

ACL mampu memblok update routing. Jika update tidak dibutuhkan karena kondisi
jaringan, maka bandwidth dapat dihemat.

Mampu memberikan dasar keamanan untuk akses ke jaringan. Misalnya, host A tidak
diijinkan akses ke jaringan HRD dan host B diijinkan.

Memutuskan jenis trafik mana yang akan dilewatkan atau diblok melalui interface router.
Misalnya, trafik email dilayani, trafik telnet diblok.

42

Mengontrol daerah-daerah dimana klien dapat mengakses jaringan.

Memilih host-host yang diijinkan atau diblok akses ke segmen jarigan.

Laboratorium Computer & Communication 2012

2. Cara Kerja ACL

Keputusan dibuat berdasarkan pernyataan apakah paket yang melewati suatu interface
cocok dengan daftar akses atau tidak. Kemudian menerima atau menolak sesuai apa yang
didefinisikan di daftar pernyataan. Kalau ditemukan pernyataan yang cocok dengan daftar akses,
maka router akan melakukan perintah menerima atau menolak akses.

3. Prinsip ACL
Ada dua tahap untuk membuat ACL, tahap pertama masuk ke mode global config
kemudian memberikan perintah access-list dan diikuti dengan parameter-parameter. Tahap kedua
adalah menentukan ACL ke interface yang ditentukan.
Dalam TCP/IP, ACL diberikan ke satu atau lebih interface dan dapat memfilter trafik
yang masuk atau trafik yang keluar dengan menggunakan perintah ip access-group pada mode
configuration interface. Perintah access-group dikeluarkan harus jelas dalam interface masuk
atau keluar. Dan untuk membatalkan perintah cukup diberikan perintah no access-list listnumber.

43

Laboratorium Computer & Communication 2012

Aturan-aturan yang digunakan untuk membuat access list:

Harus memiliki satu access list per protocol per arah

Standar access list harus diaplikasikan ke tujuan terdekat.

Extended access list harus diaplikasikan ke asal terdekat

Inbound dan outbound interface harus dilihat dari port arah masuk router

Pernyataan akses diproses secara sekuensial dari atas ke bawah sampai ada yang cocok.
Jika tidak ada yang cocok maka paket ditolak dan dibuang

Terdapat pernyataan deny any pada akhir access list dan tidak kelihatan di konfigurasi

Access list yang dimasukkan harus difilter dengan urutan spesifik ke umum. Host tertentu
harus ditolak dulukemudian grup atau umum

Kondisi cocok dijalankan dulu. Diijinkan atau ditolak dijalankan jika ada pernyataan
yang cocok

Baris baru selalu ditambahkan di akhir access list. Perintah no access-list x akan
menghapus semua daftar

Access list berupa IP akan dikirim sebagai pesan ICMP host unreachable ke pengirim
dan akan dibuang

Access list harus dihapus dengan hati-hati, beberapa versi IOS akan mengaplikasikan
default deny any ke interface dan semua trafik akan berhenti

Outbound filter tidak akan mempengaruhi trafik yang asli berasal dari router local.

2 Baris terakhir dari sintaks diatas merupakan cara assign ACL pada interface Ethernet
pada suatu router dan diterapkan pada arah inbound (arah masuk). Pada kondisi lain bisa juga
diterapkan pada arah outbound (arah keluar). Interface dapat berbeda-beda tergantung dari port
yang tersedia pada router, bisa Ethernet, fast Ethernet, Giga Ethernet, maupun serial.

44

Laboratorium Computer & Communication 2012

Ada dua kata kunci pada sintaks di atas, yaitu any dan host. Anydapat menggantikan IP
address 0.0.0.0 dengan wildcard mask 255.255.255.255 atau dapat dikatakan semua paket ditolak
atau diteruskan oleh ACL. Host disini maksudnya adalah, menentukan host yang akan ditolak
atau diteruskan oleh ACL dengan memasukkan IP address host tersebut.
Untuk menampilkan informasi interface IP dan apakah terdapat ACL pada interface
tertentu dapat menggunakan perintah show ip interface. Dan perintah show access-lists untuk
menampilkan isi dari ACL dalam router.

45

Laboratorium Computer & Communication 2012

5. Jenis-jenis ACL
1). Standard Access Control Lists:
Standard ACL digunakan untuk memfilter paket hanya berdasarkan source IP address
dan diterapkan pada interface yang terdekat dengan tujuan. Standar ACL didefinisikan dengan
nomor antara 1 sampai 99 (dan juga antara 1300 sampai 1999 pada IOS yang baru).

Sintak lengkap perintah Standard ACL adalah:


Router(config)#access-list [access-list-number]deny/permit [source address][source-wildcard]
Untuk menghapus ACL:
Router(config)#no access-list access-list-number

2). Extended Access Control List


Extended ACL dapat digunakan untuk memfilter paket berdasarkan source maupun
destination IP address, jenis paket, maupun alamat port. Extended ACL didefinisikan dengan
nomor antara 100 sampai 199.
Sintak lengkap perintah Extended ACL:
Router(config)#access-list [access-list-number]deny/permit [protocol] [source address][sourcewildcard] [destination address] [destination wildcard] [operator] [port information]
Penjelasan:
1. Protocol dapat diisi oleh jenis protocol yang ingin difilter. Contohnya, TCP,UDP, ICMP
2. Operator digunakan untuk menetapkan kualifikasi seperti eq (equal), lt (larger than), gt
(greater than)
3. Port Information digunakan untuk memfilter jenis port dapat menggunakan nama port maupun
nama port. Seperti 80 maupun 8080 (untuk http), 21 maupun 20 (untuk ftp), dan lainnya.

B. Network Address Translation (NAT)


Ketika ada suatu jaringan LAN yang ingin terkoneksi dengan jaringan global (internet)
maka suatu IP address harus terdaftar terlebih dahulu. Namun bisa dibayangkan jika semua
User Equipment (PC, laptop, dan perangkat lainnya) itu harus semuanya terdaftar, maka akan
sangat mahal dari segi biaya dan akan sangat besar jumlah IP address yang harus digunakan.

46

Laboratorium Computer & Communication 2012

Solusi dari permasalahan ini agar setiap user mampu terkoneksi adalah dengan menggunakan
metoda Network Address Translation (NAT).
NAT adalah suatu metoda yang mentranslasikan IP address Public ke IP address
Private. IP Public itu sendiri adalah suatu IP address yang terdaftar dalam lembaga IANA
sehingga suatu jaringan LAN bisa terkoneksi ke jaringan global (internet). Sedangkan IP
Private adalah IP address yang penggunaannya tidak terdaftar dalam IANA.
Sehingga bisa disederhanakan bahwa fungsi dari metode NAT ini yaitu untuk
menghubungkan lebih dari satu komputer dengan berbagai IP Private ke jaringan internet
dengan menggunakan satu alamat IP Public. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan
karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan
kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.

1. Jenis-jenis NAT
1). Static dan Dynamic NAT
NAT Terbagi dalam 2 Tipe, yaitu Static NAT dan Dynamic NAT. Pada Static NAT,
setiap IP Address Private akan ditranslasikan ke salah satu IP Public secara permanen one-toone.
192.168.1.1

222.3.4.1

192.168.1.2

222.3.4.2

192.168.1.3

222.3.4.3
Static NAT

Sedangkan pada Dynamic NAT, pemetaan alamat IP terjadi secara one-to-one namun
berdasarkan salah satu IP address Public pada suatu kelompok (pool) yang tersedia secara
otomatis. Translasi pada Dynamic NAT itu terjadi pada saat dipakai sehingga akan berubah
sesuai dengan kebutuhan.
192.168.1.1

222.3.4.1

192.168.1.2

222.3.4.5
222.3.4.100

192.168.1.3
Dynamic NAT

47

Laboratorium Computer & Communication 2012

2). PAT (Port Address Translation)


PAT sendiri adalah salah satu bentuk dari Dynamic NAT yang memetakan banyak
alamat IP Private ke sebuah alamat IP Public dengan port yang berbeda-beda.
192.168.1.1

222.3.4.1:11

192.168.1.2

222.3.4.1:12

192.168.1.3

222.3.4.1:13

PAT

2. Keamanan
Dalam NAT terdapat Access List yang membantu dalam hal keamanan data. Misalkan
saja diberi suatu kondisi pada server, bahwa yang dapat mengakses Server hanya jaringan
local. Dengan begitu NAT sudah lebih baik dalam hal Security agar data lebih aman.

3. Administrasi Jaringan
Dengan NAT, suatu jaringan yang besar dapat dipecah-pecah menjadi jaringan yang
lebih kecil. Bagian-bagian kecil tersebut masing-masing memiliki satu alamat IP, sehingga
dapat menambahkan atau mengurangi jumlah komputer tanpa memengaruhi jaringan secara
keseluruhan. Selain itu, pada gateway NAT modern terdapat serverDHCP yang dapat
mengkonfigurasi komputer client secara otomatis. Hal ini sangat menguntungkan bagi admin
jaringan karena untuk mengubah konfigurasi jaringan, admin hanya perlu mengubah pada
komputer server dan perubahan ini akan terjadi pada semua komputer client.

48

Laboratorium Computer & Communication 2012

4.4 Prosedur Praktikum

ACL
A. Standard ACL
Diberikan struktur jaringan seperti gambar di bawah ini:

Pada kasus kali ini akan dibuat sedemikian sehingga semua komputer pada network
172.16.3.0/24 tidak dapat mengakses server pada network 172.16.5.0/24.
Masukkan access list pada Router 2 sesuai dengan persyaratan:
Router_A(config)#access-list 1 deny 172.16.3.0 0.0.0.255
Router_A(config)#access-list 1 permit any
Setelah itu, assign access list tersebut pada port Fa1/0:
Router_A(config)#int fa1/0
Router_A(config-if)#ip access-group 1 out
Kemudian cek apakah ACL berhasil diterapkan dengan cara mengirimkan paket ping dari
salah satu PC pada network 172.16.3.0 ke server.

B. Extended ACL
Diberikan struktur jaringan seperti gambar di bawah ini:

49

Laboratorium Computer & Communication 2012

Akan diberikan tiga buah kasus sebagai berikut:


1. The established keyword
Kita mencoba membuka web browser pada PC manapun di network 10.10.10.0 dan
mengakses web server pada alamat IP 30.0.0.2, maka halaman web akan dapat dibuka.
Namun jika kita ping dari server ke PC manapun di alamat network 10.0.0.0 maka akan
request timed out.
Digunakan untuk mem-blok trafik dari internet yang menuju ke jaringan kita kecuali
trafik TCP.
Untuk command, masukkan:
R1(config)#access-list 101 permit tcp any any established
R1(config)#interface Fa0/1
R1(config-if)#ip access-group 101 in
R1(config-if)#exit
2. Stop ping but can access web server
Untuk command, masukkan:
R2(config)#access-list 102 deny icmp any any echo
R2(config)#access-list 102 permit ip any any
R2(config)#interface Fa0/1
R2(config-if)#ip access-group 102 in
R2(config-if)#exit
3. Grant FTP access to limited user
Misal akses FTP hanya diizinkan untuk ke komputer dengan alamat 10.0.0.2, sehingga
perlu dibuat ACL untuk mem-blok akses FTP ke web server.
Untuk command, masukkan:
R1(config)#access-list 103 permit tcp host 10.0.0.2 30.0.0.2 0.0.0.0 eq 20
R1(config)#access-list 103 permit tcp host 10.0.0.2 30.0.0.2 0.0.0.0 eq 21
R1(config)#access-list 103 deny tcp any any eq 20
R1(config)#access-list 103 deny tcp any any eq 21
R1(config)#access-list 103 permit ip any any
R1(config)#interface Fa0/1
R1(config-if)#ip access-group 103 in
R1(config-if)#exit

50

Laboratorium Computer & Communication 2012

NAT
A. Static NAT

Langkah konfigurasi Router1:


Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface fastethernet 0/0
Router(config-if)#ip address 10.0.0.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fast ethernat 0/1
Router(config-if)#ip address 20.0.0.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#ip route 30.0.0.0 255.0.0.0 20.0.0.1
Router(config)#ip nat inside source static 10.0.0.2 50.0.0.1
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip nat inside
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface serial 0/0/0
Router(config-if)#ip nat outside
Router(config-if)#exit

51

Laboratorium Computer & Communication 2012

Langkah konfigurasi Router0


Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface fastethernet 0/0
Router(config-if)#ip address 30.0.0.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fastethernet 0/1
Router(config-if)#ip address 20.0.0.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#ip route 50.0.0.0 255.0.0.0 20.0.0.2
Setelah kedua Router disetting seperti diatas maka pada PC di jaringan 30.0.0.0 coba ping ke IP
Server 50.0.0.1 dan 10.0.0.2. Lihat hasil yang diperoleh.
B. Dynamic NAT

Konfigurasi Router0
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#hostname R1
R1(config)#interface fastethernet 0/0
R1(config-if)#ip address 192.168.0.1 255.0.0.0
R1(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#exit

52

Laboratorium Computer & Communication 2012

R1(config)#interface serial 0/0/0


R1(config-if)#ip address 30.0.0.1 255.0.0.0
R1(config-if)#clock rate 64000
R1(config-if)#bandwidth 64
R1(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#exit
R1(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 serial 0/0/0
R1(config)#access-list 1 permit 192.168.0.0 0.0.0.255
R1(config)#ip nat pool test 50.0.0.1 50.0.0.5 netmask 255.0.0.0
R1(config)#ip nat inside source list 1 pool test
R1(config)#interface fastEthernet 0/0
R1(config-if)#ip nat inside
R1(config-if)#exit
R1(config)#interface serial 0/0/0
R1(config-if)#ip nat outside
R1(config-if)#exit
R1(config)#exit
Konfigurasi Router1
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 20.0.0.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface serial 0/0/0
Router(config-if)#ip address 30.0.0.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 serial 0/0/0
Router(config)#hostname R2
Setting ke Router0 lagi
R1#debug ip nat
Coba ping dari salah satu PC ke IP 20.0.0.2. Lihat Hasilnya.

53

Laboratorium Computer & Communication 2012

C. PAT

Konfigurasi Router 0
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname R1
R1(config)#interface fastEthernet 0/0
R1(config-if)#ip address 192.168.0.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#exit
R1(config)#interface serial 0/0/0
R1(config-if)#ip address 30.0.0.1 255.0.0.0
R1(config-if)#clock rate 64000
R1(config-if)#bandwidth 64
R1(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#exit
R1(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 serial 0/0/0
R1(config)#access-list 1 permit 192.168.0.0 0.0.0.255
R1(config)#ip nat pool test 50.0.0.1 50.0.0.1 netmask 255.0.0.0
R1(config)#ip nat inside source list 1 pool test overload
R1(config)#interface fastEthernet 0/0
R1(config-if)#ip nat inside
R1(config-if)#exit

54

Laboratorium Computer & Communication 2012

R1(config)#interface serial 0/0/0


R1(config-if)#ip nat outside
R1(config-if)#exit

Konfigurasi Router1
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface serial 0/0/0
Router(config-if)#ip address 30.0.0.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 20.0.0.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 serial 0/0/0

Setting ke Router0 lagi

R1#show ip nat translations

Lihat table IP yang diperoleh. Dan coba jelaskan.

55

Laboratorium Computer & Communication 2012

Anda mungkin juga menyukai