Linda Meylani
Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi
Fakultas Teknik Elektro
Universitas Telkom
Tujuan Pembelajaran
1. Memahami definisi rangkaian pradeteksi
2. Memahami parameter-parameter yang terkait dengan kinerja sistem
pradeteksi dan perhitungannya
Outline
Sistem Pradeteksi
Parameter Sistem Pradeteksi:
Gain dan redaman
Noise Figure
Noise Thermal ekivalen
Bandwidth noise
Sistem Cascade
Parameter Kualitas Sistem: S/N dll
Sistem Pradeteksi
Secara umum sistem penerima terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:
Sistem Pradeteksi
Sistem Pradeteksi meliputi bagian-bagian pengolahan sinyal sebelum sinyal
dideteksi. Sistem ini diperlukan untuk mempermudah proses deteksi. Sistem
pradeteksi diperlukan pada semua model sistem komunikasi baik sistem
komunikasi analog maupun sistem komunikasi digital.
Sistem Pendeteksi/ Demodulasi
Blok sistem deteksi disesuaikan dengan jenis modulasi yang digunakan pada
pengirm.
Sistem Pradeteksi
Sistem
Pendeteksi
Sistem
Pradeteksi
LNA
Saluran
transmisi
Mixer
1
IF
amplifier
1
...
Mixer
n
IF
amplifier
n
Demodulasi
Dalam komunikasi radio, antena tidak termasuk dalam bagian sistem pradeteksi,
hal ini dikarenakan antena berfungsi sebagai transformator, yang mengubah
sinyal elektromagnetik menjadi sinyal elektrik.
=
Si
Network I
G1
G1Si
Ne1
G1G2Si
Network II
G2
G2Ne1
Ne2
= 1 2 3
+
=
: Gain system
Ti
BN
: Bandwidth Noise
Ti
G=1/L
BN
Te
To
Ti
G=1/L
BN
To
= +
= ( + )
Te
= ( 1)
Noise Thermal ekivalen input yang digunakan sebagai referensi untuk
menghitung Noise figure sistem adalah Ti = 290K
= 3
2
Untuk menyederhanakan maka bandwidth noise dianggap sama dengan
bandwidth sinyal 3dB
Sistem Cascade
Si
Network I
G1
G1G2Si
G1Si
Network II
G2
Ne1
G2Ne1
Ne2
+ 1 +
2
1
Sistem Cascade
Thermal noise ekivalen dari sistem cascade dapat dinyatakan:
= 1 +
2
1
3
1 2
4
1 2 3
= 1 +
2 1
1
3 1
1 2
= 10 log
= 10 log
Perbandingan level daya sinyal terhadap noise thermal dinyatakan dalam satuan (
Watt/K)
= 10 log
G ant = 10 dB
T ant = 300 o K
Amp RF
Si
A
Sal coax
L= 30 m
a= 0,2 dB/m
G = 20 dB
NF = 4 dB
B = 2GHz
Mixer
G = 4dB
NF = 10 dB
Amp IF
G= 30 dB
NF = 6 dB
B = 20 MHz
E
Menuju
detektor
Osc
c. Bila saluran kabel coaxial dipotong jadi 2 bagian serba sama dan
potongan kedua ditempatkan antara Amp RF dan Mixer. Hitung kembali
pertanyaan point a) . Susunan mana yang paling baik .
Saluran transmisi dan peredam pada umumnya dapat dianggap terdiri dari rangkaian
mengandung elemen-elemen resistif yang berada dalam kesetimbangan thermal, sehingga
memberikan noise thermal output yang ekuivalen dengan noise thermal input.
To= Ti = 290K
= 1 +
Coax
RF Amplifier
Mixer
IF Amplifier
L= 6dB = 3,98
G = 20 dB = 100
G = 4 dB = 2,51
G = 30 dB = 1000
F= L = 6dB = 3,98
F = 4 dB = 2,51
F= 10 dB = 10
F = 6 dB = 3,98
2 1 3 1 4 1
+
+
1
1 2
1 2 3
= 3,98 +
=
2,51 1
10 1
3,98 1
+
+
0,251
0,251 100 0,251(100)(2,51)
= ( 1) = (10,4-1)290= 2726K
= 1 2 3 4 =
1
100 2,51 1000 = 63065,33
3,98
=
290 + 2726 20. 106 = Watt
Jika diinginkan S/N pada output sistem adalah 40 dB maka daya sinyal pada output
sistem :
= 10000 =