Anda di halaman 1dari 11

FILTER

MODUL I PRAKTIKUM ELKOM


FILTER

A. Tujuan :
1.

Praktikan dapat mengidentifikasi jenis filter dari gambar respon frekuensi yang tergambar
pada osiloskop dan spectrum analyzer.

2. Praktikan dapat membedakan respon frekuensi yang dihasilkan oleh filter Butterworth
dan Chebychev, dan dapat menganalisis karakteristik masing masing filter tersebut.
3. Praktikan dapat memahami konsep perancangan dan transformasi filter.
4. Praktikan mampu membedakan karakteristik yang dimiliki filter aktif maupun pasif
sehingga mengerti kapan harus memakai masing masing filter.

B. Peralatan yang digunakan :


1.

1 Kit praktikum Elektronika Komunikasi Filter

2. 1 Generator Sinyal
3. 1 Oscilloscope
4. 1 Spectrum Analyzer
5. 2 Probe
6. Jumper

C. Dasar teori :
Filter merupakan suatu rangkaian yang digunakan untuk menyaring daerah frekuensi
kerja tertentu dimana hanya frekuensi yang diinginkan yang dapat diteruskan, sedangkan
diluar frekuensi tersebut akan diredam. Frekuensi pemisah antara frekuensi yang diinginkan
dan yang tidak diinginkan disebut frekuensi cut-off. Dimana besarnya frekuensi cut-off
adalah 0,707 volt dari tegangan maximum yang diinginkan atau nilainya sama saat redaman
mencapai nilai -3dB.

Filter analog banyak digunakan dalam sistem komunikasi, misalnya pada up-down
converter, untuk merancang duplekser, filter sinyal audio, filter RF, filter SSB,dsb. Contoh

4
Berusahalah sebaik mungkin seakan hari esok tidak pernah ada
Laboratorium Elektronika Komunikasi 2011/2012

FILTER

filter yang paling sederhana adalah pada rangkaian penyearah, dimana semua komponen
sinusoidalnya dihilangkan, sehingga hanya komponen C saja yang tertinggal.

PENGGOLONGAN FILTER
Filter digolongkan dalam dua bagian, yaitu:
1.

Filter menurut komponen penyusun rangkaiannya :


a. Filter pasif merupakan filter yang komponennya terdiri dari resistor, kapasitor dan
induktor.
b. Filter aktif merupakan filter yang komponennya terdiri dari penguat operasional,
resistor dan kapasitor.
c. Selain itu masih ada lagi seperti filter Surface Acaustic Wave (SAW), filter-filter
elektromagnetik dan filter kristal piezoelektrik.

2. Filter berdasarkan batas frekuensi yang ingin dilewatkannya :


a. LPF (Low Pass Filter)
Filter ini berfungsi meloloskan frekuensi dibawah frekuensi cut-off dan meredam
semua frekuensi di atasnya. Dengan kata lain LPF memperlemah tegangan keluaran
untuk semua frekuensi diatas frekuensi cut-off dan tetap untuk tegangan dibawah
frekuensi cut-off.
b. HPF (High Pass Filter)
Filter ini berfungsi meloloskan frekuensi diatas frekuensi cut-off dan meredam semua
frekuensi di dibawahnya. Dan HPF akan memperlemah tegangan keluaran untuk
semua frekuensi dibawah frekuensi cut-off dan tetap untuk tegangan diatas frekuensi
cut-off. Sehingga HPF berlawanan dengan LPF.
c. BPF (Band Pass Filter)
Filter ini berfungsi meloloskan frekuensi diantara

frekuensi cut-off bawah dan

frekuensi cut-off atas dan meredam semua frekuensi diluarnya. Selisih antara frekuensi
cut-off atas dan frekuensi cut-off bawah disebut dengan Bandwith (BW). Dari selisih
ini band pass filter dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu Wideband dan Narrowband.
Penjelasan selengkapnya baca buku referensi lainnya.

5
Berusahalah sebaik mungkin seakan hari esok tidak pernah ada
Laboratorium Elektronika Komunikasi 2011/2012

FILTER

d. BSF (Band Stop Filter)


Filter ini berfungsi meredam frekuensi diantara frekuensi cut-off bawah dan frekuensi
cut-off atas dan meloloskan semua frekuensi lainnya. Oleh karena itu BSF merupakan
kebalikan dari BPF. Dari selisih ini band pass filter dapat dikelompokkan menjadi 2
yaitu Wideband dan Narrowband. Penjelasan selengkapnya baca buku referensi
lainnya.

3. Filter menurut bentuk frekuensi terhadap gain :


a. Filter Butterworth
Pendekatan Butterworth didasari pada asumsi bahwa keperluan untuk mendapatkan
respon rata pada daerah frekuensi sekitar nol dipandang lebih penting daripada daerah
lainnya.

Gambar 1.1 Respon Filter Butterworth

Gambar 1.2 Respon Filter Chebyshev

b. Filter Chebyshev
Jika pole-pole Butterwoth (ternormalisasi) digeser kearah kanan dengan cara
mengalikan bagian real (-) dengan suatu konstanta kc<1, maka posisi pole tersebut
akan berada dalam lintasan elips. Akibatnya, passband pada respon frekuensi akan
mengalami lipatan (ripple) dan pada transision band akan terjadi slope yang lebih
tajam. Respon seperti ini disebut pendekatan Chebychev atau Equal-Ripple. Cocok
digunakan untuk keperluan yang lebih mementingkan ketajaman slope, tetapi
mengijinkan adanya ripple pada passband.

6
Berusahalah sebaik mungkin seakan hari esok tidak pernah ada
Laboratorium Elektronika Komunikasi 2011/2012

FILTER

Perbandingan antara respon filter pendekatan Butterworth dengan pendekatan Chebyshev


secara grafis adalah sebagai berikut :

A [dB]
0
-R

Butterworth
hh

-3

Chebyshev

1/cosh B 1

Gambar 1.3 Perbandingan Respon Frekuensi Butterworth dan Chebyshev

Selain kedua bentuk respon frekuensi diatas, terdapat juga bentuk respon lain yaitu: filter
Bessel dan filter Eliptic. Penjelasan selengkapnya baca di buku.

PERANCANGAN FILTER PASIF


Dalam perancangan filter pasif, sebuah filter dengan spesifikasi tertentu seperti:
- resistansi sumber (RS)
- frekuensi stop band (S)
- resistansi beban (RL)
- redaman pada saat frekuensi stop band (AS)
- frekuensi cut-off (C)
- frekuensi tengah (O) pada BPF/BRF
- nilai ripple yang diinginkan (r), khusus untuk filter chebyshev.

7
Berusahalah sebaik mungkin seakan hari esok tidak pernah ada
Laboratorium Elektronika Komunikasi 2011/2012

FILTER

Oleh karena itu, bagan di bawah ini adalah langkah umum merancang sebuah filter, yaitu :

Orde Filter
--> Harga
Komponen

Spesifikasi,
Nomalisasi

Transformasi
LPF

Denormalisasi

Gambar
rangkaian
sebenarnya

Merujuk pada buku, bagan perancangan filter pasif di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Menentukan spesifikasi filter yang diinginkan, dapat berupa besarnya penguatan,


frekuensi cut-off , frekuensi stop band yang digunakan dan besarnya nilai ripple yang
diizinkan.
b. Normalisasi frekuensi untuk mempermudah perancangan, analisis dan perhitungan
karena frekuensi yang digunakan biasanya sangat tinggi. Adapun cara untuk
normalisasi frekuensi beberapa filter, terdapat dalam tabel dibawah ini:
Note:
C = frekuensi cut-off ternormalisasi
S = frekuensi stop-band ternormalisasi
CA = frekuensi cut-off atas
CB = frekuensi cut-off bawah
SA = frekuensi stop-band atas
SB = frekuensi stop-band bawah

8
Berusahalah sebaik mungkin seakan hari esok tidak pernah ada
Laboratorium Elektronika Komunikasi 2011/2012

FILTER

Filter Spesifikasi Awal

LPF Ternormalisasi

'C

'S

S
C

C
S
1 rad/s

BW S SA SB

BWC CA CB

BWC CA CB

BWS SA SB

Tabel1.1 Tabel Normalisasi Filter Pasif

c. Menentukan orde filter.


Dari hasil normalisasi maka akan didapat nilai frekuensi stop band ternormalisasi.
Orde filter akan didapat dengan

cara melihat kurva redaman vs kurva frekuensi

ternormalisasi (dengan pembulatan keatas.


d. Menentukan harga komponen induktor dan kapasitor.
Setelah mendapatkan orde filter , tahap selanjutnya menentukan komponen L dan C.
Dari orde filter dan perbandingan Rs dan Rl dengan melihat tabel Prototype Element
Value ,didapatkan nilai komponen-komponen C dan L. Kemudian kita dapat
merangkai komponen yang telah kita dapatkan dari tabel tersebut.

9
Berusahalah sebaik mungkin seakan hari esok tidak pernah ada
Laboratorium Elektronika Komunikasi 2011/2012

FILTER

e. Proses transformasi.
Nilai-nilai yang telah didapatkan merupakan nilai komponen untuk filter LPF saja .
Jika diinginkan filter yang lain perlu dilakukan transformasi ke filter yang diinginkan
(HPF,BSF,BPF).

Filter

Transformasi LPF Ternormalisasi

Keterangan

LHPF 1

HPF
denormalisasi

C LPF

C HPF 1

LLPF

Komponen seri pada LPF


diubah menjadi
LBPF(=LLPF) diseri dengan
BPF
denormalisasi

CBPF(=LLPF)
Komponen paralel pada
LPF diubah menjadi
LBPF(=CLPF) diparalel
dengan CBPF(=CLPF)
Komponen seri pada LPF
diubah menjadi
LBSF(=LLPF) diparalel

BSF
denormalisasi

dengan CBSF(=LLPF)
Komponen paralel pada
LPF diubah menjadi
LBSF(=CLPF) diseri dengan
CBSF(=CLPF)

Tabel 1.2 Tabel Transformasi Filter Pasif

Note: Untuk filter LPF tidak mengalami proses transformasi, khusus untuk LPF bisa langsung
ke tahap berikutnya (denormalisasi).

10
Berusahalah sebaik mungkin seakan hari esok tidak pernah ada
Laboratorium Elektronika Komunikasi 2011/2012

FILTER

f.

Denormalisasi.
Untuk mendapatkan nilai komponen yang sebenarnya perlu dilakukan denormalisasi.
Adapun cara denormalisasi dapat dilakukan seperti tabel dibawah ini :

Filter

Rangkaian filter

Nilai Komponen

C 'n
2f C RL

C Nn
LPF

LNn

RL L ' n
2f C

LNn

RL L ' n
2f C

HPF

Parallel

Keterangan

CNn = nilai
Denormalisasi C ke-n

Cn = nilai C

C Nn

C 'n
2f C RL

ternormalisasi ke-n

LNn

RL B
2
2f O L'n

RL = nilai resistansi
normalisasi

C Nn

C 'n
2RL B

f C = frekuensi cut-off

LNn

RL L'n
2B

f O = frekuensi tengah

BPF
Seri

C Nn
Paralel

B
2f O C 'n RL

f CB . f CA

LNn

RL B
2
2f O L'n

C Nn

C 'n
2RL B

LNn

RL L'n
2B

B = bandwith 3-dB

BSF
Seri

C Nn

B
2f O C 'n RL
2

Tabel 1.3 Tabel Denormalisasi Filter Pasif


11
Berusahalah sebaik mungkin seakan hari esok tidak pernah ada
Laboratorium Elektronika Komunikasi 2011/2012

FILTER

CONTOH SOAL
1. Rancang Filter LPF BT dengan frekuensi cut off 100MHz, pada frekuensi 400MHz
mengalami redaman sebesar 60dB, dimana (Rl =30 K dan Rs= 15K ) !
Solusi :

Normalisasi :
= =4 ;

= 0.5

Orde Filter :
Lihat tabel , diperoleh n=5

Maka dapat dilihat harga komponen prototype filter :

Prototype LPF :

Denormalisasi :
C1 =
L2 =

0.03639 pF
= 23.68 F

Komponen yang lain dapat dicari seperti langkah di atas.

Gambar rangkaian sebenarnya (note : setiap komponennya menggunakan harga


setelah didenormalisasi).

12
Berusahalah sebaik mungkin seakan hari esok tidak pernah ada
Laboratorium Elektronika Komunikasi 2011/2012

FILTER

PROSEDUR PRAKTIKUM FILTER


1.

Nyalakan Generator Sinyal (GN) dan Osiloskop, kemudian pasangkan probenya. Atur
keluaran generator sinyal sehingga pada osiloskop terlihat (Vp-p)nya 10 volt. Catat
kondisi ini!
Kondisi awal : Tegangan Vp-p = 10 saat Frekuensi = 10 kHz

2. Kemudian pasang probe generator sinyal dan probe osiloskop 1 (channel 1) pada input
filter 1 serta probe osiloskop 2 (channel 2) dan probe Spektrum Analizer (SA) pada output
filter 1.

3. Lakukan percobaan dengan mengambil 7 sampel nilai frekuensi (antara 200kHz-2MHz)


untuk semua filter (filter 1,2,3,4 dan 5). Catat data-data yang diperlukan pada tabel filter 1.
Ikuti intruksi asisten untuk dapat mengisi tabel dengan tepat dan cepat.
4. Setelah semua data pada tabel filter 1 terisi (kecuali kolom beda phasa ), kemudian
carilah frekuensi cutoff filter 1 dengan cara : cari Vp-p paling besar yang terdapat pada
filter 1 (caranya tanya asisten), lalu kalikan Vp-p tersebut dengan 0,707 (catat hasil
perkalian ini), lalu cari nilai frekuensi yang memiliki besar Vp-pnya hasil perkalian tadi.
Inilah nilai frekuensi cut-offnya.
(Vco) = ........ X 0,707 = ........

fcut-off = ........ kHz

5. Lakukan langkah 2 sampai 4 untuk filter 2,3,4 dan 5.


6. Untuk mengisi kolom beda phasa dapat dilakukan dengan menggunakan cara sebagai
berikut :
Beda Fasa dihitung dengan rumus : = (T.F) x 360
dimana : T
F

= Selisih perioda sinyal keluaran terhadap sinyal masukan


= Frekuensi sinyal masukan

7. Gambar grafik respon amplitude, respon magnitude dan respon phasa masing-masing
filter pada tempat yang disediakan dengan menggunakan warna yang berbeda.

13
Berusahalah sebaik mungkin seakan hari esok tidak pernah ada
Laboratorium Elektronika Komunikasi 2011/2012

FILTER

Gambar 1.4 Kit Praktikum

14
Berusahalah sebaik mungkin seakan hari esok tidak pernah ada
Laboratorium Elektronika Komunikasi 2011/2012

Anda mungkin juga menyukai