Anda di halaman 1dari 17

BAB 6

FILTER ORDE KEDUA

I. Tujuan

1. Untuk memahami teori dasar filter – filter.


2. Untuk merancang dan menerapkan filter low-pass urutan kedua.
3. Untuk merancang dan mengimplementasikan filter high-pass urutan kedua.
4. Untuk merancang dan mengimplementasikan filter bandpass urutan kedua.

II. Teori Kurikulum

Filter ada di mana-mana dalam sistem telekomunikasi. Fungsi dari filter


adalah untuk menghilangkan sinyal yang tidak diinginkan dan menyimpan sinyal
yang diinginkandomain frekuensi. Biasanya filter dapat digolongkan menjadi tiga
berbeda klasifikasi: Jika dibedakan berdasarkan rentang pemfilteran, maka ada
empat jenis yaitu low-pass filter (LPF), high-pass filter (HPF), bandpass filter
(BPF) dan band reject filter BRF). Gambar 1-1 menunjukkan respons frekuensi
filter low-pass, high-pass, bandpass dan band-reject.
Jika dibedakan oleh respons frekuensi area passband, maka ada dua jenis
yang populer, yaitu filter Butterworth dan Chebyshev filter, seperti yang
ditunjukkan pada gambar 1-2. Filter Butterworth juga dikenal secara maksimal
filter datar karena tidak ada riak diizinkan di passband-nya. Namun, riak adalah
muncul di bagian dalam dari stopband dan pelemahan dari band transisi tidak
cukup tajam. Filter Chebyshev juga dikenal sebagai filter riak yang sama karena
riak sama di passband-nya. Tidak ada riak di stopband dan redaman transisi band
lebih tajam dari penyaring Butterworth. Jika dibedakan berdasarkan komponen,
maka ada dua jenis, yaitu filter aktif dan filter pasif.
Awalnya, filter dibentuk oleh resistor,kapasitor dan induktor, dan komponen
pasif lainnya, sehingga jenis filter ini disebut filter pasif.
Gambar 1-1 Respons frekuensi dari filter ideal

Gambar 1-2 Respons frekuensi filter Butterworth dan Chebyshev.

Namun saat ini aplikasi filter aktif juga cukup populer karena kematangan
komponen aktif seperti penguat operasional (op), transistor dan sebagainya. filter
aktif memiliki keuntungan sebagai berikut:

1. Setelah pengaturan sirkuit khusus, fungsi transfer menyediakan


properti induktor, oleh karena itu dapat menggantikan komponen
induktor.
2. Karena penguat operasi (OP) memiliki impedansi input tinggi dan
output rendah impedansi, sehingga isolasi sangat baik dan dapat
dengan mudah digunakan untuk seri aplikasi.
3. Komponen aktif memiliki fungsi memperkuat, maka filter aktif juga
memberikan keuntungan.
Dalam percobaan, kami akan memperkenalkan implementasi yang kedua
memesan filter low-pass, filter high-pass, filter bandpass, dan filter bandstop.
Biasanya frekuensi cut-off filter ditentukan oleh frekuensi dengan atenuasi 3 dB.

1-1 Filter Low-pass Order Kedua


Tujuan low-pass filter adalah untuk memungkinkan pass sinyal frekuensi
rendah melalui dan sinyal frekuensi tinggi menipiskan. Gambar 1-3 menunjukkan
pembalik integrator atau Miler integrator circuit, fungsi transfernya adalah:

Dimana :

Dari persamaan (1-1), kita tahu bahwa sirkuit integrator Miller adalahfilter
low-pass pesanan pertama. Jika kita ingin mendesain urutan kedua aktif filter low-
pass, kita perlu dua sirkuit integrator Miller dan pembalik penguat.

Gambar 1-4 menunjukkan diagram blok dari urutan kedua aktiffilter low-
pass. Ini terdiri dari dua sirkuit integrator Miller, gain unitpenguat pembalik dan
penambah. Asumsikan bahwa output dari penambah adalah A (s), maka fungsi
transfernya adalah
Gambar 1-3 Sirkuit terpadu Miller.

Gambar 1-4 Diagram blok filter low-pass aktif second-pass.

Sederhanakan persamaan di atas, kita dapatkan

Persamaan (1-2) adalah persamaan standar orde kedua aktif filter low-pass, jika
kita mengikuti diagram blok untuk merancang sirkuit, kita bisa dapatkan low-pass
filter urutan kedua.
Gambar 1-5 menunjukkan diagram sirkuit aktif urutan kedua filter low-pass,
yang didasarkan pada diagram blok pada Gambar 1-4. Kita menggabungkan adder
dan sirkuit integrator Miller pertama dengan mengganti OP (U1). Jadi kita bisa
menyimpan OP, tetapi perhitungan parameter rangkaian akan lebih rumit. Jika
kita berasumsi
C1 = C2 = C

R6 = R5 = R4

Kemudian fungsi transfer dapat dinyatakan sebagai

Gambar 1-5 Diagram circuit dari orde kedua low-pass filter

Bandingkan persamaan (1-2) dan (1-3), kami dapatkan:


Dari diagram sirkuit pada gambar 1-5, R1, R2, R3, C1 dan U1: A tidak
hanya terdiri dari rangkaian integer Miler, tetapi juga memiliki fungsi musim
panas tertimbang. Tujuannya adalah untuk mengalikan bobot individu sinyal input
dan sinyal output U1: C. Setelah itu buat penjumlahan pada sinyal input dan
sinyal output U1: C. R4, C2 dan U1: B terdiri dari rangkaian integer Miler; R5,
R6 dan U1: C terdiri dari sebuah penguat pembalik. Menurut teori komposisi
jaringan, inisirkuit memenuhi kondisi Butterworth, oleh karena itu kurva
untukrespons frekuensi di area passband sangat mulus tanpa riak.

1-2 Filter High-Pass Orde Kedua

Respons frekuensi filter high-pass urutan kedua hanyalah kebalikan dari filter
low-pass urutan kedua. Tujuannya adalah untuk mengaktifkan yang tinggi sinyal
frekuensi melewati dan menipiskan sinyal frekuensi rendah.Gambar 1-6 adalah
diagram blok dari filter high-pass. Ini dibangun oleh dua Miler sirkuit integrator,
penguat pembalik dan dua adders. Kita bisa mendapatkan fungsi transfer sebagai :

Fungsi di atas adalah fungsi standar dari filter high-pass. Kita dapatdesain dan
dapatkan rangkaian filter high-pass urutan kedua dengan mengikuti fungsi dari
diagram blok.

Gambar 1-6 Blok diagram dari filter high-pass urutan kedua


Gambar 1-7 Diagram sirkuit dari filter high-pass urutan kedua.

Gambar 1-7 adalah diagram rangkaian filter high-pass urutan kedua, yang
didasarkan pada diagram blok pada Gambar 1-6. Penambah pertama dan Miler
pertama sirkuit integrator digabungkan dan diganti oleh U1: A. Penambah kedua
dan penguat pembalik digantikan oleh B U1:. Lalu kita bisa menghemat dua
penguat operasi, tetapi untuk parameter rangkaian, perhitungan akan menjadi
lebih rumit. Kami berasumsi

C1 = C2 = C

R7 = R6 = R5

Maka fungsi transfernya adalah:

Jika menganggap R1R4 = R2R3 ,

Kemudian,
Bandingkan persamaan (1-7) dan (1-9), kita dapatkan

Dari Gambar 1-7, R1, R3, R7, C1 dan A U1: tidak hanya terdiri dari Miler
sirkuit integrator, tetapi juga memiliki fungsi musim panas tertimbang. Itu
tujuannya adalah untuk mengalikan bobot individu untuk sinyal input dan output
sinyal dari C U1:. Setelah itu buat penjumlahan pada sinyal input dan sinyal
keluaran U1: C. R2, R4, R5 dan U1: B terdiri dari bobot sirkuit musim panas,
yang dapat mengalikan bobot individu untuk sinyal input dan sinyal output A U1:.
Setelah itu buat penjumlahan pada input sinyal dan sinyal keluaran U1: A. R6, C2
dan U1: C terdiri dari Miler sirkuit integrator. Sirkuit ini juga memenuhi kondisi
Butterworth, karena tiangnya tumpang tindih, maka kurva untuk respons frekuensi
pada area passband sangat halus tanpa riak.

1-3 Filter Bandpass Orde Kedua


Tujuan dari bandpass filter adalah untuk membuat yang rendah dan tinggi
tertentu sinyal frekuensi menipiskan, tetapi memungkinkan lulus sinyal band
frekuensi tertentu melalui. Dari Gambar 1-8, kita dapat melihat bahwa kurva
karakteristik adalah a kombinasi filter low-pass dan high-pass. Filter bandpass
terdiri dari filter low-pass f3dB=f2 dan filter high-pass f3dB=f1. Bahkan, frekuensi

tengah adalah f0 = f 1. f 2 dan pita frekuensi 3 dB (BW3dB) =f2-f1


Gambar 1-8 Respons frekuensi filter bandpass.

III.
III. Langkah Percobaan

Percobaan 1: Filter low-pass pasif urutan kedua


1. Untuk menerapkan low pass filter pasif orde dua dengan R = 15kΩ seperti
yang ditunjukkan pada gambar 1-3 atau lihat gambar modul CE1-1(a) on
CET-17202B-01
2. Atur amplitudo 1 V, frekuensi gelombang sinus 10 Hz. Kemudian dengan
menggunakan osiloskop, amati pada port sinyal keluaran (LPF O / P) dan
catat hasil yang diukur pada tabel 1.
3. Amplitudo input tetap, ubah frekuensinya menjadi 50 Hz, 100 Hz, 500 Hz,
1KHz, 5KHz, 10KHz, 50KHz, 130KHz, 500KHz, 1MHz. Kemudian dengan
menggunakan osiloskop, amati pada sinyal output port (LPF O / P) dan catat
hasil yang diukur pada tabel 1
4. Temukan penguatan voltase dari setiap frekuensi dan catat hasil yang diukur
dalam tabel 1
5. Dari data dalam tabel 1, buat sketsa dan beri label kenaikan voltase dalam
Bode plot pada gambar 1-14.
6. Untuk menerapkan low pass filter pasif orde dua dengan R = 15kΩ seperti
dan C = 3.3 Nf yang ditunjukkan pada gambar 1-3 atau lihat gambar modul
CE1-1(a) on CET-17202B-01
7. Ulangi langkah 2 hingga langkah 5 dan catat hasil yang diukur pada tabel 1-2
dan gambar 1-16.
Percobaan 2: Filter high-pass pasif urutan kedua

1. Untuk menerapkan filter low pass pasif orde dua dengan R = 15kΩ dan C =
2.2 nF seperti yang ditunjukkan pada gambar 1-7 atau lihat gambar CE1-2 (a)
pada modul CET-17202B-01
2. Atur amplitudo 1 V, frekuensi gelombang sinus 700 Hz. Kemudian dengan
menggunakan osiloskop, amati pada port sinyal keluaran (HPF O / P) dan
catat hasil yang diukur pada tabel 1-5.
3. Amplitudo input tetap, ubah frekuensinya menjadi 50 Hz, 100 Hz, 500 Hz,
1KHz, 5KHz, 10KHz, 50KHz, 130KHz, 500KHz, 1MHz. Kemudian dengan
menggunakan osiloskop, amati pada output port sinyal (HPF O / P) dan catat
hasil yang diukur pada tabel 1-3.
4. Temukan penguatan voltase dari setiap frekuensi dan catat hasil
pengukurannya hasil pada tabel 2
5. Dari data pada tabel 2, buat sketsa dan beri label gain voltase dalam Bode plot
pada gambar 1-16.
6. Untuk menerapkan filter low pass pasif orde dua dengan R = 15kΩ dan C = 1
nF seperti yang ditunjukkan pada gambar 1-7 atau lihat gambar CE1-2 (a)
pada modul CET-17202B-01
7. Ulangi langkah 2 hingga langkah 5 dan catat hasil yang diukur pada tabel dan
gambar 1-17.

Percobaan 3: Filter bandpass pasif urutan kedua

1. Untuk mengimplementasikan low pass filter pasif orde dua dengan R = 20Ω,
L = 470µH dan C = 470 nF seperti yang ditunjukkan pada gambar 1-11 atau
lihat gambar CE1-5 (a) pada modul CET-17202B-01
2. Atur amplitudo 1 V, frekuensi gelombang sinus 500 Hz. Kemudian dengan
menggunakan osiloskop, amati pada port sinyal keluaran (BPF O / P) dan
catat hasil yang diukur pada tabel 3.
3. Amplitudo input tetap, ubah frekuensinya menjadi 50 Hz, 100 Hz, 500 Hz,
1KHz, 5KHz, 10KHz, 50KHz, 130KHz, 500KHz, 1MHz. Kemudian dengan
menggunakan osiloskop, amati pada output port sinyal (BPF O / P) dan catat
hasil yang diukur pada tabel 3
4. Temukan penguatan voltase dari setiap frekuensi dan catat hasil
pengukurannya hasil pada tabel .
5. Dari data pada tabel 1-3, buat sketsa dan beri label gain voltase dalam Bode
plot pada gambar 1-18.
6. Untuk mengimplementasikan low pass filter pasif orde dua dengan R = 120Ω,
L = 250µH dan C = 10 nF seperti yang ditunjukkan pada gambar 1-11 atau
lihat gambar CE1-5 (a) pada modul CET-17202B-01
7. Ulangi langkah 2 hingga langkah 5 dan catat hasil yang diukur pada tabel 1-6
dan gambar 1-19

IV. Data Percobaan


Tabel 1. Filter low-pass pasif urutan kedua
Frekuensi Gambar Keluaran Volt/dip Time/dip Vpp

50 Hz 0.5 V 5 ms 2 Vpp

100 Hz 0.5 V 5 ms 2 Vpp

500Hz 0.5 V 1 ms 1 Vpp


1KHz 0.5 V 0.5 ms 1 Vpp

5 KHz 50 mV 0.2 ms 2 Vpp

10 KHz 20 mV 0.1 ms 2 Vpp

50 KHz 20 mV 0.2 ms Vpp

130 KHz 20 mV 1 ms Vpp


500 KHz 50 mV 1 ms Vpp

1 MHz 50 mV 0.5 ms Vpp

Tabel 2. Filter high pass pasif urutan kedua

Frekuensi Gambar Keluaran Volt/dip Time/dip Vpp

50 Hz 1V 2 µs Vpp

100 Hz 1V 1 ms Vpp
500Hz 0.5 V 1 ms Vpp

1KHz 50 mV 2 ms 1 Vpp

5 KHz 0.1 V 0.2 ms 2 Vpp

10 KHz 0.2 V 0.1 ms 2 Vpp

50 KHz 0.5 V 20 µs 2 Vpp


130 KHz 0.5 V 10 µs 2 Vpp

500 KHz 10 mV 1 µs 2 Vpp

1 MHz 10 m V 0.5 µs 2 Vpp

Tabel 3. Filter bandpass pasif urutan kedua

Frekuensi Gambar Keluaran Volt/dip Time/dip Vpp

50 Hz 50 mV 5 ms 2 Vpp
100 Hz 50 mV 5 ms 2 Vpp

500Hz 50 mV 1 ms 2 Vpp

1KHz 50 mV 1 ms 2 Vpp

5 KHz 0.1 V 0.1 ms 2 Vpp

10 KHz 0.2 V 50 µs 2 Vpp


50 KHz 50 mV 10 µs 2 Vpp

130 KHz 20 mV 5 µs 2 Vpp

500 KHz 50 mV 5 µs Vpp

1 MHz 50 mV 5 µs Vpp

Anda mungkin juga menyukai