I. Tujuan
uga cukup populer karena kematangan komponen aktif seperti penguat operasional (op), transistor dan sebagainya. filter ak
s, fungsi transfer menyediakan properti induktor, oleh karena itu dapat menggantikan komponen induktor.
Karena penguat operasi (OP) memiliki impedansi input tinggi dan outp
Komponen aktif memiliki fungsi memperkuat, maka filter aktif juga me
Dalam percobaan, kami akan memperkenalkan implementasi yang ked
memesan filter low-pass, filter high-pass, filter bandpass, dan filter ban
Dimana :
Dari persamaan (1-1), kita tahu bahwa sirkuit integrator Miller adalahfilter low-pass pesanan perta
Gambar 1-4 menunjukkan diagram blok dari urutan kedua aktiffilter low- pass. Ini terdiri dari dua s
transfernya adalah
III.
III.Langkah Percobaan
1. Untuk menerapkan filter low pass pasif orde dua dengan R = 15kΩ dan C =
2.2 nF seperti yang ditunjukkan pada gambar 1-7 atau lihat gambar CE1-2 (a)
pada modul CET-17202B-01
2. Atur amplitudo 1 V, frekuensi gelombang sinus 700 Hz. Kemudian dengan
menggunakan osiloskop, amati pada port sinyal keluaran (HPF O / P) dan
catat hasil yang diukur pada tabel 1-5.
3. Amplitudo input tetap, ubah frekuensinya menjadi 50 Hz, 100 Hz, 500 Hz,
1KHz, 5KHz, 10KHz, 50KHz, 130KHz, 500KHz, 1MHz. Kemudian dengan
menggunakan osiloskop, amati pada output port sinyal (HPF O / P) dan catat
hasil yang diukur pada tabel 1-3.
4. Temukan penguatan voltase dari setiap frekuensi dan catat hasil
pengukurannya hasil pada tabel 2
5. Dari data pada tabel 2, buat sketsa dan beri label gain voltase dalam Bode plot
pada gambar 1-16.
6. Untuk menerapkan filter low pass pasif orde dua dengan R = 15kΩ dan C = 1
nF seperti yang ditunjukkan pada gambar 1-7 atau lihat gambar CE1-2 (a)
pada modul CET-17202B-01
7. Ulangi langkah 2 hingga langkah 5 dan catat hasil yang diukur pada tabel dan
gambar 1-17.
1. Untuk mengimplementasikan low pass filter pasif orde dua dengan R = 20Ω,
L = 470µH dan C = 470 nF seperti yang ditunjukkan pada gambar 1-11 atau
lihat gambar CE1-5 (a) pada modul CET-17202B-01
2. Atur amplitudo 1 V, frekuensi gelombang sinus 500 Hz. Kemudian dengan
menggunakan osiloskop, amati pada port sinyal keluaran (BPF O / P) dan
catat hasil yang diukur pada tabel 3.
3. Amplitudo input tetap, ubah frekuensinya menjadi 50 Hz, 100 Hz, 500 Hz,
1KHz, 5KHz, 10KHz, 50KHz, 130KHz, 500KHz, 1MHz. Kemudian dengan
menggunakan osiloskop, amati pada output port sinyal (BPF O / P) dan catat
hasil yang diukur pada tabel 3
4. Temukan penguatan voltase dari setiap frekuensi dan catat hasil
pengukurannya hasil pada tabel .
5. Dari data pada tabel 1-3, buat sketsa dan beri label gain voltase dalam Bode
plot pada gambar 1-18.
6. Untuk mengimplementasikan low pass filter pasif orde dua dengan R = 120Ω,
L = 250µH dan C = 10 nF seperti yang ditunjukkan pada gambar 1-11 atau
lihat gambar CE1-5 (a) pada modul CET-17202B-01
7. Ulangi langkah 2 hingga langkah 5 dan catat hasil yang diukur pada tabel 1-6
dan gambar 1-19
50 Hz 0.5 V 5 ms 2 Vpp
50 Hz 1V 2 µs Vpp
100 Hz 1V 1 ms Vpp
500Hz 0.5 V 1 ms Vpp
1KHz 50 mV 2 ms 1 Vpp
50 Hz 50 mV 5 ms 2 Vpp
100 Hz 50 mV 5 ms 2 Vpp
500Hz 50 mV 1 ms 2 Vpp
1KHz 50 mV 1 ms 2 Vpp
1 MHz 50 mV 5 µs Vpp