Multiplexing adalah Teknik menggabungkan beberapa sinyal untuk dikirimkan secara bersamaan pada
suatu kanal transmisi. Dimana perangkat yang melakukan Multiplexing disebut Multiplexer atau disebut juga
dengan istilah Transceiver / Mux. Dan untuk di sisi penerima, gabungan sinyal - sinyal itu akan kembali di
pisahkan sesuai dengan tujuan masing – masing. Proses ini disebut dengan Demultiplexing. Receiver atau
perangkat yang melakukan Demultiplexing disebut dengan Demultiplexer atau disebut juga dengan istilah
Demux.
Tujuan Muliplexing
meningkatkan effisiensi penggunaan bandwidth / kapasitas saluran transmisi dengan cara berbagi akses
bersama.
Apa yang dimaksud dengan Multiplexing dan Demultiplexing?
- Multiplexing merupakan sebuah proses dimana protokol pada sebuah layer dapat melakukan proses
encapsulation terhadap paket data dari beberapa buah protokol dilayer atas secara bersamaan dalam satu
waktu.
- Demultiplexing merupakan sebuah proses dimanaprotokol melakukan proses pembukaan bungkusan
(decapsulation) mengantarkan paket ke beberapa buah protokol di layer atas.
Proses Multiplexing dan Demultiplexing dilakukan oleh komputer pengirim(Source) dan komputer tujuan
(destination).
Kelebihan:
FDM tidak sensitif terhadap perambatan /perkembangan keterlambatan. Tehnik persamaan saluran
(channel equalization) yang diperlukan untuk sistem FDM tidak sekompleks seperti yang digunakan
pada sistem TDM.
Kekurangan:
Adanya kebutuhan untuk memfilter bandpass, yang harganya relatif mahal dan rumit untuk dibangun
(penggunaan filter tersebut biasanya digunakan dalam transmitter dan receiver).
Penguat tenaga (power amplifier) di transmitter yang digunakan memiliki karakteristik nonlinear
(penguat linear lebih komplek untuk dibuat), dan amplifikasi nonlinear mengarah kepada pembuatan
komponen spektral out-of-band yang dapat mengganggu saluran FDM yang lain.
Asynchronous TDM
Disebut synchronous karena time slot-nya di alokasikan ke sumber-sumber tertentu dimana time slot
untuk tiap sumber ditransmisikan.
Pada ATDM, memanfaatkan fakta bahwa tidak semua terminal mengirim data setiap saat. Fungsi utama dari
ATDM adalah untuk mengoptimalkan penggunaan saluran dengan cara menghindari adanya channel yang
kosong akibat tidak adanya data ( atau tidak aktif-nya pengguna). Konsekuensi dari hal tersebut adalah perlunya
menambahkan informasi kepemilikan data pada setiap slot waktu berupa identitas pengguna atau identitas input
line yang bersangkutan.
Multiplexer Penskalaran
Multiplexer pensaklaran memungkinkan sebuah terminal untuk mengakses lebih dari satu komputer.
Multiplexer pensaklaran mengirimkan datanya sebagai karakter-karakter yang terpisah dan tidak ada alamat
yang ditambahkan, sehingga, biasanya, digunakan kanal pengisyaratan terpisah untuk menganalisasi
sambungan.
Multiplexer Statistik
Sistem TDM konvensional mengalokasikan slot-slot waktu pada sirkit pembawa berkecepatan tinggi ke setiap
kanal masukkan. Penggunaan jalur tidak efisien jika satu atau lebih kanal hanya dibebani secara tidak kontinu.
Persoalan ini dapat diatasi dengan penggunaan multiplexer statistik (STDM). Operasi STDM di dasarkan pada
prinsip bahwa pada sembarangan slot waktu akan ada beberapa terminal yang tidak mengirimkan datanya.
WDM sistem dibagi menjadi 2 segment, dense and coarse WDM. Sistems dengan lebih dari 8 panjang
gelombang aktif perfibre dikenal sebagai Dense WDM (DWDM), sedangkan untuk panjang gelombang aktif
diklasifikasikan sebagai Coarse WDM (CWDM). Teknologi CWDM dan DWDM didasarkan pada konsep yang
sama yaitu menggunakan beberapa panjang gelombang cahaya pada sebuah serat optik, tetapi kedua teknologi
tersebut berbeda pada spacing of the wavelengths, jumlah kanal, dan kemampuan untuk memperkuat sinyal
pada medium optik.