Anda di halaman 1dari 7

Multiplexing

Multiplexing adalah Teknik menggabungkan beberapa sinyal untuk dikirimkan secara bersamaan pada
suatu kanal transmisi. Dimana perangkat yang melakukan Multiplexing disebut Multiplexer atau disebut juga
dengan istilah Transceiver / Mux. Dan untuk di sisi penerima, gabungan sinyal - sinyal itu akan kembali di
pisahkan sesuai dengan tujuan masing – masing. Proses ini disebut dengan Demultiplexing. Receiver atau
perangkat yang melakukan Demultiplexing disebut dengan Demultiplexer atau disebut juga dengan istilah
Demux.

Tujuan Muliplexing
meningkatkan effisiensi penggunaan bandwidth / kapasitas saluran transmisi dengan cara berbagi akses
bersama.
Apa yang dimaksud dengan Multiplexing dan Demultiplexing?

- Multiplexing merupakan sebuah proses dimana protokol pada sebuah layer dapat melakukan proses
encapsulation terhadap paket data dari beberapa buah protokol dilayer atas secara bersamaan dalam satu
waktu.
- Demultiplexing merupakan sebuah proses dimanaprotokol melakukan proses pembukaan bungkusan
(decapsulation) mengantarkan paket ke beberapa buah protokol di layer atas.

Proses Multiplexing dan Demultiplexing dilakukan oleh komputer pengirim(Source) dan komputer tujuan
(destination).

Jenis - jenis multiplexing adalah:

1. FDM ( Frequency Division Multiplexing )


2. TDM ( Time Division Multiplexing )
3. WDM ( Wavelength Division Multiplexing )
4. CDM ( Code Division Multiplexing )
Berikut adalah penjelasanya

- Frequency Division Multiplexing (FDM)


FDM adalah teknik menggabungkan banyak saluran input menjadi sebuah saluran output
berdasarkan frekuensi. Jadi total bandwith dari keseluruhan saluran dibagi menjadi sub-sub saluran oleh
frekuensi. Prinsip dari FDM adalah pembagian bandwidth saluran transmisi atas sejumlah kanal (dengan
lebar pita frekuensi yang sama atau berbeda) dimana masing-masing kanal dialokasikan ke pasangan
entitas yang berkomunikasi.

Contoh Penggunaan FDM


Contoh dari penggunaan FDM ada pada jaringan telepon analog dan jaringan satelit analog. Selain itu
ide dasar FDM digunakan dalam teknologi saluran pelanggan digital yang dikenal dengan modem
ADSL (Asymetric Digital Subcriber Loop ).
Kelebihan & Kekurangan FDM

Kelebihan:
FDM tidak sensitif terhadap perambatan /perkembangan keterlambatan. Tehnik persamaan saluran
(channel equalization) yang diperlukan untuk sistem FDM tidak sekompleks seperti yang digunakan
pada sistem TDM.

Kekurangan:
Adanya kebutuhan untuk memfilter bandpass, yang harganya relatif mahal dan rumit untuk dibangun
(penggunaan filter tersebut biasanya digunakan dalam transmitter dan receiver).
Penguat tenaga (power amplifier) di transmitter yang digunakan memiliki karakteristik nonlinear
(penguat linear lebih komplek untuk dibuat), dan amplifikasi nonlinear mengarah kepada pembuatan
komponen spektral out-of-band yang dapat mengganggu saluran FDM yang lain.

- Time Division Multiplexing (TDM)


TDM yaitu Terminal/channel pemakaian bersama-sama kabel yang cepat dengan setiap channel
membutuhkan waktu tertentu secara bergiliran (round-robin time-slicing). TDM menerapkan prinsip
penggiliran waktu pemakaian saluran transmisi dengan mengalokasikan satu slot waktu (time slot) bagi
setiap pemakai saluran (user). Artinya bandwidth yang ada dipisahkan menjadi channel-channel kecil
(baseband) berdasarkan waktunya.
Salah satu permasalahan utama dari TDM ini adalah bandwidth yang dialokasikan ke sejumlah koneksi
hanya dialokasikan ke koneksi tersebut, baik yang sedang digunakan maupun tidak. Jadi kita tetap
membayar untuk kapasitas yang tidak digunakan, hal ini mengakibatkan TDM cukup mahal.
TDM dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Synchronous Time Division Multiplexing (STDM)


Hubungan antara sisi pengirim dan sisi penerima dalam komunikasi data yang menerapkan teknik
Synchronous TDM.

2. Asynchronous Time Division Multiplexing (ATDM)


Untuk mengoptimalkan penggunaan saluran dengan cara menghindari adanya slot waktu yang kosong
akibat tidak adanya data (atau tidak aktif-nya pengguna) pada saat sampling setiap input line, maka pada
Asynchronous TDM proses sampling hanya dilakukan untuk input line yang aktif saja.
Synchronous TDM

Asynchronous TDM
Disebut synchronous karena time slot-nya di alokasikan ke sumber-sumber tertentu dimana time slot
untuk tiap sumber ditransmisikan.
Pada ATDM, memanfaatkan fakta bahwa tidak semua terminal mengirim data setiap saat. Fungsi utama dari
ATDM adalah untuk mengoptimalkan penggunaan saluran dengan cara menghindari adanya channel yang
kosong akibat tidak adanya data ( atau tidak aktif-nya pengguna). Konsekuensi dari hal tersebut adalah perlunya
menambahkan informasi kepemilikan data pada setiap slot waktu berupa identitas pengguna atau identitas input
line yang bersangkutan.

Keuntungan system TDM :


1. System TDM tidak memerlukan filter-filter yang mahal,dan jumlah filter yang digunakan lebih sedikit.
Karena itu harga peralatan terminal system ini lebih murah.
2. Kabel yang mempunyai spesifikasi rendah, misalnya kabel yang digunakan untuk frekuensi pembicara
(VF) masih dapat digunakan untuk sistem TDM, karena regeneratife repeating dapat menghilangkan
pengaruh buruk dari noise, kecacatan dan crasstalk.
3. Perubahan level (level fluctuation) kanal hanya dipengaruhi oleh karakteristik peralatan terminal itu
sendiri dan tidak tergantung sama sekali dari perubahan saluran. Oleh karena itu net-loss circuit yang
diberikan oleh sistem ini rendah

Kekurangan system TDM :


1. Pemborosan bandwidth
2. User telah memiliki slot waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
3. Multipath distortion.

- Wavelength Division Multiplexing (WDM).


Teknik multiplexing ini digunakan pada transmisi data melalui serat optik (optical fiber) dimana sinyal
yang ditransmisikan berupa sinar. Pada WDM prinsip yang diterapkan mirip seperti pada FDM, hanya
dengan cara pembedaan panjang gelombang (wavelength) sinar. Sejumlah berkas sinar dengan panjang
gelombang berbeda ditransmisikan secara simultan melalui serat optik yang sama (dari jenis Multi mode
optical fiber).
Dalam teknologi komunikasi fiber optik, WDM adalah teknologi yang me- multiplex banyak sinyal
pembawa optik di satu saluran fiber optik dengan menggunakan panjang gelombang (warna) dari cahaya
laser untuk membawa sinyal yang berbeda, sedangkan di FDM digunakan di pembawa radio.
Penggunaan teknologi WDM menawarkan kemudahan dalam hal peningkatan
kapasitas transmisi dalam suatu sistem komunikasi serat optik, khususnya kabel laut. Hal ini
dimungkinkan karena setiap sumber data memiliki sumber optiknya masing-masing, yang kemudian
digandengkan ke dalam sebuah serat optic, meski demikian, besarnya daya untuk masing-masing
sumber optik mesti dibatasi karena serat optik yang dipergunakan akan mengalami ke-nonliniearan
apabila jumlah total daya dari sumber-sumber optik tersebut melebihi suatu ambang nilai, yang
besarnya tergantung pada jenis kenonliniearannya. Contoh dari penerapan WDM ini adalah pada
penggunaan kabel laut serat optic.

Multiplexer Penskalaran
Multiplexer pensaklaran memungkinkan sebuah terminal untuk mengakses lebih dari satu komputer.
Multiplexer pensaklaran mengirimkan datanya sebagai karakter-karakter yang terpisah dan tidak ada alamat
yang ditambahkan, sehingga, biasanya, digunakan kanal pengisyaratan terpisah untuk menganalisasi
sambungan.

Multiplexer Statistik
Sistem TDM konvensional mengalokasikan slot-slot waktu pada sirkit pembawa berkecepatan tinggi ke setiap
kanal masukkan. Penggunaan jalur tidak efisien jika satu atau lebih kanal hanya dibebani secara tidak kontinu.
Persoalan ini dapat diatasi dengan penggunaan multiplexer statistik (STDM). Operasi STDM di dasarkan pada
prinsip bahwa pada sembarangan slot waktu akan ada beberapa terminal yang tidak mengirimkan datanya.
WDM sistem dibagi menjadi 2 segment, dense and coarse WDM. Sistems dengan lebih dari 8 panjang
gelombang aktif perfibre dikenal sebagai Dense WDM (DWDM), sedangkan untuk panjang gelombang aktif
diklasifikasikan sebagai Coarse WDM (CWDM). Teknologi CWDM dan DWDM didasarkan pada konsep yang
sama yaitu menggunakan beberapa panjang gelombang cahaya pada sebuah serat optik, tetapi kedua teknologi
tersebut berbeda pada spacing of the wavelengths, jumlah kanal, dan kemampuan untuk memperkuat sinyal
pada medium optik.

Keuntungan WDM adalah :


1. Kapasitas pengiriman data yang lebih besar
2. Transmisi data melalui serat optik dapat berjalan dengan kecepatan 2,5 sampai 10 Gbits / sec
lebih cepat dari media transmisi lainnya.
Kerugian WDM adalah :
1. Membutuhkan biaya yang mahal untuk pemasangan dan perawatannya.
Ilustrasi WDM

- Code Division Multiplexing (CDM)


Code Division Multiplexing (CDM) dirancang untuk menanggulangi kelemahan-kelemahan yang dimiliki
oleh teknik multiplexing sebelumnya, yakni TDM dan FDM.. Contoh aplikasinya pada saat ini adalah
jaringan komunikasi seluler CDMA (Flexi) Prinsip kerja dari CDM adalah sebagai berikut:
1. Kepada setiap entitas pengguna diberikan suatu kode unik (dengan panjang 64 bit) yang
Disebutchip spreading code.
2. Untuk pengiriman bit ‘1’, digunakan representasi kode (chip spreading code) tersebut.
3. Sedangkan untuk pengiriman bit ‘0’, yang digunakan adalah inverse dari kode tersebut.
4. Pada saluran transmisi, kode-kode unik yang dikirim oleh sejumlah pengguna akan ditransmisikan
dalam bentuk hasil penjumlahan (sum) dari kode-kode tersebut.
5. Di sisi penerima, sinyal hasil penjumlahan kode-kode tersebut akan dikalikan dengan kode unik dari si
pengirim (chip spreading code) untuk diinterpretasikan. selanjutnya jika Jumlah hasil
perkalian mendekati nilai +64 berarti bit ‘1’,
Code Division Multiplexing (CDM) dirancang untuk menanggulangi kelemahan – kelemahan yang
dimiliki oleh teknik multiplexing sebelumnya, yakni TDM dan FDM.

Anda mungkin juga menyukai