Anda di halaman 1dari 8

Tugas Mata Kuliah Komunikasi dan Keamanan Data Rangkum: Bab 9 Penyebaran Spektrum

Dalam bidang pengkodean dan komunikasi nirkabel,di perlukan adanya penyebaran spectrum, yang di perlukan untuk memodulasi sinyal sehingga dapat meningkatkan bandwith pada sinyal yg di transmisikan secara signifikan yg dapat menyebabkan gangguan dan mencegah sinyal lebih sulit dari penyedia untuk penguatan ke penerima Jenis Penyebaran Spektrum: a) Frekuensi Hopping b) Pengurutan Langsung(direction sequence) Keuntungan Penyebaran Spektrum: a) Sinyal kebal terhadap berbagai macam noise dan multipath distorsi b) Dapat menyembunyikan dan mengenkripsi sinyal c) Dapat menggunakan bandwit yang sedikit lebih tinggi dari gangguan : code division multiplexing (CDM) or code division multiple access (CDMA)

PseudoRandom: sebuah angka yg dihasilkan oleh sebuah algoritma yang mempunyai nilai awal/seed.

FHSS (frekuensi-hopping spread spectrum): Dengan frekuensi hopping, maka dapat menyiarkan serangkaian sinyal yg tampak nya acak, yaitu melompat-lompat dari frekuensi yg satu ke frekuensi yg lain pada satu interval, sehingga hanya terjadi transmisi antar pemancar dan penerima sinyal

+ dan FHSS : menggunakan Multiple Frekuensi Shift Keying (MFSK) yg menggunakan M=2L yg berbeda

untuk menyandikan masukan L bit biasanya frekuensi dan bandwith sinyal FHSS lebih besar daripada sinyal MFSK asli, sehingga

mempunyai nilai k yg besar dlm system sehingga cukup tahan terhadap jamming Fast FHSS = jika translated/ second (Tc) >= (Ts) durasi elemen sinyal Slow FHSS= jika Tc < Ts

DSSS (Directed Squenced Spread Spectrum): Tiap bit dalam Sinyal asli / ori direpresentasikan dalam berbagai bit yg di transmisikan oleh sebuah sinyal menggunakan kode penyebaran

Kegunaan DSSS antara lain: + untuk menggabungkan aliran informasi digital dengan bit stream kode penyebaran,menggunakan Exklusive OR(X-OR) CDMA (Code Division Multiple Access): Teknik multiplexing yg di gunakan bersama dengan penyebaran spectrum (spread spectrum) bit data rate=> sinyal dengan kecepatan D Kode User/ chipping=> pecahan setiap bit menjadi K chip sesuai dengan pola yg tetap dan khusus untuk tiap user Keunggulan CDMA=>penerima dapat memilah transmisi dari pengirim yang diinginkan, bahkan ketika mungkin ada pengguna lain penyiaran dalam sel yang sama.

Rangkum BAB 8 MULTIPLEXING

1. Pengertian Multiplexing

Multiplexing adalah suatu teknik mengirimkan lebih dari satu (banyak) informasi melalui satu saluran. Istilah ini adalah istilah dalam dunia telekomunikasi. Tujuan utamanya adalah untuk menghemat jumlah saluran fisik misalnya kabel, pemancar & penerima (transceiver), atau kabel optik. Contoh aplikasi dari teknik multiplexing ini adalah pada jaringan transmisi jarak jauh, baik yang menggunakan kabel maupun yang menggunakan media udara (wireless atau radio). Sebagai contoh, satu helai kabel optik Surabaya-Jakarta bisa dipakai untuk menyalurkan ribuan percakapan telepon. Idenya adalah bagaimana menggabungkan ribuan informasi percakapan (voice) yang berasal dari ribuan pelanggan telepon tanpa saling bercampur satu sama lain. Teknik multiplexing ada beberapa cara. Yang pertama, multiplexing dengan cara menata tiap informasi (suara percakapan 1 pelanggan) sedemikian rupa sehingga menempati satu alokasi frekuensi selebar sekitar 4 kHz. Teknik ini dinamakan Frequency Division Multiplexing (FDM). Teknologi ini digunakan di Indonesia hingga tahun 90-an pada jaringan telepon analog dan sistem satelit analog sebelum digantikan dengan teknologi digital. Pada tahun 2000-an ini, ide dasar FDM digunakan dalam teknologi saluran pelanggan digital yang dikenal dengan modem ADSL (asymetric digital subscriber loop). Yang kedua adalah multiplexing dengan cara tiap pelanggan menggunakan saluran secara bergantian. Teknik ini dinamakan Time Division Multiplexing (TDM). Tiap pelanggan diberi jatah waktu (time slot) tertentu sedemikian rupa sehingga semua informasi percakapan bisa dikirim melalui satu saluran secara bersama-sama tanpa disadari oleh pelanggan bahwa mereka sebenarnya bergantian menggunakan saluran. Kenapa si pelanggan tidak merasakan pergantian itu? Karena pergantiannya terjadi setiap 125 microsecond; berapapun jumlah pelanggan atau informasi yang ingin di-multiplex, setiap pelanggan akan mendapatkan giliran setiap 125 microsecond, hanya jatah waktunya semakin cepat. Teknik multiplexing yang ketiga adalah yang digunakan dalam saluran kabel optik yang disebut Wavelength Division Multiplexing (WDM), yaitu satu kabel optik dipakai untuk menyalurkan lebih dari satu sumber sinar dimana satu sinar dengan lamda tertentu mewakili satu sumber informasi. Pada pembahasan ini, digambarkan teknik-teknik yang efisien dalam penggunaan data link dengan beban yang sangat berat. Secara spesifik, dengan perangkat yang dihubungkan dengan jalur ujung-keujung, umumnya diharapkan adanya frame multiple yang menonjol sehingga link data tidak macet di

antara kedua station tersebut. Biasanya, dua station yang saling berkomunikasi tidak akan menggunakan link data berkapasitas penuh. Untuk efisiensinya, kaasitas tersebut harus dibagi. Istilah umum untuk pembagian semacam itu disebut multiplexing. Aplikasi multiplexing yang umum adalah dalam komunikasi long-haul. Media utama pada jaringan long-haul berupa jalur gelombang mikro, koaksial, atau serat optik berkapasitas tinggi. Jalur-jalur ini dapat memuat transmisi data dalam jumlah besar secara simultan dengan menggunakan multiplexing. Pada gambar dibawah ini menggambarkan fungsi multiplexing dalam bentuk yang paling sederhana. Terdapat input n untuk multiplexer. Multiplexer dihubungkan ke demultiplexer melalui sebuah jalur tunggal. Saluran tersebut mampu membawa n channel data yang terpisah. Multiplexer menggabungkan (melakukan multiplexing) data dari jalur input n dan mentransmisikannya melalui jalur berkapasitas tinggi. Demultiplexer menerima aliran data yang sudah dimultiplexkan, kemudian memisahkan (malakukan demultiplexing) data berdasarkan channel, lalu mengirimkannya ke saluran output yang tepat. Penggunaan multiplexing secara luas dalam komunikasi data dapat dijelaskan melalui hal-hal berikut ini:

Semakin tinggi rate data, semakin efektif biaya untuk fasilitas transmisi. Maksudnya, untuk suatu aplikasi dan pada jarak tertentu, biaya per kbps menurun bila rate data fasilitas transmisi meningkat. Hampir sama dengan itu, biaya transmisi dan peralatan penerima per kbps menurun, bila rate data meningkat.

Sebagian besar perangkat komunikasi data individu memerlukan dukungan rate data yang relatif sedang-sedang saja. Sebagai contoh, untuk sebagian besar aplikasi komputer pribadi dan terminal, rate data diantara 9600 bps dan 64 kbps sudah cukup memadai.

Pernyataan tersebut dimaksudkan sebagai syarat-syarat bagi perangkat komunikasi data. Pernyataan yang sama diterapkan untuk komunikasi suara. Maksudnya, semakin besar fasilitas transmisi sebagai syarat untuk channel suara, semakin berkurang biaya per channel suara individu. Kapasitas yang diperklukan untuk sebuah channel suara tunggal biasanya sedang-sedang saja. Pembahasan ini menitik beratkan pada tiga jenis teknik multiplexing. Pertama, Frequency-Division Multiplexing (FDM), yang paling banyak dilakukan dan cukup dikenal oleh siapa saja yang pernah menggunakan radio atau televisi. Kedua, kasus khusus dari time Division Multiplexing (TDM) atau disebut juga dengan TDM synchkronous. Jenis ini paling banyak dipergunakan untuk memultiplexingkan aliran suara dan aliran data yang didigitalkan. Jenis ketiga dimaksudkan untuk

meningkatkan efisiensi synchronous dengan cara menambahkan rangkaian rumit ke multiplexer. Jenis ini memiliki beberapa sebutan, diantaranya statistical TDM, synchronous TDM, dan intellegence TDM. Buku ini menggunakan istilah statistical TDM, yang menyoroti salah satu sifat utamnya. Terakhir, kita mengamati jalur pelanggan digital, yang mengkombinasikan teknologi TDM synchronous dan FDM.

2. Teknik Multiplexing

a. Frequency Division Multiplexing (FDM). Gabungan banyak kanal input yang menjadi sebuah kanal output yang berdasarkan frekuensi, dimana gabungan ini digunakan ketika bandwidth dari medium melebihi bandwidth sinyal yang diperlukan untuk transmisi. Tiap sinyal dimodulasikan ke dalam frekuensi carrier yang berbeda dan frekuensi carrier tersebut terpisah dimana bandwidth dari sinyal-sinyal tersebut tidak overlap. Contoh yang paling dikenal dari FDM adalah siaran radio dan televisi kabel. FDM disebut juga code transparent. Pada gambar di bawah , dapat dilihat enam sumber sinyal dimasukkan ke dalam suatu multiplexer, yang memodulasi tiap sinyal ke dalam frekuensi yang berbeda (f 1,,f6). Tiap sinyal modulasi memerlukan bandwidth center tertentu disekitar frekuensi carriernya, dinyatakan sebagai suatu channel. Sinyal input baik analog maupun digital akan ditransmisikan melalui medium dengan sinyal analog.

b. Time Division Multiplexing (TDM). Digunakan ketika data rate dari medium melampaui data rate dari sinyal digital yang ditransmisi. Sinyal digital yang banyak (atau sinyal analog yang membawa data digital) melewati transmisi tunggal dengan cara pembagian porsi yang dapat berupa level bit atau dalam blok blok byte atau yang lebih besar dari tiap sinyal pada suatu waktu. Prinsip TDM adalah menerapkan prinsip penggiliran waktu pemakaian saluran transmisi dengan mengalokasikan satu slot waktu (time slot) bagi setiap pemakai saluran (user). TDM biasanya digunakan untuk komunikasi point to point. Pada TDM, penambahan peralatan pengiriman data lebih mudah dilakukan. TDM lebih efisien daripada FDM.

c. Statistical Time Division Multiplexing. TDM yang bekerja seperti FDM mengurangi/menghapus alokasi idle time pada Terminal yang tak aktif dan menghapus/mengurangi blok-blok kosong dalam Blok-blok pesan campuran. Statistical TDM dikenal juga sebagai asynchronous TDM dan intelligent TDM,

sebagai alternatif synchronous TDM. Efisiensi penggunaan saluran secara lebih baik dibandingkan FDM dan TDM. Memberikan kanal hanya pada terminal yang membutuhkannya dan memanfaatkan sifat lalu lintas yang mengikuti karakteristik statistik. STDM dapat mengidentifikasi terminal mana yang mengganggur / terminal mana yang membutuhkan transmisi dan mengalokasikan waktu pada jalur yang dibutuhkannya. Untuk input, fungsi multiplexer ini untuk men-scan bufferbuffer input, mengumpulkan data sampai penuh, dan kemudian mengirim frame tersebut. Dan untuk output, multiplexer menerima suatu frame dan mendistribusikan slot-slot data ke buffer output tertentu.

Teknik multiplexing juga ada beberapa cara. Yang pertama, multiplexing dengan cara menata tiap informasi (suara percakapan 1 pelanggan) sedemikian rupa sehingga menempati satu alokasi frekuensi selebar sekitar 4 kHz. Teknik ini dinamakan Frequency Division Multiplexing (FDM). Teknologi ini digunakan di Indonesia hingga tahun 90-an pada jaringan telepon analog dan sistem satelit analog sebelum digantikan dengan teknologi digital. Pada tahun 2000-an ini, ide dasar FDM digunakan dalam teknologi saluran pelanggan digital yang dikenal dengan modem ADSL (asymetric digital subscriber loop). Yang kedua adalah multiplexing dengan cara tiap pelanggan menggunakan saluran secara bergantian. Teknik ini dinamakan Time Division Multiplexing (TDM). Tiap pelanggan diberi jatah waktu (time slot) tertentu sedemikian rupa sehingga semua informasi percakapan bisa dikirim melalui satu saluran secara bersama-sama tanpa disadari oleh pelanggan bahwa mereka sebenarnya bergantian menggunakan saluran. Kenapa si pelanggan tidak merasakan pergantian itu? Karena pergantiannya terjadi setiap 125 microsecond; berapapun jumlah pelanggan atau informasi yang ingin di-multiplex, setiap pelanggan akan mendapatkan giliran setiap 125 microsecond, hanya jatah waktunya semakin cepat.Teknik multiplexing yang ketiga adalah yang digunakan dalam saluran kabel optik yang disebut Wavelength Division Multiplexing (WDM), yaitu satu kabel optik dipakai untuk menyalurkan lebih dari satu sumber sinar dimana satu sinar dengan lamda tertentu mewakili satu sumber informasi.

Rangkum: Bab 7 Data Link Kontrol Protokol

Untuk mendapatkan control yang dibutuhkan, memerlukan lapisan logika yang disebut data link kontrol. Dan dalam hal ini maka diperlukan juga beberapa hal seperti: a) frame synchronization b) flow control c) error control d) addressing e) control and data f) link management

Flow Control Flow control adalah suatu teknik untuk menjamin bahwa entitas transmisi tidak membanjiri entitas penerima dengan data.

Stop and Wait Bentuk paling sederhana dari flow control dikenal dengan Stop and Wait, yang bekerja sebagai berikut. Sebuah entitas sumber mengirimkan frame. Setelah entitas tujuan menerima frame tersebut, ia menunjukkan kesediaan untuk menerima frame lain dengan mengirimkan kembali sebuah pengakuan untuk frame saja diterima. Sumber harus menunggu sampai menerima pengakuan sebelum mengirim frame berikutnya. Tujuan sehingga dapat menghentikan aliran data hanya dengan menahan pengakuan. Prosedur ini bekerja dengan baik dan, memang, hampir tidak dapat diperbaiki ketika pesan dikirim dalam bingkai besar beberapa. Namun, sering terjadi bahwa sumber akan memecah blok besar data ke blok yang lebih kecil dan mengirimkan data dalam banyak frame (karena keterbatasan ukuran buffer, kesalahan terdeteksi lebih cepat dengan lebih sedikit untuk mengirim ulang, untuk mencegah media yang memonopoli). Dengan menggunakan beberapa frame untuk satu pesan, prosedur stop and wait mungkin tidak memadai, terutama karena hanya men transit satu frame pada satu waktu yang bersamaan.

Error Control deteksi dan koreksi kesalahan seperti: frame hilang frame yang rusak

teknik umum digunakan: deteksi kesalahan pengakuan positif pengiriman ulang setelah batas pengakuan negatif & retransmission

Data Link Protocol Tingkat Tinggi Data Link Protokol Tingkat Tinggi adalah sebuah data link protokol kontrol penting dan ditetapkan sebagai ISO 33009, ISO 4335 jenis station: Primer - pengendalian operasi link Sekunder - kontrol di bawah stasiun primer Gabungan - masalah perintah dan tanggapan konfigurasi link: Tidak seimbang - 1 primer, sekunder beberapa Stasiun gabungan 2 - Seimbang

Mode Transfee Data Link Protocol Tingkat Tinggi Normal Response Config yang tidak seimbang, transfer inisiat primer Digunakan pada multi-drop line, seperti host + terminals Asynchronous Balanced Config yang seimbang / balance, tidak memiliki overhead polling, banyak digunakan Asynchronous Response Config yang tidak seimbang, secondary dapan mengirim / transmit tanpa melewati ijin dari primer/utama, jarang digunakan

Anda mungkin juga menyukai