Anda di halaman 1dari 10

Teknik Multiplexing

Nama Kelompok:
Arsyiil Shiddik
Dicka Yoga
Fitri Ariska
Hermikha Yuliana S

Kelas: 4 TEB
Pengertian Multiplexing
Multiplexing merupakan suatu teknik pengiriman sinyal data
dengan mengkombinasikan beberapa sinyal kedalam satu kanal
transmisi atau pengiriman. Tujuan utamanya adalah untuk
menghemat pemakaian jumlah fisik suatu perantara informasi.
misalnya: kabel, pemancar & penerima (transceviver).
Gambar proses teknik multiplexing:
Beberapa alasan penggunan multiplex:

Menghemat biaya penggunaan saluran komunikasi


Memanfaatkan sumber daya seefisien mungkin
Kapasitas terbatas dari saluran telekomunikasi
digunakan semaksimum mungkin
Karakteristik permintaan komunikasi pada umumnya
memerlukan penyaluran data dari beberapa terminal ke
titik yang sama.
Jenis-Jenis Multiplexing

1. Frequency Division Multiplexing (FDM)


Frequency Division Multiplexing (FDM) merupakan Teknik
multiplexing dengan cara menata tiap informasi (suara
percakapan 1 pelanggan) sedemikian rupa sehingga menempati
satu alokasi frekuensi selebar sekitar 4 kHz. Contoh metoda
multiplexer ini dapat dilihat pada kabel coaxial TV, dimana
beberapa chanel TV terdapat beberapa chanel dan kita hanya
perlu tunner (pengatur chanel) untuk gelombang yg dikehendaki.
Proses Multiplexing Frequency Division Multiplexing:

1. Peralatan Terminal (Terminal Equipment) Peralatan


terminal terdiri dari bagian yang mengirimkan sinyal
frekuensi ke repeater dan bagian penerima yang menerima
sinyal tersebut dan mengubahnya kembali menjadi frekuensi
semula.
2. Peralatan Penguat Ulang (Repeater Equipment) Repeater
equipment terdiri dari penguat (amplifier) dan equalizer
yang fungsinya masing-masing untuk mengkompensir
redaman dan kecacatan redaman (attenuation distortion),
sewaktu transmisi melewati saluran melewati saluran antara
kedua repeater masing-masing.
2. Time Division Multiplexing (TDM)

Time Division Multiplexing (TDM) merupakan


Teknik multiplexing dengan cara tiap pelanggan
menggunakan saluran secara bergantian. Tiap pelanggan
diberi jatah waktu (time slot) tertentu sedemikian rupa
sehingga semua informasi percakapan bisa dikirim
melalui satu saluran secara bersama-sama tanpa disadari
oleh pelanggan bahwa mereka sebenarnya bergantian
menggunakan saluran.
3. Wavelength Division Multiplexing (WDM)

Wavelength Division Multiplexing (WDM)


digunakan dalam saluran kabel optik yang
disebut Wavelength Division Multiplexing
(WDM), yaitu satu kabel optik dipakai untuk
menyalurkan lebih dari satu sumber sinar dimana
satu sinar dengan lamda tertentu mewakili satu
sumber informasi
4. Code Division Multiplexing (CDM)

Code Division Multiplexing (CDM) digunakan pada


komunikasi seluler (ponsel). Merupakan metode pintar
yang memungkinkan peralatan dapat melewatkan data
pada frekuensi yang sama, pada saat yang sama tetapi
menggunakan kode yang berbeda. Seluruh daerah
frekuensi digunakan bersama-sama tanpa pembagian
kanal. Untuk membedakan antara masing-masing
hubungan digunakan sistem pengkodean dengan
modulasi frekuensi (pengubahan pola frekuensi
pembawa) secara unik untuk masing-masing hubungan.
Prinsip kerja dari CDM adalah sebagai berikut :

Kepada setiap entitas pengguna diberikan suatu kode unik (dengan


panjang 64 bit) yang disebut chip spreading code.
Untuk pengiriman bit 1, digunakan representasi kode (chip spreading
code) tersebut.
Sedangkan untuk pengiriman bit 0, yang digunakan adalah inverse
dari kode tersebut.
Pada saluran transmisi, kode-kode unik yang dikirim oleh sejumlah
pengguna akan ditransmisikan dalam bentuk hasil penjumlahan (sum)
dari kode-kode tersebut.
Di sisi penerima, sinyal hasil penjumlahan kode-kode tersebut akan
dikalikan dengan kode unik dari si pengirim (chip spreading code)
untuk diinterpretasikan.
jika jumlah hasil perkalian mendekati nilai +64 berarti bit 1,
jika jumlahnya mendekati 64 dinyatakan sebagai bit 0.
Terima Kasih
Wassalamualaikum Wr Wb

Anda mungkin juga menyukai