Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MULTIPLEXER ATAU DEMULTIPLEXER


DAN FLIP FLOP

Dibuat oleh:

KELOMPOK 1: -Virda sulvitra


-M. Ali yanto
-M. Ifandi
-Putra ariska
-Diki munandar

SMK DHARMA SHALIHAT 2 UJONG PATIHAH


DAFTAR ISI

Pendahuluan ……………………………………………………………………………………………..... i
Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………….. ii
Pembahasan………………………………………………………………………………………………... 1
 MULTIPLEXER……………………………………………………………………………….........
Tujuan dan Keuntungan Multiplexing …………………………………………..............................
Beberapa alasan penggunan multiplex …………………………………………..............................
Fungsi multiplex secara umum ………………………………………………….................................
Jenis Teknik Multiplexing ………………………………………………………..............................
Time Division Multiplexing (TDM) ……………………………………………...............................
Synchronous TDM ………………………………………………………………..............................
Asynchronous TDM
……………………………………………………………................................
Frequency Division Multiplexing (FDM)
………………………………………................................
Code Division Multiplexing (CDM)
……………………………………………................................
 DEMULTIPLEXER
…………………………………………………………....................................... 7
Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………….... 10
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………………………. iii
Profilku ………………………………………………………………………………………………………. iv

Makalah Multiplexing
BAB I
PENDAHULUAN

Dalam elektronik, telekomunikasi, dan jaringan komputer, multipleksing adalah istilah yang
digunakan untuk menunjuk ke sebuah proses di mana beberapa sinyal pesan analog atau
aliran data digital digabungkan menjadi satu sinyal. Tujuannya adalah untuk berbagi sumber
daya yang mahal. Contohnya, dalam elektronik, multipleksing mengijinkan beberapa sinyal
analog untuk diproses oleh satu analog-to-digital converter (ADC), dan dalam
telekomunikasi, beberapa panggilan telepon dapat disalurkan menggunakan satu kabel.

Dalam komunikasi, sinyal yang telah dimultipleks disalurkan ke sebuah saluran komunikasi,
yang mungkn juga merupakan medium transmisi fisik. Multipleksing membagi kapasitas
saluran komunikasi tingkat-rendah menjadi beberapa saluran logik tingkat-tinggi, masing-
masing satu untuk setiap sinyal pesan atau aliran data yang ingin disalurkan. Sebuah proses
kebalikannya, dikenal dengan demultipleksing, dapat mengubah data asli di sisi penerima.

Sebuah alat yang melakukan multipleksing disebut multiplekser (MUX) dan alat
yang melakukan proses yang berlawanan disebut demultiplekser, (DEMUX).

Bentuk paling dasar dari multipleksing adalah time-division multipleksing (TDM)


dan frequency-division multiplexing (FDM).

Dalam komunikasi optik, FDM sering disebut sebagai wavelength-division


multiplexing (WDM).
BAB
II

PEMBAHASAN

Multiplexing adalah suatu teknik mengirimkan lebih dari satu (:banyak) informasi melalui
satu saluran. Istilah ini adalah istilah dalam dunia telekomunikasi. Tujuan utamanya adalah
untuk menghemat jumlah saluran fisik misalnya kabel, pemancar & penerima (transceiver),
atau kabel optik.

Multiplexing merupakan Teknik menggabungkan beberapa sinyal untuk dikirimkan secara


bersamaan pada suatu kanal transmisi. Dimana perangkat yang melakukan Multiplexing
disebut Multiplexer atau disebut juga dengan istilah Transceiver / Mux. Dan untuk di sisi
penerima, gabungan sinyal – sinyal itu akan kembali di pisahkan sesuai dengan tujuan masing
– masing. Proses ini disebut dengan Demultiplexing.

Contoh aplikasi dari teknik multiplexing ini adalah pada jaringan transmisi jarak jauh, baik
yang menggunakan kabel maupun yang menggunakan media udara (wireless atau radio).
Sebagai contoh, satu helai kabel optik Surabaya-Jakarta bisa dipakai untuk menyalurkan
ribuan percakapan telepon. Idenya adalah bagaimana menggabungkan ribuan informasi
percakapan (voice) yang berasal dari ribuan pelanggan telepon tanpa saling bercampur satu
sama lain.

Tujuan dan Keuntungan Multiplexing

tujuan : meningkatkan effisiensi penggunaan bandwidth / kapasitas saluran transmisi dengan


cara berbagi akses bersama. Keuntungan :

• Komputer host hanya butuh satu port I/O untuk banyak terminal
• Hanya satu line transmisi yang dibutuhkan

Beberapa alasan penggunan multiplex:

– Menghemat biaya penggunaan saluran komunikasi

– Memanfaatkan sumber daya seefisien mungkin

– Kapasitas terbatas dari saluran telekomunikasi digunakan semaksimum mungkin

– Karakteristik permintaan komunikasi pada umumnya memerlukan penyaluran data


dari beberapa terminal ke titik yang sama

Secara umum fungsi multiplex adalah sebagai berikut :

– Membantu berbagai koneksi pada sebuah mesin

– Memetakan banyak koneksi pada sebuah tingkatan antara sebuah koneksi dengan lainnya
Jenis Teknik Multiplexing

Teknik Multiplexing yang umum digunakan adalah :

a. Time Division Multiplexing (TDM) :

– Synchronous TDM

– Asynchronous TDM

b. Frequency Division Multiplexing (FDM)

c. Code Division Multiplexing (CDM)

Time Division Multiplexing (TDM)

Secara umum TDM menerapkan prinsip pemnggiliran waktu pemakaian saluran transmisi
dengan mengalokasikan satu slot waktu (time slot) bagi setiap pemakai saluran (user).

TDM yaitu Terminal atau channel pemakaian bersama-sama kabel yang cepat dengan
setiap channel membutuhkan waktu tertentu secara bergiliran (round-robin time-slicing).
Biasanya waktu tersebut cukup digunakan untuk menghantar satu bit (kadang-kadang
dipanggil bit interleaving) dari setiap channel secara bergiliran atau cukup untuk
menghantar satu karakter (kadang-kadang dipanggil character interleaving atau byte
interleaving). Menggunakan metoda character interleaving, multiplexer akan mengambil
satu karakter (jajaran bitnya) dari setiap channel secara bergiliran dan meletakkan pada
kabel yang dipakai bersama-sama sehingga sampai ke ujung multiplexer untuk dipisahkan
kembali melalui port masing- masing.

Menggunakan metoda bit interleaving, multiplexer akan mengambil satu bit dari setiap
channel secara bergiliran dan meletakkan pada kabel yang dipakai sehingga sampai ke ujung
multiplexer untuk dipisahkan kembali melalui port masing- masing. Jika ada channel yang
tidak ada data untuk dihantar, TDM tetap menggunakan waktu untuk channel yang ada (tidak
ada data yang dihantar), ini merugikan penggunaan kabel secara maksimun. Kelebihanya
adalah karena teknik ini tidak memerlukan guardband jadi bandwidth dapat digunakan
sepenuhnya dan perlaksanaan teknik ini tidak sekompleks teknik FDM.

Pengiriman data menggunakan TDM dilakukan dengan mencampur data berdasarkan waktu
sinyal data tsb dikirimkan. TDM digunakan untuk transmisi sinyal digital. Bit data dari
terminal secara bergantian diselipkan diantara bit data dari terminal lain. Pemancar dan
penerima harus sinkron supaya masing – masing penerima data yang ditujukan kepadanya.

Misalkan 4 buah terminal akan mengirimkan data ke penerima dengan kecepatan 300 bps,
dengan teknik TDM, satu saluran komunikasi dapat menyalurkan data dari ke empat
terminal tadi sekaligus dengan kecepatan 1200 bps.
Akibatnya diperlukan saluran berkualitas tinggi yang dapat mengirimkan data dengan
kecepatan tinggi antara multiplexer pengirim dan penerima. Antara pengirim atau penerima
dengan multiplexer dapat digunakan saluran berkualitas rendah, sehingga jumlah kecepatan
semua saluran tersebut harus lebih rendah atau sama dengan kecepatan saluran antara ke-2
multiplexer.

Pada contoh berikut ini saluran antara ke-2 multiplexer digunakan saluran yang memiliki
kecepatan 1200 bps, sedangkan saluran dari pengirim ke multiplexer digunakan saluran
berkualitas lebih rendah, misalnya masing- masing 300 bps (jumlah ke-4 saluran tersebut
1200 bps). Dengan TDM, urutan data sinyal lebih diperhatikan.

TDM hanya digunakan untuk komunikasi dari titik ke titik.

Teknik TDM terdiri atas :

Synchronous TDM

Hubungan antara sisi pengirim dan sisi penerima dalam komunikasi data yang
menerapkan teknik Synchronous TDM .

Asynchronous TDM

Untuk mengoptimalkan penggunaan saluran dengan cara menghindari adanya slot waktu
yang kosong akibat tidak adanya data ( atau tidak aktif- nya pengguna) pada saat sampling
setiap input line, maka pada Asynchronous TDM proses sampling hanya dilakukan untuk
input line yang aktif saja. Konsekuensi dari hal tersebut adalah perlunya menambahkan
informasi kepemilikan data pada setiap slot waktu berupa identitas

pengguna atau identitas input line yang bersangkutan.

Penambahan informasi pada setiap slot waktu yang dikirim merupakan overhead pada
Asynchronous TDM

Frequency Division Multiplexing (FDM)

Prinsip dari FDM adalah pembagian bandwidth saluran transmisi atas sejumlah kanal
(dengan lebar pita frekuensi yang sama atau berbeda) dimana masing- masing kanal
dialokasikan ke pasangan entitas yang berkomunikasi. Contoh aplikasi FDM ini yang
polpuler pada saat ini adalah Jaringan Komunikasi Seluler, seperti GSM ( Global System
Mobile) yang dapat menjangkau jarak 100 m s/d 35 km. Tingkatan generasi GSM adalah
sbb:
First- generation: Analog cellular systems (450-900 MHz)
* Frequency shift keying for signaling
* FDMA for spectrum sharing
* NMT (Europe), AMPS (US)

Second-generation: Digital cellular systems (900, 1800 MHz)


* TDMA/CDMA for spectrum sharing
* Circuit switching
* GSM (Europe), IS-136 (US), PDC (Japan)
2.5G: Packet switching extensions
* Digital: GSM to GPRS
* Analog: AMPS to CDPD

3G:
* High speed, data and Internet services
* IMT-2000

FDM yaitu pemakaian secara bersama kabel yang mempunyai bandwidth yang tinggi terhadap
beberapa frekuensi (setiap channel akan menggunakan frekuensi yang berbeda). Contoh
metoda multiplexer ini dapat dilihat pada kabel coaxial TV, dimana beberapa channel TV
terdapat beberapa chanel, dan kita hanya perlu tunner (pengatur channel) untuk gelombang
yang dikehendaki.

Pada teknik FDM, tidak perlu ada MODEM karena multiplexer juga bertindak sebagai
modem (membuat permodulatan terhadap data digital). Kelemahan Modem disatukan
dengan multiplexer adalah sulitnya meng-upgrade ke komponen yang lebih maju dan
mempunyai kecepatan yang lebih tinggi (seperti teknik permodulatan modem yang begitu
cepat meningkat).

Kelemahannya adalah jika ada channel (terminal) yang tidak menghantar data, frekuensi
yang dikhususkan untuk membawa data pada channel tersebut tidak tergunakan dan ini
merugikandan juga harganya agak mahal dari segi pemakaian (terutama dibandingkan
dengan TDM) kerana setiap channel harus disediakan frekuensinya. Kelemahan lain adalah
kerana bandwid th jalur atau media yang dipakai bersama-sama tidak dapat digunakan
sepenuhnya, kerana sebagian dari frekuensi terpaksa digunakan untuk memisahkan antara
frekuensi channelchannel yang ada.
Frekuensi pemisah ini dipanggil guardband.

System ini menumpuk sinyal pada bidang frekuensi. Data yang dikirim akan dicampur
berdasarkan frekuensinya.

FDM merupakan sinyal analog yang digunakan sebagai media pengiriman sinyal digital (0&1)
dalam system computer.

Misalkan diketahui kanal komunikasi suara berupa kabel voice grade mempunyai lebar
frekuensi 300 – 3000 Hz. Dengan multiplexing FDM bias menggunakan lebih dari 1
terminal. Untuk keperluan ini digunakan 4 pembawa, misalnya 600, 1200, 1800, 2400 Hz. Ini
berarti data dari 4 buah sumber dapat dikirimkan ke tujuan secara bersamaan hanya dengan
menggunakan sebuah saluran voice grade.

Bilangan biner “1” diwakili oleh sinyal 800, 1400, 2000, 2600 Hz, sedangkan biner “0”
diwakili oleh sinyal 400, 1000, 1600, 2200 Hz. Untuk mencegah interferensi, tiap2 band
dipisahkan oleh jalur selebar 200 Hz.

Jadi penerima akan memisahkan sinyal yang diterima berdasarkan frekuensinya, lalu
disalurkan ke tempat tujuan yang dikehendaki.

FDM tidak hanya digunakan untuk pengiriman dari titik ke titik, tapi dapat juga dengan cara
multidrop. Dengan cara ini, setiap penerima hanya mengambil sinyal data sesuai dengan
frekuensi yang sudah ditentukan dan data yang lain diteruskan ke tujuan yang bersangkutan.

Tiap kanal telah diberikan pada terminal tertentu. Jika terminal tersebut tidak mengirimkan
data, maka kanal itu tidak berfungsi.
Code Division Multiplexing (CDM)

Code Division Multiplexing (CDM) dirancang untuk menanggulangi kelemahankelemahan


yang dimiliki oleh teknik multiplexing sebelumnya, yakni TDM dan FDM.

Contoh aplikasinya pada saat ini adalah jaringan komunikasi seluler CDMA (Flexi) Prinsip
kerja dari CDM adalah sebagai berikut :

1. Kepada setiap entitas pengguna diberikan suatu kode unik (dengan panjang 64
bit) yangdisebut chip spreading code.

2. Untuk pengiriman bit ‘1’, digunakan representasi kode (chip spreading code) tersebut.

3. Sedangkan untuk pengiriman bit ‘0’, yang digunakan adalah inverse dari kode tersebut.

4. Pada saluran transmisi, kode-kode unik yang dikirim oleh sejumlah pengguna
akan ditransmisikan dalam bentuk hasil penjumlahan (sum) dari kode-kode
tersebut.

5. Di sisi penerima, sinyal hasil penjumlahan kode-kode tersebut akan dikalikan dengan

kode unik dari si pengirim (chip spreading code) untuk diinterpretasikan.

selanjutnya:

– jika jumlah hasil perkalian mendekati nilai +64 berarti bit ‘1’,

– jika jumlahnya mendekati –64 dinyatakan sebagai bit ‘0’.

Contoh penerapan CDM untuk 3 pengguna (A,B dan C) menggunakan panjang kode 8 bit
(8- chip spreading code) dijelaskan sebagai berikut :

a. Pengalokasian kode unik (8-chip spreading code) bagi ketiga pengguna :

– kode untuk A : 10111001

– kode untuk B : 0110111

– kode untuk C : 11001101

b. Misalkan pengguna A mengirim bit 1, pengguna B mengirim bit 0 dan pengguna C


mengirim bit 1. Maka pada saluran transmisi akan dikirimkan kode berikut :
– A mengirim bit 1 : 10111001 atau + – + + + – – +

– B mengirim bit 0 : 10010001 atau + – – + – – – +

– C mengirim bit 1 : 11001101 atau + + – – + + –

– hasil penjumlahan (sum) = +3,-1,-1,+1,+1,-1,-3,+3


c. Pasangan dari A akan menginterpretasi kode yang diterima dengan cara :

– Sinyal yang diterima : +3 –1 –1 +1 +1 –1 –3 +3

– Kode milik A : +1 –1 +1 +1 +1 -1 –1 +1

– Hasil perkalian (product) : +3 +1 –1 +1 +1 +1 +3 +3 = 12

Nilai +12 akan diinterpretasi sebagai bit ‘1’ karena mendekati nilai +8.

d. Pasangan dari pengguna B akan melakukan interpretasi sebagai berikut :

–sinyal yang diterima : +3 –1 –1 +1 +1 –1 –3 +

–kode milik B : –1 +1 +1 –1 +1 +1 +1 –1

–jumlah hasil perkalian : –3 –1 –1 –1 +1 –1 –3 –3 = -12

berarti bit yang diterima adalah bit ‘0’, karena mendekati nilai –8

Demultiplexer
Demultiplxer atau dapat disingkat Demux merupakan suatu rangkaian elektronika yang
mempunyai output dua atau lebih dan hanya mempunyai satu input (jumlah input dapat
bergantung dari jumlah keluarannya), didalam multiplexer terdapat suatu pemilih
keluaran/outputnya, jadi demultiplexer merupakan rangkaian yang dapat dipilih outputnya
untuk meneruskan data dari inputnya. Berkebalikan dari multiplexer yang dapat dipilih
intputnya, demultiplexer ini yang dipilih adalah outputnya. Untuk lebih mudahnya dapat
dilihat gambar dibawah ini :

Demultiplexer

Dalam gambar tersebut data dimasukan dari inputnya kemudian pemilih sel akan memilih
salah satu output dari Q0 dan Q1 untuk meneruskan datanya. Dan apabila diaplikasikan
kedalam gerbang logika, Demultiplexer dapat diimplementasikan sebagai berikut :
Demultiplexer Dengan Gerbang Logika
Dengan menggunakan gerbang logika and dan not, secara sederhana Demultiplexer dapat
diimplementasikan sebagai rangkaian pemilih output. Sehingga apabila pemilih berlogika
1 maka I1 akan menjadi output dari demultiplexer, tetapi bila pemilih berlogika 0 maka Io
yang akan menjadi input dan meneruskan data ke Outputnya. Sama seperti multiplexer,
rangkaian demultiplexer dapat digunakan untuk memilih banyak keluaran(lebih dari dua
output dalam output berjumlah 2n.)

Demultiplexer 4 keluaran ini akan mengeluarkan data yang sesuai ketika pemilih menunjuk
keluaran yang dituju, sebagai contoh pemilih menunjuk keluaran F0 dengan memasukkan
logika 00 pada pemilih, sehingga keluaran yang akan mengeluarkan data hanyalah output F0,
apabila Input berlogika 1 maka keluaran F0 juga berlogika 1 dan juga sebaliknya, walaupun
pada masukan/input dimasukkan data tetapi keluaran lain tidak akan mengeluarkan data
seperti output F0 dan hanya akan berlogika 0 walaupun input berlogika 1.

Dalam dunia komunikasi Multiplexer dan Demultiplexer dapat mempermudah


memindahkan sinyal satu ke sinyal yang lainnya atau dapat bermanfaat menyalurkan sinyal
pada jalur tertentu kedalam tujuan yang telah ditentukan walaupun komunikasi tersebut
hanya memiliki jalur tunggal, dan apabila diimplemetasikan kedalam gerbang logika maka
hasilnya sebagai berikut :
Penggabungan Multiplexer dengan
Demultiplexer
Gambar diatas merupakan implementasi Multiplexer yang digabungkan dengan
Demultiplexer sehingga data yang akan masuk dapat memilih input mana yang akan
digunakan dan dari data yang telah dimasukan tersebut dapat dipilih keluaran mana yang
akan menjadi keluaran dari data masukan.

Kurang atau lebih itulah pengertian Mux/Multiplexer dengan Demux/Demuliplexer, jika


ada kesalahan dalam istilah- istilah tolong dikoreksi ya....
BAB III

KESIMPULAN

Multiplexing adalah suatu teknik mengirimkan lebih dari satu (:banyak) informasi melalui satu
saluran. Istilah ini adalah istilah dalam dunia telekomunikasi. Tujuan utamanya adalah untuk
menghemat jumlah saluran fisik misalnya kabel, pemancar & penerima (transceiver), atau
kabel optik.

Teknik Multiplexing yang umum digunakan adalah :

a. Time Division Multiplexing (TDM) :

– Synchronous TDM

– Asynchronous TDM

b. Frequency Division Multiplexing (FDM)

c. Code Division Multiplexing (CDM

TDM yaitu Terminal atau channel pemakaian bersama-sama kabel yang cepat dengan
setiap channel membutuhkan waktu tertentu secara bergiliran (round-robin time-slicing).
Biasanya waktu tersebut cukup digunakan untuk menghantar satu bit (kadang-kadang
dipanggil bit interleaving) dari setiap channel secara bergiliran atau cukup untuk
menghantar satu karakter (kadang-kadang dipanggil character interleaving atau byte
interleaving). Menggunakan metoda character interleaving, multiplexer akan mengambil
satu karakter (jajaran bitnya) dari setiap channel secara bergiliran dan meletakkan pada
kabel yang dipakai bersama-sama sehingga sampai ke ujung multiplexer untuk dipisahkan
kembali melalui port masing- masing.

FDM yaitu pemakaian secara bersama kabel yang mempunyai bandwidth yang tinggi terhadap
beberapa frekuensi (setiap channel akan menggunakan frekuensi yang berbeda). Contoh
metoda multiplexer ini dapat dilihat pada kabel coaxial TV, dimana beberapa channel TV
terdapat beberapa chanel, dan kita hanya perlu tunner (pengatur channel) untuk gelombang
yang dikehendaki.

Teknik TDM terdiri atas :

Synchronous TDM Hubungan antara sisi pengirim dan sisi penerima dalam komunikasi data
yang menerapkan teknik Synchronous TDM dijelaskan secara skematik pada gambar

Asynchronous TDM Untuk mengoptimalkan penggunaan saluran dengan cara menghindari


adanya slot waktu yang kosong akibat tidak adanya data ( atau tidak aktif- nya pengguna)
pada saat sampling setiap input line, maka pada Asynchronous TDM proses sampling hanya
dilakukan untuk input line yang aktif saja. Konsekuensi dari hal tersebut adalah perlunya
menambahkan informasi kepemilikan data pada setiap slot waktu berupa identitas pengguna
atau identitas input line yang bersangkutan.

Code Division Multiplexing (CDM) dirancang untuk menanggulangi


kelemahankelemahan yang dimiliki oleh teknik multiplexing sebelumnya, yakni TDM
dan FDM

flip flop BAB I


PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Flip-flop merupakan suatu rangkaian sekuensial yang dapat
menyimpan data sementara (latch) dimana bagian outputnya akan merespon
input dengan cara mengunci nilai input yang diberikan atau mengingat input
tersebut. Flip-flop juga adalah sebagai rangkaian untuk memori yang
merupakan salah satu bagian yang penting dari sebuah computer.
Ada dua macam memori yaitu memori tipe Non Volatile yang
merupakan memori yang dapat menyimpan atau mengingat suatu informasi
atau data untuk jangka waktu lama dan memori tipe Volatile yang merupakan
memori yang dapat menyimpan informasi selama sambungan listrik
tersambung. Memori tipe Volatile terdiri atas memori dinamik dan memori
static. Flip-flop termasuk tipe memori statik.
Perubahan dari setiap keadaan output dapat terjadi jika diberikan
trigger pada flip-flop tersebut. Triger nya berupa sinyal logika 1 dan 0 yang
kontinu. Ada 4 (empat) tipe Flip-flop yang dikenal yaitu SR, JK, D dan T
Flip-flop. Dua tipe pertama merupakan tipe dasar dari Flip-flop, sedangkan D
dan T merupakan turunan dari SR dan JK Flip-flop.

1.2 Rumusan Masalah


Dengan makalah yang di buat oleh kami dapat ditemui beberapa
permasalahan diantaranya, yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan rangkaian flip flop?
2. Apa yang dimaksud dengan sinyal clock
3. Apa yang dimaksud flip flop RS, JK, T

1.3 Tujuan

Dalam pembuatan makalah ini kami juga mempunyai beberapa tujuan dalam
menulis makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Menjelaskan tentang rangkaian flip flop dasar
2. Menjelaskan sinyal clok
3. Membuat table kebenaran
4. Menjelaskan jenis – jenis flip flop : RS,D, JK, T

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Rangkaian flip flop dasar


Rangkaian Flip Flop adalah rangkaian yang dapat bekerja hanya
dengan dua buah input dan output secara berlawanan. Rangkaian ini juga
memiliki dua arus stabil dan dapat digunakan untuk menyimpan informasi.
Sirkuit yang terdapat pada setiap rangkaian dapat dibuat untuk mengubah
arus dengan sinyal yang dimasukan pada satu atau lebih input kontrol dan
juga memiliki satu atau dua output. Flip flop juga merupakan rangkaian
penting dalam sistem elektronik digital dan juga elemen penyimpanan dasar
pada logika sekuensial yang digunakan pada komputer, alat komunikasi dan
tipe elektronik lainnya.

2.2 Sinyal Clock


Clock adalah salah satu masukan yang ada dalam beberapa
rangkaian Flip-flop. Rangkaian komputer menggunanakan ribuan flip-flop.
Untuk mengkoordinasi kegiatan keseluruhan, sinyal umum yang bernama
kunci-waktu (clock) dikirimkan ke setiap flip-flop. Sinyal ini mencegah flip-
flop berubah keadaan sebelum waktunya. Ada beberapa kondisi clock yang
biasa digunakan untuk menyerempakkan kerja flip-flop yaitu :
1) Tepi naik : yaitu saat perubahan sinyal clock dari logika rendah (0) ke
logika tinggi.
2) Tepi turun : yaitu saat perubahan sinyal clock dari logika tinggi (1) ke
logika rendah (0).
3) Logika tinggi : yaitu saat sinyal clock berada dalam logika 1.
4) Logika rendah : yaitu saat sinyal clock berada dalam logika 0.

Gambar Kondisi Pemicuan Clock

Gambar Simbol-simbol Pemicuan

Selanjutnya cara pengujian pemicuan suatu flip-flop akan dijelaskan dalam


Tabel .Pada tabel tersebut, kita gunakan penerapan logika positif. Kondisi
Clock High, yaitu saat clock ditekan sama artinya dengan logika 1,
sedangkan saat clock dilepas sama artinya dengan logika 0. Jika pada
langkah pengujian pertama keadaan sudah sesuai dengan tabel, pengujian
dapat dihentikan, demikian seterusnya.
Tabel Pengujian Pemicuan Clock
Langkah
Clock Input Output Jenis Pemicuan
Pengujian
Diubah-
1. 1 Berubah Logika Tinggi
ubah
Diubah-
2. 0 Berubah Logika rendah
ubah
Diubah-
0 Tetap
ubah
3. Tepi naik
0 ke 1 Diubah-
Berubah
(ditekan) ubah

Diubah-
1 Tetap
ubah
Diubah-
1 Tetap
ubah
1 ke 0 Diubah-
4. Berubah Tepi turun
(dilepas) ubah
Diubah-
0 Tetap
ubah

2.3 Jenis Flip-Flop


1. RS Flip-Flop
RS FF adalah flip-flop dasar yang memiliki dua masukan yaitu R
(Reset) dan S (Set) dan mempunyai 2 jalan keluar Q dan Qnot (Q atasnya
digaris). Simbol¬simbol yang ada pada jalan keluar selalu berlawanan satu
dengan yang lain. Bila S diberi logika 1 dan R diberi logika 0, maka output Q
akan berada pada logika 0 dan Q not pada logika 1. Bila R diberi logika 1 dan
S diberi logika 0 maka keadaan output akan berubah menjadi Q berada pada
logik 1 dan Q not pada logika 0. Sifat paling penting dari Flip¬Flop adalah
bahwa sistem ini dapat menempati salah satu dari dua keadaan stabil yaitu
stabil I diperoleh saat Q =1 dan Q not = 0, stabil ke II diperoleh saat
Q=0 dan Q not = 1
Tabel Kebenaran

Yang dimaksud kondisi terlarang yaitu keadaaan yang tidak diperbolehkan


dimana kondisi output Q sama dengan Q not yaitu pada saat S=0 dan R=0
Yang dimaksud dengan kondisi memori yaitu saat S=1 dan R=1, output Q
dan Qnot akan menghasilkan perbedaan yaitu jika Q=0 maka Qnot = 1 atau
sebaliknya jika Q=1 maka Q not =0

2. D Flip Flop
D flipflop adalah RS flipflop yang ditambah dengan suatu inventer pada
reset inputnya.Sifat dari D flipflop adalah bila input D (Data) dan pulsa
clock berlogika 1, maka output Q akan berlogika 1.Bila input D berlogika
0, maka D flipflop akan berada pada keadaan reset atau output Q berlogika
0.
Tabel Kebenaran
3. T Flip Flop
Rangkaian T flip-flop atau Togle flip-flop dapat dibentuk dari modifikasi
clocked RSFF, DFF maupun JKFF. TFF mempunyai sebuah terminal input
T dan dua buah terminal output Q dan Qnot. TFF banyak digunakan pada
rangkaian Counter, frekuensi deviden dan sebagainya.

Tabel Kebenaran
4. JK Flip Flop
JK flip-flop sering disebut dengan JK FF induk hamba atau Master Slave
JK FF karena terdiri dari dua buah flip-flop, yaitu Master FF dan Slave FF.
Master Slave JK FF ini memiliki 3 buah terminal input yaitu J, K dan
Clock. Sedangkan IC yang dipakai untuk menyusun JK FF adalah tipe 7473
yang mempunyai 2 buah JK flip-flop dimana lay outnya dapat dilihat pada
Vodemaccum IC (Data bookc IC). Kelebihan JK FF terhadap FF
sebelumnya yaitu JK FF tidak mempunyai kondisi terlarang artinya
berapapun input yang diberikan asal ada clock maka akan terjadi perubahan
pada output.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jadi rangkaian flipflop adalah rangkaian yang dapat bekerja hanya
dengan dua buah input dan output secara berlawanan. Flip flop juga
merupakan rangkaianyang penting dalam sistem elektroni digital dan juga
elemen penyimpanan dasar pada logika sekuensial yang digunakan pada
komputer, alat komunikasi dan tipe elektronik lainnya. Clock adalah salah
satu masukan yang ada dalam beberapa rangkaian Flip-flop. Sinyal clock
mencegah flip-flop berubah keadaan sebelum waktunya. Jenis- jenis flip
flop ada 4 yaitu :
1. RS Flip-Flop
RS FF adalah flip-flop dasar yang memiliki dua masukan yaitu R
(Reset) dan S (Set) dan mempunyai 2 jalan keluar Q dan Qnot (Q
atasnya digaris).
2. D Flip Flop
D flipflop adalah RS flipflop yang ditambah dengan suatu inventer
pada reset inputnya.
3. T Flip Flop
Rangkaian T flip-flop atau Togle flip-flop dapat dibentuk dari
modifikasi clocked RSFF, DFF maupun JKFF.
4. JK Flip Flop.
JK flip-flop sering disebut dengan JK FF induk hamba atau Master
Slave JK FF karena terdiri dari dua buah flip-flop, yaitu Master FF dan
Slave FF.
Sedangkan tabel kebenaran digunakan untuk mengetahui benar atau
tidaknya rangkaian yang telah kita buat
iv

Anda mungkin juga menyukai