Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TEKNOLOGI KOMUNIKASI MODERN

“KONSEP DASAR MULTIPLEXING DAN TDM”

Di Susun Oleh Kelompok 1:

1. Alya Amelia : 21101156110001


2. Ayu Ningsih Saputri : 21101156110003
3. Devi Nurul Maryam : 21101156110007
4. Elsi Sarpina : 21101156110009
5. Putri Rahma M : 21101156110018
6. Riki Denata Pratama: 21101156110021
7. Deni Sartika : 21101156110023
8. Rizana Amelia : 17101156110029

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG
TP 2023
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah
memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Konsep Dasar Multiplexing Dan TDM” dengan baik tanpa ada halangan yang
berarti.

Makalah ini telah kami selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu kami sampaikan banyak terima kasih kepada segenap pihak yang
telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian makalah ini.

Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun isi.
Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati , kami selaku penyusun menerima segala kritik
dan saran yang membangun dari pembaca.

Dengan karya ini kami berharap dapat membantu menambah wawasan bagi kami dan
para pembaca. Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah
khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk kita semua.

Padang, 23 Juni 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG ...................................................................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................................. 4
C. TUJUAN ........................................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 5
A. PENGERTIAN MULTIPLEXING ............................................................................................... 5
B. TEKNIK MULTIPLEXING .......................................................................................................... 7
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................. 11
A. KESIMPULAN .............................................................................................................................. 11
B. SARAN .......................................................................................................................................... 11
LAMPIRAN ............................................................................................................................................ 12
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam elektronik, telekomunikasi, dan jaringan komputer, Multiplexing adalah istilah yang
digunakan untuk menunjuk ke sebuah proses di mana beberapa sinyal pesan analog atau aliran
data digital digabungkan menjadi satu sinyal. Tujuannya adalah untuk berbagi sumber daya yang
mahal. Contohnya, dalam elektronik, Multiplexing mengijinkan beberapa sinyal analog untuk
diproses oleh satu analog-to-digital converter (ADC), dan dalam telekomunikasi, beberapa
panggilan telepon dapat disalurkan menggunakan satu kabel.
Dalam komunikasi, sinyal yang telah dimultipleks disalurkan ke sebuah saluran komunikasi,
yang mungkn juga merupakan medium transmisi fisik.
Multiplexing membagi kapasitas saluran komunikasi tingkat-rendah menjadi beberapa saluran
logik tingkat-tinggi, masing-masing satu untuk setiap sinyal pesan atau aliran data yang ingin
disalurkan. Sebuah proses kebalikannya, dikenal dengan demultiplexing, dapat mengubah data
asli di sisi penerima.
Sebuah alat yang melakukan Multiplexing disebut multiplekser (MUX) dan alat yang
melakukan proses yang berlawanan disebut demultiplekser, (DEMUX).
Bentuk paling dasar dari Multiplexing adalah time-division Multiplexing (TDM) dan frequency-
division multiplexing (FDM).Dalam komunikasi optik, FDM sering disebut sebagai wavelength-
division multiplexing (WDM).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Konsep dasar Multiplexing ?
2. Teknik Multiplexing pada TDM?
C. TUJUAN
Hal apapun yang dilakukan tentu memiliki tujuan/goals yang ingin diraih. Begitupun dalam
pembuatan makalah ini. Tujuan yang ingin diraih, yaitu:
1. Untuk mengetahui Konsep Dasar Multiplexing
2. Untuk mengetahui Teknik Multiplexing pada TDM
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MULTIPLEXING

Multiplexing adalah suatu teknik mengirimkan lebih dari satu (banyak) informasi melalui
satu saluran. Istilah ini adalah istilah dalam dunia telekomunikasi. Tujuan utamanya adalah untuk
menghemat jumlah saluran fisik misalnya kabel, pemancar & penerima (transceiver), atau kabel
optik. Contoh aplikasi dari teknik multiplexing ini adalah pada jaringan transmisi jarak jauh, baik
yang menggunakan kabel maupun yang menggunakan media udara (wireless atau radio). Sebagai
contoh, satu helai kabel optik Surabaya-Jakarta bisa dipakai untuk menyalurkan ribuan
percakapan telepon. Idenya adalah bagaimana menggabungkan ribuan informasi percakapan
(voice) yang berasal dari ribuan pelanggan telepon tanpa saling bercampur satu sama lain.

1. Tujuan dan Keuntungan Multiplexing


Tujuan: meningkatkan effisiensi penggunaan bandwidth / kapasitas saluran
transmisi dengan cara berbagi akses bersama.
Keuntungan :
• Komputer host hanya butuh satu port I/O untuk banyak terminal
• Hanya satu line transmisi yang dibutuhkan

2. Beberapa alasan penggunan multiplexing:


– Menghemat biaya penggunaan saluran komunikasi
– Memanfaatkan sumber daya seefisien mungkin
– Kapasitas terbatas dari saluran telekomunikasi digunakan semaksimum mungkin
– Karakteristik permintaan komunikasi pada umumnya memerlukan penyaluran data
dari beberapa terminal ke titik yang sama

3. Secara umum fungsi multiplexing adalah sebagai berikut :


– Membantu berbagai koneksi pada sebuah mesin
– Memetakan banyak koneksi pada sebuah tingkatan antara sebuah koneksi dengan
lainnya

Teknik multiplexing ada beberapa cara. Yang pertama, multiplexing dengan cara menata
tiap informasi (suara percakapan 1 pelanggan) sedemikian rupa sehingga menempati satu alokasi
frekuensi selebar sekitar 4 kHz. Teknik ini dinamakan Frequency Division Multiplexing (FDM).
Teknologi ini digunakan di Indonesia hingga tahun 90-an pada jaringan telepon analog dan
sistem satelit analog sebelum digantikan dengan teknologi digital.
Pada tahun 2000-an ini, ide dasar FDM digunakan dalam teknologi saluran pelanggan
digital yang dikenal dengan modem ADSL (asymetric digital subscriber loop). Yang kedua
adalah multiplexing dengan cara tiap pelanggan menggunakan saluran secara bergantian. Teknik
ini dinamakan Time Division Multiplexing (TDM). Tiap pelanggan diberi jatah waktu (time slot)
tertentu sedemikian rupa sehingga semua informasi percakapan bisa dikirim melalui satu saluran
secara bersama-sama tanpa disadari oleh pelanggan bahwa mereka sebenarnya bergantian
menggunakan saluran. Kenapa si pelanggan tidak merasakan pergantian itu? Karena
pergantiannya terjadi setiap 125 microsecond; berapapun jumlah pelanggan atau informasi yang
ingin di-multiplex, setiap pelanggan akan mendapatkan giliran setiap 125 microsecond, hanya
jatah waktunya semakin cepat. Teknik multiplexing yang ketiga adalah yang digunakan dalam
saluran kabel optik yang disebut Wavelength Division Multiplexing (WDM), yaitu satu kabel
optik dipakai untuk menyalurkan lebih dari satu sumber sinar dimana satu sinar dengan lamda
tertentu mewakili satu sumber informasi.
Pada pembahasan ini, digambarkan teknik-teknik yang efisien dalam penggunaan data
link dengan beban yang sangat berat. Secara spesifik, dengan perangkat yang dihubungkan
dengan jalur ujung-ke-ujung, umumnya diharapkan adanya frame multiple yang menonjol
sehingga link data tidak macet di antara kedua station tersebut. Biasanya, dua station yang saling
berkomunikasi tidak akan menggunakan link data berkapasitas penuh. Untuk efisiensinya,
kaasitas tersebut harus dibagi. Istilah umum untuk pembagian semacam itu disebut multiplexing.
Aplikasi multiplexing yang umum adalah dalam komunikasi long-haul. Media utama
pada jaringan long-haul berupa jalur gelombang mikro, koaksial, atau serat optik berkapasitas
tinggi. Jalur-jalur ini dapat memuat transmisi data dalam jumlah besar secara simultan dengan
menggunakan multiplexing.
Pada gambar dibawah ini menggambarkan fungsi multiplexing dalam bentuk yang paling
sederhana. Terdapat input n untuk multiplexer. Multiplexer dihubungkan ke demultiplexer
melalui sebuah jalur tunggal. Saluran tersebut mampu membawa n channel data yang terpisah.

Multiplexer menggabungkan (melakukan multiplexing) data dari jalur input n dan


mentransmisikannya melalui jalur berkapasitas tinggi. Demultiplexer menerima aliran data yang
sudah dimultiplexkan, kemudian memisahkan (malakukan demultiplexing) data berdasarkan
channel, lalu mengirimkannya ke saluran output yang tepat.
Penggunaan multiplexing secara luas dalam komunikasi data dapat dijelaskan melalui
hal-hal berikut ini:
 Semakin tinggi rate data, semakin efektif biaya untuk fasilitas transmisi. Maksudnya,
untuk suatu aplikasi dan pada jarak tertentu, biaya per kbps menurun bila rate data
fasilitas transmisi meningkat. Hampir sama dengan itu, biaya transmisi dan peralatan
penerima per kbps menurun, bila rate data meningkat.
 Sebagian besar perangkat komunikasi data individu memerlukan dukungan rate data yang
relatif sedang-sedang saja. Sebagai contoh, untuk sebagian besar aplikasi komputer
pribadi dan terminal, rate data diantara 9600 bps dan 64 kbps sudah cukup memadai.

Pernyataan tersebut dimaksudkan sebagai syarat-syarat bagi perangkat komunikasi data.


Pernyataan yang sama diterapkan untuk komunikasi suara. Maksudnya, semakin besar fasilitas
transmisi sebagai syarat untuk channel suara, semakin berkurang biaya per channel suara
individu. Kapasitas yang diperklukan untuk sebuah channel suara tunggal biasanya sedang-
sedang saja.
Pembahasan ini menitik beratkan pada tiga jenis teknik multiplexing. Pertama,
Frequency-Division Multiplexing (FDM), yang paling banyak dilakukan dan cukup dikenal oleh
siapa saja yang pernah menggunakan radio atau televisi. Kedua, kasus khusus dari time Division
Multiplexing (TDM) atau disebut juga dengan TDM synchkronous. Jenis ini paling banyak
dipergunakan untuk memultiplexingkan aliran suara dan aliran data yang didigitalkan. Jenis
ketiga dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi synchronous dengan cara menambahkan
rangkaian rumit ke multiplexer. Jenis ini memiliki beberapa sebutan, diantaranya statistical
TDM, synchronous TDM, dan intellegence TDM. Buku ini menggunakan istilah statistical
TDM, yang menyoroti salah satu sifat utamnya. Terakhir, kita mengamati jalur pelanggan digital,
yang mengkombinasikan teknologi TDM synchronous dan FDM.

B. TEKNIK MULTIPLEXING
1. Time Division Multiplexing (TDM).
Secara umum TDM menerapkan prinsip pemnggiliran waktu pemakaian saluran transmisi
dengan mengalokasikan satu slot waktu (time slot) bagi setiap pemakai saluran (user).

TDM yaitu Terminal atau channel pemakaian bersama-sama kabel yang cepat dengan
setiap channel membutuhkan waktu tertentu secara bergiliran (round-robin time-slicing).
Biasanya waktu tersebut cukup digunakan untuk menghantar satu bit (kadang-kadang
dipanggil bit interleaving) dari setiap channel secara bergiliran atau cukup untuk menghantar
satu karakter (kadang-kadang dipanggil character interleaving atau byte interleaving).
Menggunakan metoda character interleaving, multiplexer akan mengambil satu karakter
(jajaran bitnya) dari setiap channel secara bergiliran dan meletakkan pada kabel yang dipakai
bersama-sama sehingga sampai ke ujung multiplexer untuk dipisahkan kembali melalui port
masing-masing.

Menggunakan metoda bit interleaving, multiplexer akan mengambil satu bit dari setiap
channel secara bergiliran dan meletakkan pada kabel yang dipakai sehingga sampai ke ujung
multiplexer untuk dipisahkan kembali melalui port masing-masing. Jika ada channel yang
tidak ada data untuk dihantar, TDM tetap menggunakan waktu untuk channel yang ada (tidak
ada data yang dihantar), ini merugikan penggunaan kabel secara maksimun. Kelebihanya
adalah karena teknik ini tidak memerlukan guardband jadi bandwidth dapat digunakan
sepenuhnya dan perlaksanaan teknik ini tidak sekompleks teknik FDM.

Pengiriman data menggunakan TDM dilakukan dengan mencampur data berdasarkan


waktu sinyal data tsb dikirimkan. TDM digunakan untuk transmisi sinyal digital. Bit data
dari terminal secara bergantian diselipkan diantara bit data dari terminal lain. Pemancar dan
penerima harus sinkron supaya masing – masing penerima data yang ditujukan kepadanya.

Misalkan 4 buah terminal akan mengirimkan data ke penerima dengan kecepatan 300
bps, dengan teknik TDM, satu saluran komunikasi dapat menyalurkan data dari ke empat
terminal tadi sekaligus dengan kecepatan 1200 bps.

Akibatnya diperlukan saluran berkualitas tinggi yang dapat mengirimkan data dengan
kecepatan tinggi antara multiplexer pengirim dan penerima. Antara pengirim atau penerima
dengan multiplexer dapat digunakan saluran berkualitas rendah, sehingga jumlah kecepatan
semua saluran tersebut harus lebih rendah atau sama dengan kecepatan saluran antara ke-2
multiplexer.

Pada contoh berikut ini saluran antara ke-2 multiplexer digunakan saluran yang memiliki
kecepatan 1200 bps, sedangkan saluran dari pengirim ke multiplexer digunakan saluran
berkualitas lebih rendah, misalnya masing-masing 300 bps (jumlah ke-4 saluran tersebut
1200 bps). Dengan TDM, urutan data sinyal lebih diperhatikan.

TDM hanya digunakan untuk komunikasi dari titik ke titik.Digunakan ketika data rate
dari mediummelampaui data rate dari sinyal digital yangditransmisi.Sinyal digital yang
banyak (atau sinyal analogyang membawa data digital) melewati transmisitunggaldengan
cara pembagianporsi yangdapat berupa level bit atau dalam blok –blok byte atau yang lebih
besar dari tiap sinyal padasuatu waktu. Prinsip TDM adalah menerapkan prinsip
penggiliranwaktu pemakaian saluran transmisi denganmengalokasikan satu slot waktu (time
slot) bagisetiap pemakai saluran (user).TDM biasanya digunakan untuk komunikasi point
topoint. Pada TDM, penambahan peralatanpengiriman data lebih mudah dilakukan.TDM
lebih efisien daripada FDM.

Teknik TDM terdiri atas :

1. Synchronous TDM
Hubungan antara sisi pengirim dan sisi penerima dalam komunikasi data yang menerapkan
teknik Synchronous TDM .

2. Asynchronous TDM
Untuk mengoptimalkan penggunaan saluran dengan cara menghindari adanya slot waktu
yang kosong akibat tidak adanya data ( atau tidak aktif-nya pengguna) pada saat sampling
setiap input line, maka pada Asynchronous TDM proses sampling hanya dilakukan untuk
input line yang aktif saja. Konsekuensi dari hal tersebut adalah perlunya menambahkan
informasi kepemilikan data pada setiap slot waktu berupa identitas pengguna atau identitas
input line yang bersangkutan. Penambahan informasi pada setiap slot waktu yang dikirim
merupakan overhead pada Asynchronous TDM
Keuntungan system TDM :

1. System TDM tidak memerlukan filter-filter yang mahal,dan jumlah filter yang
digunakan lebih sedikit. Karena itu harga peralatan terminal system ini lebih murah.
2. Kabel yang mempunyai spesifikasi rendah, misalnya kabel yang digunakan untuk
frekuensi pembicara (VF) masih dapat digunakan untuk sistem TDM, karena
regeneratife repeating dapat menghilangkan pengaruh buruk dari noise, kecacatan dan
crasstalk.
3. Perubahan level (level fluctuation) kanal hanya dipengaruhi oleh karakteristik peralatan
terminal itu sendiri dan tidak tergantung sama sekali dari perubahan saluran. Oleh
karena itu net-loss circuit yang diberikan oleh sistem ini rendah

Kekurangan system TDM :

1. Pemborosan bandwidth
2. User telah memiliki slot waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
3. Multipath distortion.
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
 Multiplexing adalah suatu teknik mengirimkan lebih dari satu (:banyak) informasi melalui
satu saluran. Istilah ini adalah istilah dalam dunia telekomunikasi. Tujuan utamanya adalah
untuk menghemat jumlah saluran fisik misalnya kabel, pemancar & penerima (transceiver),
ataukabeloptik.
Teknik Multiplexing yang umum digunakan adalah :
1. Time Division Multiplexing (TDM) :
- Synchronous TDM
- Asynchronous TDM
 TDM yaitu Terminal atau channel pemakaian bersama-sama kabel yang cepat dengan setiap
channel membutuhkan waktu tertentu secara bergiliran (round-robin time-slicing). Biasanya
waktu tersebut cukup digunakan untuk menghantar satu bit (kadang-kadang dipanggil bit
interleaving) dari setiap channel secara bergiliran atau cukup untuk menghantar satu karakter
(kadang-kadang dipanggil character interleaving atau byte interleaving). Menggunakan
metoda character interleaving, multiplexer akan mengambil satu karakter (jajaran bitnya) dari
setiap channel secara bergiliran dan meletakkan pada kabel yang dipakai bersama-sama
sehingga sampai ke ujung multiplexer untuk dipisahkan kembali melalui port masing-
masing.
B. SARAN
Kami menyadari bahwa makalah kami masih banyak kekurangan dalam penulisan, oleh
karena itu kami meminta saran dan kritik yang membangun dari pembaca .
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai