Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PERKEMBANGAN OFDMA

(Orthogonal Frequency Division Multiple Access)

Disusun oleh:

Wahyu Natalia Kusumadewi

4.31.17.1.23

TE-2B

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2019
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa
penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini. Terselesainya
pembuatan makalah ini tidak terlepas dari bantuan dari Dosen sebagai
pembimbing mata kuliah Sistem Komunikasi Bergerak, teman-teman dan pihak
yang terkait. Untuk itu perkenankan kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Dosesn pembimbing mata kuliah Sistem Komunikasi
Bergerak yang telah memberikan mata kuliah, petunjuk dan arahan untuk
mengadakan pembuatan makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan,
untuk itu kami sebegai penulis sangat membutuhkan saran yang positif untuk
kesempurnaan makalah ini. Kiranya makalah ini dapat bermanfaat untuk kita
semua khususnya para pelajar.

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB 1 ..................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan Pembahasan .................................................................................. 2
BAB 2 ..................................................................................................................... 3
ISI ............................................................................................................................ 3
2.1 OFDM (Orthogonal Frquency Division Multiplexing) ............................ 3
2.1.1 Pengertian OFDM (Orthogonal Frquency Division Multiplexing) .. 3
2.1.2 Perbedaan OFDM dan FDM ............................................................. 3
2.1.3 Orthogonalitas ................................................................................... 4
2.1.4 Aplikasi OFDM pada LTE ................................................................ 5
2.1.5 Teknik Transmisi Multicarrier OFDM.............................................. 5
2.2 Sistem OFDM........................................................................................... 5
2.3 Proses Multicarrier OFDM ....................................................................... 7
2.4 Kunci Utama OFDM ................................................................................ 7
2.5 Kelebihan dan Kekurangan OFDM .......................................................... 8
2.5.1 Kelebihan yang didapat dengan menggunakan teknik OFDM antara
lain adalah : ...................................................................................................... 8
2.5.2 Kekurangan yang didapat dengan menggunakan teknik OFDM
antara lain adalah : ........................................................................................... 9
2.6 Aplikasi OFDM dalam Komunikasi Digital........................................... 10
2.7 Perkembangan OFDMA ......................................................................... 11
2.7.1 Pengertian OFDMA (Orthogonal Frequency Division Multiple
Access) 11
2.7.2 Awal dari OFDMA ......................................................................... 11
2.7.3 Perbedaan OFDM dan OFDMA ..................................................... 12
2.7.4 Persamaan OFDM dan OFDMA ..................................................... 12
2.8 Sistem OFDMA dikembangkan ............................................................. 13
2.9 Teknologi OFDMA pada LTE ............................................................... 14

ii
2.9.1 OFDMA pada LTE ......................................................................... 14
2.9.2 Cara Mengatasi PAPR pada Uplink LTE ....................................... 14
BAB 3 ................................................................................................................... 15
PENUTUP ............................................................................................................. 15
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 15
3.2 Saran ....................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan berkembangnya teknologi komunikasi, permintaan akan


layanan data rate yang lebih besar/cepat seperti multimedia, voice dan data
baik yang melalui kabel dan wireless juga meningkat. Untuk mencapai
data rate yang lebih besar tentu saja membutuhkan bandwidth yang lebih
besar. Ketika bandwidth sinyal menjadi lebih besar, maka sinyal tersebut
akan terkena multipath fading (pantulan-pantulan yang saling
menggagalkan) sehingga mengakibatkan terjadinya Inter-Symbol
Interference (ISI). Untuk mengatasi masalah tersebut, maka solusi yang
tepat untuk data rate yang tinggi digunakanlah transmisi multi-carrier.
Karena pada transmisi multi-carrier total bandwidth yang tersedia dalam
spectrum dibagi menjadi sub band-sub band untuk transmisi multicarrier
dalam bentuk parallel sehingga bandwidth untuk masing-masing sub band
relative lebih kecil, maka terbentuklah transmisi multicarrier yaitu OFDM,
OFDM (Orthogonal Frquency Division Multiplexing) merupakan teknik
pentransmisian data berkecepatan tinggi dengan menggunakan beberapa
sinyal carrier secara parallel dengan dibagi menjadi paket yang kecil-kecil
dalam pemodulasiannya. Sehingga data yang ditransmisikan akan
mempunyai kecepatan yang lebih rendah. Teknik seperti ini dapat
menghemat bandwidth kanal sistem komunikasi. Pada teknik transmisi
OFDM setiap sub-carrier tidak ditempatkan berdasarkan bandwidth yang
ada, tetapi sub-carrier tersebut disusun untuk saling overlapping. Jarak
atau space antara sub-carrier diatur sedemikian rupa, sehingga antar sub-
carrie akan saling orthogonal.
Pada dasarnya sistem OFDM merupakan perkembangan dari teknik
Frequency Division Multiplexing (FDM). Perbedaan yang mendasar dari
sistem OFDM dan FDM yaitu terletak pada frekuensi subcarrier, pada
sistem OFDM frekuensi sub-carriernya diperbolehkan untuk saling
overlapping sehingga dapat menghemat bandwidth kanal sistem
komunikasi, dan kapasitas kanal meningkat. Dengan menggunakan sistem
OFDM ini tidak hanya kapasitas kanal yang dapat ditingkatkan tetapi juga
dapat menguragi efek dari multipath fading
Seiring berjalannya waktu OFDM melakukan modifikasi/mengembangkan
teknologi dengan menggabungkan teknik multiakses/multiple access
merupakan teknik yang memungkinkan beberapa pelanggan untuk meng-

1
akses satu server. yang saat ini telah digunakan dalam sistem komunikasi
wireless untuk menyedikan layanan banyak pengguna yang disebut dengan
OFDMA (Orthogonal Frequency-Division Multiple Access). Dengan
beberapa metode multiakses yang ada, antara lain : FDMA, TDMA dan
CDMA, kombinasi yang berkembang pesat yaitu OFDM-FDMA
(Frequency Divison Multiple Access), yang melayani beberapa pengguna
dengan mengalokasikannya pada subcarrier. Jadi teknologi OFDMA
merupakan teknik multiple access yang dikembangkan dari teknologi
Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM). Namun OFDMA
memiliki perbedaan dengan OFDM, OFDM bukan merupakan teknik
multiple access melainkan suatu teknik modulasi yang menciptakan
banyak aliran data agar dapat digunakan oleh user yang berbeda,
sedangkan OFDMA merupakan teknik multiple access yang
memungkinkan banyak pengguna berbagi dalam bandwidth yang sama.

1.2 Rumusan Masalah


Hal-hal yang menjadi rumusan masalah adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan OFDM ?
2. Bagaimana Sistem dari OFDM ?
3. Bagaimana Proses Multicarrier OFDM?
4. Apakah Kunci Utama OFDM ?
5. Kekurangan dan Kelebihan OFDM ?
6. Aplikasi OFDM dalam Komunikasi Digital ?
7. Bagaimana Perkembangan OFDMA?
8. Kenapa Sistem OFDMA dikembangkan ?
9. Bagaimana sistem Teknologi OFDMA pada LTE ?

1.3 Tujuan Pembahasan


Hal-hal yang menjadi tujuan pembahasan ini adalah:
1. Mempelajari dan memahani tentang OFDM termasuk sistem OFDM
berupa prinsip kerjanya
2. Memahami proses multicarrier OFDM
3. Mempelajari kunci utama OFDM
4. Mempelajari kelebihan dan kekurangan OFDM
5. Mempelajari penggunaan aplikasi OFDM dalam Komunikasi digital
6. Mempelajari dan memahami perkembangan OFDM ke OFDMA
7. Memahami sistem OFDMA
8. Mempelajari dan memahami teknologi OFDMA pada LTE

2
BAB 2

ISI

2.1 OFDM (Orthogonal Frquency Division Multiplexing)

2.1.1 Pengertian OFDM (Orthogonal Frquency Division


Multiplexing)

OFDM (Orthogonal Frquency Division Multiplexing)


merupakan sebuah teknik transmisi yang menggunakan beberapa
frekuensi (multicarrier) di dalam satu saluran, di mana setiap
frekuensi carrier saling tegak lurus (orthogonal). OFDM
(Orthogonal Frquency Division Multiplexing) merupakan teknik
pentransmisian data berkecepatan tinggi dengan menggunakan
beberapa sinyal carrier secara parallel dengan dibagi menjadi paket
yang kecil-kecil dalam pemodulasiannya. Sehingga data yang
ditransmisikan akan mempunyai kecepatan yang lebih rendah.
Teknik seperti ini dapat menghemat bandwidth kanal sistem
komunikasi dan kapasitas kanal meningkat. Dengan menggunakan
sistem OFDM ini tidak hanya kapasitas kanal yang dapat
ditingkatkan tetapi juga dapat menguragi efek dari multipath fading
yaitu pantulan-pantulan yang saling menggagalkan, sehingga dapat
mengatasi lingkungan banyak obstacle (penghalang sebagai
pemantul) dan lingkungan wireless bergerak (mobile)

2.1.2 Perbedaan OFDM dan FDM

Gambar 1. Perbedaan antara FDM dengan OFDM

3
Gambar diatas, merupakan perbandingan antara frekuensi
modulasi yang berbeda, antara single carrier, FDM dan OFDM,
terlihat pemanfaatan penghematan bandwidth dapat terlihat pada
penggunaan modulasi OFDM. Pada umumnya kanal transmisi
wireless dapat mengalami multipath pada sinyal yang
ditransmisikan. Hal ini dapat menimbulkan ISI (Inter
symbol Interference). Suatu cara untuk mengatasi ISI ini ialah
dengan melakukan penyisipan guard interval. Guard interval dapat
berupa cyclic prefix. Dalam sistem OFDM, cyclic prefix
memegang peranan penting untuk mempertahankan orthogonalitas
subcarrier OFDM.

2.1.3 Orthogonalitas
Pada teknik transmisi OFDM setiap sub-carrier tidak
ditempatkan berdasarkan bandwidth yang ada, tetapi sub-carrier
tersebut disusun untuk saling overlapping (saling tindih) tanpa
menimbulkan interferensi. Dengan menggunakan teknik
overlapping ini dapat menghemat bandwidth kanal sampai dengan
50% dan bisa menampung subcarrier lebih banyak.
Jarak atau space antara sub-carrier diatur sedemikian rupa,
sehingga antar sub-carrie akan saling orthogonal yang bahkan tidak
menimbulkan interferensi. Dalam tiap sub-carrier dibedakan
dengan sebuah simbol dan masing-masing simbol saling
orthogonal atau tidak saling mempengaruhi, sebuah simbol
dikatakan orthogonal dengan yang lain jika factor korelasinya
adalah 0 . Keorthogonalitasan diantara sub-carrier inilah yang
menyebabkan munculnya istilah Orthogonal Frquency Division
Multiplexing.

Gambar 2. Spektrum Sinyal OFDM

Telah diketahui bahwa suatu sinyal orthogonal meskipun saling


overlapping mereka tidak saling menginterferensi. Dari gambar di
atas jika ditarik suatu garis lurus maka nilai puncak dari suatu sub-

4
carrierakan terhubung dengan nilai minimum dari sub-carrieryang
ada di sebelahnya. Atau dapat dijelaskan bahawa energy pada tiap-
tiap sub-carrier tidak berkorelasi dengan energy pada sub-
carrieryang ada di dekatnya

2.1.4 Aplikasi OFDM pada LTE

Pada sistem seluler OFDM yang dipadu dengan sistem


MIMO dan IP murni, digunakan sebgai dasar teknologi LTE, telah
meningkatkan laju data yang sangat tinggi
Pada LTE, OFDM digunakan sebagai sinyal pengangkut (bearer)
karena sifatnya yang tahan terhadap interferensi dan multipath
fading serta mampu membawa banyak subcarrier. Setiap subcarrier
dapat digunakan untuk satu user atau UE. Sehingga mampu
membawa lebih banyak UE, seperti pada Gambar 3. Sifat ini
sangat cocok untuk bearer LTE yang menghendaki laju data tinggi

Gambar 3. Aplikasi OFDM pada LTE

2.1.5 Teknik Transmisi Multicarrier OFDM

OFDM merupakan teknik transmisi yang diterapkan pada


sistem komunikasi digital. Data yang ditransmisikan berupa data
serial biner berkecepatan tinggi yang telah di petakan dalam bentuk
symbol, symbol tersebut yang mulanya serial kemudian dipecah
atau dipisahkan menjadi bentuk parallel sehingga dihasilkan
kecepatan data yang lebih rendah dibanding dengan data
sebelumnya. Kemudian symbol tersebut dimodulasi oleh sejumlah
sinyal carrier dalam beberapa sub kanal. Dengan kata lain prinsip
dasar dari OFDM menggunakan teknik transmisi multicarrier.

2.2 Sistem OFDM

Prinsip utama dari OFDM adalah pembagian kecepatan tinggi


aliran data ke dalam sejumlah aliran data kecepatan rendah kemudian

5
dikirimkan secara simultan melalui suatu subcarrier. Sistem OFDM
sederhana ditunjukkan pada gambar 4.

Gambar 4. Blok diagram OFDM


Prinsip kerja dari OFDM dapat dijelaskan sebagai berikut. Pada bagian
pengirim (transmitter), informasi atau data yang akan dikirim semula
berbentuk serial kemudian dalam OFDM diubah menjadi paralel kemudian
dimodulasi. Sinyal yang telah dimodulasi kemudian masuk ke dalam IFFT
(Inverse Fast Fourier Transform) untuk membuat frekuensi data saling
orthogonal atau dengan kata lain IFFT berfungsi sebagai pemuat simbol
OFDM. Setelah itu ditambahkan cyclic prefix sebagai pemisah frekuensi
pembawa yang saling tumpang tindih. Cyclic Prefix merupakan salinan
dari bagian akhir simbol OFDM yang ditambahkan pada awal simbol.
Dengan menggunakan cyclic prefix akan mengurangi ISI (inter-symbol
interference) dan ICI (inter-carrier interference). Setelah ditambahkan
cyclic prefix, kemudian diubah lagi ke dalam bentuk serial setelah itu
sinyal dikirim.
Sinyal yang keluar dari transmitter berupa sinyal yang saling overlapping
sehingga dapat menghemat bandwidth. Pada OFDM kondisi overlapping
ini tidak menimbulkan interferensi antar kanal.
Pada bagian penerima (receiver), sinyal diubah dari serial ke paralel
kemudian dilakukan pelepasan cyclic prefix untuk mendapatkan simbol
yang asli kembali. Kemudian masuk ke dalam FFT (Fast Fourier
Transform). FFT berfungsi sebagai pengurai simbol OFDM yaitu
memisahkan antara frekuensi carrier dengan simbol OFDM. Setelah itu
sinyal didemodulasi dan sebelum diterima kembali dalam bentuk
informasi, sinyal diubah terlebih dahulu dari paralel ke serial.

6
2.3 Proses Multicarrier OFDM

Gambar 5. OFDM Modulator

Gambar diatas merupakan contoh modulator OFDM konvensional.


Dari gambar tersebut dapat dijelaskan data biner yang telah dipetakan
dalam symbol QAM, selain QAM dapat menggunakan PSK dalam
pemetaannya. Simbol tersebut dipecah dalam bentuk serial parallel dan
dimodulasi oleh sinyal sub-carrier dengan frekuensi tertentu sehingga
dihasilkan sinyal saling orthogonal. Kemudian semua sinyal tersebut
ditambahkan sehingga dihasilkan symbol OFDM. OFDM konvensional
membutuhkan lebih banyak modulator jika menggunakan lebih banyak
sub-carrier. Untuk mengatasi hal seperti itu dapat menggunakan prinsip
dasar dari Inverse Fast Fourier Transorm(IFFT). Untuk demodulatornya
dapat menggunakan Fast Fourier Transorm(FFT).

Gambar 6. OFDM Modulator dengan IFFT

2.4 Kunci Utama OFDM

Proses IFFT dan FFT merupakan kunci utama dalam OFDM. IFFT
berfungsi sebagai pembuatan simbol (modulator) OFDM dan FFT sebagai
pengurai dari simbol OFDM (demodulator). Untuk persamaan FFT dan
IFFT dapat dituliskan sebagai berikut.

7
Gambar 7. FFT

Gambar 8. IFFT

Tetapi pada OFDM sinyal inputan dari IFFT adalah domain waktu, hal
seperti ini tidak masalah karena IFFT adalah sebuah konsep matematis
yang tidak peduli apa yang dihasilkan dan seperti apa inputannya. Asalkan
selama yang menjadi inputan berupa amplitudo-amplitudo dari beberapa
sinusoida, IFFT akan menghasilkan suatu nilai dalam bentuk domain
waktu

2.5 Kelebihan dan Kekurangan OFDM

2.5.1 Kelebihan yang didapat dengan menggunakan teknik OFDM


antara lain adalah :
1. Efisien dalam pemakaian frekuensi.
OFDM merupakan salah satu jenis multicarrier (FDM) tetapi
memiliki pemakaian frekuensi yang lebih efisien. Pada OFDM
overlapping antar frekuensi yang bersebelahan diperbolehkan
karena masing-masing sudah saling orthogonal.
2. Tahan terhadap frequency selective fading.
Frequency selective fading merupakan keadaan dimana
bandwidth channel lebih sempit daripada bandwidth transmisi
yang mengakibatkan melemahnya daya terima secara tidak
seragam pada beberapa frekuensi tertentu. Meskipurn jalur
komunikasi OFDM memiliki karakteristik frequency selective
fading tetapi tiap sub-carrier dari sistem OFDM hanya
mengalami pelemahan daya terima secara seragam (flat fading)
yang lebih mudah dikendalikan new balance trainers. Dengan

8
kata lain OFDM dapat mengubah frequency selective fading
menjadi flat fading.
3. Tidak sensitif terhadap sinyal tunda.
Kecepatan transmisi yang rendah pada setiap sub-carrier
menjadikan periode simbol menjadi lebih panjang sehingga
kesensitifan sistem terhadap delay spread menjadi relatif
berkurang. Delay spread merupakan penyebaran sinyal-sinyal
yang datang terlambat.
4. Mengurangi ISI (inter-symbol interference) dan ICI (inter-
carrier interference) yang biasa menjadi kendala pada saat
transmisi.
ISI dan ICI pada sistem OFDM dapat dihilangkan dengan
menambahkan guard interval atau yang disebut Cyclic Prefix
(CP). Dengan penambahan CP tersebut maka interferensi
simbol hanya terjadi pada sisi cyclic prefix-nya saja. Efek
tersebut dapat dihilangkan saat dilakukan sinkronisasi waktu
pada FFT dengan cara menghilangkan CP yang mengalami
interferensi.

2.5.2 Kekurangan yang didapat dengan menggunakan teknik


OFDM antara lain adalah :
1. Sensitif terhadap carrier frequency offset.
Sistem OFDM memiliki sensitivitas pada error frekuensi yang
diakibatkan oleh perbedaan frekuensi pada penerima.
Perbedaan ini diakibatkan karena adanya pergeseran frekuensi
akibat efek Doppler atau efek pergeseran dan karena pengaruh
ICI yang terjadi antar sub-carrier.
2. Mudah terkontaminasi oleh distorsi nonlinear.
Teknologi OFDM adalah sebuah sistem modulasi yang
menggunakan multi-frequency dan multi-amplitudo, sehingga
sistem ini mudah terkontaminasi oleh distorsi nonlinear yang
terjadi pada amplifier dari daya transmisi.
3. Sulit untuk sinkronisasi sinyal.
Untuk menentukan start point, memulai operasi FFT pada
stasiun penerima relatif sulit.
4. Mengalami rugi daya akibat penambahan cyclic prefic.
Penggunaan daya yang berlebih akibat cyclic prefic yang
digunakan
5. Memiliki PAPR yang tinggi.
Dengan nilai PAPR yang tinggi, dibutuhkan power amplifier
dengan linearitas yang tinggi pula.
Peak to Average Ratio (PAPR)

9
PAPR merupakan perbandingan antara daya puncak dengan
daya rata-rata sinyal yang diterima.

Gambar 9. Peak to Average Ratio (PAPR)

PAPR dapat menghasilkan nilai puncak sinyal yang sangat


besar karena modulasi masing-masing sub-carrier dilakukan
dengan frekuensi yang berbeda-beda sehingga akan muncul
amplitudo yang jauh lebih besar dari daya sinyalnya.
Nilai PAPR yang besar akan menyebabkan sistem
membutuhkan komponen sistem yang memiliki daerah linear
yang besar untuk mengakomodasi amplitudo sinyal. Sedangkan
Power amplifier(PA) merupakan salah satu komponen sistem
yang tidak linear.
Semakin kecil nilai PARP akan semakin baik karena nilai
PAPR yang besar dapat menyebabkan intermodulasi atau
adanya frekuensi baru pada sinyal yang akan ditransmisikan.
Intermodulsi tersebut akan menyebabkan terjadinya interferensi
antar sub-carrier dan terjadinya pelebaran spektral dari
keseluruhan sinyal.

2.6 Aplikasi OFDM dalam Komunikasi Digital

Berikut Aplikasi OFDM dalam Komunikasi Digital meliputi:


1. ADSL : OFDM digunakan pada koneksi ADSL yang mengikuti
standar G.DMT, dimana kabel tembaga yang sudah ada digunakan
untuk penerimaan koneksi data kecepatan tinggi.
2. Teknologi Powerline :OFDM digunakan oleh divais powerline
untuk memperluas koneksi Ethernet ke ruangan lain pada suatu
residen melalui power wiring.
3. WLAN dan MAN : OFDM digunakan pada beberapa aplikasi
WLAN dan MAN, mencakup IEEE 802.11a/g dan WiMAX.
4. Radio dan Televisi Digital : Banyak Negara-negara Eropa dan Asia
yang mengadopsi OFDM untuk broadcast radio dan televise digital
terrestrial, seperti DVB-T, T-DMB, DAB, HD Radio, dll.

10
5. Ultra Wideband : Teknologi UWB wireless personal area network
juga memanfaatkan OFDM, seperti Multiband OFDM.
6. FLASH-OFDM : FLASH-OFDM adalah system berbasis OFDM
dengan spesifikasi protocol layers yang lebih tinggi. FLASH-
OFDM telah menghasilkan packet-switched cellular bearer, yang
areanya akan bersaing dengan jaringan GSM dan 3G.

2.7 Perkembangan OFDMA

2.7.1 Pengertian OFDMA (Orthogonal Frequency Division Multiple


Access)

OFDMA (Orthogonal Frequency-Division Multiple Access)


adalah sistem komunikasi wireless menggunakan teknik modulasi
OFDM digabung dengan teknik multi-akses/ multiple access agar
dapat melayani beberapa user dengan mengalokasikannya pada
subcarrier. Teknik multiple access adalah teknik yang
memungkinkan beberapa pelanggan untuk meng-akses satu server.
Teknik multi-akses/ multiple access memungkinkan beberapa user
berbagi spektrum frekuensi dan berbagi akses secara simultan tanpa
saling mengganggu. Ragam teknik multiple access/multi-akses
meliputi: FDMA, TDMA dan CDMA. Dan kombinasi yang
berkembang pesat yaitu OFDM-FDMA. Metode OFDM-FDMA
membagi user dengan menempatkannya pada set subcarrier yang
telah ditentukan sebelumnya.
Untuk sistem OFDMA yang paling sederhana, satu subcarrier
dipakai oleh satu user, sehingga jika terdapat n-subcarrier maka
dapat dipakai oleh n-user. Sehingga OFDMA dapat juga dikatakan
sebagai multiuser OFDMA

2.7.2 Awal dari OFDMA

Pada dasarnya, ide dibalik OFDMA adalah dengan


memisahkan satu pesat data yang tinggi ke dalam beberapa pesat
data rendah dan mentransmisikannya secara paralel. OFDMA
memungkinkan beberapa UE (User Equipment) untuk berbagi
bandwidth yang sama. Ini dapat dilakukan dengan menentukan
beberapa subcarrier untuk diberikan kepada beberapa UE sehingga
memungkinkan beberapa pesat aliran data yang rendah untuk UE
yang berbeda pada saat yang sama.

11
2.7.3 Perbedaan OFDM dan OFDMA

Perbedaan antara OFDM dengan OFDMA adalah OFDM


bukanlah sebuah teknik askes jamak melainkan suatu teknik
modulasi yang menciptakan banyak aliran data supaya dapat
digunakan oleh pengguna yang berbeda atau dalam satu subcarrier
hanya diperbolehkan diduduki oleh user yang memiliki simbol
OFDM yang sama, sedangkan OFDMA merupakan skema akses
jamak yang memungkinkan banyak pengguna berbagi dalam
bandwidth yang sama atau dalam satu subcarrier diperbolehkan
diduduki oleh satu atau beberapa user yang memiliki simbol
OFDMA yang berbeda. Selain itu, OFDM mengalokasikan
pengguna hanya pada ranah waktu sedangkan OFDMA
mengalokasikan pengguna pada ranah waktu dan frekuensi.
Ilustrasi mengenai perbedaan keduanya dapat dilihat pada gambar
berikut :

Gambar 10. Perbandingan OFDM dan OFDMA

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa OFDM pada periode waktu
tertentu hanya dapat melayani 1 pengguna. Data yang dikirim tetap
dibagi ke dalam banyak subcarrier seperti halnya prinsip OFDM.
Berbeda dengan OFDMA, pada periode waktu tertentu kanal dapat
melayani beberapa pengguna, sebab pengguna dialokasikan ke
dalam beberapa slot dan data yang dikirim dibagi ke dalam banyak
subcarrier secara terdistribusi atau acak.

2.7.4 Persamaan OFDM dan OFDMA

Karena Orthogonal Frequency Division Multiple Access


(OFDMA) merupakan teknik multiple access yang dikembangkan
dari teknologi Orthogonal Frequency Division Multiplexing
(OFDM), maka OFDMA memiliki semua kelebihan dan
kelemahan OFDM. OFDMA juga memiliki prinsip kerja yang
sama dengan OFDM yaitu mengirimkan banyak pesan pada satu

12
kanal pentransmisian. OFDMA juga dapat mengirimkan pesan
tanpa terjadi inter-carrier interference (ICI) dan inter-symbol
interference (ISI). Hal ini dikarenakan adanya proses penambahan
cyclic prefix (CP) pada simbol OFDMA.

2.8 Sistem OFDMA dikembangkan

OFDMA adalah teknologi yang berbasis frequency division


multiplexing (OFDM), yang telah lama digunakan pada ADSL, Wi-
Fi(802.11a/g), DVB-H dan beberapa sistem transmisi digital berkecepatan
tinggi yang lain. Masuknya teknologi OFDM ke dunia Wireless adalah
saat diluncurkannya fixed-access WiMAX 802.16d yang digunakan untuk
teknologi akses internet berkecepatan tinggi sebagai pengganti teknologi
akses tradisional seperti ADSL dan kabel, atau sebagai solusi teknologi
akses di daerah yang belum pernah dibangun teknologi akses sebelumnya
karena topografi yang tidak menguntungkan.
Pada OFDM, bandwidth dibagi-bagi menjadi sejumlah band yang lebih
kecil, yang secara matematis saling orthogonal, dengan menggunakan
teknik Fast Fourier Transforms (FFTs). Rekontstruksi band2 tersebut
dilakukan dengan menggunakan Inverse Fast Fourier Transforms (IFFTs).
FFTs dan IFFTs adalah algoritma yang dapat diimplementasikan secara
efisien dengan menggunakan kelipatan 2. Tipikal, ukuran FFT pada sistem
OFDM adalah 128, 256, 512, 1024, dan 2048. Bandwidth yang dapat
disupport oleh OFDM adalah 5, 10, dan 20 MHz. Salah satu kelebihan
teknik ini adalah kemudahannya dalam beradaptasi pada bandwidth yang
berbeda-beda. Misal alokasi bandwidth 10MHz dapat dibagi menjadi 1024
subcarriers, sedangkan 5MHz dapat dibagi menjadi 512 subcarriers, tipikal
sebesar 10 kHz.
OFDMA dikembangkan untuk memberikan kemampuan mobilitas pada
OFDM (yang sebelumnya digunakan untuk fixed-wireless) sehingga dapat
digunakan untuk sistem seluler. Pada OFDMA, beberapa subcarriers
dikelompokkan menjadi unit yang lebih besar (subchannels), dan
subchannels ini dikelompokkan lagi menjadi bursts yang dapat
dialokasikan untuk wireless users. Tiap alokasi bursts dapat dirubah dari
frame ke frame sesuai dengan orde modulasi yang dipakai. Hal ini
memungkinkan Base Station untuk menambah penggunaan bandwidth
secara dinamis seusai dengan kebutuhan sistem.

13
2.9 Teknologi OFDMA pada LTE

2.9.1 OFDMA pada LTE

Teknologi OFDMA merupakan perkembangan dari OFDM


dan teknik multiple access. Teknik multiple access adalah suatu
teknik yang memungkinkan suatu titik (Base Station)untuk dapat
diakses oleh beberapa titik yang saling berjauhan (Subscriber
Station) dengan tidak saling mengganggu. Di dalam eNB terdapat
beberapa lapisan, dimana lapisan terbawahnya disebut lapisan
fisik. Lapisan ini mengatur multiple access yang digunakan baik
untuk downlink (mengirim data dari jaringan ke UE) maupun
uplink (mengirim data dari UE ke jaringan). LTE menerapkan
teknik Orthogonal Frequency Division Multiple Access (OFDMA)
untuk downlink (arah turun) yaitu dari eNodeB ke UE sedangkan
untuk uplink yaitu UE ke eNodeB agar lebih efisien dalam
pemakaian baterai menggunakan Single-Carrier Frequency-
Division Multiple Access(SC-FDMA)

Gambar 11. OFDMA dan SC-FDMA

2.9.2 Cara Mengatasi PAPR pada Uplink LTE

Penggunaan OFDMA di LTE pada kanal Downlink juga


telah terbukti tahan terhadap multipath fading yang sudah lama
menjadi hambatan pada sistem seluler dan dirasa mampu
mengakomodir kebutuhan layanan. Namun OFDMA juga memiliki
kendala seperti Toleransi terhadap frekuensi offset. Hal ini
ditangani dalam desain LTE dengan memilih subcarrier dengan
jarak 15 kHz, yang memberikan toleransi yang cukup besar untuk
pergeseran Doppler. Tak hanya itu penggunaan OFDMA pada sisi
uplink belum optimal, salah satu faktornya adalah tingginya nilai

14
PAPR (Peak Avarage Power Ratio). PAPR adalah tingkat
perbandingan rata-rata dengan daya puncak.
Untuk mengatasi PAPR pada OFDMA dapat disiasati dengan
diberlakukannya pengaturan titik kompresi tinggi pada power
amplifiernya. Cara tersebut mengatur sedemikian rupa power yang
dipancarkan pada beberapa titik yang menjadi nilai power tertinggi.
Hal ini tidak begitu bermasalah untuk komunikasi downlink sebab
alokasi daya yang digunakan bisa tak terbatas karena supply oleh
jaringan listrik. Berbeda pada komunikasi uplink yang disupply
daya hanya melalui baterai. Dengan kapasitas baterai yang terbatas
waktu dan daya maka hal tersebut sangat bermasalah untuk
mengirimkan informasi. Untuk mengatasi itu pada komunikasi
uplink LTE menggunakan SC-FDMA.
Dengan kata lain bahwa Peak Average Ratio (PAR) dari sinyal
yang ditransmisikan, yang membutuhkan tinggi linearitas pada
pemancar. Amplifier linear memiliki efisiensi konversi daya rendah
dan oleh karena itu tidak ideal untuk uplink mobile. Dalam LTE ini
disolusikan dengan menggunakan SC-FDMA, yang
memungkinkan efisiensi daya amplifier yang lebih baik.

BAB 3

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

1. OFDM adalah teknologi yang dapat memulihkan masalah multipath


fading (lintasan jamak) sehingga OFDM ideal untuk mengatasi
lingkungan banyak obstacle (penghalang sebagai pemantul) dan
lingkungan wireless bergerak (mobile)
2. Prinsip utama dari OFDM adalah pembagian kecepatan tinggi aliran
data ke dalam sejumlah aliran data kecepatan rendah kemudian
dikirimkan secara simultan melalui suatu subcarrier
3. Untuk mengatasi OFDM konvensional yang membutuhkan lebih
banyak modulator jika menggunakan lebih banyak sub-carrier maka
dapat menggunakan prinsip dasar dari Inverse Fast Fourier
Transorm(IFFT). Untuk demodulatornya dapat menggunakan Fast
Fourier Transorm(FFT).
4. Kunci utama dari OFDM yaitu Inverse Fast Fourier Transorm(IFFT)
untuk modulator sedangkan demodulatornya dapat menggunakan Fast
Fourier Transorm(FFT).

15
5. Kelemahan utama OFDM adalah tingginya PAPR yang disebabkan
karena menggunakan multi-carrier
6. Aplikasi OFDM dalam komunikasi digital meliputi: ADSL, Teknologi
Powerline, WLAN dan MAN, Radio dan Televisi Digital, Ultra
Wideband, dan FLASH-OFDM
7. Modifikasi OFDM dengan teknik multi akses menghasilkan OFDMA,
OFDMA merupakan teknik multiple access yang memungkinkan
banyak pengguna berbagi dalam bandwidth yang sama.
8. OFDMA memiliki semua kelebihan dan kelemahan OFDM. OFDMA
juga memiliki prinsip kerja yang sama dengan OFDM yaitu
mengirimkan banyak pesan pada satu kanal pentransmisian.
9. OFDMA dikembangkan untuk memberikan kemampuan mobilitas
pada OFDM (yang sebelumnya digunakan untuk fixed-wireless)
sehingga dapat digunakan untuk sistem seluler.
10. OFDMA adalah teknologi yang berbasis frequency division
multiplexing (OFDM), yang telah lama digunakan pada ADSL, Wi-
Fi(802.11a/g), DVB-H dan beberapa sistem transmisi digital
berkecepatan tinggi yang lain.
11. LTE menerapkan OFDMA untuk downlink sedangkan untuk uplink
menggunakan SC-FDMA

3.2 Saran

1. Mengimplementasikan teknik multicarrier OFDM untuk mengurangi


efek multipath fading
2. Mengatasi OFDM konvensional dengan IFFT sebagai modulator dan
FFT untuk demodulator
3. Mencoba menerapkan Sistem OFDM berupa prinsip kerja
4. Menerapakan dan mengimplementasikan OFDM apabila ingin
menciptakan banyak aliran data agar dapat digunakan oleh user yang
berbeda
5. Menerapkan sistem OFDMA dengan mengalokasikan banyak
pengguna berbagi dalam bandwidth yang sama.
6. Mensimulasikan teknologi LTE untuk Downlink (OFDMA) dan
Uplink (SC-FDMA) agar mengetahui tingkat kelemahan masing-
masing
7. Dengan menggunakna teknologi SC-FDMA dalam keadaan uplink
dapat mengurangi PAPR lebih banyak dan lebih tahan terhadap fading
dan agar lebih efisien baterai.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rj
a&uact=8&ved=2ahUKEwjnoNSciubiAhU37HMBHQvaAbYQFjACegQIARAC
&url=https%3A%2F%2Fopenlibrary.telkomuniversity.ac.id%2Fpustaka%2Ffiles
%2F90851%2Fbab1%2Fdesain-dan-implementasi-idft-inverse-discrete-fourier-
transform-pada-fpga.pdf&usg=AOvVaw3rA2G5irD0yD4GKSp_kH1s

https://www.academia.edu/22570785/MAKALAH_SISTEM_KOMUNIKASI_Te
knik_Orthogonal_Frequency_Division_Multiplexing_OFDM_pada_LTE

https://frisilya09.wordpress.com/2011/10/11/ofdm-orthogonal-frequency-division-
multiplexing/

https://media.neliti.com/media/publications/114988-ID-none.pdf

http://eprints.undip.ac.id/32046/1/Haryo_Punto_Susilo.pdf

http://fakhriyhario.lecture.ub.ac.id/2012/03/ofdma-orthogonal-frequency-division-
multiple-access/

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=11&cad=
rja&uact=8&ved=2ahUKEwju0Nmp7ejiAhWCNI8KHdx2DUsQFjAKegQIAhA
C&url=https%3A%2F%2Fwww.ejournal.sttmandalabdg.ac.id%2Findex.php%2FJ
IT%2Farticle%2Fdownload%2F53%2F51%2F&usg=AOvVaw30WJUcilex-
bPGMKbfrdiD

http://teknologi-4g-lte.blogspot.com/2015/05/ofdma-dan-sc-fdma.html

17

Anda mungkin juga menyukai