Disusun oleh:
4.31.17.1.23
TE-2B
2019
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa
penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini. Terselesainya
pembuatan makalah ini tidak terlepas dari bantuan dari Dosen sebagai
pembimbing mata kuliah Sistem Komunikasi Bergerak, teman-teman dan pihak
yang terkait. Untuk itu perkenankan kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Dosesn pembimbing mata kuliah Sistem Komunikasi
Bergerak yang telah memberikan mata kuliah, petunjuk dan arahan untuk
mengadakan pembuatan makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan,
untuk itu kami sebegai penulis sangat membutuhkan saran yang positif untuk
kesempurnaan makalah ini. Kiranya makalah ini dapat bermanfaat untuk kita
semua khususnya para pelajar.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB 1 ..................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan Pembahasan .................................................................................. 2
BAB 2 ..................................................................................................................... 3
ISI ............................................................................................................................ 3
2.1 OFDM (Orthogonal Frquency Division Multiplexing) ............................ 3
2.1.1 Pengertian OFDM (Orthogonal Frquency Division Multiplexing) .. 3
2.1.2 Perbedaan OFDM dan FDM ............................................................. 3
2.1.3 Orthogonalitas ................................................................................... 4
2.1.4 Aplikasi OFDM pada LTE ................................................................ 5
2.1.5 Teknik Transmisi Multicarrier OFDM.............................................. 5
2.2 Sistem OFDM........................................................................................... 5
2.3 Proses Multicarrier OFDM ....................................................................... 7
2.4 Kunci Utama OFDM ................................................................................ 7
2.5 Kelebihan dan Kekurangan OFDM .......................................................... 8
2.5.1 Kelebihan yang didapat dengan menggunakan teknik OFDM antara
lain adalah : ...................................................................................................... 8
2.5.2 Kekurangan yang didapat dengan menggunakan teknik OFDM
antara lain adalah : ........................................................................................... 9
2.6 Aplikasi OFDM dalam Komunikasi Digital........................................... 10
2.7 Perkembangan OFDMA ......................................................................... 11
2.7.1 Pengertian OFDMA (Orthogonal Frequency Division Multiple
Access) 11
2.7.2 Awal dari OFDMA ......................................................................... 11
2.7.3 Perbedaan OFDM dan OFDMA ..................................................... 12
2.7.4 Persamaan OFDM dan OFDMA ..................................................... 12
2.8 Sistem OFDMA dikembangkan ............................................................. 13
2.9 Teknologi OFDMA pada LTE ............................................................... 14
ii
2.9.1 OFDMA pada LTE ......................................................................... 14
2.9.2 Cara Mengatasi PAPR pada Uplink LTE ....................................... 14
BAB 3 ................................................................................................................... 15
PENUTUP ............................................................................................................. 15
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 15
3.2 Saran ....................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
akses satu server. yang saat ini telah digunakan dalam sistem komunikasi
wireless untuk menyedikan layanan banyak pengguna yang disebut dengan
OFDMA (Orthogonal Frequency-Division Multiple Access). Dengan
beberapa metode multiakses yang ada, antara lain : FDMA, TDMA dan
CDMA, kombinasi yang berkembang pesat yaitu OFDM-FDMA
(Frequency Divison Multiple Access), yang melayani beberapa pengguna
dengan mengalokasikannya pada subcarrier. Jadi teknologi OFDMA
merupakan teknik multiple access yang dikembangkan dari teknologi
Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM). Namun OFDMA
memiliki perbedaan dengan OFDM, OFDM bukan merupakan teknik
multiple access melainkan suatu teknik modulasi yang menciptakan
banyak aliran data agar dapat digunakan oleh user yang berbeda,
sedangkan OFDMA merupakan teknik multiple access yang
memungkinkan banyak pengguna berbagi dalam bandwidth yang sama.
2
BAB 2
ISI
3
Gambar diatas, merupakan perbandingan antara frekuensi
modulasi yang berbeda, antara single carrier, FDM dan OFDM,
terlihat pemanfaatan penghematan bandwidth dapat terlihat pada
penggunaan modulasi OFDM. Pada umumnya kanal transmisi
wireless dapat mengalami multipath pada sinyal yang
ditransmisikan. Hal ini dapat menimbulkan ISI (Inter
symbol Interference). Suatu cara untuk mengatasi ISI ini ialah
dengan melakukan penyisipan guard interval. Guard interval dapat
berupa cyclic prefix. Dalam sistem OFDM, cyclic prefix
memegang peranan penting untuk mempertahankan orthogonalitas
subcarrier OFDM.
2.1.3 Orthogonalitas
Pada teknik transmisi OFDM setiap sub-carrier tidak
ditempatkan berdasarkan bandwidth yang ada, tetapi sub-carrier
tersebut disusun untuk saling overlapping (saling tindih) tanpa
menimbulkan interferensi. Dengan menggunakan teknik
overlapping ini dapat menghemat bandwidth kanal sampai dengan
50% dan bisa menampung subcarrier lebih banyak.
Jarak atau space antara sub-carrier diatur sedemikian rupa,
sehingga antar sub-carrie akan saling orthogonal yang bahkan tidak
menimbulkan interferensi. Dalam tiap sub-carrier dibedakan
dengan sebuah simbol dan masing-masing simbol saling
orthogonal atau tidak saling mempengaruhi, sebuah simbol
dikatakan orthogonal dengan yang lain jika factor korelasinya
adalah 0 . Keorthogonalitasan diantara sub-carrier inilah yang
menyebabkan munculnya istilah Orthogonal Frquency Division
Multiplexing.
4
carrierakan terhubung dengan nilai minimum dari sub-carrieryang
ada di sebelahnya. Atau dapat dijelaskan bahawa energy pada tiap-
tiap sub-carrier tidak berkorelasi dengan energy pada sub-
carrieryang ada di dekatnya
5
dikirimkan secara simultan melalui suatu subcarrier. Sistem OFDM
sederhana ditunjukkan pada gambar 4.
6
2.3 Proses Multicarrier OFDM
Proses IFFT dan FFT merupakan kunci utama dalam OFDM. IFFT
berfungsi sebagai pembuatan simbol (modulator) OFDM dan FFT sebagai
pengurai dari simbol OFDM (demodulator). Untuk persamaan FFT dan
IFFT dapat dituliskan sebagai berikut.
7
Gambar 7. FFT
Gambar 8. IFFT
Tetapi pada OFDM sinyal inputan dari IFFT adalah domain waktu, hal
seperti ini tidak masalah karena IFFT adalah sebuah konsep matematis
yang tidak peduli apa yang dihasilkan dan seperti apa inputannya. Asalkan
selama yang menjadi inputan berupa amplitudo-amplitudo dari beberapa
sinusoida, IFFT akan menghasilkan suatu nilai dalam bentuk domain
waktu
8
kata lain OFDM dapat mengubah frequency selective fading
menjadi flat fading.
3. Tidak sensitif terhadap sinyal tunda.
Kecepatan transmisi yang rendah pada setiap sub-carrier
menjadikan periode simbol menjadi lebih panjang sehingga
kesensitifan sistem terhadap delay spread menjadi relatif
berkurang. Delay spread merupakan penyebaran sinyal-sinyal
yang datang terlambat.
4. Mengurangi ISI (inter-symbol interference) dan ICI (inter-
carrier interference) yang biasa menjadi kendala pada saat
transmisi.
ISI dan ICI pada sistem OFDM dapat dihilangkan dengan
menambahkan guard interval atau yang disebut Cyclic Prefix
(CP). Dengan penambahan CP tersebut maka interferensi
simbol hanya terjadi pada sisi cyclic prefix-nya saja. Efek
tersebut dapat dihilangkan saat dilakukan sinkronisasi waktu
pada FFT dengan cara menghilangkan CP yang mengalami
interferensi.
9
PAPR merupakan perbandingan antara daya puncak dengan
daya rata-rata sinyal yang diterima.
10
5. Ultra Wideband : Teknologi UWB wireless personal area network
juga memanfaatkan OFDM, seperti Multiband OFDM.
6. FLASH-OFDM : FLASH-OFDM adalah system berbasis OFDM
dengan spesifikasi protocol layers yang lebih tinggi. FLASH-
OFDM telah menghasilkan packet-switched cellular bearer, yang
areanya akan bersaing dengan jaringan GSM dan 3G.
11
2.7.3 Perbedaan OFDM dan OFDMA
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa OFDM pada periode waktu
tertentu hanya dapat melayani 1 pengguna. Data yang dikirim tetap
dibagi ke dalam banyak subcarrier seperti halnya prinsip OFDM.
Berbeda dengan OFDMA, pada periode waktu tertentu kanal dapat
melayani beberapa pengguna, sebab pengguna dialokasikan ke
dalam beberapa slot dan data yang dikirim dibagi ke dalam banyak
subcarrier secara terdistribusi atau acak.
12
kanal pentransmisian. OFDMA juga dapat mengirimkan pesan
tanpa terjadi inter-carrier interference (ICI) dan inter-symbol
interference (ISI). Hal ini dikarenakan adanya proses penambahan
cyclic prefix (CP) pada simbol OFDMA.
13
2.9 Teknologi OFDMA pada LTE
14
PAPR (Peak Avarage Power Ratio). PAPR adalah tingkat
perbandingan rata-rata dengan daya puncak.
Untuk mengatasi PAPR pada OFDMA dapat disiasati dengan
diberlakukannya pengaturan titik kompresi tinggi pada power
amplifiernya. Cara tersebut mengatur sedemikian rupa power yang
dipancarkan pada beberapa titik yang menjadi nilai power tertinggi.
Hal ini tidak begitu bermasalah untuk komunikasi downlink sebab
alokasi daya yang digunakan bisa tak terbatas karena supply oleh
jaringan listrik. Berbeda pada komunikasi uplink yang disupply
daya hanya melalui baterai. Dengan kapasitas baterai yang terbatas
waktu dan daya maka hal tersebut sangat bermasalah untuk
mengirimkan informasi. Untuk mengatasi itu pada komunikasi
uplink LTE menggunakan SC-FDMA.
Dengan kata lain bahwa Peak Average Ratio (PAR) dari sinyal
yang ditransmisikan, yang membutuhkan tinggi linearitas pada
pemancar. Amplifier linear memiliki efisiensi konversi daya rendah
dan oleh karena itu tidak ideal untuk uplink mobile. Dalam LTE ini
disolusikan dengan menggunakan SC-FDMA, yang
memungkinkan efisiensi daya amplifier yang lebih baik.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
15
5. Kelemahan utama OFDM adalah tingginya PAPR yang disebabkan
karena menggunakan multi-carrier
6. Aplikasi OFDM dalam komunikasi digital meliputi: ADSL, Teknologi
Powerline, WLAN dan MAN, Radio dan Televisi Digital, Ultra
Wideband, dan FLASH-OFDM
7. Modifikasi OFDM dengan teknik multi akses menghasilkan OFDMA,
OFDMA merupakan teknik multiple access yang memungkinkan
banyak pengguna berbagi dalam bandwidth yang sama.
8. OFDMA memiliki semua kelebihan dan kelemahan OFDM. OFDMA
juga memiliki prinsip kerja yang sama dengan OFDM yaitu
mengirimkan banyak pesan pada satu kanal pentransmisian.
9. OFDMA dikembangkan untuk memberikan kemampuan mobilitas
pada OFDM (yang sebelumnya digunakan untuk fixed-wireless)
sehingga dapat digunakan untuk sistem seluler.
10. OFDMA adalah teknologi yang berbasis frequency division
multiplexing (OFDM), yang telah lama digunakan pada ADSL, Wi-
Fi(802.11a/g), DVB-H dan beberapa sistem transmisi digital
berkecepatan tinggi yang lain.
11. LTE menerapkan OFDMA untuk downlink sedangkan untuk uplink
menggunakan SC-FDMA
3.2 Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rj
a&uact=8&ved=2ahUKEwjnoNSciubiAhU37HMBHQvaAbYQFjACegQIARAC
&url=https%3A%2F%2Fopenlibrary.telkomuniversity.ac.id%2Fpustaka%2Ffiles
%2F90851%2Fbab1%2Fdesain-dan-implementasi-idft-inverse-discrete-fourier-
transform-pada-fpga.pdf&usg=AOvVaw3rA2G5irD0yD4GKSp_kH1s
https://www.academia.edu/22570785/MAKALAH_SISTEM_KOMUNIKASI_Te
knik_Orthogonal_Frequency_Division_Multiplexing_OFDM_pada_LTE
https://frisilya09.wordpress.com/2011/10/11/ofdm-orthogonal-frequency-division-
multiplexing/
https://media.neliti.com/media/publications/114988-ID-none.pdf
http://eprints.undip.ac.id/32046/1/Haryo_Punto_Susilo.pdf
http://fakhriyhario.lecture.ub.ac.id/2012/03/ofdma-orthogonal-frequency-division-
multiple-access/
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=11&cad=
rja&uact=8&ved=2ahUKEwju0Nmp7ejiAhWCNI8KHdx2DUsQFjAKegQIAhA
C&url=https%3A%2F%2Fwww.ejournal.sttmandalabdg.ac.id%2Findex.php%2FJ
IT%2Farticle%2Fdownload%2F53%2F51%2F&usg=AOvVaw30WJUcilex-
bPGMKbfrdiD
http://teknologi-4g-lte.blogspot.com/2015/05/ofdma-dan-sc-fdma.html
17