Anda di halaman 1dari 44

RANCANGAN JARINGAN VOICE OVER FRAME

RELAY (VoFR) Untuk PT. BPR KLEPU MITRA


KENCANA

TEKNOLOGI INFORMASI
Dosen Pengajar : Enda Wista Sinuraya, ST., MT.

Disusun Oleh :
Lazuardi Bagas Megantara

(21060114120002)

Segal Mancini Suroso

(21060114130092)

Danur Ilham Khoiruman

(21060114130117)

S1 - TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2015

ABSTRAK
Pada perkantoran masih banyak dijumpai penggunaan jaringan PSTN
(Public Switch Telephone Network) yang digunakan sebagai sarana komunikasi
antar cabang yang jaraknya cukup jauh. Penggunaan jaringan PSTN untuk jarak
yang jauh ini menyebabkan banyaknya biaya pengeluaran dalam suatu
perkantoran dalam segi komunikasi.
Voice over Frame Relay merupakan jaringan komunikasi data kecepatan
tinggi yang digunakan oleh jaringan LAN (Local Area Network), internet, dan
bahkan jaringan suara untuk saling berhubungan di mana informasi yang
dikirimkan tersebut dibagi dalam bentuk paket atau frame [3]. Masing-masing
frame mempunyai alamat sehingga jaringan akan menggunakannya untuk
mengirimkan paket ke tujuan. Penggunaan Voice over Frame Relay pada 2 lokasi
jarak jauh yang saling terhubung oleh internet dapat dijadikan solusi pengganti
jaringan PSTN dengan pengeluaran biaya penggunaan yang lebih murah dan
bersifat global serta dapat menggukan perangkat lain seperti smarthphone untuk
melakukan komunikasi dan video calling [12].
Di dalam makalah penelitian Teknologi Informatika (TI) ini akan dibahas
mengenai bagaimana merancang jaringan frame relay dengan konfigurasi yang
baik dan benar untuk diterapkan di kantor atau sebuah perusahaan. Serta akan
dianalisa bagaimana perhitungan biaya yang dikeluarkan dibandingkan dengan
biaya PSTN yang digunakan selama ini.
Kata kunci :

Voice over Frame Relay, Frame Relay

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas hadirat Tuhan YME karena atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul RANCANGAN
JARINGAN VOICE OVER FRAME RELAY PADA KANTOR PT. BPR KLEPU
MITRA KENCANA.
Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah
ini, khususnya bagi pihak-pihak yang artikel ataupun tulisannya telah digunakan
oleh penulis sebagai sumber referensi.
Semoga informasi yang terdapat makalah ini dapat berguna untuk
diaplikasikan sebaik-baiknya demi kepentingan umum dan khususnya dapat
memberikan manfaat bagi penulis.
Masih banyak kekurangan dan kesalahan yang terdapat dalam penyusunan
makalah ini. Kritik dan saran sangat diharapkan guna kesempurnaan makalah
yang telah tersusun.

Semarang, 2 Mei 2015

Penulis,

DAFTAR ISI

ABSTRAK..............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1

Latar Belakang..........................................................................................1

1.2

Tujuan Penelitian.......................................................................................2

1.3

Batasan Masalah........................................................................................2

1.4

Metode Penelitian......................................................................................2

1.5

Sistematika Penulisan................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI................................................................................4


2.1

Voice over Frame Relay (VoFR)...............................................................4

2.2

Wide Area Network (WAN)......................................................................7

2.3

Cisco Packet Tracer...................................................................................7

BAB III PERANCANGAN JARINGAN Dan DATA OBSERVASI................17


3.1

Perancangan Jaringan..............................................................................17

3.2

Data Observasi........................................................................................27

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA JARINGAN.......................................28


4.1

Pengujian.................................................................................................28

4.1.1 Pengujian ping pada sistem satu LAN...................................................28


4.1.2 Pengujian ping PC Marketing terhadap Router Pusat...........................28
4.1.3 Pengujian ping PC HRD terhadap PC marketing ungaran....................29
4.1.4 Pengujian Routing IP pada Jaringan......................................................30
4.1.5 Pengujian VoFR dengan komunikasi voice...........................................31
4.2 Analisa..........................................................................................................32
4.2.1 Perhitungan Bandwidth Komunikasi Suara...........................................32
4.2.3 Perhitungan Biaya..................................................................................34
BAB V PENUTUP................................................................................................36
5.1

Kesimpulan..............................................................................................36

5.2

Saran........................................................................................................36

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


PT. BPR KLEPU MITRA KENCANA yang terletak di Kota Semarang
mempunyai 2 cabang di Kabupaten semarang, yaitu di Ungaran dan di Mijen.
Sebagaimana PT pada umumnya, sebagian besar komunikasi pada PT. BPR
KLEPU MITRA KENCANA menggunakan telepon PSTN. Dan seringnya
melakukan komunikasi jarak jauh dari kantor pusat ke kantor cabang yang
masih dalam satu area menjadi kendala utama penyebab biaya pengeluaran
yang cukup besar.

Karena hal tersebut maka kami akan membuat alat

telekomunikasi yang dapat mengurangi pengeluaran biaya komunikasi


sebelumnya dan juga mengingat program ini masih jarang diimpletasikan
pada PT lainya.
Ide tersebut

merupakan

salah

satu

alternatif

perkantoran

untuk memanfaatkan alat ini sebagai sarana komunikasi antar karyawan beda
cabang dengan jarak cukup jauh. Kami ingin menerapkan program Jaringan
VoFR kepada PT. BPR KLEPU MITRA KENCANA. VoFR disebut juga
internet telephone merupakan teknologi yang menawarkan solusi telepon
berbasiskan Frame Relay [1]. Jaringan VoFR ini nantinya akan sekaligus
dijadikan sebagai percontohan skala perkantoran lainya untuk membantu dan
memudahkan kegiatan telekomunikasi antar karyawannya.
Dari penjelasan bahwa banyaknya pengeluaran dalam hal komunikasi di
PT. BPR KLEPU MITRA KENCANA. Kami berharap dapat mengurangi
biaya pengeluaran PT. BPR KLEPU MITRA KENCANA dalam hal
berkomunikasi jarak jauh dengan menggunakan VoFR.

1.2 Tujuan Penelitian


1

1.2.1 Agar mengetahui bagaimana cara menggunakam teknologi VoFR yang


telah dibuat.
1.2.2 Mensosialisasikan dan menerapkan pada sebuah perkantoran mengenai
teknologi yang lebih mudah dan murah dalam melakukan komunikasi
jarak jauh lewat telepon.
1.2.3 Mengetahui kualitas dan kapasitas pemakaian komunikasi data dalam
jaringan VoFR.
1.3 Batasan Masalah
Masalah yang diangkat dalam makalah ini terlalu luas jika diteliti
secara menyeluruh. Maka dari itu agar masalah tidak melebar kemanamana, penulis hanya menjelaskan mengenai Voice over Frame Relay dan
cara merancang jaringan Voice over Frame Relay dengan menggunakan
Cisco Packet Tracer 6.2 Student Version. Dalam hal ini Voice over Frame
Relay dalam konteks sarana komunikasi pada perkantoran antar cabang
dengan jarak yang jauh. Serta memberikan masukan terhadap subjek
penelitian dari segi tekhnologi dan ekonomi.
1.4 Metode Penelitian
1.4.1 Metode Quisioner dan Observasi
Melakukan wawancara terhadap pihak kantor yang berwenang
seperti direktur atau manager, sekaligus mengamati jaringan yang
1.4.2

ada di kantor tersebut.


Metode Studi Pustaka
Melakukan peninjauan terhadap materi-materi yang digunakan
dalam pengolahan hasil penelitian, seperti internet, buku, modul,
jurnal, dsb.

1.5 Sistematika Penulisan


1.5.1 BAB I Pendahuluan
Bab ini terdiri atas latar belakang, tujuan percobaan, batasan
1.5.2

masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.


BAB II Landasan Teori
Berisi landasan teori mengenai Voice over Frame Relay (VoFR),

1.5.3

Wide Area Network (WAN), dan Cisco Packet Tracer.


BAB III Perancangan
Berisi bagaimana langkah-langkah membuat rancangan topology
jaringan yang dibutuhkan dengan baik dan benar

1.5.4

BAB IV Pengujian dan Analisa


Berisi beberapa bukti pengujian terhadap jaringan yang dibuat
secara simulasi dan dianalisa hasil pengujian tersebut, serta

1.5.5

mengenai perbandingan dari segi ekonomi.


BAB V Penutup
Bab ini terdiri atas kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah
dilakukan.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1

Voice over Frame Relay (VoFR)


Voice over Frame Relay (VoFR) adalah sebuah teknologi untuk
mengirim paket data suara (voice) yang berbasiskan Frame Relay. Jenis

paket data suara yang dikirim dengan VoFR harus dalam bentuk digital
[2].

Gambar 2.1 Rangkaian Voice over Frame Relay


Frame Relay
Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer
pertama dan kedua dari model OSI, dan dapat diimplementasikan pada
beberapa jenis interface jaringan. Frame relay adalah teknologi komunikasi
berkecepatan tinggi yang telah digunakan pada ribuan jaringan di seluruh
dunia untuk menghubungkan LAN, SNA, Internet dan bahkan aplikasi
suara/voice [2] .Voice over Frame Relay adalah cara mengirimkan informasi
melalui wide area network (WAN) yang membagi informasi menjadi frame
atau paket. Masing-masing frame mempunyai alamat yang digunakan oleh
jaringan untuk menentukan tujuan. Frame-frame akan melewati switch
dalam jaringan frame relay dan dikirimkan melalui virtual circuit sampai
tujuan [3].
Prinsip kerja dari Voice over Frame Relay (VoFR) hampir sama
dengan Voice over Internet Protoco (VoIP). Pengertian Voice over Internet
Protocol adalah Teknologi yang menjadikan media internet untuk bisa
melakukan komunikasi suara jarak jauh secara langsung. Sinyal suara
analog, seperti yang anda dengar ketika berkomunikasi di telepon diubah
menjadi data digital dan dikirimkan melalui jaringan berupa paket-paket
data secara real time [7]. Dalam komunikasi VoIP, pemakai melakukan
hubungan telepon melalui terminal yang berupa PC atau telepon biasa.
4

Prinsip kerja VoFR adalah mengubah suara analog yang didapatkan


dari speaker pada Komputer menjadi paket data digital, kemudian dari PC
diteruskan melalui Hub/ Router/ ADSL Modem dikirimkan melalui jaringan
internet dan akan diterima oleh tempat tujuan melalui media yang sama.
Atau bisa juga melalui melalui media telepon diteruskan ke phone adapter
yang disambungkan ke internet dan bisa diterima oleh telepon tujuan. Untuk
Pengiriman sebuah sinyal ke remote destination dapat dilakukan secara
digital yaitu sebelum dikirim data yang berupa sinyal analog diubah ke
bentuk data digital dengan ADC (Analog to Digital Converter), kemudian
ditransmisikan, dan di penerima dipulihkan kembali menjadi data analog
dengan DAC (Digital to Analog Converter). Begitu juga dengan VoIP,
digitalisasi voice dalam bentuk packets data, dikirimkan dan di pulihkan
kembali dalam bentuk voice di penerima. Format digital lebih mudah
dikendaika, dalam hal ini dapat dikompresi, dan dapat diubah ke format
yang lebih baik dan data digital lebih tahan terhadap noise daripada analog
[8].

Keunggulan Frame Relay


Frame Relay memiliki beberapa kelebihan dibandingkan protokol tipe lain
dan PSTN yaitu:

Penggunaan bandwith oleh virtual circuit hanya saat transmisi data.

Beberapa virtual circuit


jalurnya masing-masing.
menggunakan cadangan
berlangsung lebih cepat.
Kecanggihan reliabilitas

membuat proses pemecahan kesalahan (error-handling process) tidak


memakan waktu lama.
Biaya lebih rendah untuk sambungan langsung jarak jauh. Penekanan

utama dari VoFR adalah biaya. Dengan dua lokasi yang terhubung
dengan internet maka biaya percakapan menjadi sangat rendah.
Memanfaatkan infrastruktur jaringan data yang sudah ada untuk suara.

Berguna jika perusahaan sudah mempunyai jaringan. Jika


memungkinkan jaringan yang ada bisa dibangun jaringan VoFR dengan
mudah. Tidak diperlukan tambahan biaya bulanan untuk penambahan
komunikasi suara.
Penggunaan bandwidth yang lebih kecil daripada telepon biasa. Dengan

majunya teknologi penggunaan bandwidth untuk voice sekarang ini


menjadi sangat kecil. Teknik pemampatan data memungkinkan suara
hanya membutuhkan sekitar 8kbps bandwidth.
Memungkinkan digabung dengan jaringan telepon lokal yang sudah

ada. Dengan adanya gateway bentuk jaringan VoFR bisa disambungkan


dengan PABX yang ada dikantor. Komunikasi antar kantor bisa
menggunakan pesawat telepon biasa
Berbagai bentuk jaringan VoFR bisa digabungkan menjadi jaringan

yang besar. Contoh di Indonesia adalah VoFR Rakyat.


Variasi penggunaan peralatan yang ada, misal dari PC sambung ke

dapat secara bersamaan tetap berfungsi di


Bila diperlukan, setiap virtual circuit dapat
bandwith yang ada supaya transmisi data
saluran komunikasi pada Frame Relay,

telepon biasa, IP phone handset [12].

2.2 Wide Area Network (WAN)


Wide Area Network (WAN) adalah suatu jaringan yang digunakan
untuk membuat interkoneksi antar jaringan komputer local yang secara fisik
tidak berdekatan satu sama lain, yang secara fisik bisa dipisahkan dengan
kota, propinsi, atau bahkan melintasi batas geography lintas negara dan
benua. Ada beberapa Teknologi Jaringan WAN saat ini yang bisa kita
gunakan. Berbeda dengan jaringan LAN, ada perbedaan utama antara
keduanya dimana terletak pada jarak yang memisahkan jaringan-2 yang
terhubung tersebut. WAN menggunakan media transmisi yang berbeda,
maupun hardware dan protocol yang berbeda pula dengan LAN. Data
transfer rate dalam komunikasi WAN umumnya jauh lebih rendah dibanding
LAN.
2.3 Cisco Packet Tracer
Packet Tracer adalah simulator alat-alat jaringan Cisco yang sering
digunakan sebagai media pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam
bidang penelitian simulasi jaringan komputer. Program ini dibuat oleh Cisco
Systems dan disediakan gratis untuk fakultas, siswa dan alumni yang telah
berpartisipasi di Cisco Networking Academy. Tujuan utama Packet Tracer
adalah untuk menyediakan alat bagi siswa dan pengajar agar dapat
memahami prinsip jaringan komputer dan juga membangun skill di bidang
alat-alat jaringan Cisco [5] .
Packet Tracer terbaru yaitu versi 6.2. Dalam versi ini dapat
mensimulasikan Application Layer protocols, Routing dasar RIP, OSPF,
dan EIGRP, sampai tingkat yang dibutuhkan pada kurikulum CCNA yang
berlaku, sehingga bila dilihat sekilas software ini bertujuan untuk
kelas CCNA. Target Packet Tracer yaitu menyediakan simulasi jaringan
yang real, namun terdapat beberapa batasan berupa penghilangan beberapa
perintah yang digunakan pada alat aslinya yaitu pengurangan command
pada Cisco IOS. Dan juga Packet Tracer tidak bisa digunakan untuk

memodelkan jaringan produktif/aktif. Dengan keluarnya versi 6, beberapa


fitur ditambahkan, termasuk fiturBGP. BGP memang bukan termasuk
kurikulum CCNA, akan tetapi termasuk kurikulum CCNP
Pengenalan Jendela Cisco Packet Tracer 6.2.
Pada Cisco Packet Tracer terdapat beberapa menu bar dan toolbar yang
digunakan untuk menampilkan beraneka device yang dibutuhkan untuk
menyimulasikan sebuah rangkaian jaringan.

Gambar 2.2 Tampilan Jendela Cisco Packet Tracer


Cara menampilkan device ke lembar kerja adalah dengan cara menarik
device tersebut dan meletakannya pada bagian lembar kerja yang diinginkan
atau disebut juga drag and drop
Device yang terdapat di Cisco Packet Tracer antara lain :
1. Router
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui
sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses
yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3
(Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuhlapis OSI.\
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan
untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router

berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat


untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).

Gambar 2.3 Tampilan Toolbar Routers


2. Switch
Pengalih jaringan (atau switch) adalah sebuah alat jaringan yang
melakukan

penjembatan

taktampak

(penghubung

penyekatan

(segmentation) banyak jaringan dengan pengalihan berdasarkan alamat


MAC).
Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer
atau penghalang pada satu area yang terbatas, pengalih juga bekerja
pada lapisan taut data (data link), cara kerja pengalih hampir sama
seperti jembatan (bridge), tetapi switch memiliki sejumlah porta
sehingga sering dinamakan jembatan pancaporta (multi-port bridge).

Gambar 2.4 Tampilan Toolbar Switch


3. End Devices
End Devices merupakan peralatan terakhir yang digunakan untuk
menyambngkan sebuah jaringan. End Devices contohnya laptop,
computer dan server
Pada point (a) Komputer, (b) Laptop, (c) Server, yang merupakan
peralatan yang paling sering digunakan

Gambar 2.5 Tampilan Toolbar End Devices

10

4. Kabel / Connector
Kabel merupakan koneksi yang mehubungkan antar komponen.
Contoh kabel yang disediakan pada Cisco Packet Tracer antara lain :
(a) Kabel Otomatis, (b) Kabel Straight, (c) Kabel Crossover
Gambar 2.5 Tampilan Toolbar Connector

Jenis-jenis kabel penghubung ditentukan berdasarkan aturan sebagai


berikut :
1. Untuk mengkoneksikan peralatan yang berbeda, gunakan kabel
Straight-through :
Router Switch
Router Hub
PC Switch
PC Hub
2. Untuk mengkoneksikan peralatan yang sama, gunakan kabel CrossOver :
Router Router
Router PC
Switch Switch
Switch Hub
5. Hub
Hub/pusatan
Ethernet adalah
sebuah peranti jaringan
komputer yang berfungsi untuk menghubungkan peranti-peranti dengan
kabelEthernet atau serat optik agar bersikap sebagai satu petak jaringan
(network segment). Pusatan bekerja pada lapisan wujud (lapis 1)
dalam acuan
OSI (OSI
model).
Pusatan
digunakan
untuk
mengalirhantarkan data dari penggunalayan (client).

11

Gambar 2.6 Tampilan Toolbar Hub


6. Wireless Devices
Wireless Devices adalah peralatan yang cara menghubungkan
dengan komponen lain tidak menggunakan kabel / connector.

Gambar 2.7 Tampilan Toolbar Wireless Devices


7. WAN Emulation
Berisi komponen yang digunakan untuk membentuk Wide Area
Network (WAN). Jaringan ini mencakup wilayah yang luas.

Gambar 2.8 Tampilan Toolbar WAN Emulation

Spesifikasi Komponen Penyusun Jaringan


A. Router Cisco 2811
12

Gambar 2.9 Router Cisco 2811


General
Packaged Quantity 1
Authentication Method Secure Shell v.2 (SSH2)
RAM
256 MB (installed) / 768 MB (max) - DDR SDRAM
Flash Memory
64 MB (installed) / 256 MB (max)
Manufacturer
Cisco
Camera
Installed Size 64 MB
Miscellaneous
Encryption Algorithm
128-bit AES, 192-bit AES, 256-bit AES, DES, SSL 3.0, Triple DES
Power
Frequency Required 50/60 Hz
Networking
Connectivity Technology wired
Data Link Protocol Ethernet, Fast Ethernet
Compliant Standards IEEE 802.1x, IEEE 802.3af
Remote Management Protocol SNMP 3
Status Indicators
link activity, power
Network / Transport Protocol IPSec
Features
MPLS support, Quality of Service (QoS), VPN support, firewall protection,
hardware encryption, modular design, wall mountable

B. Printer Canon imageCLASS D1120 Printer/Copier/Scanner

13

Gambar 2.10 IP printer and Copier


General Specifications

OS Compatibility: USB: Windows 7, Vista, XP, 2000, Mac OS X


10.4.9-10.6

Network: Windows 7, Server 2008, Vista, Server 2003, XP, 2000, Mac
OS X 10.4.9-10.6

USB Functions: Windows: Print/Scan; Mac: Print/Scan

Network Functions: Windows: Print; Mac: Print

Standard Interface: USB 2.0 Hi-Speed2(Print, Scan), Network, 10/100


Base T (Print), Network Protocol:TCP/IP

Optional Interface: Wireless/Wired MFP Print Server C-6700WG5

Software Included: Canon drivers for Windows, Document Management


& OCR Software

Power Consumption (approx.): 1090W (Max); 3W (Energy Saver Mode)

Dimension (W x D x H): 17.7" (W) x 18.6" (D) x 18.3" (H)

Weight: Approx. 48.5 lbs.

14

C. Switch Cisco 2950 catalyst

Gambar 2.11 Switch 2950 Cisco


General
Device Type
Packaged Quantity
Enclosure Type
Subtype
Ports
Interfaces
Flash Memory
Manufacturer
Networking

Switch - 24 ports - managed


1
Desktop - 1U
Fast Ethernet
24 x 10/100, 24 x 10/100, 24 x 10/100
Fast Ethernet
8 MB flash
Cisco

Ports Qty
24
Connectivity Tech
wired
Cabling Type
Ethernet 100Base-TX, Ethernet 10Base-T
Compliant Standards IEEE 802.1D, IEEE 802.1Q, IEEE 802.1p, IEEE 802.1x,
IEEE 802.3,
MAC Address Table Size 8K entries
Remote Management Protocol
RMON, SNMP, SNMP 2
Switching Protocol Ethernet
Features
VLAN support, auto-negotiation, auto-sensing per device, full duplex capability,
manageable
Communication Mode
full-duplex, half-duplex

15

D. Kabel RJ 45 dan DCE, DTE

(a)

(b)

Gambar 2.12 Kabel RJ 45 (a) dan Kabel DTE-DCE (b)

16

BAB III.
PERANCANGAN JARINGAN Dan DATA OBSERVASI
3.1 Perancangan Jaringan
1. Buka aplikasi Cisco Packet Tracer 6.2 Student Version seperti pada
gambar 3.1

Gambar 3.1 Booting Cisco Packet Tracer 6.2sv

2. Hubungkan antara router dengan cloud dengan menggunakan koneksi


serial DCE.
3. Buat topology jaringan dengan 1 frame relay (cloud), 3 Router dan banyak
PC, seperti pada gambar 3.2

17

Gambar 3.2 Topology Jaringan

18

4. Setelah topologi jaringan benar dan sesuai rancangan, kemudian


mengkonfigurasi Router, Frame-relay, access point, switch dan PC yang
ada. Pertama adalah konfigurasi pada Router Pusat. Konfigurasi yang akan
dilakukan antara lain [8] :
Memberikan IP
Router>enable
Router#configure terminal #mengaktifkan konfigurasi#
Router(config)#interface

se0/3/0

#mengaktifkan

interface

se0/3/0#
Router(config-if)#ip

address

10.10.10.1

255.0.0.0

#mengaktifkan

interface

#memberikan ip#
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#interface

fa0/0

fa0/0 #
Router(config-if)#ip

address

192.168.1.1

255.255.255.0

#memberikan ip#
Router(config-if)#no shutdown

Mengaktifkan DHCP pool

Router>enable
Router#configure terminal #mengaktifkan konfigurasi#
Router(config)#ip dhcp pool BPR #Memberi nama DHCP dengan
VOICE#
Router(dhcp-config)#network

192.168.1.0

255.255.255.0

#memberi Networks DHCP dengan 24 bit#


Router(dhcp-config)#default-router

192.168.1.1

#default

IP

pada router#
Router(dhcp-config)#option

150

ip

192.168.1.1

#perintah

untuk konfigurasi VoIP#

DHCP server diperlukan untuk memberikan alamat IP dan lokasi


server untuk setiap telepon IP terhubung ke jaringan. Kemudian
mengkonfigurasi layanan telepon Call Manager Express pada Router
untuk mengaktifkan voip pada jaringan [9].

19

Menghubungkan dengan frame-relay

Router>enable
Router#configure terminal #mengaktifkan konfigurasi#
Router(config)#interface

se0/3/0

#mengaktifkan

interface

se0/3/0#
Router(config-if)#encapsulation

frame-relay

#menghubungkan

dengan frame-relay#
Router(config-if)#frame-relay

map

ip

10.10.10.2

102

broadcast #menghubungkan dengan router cab_Mijen dengan DLCI


102#
Router(config-if)#frame-relay

map

ip

10.10.10.3

103

broadcast #menghubungkan dengan router cab_Ungaran dengan


DLCI 103#
Router(config-if)#no shutdown #menyimpan konfigurasi#

Mengaktifkan tellephony-service

Router(config)#telephony-service #mengkonfigurasi telephony


service#
Router(config-telephony)#max-dn 10 #menentukan jumlah nomor
maksimal#
Router(config-telephony)#max-ephones

10

#menentukan

jumlah

telefon maksimal#
Router(config-telephony)#ip source-address 192.168.1.1 port
2000 #sumber IP Address#
Router(config-telephony)#auto

assign

to

10

#memberikan

nomor otomatis#
Router(config-if)#no shutdown #menyimpan konfigurasi#
Router(config)#ephone-dn 1
Router(config-ephone-dn)#number 1001
Router(config-ephone-dn)#exit
Router(config)#ephone-dn 2
Router(config-ephone-dn)#number 1002
Router(config-ephone-dn)#exit

*dan seterusnya hingga ephone-dn 10

20

Static Routing

Router(config)#ip route 192.160.2.0 255.255.255.0 10.10.10.2


Router(config)#ip route 192.160.3.0 255.255.255.0 10.10.10.3

5. Lakukan konfigurasi yang sama dengan Router Pusat pada Router kantor
cabang Ungaran dengan menyesuaikan IP yang ada. Konfigurasinya
sebagai berikut :
Memberikan IP
Router>enable
Router#configure terminal #mengaktifkan konfigurasi#
Router(config)#interface

se0/3/0

#mengaktifkan

interface

se0/3/0#
Router(config-if)#ip

address

10.10.10.2

255.0.0.0

#mengaktifkan

interface

#memberikan ip#
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#interface

fa0/0

fa0/0 #
Router(config-if)#ip

address

192.168.2.1

255.255.255.0

#memberikan ip#
Router(config-if)#no shutdown

Mengaktifkan DHCP pool

Router>enable
Router#configure terminal #mengaktifkan konfigurasi#
Router(config)#ip dhcp pool BPR1 #Memberi nama DHCP dengan
VOICE#
Router(dhcp-config)#network

192.168.2.0

255.255.255.0

#memberi Networks DHCP dengan 24 bit#


Router(dhcp-config)#default-router

192.168.2.1

#default

IP

pada router#
Router(dhcp-config)#option

150

ip

192.168.2.1

#perintah

untuk konfigurasi VoIP#

DHCP server diperlukan untuk memberikan alamat IP dan lokasi


server untuk setiap telepon IP terhubung ke jaringan. Kemudian

21

mengkonfigurasi layanan telepon Call Manager Express pada Router


untuk mengaktifkan voip pada jaringan

Menghubungkan dengan frame-relay

Router>enable
Router#configure terminal #mengaktifkan konfigurasi#
Router(config)#interface

se0/3/0

#mengaktifkan

interface

se0/3/0#
Router(config-if)#encapsulation

frame-relay

#menghubungkan

dengan frame-relay#
Router(config-if)#frame-relay

map

ip

10.10.10.1

201

broadcast #menghubungkan dengan router cab_Mijen dengan DLCI


201#
Router(config-if)#frame-relay

map

ip

10.10.10.3

203

broadcast #menghubungkan dengan router cab_Ungaran dengan


DLCI 203#
Router(config-if)#no shutdown #menyimpan konfigurasi#

Mengaktifkan tellephony-service

Router(config)#telephony-service #mengkonfigurasi telephony


service#
Router(config-telephony)#max-dn 6 #menentukan jumlah nomor
maksimal#
Router(config-telephony)#max-ephones

#menentukan

jumlah

telefon maksimal#
Router(config-telephony)#ip source-address 192.168.2.1 port
2000 #sumber IP Address#
Router(config-telephony)#auto

assign

to

#memberikan

nomor otomatis#
Router(config-if)#no shutdown #menyimpan konfigurasi#
Router(config)#ephone-dn 1
Router(config-ephone-dn)#number 2001
Router(config-ephone-dn)#exit
Router(config)#ephone-dn 2
Router(config-ephone-dn)#number 2002
Router(config-ephone-dn)#exit

22

*dan seterusnya hingga ephone-dn 6

Static Routing

Router(config)#ip route 192.160.1.0 255.255.255.0 10.10.10.1


Router(config)#ip route 192.160.3.0 255.255.255.0 10.10.10.3

6. Lakukan konfigurasi yang sama dengan Router Pusat pada Router kantor
cabang Mijen dengan menyesuaikan IP yang ada. Konfigurasinya sebagai
berikut :
Memberikan IP
Router>enable
Router#configure terminal #mengaktifkan konfigurasi#
Router(config)#interface

se0/3/0

#mengaktifkan

interface

se0/3/0#
Router(config-if)#ip

address

10.10.10.3

255.0.0.0

#mengaktifkan

interface

#memberikan ip#
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#interface

fa0/0

fa0/0 #
Router(config-if)#ip

address

192.168.3.1

255.255.255.0

#memberikan ip#
Router(config-if)#no shutdown

Mengaktifkan DHCP pool

Router>enable
Router#configure terminal #mengaktifkan konfigurasi#
Router(config)#ip dhcp pool BPR1 #Memberi nama DHCP dengan
VOICE#
Router(dhcp-config)#network

192.168.3.0

255.255.255.0

#memberi Networks DHCP dengan 24 bit#


Router(dhcp-config)#default-router

192.168.3.1

#default

IP

pada router#
Router(dhcp-config)#option

150

untuk konfigurasi VoIP#

23

ip

192.168.3.1

#perintah

DHCP server diperlukan untuk memberikan alamat IP dan lokasi


server untuk setiap telepon IP terhubung ke jaringan. Kemudian
mengkonfigurasi layanan telepon Call Manager Express pada Router
untuk mengaktifkan voip pada jaringan

Menghubungkan dengan frame-relay

Router>enable
Router#configure terminal #mengaktifkan konfigurasi#
Router(config)#interface

se0/3/0

#mengaktifkan

interface

se0/3/0#
Router(config-if)#encapsulation

frame-relay

#menghubungkan

dengan frame-relay#
Router(config-if)#frame-relay

map

ip

10.10.10.1

301

broadcast #menghubungkan dengan router cab_Mijen dengan DLCI


301#
Router(config-if)#frame-relay

map

ip

10.10.10.2

302

broadcast #menghubungkan dengan router cab_Ungaran dengan


DLCI 302#
Router(config-if)#no shutdown #menyimpan konfigurasi#

Mengaktifkan tellephony-service

Router(config)#telephony-service #mengkonfigurasi telephony


service#
Router(config-telephony)#max-dn 5 #menentukan jumlah nomor
maksimal#
Router(config-telephony)#max-ephones

#menentukan

jumlah

telefon maksimal#
Router(config-telephony)#ip source-address 192.168.3.1 port
2000 #sumber IP Address#
Router(config-telephony)#auto

assign

to

#memberikan

nomor otomatis#
Router(config-if)#no shutdown #menyimpan konfigurasi#
Router(config)#ephone-dn 1
Router(config-ephone-dn)#number 3001
Router(config-ephone-dn)#exit
Router(config)#ephone-dn 2

24

Router(config-ephone-dn)#number 3002
Router(config-ephone-dn)#exit

*dan seterusnya hingga ephone-dn 5

Static Routing

Router(config)#ip route 192.160.1.0 255.255.255.0 10.10.10.1


Router(config)#ip route 192.160.2.0 255.255.255.0 10.10.10.2

7. Berikutnya adalah konfigurasikan switch pada masing-masing jaringan


tiap kantor. Berikut konfigurasi untuk switch kantor pusat.
Switch(config)#interface

range

fa0/2

20

#konfigurasi

interface#
Switch(config-if-range)#switchport

mode

access#perintah

VoIP#
Switch(config-if-range)#switchport voice vlan 1 #menentukan
Vlan mana yang dipilih#

Untuk switch kantor cabanr hanya diubah vlan nya saja yaitu untuk
kantor ungaran menggunakan VLAN (virtual LAN) 10, dan untuk kantor mijen
menggunakan VLAN (virtual LAN) 100.
8. Konfigurasi frame relay pada cloud, tepatnya pada setiap serial yang
terhubung ke router. Disini kita akan menambahkan dlci untuk
menghubungkan antara 1 router dengan router yang lainnya. Berikut
adalah konfigurasinya pada setiap serial cloud

25

Gambar 3.3 konfigurasi cloud serial 0

Gambar 3.4 Konfigurasi cloud serial 1

Gambar 3.5 Konfigurasi cloud serial 2


9. Terakhir kita akan akan konfigurasi Connections Frame Relay pada cloud.
Kita akan menghubungkan jalur jalur yang akan digunakan, hal ini mirip
dengan konsep routing yang menentukan hop hop untuk tujuan

26

Gambar 3.6 konfigurasi cloud frame-relay


10. Selesai.
3.2 Data Observasi
Dari observasi yang kami lakukan di kantor pusat PT BPR Klepu
MitraKencana, didapat data seperti pada data tabel berikut.
Tabel 4.1 Data Observasi PT. BPR KLEPU MITRA KENCANA
Kantor / Pembanding Pusat
Jumlah PC
30
Biaya Rek. Telfon / Rp.3.000.000,-

Ungaran
22
Rp.1.500.000,-

Mijen
10
Rp. 850.000,-

Bulan (rata-rata)
Biaya internet 3Mbps Rp. 450.00,-

Rp. 450.000

Rp.450.000

(speedy) unlimited
Efisiensi komunikasi

Baik

Baik

Cukup

*Cukup = berjalan dengan cukup baik, dengan kadang kala ada miss
komunikasi dan waktu yang tidak efisien
Baik

= waktu saat berkomunikasi di kantor berjalan baik,, jarang dijumpai

miss komunikasi dan lebih sinkron komunikasi anatar satu dengan yang lain.

27

BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISA JARINGAN
4.1

Pengujian
4.1.1 Pengujian ping pada sistem satu LAN
Dalam kasus ini yang akan diuji adalah pada PC Director

192.168.1.7 dilakukan ping terhadap PC HRD dengan IP 192.168.1.10 , dan di


dapat hasil seperti berikut :

Gambar 4.1 pengujian ping pada sistem satu LAN


4.1.2 Pengujian ping PC Marketing terhadap Router Pusat
Dalam hal ini yang akan diuji adalah pada PC Marketing
192.168.1.11 dilakukan ping terhadap Router Pusat IP 10.10.10.1 dan di dapat
hasil berikut :

28

Gambar 4.2 Pengujian router pusat

4.1.3 Pengujian ping PC HRD terhadap PC marketing ungaran


Dalam pengujian berikut hal yang diuji adalah koneksi beda
jaringan atau beda network, yaitu antara IP 192.168.1.11 dengan IP 192.168.2.4
dan didapat hasil sebagai berikut :

Gambar 4.3 Pengujian beda network


Berikut adalah penjelan dan cara membaca data PING diatas yang telah
diuji.
Penjelasan Ping 192.168.2.4 diatas sebagai berikut :
a. Pinging 192.168.2.4 with 32 bytes of data maksudnya adalah kita
telah melakukan ping ke 192.168.1.2 dengan 32 bytes data.

29

b. Packets: Sent = 4, Received = 3, Lost = 1 (25% loss) artinya kita


mengirim 4 data dan telah diterima 3 data serta ada 1 data yang
hilang.
c. Time=4ms

artinya

Time

pada

sebuah

paket

PING

mengindikasikan ketersediaan bandwidth yang disediakan untuk


paket PING, jika bandwidth PING habis maka statistik dari time,
akan semakin besar. pada contoh diatas keadaan paling buruk
adalah 1010 ms. biasanya ISP mengalokasikan bandwidth khusus
untuk PING ini.
d. TTL=126 artinya TTL singkatan dari Time To Live, adalah
sebuah ukuran yang menunjukkan nilai maksimum untuk
membalas paket ICMP atau disebut juga latency/delay .dan
melewati 2 router Jika TTL 128 sistem operasi yang digunakan
adalah Windows XP, Sedangkan TTL merupakan nilai Time-ToLive yang digunakan untuk mencegah adanya circular routing
pada suatu jaringan. Dengan mengurangi nilai TTL awal yaitu 128
dengan nilai TTL akhir maka bisa dihitung banyaknya hop yang
dilalui dari komputer asal ke komputer tujuan. Setiap kali packet
PING melalui sebuah ip address maka nilai TTL nya akan
dikurangi satu. Sehingga jika TTL mencapai nilai nol, PING packet
akan di-discard / di-drop dan hasil PING menunjukkan : TTL
expired in transit.
e. Apabila utilitas ping menunjukkan hasil yang positif maka kedua
komputer tersebut saling terhubung di dalam sebuah jaringan.
Hasil statistik keadaan koneksi ditampilkan dibagian akhir.
Kualitas koneksi dapat dilihat dari besarnya waktu bolak-balik
(roundtrip) dan besarnya jumlah paket yang hilang (packet loss).
Semakin kecil kedua angka tersebut, semakin bagus kualitas
koneksinya [1].
Jika koneksi gagal maka akan muncul balasan Request Time Out pada
tampilan command prompt. Koneksi gagal bisa disebabkan karena beberapa hal,
antara lain :

30

Serabut tembaga pada ujung kabel UTP tidak mencapai ujung

konektor RJ-45
Salah menyusun warna pada kabel UTP
Penggunaan IP Address dengan Network yang berbeda atau kelas
yang berbeda.

4.1.4 Pengujian Routing IP pada Jaringan


Dalam hal ini akan diuji apakah routing sudah benar dan berjalan
dengan baik, selain dengan uji PING dapat juga dilihat dari IP routing atau
jalur IP nya, contohnya sebagai berikut.

Gambar 4.4 IP routing Router Ungaran


Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa secara Static (S) terhubung dengan
network IP 192.168.1.0 dan IP 192.168.3.0, serta secara Connected (C) terhubung
langsung dengan IP 192.168.2.0 dan 10.0.0.0. Dengan begitu komunikasi data
dapat berjalan dengan lancar [10].
4.1.5 Pengujian VoFR dengan komunikasi voice
Dalam hal ini akan diuji apakah komunikasi suara dapat dilakukan
dengan sistem Voice Over Frame Relay (VoFR) yang sudah dibuat sedemikian
rupa, berikut pengujiannya :

31

Gambar 4.5 Pengujian Calling via VoFR beda network


Dari hasil pengujian tersebut terbukti bahwa sistem VoFR sudah berjalan
dengan baik karena teruji dapat menelpon antar jaringan yaitu jaringan kantor
pusat dengan jaringan kantor cabang Ungaran.

4.2 Analisa
4.2.1 Perhitungan Bandwidth Komunikasi Suara
Diketahui bahwa port yang digunakan dalam menghubungkan
jaringan (Router Switch) adalah port FastEthernet 100Mbps dan diketahui juga
rata-rata pemakaian bandwidth komunikasi suara atau transfer suara adalah 64
Kbps. Berikut adalah tabel bandwidth yang digunakan dalam komunikasi VoFR
atau VoIP.

Gambar 4.6 Bit Rate Voice Transfer

32

Gambar 4.7 Bit Rate Video Transfer

Gambar 4.8 Bit Rate Data Transfer Skype


Dari data diatas dapat dlihat bahwa dalam melakukan komunikasi hanya
memerlukan bandwith yang sangat kecil yaitu 100Kbps dengan kualitas
terbaik. Tetapi dalam komunikasi video dan suara (Video Calling)
memerlukan bandwith cukup besar [4]. Berikut perhitungan dari bit rate yang
ada :
33

a. Komunikasi Dalam Satu Jaringan.


Jumlah max Calling (x) = Rate transfer FastEthernet / rate voice
X

= 100Mbps / 100Kbps

= 1000

Jadi maksimal melakukan panggilan dalam waktu yang bersamaan adalah


1000 panggilan.
Sedangkan untuk video calling perhitungannya sebagai berikut , jika
menggunakan video calling high quality 500Kbps (480p).
Jumlah max video calling (X) = rate trasnfer fastethernet / rate video 480p
X

= 100Mbps / 500Kbps

= 200 panggilan

Jadi maksimal melakukan panggilan video dalam waktu yang bersamaan


adalah 200 panggilan.
b. Komunikasi melalui ISP (Speedy) beda Jaringan
Jumlah max Calling (x) = Rate transfer speefy 3Mbps / rate voice
X

= 3000Kbps / 100Kbps

= 30 panggilan

Jadi maksimal melakukan panggilan dalam waktu yang bersamaan adalah 30


panggilan.
Sedangkan untuk video calling perhitungannya sebagai berikut , jika
menggunakan video calling high quality 500Kbps (480p).
Jumlah max video calling (X) = rate transfer speedy 3Mbps / rate video
480p
X

= 3000Kbps / 500Kbps

= 6 video call

Jadi maksimal melakukan panggilan video dalam waktu yang bersamaan


adalah 6 video call [6].
Dari perhitungan diatas dapat didapat kesimpulan bahwa banyak nya panggilan
jika melalui ISP (internet service provider) sangat bergantung pada berapa
kecepatan yang di gunakan dalam layanan ISP tersebut dalam hal ini
menggunakan Speedy Telkom unlimited 3Mbps . Tetapi jika komunikasi

34

dilakukan dalam satu jaringan hanya bergantung pada port

atau kabel yang

digunakan, dalam hal ini port fastethernet yaitu 100Mbps.


4.2.3 Perhitungan Biaya
Dari data observasi telah didapat data berupa biaya pemakaian
telfon PSTN (Telkom) sebesat Rp.3.000.000, Rp.1.500.000, dan Rp.850.000,- .
berikut perhitungannya :

Harga Router Cisco 2811

= Rp.14.000.000,-

Harga Switch Cisco 2950 24 port

= RP. 2.500.000,-

Jasa Instalasi

= Rp. 2.000.000,- +

= Rp. 18.500.000,- x 3 kantor

Total

= Rp. 55.500.000,Jika dibandingan pemakaian jasa telkom dengan

rata-rata pembayaran total Rp. 5.850.000,- x 12 bulan = Rp.70.200.000,-

Dengan demikian selisihnya dalam satu tahun adalah Rp.70.200.000 Rp.


55.500.000 = Rp.14.700.000,Dengan asumsi itu adalah perhitungan pada tahun pertama, tahun-tahun
berikutna hanya memakan biaya perwatan atau pemeliharaan saja, jadi jauh lebih
hemat.

35

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. VoFR (Voice over Frame-Relay) adalah tekhnologi komunikasi data dalam
bentuk suara dan video yang menggunakan Frame-Relay dalam
pernggunaannya.
2. Dalam perancangannya tekhnologi VoFR menggunakan kabel serial DCE
atau DTE untuk menghubungkan router dengan frame-relay.
3. Dalam perancangan VoFR menggunakan komponen seperti Router yang
mempunyai port fastethernet dan serial, Switch, PC Host, Line Gateway,
IP phone atau IP comunnicator, dan Frame Relay.
4. Komunikasi data pada VoFR sangat bergantung pada kecepatan ISP yang
digunakan.
5. Dalam satu jaringan dapat melakukan panggilan suara secara bersamaan
sebanyak 1000 panggilan,sedangkan untuk panggilan video sebanyak 200
panggilan secara bersamaan.
6. Dalam kecepatan ISP 3Mbps dapat melakukan panggilan secara
bersamaan antar jaringan sebanyak 30 panggilan dalam bentuk suara dan 6
panggilan untuk video call.

36

7. Dari analisa didapat bahwa bandwidth yang dibutuhkan untuk komunikasi


suara dengan kualitas paling baik adalah 100Kbps dan untuk video call
sebesar 500Kpbs.
5.2 Saran
Saran penulis, penelitian tentang Voice over Frame Relay dapat dikembangkan
lebih lanjut oleh pembaca, seperti analisa pada suara saat digunakan dan dapat
menggunakan komponen yang lebih canggih supaya kualitas dalam pembuatan
jaringan meningkat.

DAFTAR PUSTAKA
[1] _____. 2010. Pengertian, Fungsi dan Penjelasan PING dan TTL.[Online].
(https://dexvils.wordpress.com/2014/01/21/pengertian-fungsi-dan-penjelasan-ping
dan-ttl/, diakses tanggal 1 April 2015)
[2]_____.2011.FrameRelay.[Online].
(https://gofat.wordpress.com/2011/06/08/frame-relay-2/, diakses tanggal 1 April
2015)
[3] _____. 2014. Voice over Frame Relay. [Online].
(http://id.wikipedia.org/wiki/Voice_over_Frame_Relay, diakses tanggal 1 April
2015)
[4] _____. How much bandwidth does Skype need?[Online] .
(https://support.skype.com/en/faq/fa1417/how-much-bandwidth-does-skype-need,
diakses tanggal 1 April 2015)
[5] Afandi, Ahmad. 2009. Modul Packet Tracer. [online].
(http://www.scribd.com/doc/18991856/Tutorial-Packet-Tracerdoc, diakses tanggal
28 Maret 2013)
[6] Ardiansyah.2011. Analisa Layanan Suara Melalui
Jaringan Frame Relay
(Voice over Frame Relay) Undergraduate thesis, Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Undip.

37

[7] B. Giran, Voice over Frame Relay, IP, and ATM, RAD Data Communication
Ltd.[Online] (http:// www.protocols.com/papers/voe.html, diakses tanggal 22
Maret 2015)
[8] Cisco IOS Voice, Video, and Fax Configuration Guide, Configuring VoIP
over Frame Relay, Cisco systems, Inc.
[9] Cisco IOS IP Configuration Guide, Configuring DHCP , Cisco systems, Inc.
Dial Peer Configuration Guide, Cisco IOS Release 15M&T, Dial Peer
Configuration Examples, Cisco systems, Inc.
[10] S. Soulhi,1999, Telephony over Packet Network, IEEE Canadian ReviewWinter/Hiver 1999
[11] Vuma, Edson. 2014. Configuring dial-peers on pacet tracer.[Online]
(https://edsonvuma.wordpress.com/2014/06/23/configuring-dial-peers-on-packettracer/, diakses tanggal 10 Desember 2014)
[12] Wahyu, Adi. 2010. Keuntungan dan Kelemahan VoIP. [Online].
(http://volkshymne.blogspot.com/2010/02/keuntungan-dan-kelemahan-voip.html,
diakses tanggal 20 Maret 2015)

38

Anda mungkin juga menyukai