Jaringan
e: DAR2/ProfesinaF523/5/2019
Kegioton Beiajor 2
Konsejs Teknologi aricgan Berbasis Luas
(WAN)
Penulis : Dr. Purnamawati,
M.Pd
Kementerian Peryl n Kebudayaan 12019
Kegiatan Belajar 2
A. Pendahuluan
Salah satu kompetensi yang sangat esensial dalam mempelajari bidang Teknik
Komputer dan Informatika (TKI) adalah menguasai kompetensi dasar bidang tersebut.
Mendesain suatu jaringan komputer sederhana, membuat program aplikasi, menyusun
program dasar, dan membuat desain grafis membutuhkan ketelitian dan ketekunan yang
optimal. Modul 3 Teknik Komputer dan Jaringan terdiri atas 4 Kegiatan Belajar (KB), pada
KB 2 Konsep Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN) membahas tentang analisis jaringan
berbasis luas dan analisis proses komunikasi data dalam jaringan. Tujuan akhirnya KB 2 ini,
agar memiliki bekal awal bagi peserta didik untuk mempelajari modul selanjutnya dalam
Keahlian TKI ini.
Setelah mempelajari KB 2 ini peserta didik dapat: 1) menjelaskan jaringan berbasis
luas (WAN), 2) perkembangan jaringan berbasis luas, 3) menjelaskan komunikasi jaringan
berbasis luas, 4) mendeskripsikan kegunaan teknologi berbasi luas (WAN), 5)
menggambarkan teknologi jaringan berbasis luas (WAN), 6) menganalisis klarifikasi koneksi
jaringan berbasis luas (WAN), 7) menjelaskan keuntungan dan kelemahan jaringan berbasis
luas, 8) menerapkan hirarki jaringan berbasis luas (WAN), 9) menjelaskan perangkat jaringan
berabsis luas (WAN),
10) menjelaskan penggunaan dan perancangan jaringan berbasis luas, dan 11) membuktikan
konektivitas perangkat WAN. Kompetensi-kompetensi tersebut sangat diperlukan bagi Anda
dalam mempelajari KB 2 dan selanjutnya, serta membekali Anda sebagai guru profesional
dalam bidang TKI. KB 2 Konsep Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN) merupakan
keahlian dasar Modul 3 dalam TKI yang memiliki kompetensi dasar yang termuat dalam
kegiatan belajar ini dapat menumbuhkan kreatifitas dan motivasi dalam mengembangkan
potensinya untuk mendesain suatu jaringan memerlukan konsep dasar yang kuat dalam
menganalisis jaringan berbasis luas (WAN).
Proses pembelajaran untuk materi KB 2 dapat berjalan dengan lancar bila Anda mengikuti
langkah-langkah belajar sebagai berikut:
1. Pahami dulu kegiatan penting dalam program pelatihan ini dengan memperhatikan isi
capaian pembelajaran setiap kegiatan belajar
27
2. Lakukan kajian terhadap setiap materi dalam kegiatan belajar, agar memudahkan
2
proses pembelajaran.
3. Pelajari dahulu KB 2 yang setiap akhir kegiatan belajar menyelesaikan tugas yang
harus dikerjakan secara langsung
4. Keberhasilan program pembelajaran ini tergantung dengan kesungguhan Anda dalam
mengerjakan setiap tugas dalam kegiatan belajar
5. Bila Anda menemukan kesulitan, silahkan hubungi instruktur pembimbing atau
fasilitator yang mengajar KB 2 ini.
1. Deskripsi singkat
KB 2 menjelaskan tentang Konsep Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN). KB 2
dengan materi 1) Jaringan berbasis luas (WAN), 2) Perkembangan jaringan berbasis luas, 3)
Menjelaskan komunikasi jaringan berbasis luas, 4) Mendeskripsikan kegunaan teknologi
berbasi luas (WAN), 5) Menggambarkan teknologi jaringan berbasis luas (WAN), 6)
Klarifikasi koneksi jaringan berbasis luas (WAN), 7) Keuntungan dan kelemahan jaringan
berbasis luas, 8) Hirarki jaringan berbasis luas (WAN), 9) Perangkat jaringan berabsis luas
(WAN), 10) Penggunaan dan perancangan jaringan berbasis luas, dan 11) Konektivitas
perangkat WAN.
2. Relevansi
KB 2 dari modul ini memiliki relevansi dengan materi pada modul selanjutnya.
Penyajian materi yang sistematis dan teratur membawa keterbacaan modul ini menarik
karena disertai dengan contoh-contoh aplikatif dengan tuntutan dunia kerja di industri dan
masyarakat. Karateristik modul ini menawarkan metode yang menarik karena disajikan
dengan modul cetak dan daring. Hal ini untuk mendorong peserta workshop meningkatkan
pemahaman dan keterampilan dengan dibarengi sikap yang baik.
3. Panduan belajar
Untuk membantu Anda dalam menguasai kemampuan di atas, materi dalam KB 1 ini
dibagi menjadi 11 (sebelas) submateri, yaitu kegiatan belajar sebagai berikut: 1) Jaringan
berbasis luas (WAN), 2) Perkembangan jaringan berbasis luas, 3) Menjelaskan komunikasi
jaringan berbasis luas, 4) Mendeskripsikan kegunaan teknologi berbasi luas (WAN), 5)
Menggambarkan teknologi jaringan berbasis luas (WAN), 6) Klarifikasi koneksi jaringan
berbasis luas (WAN), 7) Keuntungan dan kelemahan jaringan berbasis luas, 8) Hirarki
jaringan berbasis luas (WAN), 9) Perangkat jaringan berabsis luas (WAN), 10) Penggunaan
29
dan
3
perancangan jaringan berbasis luas, dan 11) Konektivitas perangkat WAN. Anda dapat
mempelajari keseluruhan KB 2 ini dengan cara yang berurutan. Jangan memaksakan diri
sebelum benar-benar menguasai bagian demi bagian dalam KB 2 ini, karena masing-masing
saling berkaitan. Setiap kegiatan belajar dilengkapi dengan uji kepahaman dan uji
kompetensi. Uji kepahaman dan uji kompetensi menjadi alat ukur tingkat penguasaan Anda
setelah mempelajari materi dalam modul ini. Jika Anda belum menguasai 75% dari setiap
kegiatan, maka Anda dapat mengulangi untuk mempelajari materi yang tersedia dalam modul
ini. Apabila Anda masih mengalami kesulitan memahami materi yang ada dalam modul ini,
silahkan diskusikan dengan teman atau instruktur.
B. Inti
1. Capaian Pembelajaran
Setelah mengikuti seluruh tahapan pada kegiatan belajar ini, peserta Konsep Teknologi
Jaringan Berbasis Luas (WAN)
2. Pokok-pokok Materi
a. Jaringan berbasis luas (WAN)
b. Perkembangan jaringan berbasis luas (WAN)
c. Komunikasi jaringan berbasis luas (WAN)
d. Kegunaan teknologi berbasi luas (WAN)
e. Teknologi jaringan berbasis luas (WAN)
f. Koneksi jaringan berbasis luas (WAN)
g. Keuntungan dan kelemahan jaringan berbasis luas (WAN)
h. Hirarki jaringan berbasis luas (WAN)
i. Penggunaan dan perancangan jaringan berbasis luas (WAN)
j. Konektivitas perangkat WAN
3. Uraian Materi
3.1 Pengantar Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Tahukah Anda jaringan berbasis luas (WAN)? Wide Area Network (WAN)
merupakan teknologi yang digunakan untuk membuat interkoneksi antar jaringan komputer
lokal yang secara fisik tidak berdekatan satu sama lain, yang secara fisik bisa dipisahkan
dengan kota, propinsi, atau bahkan melintasi batas geography lintas negara dan benua. Ada
beberapa teknologi jaringan WAN saat ini yang bisa kita gunakan. Berbeda dengan jaringan
LAN, ada perbedaan utama antara keduanya dimana terletak pada jarak yang memisahkan
jaringan- jaringan yang terhubung tersebut. WAN menggunakan media transmisi yang
31
berbeda, maupun
3
hardware dan protocol yang berbeda pula dengan LAN. Data transfer rate dalam komunikasi
WAN umumnya jauh lebih rendah dibanding LAN.
WAN menjadi jaringan yang memiliki ruang lingkup yang sangat luas, dan bisa saling
terhubung antar jaringan dari jarak jauh. WAN merupakan jaringan komputer yang mencakup
area yang besar, sebagai contoh jaringan komputer antar wilayah, kota bahkan negara, atau
dapat didefinisikan sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran
komunikasi publik. WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan area lokal yang satu
dengan jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat
berkomunikasi dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lain.
Gambar 2. 1 WAN
WAN merupakan jaringan komunikasi data yang menghubungkan user• user yang ada
di jaringan yang berada di suatu area geografis yang besar. Layanan WAN terfokus
beroperasi pada layer physical dan data link pada model OSI layer. Jaringan WAN biasanya
selalu menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan telekomunikasi
seperti perusahaan layanan telepon.
33
layanan
3
yang sebelumnya sulit berkembang, diperkirakan akan mendapatkan momentum baru
perkembangannya ke depan.
Sejarah pembentukan jaringan ini bermula pada tahun 1940-an di Amerika. Ada
sebuah penelitian yang ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer secara bersama. Di
tahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer,
karena mahalnya harga perangkat komputer maka ada tuntutan sebuah komputer harus
melayani beberapa terminal. Dari sinilah muncul konsep distribusi proses berdasarkan waktu
yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), bentuk pertama kali jaringan
(network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri
ke sebuah host komputer.
Proses selanjutnya, konsep ini berkembang menjadi proses distribusi (distributed
processing). Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar
secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri di setiap host
komputer. Harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi
sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai
menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer (peer to peer system) saja
tanpa melalui komputer pusat. Oleh karena itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal
yang dikenal dengan sebutan LAN (Local Area Network). Demikian pula ketika internet
mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan
terbentuklah jaringan raksasa di tingkat dunia yang disebut dengan istilah WAN.
35
merupakan tanda marka antara jaringan WAN dan jaringan LAN. DTE ini merupakan
piranti yang akan berkomunikasi dengan piranti DCE disisi ujung lainnya.
b. Demarc atau titik demarkasi adalah titik yang merupakan interface jaringan dimana kabel
perusahaan telepon terhubung dengan rumah pelanggan.
3
Tabel 2. 1 Teknologi WAN dan Kecepatan yang tersedia
37
tersebut.
3
Ilustrasi penggunaan teknologi WAN digunakan dalam perkantoran dengan banyak
cabang-cabang yang tersebar di wilayah yang sangat luas. Server kantor pusat dapat
berfungsi sebagai bank data dari kantor cabang. Komunikasi antarkantor dapat menggunakan
E-mail dan chat. Dokumen/file yang biasanya dikirimkan melalui fax ataupun paket pas,
dapat dikirim melalui E-mail dan transfer file dari/ke kantor pusat dan kantor cabang dengan
biaya murah dan waktu yang sangat cepat. Pooling data dan updating data antarkantor dapat
dilakukan setiap hari pada waktu yang ditentukan.
pertengahan 1980 pengguna PC mulai menggunakan modem untuk berbagi file
dengan komputer lain. Hal ini dikenal sebagian point-to-point, atau komunikasi dial-up.
Konsep ini disebar oleh penggunaan komputer yang merupakan pusat dari komunikasi dalam
koneksi dial- up. Komputer-komputer ini disebut bulletin boards. Para pengguna akan
terhubung ke bulletin boards, meninggalkan dan mengambil pesan, sebagaimana upload dan
download file. Kekurangan dari tipe ini adalah sangat sedikitnya komunikasi langsung dan
selanjutnya hanya orang-orang tertentu saja yang tahu mengenai bulletin board. Pembatasan
lain dari bulletin board adalah satu modem per satu koneksi. Jika lima orang terhubung
secara simultan, hal ini akan memerlukan lima modem terkoneksi ke lima jalur telepon
terpisah. Jumlah orang yang ingin menggunakan sistem ini berkembang, sistem ini
selanjutnya tidak dapat menangani kebutuhan yang terus meningkat.
c. Circuit Switching
Circuit switching adalah jalur komunikasi yang digunakan dengan network dial up
seperti PPP dan ISDN yang harus melakukan set up pada koneksi terlebih dahulu sebelum
melewatkan data, sama seperti melakukan panggilan telepon. Jenis koneksi ini memiliki
kemampuan untuk memberikan koneksi secara terus-menerus, namun hanya untuk sementara
waktu saja atau selama Anda ingin melakukan komunikasi saja. Tentunya hal ini akan
menghemat biaya.
4
b. Kelemahan dari Jaringan Berbasis Luas
Kelemahan dari jaringan berbasis luas adalah sebagai berikut.
1) Keamanan merupakan masalah yang paling nyata ketika orang yang berbeda memiliki
kemampuan untuk menggunakan informasi dari komputer lain. Perlindungan terhadap
hacker dan virus menambah kompleksitas lebih dan membutuhkan biaya.
2) Setelah diatur, memelihara jaringan adalah pekerjaan penuh waktu (full time) yang
membutuhkan jaringan pengawas dan teknisi untuk dipekerjakan.
3) Informasi tidak dapat memenuhi kebutuhan lokal atau kepentingan.
4) Rentan terhadap hacker atau ancaman dari luar lainnya.
5) Biaya operasional mahal dan umumnya lambat.
6) Memerlukan firewall yang baik untuk membatasi pengguna luar yang masuk dan
dapat mengganggu jaringan ini.
7) Menyiapkan jaringan bisa menjadi pengalaman yang sangat mahal dan rumit.
41
2) Layer ini juga mengendalikan akses pengguna dengan workgroup ke sumber daya
internetwork.
3) Fungsi layer ini melakukan share bandwith, switched bandwith, MAC layer filtering,
dan micro segmentation (NAT/subneting).
4) Access layer menyuplai traffic ke jaringan dan melakukan networkentry control.
5) Access layer juga dapat melakukan daftar akses yang didesain untuk mencegah
pengguna tidak sah untuk dapat masuk.
b. Core Layer
Core layer memberikan struktur transportasi yang optimal dan dapat diandalkan
dalam meneruskan traffic pada kecepatan yang sangat tinggi. Peralatan pada core layer
jangan diberi beban dalam bentuk proses apa pun yang dapat mengganggu kecepatan switch
paket data dalam kecepatan tinggi, seperti access-list checking, data encryption, dan address
transaction. Core layer dikenal sebagai backbone antar jaringan yang saling terkoneksi.
Tugas core layer antara lain untuk melakukan desain jaringan dengan keandalan yang tinggi
dan melakukan desain untuk kecepatan dan latency yang rendah.
Fungsi dari core layer adalah sebagai berikut.
1) Mengatur traffic (traffic switching).
2) Mengatur kapasitas traffic dan mengirim traffic dengan cepat dan andal.
c. Distribution layer
Distribution layer terletak di antara access layer dan core layer serta membantu
membedakan core jaringan inti dengan jaringan-jaringan yang lain. Distribution layer
bertujuan memberikan batasan definisi dalam daftar akses dan filter lainnya untuk menuju ke
jaringan inti. Maka dari itu, layer ini mendefinisikan aturan-aturan untuk jaringan, seperti
routing updates, route summaries, VLAN traffic, dan address aggregation. Tugas dari
distribution layer yaitu routing
antar-layer atau antar-subnet VLAN di access layer. Fungsi dari distribution layer yaitu
sebagai berikut.
1) Routing (dalam satu autonomous system).
2) Filtering (dalam satu autonomous system).
3) Service handling.
4) Mengendalikan konektivitas.
5) QOS.