Anda di halaman 1dari 23

26

Kegiatan Belajar 2

KONSEP TEKNOLOGI JARINGAN BERBASIS LUAS (WAN)

A. Pendahuluan

Salah satu kompetensi yang sangat esensial dalam mempelajari bidang Teknik
Komputer dan Informatika (TKI) adalah menguasai kompetensi dasar bidang tersebut.
Mendesain suatu jaringan komputer sederhana, membuat program aplikasi, menyusun program
dasar, dan membuat desain grafis membutuhkan ketelitian dan ketekunan yang optimal. Modul
3 Teknik Komputer dan Jaringan terdiri atas 4 Kegiatan Belajar (KB), pada KB 2 Konsep
Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN) membahas tentang analisis jaringan berbasis luas
dan analisis proses komunikasi data dalam jaringan. Tujuan akhirnya KB 2 ini, agar memiliki
bekal awal bagi peserta didik untuk mempelajari modul selanjutnya dalam Keahlian TKI ini.
Setelah mempelajari KB 2 ini peserta didik dapat: 1) menjelaskan jaringan berbasis luas
(WAN), 2) perkembangan jaringan berbasis luas, 3) menjelaskan komunikasi jaringan berbasis
luas, 4) mendeskripsikan kegunaan teknologi berbasi luas (WAN), 5) menggambarkan
teknologi jaringan berbasis luas (WAN), 6) menganalisis klarifikasi koneksi jaringan berbasis
luas (WAN), 7) menjelaskan keuntungan dan kelemahan jaringan berbasis luas, 8) menerapkan
hirarki jaringan berbasis luas (WAN), 9) menjelaskan perangkat jaringan berabsis luas (WAN),
10) menjelaskan penggunaan dan perancangan jaringan berbasis luas, dan 11) membuktikan
konektivitas perangkat WAN. Kompetensi-kompetensi tersebut sangat diperlukan bagi Anda
dalam mempelajari KB 2 dan selanjutnya, serta membekali Anda sebagai guru profesional
dalam bidang TKI. KB 2 Konsep Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN) merupakan
keahlian dasar Modul 3 dalam TKI yang memiliki kompetensi dasar yang termuat dalam
kegiatan belajar ini dapat menumbuhkan kreatifitas dan motivasi dalam mengembangkan
potensinya untuk mendesain suatu jaringan memerlukan konsep dasar yang kuat dalam
menganalisis jaringan berbasis luas (WAN).
Proses pembelajaran untuk materi KB 2 dapat berjalan dengan lancar bila Anda mengikuti
langkah-langkah belajar sebagai berikut:

1. Pahami dulu kegiatan penting dalam program pelatihan ini dengan memperhatikan isi
capaian pembelajaran setiap kegiatan belajar 

2. Lakukan kajian terhadap setiap materi dalam kegiatan belajar, agar memudahkan

27
proses pembelajaran. 

3. Pelajari dahulu KB 2 yang setiap akhir kegiatan belajar menyelesaikan tugas yang harus
dikerjakan secara langsung 

4. Keberhasilan program pembelajaran ini tergantung dengan kesungguhan Anda dalam
mengerjakan setiap tugas dalam kegiatan belajar 

5. Bila Anda menemukan kesulitan, silahkan hubungi instruktur pembimbing atau
fasilitator yang mengajar KB 2 ini. 


1. Deskripsi singkat
KB 2 menjelaskan tentang Konsep Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN). KB 2
dengan materi 1) Jaringan berbasis luas (WAN), 2) Perkembangan jaringan berbasis luas, 3)
Menjelaskan komunikasi jaringan berbasis luas, 4) Mendeskripsikan kegunaan teknologi
berbasi luas (WAN), 5) Menggambarkan teknologi jaringan berbasis luas (WAN), 6)
Klarifikasi koneksi jaringan berbasis luas (WAN), 7) Keuntungan dan kelemahan jaringan
berbasis luas, 8) Hirarki jaringan berbasis luas (WAN), 9) Perangkat jaringan berabsis luas
(WAN), 10) Penggunaan dan perancangan jaringan berbasis luas, dan 11) Konektivitas
perangkat WAN.

2. Relevansi
KB 2 dari modul ini memiliki relevansi dengan materi pada modul selanjutnya.
Penyajian materi yang sistematis dan teratur membawa keterbacaan modul ini menarik karena
disertai dengan contoh-contoh aplikatif dengan tuntutan dunia kerja di industri dan masyarakat.
Karateristik modul ini menawarkan metode yang menarik karena disajikan dengan modul cetak
dan daring. Hal ini untuk mendorong peserta workshop meningkatkan pemahaman dan
keterampilan dengan dibarengi sikap yang baik.

3. Panduan belajar
Untuk membantu Anda dalam menguasai kemampuan di atas, materi dalam KB 1 ini
dibagi menjadi 11 (sebelas) submateri, yaitu kegiatan belajar sebagai berikut:
 1) Jaringan
berbasis luas (WAN), 2) Perkembangan jaringan berbasis luas, 3) Menjelaskan komunikasi
jaringan berbasis luas, 4) Mendeskripsikan kegunaan teknologi berbasi luas (WAN), 5)
Menggambarkan teknologi jaringan berbasis luas (WAN), 6) Klarifikasi koneksi jaringan
berbasis luas (WAN), 7) Keuntungan dan kelemahan jaringan berbasis luas, 8) Hirarki jaringan
berbasis luas (WAN), 9) Perangkat jaringan berabsis luas (WAN), 10) Penggunaan dan

28
perancangan jaringan berbasis luas, dan 11) Konektivitas perangkat WAN. Anda dapat
mempelajari keseluruhan KB 2 ini dengan cara yang berurutan. Jangan memaksakan diri
sebelum benar-benar menguasai bagian demi bagian dalam KB 2 ini, karena masing-masing
saling berkaitan. Setiap kegiatan belajar dilengkapi dengan uji kepahaman dan uji kompetensi.
Uji kepahaman dan uji kompetensi menjadi alat ukur tingkat penguasaan Anda setelah
mempelajari materi dalam modul ini. Jika Anda belum menguasai 75% dari setiap kegiatan,
maka Anda dapat mengulangi untuk mempelajari materi yang tersedia dalam modul ini.
Apabila Anda masih mengalami kesulitan memahami materi yang ada dalam modul ini,
silahkan diskusikan dengan teman atau instruktur.

B. Inti
1. Capaian Pembelajaran
Setelah mengikuti seluruh tahapan pada kegiatan belajar ini, peserta Konsep Teknologi
Jaringan Berbasis Luas (WAN)
2. Pokok-pokok Materi
a. Jaringan berbasis luas (WAN)
b. Perkembangan jaringan berbasis luas (WAN)
c. Komunikasi jaringan berbasis luas (WAN)
d. Kegunaan teknologi berbasi luas (WAN)
e. Teknologi jaringan berbasis luas (WAN)
f. Koneksi jaringan berbasis luas (WAN)
g. Keuntungan dan kelemahan jaringan berbasis luas (WAN)
h. Hirarki jaringan berbasis luas (WAN)
i. Penggunaan dan perancangan jaringan berbasis luas (WAN)
j. Konektivitas perangkat WAN

3. Uraian Materi
3.1 Pengantar Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Tahukah Anda jaringan berbasis luas (WAN)? Wide Area Network (WAN) merupakan
teknologi yang digunakan untuk membuat interkoneksi antar jaringan komputer lokal yang
secara fisik tidak berdekatan satu sama lain, yang secara fisik bisa dipisahkan dengan kota,
propinsi, atau bahkan melintasi batas geography lintas negara dan benua. Ada beberapa
teknologi jaringan WAN saat ini yang bisa kita gunakan. Berbeda dengan jaringan LAN, ada
perbedaan utama antara keduanya dimana terletak pada jarak yang memisahkan jaringan-
jaringan yang terhubung tersebut. WAN menggunakan media transmisi yang berbeda, maupun
29
hardware dan protocol yang berbeda pula dengan LAN. Data transfer rate dalam komunikasi
WAN umumnya jauh lebih rendah dibanding LAN.
WAN menjadi jaringan yang memiliki ruang lingkup yang sangat luas, dan bisa saling
terhubung antar jaringan dari jarak jauh. WAN merupakan jaringan komputer yang mencakup
area yang besar, sebagai contoh jaringan komputer antar wilayah, kota bahkan negara, atau
dapat didefinisikan sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran
komunikasi publik. WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan area lokal yang satu
dengan jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat
berkomunikasi dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lain.

Gambar 2. 1 WAN
WAN merupakan jaringan komunikasi data yang menghubungkan user- user yang ada
di jaringan yang berada di suatu area geografis yang besar. Layanan WAN terfokus beroperasi
pada layer physical dan data link pada model OSI layer. Jaringan WAN biasanya selalu
menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan telekomunikasi seperti
perusahaan layanan telepon.

3.2 Perkembangan jaringan berbasis luas (WAN)


WAN atau jaringan skala luas saat ini menjadi suatu istilah yang tidak asing lagi
terutama bagi solusi IT sebuah perusahaan bisnis dan institusi. Perkembangan teknologi
informasi saat ini telah sampai pada era broadband. Berbeda dengan era sebelumnya, di mana
akses internet, bukan saja lambat, kapasitasnya juga relatif kecil, sehingga berbagai konten
yang berkembang juga masih terbatas. Namun, di era broadband, yang justru akan banyak
berkembang adalah aplikasi-aplikasi baru yang membutuhkan bandwidth yang besar (new
bandwidth-intensive applications), seperti video dan music-on-demand, multi-player online
games, voice dan video communications, serta online shopping and learning. Layanan-layanan

30
yang sebelumnya sulit berkembang, diperkirakan akan mendapatkan momentum baru
perkembangannya ke depan.
Sejarah pembentukan jaringan ini bermula pada tahun 1940-an di Amerika. Ada sebuah
penelitian yang ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer secara bersama. Di tahun
1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer, karena
mahalnya harga perangkat komputer maka ada tuntutan sebuah komputer harus melayani
beberapa terminal. Dari sinilah muncul konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang
dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), bentuk pertama kali jaringan (network)
komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah
host komputer.
Proses selanjutnya, konsep ini berkembang menjadi proses distribusi (distributed
processing). Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar
secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri di setiap host
komputer. Harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi
sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai
menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer (peer to peer system) saja
tanpa melalui komputer pusat. Oleh karena itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal
yang dikenal dengan sebutan LAN (Local Area Network). Demikian pula ketika internet mulai
diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan
terbentuklah jaringan raksasa di tingkat dunia yang disebut dengan istilah WAN.

3.3 Komunikasi jaringan berbasis luas (WAN)


Teknologi Jaringan WAN bergantung pada pihak ketiga dalam hal ini perusahaan
penyedia layanan telecommunication yang menyediakan layanan hubungan jarak jauh. Tidak
seperti pada jaringan LAN dimana koneksi antar device (komputer) ditransmisikan dari satu
piranti digital/komputer kepada piranti digital lainnya melalui koneksi fisik secara langsung,
teknologi jaringan WAN menggunakan kombinasi sinyal analog dan sinyal digital dalam
melakukan transmisi data. Pada diagram jaringan WAN berikut ini menjelaskan masing-
masing komponen dan fungsi dalam konsep teknologi Jaringan WAN.
a. DTE (Data terminal equipment) adalah suatu piranti di sisi link jaringan WAN yang berada
pada sisi pelanggan (biasanya gedung /rumah pelanggan) yang mengirim dan menerima
data. DTE (biasanya berupa router jaringan atau komputer atau multiplexer) adalah

31
merupakan tanda marka antara jaringan WAN dan jaringan LAN. DTE ini merupakan
piranti yang akan berkomunikasi dengan piranti DCE disisi ujung lainnya.
b. Demarc atau titik demarkasi adalah titik yang merupakan interface jaringan dimana kabel
perusahaan telepon terhubung dengan rumah pelanggan.

Gambar 2. 2 Diagram koneksi WAN


c. Local Loops adalah perpanjangan kabel line telpon dari Demarc menuju kantor pusat Telco
yang mana pemeliharaannya dipihak Telco, bukan tanggung jawab pelanggan. Kabel ini
bisa berupa kabel UTP, fiberoptic atau gabungan keduanya dan juga media lainnya.
d. DCE (data circuit terminatinge quipment) adalah suatu piranti (biasanya berupa router
disisi ISP yang berkomunikasi dengan DTE dan juga WAN Cloud. DCE ini merupakan
piranti yang memasok clocking (denyut sinyal sinkronisasi) pada piranti DTE. Sebuah
modem atau CSU/DSU disisi pelanggan bisa diklasifikasikan sebagai DCE. DTE dan DCE
bisa saja berupa piranti yang serupa/router akan tetapi mempunyai peran dan fungsi yang
berbeda.
e. WAN cloud, merupakan hirarchi Trunk, Switches, dan CO (central office) yang
membentuk jaringan telephone lines. Struktur fisik bisa bervariasi, dan jaringan-jaringan
yang berbeda dengan titik koneksi bersama bisa saja saling overlap, makanya
direpresentasikan dalam bentuk WAN cloud. Sisi pentingnya adalah bahwa data masuk
melalui jaringan telepon, menjelajah sepanjang line telepon, dan tiba pada tepat pada
alamat tujuannya.
f. PSE (packet switchin gexchange) adalah suatu switch pada jaringan carrier packet
switched. PSE ini merupakan titik-titik penghubung dengan WAN cloud. Jalur WAN
menyediakan berbagai macam kecepatan data yang diukur dalam satuan kilo bits per
second. Dibawah ini berbagai teknologi WAN dan kecepatan yang tersedia.

32
Tabel 2. 1 Teknologi WAN dan Kecepatan yang tersedia

3.4 Kegunaan Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN)


Kegunaan teknologi WAN menurut definisinya adalah sebagai berikut.
a. Mengoperasikan jaringan area dengan batas geografis yang sangat luas.
b. Memungkinkan akses melalui interfance serial yang beroperasi pada kecepatan yang
rendah.
c. Memberikan koneksi full-time (selalu ON) atau part-time (dial-on-demand).
d. Menghubungkan perangkat-perangkat yang terpisah melewati area global yang luas.
Teknologi WAN mendefinisikan koneksi perangkat-perangkat yang terpisah oleh area
yang luas menggunakan media transmisi, perangkat, dan protokol yang berbeda. Data transfer
rate pada komunikasi WAN umumnya jauh lebih lambat dibanding kecepatan jaringan lokal
LAN.

3.5 Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN)


WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal yang satu dengan jaringan lokal
yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi dengan
pengguna dan komputer di lokasi yang lain. Selama tahun 1960-an dan 1970-an, teknologi
jaringan komputer makin berkembang pesat dan maju. Hal ini ditandai dengan adanya LAN
yaitu jaringan komputer pada area lokal serta jaringan komputer yang lebih besar disebut
WAN. LAN dan WAN mampu mempermudah pertukaran informasi antarkomputer, akan
tetapi informasi tersebut hanya berhenti pada batas-batas jaringan tersebut.

33
Ilustrasi penggunaan teknologi WAN digunakan dalam perkantoran dengan banyak
cabang-cabang yang tersebar di wilayah yang sangat luas. Server kantor pusat dapat berfungsi
sebagai bank data dari kantor cabang. Komunikasi antarkantor dapat menggunakan E-mail dan
chat. Dokumen/file yang biasanya dikirimkan melalui fax ataupun paket pas, dapat dikirim
melalui E-mail dan transfer file dari/ke kantor pusat dan kantor cabang dengan biaya murah
dan waktu yang sangat cepat. Pooling data dan updating data antarkantor dapat dilakukan
setiap hari pada waktu yang ditentukan.
pertengahan 1980 pengguna PC mulai menggunakan modem untuk berbagi file dengan
komputer lain. Hal ini dikenal sebagian point-to-point, atau komunikasi dial-up. Konsep ini
disebar oleh penggunaan komputer yang merupakan pusat dari komunikasi dalam koneksi dial-
up. Komputer-komputer ini disebut bulletin boards. Para pengguna akan terhubung ke bulletin
boards, meninggalkan dan mengambil pesan, sebagaimana upload dan download file.
Kekurangan dari tipe ini adalah sangat sedikitnya komunikasi langsung dan selanjutnya hanya
orang-orang tertentu saja yang tahu mengenai bulletin board. Pembatasan lain dari bulletin
board adalah satu modem per satu koneksi. Jika lima orang terhubung secara simultan, hal ini
akan memerlukan lima modem terkoneksi ke lima jalur telepon terpisah. Jumlah orang yang
ingin menggunakan sistem ini berkembang, sistem ini selanjutnya tidak dapat menangani
kebutuhan yang terus meningkat.

3.6 Klasifikasi Koneksi Jaringan Berbasis Luas (WAN)


Berikut jenis-jenis koneksi dalam jaringan berbasis luas (WAN).
a. Packet Switching
Packet swicthing adalah jalur komunikasi yang berdasarkan pada transmisi data dalam
paket-paket yang memungkinkan data dari berbagai alat pada network untuk berbagi kanal
komunikasi yang sama secara serentak. Keuntungannya kita dapat berbagi bandwith dengan
sesama pengguna untuk menghemat biaya. Packet switching dapat dianggap sebagai sebuah
leased line tetapi dengan harga circuit switching. Kekurangannya adalah packet swicthing
hanya berjalan dengan baik jika transfer data tidak bersifat kontinu atau hanya diperlukan
sewaktu-waktu.
b. Leased Line
Leased line disebut juga point-to-point atau dedicated connections (koneksi yang
disediakan khusus untuk pelanggan di mana bandwith-nya khusus untuk pelanggan itu saja).
Sebuah leassed line adalah jalur komunikasi WAN dari CPE yang telah ditetapkan sebelumnya

34
oleh service provider melalui switch DCE menuju CPE di lokasi remote yang memungkinkan
jaringan-jaringan DTE berkomunikasi setiap saat dengan tanpa melalui prosedur set up terlebih
dahulu sebelum melakukan transmisi data. Jenis koneksi ini memberikan koneksi secara terus-
menerus setiap saat dan dapat digunakan kapan pun, tentunya dengan biaya yang lebih mahal.

c. Circuit Switching
Circuit switching adalah jalur komunikasi yang digunakan dengan network dial up
seperti PPP dan ISDN yang harus melakukan set up pada koneksi terlebih dahulu sebelum
melewatkan data, sama seperti melakukan panggilan telepon. Jenis koneksi ini memiliki
kemampuan untuk memberikan koneksi secara terus-menerus, namun hanya untuk sementara
waktu saja atau selama Anda ingin melakukan komunikasi saja. Tentunya hal ini akan
menghemat biaya.

3.7 Keunggulan dan Kelemahan Jaringan Berbasis Luas (WAN)


Pada penggunaannya, kehadiran jenis jaringan ini tetap memiliki beberapa keunggulan
dan kelemahan, yaitu sebagai berikut.
a. Keunggulan Jaringan Berbasis Luas
Kelebihan dari jaringan berbasis luas antara lain sebagai berikut.
1) Hal-hal yang mahal (seperti printer atau saluran telepon ke internet) dapat dibagi oleh
semua komputer pada jaringan ini tanpa harus membeli perangkat yang berbeda untuk
setiap komputernya.
2) Semua orang yang ada di jaringan ini dapat menggunakan data yang sama. Hal ini untuk
menghindari masalah di mana beberapa pengguna mungkin memiliki informasi lebih
banyak daripada yang lain.
3) Berbagi informasi/file melalui area yang lebih besar.
4) Besar jaringan penutup.
5) Bisa diakses dengan jangkauan area geografis yang luas sehingga berbisnis dengan
jarak jauh dapat terhubung dengan jaringan ini.
6) Dapat berbagi software dan resources dengan koneksi workstations.
7) Pesan dapat dikirim dengan sangat cepat kepada orang lain pada jaringan ini (bisa
berupa gambar, suara, atau data yang disertakan dengan suatu lampiran).

35
b. Kelemahan dari Jaringan Berbasis Luas
Kelemahan dari jaringan berbasis luas adalah sebagai berikut.
1) Keamanan merupakan masalah yang paling nyata ketika orang yang berbeda memiliki
kemampuan untuk menggunakan informasi dari komputer lain. Perlindungan terhadap
hacker dan virus menambah kompleksitas lebih dan membutuhkan biaya.
2) Setelah diatur, memelihara jaringan adalah pekerjaan penuh waktu (full time) yang
membutuhkan jaringan pengawas dan teknisi untuk dipekerjakan.
3) Informasi tidak dapat memenuhi kebutuhan lokal atau kepentingan.
4) Rentan terhadap hacker atau ancaman dari luar lainnya.
5) Biaya operasional mahal dan umumnya lambat.
6) Memerlukan firewall yang baik untuk membatasi pengguna luar yang masuk dan dapat
mengganggu jaringan ini.
7) Menyiapkan jaringan bisa menjadi pengalaman yang sangat mahal dan rumit.

3.8 Hirarki Jaringan Berbasis Luas (WAN)


Hierarki jaringan yang dimaksud di sini merupakan suatu model hubungan yang bisa
dipakai untuk merancang jaringan WAN. Hierarki ini berguna sebagai suatu cara untuk
mendesain infrastruktur jaringan yang dapat diandalkan. Model jaringan hierarki terbagi
menjadi tiga layer, yaitu access layer, core layer, dan distribution layer.

Gambar 2. 3 Hirarki jaringan WAN


a. Access layer
Access layer memiliki fungsi sebagai berikut.
1) Access layer juga dapat memberi akses situs jarak jauh kepada jaringan melalui
teknologi wide-area, seperti framerelay, ISDN, atau leased lines.

36
2) Layer ini juga mengendalikan akses pengguna dengan workgroup ke sumber daya
internetwork.
3) Fungsi layer ini melakukan share bandwith, switched bandwith, MAC layer filtering,
dan micro segmentation (NAT/subneting).
4) Access layer menyuplai traffic ke jaringan dan melakukan networkentry control.
5) Access layer juga dapat melakukan daftar akses yang didesain untuk mencegah
pengguna tidak sah untuk dapat masuk.
b. Core Layer
Core layer memberikan struktur transportasi yang optimal dan dapat diandalkan dalam
meneruskan traffic pada kecepatan yang sangat tinggi. Peralatan pada core layer jangan diberi
beban dalam bentuk proses apa pun yang dapat mengganggu kecepatan switch paket data dalam
kecepatan tinggi, seperti access-list checking, data encryption, dan address transaction. Core
layer dikenal sebagai backbone antar jaringan yang saling terkoneksi. Tugas core layer antara
lain untuk melakukan desain jaringan dengan keandalan yang tinggi dan melakukan desain
untuk kecepatan dan latency yang rendah.
Fungsi dari core layer adalah sebagai berikut.
1) Mengatur traffic (traffic switching).
2) Mengatur kapasitas traffic dan mengirim traffic dengan cepat dan andal.
c. Distribution layer
Distribution layer terletak di antara access layer dan core layer serta membantu
membedakan core jaringan inti dengan jaringan-jaringan yang lain. Distribution layer
bertujuan memberikan batasan definisi dalam daftar akses dan filter lainnya untuk menuju ke
jaringan inti. Maka dari itu, layer ini mendefinisikan aturan-aturan untuk jaringan, seperti
routing updates, route summaries, VLAN traffic, dan address aggregation. Tugas dari
distribution layer yaitu routing
antar-layer atau antar-subnet VLAN di access layer. Fungsi dari distribution layer yaitu
sebagai berikut.
1) Routing (dalam satu autonomous system).
2) Filtering (dalam satu autonomous system).
3) Service handling.
4) Mengendalikan konektivitas.
5) QOS.

37
3.9 Perangkat jaringan berbasis Luas (WAN)
a. Access point
Access point adalah perangkat jaringan yang berisi sebuah transceiver dan antena untuk
transmisi dan menerima sinyal ke dan dari clients remote. Dengan access points (AP) clients
wireless bisa dengan cepat dan mudah untuk terhubung kepada jaringan LAN kabel secara
wireless. Ukuran kekuatan sinyal memengaruhi sistem pemancaran, makin besar kekuatan
sinyal makin luas jangkauannya.

Gambar 2. 4 Access point


Access point adalah perangkat jaringan yang berisi sebuah transceiver dan antena untuk
transmisi dan menerima sinyal ke dan dari clients remote. Dengan access points (AP) clients
wireless bisa dengan cepat dan mudah untuk terhubung kepada jaringan LAN kabel secara
wireless. Ukuran kekuatan sinyal memengaruhi sistem pemancaran, makin besar kekuatan
sinyal makin luas jangkauannya.
b. Router
Router memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi dan mampu meneruskan data ke
alamat-alamat tujuan yang berada pada jaringan yang berbeda. Router bekerja pada lapisan
network atau lapisan ketiga model OSI clan meneruskan paket data berdasarkan alamat logika
seperti IP address. Router biasanya lebih banyak digunakan untuk hubungan jaringan WAN.

Gambar 2. 5 Access Point Router


38
c. Kabel UTP
Kabel UTP adalah perangkat yang berfungsi sebagai media transfer data dari perangkat
accespoint dengan komputer.

Gambar 2. 6 Kabel UTP

d. Antena
Fungsi dari antena adalah untuk memperkuat dan mengarahkan sinyal wireless untuk
melakukan koneksi point to point atau point to multipoint. Di mana antena ini berfungsi
menerima dan mengirim sinyal data dengan sistem gelombang radio baik 2,4 Mhz ataupun 5,8
Mhz. Data tersebut bisa berupa intranet atau internet. Setelah data terkirim, maka perangkat
Anda akan menangkap sinyal tersebut dan Anda pun bisa mengakses internet. Sinyal Wi-Fi ini
ada yang terkunci oleh password tetapi ada juga yang tidak.

Gambar 2. 7 Antena

39
e. Kabel Pigtail
Fungsi kabel pigtail yaitu untuk menghubungkan antena grid dengan access point radio.

Gambar 2. 8 Kabel pigtail


f. Switch
Switch bekerja pada lapisan data-link, oleh sebab itu sering disebut switch lapisan
kedua (layer-2 switch). Cara kerja switch mirip dengan bridge, tetapi switch memiliki sejumlah
port sehingga sering disebut multiport bridge. Cara menghubungkan komputer ke switch
sangat mirip dengan cara menghubungkan komputer ke hub. Oleh sebab itu, switch dapat
digunakan langsung untuk menggantikan hub. jaringan komputer dapat diibaratkan sebagai
jalan untuk kendaraan umum. Pada switch, disediakan satu jalur tersendiri untuk setiap port.
Pada switch analoginya setiap kendaraan yang masuk dan keluar dari suatu jalan cabang (port)
dapat langsung masuk ke jalan tol (switch) tanpa harus menunggu kendaraan lain yang masuk
melalui jalan cabang (port) lain. Hal ini dikatakan bahwa setiap port pada switch mempunyai
collision domain sendiri yang sangat mempercepat pengiriman data pada jaringan. Inilah
merupakan keunggulan switch dibandingkan hub.

Gambar 2. 9 Switch
g. Bridge
Jika jumlah komputer bertambah banyak, lalu lintas data pada jaringan bertambah padat
sehingga dapat menimbulkan masalah kemacetan jaringan. Seperti jalanan untuk kendaraan

40
umum, jika jumlah kendaraan di jalanan makin banyak, lalu lintas menjadi semakin macet.
Guna mengatasi masalah ini, dibuat jalan-jalan baru atau jalan tol. Demikian pula untuk
mengurangi kemacetan pada jaringan komputer, maka jaringan-jaringan tersebut dibagi
menjadi beberapa segmen jaringan yang lebih kecil. Peralatan jaringan yang dapat membagi
suatu jaringan menjadi dua segmen adalah bridge. Bridge bekerja pada lapisan data-link
sehingga mampu untuk mengenal alamat MAC. Bridge memiliki tabel penerjemah yang secara
otomatis membuat daftar alamat MAC dari komputer yang berada pada jaringan. Dengan
menggunakan tabel penerjemah ini, bridge meneruskan data yang diterima ke alamat MAC
komputer yang dituju. Pemakaian bridge sudah sangat berkurang saat ini.

Gambar 2. 10 Bridge

Jika jumlah komputer bertambah banyak, lalu lintas data pada jaringan bertambah padat
sehingga dapat menimbulkan masalah kemacetan jaringan. Seperti jalanan untuk kendaraan
umum, jika jumlah kendaraan di jalanan makin banyak, lalu lintas menjadi semakin macet.
Guna mengatasi masalah ini, dibuat jalan-jalan baru atau jalan tol. Demikian pula untuk
mengurangi kemacetan pada jaringan komputer, maka jaringan-jaringan tersebut dibagi
menjadi beberapa segmen jaringan yang lebih kecil. Peralatan jaringan yang dapat membagi
suatu jaringan menjadi dua segmen adalah bridge.Bridge bekerja pada lapisan data-link
sehingga mampu untuk mengenal alamat MAC. Bridge memiliki tabel penerjemah yang secara
otomatis membuat daftar alamat MAC dari komputer yang berada pada jaringan. Dengan
menggunakan tabel penerjemah ini, bridge meneruskan data yang diterima ke alamat MAC
komputer yang dituju. Pemakaian bridge sudah sangat berkurang saat ini.
h. Repeater
Suatu sinyal listrik yang dikirim lewat suatu media perantara, makin jauh dari pemancar
akan makin melemah sehingga suatu saat pada tempat tertentu sinyal tersebut tidak dapat
diterima dengan baik. Repeater adalah suatu peralatan jaringan yang berfungsi untuk
memperkuat sinyal yang akan dikirim agar dapat diteruskan ke komputer lain pada jarak yang

41
jauh. Repeater bekerja pada lapisan fisik dan tidak memiliki suatu tingkat kecerdasan untuk
menentukan tujuan akhir sinyal (informasi yang dikirim). Repeater umumnya digunakan pada
topologi bus, di mana sinyal hanya diperkuat dari satu segmen kabel ke segmen kabel lainnya.

Gambar 2. 11 Repeater

i. Hub

Gambar 2. 12 Hub

Hub hanya berfungsi untuk memperkuat sinyal dan tidak memiliki kemampuan untuk
menentukan tujuan akhir informasi yang dikirim. Perbedaannya dengan repeater, hub memiliki
sejumlah port sehingga sering disebut juga multi-port repeater. Pada hub, sinyal yang diterima
pada suatu port akan diteruskan ke semua port yang dimilikinya. Hub umumnya digunakan
pada jaringan dengan topologi star. Jaringan komputer dapat diibaratkan sebagai jalan untuk
kendaraan umum. Pada suatu hub, hanya terdapat satu jalur untuk semua kendaraan yang
masuk dan keluar. Oleh sebab itu, setiap kendaraan harus bergantian menggunakan jalur tol
(hub) tersebut, jika tidak ingin terjadi tabrakan. Oleh sebab itu, dikatakan bahwa hub hanya
mempunyai satu collision domain (wadah tabrakan) untuk semua port. Hub hanya mendukung
mode half-duplex, karena hanya memiliki satu domain collision untuk semua port. Pada status
half-duplex, data hanya dikirim atau diterima secara bergantian.

42
4.0 Penggunaan dan Perancangan Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Kemunculan jaringan berbasis luas ini sangat membantu bidang komunikasi di era modern
ini. Jaringan ini banyak digunakan untuk saling menghubungkan jaringan-jaringan yang secara
fisik tidak saling berdekatan terpisah antarkota, provinsi, atau bahkan terpisahkan benua
melewati batas wilayah negara satu sama lain. Koneksi antar-remote jaringan ini umumnya
dengan kecepatan yang sangat jauh lebih lambat dari koneksi jaringan lokal lewat kabel
jaringan

a. Fitur-Fitur Pelayanan Jaringan Berbasis Luas (WAN)


Penerapan dari teknologi jaringan ini bisa kita lihat pada beberapa peralatan yang ada di
sekitar kita. Berikut beberapa layanan yang muncul dari adanya teknologi WAN.
1) ATM
ATM (Asynchronous Transfer Mode) adalah koneksi WAN berkecepatan tinggi
dengan menggunakan teknologi paket switching dengan kecepatan sampai 155 Mbps
bahkan 622 Mbps. ATM bisa mentransmisikan data secara simultan dengan digitized
voice dan digitized vide baik melalui LAN maupun WAN. ATM menggunakan sel
berukuran kecil (53 byte) yang lebih mudah diproses dibandingkan sel variabel pada X.25
atau frame relay antara lain sebagai berikut.
a) Kecepatan transfer bisa sampai 1.2 Gigabit.
b) Merupakan line digital berkualitas tinggi dan low noise dan tidak memerlukan error
checking.
c) Bisa menggunakan media transmisi dari coaxial, twisted pair, ataufiber optic.
d) Bisa transmit data secara simultan.
2) X.25
X.25 dispesifikasikan oleh ITU-T sebagai suatu teknologi paket switching melalui
PSTN.X.25 yang dibangun berdasarkan pada layer physical dan data link pada model OSI.
Awalnya X.25 menggunakan line analog untuk membentuk jaringan paket switching,
walaupun X.25 bisa saja dibangun melalui jaringan digital. Protokol- protokol X.25
mendefinisikan bagaimana koneksi antar-DTE dan DCE di set-up dan di-maintain dalam
PDN-public data network. Layanan X.25 yang bisa menggunakan line dedicated kepada
PDN untuk membuat koneksi WAN antara lain sebagai berikut.
1) X.25 bisa beroperasi pada kecepatan sampai 64 kbps pada line analog.
2) X.25 menggunakan frame sebagai variabel ukuran paket.

43
Menyediakan deteksi error dan juga koreksinya untuk menjamin keandalan melalui line
analog yang berkualitas rendah.
3) Frame Relay
Frame relay adalah salah satu teknologi WAN dalam paket switching di mana
komunikasi WAN melalui line digital berkualitas tinggi.
4) PSTN
PSTN adalah jaringan telepon switched public yang merupakan komunikasi WAN
yang kuno dan banyak dipakai di seluruh dunia. PSTN adalah teknologi WAN yang
menggunakan jaringan circuit switched berbasis dial-up atau leased line (selalu ON).
Teknologi ini menggunakan line telpon di mana data dari digital pada sisi komputer
dikonversikan ke analog menggunakan modem, dan data berjalan dengan kecepatan
terbatas sampai 56 kbps saja.
5) Leased Lines
Leased lines disebut dedicated line adalah teknologi WAN menggunakan koneksi
langsung permanen antar perangkat dan memberikan koneksi kualitas line konstan.
Layanan ini lebih mahal dibandingkan PSTN menurut kebutuhan.
6) ISDN
ISDN (Integrated Services Digital Network) mendefinisikan standar dalam
menggunakan line telepon analog untuk transmisi data baik analog maupun digital.

b. Jenis Enkapsulasi Jaringan Berbasis Luas (WAN)


Enkapsulasi adalah proses yang membuat satu jenis paket data jaringan menjadi jenis data
lainnya. Enkapsulasi terjadi ketika sebuah protokol yang berada pada lapisan yang lebih
rendah menerima data dari protokol yang berada pada lapisan yang lebih tinggi dan
meletakkan data yang dipahami oleh protokol tersebut. Enkapsulasi pada Wide Area Network
(WAN) ada dua jenis, yaitu sebagai berikut.
1. The Higli Level Data Litrk Control Protocol (HDLC)
The High Level Data Link Control Protocol (HDLC) merupakan enkapsulasi default yang
digunakan pada antarmuka serial sinkron dari router cisco. Anda akan ingat bahwa antarmuka
serial sinkron memerlukan perangkat clocking eksternal (seperti CSU/DSU) dalam rangka
sinkronisasi pengiriman dan penerimaan data. HDLC merupakan superset dari Synchronous
Data Link Control (SDLC) protokol yang awalnya dikembangkan oleh IBM untuk digunakan
dalam lingkungan SNA.

44
HDLC merupakan protokol lapisan data link yang digunakan untuk membungkus dan
mengirimkan paket-paket di atas link point-to-point. HDLC menangani transfer data di full
duplex, serta fungsi-fungsi manajemen link. Sebagai standar OSI, banyak vendor
mengimplementasikan protokol HDLC dalam peralatan mereka. Implementasi ini biasanya
tidak interoperable, alasannya adalah bahwa ketika format.frame HDLC didefinisikan, tidak
termasuk lapangan untuk mengidentifikasi protokol lapisan jaringan itu framing. Dengan
demikian, versi OSI dari HDLC mengasumsikan bahwa link menggunakan HDLC hanya
menjalankan protokol jaringan single layer seperti IP. Tentu saja, banyak jaringan
menjalankan IP, IPX, dan lainnya Layer 3 protokol secara simultan. Hal ini membuat vendor
(termasuk Cisco) untuk mengimplementasikan HDLC menggunakan frame format
proprietary yang meliputi bidang kode jenis, sehingga memungkinkan jaringan lapisan
protokol dalam frame untuk diidentifikasi.
2. Point-to-Point Protocol (PPP)
Point-to-Point Protocol (PPP) merupakan protokol enkapsulasi paket jaringan yang
banyak digunakan pada Wide Area Network (WAN). Protokol ini merupakan standar industri
yang berjalan pada lapisan data-link dan dikembangkan pada awal tahun 1990-an sebagai
respons terhadap masalah-masalah yang terjadi pada protokol Serial Line Internet Protocol
(SLIP), yang hanya mendukung pengalamatan IP statis kepada para kliennya. Dibandingkan
dengan pendahulunya (SLIP), PPP jauh lebih baik, mengingat kerja protokol ini lebih cepat,
menawarkan koreksi kesalahan, dan negosiasi sesi secara dinamis tanpa adanya intervensi
dari pengguna. Selain itu, protokol ini juga mendukung banyak protokol-protokol jaringan
secara simultan.
Point-to-Point Protocol (PPP) awalnya muncul sebagai sebuah protokol enkapsulasi untuk
mengangkut lalu lintas IP over-to-point link. PPP juga mendirikan sebuah standar untuk tugas
dan pengelolaan alamat IP, sinkron (start/stop), dan enkapsulasi sinkron bit-oriented,
protokol jaringan multiplexing, konfigurasi link, link pengujian kualitas, deteksi kesalahan,
dan pilihan negosiasi untuk kemampuan seperti layer jaringan alamat negosiasi dan negosiasi
data-kompresi. PPP mendukung fungsi tersebut dengan menyediakan extensible Link Control
Protocol (LCP) dan keluarga jaringan kontrol protokol (NCPs) untuk menegosiasikan
parameter konfigurasi opsional dan fasilitas. Selain IP, PPP mendukung protokol lainnya,
termasuk Novell's IPX (IPX) dan DECnet.

45
c. Protokol Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Protokol-protokol dalam WAN merupakan protokol dalam teknologi WAN yang bekerja
pada layer fisik dan data link pada model OSI 7 layer, di antaranya sebagai berikut.
1) Frame Relay
Frame relay adalah sebuah protokol enkapsulasi layer data link dengan usaha terbaik dan
akses yang dibagi (shared access) dan merupakan sebuah standar industri yang melayani
beberapa rangkaian virtual dan protokol di antara mekanisme yang berhubungan. Frame relay
diciptakan sebagai pengganti dari protokol X.25.
2) ISDN (Integrated Services Digital Network)
ISDN (Integrated Services Digital Network) adalah sekumpulan layanan digital yang
memindahkan suara dan data melalui sambungan telepon yang ada. ISDN lebih cepat
daripada sambungan dial up.
3) LAPB (Link Access Procedure Balanced)
LAPB (Link Access Procedure Balanced) adalah sebuah protokol koneksi pada layer data
link untuk digunakan pada protokol X.25.

4) ATM (Asynchronous Trausfer Mode)


ATM (Asynchronous Transfer Mode) adalah protokol yang diciptakan untuk lalu lintas
data yang sensitif terhadap waktu, menyediakan transmisi suara, video dan data secara
serentak. ATM menggunakan sel yang panjangnya 53 byte.
5) HDLC (Higli Level Data Link Control)
HDLC (High Level Data Link Control) dikembangkan oleh Synchrounous Data Link
Control (SDLC) yang diciptakan oleh IBM sebagai sebuah protokol koneksi di layer data
link (dalam OSI 7 layer). Header HDLC tidak membawa identifikasi jenis protokol yang
dibawa dalam enkapsulasi HDLC. Oleh karena itu, setiap vendor yang menggunakan HDLC
memiliki cara mereka sendiri dalam melakukan identifikasi protokol layer network yang
berarti setiap HDLC yang dimiliki sebuah vendor bersifat proprietary (artinya hanya dapat
dipakai untuk perlengkapan buatan mereka sendiri).
6) PPP (Point-to-Point)
PPP (Point-to-Point) adalah protokol standar industri, karena semua versi multiprotokol
HDLC bersifat proprietary, maka PPP dapat digunakan untuk menciptakan koneksi point-to-
point antara perlengkapan dari vendor-vendor yang berbeda. PPP mengizinkan autentikasi
dan koneksi multilink dan dapat berjalan melalui link yang asynchrounous dan synchrounous.
PPP merupakan protokol paling umum digunakan untuk akses internet dial up.
46
4.1 Konektivitas Perangkat WAN

Teknologi WAN menghubungkan perangkat-perangkat WAN yang termasuk di dalamnya.


Perangkat-perangkat tersebut adalah sebagai berikut.
a. Router, menawarkan beberapa layanan interkoneksi jaringan-jaringan dan port-port
interfance WAN.
b. Switch, memberikan koneksi kepada bandwidth WAN untuk komunikasi data, suara, dan
juga video.
c. Modem, yang memberikan layanan interfance berupa suara, termasuk Channel Service
Units/Digital Service Units (CSU/DSU) yang memberikan interfance layanan T/E adalah
Terminal Adapters /Network Termination l (TA/NTI) yang meng-interfance layanan
Intergrated Services Digital Network (ISDN).

Gambar 2. 13 Konektivitas WAN

d. Sistem komunikasi dalam teknologi WAN menggunakan pendekatan model layer OSI
untuk enkapsulasi frame. Pada OSI Model, WAN berada pada media layers yang berupa
data-link dan layar fisik.
1) Data link layer
Protokol WAN pada layer data link menjelaskan bagaimana frame di bawah
antarsistem melalui jalur tunggal. Protokol-protokol ini di desain untuk beroperasi
melalui koneksi dedicated Point-to-Point, multipoint, dan juga layanan akses multi

47
switched seperti frame relay. WAN juga mendefinisikan standar WAN yang umumnya
menjelaskan metode-metode pengiriman layer fisik dan juga kebutuhan-kebutuhan
layer data link meliputi addressing dan encapsulation flow control.

Gambar 2. 14 OSI Model

2) Layer fisik WAN


Layer fisik WAN menjelaskan interfance antar-Data Terminal Equipment (DTE) dan
Data Circuit-Terminating Equipment (DCE). Umumnya DCE adalah penyedia layanan
(ISP) dan DTE adalah perangkat terhubung. Dalam model ini, layanan-layanan yang
ditawarkan kepada DTE disediakan melalui sebuah modem atau layanan Channel
Service Unit/Data ServiceUnit (CSU/ DSU).

48

Anda mungkin juga menyukai