Kegiatan Belajar 2
A. Pendahuluan
Salah satu kompetensi yang sangat esensial dalam mempelajari bidang Teknik
Komputer dan Informatika (TKI) adalah menguasai kompetensi dasar bidang tersebut.
Mendesain suatu jaringan komputer sederhana, membuat program aplikasi, menyusun program
dasar, dan membuat desain grafis membutuhkan ketelitian dan ketekunan yang optimal. Modul
3 Teknik Komputer dan Jaringan terdiri atas 4 Kegiatan Belajar (KB), pada KB 2 Konsep
Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN) membahas tentang analisis jaringan berbasis luas
dan analisis proses komunikasi data dalam jaringan. Tujuan akhirnya KB 2 ini, agar memiliki
bekal awal bagi peserta didik untuk mempelajari modul selanjutnya dalam Keahlian TKI ini.
Setelah mempelajari KB 2 ini peserta didik dapat: 1) menjelaskan jaringan berbasis luas
(WAN), 2) perkembangan jaringan berbasis luas, 3) menjelaskan komunikasi jaringan berbasis
luas, 4) mendeskripsikan kegunaan teknologi berbasi luas (WAN), 5) menggambarkan
teknologi jaringan berbasis luas (WAN), 6) menganalisis klarifikasi koneksi jaringan berbasis
luas (WAN), 7) menjelaskan keuntungan dan kelemahan jaringan berbasis luas, 8) menerapkan
hirarki jaringan berbasis luas (WAN), 9) menjelaskan perangkat jaringan berabsis luas (WAN),
10) menjelaskan penggunaan dan perancangan jaringan berbasis luas, dan 11) membuktikan
konektivitas perangkat WAN. Kompetensi-kompetensi tersebut sangat diperlukan bagi Anda
dalam mempelajari KB 2 dan selanjutnya, serta membekali Anda sebagai guru profesional
dalam bidang TKI. KB 2 Konsep Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN) merupakan
keahlian dasar Modul 3 dalam TKI yang memiliki kompetensi dasar yang termuat dalam
kegiatan belajar ini dapat menumbuhkan kreatifitas dan motivasi dalam mengembangkan
potensinya untuk mendesain suatu jaringan memerlukan konsep dasar yang kuat dalam
menganalisis jaringan berbasis luas (WAN).
Proses pembelajaran untuk materi KB 2 dapat berjalan dengan lancar bila Anda mengikuti
langkah-langkah belajar sebagai berikut:
1. Pahami dulu kegiatan penting dalam program pelatihan ini dengan memperhatikan isi
capaian pembelajaran setiap kegiatan belajar
2. Lakukan kajian terhadap setiap materi dalam kegiatan belajar, agar memudahkan
27
proses pembelajaran.
3. Pelajari dahulu KB 2 yang setiap akhir kegiatan belajar menyelesaikan tugas yang harus
dikerjakan secara langsung
4. Keberhasilan program pembelajaran ini tergantung dengan kesungguhan Anda dalam
mengerjakan setiap tugas dalam kegiatan belajar
5. Bila Anda menemukan kesulitan, silahkan hubungi instruktur pembimbing atau
fasilitator yang mengajar KB 2 ini.
1. Deskripsi singkat
KB 2 menjelaskan tentang Konsep Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN). KB 2
dengan materi 1) Jaringan berbasis luas (WAN), 2) Perkembangan jaringan berbasis luas, 3)
Menjelaskan komunikasi jaringan berbasis luas, 4) Mendeskripsikan kegunaan teknologi
berbasi luas (WAN), 5) Menggambarkan teknologi jaringan berbasis luas (WAN), 6)
Klarifikasi koneksi jaringan berbasis luas (WAN), 7) Keuntungan dan kelemahan jaringan
berbasis luas, 8) Hirarki jaringan berbasis luas (WAN), 9) Perangkat jaringan berabsis luas
(WAN), 10) Penggunaan dan perancangan jaringan berbasis luas, dan 11) Konektivitas
perangkat WAN.
2. Relevansi
KB 2 dari modul ini memiliki relevansi dengan materi pada modul selanjutnya.
Penyajian materi yang sistematis dan teratur membawa keterbacaan modul ini menarik karena
disertai dengan contoh-contoh aplikatif dengan tuntutan dunia kerja di industri dan masyarakat.
Karateristik modul ini menawarkan metode yang menarik karena disajikan dengan modul cetak
dan daring. Hal ini untuk mendorong peserta workshop meningkatkan pemahaman dan
keterampilan dengan dibarengi sikap yang baik.
3. Panduan belajar
Untuk membantu Anda dalam menguasai kemampuan di atas, materi dalam KB 1 ini
dibagi menjadi 11 (sebelas) submateri, yaitu kegiatan belajar sebagai berikut:
1) Jaringan
berbasis luas (WAN), 2) Perkembangan jaringan berbasis luas, 3) Menjelaskan komunikasi
jaringan berbasis luas, 4) Mendeskripsikan kegunaan teknologi berbasi luas (WAN), 5)
Menggambarkan teknologi jaringan berbasis luas (WAN), 6) Klarifikasi koneksi jaringan
berbasis luas (WAN), 7) Keuntungan dan kelemahan jaringan berbasis luas, 8) Hirarki jaringan
berbasis luas (WAN), 9) Perangkat jaringan berabsis luas (WAN), 10) Penggunaan dan
28
perancangan jaringan berbasis luas, dan 11) Konektivitas perangkat WAN. Anda dapat
mempelajari keseluruhan KB 2 ini dengan cara yang berurutan. Jangan memaksakan diri
sebelum benar-benar menguasai bagian demi bagian dalam KB 2 ini, karena masing-masing
saling berkaitan. Setiap kegiatan belajar dilengkapi dengan uji kepahaman dan uji kompetensi.
Uji kepahaman dan uji kompetensi menjadi alat ukur tingkat penguasaan Anda setelah
mempelajari materi dalam modul ini. Jika Anda belum menguasai 75% dari setiap kegiatan,
maka Anda dapat mengulangi untuk mempelajari materi yang tersedia dalam modul ini.
Apabila Anda masih mengalami kesulitan memahami materi yang ada dalam modul ini,
silahkan diskusikan dengan teman atau instruktur.
B. Inti
1. Capaian Pembelajaran
Setelah mengikuti seluruh tahapan pada kegiatan belajar ini, peserta Konsep Teknologi
Jaringan Berbasis Luas (WAN)
2. Pokok-pokok Materi
a. Jaringan berbasis luas (WAN)
b. Perkembangan jaringan berbasis luas (WAN)
c. Komunikasi jaringan berbasis luas (WAN)
d. Kegunaan teknologi berbasi luas (WAN)
e. Teknologi jaringan berbasis luas (WAN)
f. Koneksi jaringan berbasis luas (WAN)
g. Keuntungan dan kelemahan jaringan berbasis luas (WAN)
h. Hirarki jaringan berbasis luas (WAN)
i. Penggunaan dan perancangan jaringan berbasis luas (WAN)
j. Konektivitas perangkat WAN
3. Uraian Materi
3.1 Pengantar Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Tahukah Anda jaringan berbasis luas (WAN)? Wide Area Network (WAN) merupakan
teknologi yang digunakan untuk membuat interkoneksi antar jaringan komputer lokal yang
secara fisik tidak berdekatan satu sama lain, yang secara fisik bisa dipisahkan dengan kota,
propinsi, atau bahkan melintasi batas geography lintas negara dan benua. Ada beberapa
teknologi jaringan WAN saat ini yang bisa kita gunakan. Berbeda dengan jaringan LAN, ada
perbedaan utama antara keduanya dimana terletak pada jarak yang memisahkan jaringan-
jaringan yang terhubung tersebut. WAN menggunakan media transmisi yang berbeda, maupun
29
hardware dan protocol yang berbeda pula dengan LAN. Data transfer rate dalam komunikasi
WAN umumnya jauh lebih rendah dibanding LAN.
WAN menjadi jaringan yang memiliki ruang lingkup yang sangat luas, dan bisa saling
terhubung antar jaringan dari jarak jauh. WAN merupakan jaringan komputer yang mencakup
area yang besar, sebagai contoh jaringan komputer antar wilayah, kota bahkan negara, atau
dapat didefinisikan sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran
komunikasi publik. WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan area lokal yang satu
dengan jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat
berkomunikasi dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lain.
Gambar 2. 1 WAN
WAN merupakan jaringan komunikasi data yang menghubungkan user- user yang ada
di jaringan yang berada di suatu area geografis yang besar. Layanan WAN terfokus beroperasi
pada layer physical dan data link pada model OSI layer. Jaringan WAN biasanya selalu
menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan telekomunikasi seperti
perusahaan layanan telepon.
30
yang sebelumnya sulit berkembang, diperkirakan akan mendapatkan momentum baru
perkembangannya ke depan.
Sejarah pembentukan jaringan ini bermula pada tahun 1940-an di Amerika. Ada sebuah
penelitian yang ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer secara bersama. Di tahun
1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer, karena
mahalnya harga perangkat komputer maka ada tuntutan sebuah komputer harus melayani
beberapa terminal. Dari sinilah muncul konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang
dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), bentuk pertama kali jaringan (network)
komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah
host komputer.
Proses selanjutnya, konsep ini berkembang menjadi proses distribusi (distributed
processing). Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar
secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri di setiap host
komputer. Harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi
sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai
menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer (peer to peer system) saja
tanpa melalui komputer pusat. Oleh karena itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal
yang dikenal dengan sebutan LAN (Local Area Network). Demikian pula ketika internet mulai
diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan
terbentuklah jaringan raksasa di tingkat dunia yang disebut dengan istilah WAN.
31
merupakan tanda marka antara jaringan WAN dan jaringan LAN. DTE ini merupakan
piranti yang akan berkomunikasi dengan piranti DCE disisi ujung lainnya.
b. Demarc atau titik demarkasi adalah titik yang merupakan interface jaringan dimana kabel
perusahaan telepon terhubung dengan rumah pelanggan.
32
Tabel 2. 1 Teknologi WAN dan Kecepatan yang tersedia
33
Ilustrasi penggunaan teknologi WAN digunakan dalam perkantoran dengan banyak
cabang-cabang yang tersebar di wilayah yang sangat luas. Server kantor pusat dapat berfungsi
sebagai bank data dari kantor cabang. Komunikasi antarkantor dapat menggunakan E-mail dan
chat. Dokumen/file yang biasanya dikirimkan melalui fax ataupun paket pas, dapat dikirim
melalui E-mail dan transfer file dari/ke kantor pusat dan kantor cabang dengan biaya murah
dan waktu yang sangat cepat. Pooling data dan updating data antarkantor dapat dilakukan
setiap hari pada waktu yang ditentukan.
pertengahan 1980 pengguna PC mulai menggunakan modem untuk berbagi file dengan
komputer lain. Hal ini dikenal sebagian point-to-point, atau komunikasi dial-up. Konsep ini
disebar oleh penggunaan komputer yang merupakan pusat dari komunikasi dalam koneksi dial-
up. Komputer-komputer ini disebut bulletin boards. Para pengguna akan terhubung ke bulletin
boards, meninggalkan dan mengambil pesan, sebagaimana upload dan download file.
Kekurangan dari tipe ini adalah sangat sedikitnya komunikasi langsung dan selanjutnya hanya
orang-orang tertentu saja yang tahu mengenai bulletin board. Pembatasan lain dari bulletin
board adalah satu modem per satu koneksi. Jika lima orang terhubung secara simultan, hal ini
akan memerlukan lima modem terkoneksi ke lima jalur telepon terpisah. Jumlah orang yang
ingin menggunakan sistem ini berkembang, sistem ini selanjutnya tidak dapat menangani
kebutuhan yang terus meningkat.
34
oleh service provider melalui switch DCE menuju CPE di lokasi remote yang memungkinkan
jaringan-jaringan DTE berkomunikasi setiap saat dengan tanpa melalui prosedur set up terlebih
dahulu sebelum melakukan transmisi data. Jenis koneksi ini memberikan koneksi secara terus-
menerus setiap saat dan dapat digunakan kapan pun, tentunya dengan biaya yang lebih mahal.
c. Circuit Switching
Circuit switching adalah jalur komunikasi yang digunakan dengan network dial up
seperti PPP dan ISDN yang harus melakukan set up pada koneksi terlebih dahulu sebelum
melewatkan data, sama seperti melakukan panggilan telepon. Jenis koneksi ini memiliki
kemampuan untuk memberikan koneksi secara terus-menerus, namun hanya untuk sementara
waktu saja atau selama Anda ingin melakukan komunikasi saja. Tentunya hal ini akan
menghemat biaya.
35
b. Kelemahan dari Jaringan Berbasis Luas
Kelemahan dari jaringan berbasis luas adalah sebagai berikut.
1) Keamanan merupakan masalah yang paling nyata ketika orang yang berbeda memiliki
kemampuan untuk menggunakan informasi dari komputer lain. Perlindungan terhadap
hacker dan virus menambah kompleksitas lebih dan membutuhkan biaya.
2) Setelah diatur, memelihara jaringan adalah pekerjaan penuh waktu (full time) yang
membutuhkan jaringan pengawas dan teknisi untuk dipekerjakan.
3) Informasi tidak dapat memenuhi kebutuhan lokal atau kepentingan.
4) Rentan terhadap hacker atau ancaman dari luar lainnya.
5) Biaya operasional mahal dan umumnya lambat.
6) Memerlukan firewall yang baik untuk membatasi pengguna luar yang masuk dan dapat
mengganggu jaringan ini.
7) Menyiapkan jaringan bisa menjadi pengalaman yang sangat mahal dan rumit.
36
2) Layer ini juga mengendalikan akses pengguna dengan workgroup ke sumber daya
internetwork.
3) Fungsi layer ini melakukan share bandwith, switched bandwith, MAC layer filtering,
dan micro segmentation (NAT/subneting).
4) Access layer menyuplai traffic ke jaringan dan melakukan networkentry control.
5) Access layer juga dapat melakukan daftar akses yang didesain untuk mencegah
pengguna tidak sah untuk dapat masuk.
b. Core Layer
Core layer memberikan struktur transportasi yang optimal dan dapat diandalkan dalam
meneruskan traffic pada kecepatan yang sangat tinggi. Peralatan pada core layer jangan diberi
beban dalam bentuk proses apa pun yang dapat mengganggu kecepatan switch paket data dalam
kecepatan tinggi, seperti access-list checking, data encryption, dan address transaction. Core
layer dikenal sebagai backbone antar jaringan yang saling terkoneksi. Tugas core layer antara
lain untuk melakukan desain jaringan dengan keandalan yang tinggi dan melakukan desain
untuk kecepatan dan latency yang rendah.
Fungsi dari core layer adalah sebagai berikut.
1) Mengatur traffic (traffic switching).
2) Mengatur kapasitas traffic dan mengirim traffic dengan cepat dan andal.
c. Distribution layer
Distribution layer terletak di antara access layer dan core layer serta membantu
membedakan core jaringan inti dengan jaringan-jaringan yang lain. Distribution layer
bertujuan memberikan batasan definisi dalam daftar akses dan filter lainnya untuk menuju ke
jaringan inti. Maka dari itu, layer ini mendefinisikan aturan-aturan untuk jaringan, seperti
routing updates, route summaries, VLAN traffic, dan address aggregation. Tugas dari
distribution layer yaitu routing
antar-layer atau antar-subnet VLAN di access layer. Fungsi dari distribution layer yaitu
sebagai berikut.
1) Routing (dalam satu autonomous system).
2) Filtering (dalam satu autonomous system).
3) Service handling.
4) Mengendalikan konektivitas.
5) QOS.
37
3.9 Perangkat jaringan berbasis Luas (WAN)
a. Access point
Access point adalah perangkat jaringan yang berisi sebuah transceiver dan antena untuk
transmisi dan menerima sinyal ke dan dari clients remote. Dengan access points (AP) clients
wireless bisa dengan cepat dan mudah untuk terhubung kepada jaringan LAN kabel secara
wireless. Ukuran kekuatan sinyal memengaruhi sistem pemancaran, makin besar kekuatan
sinyal makin luas jangkauannya.
d. Antena
Fungsi dari antena adalah untuk memperkuat dan mengarahkan sinyal wireless untuk
melakukan koneksi point to point atau point to multipoint. Di mana antena ini berfungsi
menerima dan mengirim sinyal data dengan sistem gelombang radio baik 2,4 Mhz ataupun 5,8
Mhz. Data tersebut bisa berupa intranet atau internet. Setelah data terkirim, maka perangkat
Anda akan menangkap sinyal tersebut dan Anda pun bisa mengakses internet. Sinyal Wi-Fi ini
ada yang terkunci oleh password tetapi ada juga yang tidak.
Gambar 2. 7 Antena
39
e. Kabel Pigtail
Fungsi kabel pigtail yaitu untuk menghubungkan antena grid dengan access point radio.
Gambar 2. 9 Switch
g. Bridge
Jika jumlah komputer bertambah banyak, lalu lintas data pada jaringan bertambah padat
sehingga dapat menimbulkan masalah kemacetan jaringan. Seperti jalanan untuk kendaraan
40
umum, jika jumlah kendaraan di jalanan makin banyak, lalu lintas menjadi semakin macet.
Guna mengatasi masalah ini, dibuat jalan-jalan baru atau jalan tol. Demikian pula untuk
mengurangi kemacetan pada jaringan komputer, maka jaringan-jaringan tersebut dibagi
menjadi beberapa segmen jaringan yang lebih kecil. Peralatan jaringan yang dapat membagi
suatu jaringan menjadi dua segmen adalah bridge. Bridge bekerja pada lapisan data-link
sehingga mampu untuk mengenal alamat MAC. Bridge memiliki tabel penerjemah yang secara
otomatis membuat daftar alamat MAC dari komputer yang berada pada jaringan. Dengan
menggunakan tabel penerjemah ini, bridge meneruskan data yang diterima ke alamat MAC
komputer yang dituju. Pemakaian bridge sudah sangat berkurang saat ini.
Gambar 2. 10 Bridge
Jika jumlah komputer bertambah banyak, lalu lintas data pada jaringan bertambah padat
sehingga dapat menimbulkan masalah kemacetan jaringan. Seperti jalanan untuk kendaraan
umum, jika jumlah kendaraan di jalanan makin banyak, lalu lintas menjadi semakin macet.
Guna mengatasi masalah ini, dibuat jalan-jalan baru atau jalan tol. Demikian pula untuk
mengurangi kemacetan pada jaringan komputer, maka jaringan-jaringan tersebut dibagi
menjadi beberapa segmen jaringan yang lebih kecil. Peralatan jaringan yang dapat membagi
suatu jaringan menjadi dua segmen adalah bridge.Bridge bekerja pada lapisan data-link
sehingga mampu untuk mengenal alamat MAC. Bridge memiliki tabel penerjemah yang secara
otomatis membuat daftar alamat MAC dari komputer yang berada pada jaringan. Dengan
menggunakan tabel penerjemah ini, bridge meneruskan data yang diterima ke alamat MAC
komputer yang dituju. Pemakaian bridge sudah sangat berkurang saat ini.
h. Repeater
Suatu sinyal listrik yang dikirim lewat suatu media perantara, makin jauh dari pemancar
akan makin melemah sehingga suatu saat pada tempat tertentu sinyal tersebut tidak dapat
diterima dengan baik. Repeater adalah suatu peralatan jaringan yang berfungsi untuk
memperkuat sinyal yang akan dikirim agar dapat diteruskan ke komputer lain pada jarak yang
41
jauh. Repeater bekerja pada lapisan fisik dan tidak memiliki suatu tingkat kecerdasan untuk
menentukan tujuan akhir sinyal (informasi yang dikirim). Repeater umumnya digunakan pada
topologi bus, di mana sinyal hanya diperkuat dari satu segmen kabel ke segmen kabel lainnya.
Gambar 2. 11 Repeater
i. Hub
Gambar 2. 12 Hub
Hub hanya berfungsi untuk memperkuat sinyal dan tidak memiliki kemampuan untuk
menentukan tujuan akhir informasi yang dikirim. Perbedaannya dengan repeater, hub memiliki
sejumlah port sehingga sering disebut juga multi-port repeater. Pada hub, sinyal yang diterima
pada suatu port akan diteruskan ke semua port yang dimilikinya. Hub umumnya digunakan
pada jaringan dengan topologi star. Jaringan komputer dapat diibaratkan sebagai jalan untuk
kendaraan umum. Pada suatu hub, hanya terdapat satu jalur untuk semua kendaraan yang
masuk dan keluar. Oleh sebab itu, setiap kendaraan harus bergantian menggunakan jalur tol
(hub) tersebut, jika tidak ingin terjadi tabrakan. Oleh sebab itu, dikatakan bahwa hub hanya
mempunyai satu collision domain (wadah tabrakan) untuk semua port. Hub hanya mendukung
mode half-duplex, karena hanya memiliki satu domain collision untuk semua port. Pada status
half-duplex, data hanya dikirim atau diterima secara bergantian.
42
4.0 Penggunaan dan Perancangan Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Kemunculan jaringan berbasis luas ini sangat membantu bidang komunikasi di era modern
ini. Jaringan ini banyak digunakan untuk saling menghubungkan jaringan-jaringan yang secara
fisik tidak saling berdekatan terpisah antarkota, provinsi, atau bahkan terpisahkan benua
melewati batas wilayah negara satu sama lain. Koneksi antar-remote jaringan ini umumnya
dengan kecepatan yang sangat jauh lebih lambat dari koneksi jaringan lokal lewat kabel
jaringan
43
Menyediakan deteksi error dan juga koreksinya untuk menjamin keandalan melalui line
analog yang berkualitas rendah.
3) Frame Relay
Frame relay adalah salah satu teknologi WAN dalam paket switching di mana
komunikasi WAN melalui line digital berkualitas tinggi.
4) PSTN
PSTN adalah jaringan telepon switched public yang merupakan komunikasi WAN
yang kuno dan banyak dipakai di seluruh dunia. PSTN adalah teknologi WAN yang
menggunakan jaringan circuit switched berbasis dial-up atau leased line (selalu ON).
Teknologi ini menggunakan line telpon di mana data dari digital pada sisi komputer
dikonversikan ke analog menggunakan modem, dan data berjalan dengan kecepatan
terbatas sampai 56 kbps saja.
5) Leased Lines
Leased lines disebut dedicated line adalah teknologi WAN menggunakan koneksi
langsung permanen antar perangkat dan memberikan koneksi kualitas line konstan.
Layanan ini lebih mahal dibandingkan PSTN menurut kebutuhan.
6) ISDN
ISDN (Integrated Services Digital Network) mendefinisikan standar dalam
menggunakan line telepon analog untuk transmisi data baik analog maupun digital.
44
HDLC merupakan protokol lapisan data link yang digunakan untuk membungkus dan
mengirimkan paket-paket di atas link point-to-point. HDLC menangani transfer data di full
duplex, serta fungsi-fungsi manajemen link. Sebagai standar OSI, banyak vendor
mengimplementasikan protokol HDLC dalam peralatan mereka. Implementasi ini biasanya
tidak interoperable, alasannya adalah bahwa ketika format.frame HDLC didefinisikan, tidak
termasuk lapangan untuk mengidentifikasi protokol lapisan jaringan itu framing. Dengan
demikian, versi OSI dari HDLC mengasumsikan bahwa link menggunakan HDLC hanya
menjalankan protokol jaringan single layer seperti IP. Tentu saja, banyak jaringan
menjalankan IP, IPX, dan lainnya Layer 3 protokol secara simultan. Hal ini membuat vendor
(termasuk Cisco) untuk mengimplementasikan HDLC menggunakan frame format
proprietary yang meliputi bidang kode jenis, sehingga memungkinkan jaringan lapisan
protokol dalam frame untuk diidentifikasi.
2. Point-to-Point Protocol (PPP)
Point-to-Point Protocol (PPP) merupakan protokol enkapsulasi paket jaringan yang
banyak digunakan pada Wide Area Network (WAN). Protokol ini merupakan standar industri
yang berjalan pada lapisan data-link dan dikembangkan pada awal tahun 1990-an sebagai
respons terhadap masalah-masalah yang terjadi pada protokol Serial Line Internet Protocol
(SLIP), yang hanya mendukung pengalamatan IP statis kepada para kliennya. Dibandingkan
dengan pendahulunya (SLIP), PPP jauh lebih baik, mengingat kerja protokol ini lebih cepat,
menawarkan koreksi kesalahan, dan negosiasi sesi secara dinamis tanpa adanya intervensi
dari pengguna. Selain itu, protokol ini juga mendukung banyak protokol-protokol jaringan
secara simultan.
Point-to-Point Protocol (PPP) awalnya muncul sebagai sebuah protokol enkapsulasi untuk
mengangkut lalu lintas IP over-to-point link. PPP juga mendirikan sebuah standar untuk tugas
dan pengelolaan alamat IP, sinkron (start/stop), dan enkapsulasi sinkron bit-oriented,
protokol jaringan multiplexing, konfigurasi link, link pengujian kualitas, deteksi kesalahan,
dan pilihan negosiasi untuk kemampuan seperti layer jaringan alamat negosiasi dan negosiasi
data-kompresi. PPP mendukung fungsi tersebut dengan menyediakan extensible Link Control
Protocol (LCP) dan keluarga jaringan kontrol protokol (NCPs) untuk menegosiasikan
parameter konfigurasi opsional dan fasilitas. Selain IP, PPP mendukung protokol lainnya,
termasuk Novell's IPX (IPX) dan DECnet.
45
c. Protokol Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Protokol-protokol dalam WAN merupakan protokol dalam teknologi WAN yang bekerja
pada layer fisik dan data link pada model OSI 7 layer, di antaranya sebagai berikut.
1) Frame Relay
Frame relay adalah sebuah protokol enkapsulasi layer data link dengan usaha terbaik dan
akses yang dibagi (shared access) dan merupakan sebuah standar industri yang melayani
beberapa rangkaian virtual dan protokol di antara mekanisme yang berhubungan. Frame relay
diciptakan sebagai pengganti dari protokol X.25.
2) ISDN (Integrated Services Digital Network)
ISDN (Integrated Services Digital Network) adalah sekumpulan layanan digital yang
memindahkan suara dan data melalui sambungan telepon yang ada. ISDN lebih cepat
daripada sambungan dial up.
3) LAPB (Link Access Procedure Balanced)
LAPB (Link Access Procedure Balanced) adalah sebuah protokol koneksi pada layer data
link untuk digunakan pada protokol X.25.
d. Sistem komunikasi dalam teknologi WAN menggunakan pendekatan model layer OSI
untuk enkapsulasi frame. Pada OSI Model, WAN berada pada media layers yang berupa
data-link dan layar fisik.
1) Data link layer
Protokol WAN pada layer data link menjelaskan bagaimana frame di bawah
antarsistem melalui jalur tunggal. Protokol-protokol ini di desain untuk beroperasi
melalui koneksi dedicated Point-to-Point, multipoint, dan juga layanan akses multi
47
switched seperti frame relay. WAN juga mendefinisikan standar WAN yang umumnya
menjelaskan metode-metode pengiriman layer fisik dan juga kebutuhan-kebutuhan
layer data link meliputi addressing dan encapsulation flow control.
48