Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam universitas pakuan
adalah salah satu dari 7 (tujuh) fakultas yang ada di universitas pakuan, antara
lain : fakultas hukum, fakultas ekonomi, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan,
fakultas sastra, dan program pascasarjana. Berdiri pada tahun 1981 dengan
program studi biologi. Tahun 1982 dibuka Program Studi Kimia, kemudian tahun
1983 dibuka Program Studi Fisika dan Matematika, berhubung animo masyarakat
terhadap Program Studi Fisika rendah, maka tahun 1985 Program Studi ini
ditutup. Ketiga Program Studi yang lain berkembang sampai sekarang, baik dari
segi peningkatan status, fasilitas dan sumberdaya manusia. Status Izin
Operasional dimiliki FMIPA UNPAK dengan diterbitkannya SK Koordinator
Kopertis Wilayah IV Jawa Barat No. : 15/1982 tanggal 10 Maret 1982.
Mengantisipasi perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat, tahun 1995
dibuka Program Studi Ilmu Komputer, tahun 2001 dibuka Program Studi Farmasi
dan tahun 2007 dibuka dua Program Diploma 3 (D3) yaitu Program D3 Sistem
Informasi dan D3 Teknologi Komputer.
Sistem jaringan komputer kampus yang ada di fakultas matematika dan
ilmu pengetahuan alam universitas pakuan sudah menggunakan jaringan internet,
dan jaringan LAN (Local Area Network). Untuk mengantisipasi penggunaan
jaringan antar jurusan atau unit kerja. Maka, dibuatkanlah sebuah jaringan VLAN
(Virtual Local Area Network) untuk menggabungkan jaringan-jaringan LAN
(Local Area Network) tersebut agar menjadi satu jaringan yang terpusat di sebuah
ruang server yang berada dilantai 2 gedung fmipa 2.
Oleh karena itu, maka melalui campus network dengan hierarchical design
model, diharapkan dapat lebih meningkatkan kinerja dari sebuah jaringan
internet maupun VLAN (Virtual Local Area Network) yang ada di fakultas
matematika dan ilmu pengetahuan alam universitas pakuan. Jaringan komputer
dapat saling berkomunikasi dengan baik tanpa harus terbatas oleh lokasi fisik,
gedung maupun lantai . yang ada di fakultas matematika dan ilmu pengetahuan
alam universitas pakuan tanpa bergantung pada lokasi workstation.
Untuk meminimalisi kendala-kendala sistem jaringan komputer VLAN
(Virtual Local Area Network) yang berjalan tersebut. Maka hasil rancangan
campus network dengan hierarchical design model, diharapkan dapat memberikan
hasil yang lebih baik dibanding sistem jaringan VLAN (Virtual Local Area
Network) yang telah berjalan sebelumnya.

1.2. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah merancang campus network dengan
hierarchical design model.

1
1.3. Ruang Lingkup
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dijelaskan diatas, maka dibatasi
pada masalah-masalah yang meliputi :

1. Cangkupan campus network hanya di Fakultas Matematika dan Ilmu


Pengetahuan Alam Universitas Pakuan.
2. Konsep dasar campus network.
3. Gabungan beberapa internetworking area yang ada di Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pakuan.
4. Hanya mensimulasikan atau memodelkan campus network menggunakan
software simulator jaringan cisco packet tracer.
5. Implementasi akan disimulasikan sebagai acuan di LABKOM 2 Ilmu
Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Pakuan.

1.4. Manfaat

1. Mengurangi broadcast traffic.


2. Mempertahankan lokal traffic.
3. Memudahkan dalam melakukan desain dan troubleshooting.
4. Kinerja campus network lebih tinggi.
5. Memudahkan memanajemen dan monitoring jaringan.
6. Agar dapat memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan sistem
jaringan LAN (Local Area Network).

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Pustaka


2.1.1. Analisis
Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan
penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh
pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan (Kamus Besar Bahasa
Indonesia).

2.1.2. Rancangan
Rancangan atau desain penelitian dalam arti sempit dimaknai sebagai
suatu proses pengumpulan dan analisis data penelitian. Dalam arti luas rancangan
penelitian meliputi proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam
rancangan perencanaan dimulai dengan mengadakan observasi dan evaluasi
terhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan diketahui, sampai pada penetapan
kerangka konsep dan hipotesis penelitian yang perlu pembuktian lebih lanjut.

2.1.3. Campus Network


Campus network atau bisa di terjemahkan sebagai jaringan komputer
kampus, adalah jenis jaringan komputer yang mencangkup area (geografis) cukup
besar, namun masih dalam ukuran yang terbatas. Misalkan saja jaringan komputer
pada sebuah perusahaan besar yang terdiri atas beberapa gedung terpisah. Jaringan
komputer yang menghubungkan beberapa gedung terpisah. Jaringan komputer
yang menghubungkan beberapa fakultas pada sebuah perguruan tinggi.
Perusahaan besar., biasanya terdiri atas beberapa buah campus network.

2.1.4. Hierarchical Design Model


Hierarchical design model adalah sebuah model yang membagi sebuah
network menjadi 3 buah lapisan (layer). Berikut ini penjelasan masing-masing
layer tersebut :

1. Access
Pada LAN (Local Area Network), perangkat seperti telepon dan komputer
di gunakan untuk mengakses network lokal. Sedangkan pada WAN (Wide Area
Network), remote users atau sites akan mengakses network perusahaan. Layer
access menyediakan akses network bagi pengguna (end-user).
2. Distribution
Layer ini terdiri dari sekumpulan perangkat switch. Sekumpulan
distribution devises dan perangkat lain yang mendampingi switch disebut sebagai
switch block. Layer distribution menyediakan availability, Qos, fast path
recovery, dan load balancing.
3. Core
Core merupakan backbone yang menyediakan koneksi kecepatan tinggi
(gigabit atau yang lebih tinggi). Core menjadi jalur Layer 3, bagi Layer core
menyediakan scalability dan reliability.

3
Gambar 1. Bagan fungsi umum masing-masing Layer

Gambar 2. Model Hierarchical


2.1.5. Mikrotik
Mikrotik adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (Software) yang berhubungan
dengan sistem jaringan komputer yang berkantor pusat di Latvia, bersebelahan
dengan Rusia. Mikrotik didirikan pada tahun 1995 untuk mengembangkan router
dan sistem ISP (Internet Service Provider) nirkabel.

Gambar 3. Logo Mikrotik

4
Mikrotik dibuat oleh MikroTikls sebuah perusahaan di kota Riga, Latvia.
Latvia adalah sebuah negara yang merupakan pecahan dari negara Uni Soviet
dulunya atau Rusia sekarang ini. Mikrotik awalnya ditujukan untuk perusahaan
jasa layanan Internet (PJI) atau Internet Service Provider (ISP) yang melayani
pelanggannya menggunakan teknologi nirkabel atau wireless. Saat ini MikroTikls
memberikan layanan kepada banyak ISP nirkabel untuk layanan akses Internet
dibanyak negara di dunia dan juga sangat populer di Indonesia. MikroTik
sekarang menyediakan hardware dan software untuk konektivitas internet di
sebagian besar negara di seluruh dunia. Produk hardware unggulan Mikrotik
berupa Router, Switch, Antena, dan perangkat pendukung lainnya. Sedangkan
produk Software unggulan Mikrotik adalah MikroTik RouterOS.

2.1.6. Mikrotik Router OS


MikroTik RouterOS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang
dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router network yang
handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan
wireless, cocok digunakan oleh ISP dan provider hotspot. Untuk instalasi
Mikrotik tidak dibutuhkan piranti lunak tambahan atau komponen tambahan lain.
Mikrotik didesain untuk mudah digunakan dan sangat baik digunakan untuk
keperluan administrasi jaringan komputer seperti merancang dan membangun
sebuah sistem jaringan komputer skala kecil hingga yang kompleks sekalipun.

Gambar 4. Mikrotik Router OS

2.1.7. Router Board


RouterBoard adalah router embedded produk dari mikrotik. Routerboard
seperti sebuah pc mini yang terintegrasi karena dalam satu board tertanam
prosesor, ram, rom, dan memori flash. Routerboard menggunakan os RouterOS
yang berfungsi sebagai router jaringan, bandwidth management, proxy server,
dhcp, dns server dan bisa juga berfungsi sebagai hotspot server.
Dengan routerboard Anda bisa menjalankan fungsi sebuah router tanpa
tergantung pada PC lagi. karena semua fungsi pada router sudah ada dalam
routerboard. Jika dibandingkan dengan pc yang diinstal routerOS, routerboard
ukurannya lebih kecil, lebih kompak dan hemat listrik karena hanya menggunakan
adaptor. untuk digunakan di jaringan wifi bisa dipasang diatas tower dan
menggunakan PoE sebagai sumber arusnya.

5
Mikrotik pada standar perangkat keras berbasiskan Personal Computer
(PC) dikenal dengan kestabilan, kualitas kontrol dan fleksibilitas untuk berbagai
jenis paket data dan penanganan proses rute atau lebih dikenal dengan
istilah routing. Mikrotik yang dibuat sebagai router berbasiskan PC banyak
bermanfaat untuk sebuah ISP yang ingin menjalankan beberapa aplikasi mulai
dari hal yang paling ringan hingga tingkat lanjut. Contoh aplikasi yang dapat
diterapkan dengan adanya Mikrotik selain routing adalah aplikasi kapasitas akses
(bandwidth) manajemen, firewall, wireless access point (WiFi), backhaul link,
sistem hotspot, Virtual Private Netword (VPN) server dan masih banyak lainnya.

2.1.8. Jaringan Komputer


Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer, serta perangkat-
perangkat lain pendukung komputer yang saling terhubung dalam suatu kesatuan.
Media jaringan komputer melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga
memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling melakukan pertukaran
informasi, seperti dokumen dan data, dapat juga melakukan pencetakan pada
printer yang sama dan bersama-sama memakai perangkat keras dan perangkat
lunak yang terhubung dengan jaringan. (Wadara, 2008).
Ada 3 macam jenis jaringan, yaitu :
1. Local Area Network (LAN)
LAN adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya
di batasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah
gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya tidak jauh dari sekitar 1 km
persegi.
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Man merupakan area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar wilayah
dalam satu provinsi. Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa
buah jaringan-jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar.
3. Wide Area Network (WAN)
WAN adalah jaringan yang memiliki jarak sangat jauh, karena radiusnya
mencangkup sebuah negara atau bahkan benua.
2.1.9. Universitas
Universitas adalah lembaga pendidikan tinggi dan penelitian, yang
memberikan gelar akademis dalam berbagai mata pelajaran. Universitas juga
menyediakan pendidikan sarjana dan pendidikan pascasarjana.

2.1.10. VLAN (Virtual Local Area Network)


VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi
fisik seperti LAN , hal ini mengakibatkan suatu network dapat di konfigurasi
secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan
membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel di mana dapat di buat
segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada
lokasi workstation.

6
2.1.11. Cisco Packet Tracer
Cisco Packet Tracer adalah sebuah Cisco simulator yang dapat di gunakan
dalam pelatihan dan pendidikan, tetapi juga dalam penelitian untuk simulasi
jaringan komputer sederhana. Alat ini di buat oleh Cisco Systems dan di berikan
untuk di bagikan secara gratis kepada staf pengajar, mahasiswa, dan alumni yang
sedang atau telah berpartisipasi dalam Cisco Networking Academy. Tujuan dari
Packet Tracer adalah untuk menawarkan siswa dan guru sebuah alat untuk
mempelajari prinsip-prinsip jaringan serta mengembangkan keterampilan
teknologi Cisco tertentu.

Gambar 5. Cisco Packet Tracer

2.1.12. Perangkat Jaringan


1. Multilayer Switch
Layer Core atau sering di sebut lapisan inti merupakan tulang punggung
jaringan. Pada suatu jaringan hirarki, layer core menempati layer teratas
layer core bertanggung jawab atas lalu lintas dalam jaringan.
2. Switch
Jaringan switch atau hub switching adalah perangkat jaringan komputer
yang menghubungkan segmen jaringan atau perangkat jaringan.
3. Server
Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan
tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan
prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi
dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi
jaringan atau network operating system.
4. PC
komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat
menerima informasi input digital, kemudian memprosesnya sesuai dengan
program yang tersimpan di memorinya, dan menghasilkan output berupa
informasi.

2.1.13. Bentuk Jaringan


Topologi suatu jaringan didasarkan pada cara penghubung sejumlah node
atau sentral dalam membentuk suatu sistem jaringan. Topologi jaringan yang
umum dipakai adalah : Mess, Bintang (Star), Bus, Tree, dan Cincin (Ring).

7
2.2. Penelitian Terdahulu

1. Felix Andreas Sutanto, Heribertus Yulianton dan Jeffri Alfa Razaq


Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank
Dengan judul : Rancangan Bangun VLAN untuk segmentasi Jaringan
Pada Cyber Campus Laboratory Universitas Stikubank.

Cyber Campus Laboratory (CCL) adalah pelayanan jaringan yang


terkoneksi dengan internet di Universitas Stikubank. Kebutuhan pengguna dalam
mengakses informasi sangat tinggi bila dibandingkan dengan ketersediaan
bandwith. Selain itu kebutuhan untuk memanajemen jaringan dengan mudah
sangat diperlukan untuk administrator jaringan.
Penelitian ini akan merancang dan mengimplementasikan VLAN pada
jaringan Cyber Campus Laboratory agar peralatan yang ada dapat dioptimasi
untuk memberikan pelayanan jaringan yang baik. Rancangan atau desain jaringan
dibuat dalam tiga lapisan core, distribution, dan access.
Virtual LAN (VLAN) adalah suatu mekanisme yang dapat digunakan
untuk mensegmentasi jaringan dalam peralatan switch. Dengan metode trunking,
switch dapat dihubungkan dengan router untuk menghubungkan sebuah VLAN.
Melalui cara ini peralatan jaringan yang ada dapat dioptimasi untuk mendukung
pelayanan jaringan.

2. I Wayan Oka Pradnyadiputra, I Gst. Ngr Wisnu Sumadi 06, dan I.A Dwi
Christina
Dengan judul : Pemanfaatan Virtual Local Area Network (VLAN) Dan
Penghematan Host Dengan Metode Variable Length Subnet Mask (VLSM).

Pemanfaatan teknologi jaringan komputer sebagai media komunikasi data


hingga saat ini semakin meningkat. Kebutuhan atas penggunaan bersama
resources yang ada dalam jaringan
baik software maupun hardware telah mengakibatkan timbulnya berbagai
pengembangan teknologi jaringan itu sendiri. Seiring dengan semakin tingginya
tingkat kebutuhan dan semakin banyaknya pengguna jaringan yang menginginkan
suatu bentuk jaringan yang dapat memberikan hasil maksimal baik dari segi
efisiensi maupun peningkatan keamanan jaringan itu sendiri.
Berlandaskan pada keinginan-keinginan tersebut, maka upaya-upaya
penyempurnaan terus dilakukan oleh berbagai pihak. Dengan memanfaatkan
berbagai teknik khususnya teknik subnetting dan penggunaan hardware yang lebih
baik (antara lain switch) maka muncullah konsep Virtual Local Area Network
(VLAN) yang diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik dibanding
Local area Network (LAN). Jumlah IP Address Versi 4 sangat terbatas, apalagi
jika harus memberikan alamat semua host di Internet. Oleh karena itu, perlu
dilakukan efisiensi dalam penggunaan IP Address tersebut supaya dapat
mengalamati semaksimal mungkin host yang ada dalam satu jaringan.

8
3. Melly Maulin Purwaningwulan
Dengan judul : Hubungan Penggunaan Intranet Sebagai Media Cyber-Pr Dengan
Tingkat Kohesivitas Karyawan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sejauhmana hubungan


penggunaan intranet sebagai media cyber-PR dengan tingkat kohesivitas
karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Corporate Bandung. Sehingga
untuk dapat menjawab masalah di atas, peneliti menganalisa hubungan antara
intensitas, desain web dan isi web dengan ketertarikan karyawan secara
interpersonal satu sama lain, ketertarikan karyawan pada kegiatan dan fungsi
perusahaannya dan pemenuhan kebutuhan personal karyawan. Hasil penelitian
menunjukkan semakin tinggi intensitas, semakin baik desain web dan isi web
maka semakin tinggi tingkat ketertarikan karyawan secara interpersonal satu sama
lain, ketertarikan karyawan pada kegiatan dan fungsi perusahaannya dan
pemenuhan kebutuhan personal karyawan. Dengan demikian, terdapat hubungan
positif antara hubungan penggunaan intranet sebagai media cyber-PR dengan
tingkat kohesivitas karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Corporate
Bandung. Untuk perusahaan, peneliti menyarankan PR TELKOM meningkatkan
peran aktif karyawan dalam pengembangan media cyber-PR sehingga dapat
menumbuhkan rasa memiliki dan tetap mengadakan kegiatan PR offline sebagai
pelengkap media cyber-PR.

9
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian


Pada sebuah network yang dinamis, pengembangan network merupakan
sebuah siklus yang berjalan terus-menerus. Tidak pernah berhenti. Jika akan
membuat sebuah network maka perencanaan merupakan hal yang sangat penting.
Tanpa perencanaan yang matang maka akan sangat sulit mengantisipasi
kebutuhan di masa yang akan datang.
Secara umum, lifecycle pengembangan network mengikuti pendekatan
PPDIOO (Prepare, Plan, Design, Implement, Operate, dan Optimize). Yang di
gambarkan adalah sebagai berikut :

Gambar 6. Metodologi PPDIOO (Prepare, Plan, Design, Implement, Operate,


dan Optimize)

Berikut ini penjelasannya :


1. Prepare
Mencangkup persiapan di tingkat organisasi, seperti menentukan strategi
network, menentukan model bisnis yang sesuai dengan network yang akan
dibangun.
2. Plan
Merencanakan kebutuhan network, melakukan analisis, dan perencanaan
waktu pengerjaan proyek.

10
3. Design
Membuat desain network secara detail. Dari data-data yang didapatkan
sebelumnya, tahap Design ini akan membuat gambar desain topologi jaringan
interkoneksi yang akan di bangun. Biasanya hasil dari design berupa :
a. Gambar-gambar topology.
b. Membuat simulasi dengan menggunakan Cisco Packet Tracer.
c. Gambar-gambar detailed estimasi kebutuhan yang ada.
4. Implement
Melakukan implementasi berdasarkan rencana dan desain yang sudah
dibuat.
Di tahapan ini akan memakan waktu lebih lama dari tahapan sebelumnya.
Dalam implementasi praktisi jaringan akan menerapkan semua yang telah di
rencanakan dan di design sebelumnya. Implementasi merupakan tahapan yang
sangat menentukan dari berhasil atau gagalnya project yang akan di bangun.
5. Operate
Pengoperasian network dan memonitor kondisi network.
Tahapan ini bagian dari tahapan implementasi, setelah di implementasi
maka perlu dilakukan pengawasan dan pemantauan pada pengoperasiannya.
6. Optimize
Melakukan optimasi dan mengatasi kelemahan yang ada.

11
BAB IV

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

4.1. Tahap Proses Perancangan


Tahap perancangan yang dilakukan adalah menyiapkan software aplikasi
Simulasi Jaringan menggunakan Cisco Packet Tracer 5.3.3 melakukan pembuatan
sistem konfigurasi jaringan.
Tahap perencanaan merupakan tahap pengumpulan beberapa bahan yang
dapat disajikan sebagai landasan awal untuk pendefinisian permasalahan. Pada
tahap ini semua permasalahan-permasalahan terkait keamanan jaringan komputer
dapat di kumpulkan sehingga di temukan solusi untuk menyelesaikan masalah
tersebut. Tahap perencanaan ini di fokuskan kepada kebutuhan-kebutuhan yang
terkait pada solusi pemecahan masalah tersebut agar pelaksanaan tahap-tahap
selanjutnya lebih terstruktur dan proporsional.
Dalam perencanaan ini perencanaan dimulai dengan melakukan analisis di
ruang server fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam universitas pakuan,
data yang diperoleh kemudian diolah untuk perancangan sistem analisis jaringan
atau simulasi jaringan yang akan di buat.

4.2. Tahap Proses Analisis


Tahap proses analisis merupakan tahap analisis pengumpulan data atau
pendefinisian spesifikasi kebutuhan, fungsi yang akan dibuat difokuskan pada
kebutuhan sistem yang akan disampaikan. Hal ini guna mempermudah dalam
merancang sistem yang akan dibangun. Fakultas matematika dan ilmu
pengetahuan alam universitas pakuan memiliki banyak komputer yang tersebar di
beberapa lantai dan ruangan. Adapun langkah-langkah yang di lakukan untuk
menganalisis sistem jaringan ini adalah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi masalah
Masalah-masalah yang di identifikasi yaitu mengenai VLAN.
b. Memahami kerja dari sistem yang ada
Untuk dapat mengetahui permasalahan yang timbul pada suatu sistem
monitoring jaringan yang lama, maka perlu adanya pemahaman mengenai kerja
atau operasi jaringan tersebut, sehingga dapat diketahui kebutuhan kebutuhan
yang diperlukan dan akan dikembangkan pada sistem monitoring yang baru.
b. Menganalisis sistem
Dengan menganalisis sistem monitoring yang lama maka akan dapat
diketahui permasalahan-permasalahan yang timbul, sehingga dapat terpecahkan
masalahnya.
c. Hasil analisis
Hasil analisis merupakan kesimpulan dari masalah yang ditimbulkan.

12
4.2.1. Analisis Kondisi Awal Jaringan Komputer yang sedang berjalan di
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Pakuan.
Sebagai kampus yang memiliki fasilitas komputer yang lengkap dan
tersebar dibeberapa lantai, ruangan dan memiliki jumlah mahasiswa yang cukup
banyak, Fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam universitas pakuan juga
melibatkan Sistem Informasi dan penggunaan jaringan dalam proses akses
internet dan kegiatan akademik. Untuk itu di butuhkan sebuah sistem jaringan
data yang handal, cepat, dan tertata dengan baik agar proses-proses yang telah di
sebutkan sebelumnya dapat berjalan dengan lancar.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi masalah jaringan komputer yang ada maka
dilakukan analisis kebutuhan untuk merancang dan mengembangkan jaringan
yang paling sesuai dengan kondisi yang ada sehingga semua LAN yang ada akan
saling terhubung. Maka dari permasalahan diatas itu, rancangan jaringan
komputer intanet universitas menggunakan VLAN (Virtual Local Area Network)
dalam membangun sebuah sistem jaringan komputer yang baik sehingga
mempermudahkan para penggunanya dalam proses penggunaan jaringan tersebut.

Tabel 1. VLAN dan IP Address


No Nama Id IP Address Subnet mask Gateway
Vlan Vlan

1 Sifa 100 10.10.10.2 255.0.0.0

192.168.1.2 -
2 Labkom 101 192.168.1.254 255.255.255.0 192.168.1.1

192.168.2.2 -
3 Workshop 102 192.168.2.254 255.255.255.0 192.168.2.1

192.168.5.2 -
4 FMIPA 103 192.168.5.254 255.255.255.0 192.168.5.1

192.168.6.2 -
5 Ilkom 104 192.168.6.254 255.255.255.0 192.168.6.1

192.168.7.2
6 Farmasi 105 192.168.7.254 255.255.255.0 192.168.7.1

192.168.124.2 -
7 Diploma 106 192.168.124.254 255.255.255.0 192.168.124.1

13
4.2.2. Topologi Jaringan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pakuan.
Gambar di bawah ini akan menjelaskan pada topologi jaringan yang
sedang berjalan (Network Existing) pada Fakultas matematika dan ilmu
pengetahuan alam universitas pakuan.

Gambar 7. Topologi Jaringan yang sedang berjalan

4.2.3. Analisis Sistem yang akan di kembangkan


Sistem yang akan dikembangkan adalah sebuah sistem analisis dan
simulasi jaringan VLAN, dan memberikan kenyamanan dalam pemakaian bagi
user menjadi sistem jaringan komputer yang baik, yang dapat membantu dalam
pengelolaan jaringan komputer sehingga mempermudah dalam menggunakannya.
Sistem yang akan di kembangkan di harapkan dapat memudahkan dalam hal
akases jaringan.

4.3. Tahap Proses Perancangan


Tahap proses perancangan ini bertujuan untuk memberikan gambaran
mengenai rancangan sistem yang akan di bangun. Sebelum di lakukan tahap
implementasi maka di butuhkan beberapa persiapan yaitu menentukan sistem
operasi yang di gunakan sistem operasi Windows 7. beserta dengan software
pendukung yang di gunakan adalah Cisco Packet Tracer, dan Edraw Max 6.3
sebagai Layout. Kemudian di lakukan instalasinya, tahap ini cukup sederhana
karena hanya dengan menginstal Cisco Packet Tracer PC yang sudah terinstal
aplikasi dapat digunakan.

14
Gambar 8. Layout

4.4. Implementasi
4.4.1. Instalasi Sistem Operasi
Pada tahap ini dilakukan penginstallan operating system dan software
yang akan digunakan dalam pembuatan system analisis, yaitu :
4.4.1.1.Instalasi Sistem Operasi Windows 7
Langkah 1. Pada desktop, telah terinstal Windows 7
Langkah 2. Tampilan Windows 7

Gambar 9. Tampilan Sistem Operasi

Gambar di atas merupakan tampilan Operasi Sistem yang akan di pakai


dalam proses simulasi jaringan pada Fakultas matematika dan ilmu pengetahuan
alam universitas pakuan. Sistem Operasi yang di pakai adalah Windows 7.

15
4.4.1.2.Instalasi Packet Tracer
Langkah awal penginstalan Packet Tracer yang telah didownload
sebelumnya.

Gambar 10. Langkah awal instalasi Packet tracer

Gambar diatas merupakan Sofware Packet tracer yang akan di instal yang
berfungsi untuk membantu dalam membangun jaringan simulasi yang akan
dirancang .

Gambar 11. Packet Tracer yang telah terinstal

Gambar diatas merupakan tahapan instal software Packet Tracer yang


telah terinstal dengan benar pada Komputer yang menggunakan operasi sistem
yaitu windows 7.

Gambar 12. Tampilan awal Packet Tracer yang telah terinstal

Klik start -> Programs -> Packet Tracer Atau klik iconnya pada desktop.
Berikut ini tampilan worksheet nya.

16
Gambar 13. Tampilan worksheet

4.4.2. Konfigurasi Packet Tracer


1. Tampilan awal

Gambar 14. Tampilan awal


Gambar di atas adalah gambar tampilan layout awal yg di buat, adapun
cara membuatnya adalah pilih set tiled background kemudian browse gambar
layout yang akan di gunakan.

2. Multilayer switch

Gambar 15. Menu switches

Gambar 16. Multilayer switch pada simulasi


Gambar no 15 adalah tampilan pada menu multilayer switch yang akan
kita gunakan sebagai core layer, adapun gambar no 16 adalah tampilan multilayer
switch pada simulasi.

17
3. Switch

Gambar 17. Menu Switches

Gambar 18. Switch pada simulasi


Gambar no 17 adalah tampilan pada menu switch yang akan kita gunakan
sebagai distribution layer, adapun gambar no 18 adalah tampilan switch pada
simulasi.
4. PC

Gambar 19. Menu PC

Gambar 20. PC pada simulasi


Gambar no 19 adalah tampilan pada menu PC yang akan kita gunakan
sebagai access layer, adapun gambar no 20 adalah tampilan PC pada simulasi.
5. Pengkabelan

Gambar 21. Menu pengkabelan

Gambar 22. Pengkabelan pada simulasi


Gambar no 21 adalah tampilan pada menu pengkabelan yang akan kita gunakan,
adapun gambar no 22 adalah tampilan pengkabelan pada simulasi.

18
Tabel 2. Jarak media transmisi antar VLAN

No Nama Media Transimisi Jarak Ke Jarak Ke Keterangan


Alat Kabel Antena Fiber Optik Server Setiap
Jaringan (wirelless) Anggota
1 Server - 5-50 meter Ke anggota
distribution
2 Sifa 5 meter 30 meter Ke anggota
access
3 Labkom 30 meter 1-10 meter / Ke anggota
wirelless access
4 Workshop 30 meter 1-10 meter / Ke anggota
wirelless access
5 FMIPA 50 meter 5-30 meter / Ke anggota
wirelless access
6 Ilkom 20 meter 1-10 meter / Ke anggota
wirelless access
7 Farmasi 30 meter 1-10 meter / Ke anggota
wirelless access
8 Diploma 10 meter 1-30 meter / Ke anggota
wirelless access

Jarak antara server dengan setiap anggota VLAN (distribution) dan access
disesuaikan dengan jarak masing masing, tergandung letak dari setiap distribution
dan access tersebut. Berdasarkan lantai 1,2,3 ataupun gedung FMIPA 1 dan
FMIPA 2. Pada tabel di atas jarak kabel berdasarkan hasil dari perkiraan jarak
setiap VLAN dan kemudian didistribusikan kepada access

4.4.3. Konfigurasi Core


Core merupakan backbone yang menyediakan koneksi kecepatan tinggi
(gigabit atau yang lebih tinggi).
1. Physical

Gambar 23. Tampilan physical pada core


Tampilan physical pada multilayer switch field Office, adapun caranya
adalah klik pd multilayer switch field office pilih physical.

19
2. Config

Gambar 24. Tampilan config pada core


Tampilan config pada multilayer switch field Office, adapun caranya
adalah klik pd multilayer switch field office pilih config.
3. CLI (Command Line Interface)

Gambar 25. Tampilan CLI pada core


4. Memulai konfigurasi
Masuk CLI > ketik
Switch>enable
Switch>configure terminal
Untuk memulai mengkonfigurasi pada multilayer switch > core.

Gambar 26. Tampilan konfigurasi awal


5. Untuk mengubah hostname multilayer switch menjadi core

Gambar 27. Tampilan hostname


6. Untuk membuat banner

Gambar 28. Tampilan pembuatan banner


Banner berfungsi sebagai pemberitahuan ketika akan masuk ke dalam
menu CLI core.
7. Untuk membuat password pada multilayer switch core

Gambar 29. Pembuatan password pada multilayer swicth core


Pembuatan password sebagai pengamanan ketika akan masuk ke dalam
menu CLI, selain yang mengetahui password maka tidak akan mendapat akses
untuk bisa mengkonfigurasi multilayer switch core

20
8. Tampilan VLAN

Gambar 30. Tampilan VLAN yang masih kosong


Tampilan VLAN yang masih kosong karena belum adanya konfigurasi
pembuatan VLAN yang di lakukan.
9. Pembuatan VLAN

Gambar 31. Pembuatan VLAN di multilayer switch core


Cara pembuatan VLAN yang akan dibuat sesuai dengan nomor VLAN
maupun penamaan VLAN yang akan dibuat ke dalam simulasi.
10. Menentukan port VLAN

Gambar 32. Pembuatan port multilayer switch core


Pembuatan port ini di lakukan untuk menentukan port mana sajakah yang
akan di atur menjadi mode trunk dan port yang akan mengakses VLAN sesuai
dengan interface faceethernetnya.
11. Menyimpan konfigurasi

Gambar 33. Menyimpan hasil konfigurasi


Menyimpan semua konfigurasi yang telah di buat agar ketika memulai
membuka simulasinya kembali konfigurasi tetap seperti yang telah di
konfigurasikan.

21
BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN


5.1. Hasil
Pada tahapan sebelumnya telah dijelaskan mengenai rancangan dan
implementasi project yang akan disimulasikan pada fakultas matematika dan ilmu
pengetahuan alam. Berikut ini merupakan hasil beserta bentuk-bentuk uraian
sistem yang telah disimulasikan.
5.1.1. Hasil Setting Mikrotik
1. Setting Winbox

Gambar 34. Tampilan Winbox


Winbox adalah utility untuk melakukan remote GUI ke Router Mikrotik
melalui operating system windows.
2. Tampilan awal winbox

Gambar 35. Tampilan Awal Winbox


Tampilan awal winbox, disinilah dapat mengkonfigurasi mikrotik untuk
dapat berfungsi sesuai dengan yang diinginkan dan dibuat.
3. Identity

Gambar 36. Tampilan Identity


Indentity dibuat untuk memberi penamaan pada mikrotik yang akan
digunakan.

22
4. Users Id

Gambar 37. Tampilan User ID


Users id dibuat untuk menginputkan user baru pada mikrotik agar mudah
ketika akan login di winbox.

Gambar 38. Tampilan Password User ID


Password dibuat untuk mendampingi user id, ketika telah memasukan user
id maka dibutuhkan password untuk dapat masuk ke interface winbox.

Gambar 39. Tampilan User List


Apabila telah selesai dalam pembuatan user id dan password, maka akan
terdapat user baru pada user list.
5.1.2. Hasil Konfigurasi Mikrotik
1. Pembuatan IP Address pada server

Gambar 40. IP Address


Pembuatan IP Address untuk server yang ada di mikrotik agar dapat
diakses oleh client.

23
2. Pembuatan DHCP Server

Gambar 41. DHCP Server


Agar client dapat dengan otomatis IP Address, maka dibuatkan DHCP
server untuk membagi IP kepada client.
3. Pembuatan VLAN Sifa

Gambar 42. VLAN Sifa


Hasil pembuatan VLAN untuk VLAN name sifa dengan VLAN ID 100,
sebagai VLAN dari sifa.
4. Pembuatan VLAN Labkom

Gambar 43. VLAN Labkom


Hasil pembuatan VLAN untuk VLAN name Labkom dengan VLAN ID
101, sebagai VLAN dari Labkom.

24
5. Pembuatan VLAN Workshop

Gambar 44. VLAN Workshop


Hasil pembuatan VLAN untuk VLAN name Workshop dengan VLAN ID
102, sebagai VLAN dari Workshop.
6. Pembuatan VLAN FMIPA

Gambar 45. VLAN FMIPA


Hasil pembuatan VLAN untuk VLAN name FMIPA dengan VLAN ID
103, sebagai VLAN dari FMIPA.
7. Pembuatan VLAN Ilkom

Gambar 46. VLAN ILKOM


Hasil pembuatan VLAN untuk VLAN name Ilkom dengan VLAN ID 104,
sebagai VLAN dari ILKOM.

25
8. Pembuatan VLAN Farmasi

Gambar 47. VLAN Farmasi


Hasil pembuatan VLAN untuk VLAN name Farmasi dengan VLAN ID
105, sebagai VLAN dari Farmasi.
9. Pembuatan VLAN Diploma

Gambar 48. VLAN DIPLOMA


Hasil pembuatan VLAN untuk VLAN name Diploma dengan VLAN ID
106, sebagai VLAN dari Diploma.

5.2. Pembahasan
Pada pembahasan analisis dan simulasi jaringan ini, akan dibahas
mengenai proses simulasi jaringan yang sedang berjalan dana proses pengiriman
data pada mikrotik.
5.2.1 Proses simulasi jaringan yang telah berjalan
Pada tahap simulasi akan berjalan dengan baik dan untuk mempermudah
dalam proses pengerjaannya, maka dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 49. Proses simulasi jaringan yang telah berjalan


Gambar diatas menunjukan bagaimana simulasi jaringan yang sedang
berjalan pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Pakuan.

26
Gambar 50. Proses jaringan yang telah berjalan pada winbox
Gambar diatas menunjukan proses yang telah berjalan di routerboard
mikrotik pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Pakuan.

5.2.2 Proses Pengiriman data


Gambar dibawah ini menunjukan bahwa ada data pesan yang di kirim
sesama anggota VLAN.

Gambar 51. Proses pengiriman data VLAN Labkom


Gambar diatas adalah proses pengiriman data VLAN Ilkom antara
Labkom 1 dengan Labkom 2.

Gambar 52. Proses pengriman data VLAN Workshop


Gambar diatas adalah proses pengiriman data VLAN Workshop antara
workshop 1 dengan workshop 2.

27
Gambar 53. Proses pengriman data VLAN FMIPA
Gambar diatas adalah proses pengiriman data VLAN FMIPA antara PS
Biologi 1 dengan PS Biologi 2.

Gambar 54. Proses pengriman data VLAN Ilkom


Gambar diatas adalah proses pengiriman data VLAN Ilkom antara Ilkom 1
dengan Ilkom 2.

Gambar 55. Proses pengriman data VLAN Farmasi


Gambar diatas adalah proses pengiriman data VLAN Farmasi antara
farmasi 1 dengan Farmasi 2.

Gambar 56. Proses pengriman data VLAN Diploma


Gambar diatas adalah proses pengiriman data VLAN Diploma antara
diploma 1 dengan diploma 2.

28
5.2.3 Proses Pendeteksian IP Address
Pada tahap ini dilakukan proses pendeteksian IP address pada server
mikrotik menuju anggota VLAN masing-masing VLAN.

Gambar 57. Pendeteksian IP address


Gambar diatas menunjukan IP Address yang tertanam dimikrotik untuk
mewakili VLAN masing-masing.
Tabel 3. IP Address
No Keterangan Ip Address Range IP Subnetmask Gateway Ethern
Address et
1 Sifa 10.10.10.2 10.10.10.2 255.0.0.0 10.10.10.2 Fa 0/2
192.168.1.2
2 Labkom 192.168.1.1 255.255.255.0 192.168.1.1 Fa 0/2
192.168.254
192.168.2.2
3 Workshop 192.168.2.1 255.255.255.0 192.168.2.1 Fa 0/2
192.168.2.254
192.168.5.2
4 FMIPA 192.168.5.1 - 255.255.255.0 192.168.5.1 Fa 0/3
192.168.5.254
192.168.6.2
5 Ilkom 192.168.6.1 - 255.255.2550 192.168.6.3 Fa 0/4
192.168.6.254
192.168.7.2
6 Farmasi 192.168.7.1 - 255.255.255.0 192.168.7.2 Fa 0/2
192.168.7.254
192.168.124.2
7 Diploma 192.168.124.1 - 255.255.255.0 192.168.124.1 Fa 0/5
192.168.124.
245

29
Tabel diatas menunjukan IP Address yang ada di server, Range IP Address
dari anggota VLAN masing-masing, Subnet mask, Gateway, dan ethernet yang di
gunakan untuk menghubungkan VLAN tersebut.

5.3 Uji Coba


Setelah dilakukan simulasi jaringan dan untuk mengetahui apakah sistem
telah berjalan dengan baik maka harus adanya suatu pengujian atau ujicoba. Uji
coba tersebut dilakukan dalam tiga tahap yaitu uji coba struktural, uji coba
fungsional dan uji coba validasi.
5.3.1. Uji coba struktural
Uji coba struktural dilakukan dengan menjalankan sistem untuk
mengetahui kesesuaian sistem yang di buat dengan perancangan, dalam hal ini
menjalankan hasil akses jaringan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Pakuan berjalan dengan baik dan stabil.

Gambar 58. Hasil pengiriman data sesama VLAN


Gambar diatas menunjukan proses pengiriman data sesama anggota vlan.
Dimana sesama anggota VLAN apabila bisa saling berkomunikasi dengan baik
dalam proses pengiriman data, maka VLAN telah sukses di buat.

Gambar 59. Hasil pengiriman data bukan sesama anggota VLAN

30
Gambar diatas menunjukan proses pengiriman data ke bukan sesama
anggota, maka hasilnya akan failed. Apabila failed berarti VLAN sudah berfungsi
sebagaimana mestinya.

5.3.2. Uji coba fungsional


Setelah uji coba struktural berhasil maka dilanjutkan dengan uji coba
fungsional di mana di lakukan pengujian fungsi yang telah di masukkan pada saat
pendeteksian dan simulasi jaringan sebelumnya apakah berjalan baik atau tidak.
Sebagai contoh pada saat simulasi pengujian dengan command prompt ke sesama
VLAN, apakah pengiriman data dari suatu PC ke PC lain dengan sesama anggota
VLAN akan berhasil serta berjalan dengan baik sesuai fungsinya.

Gambar 60. Proses ping dari labkom 1 ke labkom 2


Gambar diatas menunjukan bahwa labkom 1 dengan IP Address
192.168.1.2 berkomunikasi dengan labkom 2 dengan IP Address 192.168.1.3
berjalan dengan lancar, dikarenakan berada di VLAN yang sama yaitu VLAN
labkom.
Begitupun dengan sebaliknya ke bukan sesama anggota VLAN, apakah
pengiriman data dari PC ke PC lain akan berjalan dengan baik sesuai dengan
fungsinya.

Gambar 61. Proses ping dari labkom 1 ke workshop 1

31
Gambar diatas menunjukan bahwa labkom 1 dengan IP Address
192.168.1.2 berkomunikasi dengan workshop 1 dengan IP Adress 192.168.2.2
tidak dapat berkomunikasi di karenakan antara labkom 1 dan workshop 1 berbeda
VLAN. Maka komunikasi tidak dapat berjalan.

Gambar 62. Proses ping dari labkom 1 ke workshop 1 ganti IP Address


Begitupun ketika IP Address workshop 1 diganti dengan 192.168.1.5 yang
logikanya 192.168.1.5 adalah IP Address sejenis dengan IP Address labkom 1
yaitu 192.168.1.2. akan tetapi walau memiliki IP Address yang sejenis antara
labkom1 dengan workshop 1 masih tidak dapat berkomunikasi dikarenakan antara
labkom 1 dengan workshop 1 memiliki keanggotaan VLAN yang berbeda.
Dimana labkom 1 dengan keanggotaan VLAN labkom kemudian workshop 1
dengan keanggotaan workshop.

5.3.3. Uji Coba Validasi


Uji coba validasi dilakukan untuk membandingkan antara sistem simulasi
yang ada dengan sistem yang menggunakan VLAN. Seperti pada penjelasan
sebelumnya VLAN dapat mengelompokan kedalam beberapa bagian jaringan.
Untuk ujicoba validasi ini dapat menggunakan aplikasi packet trtacer dapat
memudahkan dalam pengawasan khususnya dalam hal kecepatan dan
memaksimalkan jaringan sehingga tidak terjadi suatu pelanggaran hak dalam
suatu jaringan komputer.
Tabel 4. Ujicoba Validasi sesama anggota VLAN
No Nama No Sumber Tujuan Keterangan
VLAN VLAN pengiriman Pengiriman
1 Labkom 101 Labkom 1 Labkom 2 Terkoneksi
2 Workshop 102 Workshop 1 Workshop 2 Terkoneksi
3 Fmipa 103 PS Biologi 1 PS Biologi 2 Terkoneksi
PS Matematika 1 PS Matematika 2 Terkoneksi
PS Kimia 1 PS Kimia 2 Terkoneksi
TU 1 TU 2 Terkoneksi
4 Ilkom 104 Ilkom 1 Ilkom 2 Terkoneksi
5 Farmasi 105 Farmasi 1 Farmasi 2 Terkoneksi
6 Diploma 106 Diploma 1 Diploma 2 Terkoneksi

32
Tabel 5. Ujicoba Validasi ke bukan sesama anggota VLAN
No Sumber Tujuan Sumber Tujuan Keterangan
VLAN VLAN pengiriman Pengiriman
1 Sifa Labkom Sifa 1 Labkom 1 Tidak Terkoneksi
2 Sifa Workshop Sifa 1 Workshop 1 Tidak Terkoneksi
3 Sifa Fmipa Sifa 1 Fmipa 1 Tidak Terkoneksi
4 Sifa Ilkom Sifa 1 Ilkom 1 Tidak Terkoneksi
5 Sifa Farmasi Sifa 1 Farmasi 1 Tidak Terkoneksi
6 Sifa Diploma Sifa 1 Diploma 1 Tidak Terkoneksi
7 Labkom Workshop Labkom 1 Workshop 1 Tidak Terkoneksi
8 Labkom Fmipa Labkom 1 Fmipa 1 Tidak Terkoneksi
9 Labkom Ilkom Labkom 1 Ilkom 1 Tidak Terkoneksi
10 Labkom Farmasi Labkom 1 Farmasi 1 Tidak Terkoneksi
11 Labkom Diploma Labkom 1 Diploma 1 Tidak Terkoneksi
12 Workshop Fmipa Workshop 1 Fmipa 1 Tidak Terkoneksi
13 Workshop Ilkom Workshop 1 Ilkom 1 Tidak Terkoneksi
14 Workshop Farmasi Workshop 1 Farmasi 1 Tidak Terkoneksi
15 Workshop Diploma Workshop 1 Diploma 1 Tidak Terkoneksi
16 Fmipa Ilkom Fmipa 1 Ilkom 1 Tidak Terkoneksi
17 Fmipa Farmasi Fmipa 1 Farmasi 1 Tidak Terkoneksi
18 Fmipa Diploma Fmipa 1 Diploma 1 Tidak Terkoneksi
19 Ilkom Farmasi Ilkom 1 Farmasi 1 Tidak Terkoneksi
20 Ilkom Diploma Ilkom 1 Diploma 1 Tidak Terkoneksi
21 Farmasi Diploma Farmasi 1 Diploma 1 Tidak Terkoneksi

33
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan
Rancangan campus network dengan hirierarchical design model pada fakultas
matematika dan ilmu pengetahuan alam ini di rancang dengan metode PPDIOO
(Prepare, Plan, Design, Implement, Operate, dan Optimize). Berdasarkan ujicoba
yang di lakukan, maka didapatkanlah suatu kesimpulan yaitu :
1. Rancangan campus network ini memiliki tujuan untuk memodelkan suatu
sistem jaringan yang ada di fakultas matematika dan ilmu pengetahuan
alam universitas pakuan.
2. Proses memodelkan jaringan ini menggunakan software cisco packet
tracer sebagai software simulator jaringan.
3. Memiliki core layer yang merupakan backbone yang menyediakan
koneksi kecepatan tinggi (gigabit atau yang lebih tinggi). Core menjadi
jalur Layer 3, bagi Layer core menyediakan scalability dan reliability.
4. Memiliki distribution layer ini terdiri dari sekumpulan perangkat switch.
Sekumpulan distribution devises dan perangkat lain yang mendampingi
switch disebut sebagai switch block. Layer distribution menyediakan
availability, Qos, fast path recovery, dan load balancing.
5. Memiliki access layer menyediakan akses network bagi pengguna (end-
user).
6. Komponen utama dalam perancangan campus network adalah :
- 1 Multilayer switch sebagai core layer.
- 7 Switch sebagai distribution layer.
- PC sebagai access layer.

6.2. Saran
Berdasarkan pada kesimpulan diatas maka disarankan :
1. Dengan semakin berkembangnya teknolgi, maka ada baiknya agar hasil
dari penelitian ini dapat diimplementasikan secara langsung pada sistem
jaringan fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam universitas
pakuan.
2. Pada sistem jaringan fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam
universitas pakuan agar dapat menggunakan model jaringan dengan
hierarchical design model, untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
3. Pengguanaan alat-alat jaringan agar dapat disesuaikan dengan hirarchichal
design model agar dapat bekerja secara optimal.
4. Dapat dikembangkan kembali agar menjadi sistem jaringan yang lebih
baik lagi.

34
DAFTAR PUSTAKA

Heradi, Dodi. 2012. Solusi Cerdas Mengguasai Internetworkong.


Yogyakarta : Andi Offset.
Pradnyadiputra, I W O, Sumadi, I G N W, & Christina LA D. 2009.
Pemanfaatan Virtual Local Area Network (Vlan)
Dan Penghematan Host Dengan Metode Variable Length Subnet
Mask (VLSM). Jurnal Ilmiah Universitas Udayana Jurusan Teknik
Elektro Bukit Jimbaran, Bali
Purwaningwulan, M M. 2006. Hubungan Penggunaan Intranet Sebagai
Media Cyber-Pr Dengan Tingkat Kohesivitas Karyawan. Majalah
Ilmiah UNIKOM Vol.7, No. 1.
Sukmaaji & Rianto. 2008. Jaringan Komputer. Yogyakarta: Andi Offset.
Sutanto, A S, Yulianton, H, & Razag, J A. 2011. Rancang Bangun Vlan
Untuk Segmentasi Jaringan Pada Cyber Campus Laboratory
Universitas Stikubank. Di dalam Jurnal Teknologi Informasi
DINAMIK Volume 16, No.2, Juli 2011 : 94100.
Sofana, Iwan. 2012. Cisco CCNA & Jaringan Komputer.
Bandung : Informatika.
Sofana, Iwan. 2012. Cisco CCNP dan Jaringan Komputer. Bandung :
Informatika.
Wadara. 2008. Jaringan komputer. http://www.google.com. 1 April 2012.
Watterau, 1991. Pengertian Network Development Life Cycle (NDLC).
http://id.scribd.com/doc/35784395/BAB-III. 16 Desember 2012.
http://mikrotikindo.blogspot.com/2013/02/apa-itu-mikrotik-pengertian-
mikrotik.html. 17 April 2013.

35

Anda mungkin juga menyukai