Anda di halaman 1dari 6

  Pengembangan infrastruktur jaringan komputer ……..

(Slameta)
 
 
 
 
 
  PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR JARINGAN KOMPUTER
  (STUDI KASUS DI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG)
 
 
 
 
 
  Slameta
  Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung
  E-mail: slameta_polban@yahoo.co.id
 
 
 
 
  Abstrak
  Trafik informasi di Politeknik Negeri Bandung semakin padat sehingga menuntut infrastruktur jaringan
  komputer yang memadai. Pada penelitian ini dikembangkan suatu gagasan pengembangan infrastruktur
jaringan komputer di Politeknik Negeri Bandung berdasar kondisi jaringan komputer existing, metoda yang
 
digunakan bersifat top-down. Pengembangan mencakup desain ulang jaringan backbone, penamaan segmen-
  segmen jaringan serta pemilihan dan konfigurasi jaringan model VLAN mengantikan jaringan model LAN
  existing. Sedangkan topologi jaringan backbone dipilih topologi ring yang sesuai dengan kondisi lingkungan
  kampus. Simulasi unjuk kerja jaringan kedua model jaringan tersebut menggunakan program aplikasi IT Guru
  Academic dari OPNET. Hasil akhir dari penelitian ini adalah memberikan bahan kajian bagi Politeknik Negeri
Bandung dalam hal pengembangan ICT kedepan
 
 
  Kata kunci : pengembangan, top-down, infrastruktur, jaringan komputer

Pendahuluan
POLBAN
Rencana Polban untuk mengembangkan jaringan
komputer yang dimilikinya mengacu pada Rencana
Strategis (Renstra) Polban Tahun 2011-2015 yang
diantaranya menyebutkan masalah kebijakan
infrastruktur jaringan baik yang berupa hardware
maupun software cukup usang, karena telah berusia
diatas enam tahun.
Bertolak dari masalah yang telah disebutkan
tentang pengembangan sarana dan prasarana sebelumnya yang berkaitan dengan rencana
bahwa pengembangan kampus Polban meliputi pengembangan infrastruktur jaringan komputer di
pengadaan dan perawatan ICT (Information Polban kedepan sesuai dengan Renstra Polban, serta
And Communication Technology), serta analisis kebutuhan akan layanan jaringan baik layanan
situasional tentang identifikasi isu-isu penting intranet dan Internet yang lebih baik yang mencakup
diantaranya adalah meningkatkan kapasitas dan seluruh area kampus Polban, maka perlu dilakukan
keandalan sarana Internet serta meningkatkan suatu penelitian dan analisis tentang pengembangan
prasarana dan sarana komputer untuk mahasiswa infrastruktur jaringan komputer di Polban.
(Renstra Polban, 2010), (IT Master Plan Polban,
2010). Tinjauan Pustaka
Kondisi pada saat ini bahwa layanan jaringan Faktor-faktor penting dalam pengembangan jaringan
komputer di Polban baik layanan intranet maupun Gigabit Ethernet adalah pemilihan media transmisi,
Internet masih kurang dan terasa lambat serta pengujian sistem pengkabelan existing serta
belum mencakup seluruh area Polban. Kondisi identifikasi potential bottleneck. Ada tiga langkah

1
TEDC  Vol.6 No.1 Januari 2012: 1-6
 
 
 
dalam desain ulang jaringan komputer, pertama Analisis topologi logis untuk jaringan yang baru atau
 
melakukan desain, kedua implementasi dan yang dikembangkan, pengalamatan layer jaringan,
ketiga  pengujian (I. S. Nurul, 2005). penamaan, switching dan protokol routing, serta
Proses  desain jaringan Resilient yang high perencanaan keamanan, dan desain menejemen
availability
  kedepan mencakup tiga unsur yaitu : jaringan.
Conducting
  a Network Audit, Performing a 3) Mengembangkan desain fisik
Network  Assessment, serta Developing a Strategy Ditentukan teknologi dan produk spesifik untuk
Plan. Komponen dasar jaringan Resilient terdiri realisasi desain logis yang dipilih.
 
atas empat layer yaitu Access layer, Distribution 4) Pengujian, optimasi dan dokumentasi disain
layer,   Core layer dan Backbone layer (CDW, Menulis dan implementasi test plan, membangun
2010).  prototipe atau pilot, optimasi desain jaringan, dan
Tahap-tahap
  dalam desain ulang infrastruktur dokumentasi disain jaringan.
jaringan
  komputer existing adalah melakukan
penelitian
  mengenai organisasi jaringan dan
definisi spesifikasi sistem, aspek legal unit kerja,
 
kapasitas jaringan yang dikehendaki, keamanan
dan  isu-isu privasi, serta realisasi teknologi
  komputer (M. Aniello, 2009).
jaringan
Pembangunan
  infrastruktur jaringan kampus
berbiaya
  murah, pengembangan infrastruktur
jaringan
  kampus berbasis opensource yang
didukung oleh teknologi switching dari Cisco
 
Catalyst untuk integrasi jaringan berbagai fakultas,
bagian,  jurusan, laboratorium dan perkantoran ke
  Sistem jaringan dibagi ke dalam segmen-
Internet.
segmen   VLAN yang dikendalikan oleh sebuah PC
Gambar 1 : Desain dan ImplementasiTeknik Top-
Router.  Integrasi antara teknologi opensource down (Openheimer).
dengan   Sisco pada jaringan kampus sangat murah
bila dibandingkan
  dengan berbagai solusi yang Jaringan Model VLAN
ditawarkan oleh berbagai vendor (I. B. Darma VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak
 
Putra, 2010). terbatas pada lokasi fisik seperti LAN , hal ini
  mengakibatkan suatu jaringan dapat dikonfigurasi
Landasan Teori
secara virtual tanpa bergantung pada lokasi fisik
Teknik yang digunakan untuk desain sistem
peralatan. Penggunaan VLAN membuat pengaturan
jaringan komputer yaitu teknik bottom-up dan

POLBAN
teknik top-down. Dalam teknik bottom-up,
jaringan dibangun berdasarkan kebutuhan setiap
unit dalam suatu instansi.. Dalam teknik top-down,
pembuat keputusan suatu organisasi mengambil
keputusan untuk membangun jaringan dengan
jaringan menjadi fleksibel, jaringan dapat dibuat
segmen yang berdasar pada organisasi, departemen
atau unit kerja tanpa bergantung pada lokasi fisik
workstation (I. B. Darma Putra, 2010).

perhitungan kebutuhan komputer beserta


fasilitasnya untuk seluruh unit dalam instansi
tersebut (D. Oetomo, 2004). Desain dengan
teknik top-down dibagi menjadi 4 fase utama,
keempat fase tersebut adalah (P. Openheimer,
2011) :
1) Analisis kebutuhan
Melakukan wawancara kepada user dan personel Gambar 2 : Jaringan Model VLAN
teknis untuk memperoleh pemahaman bisnis dan
sasaran teknis sistem yang baru atau sistem yang Jaringan model VLAN, ports yang bernaung dibawah
dikembangkan. Analisis kondisi jaringan existing suatu VLAN dapat saling berkomunikasi langsung
mencakup analisis topologi jaringan yang diikuti sedangkan ports yang berada dalam naungan VLAN
dengan analisis unjuk kerja jaringan. lain tidak dapat saling berkomunikasi langsung karena
2) Mengembangkan disain logis VLAN tidak meneruskan broadcast. Switch jaringan
menciptakan batas-batas yang hanya dapat

2
  Pengembangan infrastruktur jaringan komputer …….. (Slameta)
 
 
 
digunakan oleh komputer yang termasuk dalam Tabel 1 Segmen-segmen LAN di Polban Existing
 
VLAN tersebut. Hal ini mengakibatkan No Segmen Jaringan Nomor IP
  administrator dapat dengan mudah melakukan
  1 Pusat 192.168.25.xxx
segmentasi user yang tergabung secara fisik.
2 Jur. Tek. Konv. Energi 192.168.29.xxx
  VLAN dapat dikonfigurasikan, diatur dan diawasi
secara terpusat, pengendalian broadcast jaringan, 3 Jur. Tek. Mesin 192.168.32.xxx
 
rencana perpindahan, penambahan dan 4 P2T 192.168.36.xxx
  5 Perputakaan Pusat 192.168.39.xxx
perubahan pengaturan akses khusus ke dalam
  6 Jur. Tek. Komputer 192.168.72.xxx
jaringan serta mendapatkan media/data yang
  memiliki fungsi penting dalam perencanaan dan 7 Jur. Adm. Niaga 192.168.73.xxx
  administrasi di dalam grup tersebut semuanya 8 Jur. Akuntansi 192.168.74.xxx
  dapat dilakukan secara terpusat. VLAN 9 Jur. Tek. Refrigerasi 192.168.75.xxx
  mengurangi penggunaan jalur broadcast secara 10 Jur. Tek. Sipil 192.168.76.xxx
keseluruhan, mengurangi penggunaan bandwidth 11 Jur. Tek. Kimia 192.168.77.xxx
 
bagi user, mengurangi kemungkinan terjadinya 12 Jur. Tek. Elektro 192.168.78.xxx
  13 Asrama Mahasiswa 192.168.89.xxx
broadcast storms yang dapat menyebabkan
  kemacetan jaringan secara total. VLAN 14 Lab. UPT Komputer 192.168.90.xxx
  memberikan kemudahan, fleksibilitas, VLAN 15 Wiweless LAN 10.0.0.xxx
  membuat jaringan yang besar lebih mudah diatur
  manajemennya karena VLAN mampu melakukan
  konfigurasi secara terpusat (I. B. Darma Putra,
2010), (P. Openheimer, 2011).
 
  Semua informasi yang mengandung alamat suatu
  VLAN (tagging) di simpan dalam suatu database
  (tabel), jika alamat berdasarkan port yang
digunakan maka database harus mengindikasikan
  port-port yang digunakan oleh VLAN. Untuk
  mengaturnya maka biasanya digunakan
  manageable switch. Switch inilah yang
  bertanggung jawab menyimpan semua informasi
  dan konfigurasi suatu VLAN dan dipastikan semua
switch memiliki informasi yang sama. Switch akan
menentukan kemana data akan diteruskan.
Mengatur VLAN dapat pula digunakan suatu

POLBAN
software pengalamatan (bridging software) yang
berfungsi mencatat atau menandai suatu VLAN
beserta workstation didalamnya, menghubungkan
antar VLAN dibutuhkan router (I. B.
Putra, 2010).
Darma
Gambar 3 : Arsitektur Jaringan Komputer Model LAN
Existing di Polban

Gambar 3 memperlihatkan arsitektur jaringan model


LAN di Polban existing, terlihat bahwa jaringan
komputer model LAN existing secara logis merupakan
Hasil Penelitian jaringan model hierarhis yang terdiri atas core layer,
1. Jaringan Model LAN Polban Existing distribution layer dan access layer. Topologi fisik
Jaringan komputer model LAN existing di Polban merupakan topologi campuran antara topologi star
terbagi atas 15 segmen jaringan, setiap segmen dan topologi tree. Sedangkan gambar 4 merupakan
jaringan masing-masing memiliki IP Private seperti gambar tataletak jaringan backbone kampus Polban
yang ditunjukan pada tabel 1. existing, terlihat pada gambar bahwa jaringan
backbone kampus belum mencakup seluruh area
kampus Polban dan media transmisi yang digunakan
belum seluruhnya menggunakan media serat optik.

3
TEDC  Vol.6 No.1 Januari 2012: 1-6
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  Gambar 5 : Incoming Traffic Jaringan Komputer
  Polban
 
 
 
 
 
 
 
Gambar 4 : Tataletak Jaringan Backbone Kampus
  Existing di Polban
 
2. Unjuk
  Kerja Jaringan Model LAN Existing
Dari bandwidth
  tersedia sebesar 6 Mbps, incoming
traffic  (incoming throughput) dan outgoing traffic
(outgoing throughput) jaringan komputer di Gambar 6 : Outgoing Traffic Jaringan Komputer
  Polban
Polban diperoleh data seperti diperlihatkan pada
tabel  2, grafik gambar 5 dan grafik gambar 6. Tabel 3 : Prosentase Pemanfaatan Bandwidth
 
Prosentase pemanfaatan bandwidth tersedia
sebesar 6 Mbps untuk jaringan komputer di Polban No Periode Rata-rata pemanfaatan
ditunjukan pada tabel 3 dan gambar 7 Bandwidth [%]

Periode

Min
Outgoing Traffic
[Kbps]

Mak Rata
-rata
POLBAN
Tabel 2 Trafik Jaringan Internet Polban

Min
Incoming Traffic
[Kbps]

Mak. Rata-
rata
1

2
Harian

Mingguan
Incoming

39.92

38,07
Outgoing

5,70

7,09
Harian 32 1.365 342 50 6.151 2.395
3 Bulanan 24,52 6,24
Mingguan 7,9 5.554 426 6,2 6.143 2.285 4 Tahunan 18,90 11,38

Bulanan 0,0 3.556 375 0,2 5.509 1.471

Tahunan 0,0 2.074 683 0,2 2.626 1.134

4
  Pengembangan infrastruktur jaringan komputer …….. (Slameta)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Gambar 7 : Prosentase Pemanfaatan Bandwidth
  Jaringan Komputer Polban
 
3. Desain-ulang Jaringan Komputer Polban
 
Guna pengembangan infrastruktur jaringan
  komputer di Polban kedepan, perlu dilakukan
  desain ulang menggantikan jaringan komputer
  model LAN existing, desain ulang jaringan harus
  mencakup seluruh area kampus. Topologi logis Gambar 8 : Tataletak Jaringan Backbone Kampus
  jaringan tetap menerapkan model hierarhis Model VLAN Pengembangan
mengingat area kampus Polban yang cukup luas,
 
sedangkan topologi fisik jaringan backbone
  kampus dipilih topologi ring dengan pertimbangan
  masalah redudansi link untuk setiap segmen
  jaringan, dan tataletak serta jarak antar gedung
  utama yang akan dilalui jaringan backbone.
  Kebijakan institusi bahwa seluruh media transmisi
  jaringan backbone kampus menggunakan media
serat optik, sedangkan media transmisi untuk
  jaringan akses tetap mengunakan kabel UTP
Cat.5. Model jaringan diganti dari model LAN
menjadi model VLAN mengingat letak user dalam

POLBAN
satu segmen jaringan satu sama lain saling
berjauhan. Peralatan konektivitas switch utama
pada jaringan backbone diganti dari 100/10 Fast
Ethernet Switch menjadi 100/10 Managble Fast
Ethernet Switch yang dilengkapi dengan protokol
spanning tree. Seperti halnya jaringan model LAN
Gambar 9 : Arsitektur Jaringan Model VLAN
Pengembangan di Polban
Tabel 4 : Segmen Jaringan Model VLAN
existing, jaringan model VLAN pengembangan No Nama Alamat IP No Nama Alamat IP
terbagi atas 14 segmen seperti ditunjukan pada VLAN VLAN
tabel 4. Sedangkan gambar 8 memperlihatkan 1 VLAN 192.0.25.xxx 8 VLAN 192.0.74.xxx
gambar tataletak jaringan model VLAN 25 74
pengembangan di Polban dan gambar 9 2 VLAN 192.0.29.xxx 9 VLAN 192.0.75.xxx
29 75
merupakan gambar arsitektur jaringan model
3 VLAN 192.0.32.xxx 10 VLAN 192.0.76.xxx
VLAN pengembangan di Polban. 32 76
4 VLAN 192.0.36.xxx 11 VLAN 192.0.77.xxx
36 77
5 VLAN 192.0.39.xxx 12 VLAN 192.0.78.xxx
39 78
6 VLAN 192.0.72.xxx 13 VLAN 192.0.89.xxx
72 89
7 VLAN 192.0.73.xxx 14 VLAN 192.0.90.xxx
73 90

5
TEDC  Vol.6 No.1 Januari 2012: 1-6
 
 
 
 
4. Simulasi dan Analisis Unjuk Kerja Jaringan Kesimpulan
  unjuk kerja dilakukan untuk mendapatkan
Simulasi Topologi fisik jaringan backbone kampus existing
 
ethernet delay, incoming troughput link dan Polban diubah dari menjadi topologi model jaringan
incoming
  utilization link untuk jaringan model LAN LAN existing diganti menjadi model jaringan VLAN.
existing
  dan jaringan model VLAN pengembangan. Jaringan model VLAN pengembangan memiliki unjuk
  kerja yang lebih baik jika dibandingkan dengan
  jaringan model LAN existing, jaringan model LAN
existing diperoleh ethernet delay 11,75 mS, ,
  incoming throughput 516.556 bit/sec. dan utilisasi
  8,94 %, sedangkan jaringan model VLAN
  pengembangan diperoleh ethernet delay 0,24 mS,
  incoming throughput 5.622.516 bit/sec.dan utilisasi
  93,71 %.
  Daftar Pustaka
  Politeknik Negeri Bandung, Rencana Strategis
  Politeknik Negeri Bandung, Bandung, 2010.
  Draft Master Plan Teknologi Informasi,
  Politeknik Negeri Bandung, Bandung, 2010.
Gambar   10 : Ethernet Delay Jaringan Komputer P. Openheimer, “Top-Down Network Design”,
  Polban
nd
2 ed , Indianapolis , USA : Cisco Press, 2011.
  D. Oetomo, “Konsep & Perancangan Jaringan
  Komputer”, Yogyakarta, Andi, 2004.
 
I. S. Nurul, B.Catherine, (2005),“ Upgrading to
  Gigabit Ethernet: The Case of a Large New
  Zealand Organisation”, Whitepaper, Available
  http://www.itinnovations.ae// proceedings/Sarkar-
  1.pdf, [24 januari 2011].
  CDW, (2010), “Next generation Network “,
White paper, vailable http://viewer.media.
bitpipe.com/CDWNextGenNetwrkWPFINAL.pdf,

POLBAN
diakses tangal 25 Januari 2011.
M. Aniello,(2009), “A Technological Infrastructure
Gambar 11 : Incoming Throughput Jaringan Design for a Pediatric Onco Network”,
Komputer Polban Availabble http://na.infn.it/murano/.pdf,
25Januari 2011].
A.Surya, P.S. Teguh, (2009 ,“Pembangunan Infra
struktur Jaringan Kampus Berbiaya Murah,
Available, http://www.pltik.undip.ac.id/
[8 Februari 2011].
I. B. Darma Putra, “Pengembangan VLAN ebagai
Alternatif Jaringan Untuk Mengurangi
Broadcast Traffic, paper, Availabble,
http://unila.ac.id , [11 Maret 2010].

Gambar 12 : Incoming Utilization Jaringan


Komputer Polban

Anda mungkin juga menyukai