Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM KE-1

PROYEK JARINGAN KOMPUTER

Disusun Oleh:
Nama : Kevin Taqwa Abdiansyah
NPM : G1A022078
Kelas : B2

Nama Assisten Dosen:


1. Febrianto Ramandes (G1A019015)
2. Khalid Alrijali (G1A020046)
3. Andhika Amarullah (G1A020097)
4. Gopi Mahendra (G1A021005)
5. Seprina Dwi Cahyani (G1A021010)
6. Fachrurazi (G1A021016)
7. Rosalia Dina Marina Sipahutar (G1A021017)
8. Fadzli Muhammad (G1A021032)
9. Muhammad Iqbal (G1A021073)
10. Dwifi Parizza Ibrahim (G1A021092)

Dosen Pengampu:
1. Funny Farady Coastera, S.Kom., M.T.
2. Agus Susanto, S.T., M.Kom

PROGRAM STUDI INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
2023
LANDASAN TEORI

Cisco Packet Tracer adalah alat simulasi visual lintas platform dirancang oleh Cisco
Systems. Ini memungkinkan pengguna untuk membuat jaringan topologi dan meniru jaringan
komputer modern. Pengguna dapat mensimulasikan konfigurasi router dan switch Cisco
menggunakan antarmuka baris perintah. Alat ini berisi berbagai macam Smart Hal dan
komponen yang dapat diprogram. Ini pintar benda-benda juga memiliki komponen industri
seperti motor, panel surya, meteran listrik, serta sensor dan aktuator pengatur air. Secara
keseluruhan, pembangkit listrik tersebut akan ditenagai oleh turbin angin dan tenaga surya
panel. Setelah beroperasi, air akan terus diubah menjadi uap, dan levelnya akan terkuras.
Lebih banyak air akan dipompa setelah ketinggian air turun di bawah ambang batas, dan ini
akan berubah pada alat penyiram air di dalam tangki dan akibatnya motor yang mewakili
pompa di laut.1

Jaringan peer-to-peer (P2P) adalah model komunikasi terdesentralisasi di mana


perangkat individu, yang disebut rekan, berinteraksi langsung satu sama lain tanpa
memerlukan server pusat. Dalam konteks Cisco Packet Tracer, jaringan P2P dapat
diimplementasikan menggunakan berbagai protokol dan teknologi yang didukung oleh
platform. Salah satu contohnya adalah penggunaan kabel Ethernet untuk menghubungkan dua
perangkat atau lebih secara langsung, memungkinkan keduanya berkomunikasi dan berbagi
sumber daya seperti file atau layanan. Selain itu, protokol seperti BitTorrent dapat
disimulasikan dalam Packet Tracer untuk mendemonstrasikan berbagi file P2P. Memahami
jaringan P2P di Cisco Packet Tracer melibatkan pemahaman konsep seperti pengalamatan.

Jaringan komputer berdasarkan skala dan jangkauan jaringannya dapat


diklasifikasikan kedalam Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN),
Wide Area Network (WAN). Pada dasarnya setiap jaringan komputer ada yang berfungsi
sebagai client dan juga server. Ada juga jaringan komputer yang memiliki komputer yang
dikhususkan menjadi server sedangkan yang lainnya sebagai client. Sehingga berdasarkan
fungsinya, maka jaringan komputer dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu Client Server dan
Peer to Peer.2

Selain itu, dalam Cisco Packet Tracer, implementasi jaringan P2P sering kali
melibatkan konfigurasi berbagai perangkat jaringan dan protokol untuk memfasilitasi

1
Umair Yaqub, Ahmad Al-Nasser, and Tarek Sheltami, ‘Implementation of a Hybrid Wind-Solar Desalination
Plant from an Internet of Things (IoT) Perspective on a Network Simulation Tool’, Applied Computing and
Informatics, 15.1 (2019), 7–11 <https://doi.org/10.1016/j.aci.2018.03.001>.
2
Arya Nurdiansyah, Azizah Pratiwi, and Bunga Kaunaini, ‘Literature Review Pengaruh Kepercayaan ,
Kemudahan Dan Kepuasan’, Jurnal Ilmu Multidisiplin, 1.1 (2022), 297–303.

Kevin Taqwa Abdiansyah 1 G1A022078


komunikasi antar rekan. Ini termasuk mengonfigurasi alamat IP, subnet mask, dan gateway
default untuk mengaktifkan pengalamatan dan perutean yang tepat dalam jaringan P2P. Selain
itu, protokol seperti TCP/IP dan UDP biasanya digunakan untuk membangun komunikasi
yang andal atau tanpa koneksi antar rekan, bergantung pada kebutuhan spesifik aplikasi.
Pertimbangan keamanan juga memainkan peran penting dalam jaringan P2P, dengan Packet
Tracer memungkinkan penerapan mekanisme enkripsi, otentikasi, dan kontrol akses untuk
melindungi data dan memastikan integritas komunikasi. Melalui eksperimen dan simulasi
langsung di Packet Tracer, praktisi jaringan dapat memperoleh pengalaman praktis dalam
merancang, menerapkan, dan mengelola jaringan P2P, mempersiapkan mereka untuk skenario
dunia nyata di mana arsitektur komunikasi terdesentralisasi merupakan hal yang lazim. Secara
keseluruhan, eksplorasi jaringan P2P di Cisco Packet Tracer menawarkan wawasan berharga
mengenai prinsip, protokol, dan pertimbangan praktis lingkungan jaringan terdesentralisasi,
memberdayakan pelajar untuk menavigasi dan memanfaatkan arsitektur tersebut secara efektif
dalam upaya profesional mereka.

Jaringan Peer to Peer (P2P) telah banyak digunakan untuk berbagi file, distribusi
video, dan komunikasi suara. Mereka mengonsumsi lebih banyak lalu lintas Internet
dibandingkan aplikasi tradisional, dan memilikinya menjadi perhatian bagi administrator
jaringan dan tantangan bagi keamanan jaringan. Ada minat dari ISP dan administrator
jaringan untuk mengidentifikasi dan mengendalikan lalu lintas jaringan P2P. NetFlow
memberikan alternatif pendekatan yang lebih efisien dalam hal penyimpanan dan pengolahan
daripada inspeksi paket mendalam (DPI). Baru-baru ini, ada banyak upaya pada analisis
NetFlow P2P. Ini termasuk metode berdasarkan: (a) port P2P default untuk pemukul berat, (b)
pola penggunaan port P2P tertentu jaringan seperti BitTorrent, (c) karakteristik statistik aliran
seperti panjang paket dan jarak waktu, (d) TCP menandai bahwa sebuah host, sebagai klien
dan server, mengirim/menerima paket dengan SYN dan ACK secara bersamaan, (e)
pembelajaran mesin yang menggunakan fitur seperti alamat IP dan port, ukuran paket, byte
yang dipertukarkan.3

Kesimpulannya, mempelajari jaringan P2P dalam Cisco Packet Tracer menawarkan


pengalaman belajar beragam yang menggabungkan kemahiran teknis dengan pemahaman
konseptual dan keterampilan praktis. Dengan menguasai konsep dan aplikasi P2P di Packet
Tracer, pengguna dapat secara efektif menavigasi kompleksitas lingkungan jaringan. Dengan
menguasai konsep dan aplikasi P2P di Packet Tracer, pengguna dapat secara efektif
menavigasi kompleksitas lingkungan jaringan yang terdesentralisasi dan berkontribusi.

3
Bingdong Li and others, ‘A Survey of Network Flow Applications Author ’ s Personal Copy’, 36 (2013), 567–
81.

Kevin Taqwa Abdiansyah 2 G1A022078


SOAL DAN PEMBAHASAN

1. Jelaskan dan sebutkan tools yang ada pada Cisco packet Tracer minimal 6 tools!
Jawab:
Cisco Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak simulasi jaringan yang
dikembangkan oleh Cisco Systems. Berikut adalah 6 tools yang terdapat pada Cisco Packet
Tracer:
1. Devices (Perangkat): Ini adalah kumpulan perangkat jaringan yang dapat Anda
tambahkan ke topologi jaringan Anda. Contohnya termasuk router, switch, hub, PC,
server, printer, dan banyak lagi. Anda dapat menyesuaikan konfigurasi dan
menghubungkan perangkat sesuai kebutuhan Anda.
2. Connections (Koneksi): Alat ini memungkinkan Anda untuk menghubungkan
perangkat dalam topologi jaringan Anda. Anda dapat menggunakan kabel seperti
kabel straight-through, crossover, dan serial untuk menghubungkan perangkat dengan
cara yang sesuai dengan konfigurasi jaringan yang Anda inginkan.
3. Wireless Devices (Perangkat Nirkabel): Ini adalah perangkat nirkabel yang dapat
Anda tambahkan ke topologi jaringan Anda, seperti Access Point (AP) dan perangkat
nirkabel (seperti ponsel atau laptop). Anda dapat mensimulasikan jaringan nirkabel
dan konfigurasi terkait.
4. Tools Palette (Palet Alat): Palet alat ini berisi berbagai alat yang Anda butuhkan untuk
mengelola dan menganalisis topologi jaringan Anda. Ini termasuk alat seperti alat
pemecah masalah (troubleshooting tools), alat pengukur kinerja (performance
measuring tools), dan alat pemantauan (monitoring tools).
5. Physical Workspace (Ruang Kerja Fisik): Ini adalah area di mana Anda dapat
mengatur perangkat dan koneksi secara visual dalam topologi jaringan Anda. Anda
dapat menarik dan menjatuhkan perangkat dari palet perangkat ke ruang kerja fisik
Anda, dan mengatur koneksi dengan mudah.
6. Simulation Mode (Mode Simulasi): Ini memungkinkan Anda untuk mensimulasikan
operasi jaringan dan melihat bagaimana perangkat dalam topologi Anda berinteraksi.
Anda dapat memantau lalu lintas jaringan, memeriksa tabel routing, dan melakukan
tes lainnya untuk memeriksa keandalan dan kinerja jaringan Anda.
7. Packet Capture (Penangkapan Paket): Alat ini memungkinkan Anda untuk menangkap
dan menganalisis paket data yang dikirimkan di jaringan Anda. Anda dapat memilih
antarmuka jaringan tertentu dan mulai menangkap paket yang melewatinya. Ini sangat
berguna untuk debug jaringan dan menganalisis lalu lintas untuk menemukan masalah
atau melakukan penelitian lebih lanjut tentang bagaimana data dikirim dan diterima.

Kevin Taqwa Abdiansyah 3 G1A022078


2. Jelaskan Apa itu IP address beserta pembagian kelas IP address, range IP, Subnet
Mask disetiap kelas IP
Jawab:
Alamat IP (Internet Protocol Address) adalah identifikasi numerik yang ditetapkan
kepada setiap perangkat yang terhubung ke jaringan komputer yang menggunakan protokol
internet untuk komunikasi data. Alamat IP digunakan untuk mengidentifikasi dan
mengarahkan lalu lintas data antara perangkat dalam jaringan. Alamat IP dibagi menjadi
beberapa kelas, yang paling umum adalah kelas A, kelas B, dan kelas C. Berikut adalah
penjelasan singkat tentang setiap kelas IP:
1. Kelas A (1.0.0.0 hingga 126.255.255.255):
• Rentang IP: 1.0.0.0 hingga 126.255.255.255.
• Subnet Mask: 255.0.0.0 (/8).
• Kelas A memiliki 8 bit untuk bagian jaringan dan 24 bit untuk bagian host. Ini
berarti kelas A dapat mendukung hingga 16.777.214 host dalam satu jaringan.
2. Kelas B (128.0.0.0 hingga 191.255.255.255):
• Rentang IP: 128.0.0.0 hingga 191.255.255.255.
• Subnet Mask: 255.255.0.0 (/16).
• Kelas B memiliki 16 bit untuk bagian jaringan dan 16 bit untuk bagian host. Ini
berarti kelas B dapat mendukung hingga 65.534 host dalam satu jaringan.
3. Kelas C (192.0.0.0 hingga 223.255.255.255):
• Rentang IP: 192.0.0.0 hingga 223.255.255.255.
• Subnet Mask: 255.255.255.0 (/24).
• Kelas C memiliki 24 bit untuk bagian jaringan dan 8 bit untuk bagian host. Ini
berarti kelas C dapat mendukung hingga 254 host dalam satu jaringan.
Setiap kelas IP memiliki rentang alamat yang ditentukan dan subnet mask yang sesuai.
Subnet mask menentukan bagian mana dari alamat IP yang merupakan bagian jaringan dan
bagian yang merupakan bagian host. Dengan menggunakan subnetting, Anda dapat membagi
jaringan besar menjadi sub-jaringan yang lebih kecil untuk efisiensi manajemen dan alokasi
alamat IP. Subnetting memungkinkan administrator jaringan untuk membagi jaringan menjadi
unit-unit yang lebih kecil sesuai dengan kebutuhan spesifik jaringan tersebut. Pembagian
kelas IP ini telah ditetapkan sejak awal pengembangan internet. Namun, dengan adanya
kebutuhan akan penggunaan alamat IP yang lebih efisien, terutama karena semakin
bertambahnya jumlah perangkat yang terhubung ke internet, praktik subnetting telah menjadi
semakin umum untuk memecah jaringan yang lebih besar menjadi sub-jaringan yang lebih
kecil. Hal ini memungkinkan penggunaan alamat IP yang lebih efisien dan manajemen.

Kevin Taqwa Abdiansyah 4 G1A022078


3. Buatlah sebuah jaringan koneksi peer to peer dengan DHCP dan Static. Untuk Static
silakan dibuat ada unsur npm kalian misal (npm G1A021002 berarti ambil 2 nya dst.)
Jawab:

G1A022078

Gambar 1 Peer to Peer Static dan Static


Penjelasan:
Pada gambar tersebut dapat dilihat ada beberapa perangkat komputer (PC) dan
perangkat lain yang saling terhubung menggunakan kabel LAN (Local Area Network). Dalam
gambar tersebut, terlihat ada empat perangkat PC (PC-PT, PC-PT, PC2, dan PC-PT) yang
saling terhubung. Ini menunjukkan bahwa mereka terhubung ke satu switch atau hub, yang
kemudian terhubung ke router atau modem. Hal ini memungkinkan perangkat-perangkat
tersebut untuk saling berkomunikasi dan berbagi data. Sebagai contoh, jika PC-PT ingin
mengirimkan data ke PC2, data akan diteruskan melalui switch atau hub, kemudian ke router
atau modem, dan akhirnya ke PC2. Seluruh proses ini terjadi dengan cepat dan efisien,
sehingga para pengguna dapat bekerja sama dan saling berbagi informasi.

G1A022078

Gambar 2 Konfigurasi PC0

Kevin Taqwa Abdiansyah 5 G1A022078


Penjelasan:
Pada gambar tersebut dapat dilihat ada beberapa konfigurasi pada interface
FastEthernet0 pada perangkat Cisco yaitu PC0. Yang pertama terlihat ada Bandwidth yang
menunjukkan bahwa lebar bandwidth dari interface FastEthernet0 adalah 100 Mbps. Kedua
terlihat ada Duplex yang menunjukkan bahwa mode duplex dari interface FastEthernet0
adalah full duplex. Ketiga ada MAC Address yang menunjukkan alamat MAC dari interface
FastEthernet0 adalah 0004.9A 13.CE2B. Setelah itu yang keempat terlihat ada Konfigurasi IP
yang menunjukkan bahwa perangkat menggunakan konfigurasi IP static dengan alamat IP
192.168.1.78 dan mask subnet 255.255.255.0. Kemudian terlihat ada IPv6 Configuration yang
menunjukkan bahwa perangkat menggunakan konfigurasi IPv6 statik dengan alamat IPv6
FE80::204:9AFF:FE13:CE2B. Terakhir ada Konfigurasi attributes yang menunjukkan bahwa
interface FastEthernet0 memiliki beberapa atribut tambahan, yaitu 100 Mbps, 10 Mbps, half
duplex, dan full duplex.

G1A022078

Gambar 3 Konfigurasi PC2


Penjelasan:
Pada gambar tersebut dapat dilihat ada beberapa konfigurasi pada interface
FastEthernet0 pada perangkat Cisco yaitu PC2. Yang pertama terlihat ada Bandwidth yang
menunjukkan bahwa lebar bandwidth dari interface FastEthernet0 adalah 100 Mbps. Kedua

Kevin Taqwa Abdiansyah 6 G1A022078


terlihat ada Duplex yang menunjukkan bahwa mode duplex dari interface FastEthernet0
adalah full duplex. Ketiga ada MAC Address yang menunjukkan alamat MAC dari interface
FastEthernet0 adalah 0010.118A.200C. Setelah itu yang keempat terlihat ada Konfigurasi IP
yang menunjukkan bahwa perangkat menggunakan konfigurasi IP static dengan alamat IP
192.168.1.79 dan mask subnet 255.255.255.0. Kemudian terlihat ada IPv6 Configuration yang
menunjukkan bahwa perangkat menggunakan konfigurasi IPv6 statik dengan alamat IPv6
FE80::210:11FF:FE8A:200C. Terakhir ada Konfigurasi attributes yang menunjukkan bahwa
interface FastEthernet0 memiliki beberapa atribut tambahan, yaitu 100 Mbps, 10 Mbps, half
duplex, dan full duplex.

G1A022078

Gambar 4 Fitur Simple PDU(P) dan Simple Complex (C)


Penjelasan:
Pada gambar tersebut dapat dilihat bahwa terlihat ada terdapat fitur Simple PDU(P)
dan fitur Simple Complex(C). Fitur Simple PDU(P) digunakan untuk menambahkan PDU
sederhana pada topologi jaringan. Dan fitur Simple Complex(C) juga digunakan untuk
menambahkan PDU yang lebih kompleks pada topologi jaringan. Setelah sudah mengatur
konfigurasi PC0 dan PC2 yang sudah dibuat tadi. Kita menggunakan fitur ini untuk mengirim
pesan antara PC0 dan PC2.

G1A022078

Gambar 5 Percobaan Simulasi PC0 dan PC2


Penjelasan:
Pada gambar tersebut bisa dilihat percobaan simulasi antara PC0 dan PC2 berhasil
yang dimana PC0 berhasil mengirim pesan atau membawakan pesan ke PC2 dengan
menggunakan fitur yang digunakan tadi. Dengan waktu untuk mencapai tujuan menunjukkan
0.000 sec.

Kevin Taqwa Abdiansyah 7 G1A022078


G1A022078

Gambar 6 Peer to Peer DHCP dan DHCP


Penjelasan:
Pada gambar tersebut dapat dilihat ada beberapa perangkat komputer (PC) dan
perangkat lain yang saling terhubung menggunakan kabel LAN (Local Area Network). Dalam
gambar tersebut, terlihat ada empat perangkat PC (PC-PT, PC-PT, PC4, dan PC-PT) yang
saling terhubung. Ini menunjukkan bahwa mereka terhubung ke satu switch atau hub, yang
kemudian terhubung ke router atau modem. Hal ini memungkinkan perangkat-perangkat
tersebut untuk saling berkomunikasi dan berbagi data. Sebagai contoh, jika PC-PT ingin
mengirimkan data ke PC4, data akan diteruskan melalui switch atau hub, kemudian ke router
atau modem, dan akhirnya ke PC4. Seluruh proses ini terjadi dengan cepat dan efisien,
sehingga para pengguna dapat bekerja sama dan saling berbagi informasi.

G1A022078

Gambar 7 Konfigurasi PC3

Kevin Taqwa Abdiansyah 8 G1A022078


Penjelasan:
Pada gambar tersebut dapat dilihat ada beberapa konfigurasi pada interface
FastEthernet0 pada perangkat Cisco yaitu PC3. Yang pertama terlihat ada Bandwidth yang
menunjukkan bahwa lebar bandwidth dari interface FastEthernet0 adalah 100 Mbps. Kedua
terlihat ada Duplex yang menunjukkan bahwa mode duplex dari interface FastEthernet0
adalah full duplex. Ketiga ada MAC Address yang menunjukkan alamat MAC dari interface
FastEthernet0 adalah 000C.CF92.E26A. Setelah itu yang keempat terlihat ada Konfigurasi IP
yang menunjukkan bahwa perangkat menggunakan konfigurasi IP DHCP dengan alamat IP
169.254.226.106 dan mask subnet 255.255.0.0. Kemudian terlihat ada IPv6 Configuration
yang menunjukkan bahwa perangkat menggunakan konfigurasi IPv6 statik dengan alamat
IPv6 FE80::20C:CFFF:FE92:E26A. Terakhir ada Konfigurasi attributes yang menunjukkan
bahwa interface FastEthernet0 memiliki beberapa atribut tambahan, yaitu 100 Mbps, 10
Mbps, half duplex, dan full duplex.

G1A022078

Gambar 8 Konfigurasi PC4


Penjelasan:
Pada gambar tersebut dapat dilihat ada beberapa konfigurasi pada interface
FastEthernet0 pada perangkat Cisco yaitu PC3. Yang pertama terlihat ada Bandwidth yang
menunjukkan bahwa lebar bandwidth dari interface FastEthernet0 adalah 100 Mbps. Kedua

Kevin Taqwa Abdiansyah 9 G1A022078


terlihat ada Duplex yang menunjukkan bahwa mode duplex dari interface FastEthernet0
adalah full duplex. Ketiga ada MAC Address yang menunjukkan alamat MAC dari interface
FastEthernet0 adalah 00E0.F98B.59C0. Setelah itu yang keempat terlihat ada Konfigurasi IP
yang menunjukkan bahwa perangkat menggunakan konfigurasi IP DHCP dengan alamat IP
169.254.89.192 dan mask subnet 255.255.0.0. Kemudian terlihat ada IPv6 Configuration yang
menunjukkan bahwa perangkat menggunakan konfigurasi IPv6 statik dengan alamat IPv6
FE80::2E0:F9FF:FE8B:59C0. Terakhir ada Konfigurasi attributes yang menunjukkan bahwa
interface FastEthernet0 memiliki beberapa atribut tambahan, yaitu 100 Mbps, 10 Mbps, half
duplex, dan full duplex.

G1A022078

Gambar 9 Fitur Simple PDU(P) dan Simple Complex(C)


Penjelasan:
Pada gambar tersebut dapat dilihat bahwa terlihat ada terdapat fitur Simple PDU(P)
dan fitur Simple Complex(C). Fitur Simple PDU(P) digunakan untuk menambahkan PDU
sederhana pada topologi jaringan. Dan fitur Simple Complex(C) juga digunakan untuk
menambahkan PDU yang lebih kompleks pada topologi jaringan. Setelah sudah mengatur
konfigurasi PC3 dan PC4 yang sudah dibuat tadi. Kita menggunakan fitur ini untuk mengirim
pesan antara PC3 dan PC4.

G1A022078

Gambar 10 Percobaan Simulasi PC3 dan PC4


Penjelasan:
Pada gambar tersebut bisa dilihat percobaan simulasi antara PC3 dan PC4 berhasil
yang dimana PC3 berhasil mengirim pesan atau membawakan pesan ke PC4 dengan
menggunakan fitur yang digunakan tadi. Dengan waktu untuk mencapai tujuan menunjukkan
0.000 sec.

Kevin Taqwa Abdiansyah 10 G1A022078


DAFTAR PUSTAKA
Li, Bingdong, Jeff Springer, George Bebis, and Mehmet Hadi, ‘A Survey of Network Flow
Applications Author ’ s Personal Copy’, 36 (2013), 567–81
Nurdiansyah, Arya, Azizah Pratiwi, and Bunga Kaunaini, ‘Literature Review Pengaruh
Kepercayaan , Kemudahan Dan Kepuasan’, Jurnal Ilmu Multidisiplin, 1.1 (2022), 297–
303
Yaqub, Umair, Ahmad Al-Nasser, and Tarek Sheltami, ‘Implementation of a Hybrid Wind-
Solar Desalination Plant from an Internet of Things (IoT) Perspective on a Network
Simulation Tool’, Applied Computing and Informatics, 15.1 (2019), 7–11
<https://doi.org/10.1016/j.aci.2018.03.001>

Kevin Taqwa Abdiansyah 11 G1A022078


KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI INFORMATIKA
Jl. Wr. Supratman Kandang Limun, Bengkulu Bengkulu 38371 A
Telp: (0736) 344087, 22105 - 227
LEMBAR ASISTENSI
PRAKTIKUM PROYEK JARINGAN KOMPUTER

Nama Mahasiswa : Kevin Taqwa Abdiansyah


NPM : G1A022078
Dosen : 1. Funny Farady Coastera, S.Kom, M.T.
2. Agus Susanto, S.T., M.KOM
Asisten :
1. Febrianto Ramandes (G1A019015)
2. Khalid Alrijali (G1A020046)
3. Andhika Amarullah (G1A020097)
4. Gopi Mahendra (G1A021005)
5. Seprina Dwi Cahyani (G1A021010)
6. Fachrurazi (G1A021016)
7. Rosalia Dina Marina Sipahutar (G1A021024)
8. Fadzli Muhammad (G1A021032)
9. Muhammad Iqbal (G1A021073)
10. Dwifi Parizza Ibrahim (G1A021092)

Laporan Praktikum Catatan dan Tanda Tangan

Laporan Praktikum Ke- 1

Anda mungkin juga menyukai