Anda di halaman 1dari 10

Kabel wiring harness yang mengalami kelecetan dapat menimbulkan berbagai

permasalahan, seperti penurunan kinerja, risiko kegagalan sistem, dan juga bahaya
keselamatan bagi penggunanya. Fenomena kelecetan pada kabel wiring harness telah
menjadi masalah penting dalam industri otomotif dan elektronika, serta memerlukan
perhatian yang lebih besar. Kondisi ini dapat membuat konsumen kehilangan kepercayaan
dan produsen mengalami kerugian

Performa Protokol Transmission Control Panel (TCP) dalam jaringan komputer Rumah Sakit
Paru Sidawangi kurang responsive dalam mengelola data pasien serta informasi medis
lainnya. Sehingga perlunya analisis jaringan komputer terhadap konfigurasi IP, rute jaringan,
dan kebijakan manajemen user.
Keaman data pasien di rumah sakit sangat penting karena itu harus di evaluasi terhadap
metode keamanan data serta enkripsi dan kontrol data terhadap data pasien.
Kendala yang sering terjadi ialah kegagalan koneksi karena lingkungan yang luas, overhead
jaringan juga sering terjadi karena bandwidth yang kecil tetapi penggunaan yang besar serta
interferensi antar protokol juga pernah terjadi dikarenakan banyaknya protokol jaringan
dalam satu wilayah.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan apa saja yang menjadi penyebab
kelecetan pada kabel wiring harness, mengetahui bagaimana hal itu berdampak pada
kinerja sistem kendaraan bermotor, dan menghasilkan solusi yang inventif dan efisien.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan apa saja yang menjadi penyebab Protokol
Pengendalian Transmisi (TCP) pada jaringan komputer dan pengelolaan data pasien di rumah
sakit paru sidawangi sehingga perlu pengembangan sarana dan prasarana kinerja protokol
jaringan, peningkatan konfigurasi dan penggunaan teknologi yang lebih baru serta strategi
manajemen pengelolaan data pasien yang lebih terproteksi dari luar maupun dari dalam.
a. Bagi peneliti
Hasil penelitian dapat memberikan kontribusi pada pengetahuan ilmiah tentang
faktor-faktor yang menjadi kendala protokol jaringan komputer di rumah sakit dan
solusi untuk mengatasinya.

b. Bagi perusahaan yang terkait


Penelitian ini dapat memberikan wawasan mendalam tentang faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap kendala protokol jaringan komputer di rumah sakit. Dengan
demikian, rumah sakit dapat meningkatkan sarana dan prasarana protokol pada
jaringan komputer

c. Bagi universitas
Penelitian ini dapat membuka pintu untuk pengembangan program studi atau
kurikulum yang lebih relevan dengan industri jaringan komputer, Cyber Security atau
rekayasa perangkat lunak

d. Bagi peneliti selanjutnya


Memberikan pengetahuan yang mendalam tentang teknologi protokol komputer,
membentuk dasar pengetahuan untuk penelitian selanjutnya di bidang yang sama.
Temuan dari penelitian ini dapat menjadi dasar bagi peneliti selanjutnya untuk
mengembangkan penelitian lebih lanjut, memperdalam pemahaman tentang protokol
komputer di rumah sakit.
Jaringan komputer adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang saling
terhubung melalui media komunikasi, seperti kabel atau gelombang radio. Konsep dasar
tentang jaringan komputer mencakup beberapa elemen utama:

1. Perangkat Keras (Hardware):


 Node (simpul): Merupakan setiap perangkat individual dalam jaringan,
seperti komputer, printer, router, atau server.
 Media Transmisi: Jenis kabel atau media nirkabel yang digunakan untuk
mentransmisikan data antar simpul, seperti kabel serat optik, kabel koaksial,
atau gelombang radio.
 Perangkat Jaringan (Network Devices): Perangkat seperti router, switch,
dan hub yang digunakan untuk mengatur aliran data dan mengelola lalu lintas
di jaringan.
2. Perangkat Lunak (Software):
 Protokol: Sejumlah aturan dan standar yang mengatur cara data dikirim,
diterima, dan diproses di jaringan. Contohnya, protokol TCP/IP (Transmission
Control Protocol/Internet Protocol).
 Sistem Operasi Jaringan: Perangkat lunak yang memungkinkan komunikasi
antara perangkat keras dan perangkat lunak di dalam jaringan. Contohnya,
Windows Server, Linux, atau MacOS dengan fitur jaringan.
3. Topologi Jaringan:
 Bus: Semua perangkat terhubung ke satu saluran komunikasi utama.
 Ring: Setiap perangkat terhubung ke dua perangkat lainnya, membentuk
cincin.
 Bintang: Semua perangkat terhubung ke satu pusat utama.
 Mesh: Setiap perangkat terhubung langsung ke beberapa perangkat lainnya.
4. Model OSI (Open Systems Interconnection):
 Tujuh lapisan model OSI: Fisik, Data Link, Jaringan, Transport, Session,
Presentation, dan Application. Model ini memecah fungsi jaringan menjadi
lapisan-lapisan untuk memudahkan pengembangan, pemeliharaan, dan
pemecahan masalah.
5. IP Addressing dan Subnetting:
 Alamat IP (Internet Protocol): Setiap perangkat di jaringan diberikan alamat
unik untuk identifikasi dan komunikasi. Terdapat dua versi IP yang umum
digunakan, yaitu IPv4 dan IPv6.
 Subnetting: Membagi alamat IP menjadi bagian-bagian yang lebih kecil
untuk mengoptimalkan pengelolaan alamat dan memperkecil konflik.
6. Komunikasi Data:
 Paket Data: Data dibagi menjadi paket-paket kecil sebelum dikirimkan
melalui jaringan.
 Protokol TCP/IP: Protokol komunikasi yang mendasari Internet dan banyak
jaringan lokal.
7. Keamanan Jaringan:
 Firewall: Perangkat atau perangkat lunak yang digunakan untuk memantau,
mengontrol, dan memfilter lalu lintas jaringan berdasarkan aturan keamanan
tertentu.
 VPN (Virtual Private Network): Mengamankan komunikasi data melalui
jaringan publik dengan mengenkripsi koneksi.
8. Jaringan Nirkabel (Wireless Networks):
 Wi-Fi: Teknologi yang memungkinkan perangkat terhubung tanpa kabel fisik.

1. Protokol Transport Layer (Lapisan Transport):

 TCP (Transmission Control Protocol): Menyediakan koneksi terjamin, keandalan,


dan pengiriman data yang terurut.
 UDP (User Datagram Protocol): Menyediakan pengiriman data tanpa koneksi, tidak
terjamin, dan tanpa urutan.

2. Protokol Internet Layer (Lapisan Internet):

 IP (Internet Protocol): Menangani pengiriman paket data antar perangkat di jaringan


dan memberikan alamat unik (IPv4 atau IPv6) untuk setiap perangkat.
 ICMP (Internet Control Message Protocol): Digunakan untuk mengirim pesan
kontrol dan kesalahan di jaringan IP.

3. Protokol Network Layer (Lapisan Jaringan):

 OSPF (Open Shortest Path First): Protokol routing yang digunakan untuk
menentukan rute terbaik di dalam jaringan berbasis IP.
 BGP (Border Gateway Protocol): Digunakan di internet untuk pertukaran informasi
routing antar otoritas jaringan.

4. Protokol Data Link Layer (Lapisan Penghubung Data):

 Ethernet: Protokol penghubung data yang umum digunakan untuk mengatur akses ke
media transmisi bersama di jaringan lokal (LAN).
 PPP (Point-to-Point Protocol): Digunakan untuk menghubungkan dua node
langsung, seringkali digunakan dalam koneksi dial-up.

5. Protokol Application Layer (Lapisan Aplikasi):

 HTTP (Hypertext Transfer Protocol): Digunakan untuk mentransfer dokumen


hypertext di web.
 FTP (File Transfer Protocol): Protokol untuk mentransfer file antara komputer.
 SMTP (Simple Mail Transfer Protocol): Digunakan untuk mengirim email.
 DNS (Domain Name System): Mengonversi nama domain ke alamat IP.

6. Protokol Transport Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP):


 ARP (Address Resolution Protocol): Menghubungkan alamat IP ke alamat MAC
dalam jaringan lokal.
 DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol): Memberikan konfigurasi otomatis
kepada perangkat di jaringan.
 DNS (Domain Name System): Menyediakan pemetaan nama domain ke alamat IP.

7. Protokol Keamanan:

 SSL/TLS (Secure Sockets Layer/Transport Layer Security): Digunakan untuk


enkripsi data selama komunikasi melalui internet.
 IPsec (Internet Protocol Security): Menyediakan keamanan lapisan jaringan melalui
enkripsi dan otentikasi.

Berikut adalah beberapa aspek yang biasanya dicakup dalam kajian literatur terkait
pengembangan dan optimalisasi jaringan:

1. Protokol Jaringan:
 Tinjauan terhadap protokol jaringan terkini dan evaluasi keefektifannya dalam
mendukung kebutuhan komunikasi dan pengiriman data.
2. Optimalisasi Kinerja:
 Penelitian mengenai metode-metode untuk meningkatkan kinerja jaringan,
seperti algoritma pengaturan lalu lintas, manajemen bandwidth, dan strategi
buffering.
3. Teknologi Jaringan Terkini:
 Pemahaman terhadap teknologi jaringan terkini seperti Software-Defined
Networking (SDN), Network Function Virtualization (NFV), Intent-Based
Networking (IBN), dan teknologi lainnya yang dapat mempengaruhi
pengembangan jaringan.
4. Keamanan Jaringan:
 Penelitian terkait keamanan jaringan, termasuk enkripsi data, deteksi ancaman,
firewall, dan solusi keamanan jaringan lainnya.
5. Skala dan Mobilitas:
 Pemahaman mengenai pengembangan jaringan yang dapat menangani skala
besar dan mobilitas, seperti dalam konteks Internet of Things (IoT) atau
jaringan 5G.
6. Kajian Kasus dan Implementasi Praktis:
 Analisis terhadap implementasi nyata pengembangan dan optimalisasi
jaringan di berbagai sektor, seperti industri, pendidikan, kesehatan, dan
lainnya.
7. Tantangan dan Hambatan:
 Identifikasi tantangan dan hambatan dalam pengembangan dan optimalisasi
jaringan, termasuk masalah interoperabilitas, biaya, dan kompleksitas
manajemen.
8. Standar dan Kerangka Kerja:
 Tinjauan terhadap standar dan kerangka kerja yang digunakan dalam
pengembangan jaringan, seperti model OSI, model TCP/IP, dan standar
terkait.
Dalam penelitian analisis dan optimalisasi kinerja protokol jaringan komputer ini dilakukan 4
tahapan proses,yang dilakukan di lingkungan rumah sakit paru sidawangi sebagai tempat
stadi kasus. ke empat tahapan ini dilakukan secara berurutan dan berkaitan antara tahapan
satu dengan tahapan yang lain.

Pencarian data dilakukan dengan 3 proses yang pertama Mengamati jaringan Internet yang
ada di lingkungan rumah sakit paru sidawangi, serta kondisi jaringan yang saat ini di gunakan
di lingkungan rumah sakit paru sidawangi. Selanjutnya merancang sistem jaringan komputer
yang baru. Proses yang kedua adalah degan wawancara Adapun proses wawancara berkaitan
dengan rancangan jaringan komputer yang baru di lingkungan rumah sakit paru sidawangi,
agar proses analisis dan optimalisasi jaringan komputer sesuai dengan tujuan yang
diinginkan. yang terahir mengunakan metode kepustakaan yaitu dengan mencari referensi
dari berbagai sumber

Analisis jaringan dilakukan untuk melihat rancangan jaringan yang ada saat ini. Dalam
analisis ini akan dilihat bentuk topologi jaringan yang digunakan dan kebiijakan kebijakan
atau pengaturan yang dilakuan pada jaringan komputer dilingkungan rumah sakit paru
sidawangi.

Perancangan analisis dan optimalisasi kinerja protokol jaringan komputer dilakukan dengan
hasil dari analisis yang dilakukan ditahapan sebelumnya. Perancangan ini menghasilkan
skema yang cocok untuk analisis dan optimalisasi kinerja protokol jaringan komputer yang
diterapakan apakah hannya pada jalur tertentu atau keseluruhan dari jalur yang ada.

Tahap pengujian dilakukan setelah perancangan berhasil dilakukan pengujian terhadap


optimalisasi kinerja protokol jaringan komputer yang sudah dilakukan. Pengujian meliputi
pengujian keberhasilan sistem utama dimana jaringan komputer sendiri berhasil terkoneksi ke
server serta aplikasi yang tertanam di server. Pengujian yang lain berkaitan dengan
keseimbangan koneksi dan ip yang digunakan.

Hasil dari pengamatan dan analisis yang diterapkan dalam perancangan analisis dan
optimalisasi protokol jaringan komputer yang dilakuan di lingkungan rumah sakit paru
sidawangi saat ini jaringan utama yang digunakan adalah jaringan LintasArta, IconNet, Indie-
Fiber dan Wireguard. Maka jika jaringan utama menggunakan jaringan LintasArta, jaringan
cadangan diambil dari provider lain. Pada perancangan ini menggunakan provider dari
IconNet dan Indie-Fiber sebagai sumber dari jaringan cadangan. Pada tahapan analisis juga
dilihat tentang ketersediaan jaringan dari Analisis lalulintas sumber internet dapat dilihat dari
router utama yang ada di jaringan rumah sakit paru sidawangi.
Dari rekaman data trafik internet serta bot didapat data grafik yang diambil terdapat putus
koneksi atau down dan notifikasi telegram yang dari sumber jaringan utama. Serta dilapangan
masih terdapat banyaknya jaringan komputer yang masih menggunakan kabel UTP/Twisted
Pair cat 5, cat 5e dan cat 6.

Hasil pengamatan dan analisis kinerja protokol jaringan komputer didapati belum
diterapkannya manajemen bandwidth serta jaringan utama masih bertumpu pada kabel
UTP/Twisted. Serta area rumah sakit yang luas dan jarak antar ruangan yang luamayan jauh
sehingga penggunaan kabel UTP/Twisted kurang efektif. Setelah dilakukan pengamatan
maka dilakukan mapping ulang jaringan komputer di rumah sakit paru sidawangi dan
menggantinya dengan Kabel fiber optik serta menggunakan teknologi Gigabit Capable
Passive Optical Network (GPON). Dari percobaan yang dilakukan disimpulkan jaringan
komputer menggunakan Gigabit Capable Passive Optical Network (GPON) berjalan dengan
baik meskipun jarak antar ruangan jauh. Sehingga manajemen jaringan komputer dan user
lebih mudah di kontrol.
Selain itu GPON mampu memberikan kecepatan data yang sangat tinggi, dengan kapasitas
hingga beberapa gigabit per detik (Gbps). Ini membuatnya cocok untuk aplikasi yang
membutuhkan bandwidth besar, seperti sistem informasi manajemen rumah sakit, bridging
BPJS atau koneksi internet berkecepatan tinggi.
Jaringan GPON adalah jenis PON, yang berarti serat optik digunakan untuk menghubungkan
sentral (OLT - Optical Line Terminal) dengan pelanggan (ONU - Optical Network Unit)
melalui splitter pasif di jaringan lokal. Setiap pelanggan terhubung ke splitter dengan serat
optik sendiri. Sehingga lebih efesien dan mudah perawatannya.
Syarifal Melwin. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. andi. yogyakarta.
Sukaridhoto Sritrusta. 2008 Jaringan computer Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya.
Kusnawi, 2009 pengantar jaringan computer, Amikom Yogyakarta.
Mujadin, Tafaul. 2011 Os mikrotik seebagaimanajemen banwidth dengan menerapkan per
connetion queue. skripsi, Amikom, Yogyakarta.
Gigabit-capable Passive Optical Network (GPON): General characteristics, ITU-T
Recommendation G.984.1, 2008.
Gigabit-capable Passive Optical Network (GPON): General characteristics, ITU-T
Recommendation G.984.1 Amandment 2, 2012.
Gigabit-capable Passive Optical Network (GPON): Physical Media Dependent (PMD)
layer specification, ITU-T Recommendation G.984.2, 2019.
[5].Gigabit-capable Passive Optical Network (GPON): Physical Media Dependent
(PMD) layer specification, ITU-T Recommendation G.984.2, 2003.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................i

Daftar Isi .........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..........................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Protokol Jaringan Komputer ...............................................................4

2.2 Macam-macam Protokol Jaringan Komputer .......................................................4

2.3 Kajian Literatur terkait Pengembangan dan Optimalisasi Jaringan .................6

2.4 Teknologi terkini dalam Managemen Jaringan ....................................................7

2.5 Penelitian Terdahulu.................................................................................................9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pencarian Data ........................................................................................................11

3.2 Analisis Jaringan ....................................................................................................11

3.3 Perancangan ............................................................................................................11

3.4 Pengujian .................................................................................................................11

3.5 Hasil Penelitian .......................................................................................................12

Kesimpulan ....................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................14


"Proxy Server dan Manajemen Bandwidth Jaringan Komputer Menggunakan
Mikrotik RB952Ui5ac2nD" dipublikasikan oleh Wirabakti, Khairul Imtihan, dkk.
(2018)
Problem pengelola jaringan saat ini adalah bandwidth yang terbatas dan tidak sebanding
dengan jumlah pengguna yang ada. Selama jam belajar, yaitu dari pagi hingga malam,
menggunakan jaringan lokal untuk mengakses internet.
Keluhan guru dan siswa serta layanan koneksi internet yang buruk dipengaruhi oleh
kebijakan ini. Selain itu, keamanan jaringan LAN yang digunakan tidak ada. Solusi ini
menambahkan Mikrotik RB952Ui5ac2nd, yang berfungsi sebagai proxy server, ke jaringan
Madrasah Aliyah Ishlahul Ikhwan Nahdlatul Wathan Mispalah Praya untuk mengurangi efek
ketidakstabilan koneksi internet.

JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika) Vol. 4 No. 1, Maret 2020


Masalah yang dihadapi jaringan akan semakin kompleks seiring dengan ukuran dan jumlah
perangkat yang digunakan. Jadi, pengawasan jaringan terus-menerus diperlukan untuk
memastikan bahwa layanan tersedia atau tersedia. Protokol manajemen jaringan sederhana
dapat digunakan untuk melacak dan melakukan menagemen jaringan. Protokol ini
mengumpulkan informasi dari pertukaran sandi komunitas, yang kemudian akan menanggapi
status dan keadaan perangkat jaringan. Protokol ini menggunakan lapisan transportasi UDP
pada port 161.
Mengawasi sistem jaringan di area tertentu yang menggunakan topologi jaringan dikenal
sebagai monitoring jaringan. Untuk mengumpulkan data tentang kondisi jaringan,
pemantauan secara real-time dilakukan. Selain itu, klien diberitahu tentang masalah yang
menyebabkan gangguan jaringan, dan pesan dikirim melalui telegram. Pesan yang dikirim
termasuk informasi jaringan up-down, pengaktifan koneksi jaringan, dan informasi lainnya.
Aplikasi Telegram adalah cara terbaik untuk mengawasi bandwidth jaringan.

"Proxy Server dan Manajemen Bandwidth Jaringan Komputer Menggunakan


Mikrotik RB952Ui5ac2nD", dipublikasikan oleh Wirabakti, Khairul Imtihan, dkk.
(2018)
Salah satu masalah yang dihadapi pengelola jaringan saat ini adalah bandwidth yang terbatas
dan tidak sebanding dengan jumlah pengguna yang ada. Selama jam belajar, yaitu dari pagi
hingga malam, menggunakan jaringan lokal untuk mengakses internet.
Keluhan guru dan siswa serta layanan koneksi internet yang buruk dipengaruhi oleh
kebijakan ini. Selain itu, keamanan jaringan LAN yang digunakan tidak ada. Solusi ini harus
mengurangi dampak ketidakstabilan koneksi internet di jaringan Madrasah Aliyah Ishlahul
Ikhwan Nahdlatul Wathan Mispalah Praya dengan menambahkan Mikrotik RB952Ui5ac2nd
yang berfungsi sebagai proxy server, dan manajemen bandwidth.
Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Tantoni, Wire Bagye dalam jurnal yang
berjudul “Implementasi Jaringan Inter-Vlanrouting Berbasis Mikrotik RB260GS dan
Mikrotik 7 RB1100AHX4”
menambahkan Mikrotik RB952Ui5ac2nd yang berfungsi sebagai proxy server, dan
manajemen bandwidth. Problemnya adalah tujuan awal perancangan jaringan komputer
terkadang tidak dipenuhi. Salah satu contoh dalam perancangan jaringan adalah penggunaan
switch unmanageable yang berlebihan, yang mengakibatkan penurunan performa jaringan
dan kualitas keamanan jaringan. Dengan menggunakan routing jaringan inter-vlan,
diharapkan broadcast domain dan collision domain menjadi lebih rendah, sehingga jaringan
menjadi terpusat dan tertata dengan menggunakan switch manageable sebagai penghubung.
Dalam penelitian ini, mikrotik rb1100ahx4 digunakan sebagai router, switch rb260gs
digunakan sebagai switch manageable, dan metode lifecycle development network digunakan
sebagai metode penelitian. Selain itu, koneksi internet diuji melalui speedtest.net.

Anda mungkin juga menyukai