Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

INSTALL PACKET TRACER DAN SIMULASI


PC TO PC

DISUSUN OLEH :

DWIKY KHAIRI FAHMI


TK-3B
2105061038

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
2022/2023
KATA PENGANTAR
Perkembangan jaringan komputer saat ini begitu pesat, monitoringjaringan
komputer akan menjadi suatu hal yang sulit dan rumit. Koneksi jaringan komputer
merupakan suatu hal yang mendasar dalam suatu jaringan, karena bila koneksi itu
bermasalah maka semua jenis aplikasi yang dijalankan melalui jaringan komputer
tidak dapat digunakan. Cisco packet tracer dapat digunakan untuk simulasi yang
mencerminkan arsitektur dan juga model dari jaringan komputer pada sistem jaringan
yang digunakan. Dengan menggunakan aplikasi cisco packet tracer, simulasi
mengenai jaringan dapat dimanfaatkan menjadi informasi tentang keadaan koneksi
komputer dalam suatu jaringan.

Terima kasih saya ucapkan kepada Pak. BOBBY IRAWAN DAMANIK ST,
MT dan Ibu WIWINTA SUTRISNO ST.MT selaku dosen pengampu yang telah
membantu kami baik secara moral maupun materi pada mata kuliah Praktikum
Teknik Jaringan Komputer.Laporan ini saya buat sesuai dengan data yang saya
peroleh dari hasil praktikum instalasi paket tracer dan simulasi PC to PC. Saya juga
mengucapkan terima kasih.kepada teman - teman yang telah ikut membantu
melakukan praktikumini.Akhir kata, Saya sadar bahwa laporan ini masih jauh dari
kata sempurna, Karena itu saya sangat mengharapkan saran dari teman - teman semua
yang bersifat membangun untuk pembuatan laporan ke depannya agar menjadi lebih
baik. Dan saya harap semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi kita semua.Amin.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................
BAB 1.........................................................................................................................................................
PENDAHULUAN......................................................................................................................................
A.TUJUAN..............................................................................................................................................
DASAT TEORI.......................................................................................................................................
BAB II CARA KERJA PRAKTIKUM..................................................................................................
BAB III DATA HASIL PENGUKURAN...............................................................................................
BAB IV ANALISA DATA......................................................................................................................
BAB V KESIMPULAN............................................................................................................................
BAB VI LAMPIRAN DATA HASIL PENGUKURAN.........................................................................
BAB VII DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................

BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam suatu perkantoran ataupun perusahaan komunikasi data, pemantauan jaringan
biasanya merupakan tugas administrator atau NOC(Network Operation Centre). Monitoring
jaringan akan menjadi suatu hal yang sulit dan rumit, apabila administrator atau NOC
(Network Operation Centre) tidak mengetahui mana yang bekerja dengan baik dan mana
yang tidak bekerja sebagaimana mestinya. Sehingga dapat menyebabkan downtime yang
cukup lama dan mengganggu produktivitas kerja. Biasanya NOC (Network Operation
Centre) atau administrator baru akan mengecek koneksi jaringan, ketika mendapat laporan
dari user. Ketika user melapor bahwa koneksinya terputus, langkah yang diambil umumnya
ialah menggunakan command ping pada command prompt.

Perkembangan jaringan komputer saat ini begitu pesat. Seiring dengan perkembangan
tersebut, kebutuhan user akan kualitas jaringan semakin meningkat baik itu LAN ataupun
WAN. Kualitas yang dimaksud adalah jaringan komputer yang terbebas dari masalah seperti
pengiriman data yang lambat, koneksi yang tidak stabil, dan sebagainya sehingga secara tidak
langsung dapat mengurangi produktivitas kerja. Koneksi jaringan komputer merupakan suatu
hal yang mendasar dalam suatu jaringan, karena bila koneksi itu bermasalah maka semua
jenis aplikasi yang dijalankan melalui jaringan komputer tidak dapat digunakan.

Mengingat kebutuhan akan informasi jaringan komputer begitu penting terutama


untuk mencari kerusakan jaringan secara cepat, mudah, dan murah, maka untuk mengatasi
masalah di atas seorang administrator jaringan memerlukan aplikasi Network Monitoring
System untuk simulasi yang dapat mencerminkan arsitektur dari jaringan komputer pada
sistem jaringan yang digunakan. Dengan menggunakan aplikasi cisco packet tracer, simulasi
data mengenai jaringan dapat
dimanfaatkan menjadi informasi tentang keadaan koneksi suatu komputer dalam suatu
jaringan, apabila terjadi masalah dalam interkoneksi jaringan.

BAB II
DASAT TEORI
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya
yang terhubung dan saling berhubungan antara yang satu dengan yang lain untuk melakukan
tugas-tugasnya (Binanto, 2007) . Dua komputer ataulebih, dapat dikatakan saling terkoneksi
jika komputer-komputer tersebut dapat saling bertukar informasi melalui berbagai media
transmisi. Jaringan komputer pada dasarnya adalah penggabungan antara dua teknologi yaitu
teknologi komputer dan teknologi komunikasi, dimana penggabungan tersebut menghasilkan
sebuah teknologi komunikasi data yang bisa diaplikasikan dalam komputer.
Model jaringan merepresentasikan struktur atau protokol yang umum untuk
menyelesaikan komunikasi antar system. Bentuk model jaringan yang menyediakan kerangka
kerja (framework) untuk komunikasi jaringan. TCP/IP merupakan gabungan dari dua istilah,
yaitu TCP adalah singkatan dari Transmission Control Protocol dan IP adalah singkatan dari
Internet Protocol. Penggunaan istilah TCP/IP sering diartikan sebagai protokol komunikasi
untuk pengiriman data (data transport). Jadi TCP/IP adalah kumpulan protokol yang
dibangun agar semua komputer dengan berbagai ukuran, dari berbagai vendor komputer yang
berbeda dan berjalan dengan sistem operasi yang berbeda untuk dapat saling berkomunikasi
satu sama lain (Utomo, 2006).
TCP/IP merupakan bahasa Internet. Sebenarnya TCP/IP merupakan dua macam
protokol yang berbeda. Tidak seperti yang dianggap kebanyakan orang, istilah TCP/IP
mengacu kepada seluruh keluarga protokol yang dirancang untuk mengirim data di dalam
jaringan. Tetapi dalam keseharian TCP/IP digabungkan seperti itu, karena TCP/IP bekerja
secara erat satu sama lain (Mansfield, 2003). Jika referensi model OSI terdiri dari tujuh
lapisan, referensi model TCP/IP hanya terdiri dari empat lapisan, yang dapat dibandingkan
dengan model OSI,. Dimana ada kesamaan dan juga perbedaan fungsi-fungsinya. Hal ini
ditunjukkan oleh.

Concentrator (HUB/Swicth)
HUB atau Concentrator adalah suatu perangkat keras yang memiliki banyak port yang
akan menghubungkan beberapa titik (node) dalam jaringan komputer (Mufadhol, 2008), hub
yang berfungsi untuk menggabungkan beberapa komputer menjadi satu buah kelompok
jaringan. Dilihat dari sisi teknologi transmisi ternyata hub memiliki sedikit kekurangan, hub
akan membroadcast semua paket yang akan dikirim ke salah satu IP tujuan. Pada jaringan
komputer
seringkali kita mendengar kata hub dan switch, bentuk kedua alat ini mirip dan fungsi
dasarnya juga sama yaitu untuk transfer data dalam jaringan.
Keterbatasan non switched ethernet, yaitu hanya satu device yang dapat mentransmit
data ke suatu segment pada waktu tertentu. Jika lebih dari satu device berusaha mentransmit
data pada waktu yang bersamaan maka akan terjadilah collision. Setelah collision terjadi
maka setiap device tadi harus melakukan proses pengiriman data kembali (retransmit). Jika
jumlah segment dalam jaringan semakin bertambah makaotomatis kemungkinan akan
terjadinya collision akan semakin besar, dan karena akibat collision ini semua device akan
melakukan proses retransmit maka otomatis traffic jaringan akan menjadi relatif lebih lambat.
Sebelum ditemukan teknologi switch, suatu jaringan dapat dibagi-bagi ke dalam
beberapa segment dengan suatu device yang dinamakan bridge. Bridge memiliki dua buah
portethernet. Jika ada traffic ke dalam jaringan maka secara otomatis bridge akan mengamati
device-device yang terlibat di dalamnya dari kedua sisi (melihat berdasarkan MAC address-
nya). Bridge kemudian akan mampu membuat keputusan untuk mem-forward atau tidak
mem-forward setiap paket data menuju ke device tujuan.

BAB III
CARA KERJA PRAKTIKUM
Alat dan Bahan
 Instaler Packet Tracer
 PC / laptop
 Simulator Packet Tracer

Langkah-Langkah Instalasi Packet Tracer


- Masuk ke google chrome  search Netacad.com

- Pilih ke Courses  Packet Tracer

- Klik view course  klik skills for all

- And klik Getting started with cisco paket tracer

-
Klik get started
- Dapat login menggunakan account google (gmail)
2. Simulasi Peer to Peer Menggunakan Packet Tracer

Objektif :

 Membuat sebuah jaringan peer to peer antara dua PC

 Memberikan alamat IP pada workstation

 Test koneksi dalam simulasi

Step 1

 Buat topologi seperti diagram dalam paket tracer.


 Setelah menghubungkan device, memberikan alamat IP pada tiap alamat IP pada tabel berikut:

Computer IP Address Subnet mask

PC – 0 192.168.1.1 255.255.255.0

PC – 1 192.168.1.2 255.255.255.0

Step 2
 Klik pada tab Simulation untuk membuat sebuah skenario.
 Tambahkan sebuah packet dari PC 0 ke PC 1.
 Klik play untuk menguji koneksi antar PC.

Step 3

 Klik tab topology.


 Klik pada PC 0 dan set menjadi half duplex (default: auto negotiate).
 Lakukan hal yang sama pada PC 1.
 Klik tab simulation.
 Tambahkan sebuah packet dari PC 1 ke PC 0.
viii
 Klik play untuk melihat simulasi.
 Apakah terjadi collision? Kenapa ?
Step 4

 Klik tab topology.


 Klik pada PC 0 dan set menjadi full duplex.
 Lakukan hal yang sama untuk PC 1.
 Klik tab simulation.
 Klik play untuk melihat simulasi.
 Apakah terjadi collision?, kenapa ?

Step 5

 Buat topologi seperti diagram dalam Packet Tracer.


 Setelah menghubungkan device, berikan alamat IP pada tiap PC sesuai dengan alamat IP pada tabel
berikut:

 Computer  IP Address  Subnet mask


 PC – 0  192.168.2.1  255.255.255.0

 PC – 1  192.168.1.2  255.255.255.0

 Klik pada tab Simulation untuk membuat sebuah skenario.


 Tambahkan sebuah packet dari PC 0 ke PC 1.
 Klik play untuk menguji koneksi antar PC.
 Periksa apa yang terjadi. Jelaskan!

ix
BAB III
DATA HASIL PENGUKURAN

B
A
B
I
V

ANALISA DATA

Parameter pengukuran nilai latency saja masih belum bisa digunakan


untuk menentukan pilihan tipe pengkabelan crossover, apakah akan menggunakan
pilihan tipe pengkabelan crossover penyilangan penuh atau sebagian untuk Ethernet
tipe GigabitEthernet. Penambahan parameter yang dijadikan tolak ukur perlu
dilakukan untuk menjamin validitas dari sebuah kesimpulan. Dalam hal ini adalah
menggunakaan penambahan parameter throughput.

x
Pengukuran nilai throughput juga dilakukan disisi komputer client.
Proses penguduhan file dari komputer server yang dijadikan acuan untuk
menentukan besaran nilai throughput yang didapatkan oleh komputer client.

BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa ada
kesesuaian antara teori dengan praktek pada penggunaan tipe pengkabelan crossover untuk
Ethernet tipe GigabitEthernet. Sesuai hasil studi litelatur yang ada bahwa penggunaan
GigabitEthernet disarankan untuk menggunakan tipe pengkabelan crossover dengan cara
menyilangkan semua pin kabel UTP agar didapatkan hasil performansi jaringan yang
maksimal. Dari hasil pengukuran nilai latency, peningkatan nilai latency dengan menggunakan
tipe pengkabelan crossover penyilangan penuh hanya menghasilkan nilai 2% lebih besar jika
dibandingkan dengan menggunakan tipe pengkabelan crossover penyilangan sebagian.
Begitupula dengan nilai throughput, yang hanya menghasilkan perbaikan nilai 1% jika
dibandingkan dengan penggunaan tipe pengkabelan crossover dengan hanya menyilangkan dua
pasang pin kabel UTP saja.

xi
BAB VI
LAMPIRAN DATA HASIL PENGUKURAN

xii
BAB VII
DAFTAR PUSTAKA

Admin. “Ethernet crossover cable”, Wikipedia, [Online]. Tersedia:


En.wikipedia.org/wiki/Ethernet_crossover_cable [Diakses 7 April 2
Admin, “Wb3 1 Pair Utp Twist Pair 24awg 18 2 Cond Combo Zip Type
Cable For”. Tersedia: http://www.sheetsdb.net [Diakses 21 April 2015
Mahmoud.F.Ahmed dan Abdallah.I.Mahmoud, “Performance Testing of
Twisted Pair Cables”, Hindawi Publishing Corporation: Journal of
Computer Systems, Networks, and Communications, vol. 2008,
WhatIs.Com, “Latency”, [Online]. Tersedia:
whatis.techtarget.com/definition/latency, [Diakses 21 April 2015

xiii

Anda mungkin juga menyukai