Alamat Ethernet
0:80:48:e3:d2:69
0:80:ad:17:96:34
0:20:4c:30:29:29
Mekanisme penterjemahan oleh ARP dapat dijelaskan sebagai berikut. Misal suatu host A
dengan IP address 132.96.11.1 baru dinyalakan, lihat Gambar 1. Pada saat awal, host ini
hanya mengetahui informasi mengenai interface-nya sendiri, yaitu IP address, alamat
network, alamat broadcast dan alamat ethernet. Dari informasi awal ini, host A tidak
mengetahui alamat ethernet host lain yang terletak satu network dengannya (cache ARP
hanya berisi satu entri, yaitu host A). Jika host memiliki route default, maka entri yang
pertama kali dicari oleh ARP adalah router default tersebut.
Misalkan terdapat datagram IP dari host A yang ditujukan kepada host B yanng memiliki
IP 132.96.11.2 (host B ini terletak satu subnet dengan host A). Saat ini yang diketahui
oleh host A adalah IP address host B tetapi alamat ethernet B belum diketahui.
Agar dapat mengirimkan datagram ke host B, host A perlu mengisi cache ARP dengan
entri host B. Karena cache ARP tidak dapat digunakan untuk menerjemahkan IP address
host BB menjadi alamat Ethernet, maka host A harus melakukan dua hal yaitu :
Mengirimkan paket ARP request pada seluruh host di network menggunakan alamat
broadcast Ethernet (FF:FF:FF:FF:FF:FF) untuk meminta jawaban ARP dari host B, lihat
gambar 2.
Menempatkan datagram IP yang hendak dikirim dalam antrian.
Paket ARP request yang dikirim host A kira-kira berbunyi Jika IP address-mu adalah
132.96.11.2, mohon beritahu alamat Ethernet-mu. Karena paket ARP request dikirim ke
alamat broadcast Ethernet, setiap interface Ethernet komputer yang ada dalam satu subnet
(jaringan) dapat mendengarnya. Setiap host dalam jaringan tersebut kemudian memeriksa
apakah IP addressnya sama dengan IP address yang diminta oleh host A.
Format Paket
Format Paket RARP persis sama dengan format paket ARP.
Enkapsulasi (pembungkusan)
Paket RARP dibungkus secara langsung ke dalam frame data link, formatnya
sama dengan enkapsulasi pada paket ARP, lihat gambar.
2. MAC ADDRESS
MAC Address (Media Access Control Address) adalah., sebuah alamat jaringan
yang diimplementasikan pada lapisan data-link dalam tujuh lapisan model OSI,
yang merepresentasikan sebuah node tertentu dalam jaringan. Dalam sebuah
jaringan berbasis Ethernet, MAC address merupakan alamat yang unik yang
memiliki panjang 48-bit (6 byte) yang mengidentifikasikan sebuah komputer,
interface dalam sebuah router, atau node lainnya dalam jaringan. MAC Address
juga sering disebut sebagai Ethernet address, physical address, atau hardware
address.
Agar antara komputer dapat saling berkomunikasi satu dengan lainnya, frameframe jaringan harus diberi alamat dengan menggunakan alamat Layer-2 atau
MAC
address.
Tetapi,
untuk
menyederhanakan
komunikasi
jaringan,
Edition).
B. IPv4
Paket-paket data dalam protokol IP dikirimkan dalam bentuk datagram. Sebuah
datagram IP terdiri atas header IP dan muatan IP (payload). Header IP
menyediakan dukungan untuk memetakan jaringan (routing), identifikasi muatan
IP, ukuran header IP dan datagram IP, dukungan fragmentasi, dan juga IP Options.
Sedangkan payload IP berisi informasi yang dikirimkan. Payload IP memiliki
ukuran bervariasi, berkisar dari 8 byte hingga 65515 byte. Sebelum dikirimkan di
dalam saluran jaringan, datagram IP akan dibungkus (encapsulation) dengan
header protokol lapisan antarmuka jaringan dan trailer-nya, untuk membuat
sebuah frame jaringan. Setiap datagram terdiri dari beberapa field yang memiliki
fungsi tersendiri dan memiliki informasi yang berbeda beda. Pada gambar di
bawah ini . dapat dilihat struktur dari paket IPv4
Header IP terdiri atas beberapa field sebagai berikut:
a. Version. Digunakan untuk mengindikasikan versi dari header IP yang
digunakan
Version : field 4 bit ini mendefinisikan versi dari IP. Untuk IPv6 niliainya
yaitu 6.
Priority : field 4 bit ini mendefinisikan prioritas paket, misalnya pada saat
Flow label : field ini mempunyai panjang 3 byte (24 bit) yang dirancang
Next header : field 8 bit yang mendefiniskan header yang mengikuti base
UDP atau TCP. Setiap extension header juga memuat field ini dan seprti pula pada
IPv4. field ini dikenal dengan protokol, Kode pada next header adalah :
Hop limit : field 8 bit ini mempunyai tujuan yang sama dengan field TTL,
pada IPv4
Source address : panjang field ini 16 byte {128 bit) dan merupakan alamat
Destination address : field l6 byte (128 bit) ini merupakan alamat Internet
yang biasanya mendetinisikan tujuan akhir dari datagram. Bila source routing
digunakan, maka field ini terdat alamat router berikutnya.
D. ARP
Datagram ARP (yang akan dikembangkan dalam sebuah frame Ethernet) terlihat
seperti ini:
Meskipun hal ini membuat ARP fleksibel, ARP hampir selalu digunakan untuk
memetakan alamat IP ke alamat Ethernet MAC. Ingat bahwa hardware Ethernet
tidak mengerti Layer 3 protokol informasi. Jadi bagaimana komputer yang
menerima sebuah frame tahu apakah frame berisi datagram ARP atau beberapa
pesan lainnya? Ingat bahwa frame berisi jenis frame / bidang Ethertype. Ketika
pesan yang akan dikemas dalam sebuah frame Ethernet adalah datagram ARP, tipe
frame diatur ke 0x806.
Namun, jenis bidang frame ini tidak membedakan antara permintaan ARP dan
balasan ARP. Untuk melakukan hal ini, penerima harus memeriksa datagram ARP
dan memeriksa kode operasi.
Kelebihan UDP adalah pada saat digunakan pada lightweight protokol, misalnya
saja DNS (Domain Name Service). Selain itu protokol UDP lebih fleksibel karena
misalnya saja terjadi kemacetan pada salah satu bagian jaringan, maka datagram
dapat dialihkan menghindari bagian yang mengalami kemacetan tersebut.
* Paket dapat mengalami kerusakan. Paket UDP berisi checksum semua data
dalam paket. Checksum ini memungkinkan UDP mendeteksi kapan suatu paket
mengalami kerusakan. Jika hal ini terjadi, maka paket tersebut dikeluarkan, dan
sebagaimana biasa aplikasilah yang mendeteksi hal ini dan melakukan transmisi
ulang seperlunya.
* Karena UDP adalah datagram-oriented dan pada level protokol setiap paket
berdiri sendiri, maka UDP tidak memiliki konsep paket sesuai urutan, yang
selanjutnya berarti tidak memerlukan nomor urut pada paket tersebut.
* Karena UDP tidak memerlukan mekanisme kontrol yang rumit, maka UDP
dapat dianggap lebih mudah dan lebih kecil ( dalam hal baris data dan memori )
untuk diimplementasikan. Namun hal tersebut juga membuat UDP tidak cocok
untuk sejumlah besar data.